Anda di halaman 1dari 51

AKUNTANSI

KEUANGAN MENENGAH
II
Dosen Pengampu :
1. Rusmianto, S.E.,M.Si.
2. Evi Yuniarti,S.E.,M.Si
Learning Outcome
Mampu menyajikan laporan keuangan yang
terdiri atas (a) Laporan Laba-Rugi, (b) Laporan
Perubahan Ekuitas, (c) Laporan Posisi
Keuangan, (d) Laporan Arus Kas, dan (e)
Catatan atas laporan keuangan sesuai dengan
standar dan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum untuk perusahaan (entitas
bisnis) jasa, dagang, dan/atau manufaktur
berskala besar dan/atau go-public
Diskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah akuntansi keuangan menengah II bertujuan
membekali mahasiswa untuk dapat melakukan
penangananan setiap pos-pos Liabilitas dan Ekuitas serta
Laba-rugi yang meliputi pengakuan, pengukuran,
pencatatan dan pengungkapan liabilitas jangka pendek,
liabilitas jangka panjang, ekuitas, pendapatan, imbalan
kerja, sewa, pajak penghasilan, dan kebijakan akuntansi
perubahan estimasi dan kesalahan sesuai dengan tandar
yang berlaku dengan terlebih dahulu dibekali pemahaman
terhadap standar yang berlaku.
silabus
 Mampu Menangani Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontijensi
 Mampu Menangani Liabilitas Jangka Panjang
 Mampu Menangani Ekuitas : Modal Disetor
 Mampu Menangani : Saldo Laba, Dividen, Saham Treasury dan OCI
 Mampu Menangani Investasi : Instrumen Ekuitas dan Utang
 Mampu Menangani Pajak Penghasilan
 Mampu Menangani Pendapatan
 Mampu Menangani Imbalan Kerja
 Mampu menangani Sewa
 Mampu menangani Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi dan Kesalahan
Literatur
1. Martani, Dwi dkk. 2016. Akuntansi Keuangan
Menengah Berbasis PSAK Edisi 2 Buku 2. Jakarta.
Salemba Empat
2. Kartikahadi, Hans, dkk. 2016. Akuntansi Keuangan
Berdasarkan SAK berbasis IFRS. Jakarta. Ikatan
Akuntans Indonesia
3. DSAK. 2016. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta.
Ikatan Akuntans Indonesia
4. DSAK. 2013. Standar Akuntansi Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik. Jakarta. Ikatan Akuntans
Indonesia
Penilaian
 Sebelum MID 50%  Sebelum MID 50%
a. Quiz a. Quiz
b. Tugas b. Tugas
c. MID Semester c. MID Semester
d. Aktivitas d. Aktivitas
e. Laporan e. Laporan
f. Hasil Praktikum f. Hasil Praktikum
g. UTP g. UTP
LIABILITAS JANGKA
PENDEK, PROVISI
DAN KONTIJENSI
Capaian Pembelajaran

Setelah menyelesaian sessi ini diharapkan mahasiswa:


1. Mampu menjelaskan jenis-jenis liabilitas jangka
pendek
2. Mampu membuat jurnal transaksi liabilitas jangka
pendek
3. Mampu menyajikan dan mengungkapkan liabilitas
jangka pendek
4. Mampu menjelaskan provisi dan kontijensi
5. Mampu menyajikan provisi dan mengungkapkan
kontijensi
Peranan Liabilitas
Peranan Liabilitas
 Dapat Meningkatkan Imbal Hasil/Profitabilitas Perusahaan
tanpa harus mengeluarkan Investasi baru dari Pemilik

 Yang Harus Diperhatikan adalah Konsep Matching Prinsip


penggunaan Liabilitas
a. Liabilitas Jangka Pendek digunakan untuk kegiatan
operasional/ investasi jangka pendek
b. Liabilitas jangka panjang digunakan untuk investasi jangka
panjang
Liabilitas
 Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang
timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan
pengeluaran sumber daya entitas.

kewajiban kini
peristiwa masa lalu
pengeluaran sumber daya
Liabilitas Jangka Pendek
 Klasifikasi liabilitas lancar, jika:
 mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam
siklus operasi normalnya;
 memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;
 liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka
waktu 12 bulan setelah periode pelaporan; atau
 tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian
liabilitas selama sekurangkurangnya 12 bulan setelah periode
pelaporan.
 Entitas mengklasifikasi liabilitas yang tidak termasuk kategori
tersebut sebagai liabilitas jangka panjang.

Siklus operasi  jangka waktu antara perolehan aset


untuk pemrosesan dan realisasinya dalam bentuk kas
atau setara kas.
Liabilitas Jangka Pendek
 Liabilitas jangka pendek termasuk kategori instrumen
keuangan  liabilitas keuangan
 Instrumen keuangan diatur dalam:
 PSAK 50 : Penyajian Instrumen Keuangan
 PSAK 71: Pengakuan dan Pengukuran Instrumen Keuangan
 PSAK 60: Pengungkapan Instrumen Keuangan
 Liabilitas diukur dengan nilai wajar, nilai amortisasi atau
harga perolehan.
 Biaya transaksi untuk yang diukur dengan nilai wajar
dibebankan sebagi biaya periode berjalan, sedangkan untuk
yang diukur selain dengan nilia wajar dikapitalisasi.
 Pengaruh kapitalisasi biaya transaksi akan mempengaruhi
effective
Ref. PSAK 55 interest rate dan beban bunga yang diakui.
Jenis – Jenis Liabilitas Jangka Pendek

 Utang Usaha  Uang muka pelanggan


 Wesel Bayar  Pendapatan diterima
 Utang Bank jangka pendek dimuka
 Liabilitas jangka panjang  Utang PPN / PPnBM
yang akan jatuh tempo  Utang pajak
 Liabilitas jangka pendek penghasilan
yang didanai kembali
 Utang gaji
 Utang dividen
 Utang pajak pihak
ketiga
Utang Dagang – Account Payable
 Jumlah yang belum dibayarkan atas barang atau
jasa yang telah diserahkan atau diselesaikan dari
suplier.
 Pengakuan pada tanggal penyerahan barang /
penyelesaian jasa.
 Dasar mencatat  faktur pembelian
 Perjanjiang pembelian misal 2/10, n/30 
pembelian akan diberikan potongan 2% jika
dibayarkan dalam waktu 10 hari, jangka waktu
kredit 30 hari.
Ilustrasi Utang Dagang
 PT. Kenanga tanggal 1 Nopember 2X13
membeli peralatan secara kredit sebesar Rp
20.000.000. Syarat pembelian 2/10, n/30.
1 Nopember 2X13
Persediaan 20.000.000
Utang Dagang 20.000.000

Jika dilunasi 10 Nopember 2X13


Utang Dagang 20.000.000
Kas 19.600.000
Potongan pembelian 400.000

Jika dilunasi 15 Nopember 2X13


Utang Dagang 20.000.000
Kas 20.000.000

Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 16


Wesel Bayar – Notes Payable
 Janji untuk membayar sejumlah tertentu pada
waktu yang telah ditentukan.
 Diterbitkan untuk melunasi utang atau
membayar pembelian.
 Dapat bersifat jangka pendek atau panjang
 Seringkali berbunga atau
dapat tidak berbunga
 Jika tidak berbunga diterbitkan
dengan diskon
Ilustrasi Wesel Bayar - berbunga

 PT. Kenanga melunasi utang dagang sebesar


Rp 20.000.000 pada 1 Desember 2X13 dengan
menerbitkan wesel bayar 90 hari, bunga 12%.
1 Desember 2X13
Utang Dagang 20.000.000
Wesel Bayar 20.000.000
31 Desember 2X13 – bunga
(30/360*12%*20.000.000)
Beban Bunga 200.000
Utang Bunga 200.000
Wesel dilunasi 1 Maret 2X14
Wesel Bayar 20.000.000
Utang Bunga 200.000
Beban Bunga 400.000
Kas 20.600.000
Ilustrasi Wesel Bayar – tanpa bunga

PT. Kenanga melunasi utang dagang sebesar Rp 20.000.000


pada 1 Desember 2X13 dengan menerbitkan wesel bayar
sebesar Rp 22.400.000, jangka waktu 360 hari, tanpa bunga.
Hitung Effective interest rate  12%
1 Desember 2X13
Utang Dagang 20.000.000
Wesel Bayar 20.000.000
31 Desember 2X13 – bunga
(30/360*12%*20.000.000)
Beban Bunga 200.000
Wesel Bayar 200.000
Wesel dilunasi 1 Desember 2X14
Beban Bunga 2.200.000
Wesel Bayar 2.200.000
Wesel bayar 22.400.000
Kas 22.400.000
Soal Kuis

PT. Mawar melakukan beberapa transaksi berikut ini


pada bulan Nopember 2X13.
 Membeli peralatan kantor pada 2 Nopember Rp
30.000.000 secara kredit (2/15, n/30). Dilunasi
pada 15 Nopember 2X13.
 Menerbitkan wesel bayar 12 bulan tanpa bunga
pada 16 Nopember 2X13 sebesar Rp 55.000.000,
untuk melunasi utang dagang sebesar Rp
50.000.000.
 Menerbitkan wesel bayar 3 bulan dengan bunga 8%
jangka waktu 3 bulan pada 30 Nopember untuk
membeli persediaan.

20
Utang Bank jangka Pendek

 Utang bank jangka pendek diklasifikasikan


sebagai liabilitas jangka pendek.
 Pencatatan hampir sama dengan wesel bayar.
Pokok utang-
 Ada bunga provisi + biaya
transaksi
 Biaya transaksi menambah nilai utang dan
provisi akan mengurangi nilai utang.
 Tingkat suku bunga dihitung ulang untuk
memperoleh tarif bunga efektif. Tarif bunga
Effektive
 Tarif bunga efektif digunakan menghitung
bunga
Beban Bunga

21
Utang Bank jangka Pendek

PT. Kenanga pada 1 Oktober 2X13 menerima utang dari Bank Permata
sebesar Rp 100.000.000 dipotong provisi 4%. Tingkat suku bunga
sebesar 15%. Bunga dan pokok dibayar saat jatuh tempo.

Hitung Effective interest rate  19,79%


1 Oktober 2X13
Kas 96.000.000
Utang Bank 96.000.000
31 Desember 2X13 – bunga (3/12*19,79%*96.000.000)
Beban Bunga 4.750.000
Utang Bunga 4.750.000
Utang Bank dilunasi 1 Oktober 2X14
Beban Bunga 14.250.000
Utang Bunga 4.750.000
Utang Bank 96.000.000
Kas 115.000.000
22
Utang Bank jangka Pendek

 Utang bank jangka pendek diklasifikasikan sebagai


liabilitas jangka pendek.
 Pencatatan hampir sama dengan wesel bayar.
 Ada bunga
 Biaya transaksi menambah nilai utang dan provisi
akan mengurangi nilai utang  mempengaruhi tarif
bunga efektif
Liabilitas Jangka Panjang yang
akan Jatuh Tempo periode berikutnya
(Current portion of longterm liability)

 Liabilitas jangka panjang yang akan


dilunasi periode berikutnya diklasifikasikan
menjadi liabilitas jangka pendek kecuali:
 Dilunasi dengan akumulasi dana yang tidak
diklasifikasikan sebagai aset lancar
 Dibiayai kembali atau dilunasi dengan
penerbitan liabilitas jangka panjang yang baru.
 Dikonversi menjadi saham
Liabilitas jangka panjang walaupun akan jatuh
tempo tetap diklasifikasikan sebagai liabilitas
jangka pendek

24
Liabilitas Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo periode
berikutnya (Current portion of longterm liability)

 Entitas harus menunjukkan kemampuan untuk


melengkapi proses pembiayaan ulang.
 Hutang tersebut dibiayai ulang sebelum
laporan keuangan diluncurkan, atau
 Entitas menandatangani perjanjian
pebiayaan ulang.

25
Liabilitas Jangka Pendek Dibiayai Kembali

 Liabilitas keuangan yang dibiayai kembali yang akan


jatuh tempo dalam 12 bulan setelah periode
pelaporan diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka
pendek, jika entitas tidak memiliki hak tanpa syarat
untuk membiayai kembali.
 Pelanggaran perjanjian utang yang mengakibatkan
kreditur meminta percepatan pembayaran, maka
liabilitas tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka
pendek, meskipun kreditur mengijinkan penundaan
pembayaran selama 12 bulan setelah tanggal
pelaporan tetapi persetujuan tersebut diperoleh
setelah tanggal pelaporan

Ref. PSAK 1
26
Utang Jk. Panjang yang J.T
Utang Jk. Panjang yang J.T. dalam 1 tahun
• Pada tanggal 1 Januari 2015, PT EFG menerima
pinjaman jangka panjang dari Bank Buana sebesar
Rp12.000.000. Disepakati bahwa jangka waktu pinjaman
adalah 3 tahun, dengan tingkat bunga 12%, dan
angsuran pembayaran dilakukan sebanyak 3 kali setiap
tanggal 1 Januari, mulai tanggal 1 Januari 2016.

Pertanyaan: Buatlah jurnal untuk tanggal


1 Januari 2015, 31 Desember 2015.
1 Januari 2016, 31 Desember 2016.
1 Januari 2017, 31 Desember 2017
Akuntansi Keuangan 2 27
Utang Jk. Panjang yang J.T
Jurnal tahun 2015
Jan. 1 Kas 12.000.000
Utang Wesel JPj 12.000.000

Des. 31 Biaya Bunga 1.440.000


Utang Wesel JPj 4.000.000
Utang Wesel 4.000.000
Utang Bunga 1.440.000

Akuntansi Keuangan 2 28
Utang Jk. Panjang yang J.T
Jurnal tahun 2016
Jan. 1 Utang Wesel 4.000.000
Utang Bunga 1.440.000
Kas 5.440.000

Des. 31 Biaya Bunga 960.000


Utang Wesel JPj 4.000.000
Utang Wesel 4.000.000
Utang Bunga 960.000

Akuntansi Keuangan 2 29
Utang Jk. Panjang yang J.T
Jurnal tahun 2017
Jan. 1 Utang Wesel 4.000.000
Utang Bunga 960.000
Kas 4.960.000

Des. 31 Biaya Bunga 480.000


Utang Wesel JPj 4.000.000
Utang Wesel 4.000.000
Utang Bunga 480.000

Akuntansi Keuangan 2 30
Utang Jk. Panjang yang J.T
Jurnal tahun 2018
Jan. 1 Utang Wesel 4.000.000
Utang Bunga 480.000
Kas 4.480.000

Akuntansi Keuangan 2 31
Utang Deviden
Utang Dividen
Dividen adalah hak pemegang saham atas bagian laba
yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
Umumnya dibayarkan dalam jangka waktu 3 bulan.
Dividend SP kumulatif yang tidak diumumkan tidak
diakui sebagai utang.
Utang dividen dalam bentuk saham tidak diakui
sebagai utang, namun dilaporkan dalam rekening
modal.
Akuntansi Keuangan 2 32
Utang Deviden
Utang Dividen
• PT FGH pada tanggal 25 Desember 2017
mengumumkan pembagian dividen kas sebesar
Rp2,50 per lembar. Jumlah saham yang beredar
pada saat itu adalah 10.000.000 lembar. Dividen
tersebut akan dibayar tanggal 15 Januari 2018.

• Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi pada


tanggal 25 Desember 2017 dan 15 Januari 2018.

Akuntansi Keuangan 2 33
Liabilitas Jangka Pendek
Utang Deviden
Utang Dividen
Des. 25 Laba Ditahan 25.000.000
Utang Dividen 25.000.000

Jan. 15 Utang Dividen 25.000.000


Kas 25.000.000

Akuntansi Keuangan 2 34
Uang Tanggungan/Jaminan (Deposit)
Mencakup jaminan kas uang dapat dikembalikan yang
diterima dari pihak lain.
• Pada tanggal 1 Jan 2018 PT GHI menjual 10 krat (@
24 botol) Coca Cola kemasan dalam botol. Untuk
setiap botol yang dijual, perusahaan memungut uang
tanggungan (yang dapat diminta kembali dengan cara
menyerahkan botol) kepada pembeli sebesar
Rp250,00 per botol.
• Pada tanggal 15 Jan 2018 PT GHI menerima
pengembalian botol kosong sebanyak 216 botol (9
krat).
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi yang diperlukan
Akuntansi Keuangan 2 35
Uang Tanggungan/Jaminan (Deposit)

Jan. 1 Kas 60.000


Utang Jaminan 60.000
(untuk mencatat uang jaminan 10 krat
botol)

Jan. 15 Utang Jaminan 54.000


Kas 54.000
(untuk mencatat penukaran 9 krat botol)

Akuntansi Keuangan 2 36
Pendapatan Diterima di Muka (Unearned
Revenues)
Merupakan pembayaran yang diterima sebelum
barang atau jasa diserahkan

Unearned and Earned Revenue Accounts

Akuntansi Keuangan 2 37
Unearned Revenues
PT HIJ pada tanggal 1 Desember 2017 mendapat kas
sebesar Rp12.000.000 untuk aktiva tetap yang disewa
oleh PT XYZ. Aktiva tetap tersebut disewa untuk jangka
waktu 12 bulan.

Des. 1 Kas 12.000.000


Pendapatan Sewa DDM 12.000.000

Des. 31 Pendapatan Sewa DDM 1.000.000


Pendapatan Sewa 1.000.000

1/12/18 Pendapatan Sewa DDM 11.000.000


Akuntansi Keuangan 2
Pendapatan Sewa 38
11.000.000
Utang Pajak

Pajak atas Penghasilan:


Biaya gaji dan upah karyawan PT IJK pada bulan Desember
2017 adalah Rp100.000.000. Atas gaji dan upah tersebut, PT
IJK memotong PPh karyawan sebesar Rp7.500.000. Gaji
dan upah tersebut dibayar oleh PT IJK pada tanggal 25
Desember 2017, sedang pemotongan PPh karyawan disetor
oleh PT IJK ke Kas Negara melalui Bank Persepsi pada
tanggal 10 Januari 2088.
Buatlah jurnal pada pembukuan PT IJK

Akuntansi Keuangan 2 39
Utang Pajak

Utang Pajak Penghasilan


Des. 25 Biaya Gaji dan Upah 100.000.000
Kas 92.500.000
Utang PPh Karyawan 7.500.000

Jan. 10 Utang PPh Karyawan 7.500.000


Kas 7.500.000

Akuntansi Keuangan 2 40
Utang Pajak

Utang Pajak Pertambahan Nilai


(Pajak atas Penjualan = Pajak Pertambahan Nilai)
• Atas pembelian kredit barang dagangan sebesar
Rp10.000.000,00, PT Jaya dipungut PPN 10%.
• Atas penjualan kredit barang dagangan sebesar
Rp15.000.000,00, PT Jaya memungut PPN 10%.
• Atas pemungutan PPN tersebut, PT Jaya
menyetorkannya ke Kas Negara.

• Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi:


pembelian, penjualan, dan penyetoran pajak.
Akuntansi Keuangan 2 41
Utang PPN
Utang PPN
Pemb. Pembelian 10.000.000
PPN Dibayar di Muka 1.000.000
Utang Dagang 11.000.000

Penj. Piutang Dagang 16.500.000


Penjualan 15.000.000
Utang PPN 1.500.000

Setoran Utang PPN 1.500.000


PPN Dibayar di Muka 1.000.000
Kas 500.000
Akuntansi Keuangan 2 42
Utang Pajak
Utang Biaya (Biaya yang Masih Harus Dibayar
• PT KLM membayar gaji dan upah karyawan setiap
tanggal 1 bulan berikutnya. Gaji dan upah untuk
bulan Desember 2007 adalah Rp20.000.000. PPh atas
gaji dan upah tersebut adalah Rp2.000.000. PT KLM
menyetor PPh karyawan ke Kas Negara pada tanggal
10 Januari 2008.

• Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi


tersebut di atas, termasuk pengakuan biaya gaji dan
upah bulan Desember 2006.
Akuntansi Keuangan 2 43
Utang Pajak
Utang Biaya
Des. 31 Biaya Gaji dan Upah 20.000.000
Utang Gaji dan Upah 20.000.000

Jan. 01 Utang Gaji dan Upah 20.000.000


Kas 18.000.000
Utang PPh 2.000.000

Jan. 10 Utang PPh 2.000.000


Kas 2.000.000

Akuntansi Keuangan 2 44
Utang Bonus
Utang Bonus
Bonus merupakan pembayaran kepada karyawan diluar
gaji reguler yang mereka terima.
Bonus yang dibayarkan merupakan biaya operasi.
Bonus yang belum dibayarkan harus dilaporkan
sebagai utang Jangka Pendek.

Akuntansi Keuangan 2 45
Utang Bonus
Utang Bonus
• PT Lamtoro memutuskan untuk memberikan bonus pada
karyawannya. Laba yang diperoleh perusahaan tahun
2006 sebelum dikurangi bonus dan pajak adalah
Rp280.000.000. Bonus yang akan diberikan adalah 20%
dan besarnya pajak 40%.

Buatlah jurnal jika bonus dihitung berdasarkan:


1. Laba sebelum pajak setelah dikurangi bonus.
2. Laba setelah dikurangi pajak sebelum dikurangi bonus
3. Laba setelah dikurangi pajak dan bonus

Akuntansi Keuangan 2 46
Utang Bonus
1. Bonus dihitung dari Laba sebelum pajak setelah
dikurangi bonus.
b = 20% x (laba - b)
b = 20% x (280.000.000 - b)
b = 56.000.000 – 0,2b
1,2b = 56.000.000
b = 46.666.667

Jurnal Biaya Bonus 46.666.667


Utang Bonus 46.666.667
Akuntansi Keuangan 2 47
Utang Bonus
Bonus dihitung atas dasar laba setelah pajak (t) sebelum dikurangi bonus
(b)

t = 40% x (laba - b)
t = 40% x (280.000.000 - b)
t = 112.000.000 - 0,4b
b = 20% x (laba - t)
b = 20% x (280.000.000 - (112.000.000 - 0,4b))
b = 20% x (168.000.000 + 0,4b)
b = 33.600.000 + 0,08b
b = 33.600.000/0,92 = 36.521.739
Akuntansi Keuangan 2 48
Utang Bonus
Bonus dihitung atas dasar laba setelah dikurangi pajak dan bonus:

t = 40% x (laba - b)
t = 40% x (280.000.000 - b)
t = 112.000.000 - 0,4b
b = 20% x (laba - b - t)
b = 20% x (280.000.000 - b - (112.000.000 - 0,4b))
b = 20% x (168.000.000 - 0,6b)
b = 33.600.000 - 0,12b
b = 33.600.000/1,12 = 30.000.000
Akuntansi Keuangan 2 49
Tujuan & Ruang Lingkup PSAK

57
PSAK 57 (IAS 37) ini bertujuan untuk mengatur

 pengakuan dan pengukuran provisi, kewajiban Provision


kontinjensi dan aset kontinjensi serta
Contingent liabilities
 untuk memastikan informasi memadai telah
diungkapkan dalam CatLK
Contingent assets
 Agar para pengguna dapat memahami sifat,
waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi
tersebut.

Akuntansi Keuangan 2 Ref. PSAK 57


50
Definisi Liabilitas

Anda mungkin juga menyukai