Anda di halaman 1dari 11

Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 1

LIABILITAS JANGKA PENDEK , PROVISI DAN KONTIJENSI

PSAK Terkait :

1. PSAK 1 Revisi 2011, Penyajian Laporan Keuangan


2. PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi

Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi (PSAK 57, Par10)

Liabilitas jangka pendek termasuk kategori instrumen keuangan yaitu, liabilitas keuangan

Instrumen keuangan diatur dalam:


 PSAK 50 : Penyajian Instrumen Keuangan
 PSAK 55: Pengakuan dan Pengukuran Instrumen Keuangan
 PSAK 60: Pengungkapan Instrumen Keuangan

Liabilitas diukur dengan nilai wajar, nilai amortisasi atau harga perolehan. Biaya transaksi
untuk yang diukur dengan nilai wajar dibebankan sebagai biaya periode berjalan, sedangkan
untuk yang diukur selain dengan nilia wajar dikapitalisasi. Pengaruh kapitalisasi biaya
transaksi akan mempengaruhi effective interest rate dan beban bunga yang diakui.

Jenis – Jenis Liabilitas Jangka Pendek


a. Utang Usaha
b. Wesel Bayar
c. Utang Bank jangka pendek
d. Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo
e. Utang dividen
f. Uang muka pelanggan
g. Pendapatan diterima dimuka
h. Utang PPN / PPnBM
i. Utang pajak penghasilan
j. Utang gaji
k. Utang pajak pihak ketiga

Terdiri dari kewajiban konstruktif (point a-f) dan kewajiban hukum (poin g-k). Kewajiban
konstruktif adalah kewajiban yang timbul dari tindakan entitas berdasarkan peristiwa masa
lalunya. Sedangkan kewajiban hukum adalah kewajiban yang timbul dari suatu kontrak atau
peraturan perundang-undangan berlaku.

1
a. Utang Usaha
Utang Dagang adalah jumlah yang belum dibayarkan atas barang atau jasa yang telah
diserahkan atau diselesaikan dari suplier.
Pengakuan pencatatan transaksi pada tanggal penyerahan barang / penyelesaian jasa.
Dasar pencatatan adalah faktur.
Contoh :
PT. Kenanga tanggal 1 Nopember 2013 membeli peralatan secara kredit sebesar
Rp20.000.000. Syarat pembelian 2/10, n/30.
Tanggal Keterangan Jurnal
1 Nop 2013 Equipment 20.000.000
Account Payable 20.000.000
10 Nop 2013 Jika dilunasi 10 Nop 2013 Account Payable 20.000.000
Cash 19.600.000
Discount 400.000
15 Nop 2013 Jika dilunasi 15 Nop 2013 Account Payable 20.000.000
Cash 20.000.000

b. Wesel Bayar
Wesel bayar adalah janji untuk membayar sejumlah tertentu pada waktu yang telah
ditentukan yang diterbitkan untuk melunasi utang atau membayar pembelian. Dapat
bersifat jangka pendek atau panjang.
Seringkali berbunga atau dapat tidak berbunga. Jika tidak berbunga diterbitkan dengan
diskon
Contoh : (Wesel Berbunga)
PT. Kenanga melunasi utang dagang sebesar Rp 20.000.000 pada 1 Desember 2X13
dengan menerbitkan wesel bayar 90 hari, bunga 12%.
Tanggal Keterangan Jurnal
1 Des 2013 Menerbitkan wesel Account Payable 20.000.000
Notes Payable 20.000.000
31 Des 2013 bunga akrual : Interest Expense 200.000
(30/360*12%*20.000.000) Interest Payable 200.000
1 Maret 2014 Wesel dilunasi Notes Payable 20.000.000
Interest Payable 200.000
Interest Expense 400.000
Cash 20.600.000

Contoh : (Wesel Tanpa Bunga)


PT. Kenanga melunasi utang dagang sebesar Rp 20.000.000 pada 1 Desember 2X13
dengan menerbitkan wesel bayar sebesar Rp 22.400.000, jangka waktu 360 hari, tanpa
bunga. Hitung Effective interest rate :12%
Tanggal Keterangan Jurnal
1 Des 2013 Menerbitkan wesel Account Payable 20.000.000
Notes Payable 20.000.000
31 Des 2013 bunga akrual : Interest Expense 200.000
(30/360*12%*20.000.000) Notes Payable 200.000

2
1 Des 2014 Wesel dilunasi Interest Expense 2.200.000
Notes Payable 2.200.000
Notes Payable 22.400.000
Cash 22.400.000

SOAL LATIHAN 1:
PT. Mawar melakukan beberapa transaksi berikut ini pada bulan Nopember 2013.
1. Membeli peralatan kantor pada 2 Nopember Rp 30.000.000 secara kredit (2/15,
n/30). Dilunasi pada 15 Nopember 2X13.
2. Menerbitkan wesel bayar 12 bulan tanpa bunga pada 16 Nopember 2X13 sebesar
Rp55.000.000, untuk melunasi utang dagang sebesar Rp 50.000.000.
3. Menerbitkan wesel bayar 3 bulan dengan bunga 8% jangka waktu 3 bulan pada
30 Nopember untuk membeli persediaan dengan nilai nominal Rp100.000.000.

c. Utang Bank Jangka Pendek


Utang bank jangka pendek diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek.
Pencatatannya hampir sama dengan wesel bayar. Terdapat bunga, biaya transaksi
menambah nilai utang dan provisi akan mengurangi nilai utang serta mempengaruhi
tarif bunga efektif.
Contoh :
PT. Kenanga pada 1 Oktober 2013 menerima utang dari Bank Permata sebesar
Rp100.000.000 dipotong provisi 4%. Tingkat suku bunga sebesar 15%. Bunga dan
pokok dibayar saat jatuh tempo. Hitung Effective interest rate: 19,79%
Tanggal Keterangan Jurnal
1 Okt 2013 Menerima pinjaman Cash 96.000.000
Bank Loan 96.000.000
31 Des 2013 bunga akrual : Interest Expense 4.750.000
(3/12*19,79%*96.000.000) Interest Payable 4.750.000

1 Okt 2014 Pelunasan Interest Expense 14.250.000


Interest Payable 4.750.000
Bank Loan 96.000.000
Cash 115.000.000

d. Liabilitas Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo periode berikutnya


(Current portion of longterm liability)
Liabilitas jangka panjang yang akan dilunasi periode berikutnya diklasifikasikan
menjadi liabilitas jangka pendek kecuali:
1. Dilunasi dengan akumulasi dana yang tidak diklasifikasikan sebagai aset lancar
2. Dibiayai kembali atau dilunasi dengan penerbitan liabilitas jangka panjang yang
baru.
3. Dikonversi menjadi saham
Liabilitas jangka panjang walaupun akan jatuh tempo tetap diklasifikasikan sebagai
liabilitas jangka pendek

3
e. Utang Dividen
Utang dividen diakui pada saat pengumuman dividen dalam Rapat Umum Pemegang
Saham Utang dividen yang diakui hanyalah dividen tunai atau dividen yang diberikan
dalam bentuk aset Dividen saham tidak dicatat oleh penerima dan tidak ada pengakuan
utang. Dividen saham akan dicatat dengan mereklasifikasikan saldo laba ke modal /agio
saham

PROVISI, LIABILITAS KONTIJENSI DAN ASET KONTIJENSI

Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi (PSAK 57, Par10). Berdasarkan dari definisi tersebut
kewajiban berkaitan dengan peristiwa masa lalu dimana penyelesaiannya di masa yang akan
datang. Berbicara mengenai kewajiban tidak dapat terlepas dari dua hal yaitu jumlah
kewajiban dan waktu penyelesaian. Berdasarkan hal tersebut maka kewajiban dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
No Jumlah Waktu Tingkat Estimasi Klasifikasi Contoh
dan
Penyelesaian
1 Pasti Pasti Kewajiban Pasti Utang Dagang
2 Tidak Pasti Dapat Diestimasi Kewajiban Provisi Garansi
3 Tidak Pasti Tidak Dapat Kewajiban
Diestimasi Komtijensi

A. Provisi
Provisi adalah liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti (PSAK 57,Par 10)
Didalam provisi terdapat unsur ketidakpastian mengenai jumlah yang harus dibayarkan
dan kapan waktu pembayarannya. Contoh dari Provisi adalah Jaminan garansi atas
penjualan suatu produk.

Provisi diakui jika:


1. Entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu;
2. Kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar
sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi; dan
3. Estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Jika kondisi di atas tidak terpenuhi, maka provisi tidak diakui.

Pengukuran Provisi
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan.(PSAK
57;Par 36).

4
Estimasi terbaik pengeluaran nerupakan jumlah yang secara rasional akan dibayar oleh
entitas untuk menyelesaikan kewajibannya pada akhir periode pelaporan. Beberapa hal
yang mempengaruhi pengukuran provisi :
1. Jika nilai waktu dari uang berdampak material, maka provisi diukur berdasarkan nilai
kini (dilakukan diskonto untuk provisi)
2. Mempertimbangkan peristiwa masa depan yang akan terjadi
3. Mempertimbangkan dmapak peraturan perundang undangan yang kemungkinan akan
diberlakukan.

Contoh Garansi:
PT.Girang menjual televisi dengan garansi selama 1 tahun. harga jual televisi tersebut
telah termasuk dalam garansi. Selama tahun 2013 PT.Girang telah menjual televisi
tersebut sebanyak 100 unit @ Rp 2.400.000. Pada tanggal 31/12/13 dilakukan estimasi
bahwa 5% dari jumlah produk yang telah dijual akan mengalami perbaikan dengan biaya
perbaikan @ Rp50.000. Pada tahun 2014 jumlah klaim perbaikan yang dilakukan adalah
4 unit dengan biaya perbaikan @ Rp45.000. Hitunglah taksiran garansi dan buatlah
jurnalnya!
Tanggal Keterangan Jurnal
2013 Taksiran Garansi : Beban Garansi 250.000
5%*100 unit = 5 Hutang Estimasi Garansi 250.000
Biaya per unit 50.000
Total 250.000
2014 Perbaikan yang terjadi Hutang Estimasi Garansi 180.000
sesungguhnya Perlengkapan 180.000
4 * 45.000

Contoh Garansi dengan mempertimbangkan nilai waktu dari uang:


PT.Girang menjual televisi dengan garansi selama 3 tahun. Penjualan pada tahun 2013
mencapai angka Rp 200.000.000. harga jual sudah termasuk garansi. Berdasarkan
pengalaman masa lalu mengindikasikan bahwa dari keseluruhan produk yang terjual
90% nya tidak akan membutuhkan garansi. 10% sisanya akan membutuhkan garansi
perbaikan kecil dengan estimasi biaya sebesar 30% dari harga jual. Estimasi perbaikan
kecil untuk tahun 2013 adalah 10%, 2014 20% dan 2015 70%. Tingkat obligasi
pemerintah untuk tahun 2013 adalah 6%, 2014 7% dan 2015 8%. Diminta hitunglah
besarnya taksiran garansi dan biaya kini garansi.
Taksiran biaya garansi :
Penjualan Tingkat Kerusakan % dari harga jual Estimasi Biaya Garansi
200.000.000 0% 0% -
200.000.000 10% 30% 6.000.000

Nilai Kini Biaya Garansi:


Cara mencari Faktor Diskonto:
1/(1+i)t
Dengan: i adalah tingkat bunga
t adalah tahun, tahun 2013 = 1, 2014 = 2, 2015 = 3

5
Tahun % Estimasi Biaya Jumlah Tingkat Faktor Nilai Kini
Ekspektasi Garansi (Rp) Diskonto Disknto
a b C= a*b d e F= c*e
2013 10% 6.000.000 600.000 6% 0,9434 566,040
2014 20% 6.000.000 1.200.000 7% 0,8734 1,048,080
2015 70% 6.000.000 4.200.000 8% 0,8163 3,428,460
5,042,580

Tanggal Keterangan Jurnal


2013 Garansi Beban Garansi 5.042.580
Hutang Estimasi Garansi 5.042.580

B. Premium dan Kupon


Premium merupakan hadiah yang diberikan kepada pelanggan berupa barang atau jasa.
Atas pembelian produknya.

Contoh :
PT.ABC menawarkan hadiah kompensasi atas penjualan kompor gas kepada pelanggan
berupa gelas cantik dengan syarat pelanggan tersebut menyerahkan dus kompor gas
kembali kepada PT.ABC. harga pokok gelas cantik sebagai hadiah tersebut adalah
Rp700 dan taksiran atas pelanggan yang memberikan dus kembali ke PT.ABC adalah
sebanyak 60% pelanggan. Selama tahun 2013 transaksi yang terjadi pada PT.ABC
adalah:
1. Membeli gelas cantik sebanyak 20.000 unit
2. Melakukan penjualan kompor gas sebanyak 20.000 unit dengan harga Rp 120.000
per unit
3. Jumlah dus yang dikembalikan oleh pelanggan sebanyak 10.000 unit.
Tanggal Keterangan Jurnal
Pembelian Premium Inventory of Premium 14.000.000
Cash 14.000.000
Penjualan Cash 2.400.000.000
Sales 2.400.000.000
10.000 * 700 Premium Expense 7.000.000
Inventory of Premium 7.000.000
Perhitungan : Premium Expense 1.400.000
Taksiran pengembalian: Premium Liability 1.400.000
60% * 20.000 = 12.000
10.000
Taksiran dus yang akan
dikembalikan di masa yg
akan datang adalah 2000
buah ( 12.000-10.000).
Taksiran biaya:
2.000 * 700 = 1.400.000

6
C. Enviromental Provision
Enviromental liability diukur berdasarkan taksiran terbaik atas biaya masa yang akan
datang.
Contoh :
Sebuah perusahaan minyak pada awal tahun 2012 melakukan eksplorasi minyak dengan
taksiran selama 5 tahun. Ditaksir biaya perbaikan lingkungan Rp 1.000.000.000. dengan
asumsi tingkat suku bunga 10%, maka nilai wajar dari environmental liability adalah
Rp620.920.000 (1.000.000.000 x 0,62092). Pada tahun 2017 realisasi perbaikan sebesar
Rp.995.000.000.
Tanggal Keterangan Jurnal
31/12/12 Beban Perbaikan Lingkungan 620.920.000
Kewajiban Lingkungan 620.920.000
31/12/12 Amortisasi beban Beban Penyusutan 124.184.000
kewajiban lingkungan Akum.Penyusutan 124.184.000
selama 5 tahun :
620.920.000 / 5 =
124.184.000
31/12/12 Bunga Kewajiban Beban Bunga 62.092.000
Lingkungan : Kewajiban Lingkungan 62.092.000
620.920.000 * 10% =
62.092.000
10/1/17 Pengeluaran Perbaikan Kewajiban Lingkungan 1.000.000.000
995.000.000 Laba 5.000.000
Kas 995.000.000

Contoh 2 :
PT.ABC melakukan pembelian Mesin seharga Rp 100.000.000.000 dengan PPN 10%
dan tidak dapat dikreditkan. Biaya pemasangan mesin tersebut sebesar Rp 200.000.000.
diperkirakan bahwa setelah habis umur ekonomisnya (5 tahun) mesin tersebut harus
dibongkar, dengan biaya pembongkaran mesin diestimasi Rp 200.000.000. tingkat suku
bunga pertahun adalah 12%. (Discount Factor 0,567427).
Jawaban :
Harga Beli Mesin 100.000.000.000
PPN 10% 10.000.000.000
Biaya Pemasangan 200.000.000
Biaya Pembongkaran (200.000.000 * 0,567427) 113.485.400
Harga Perolehan Mesin 110.313.485.000
Jurnal :
Mesin 110.313.485.000
Kas 110.200.000.000
Kewajiban Provisi 113.485.400

7
D. Aset Kontijensi
Aset kontijensi adalah set potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih
peristiwa di masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas. (PSAK 57
Par.10)
Aset kontijensi biasanya timbul dari peristiwa tidak terencana atau tidak diharapkan yang
menimbulkan kemungkinan arus masuk manfaat ekonomi untuk entitas.

Aset kontijensi tidak diakui dalam laporan keuangan dan hanya diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan

Contoh: Klaim yang diusahakan entitas berupa restitusi PPN melalui proses hukum
perpajakan yang hasilnya belum pasti.

E. Liabilitas Kontijensi
Kewajiban Kontijensi adalah kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu
dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih
peristiwa di masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas. Atau
kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena:
1. Tidak terdapat kemungkinan entitas mengeluarkan sumber daya yang mengandung
manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajibannya; atau
2. Jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal. (PSAK 57 Par.10)

Selain itu, liabilitas kontijensi yang tidak memenuhi kriteria sebagai provisi
diklasifikasikan sebagai liablitas kontijensi.

Liabilitas kontijensi tidak diakui dalam laporan keuangan dan hanya diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan

Contoh :
Jika entitas bertanggung jawab secara masing-masing dan bersama dengan pihak lainnya
(tanggung renteng) atas suatu kewajiban, maka bagian kewajiban yang diharapkan akan
dipenuhi oleh pihak-pihak lain diperlakukan sebagai liabilitas Kontijensi.
F. Komitmen
Komitmen merupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan berdasarkan kinerja
dimasa depan sesuai kontrak. Komitmen tidak diakui dalam pelaporan keuangan karena
peristiwa tersebut belum menjadi transaksi. Misal :
1. Penandatanganan kontrak atas penerbitan pesanan pembelian
2. Kontrak jangka panjang yang tidak dapat dibatalkan untuk membeli barang atau jasa
pada harga tertentu.

Semua komitmen memerlukan pengungkapan faktor-faktor penting atas kewajiban


komitmen termasuk jumlah, kondisi dan waktu.

8
Contoh Komitmen

Perjanjian pengadaan Obat dalam rumah sakit. Isi perjanjian berupa pembelian produk
obat-obatan etichal dari PT x. Senilai Rp. Rp 4.363.636.363,64 dari Harga Netto Apotik
dan akan mendapatkan potongan harga dimuka senilai Rp.1.200.000.000.

Periode perjanjian tersebut terhitung mulai tanggal 1 Juli 2013 sampai dengan 30 Juni
2016 atau akan berakhir jika potongan harga yang telah diberikan dimuka telah lunas
seluruhnya.Perjanjian yang dilakukan oleh Rumah Sakit dalam pembelian/pengadaan
obat.

9
SOAL LATIHAN
Berikut ini transaksi dari PT.Alumindo :
Tanggal Transaksi
02/12/13 Pembelian barang dagangan Rp7.500.000 PPN 10% (dapat dikreditkan) secara
kredit.
04/12/13 Pembelian peralatan kantor Rp10.000.000 PPn 10% (tidak dapat dikreditkan)
secara kredit
05/12/13 Diterima uang muka 10% atas pesanan pelanggan 400 unit @ 50.000 dengan
PPn keluaran 10%
07/12/13 Dikeluarkan wesel atas pembelian tanggal 4 dengan bunga 12% pertahun
jangka waktu 60 hari.
08/12/13 Dikirim barang dagangan secara kredit 400 unit @ Rp50.000 PPn 10%, atas
penerimaan uang muka diatas. Garansi 2 tahun, harga pokok penjualan Rp
40.000 per unit.
08/12/13 Diterima pinjaman dari Bank Andromeda Rp60.000.000 bunga 2% per bulan.
Jangka waktu 5 tahun dibayar setiap tanggal 8 perbulannya. Cicilan pokok
utang perbulan adalah Rp 1.000.000
31/12/13 Pembayaran gaji: bagian penjualan Rp1.500.000 PPh 21 Rp 22.500
31/12/13 Pengalaman masa lalu mengindikasikan bahwa dari produk yang terjual :
1. 20% akan membutuhkan garansi perbaikan kecil senilai 30% dar harga
jual.
2. Estimasi penggantian kerusakan tahun 2014 60%, 2015 40%
3. Tingkat bunga obligasi pemerintah tahun 2014 6%, 2015 7%
Diminta :
Buatlah Jurnal Tahun 2013 beserta perhitungannya.
Sajikan perkiraan tersebut dalam Laporan Posisi Keuangan

SOAL 2
PT Aser perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan laptop dengan merek ASER.
Produk yang dijual terdiri dari 2 tipe dengan informasi sebagai berikut:
No Tipe Harga Jual/Unit ($) Garansi
1 A (ASER W4) 1,000.00 1 Tahun
2 B (ASER W46) 1,500.00 3 Tahun
Informasi lain mengenai kedua tipe tersebut adalah sebagaimana berikut ini:
Untuk Tipe A:
Diestimasi 4% dari jumlah laptop tipe A akan terjadi perbaikan dengan biaya $15 per unit
Untuk Tipe B:
- 85% tidak membutuhkan garansi perbaikan
- 15% akan membutuhkan garansi perbaikan kecil senilai 20% dari harga jual
- Estimasi penggantian kerusakan tahun 2013 = 10%, tingkat bunga obligasi
pemerintah 7% tahun 2014 = 25%, tingkat bunga obligasi pemerintah 8% tahun 2015
= 65%, tingkat bunga obligasi pemerintah 8,5%

Transaksi PT Aser selama tahun 2013 adalah sebagai berikut:


1. Penjualan laptop tipe A selama tahun 2013 adalah 500 unit.

10
2. Tahun 2014 jumlah perbaikan tipe A 10 unit dengan biaya perbaikan $12 per unit
3. Penjualan laptop tipe B selama tahun 2013 adalah 400 unit.
Diminta:
1. Buatkan perhitungan (tabel dan perhitungan) yang dibutuhkan
2. Jurnal atas transaksi diatas

11

Anda mungkin juga menyukai