BERBASIS PSAK
Rerangka Bab
Peranan dan Definisi
Peranan Liabilitas
Definisi
Jenis dan Klasifikasi
Utang Berbunga dalam Jangka Pendek
Utang Bank
Wesel Bayar
Liabilitas Jangka Panjang yang Akan Jatuh Tempo pada Periode Berikutnya
Liabilitas Jangka Pendek Terkait dengan Kegiatan Operasi Entitas
Utang Usaha
Beban Yang Masih Harus Dibayar
Pendapatan Diterima Dimuka
Uang Terkait Imbalan Kerja
Utang Pajak Pihak Ketiga
Utang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
Utang Pajak Penghasilan
Akuntansi Keuangan 2 2
Lanjutan.....
Akuntansi Keuangan 2 3
LIABILITAS JANGKA PENDEK ,
PROVISI, KONTIJENSI (PSAK 57)
Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 1
4
Agenda
3 Ilustrasi
Akuntansi Keuangan 2 5
Sasaran Pembelajaran
Akuntansi Keuangan 2 6
Liabilitas
kewajiban kini
peristiwa masa lalu
pengeluaran sumber daya
Ref. PSAK 57
Akuntansi Keuangan 7
Liabilitas Jangka Pendek
Akuntansi Keuangan 2 8
Liabilitas Jangka Pendek
Ref. PSAK 55
Akuntansi Keuangan 2 9
Jenis – Jenis Liabilitas Jangka Pendek
Akuntansi Keuangan 2 10
Utang Dagang – Account Payable
Akuntansi Keuangan 2 11
Ilustrasi Utang Dagang
Akuntansi Keuangan 2 12
Wesel Bayar – Notes Payable
Akuntansi Keuangan 2 13
Ilustrasi Wesel Bayar - berbunga
Akuntansi Keuangan 2 15
Soal Kuis
Akuntansi Keuangan 2 16
Utang Bank jangka Pendek
Akuntansi Keuangan 2 17
Utang Bank jangka Pendek
Akuntansi Keuangan 2 18
Utang Bank Jangka Pendek
Contoh 1.1
PT Merapi pada tanggal 1 November 2015 menarik dari Bank Buana utang
sebesar Rp200,000,000 dengan bunga 15%, untuk jangka waktu 150 hari.
Tidak ada provisi yang dikenakan oleh bank atas utang ini. Pokook dan bunga
akan dibayarkan pada saat jatuh tempo.
1. Jurnal yang dibuat pada saat menerima utang 1 November 2015:
Kas 200,000,000
Utang Bank 200,000,000
Akuntansi Keuangan 2 19
Lanjutan Contoh 1.1 ....
.....Perhitungan Jurnal Penyesuaian (2):
Hari selama tahun 2015 = 30 – 1 = 29 hari di bulan November
31 hari di bulan Desember
Total 60 hari = 2 bulan
Perhitungan Bunga= Rp200,000,000 x 15% x 60/360 = Rp5,000,000
3. Jurnal saat utang jatuh tempo pada tanggal 30 Maret 2016.
Beban Bunga 7,500,000
Utang Bunga 5,000,000
Utang Bank 200,000,000
Kas 212,500,000
Perhitungan bunga dibayarkan= Rp200,000,000 x 15% x 150/360 = Rp12,500,000
Perhitungan beban bunga 1 Jan-30 Maret:
Rp200,000,000 x 15% x 90/360 = Rp7,500,000
Akuntansi Keuangan 2 20
Utang Bank Jangka Pendek: Bunga dibayar di Depan
Contoh 1.2
PT Lawu pada tanggal 2 Okt 2015 menarik utang jangka waktu 6 bulan dari Bank
Mega sebesar Rp400,000,000 dengan bunga 15% per tahun dari pokok yang
dipotong pada awal. Pada saat jatuh tempo PT Lawu membayar sebesar
Rp400,000,000. Jumlah kas yang diterima sebesar Rp400,000,000 – (400 x 15% x
6/12) = Rp370,000,000
1. Jurnal yang dibuat saat menerima utang 2 Oktober 2015.
Kas 370,000,000
Diskon Utang Bank 30,000,000
Utang Bank 400,000,000
Bunga dibayrakan sekali di akhir sehingga perhitungan bunga efektif dengan
membagi bunga dengan pokok utang.
Bunga = Rp30,000,000/Rp370,000,000 = 8.11% untuk 6 bulan atau
16.22%setahun.
Akuntansi Keuangan 2 21
Lanjutan Contoh 1.2.....
2. Jurna Penyesuaian pada 31 Des 2015 untuk pengakuan bunga yang
dihitung dengan bunga efektif.
Beban Bunga 15,000,000
Diskon Utang Bank 15,000,000
*Asumsi tidak dibuat jurnal balik atas jurna penyesuaian 31 Desember 2016
Akuntansi Keuangan 2 22
Utang Bank Jangka Pendek dengan Provisi
Contoh 1.3
PT Semeru pada tanggal 1 November 2015 menarik dari Bank Mulia utang
yang Rp100,000,000 dengan bunga 12% per tahun dari pokok yang akan
dibayarkan bersamaan dengan pelunasan tanggal 30 Januari 2016. Bank
Mulia mengenakan biaya administrasi sebesar 1.5% dari jumlah utang yang
ditarik, sehingga kas yang diterima oleh PT Semeru sebesar Rp100,000,000 –
Rp1,500,000 = Rp98,500,000
1. Jurnal yang dibuat pada saat menerima utang 1 November 2015.
Kas 98,500,000
Diskon Utang Bank 1,500,000
Utang Bank 100,000,000
Utang Bank yang sebenarnya diterima adalah Rp98,500,000 namun PT
Semeru harus melunasi pada saat jatuh tempo bunga Rp3,000,000 dan
pokoknya Rp100,000,000. Untuk itu bunga efektif atas utang tersebut
sebenarnya bukan 12% tetapi Rp4,500,000/Rp98,500,000 x 12/3 = 18.274%
Akuntansi Keuangan 2 23
Lanjutan Contoh 1.3 .....
Akuntansi Keuangan 2 25
Contoh Beban Yang Masih Harus Dibayar
1. Pembayaran gaji sebesar Rp240,000,000 dilakukan tanggal 5 tiap bulan,
untuk masa kerja tanggal 1 sampai dengan akhir bulan. Pada akhir
periode misal 31 Des 2015 dibuat penyesuaian atas gaji untuk masa kerja
Desember 2015 yang baru akan dibayarkan tanggal 5 Januari 2016.
Beban Gaji 240,000,000
Utang Gaji 240,000,000
2. Entitas memiliki utang bank yang ditarik pada 1 Des 2015 sebesar
Rp400,000,000 bunga 12% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Bunga
dibayarkan setiap tanggal 1 Desember. Bunga dari tanggal 1 Desember
2015 – 31 Desember 2015 harus dibebankan sebagai beban bunga dan
utang bunga/bunga yang masih harus dibayar.
Beban Bunga 4,000,000
Utang Bunga 4,000,000
Bunga 12% x ½ x Rp400,000,000 = Rp4,000,000
Akuntansi Keuangan 2 26
Lanjutan...
Akuntansi Keuangan 2 27
Pendapatan Diterima di Muka
Akuntansi Keuangan 2 28
Pendapatan Diterima di Muka
Contoh Kasus
PT Ciremai mulai tahun 2015 menjual tiket keanggotaan golf kepada
pelanggan pribadi dan perusahaan. Tiket tersebut dijual dalam bentuk
paket tahunan dan lima tahunan. Untuk paket tahunan harganya
Rp6,000,0000 dapat digunakan selama 1 tahun. Paket 3 tahun dijual
dengan harag Rp16,200,000. Keanggotaan tersebut tidak didasarkan pada
jumlah kedatangan, pemegang kartu keaggotaan bebas datang jika kartu
masih aktif. Setiap tahun harga kartu keanggotaan meningkat, sehingga
menjadi anggota jangka panjang memberikan banyak keuntungan bagi
aggota.
Pada 1 Desember diterima keanggotaan 10 paket dan keanggotaan 3
tahunan sebanyak 5 paket. Entitas melakukan penyesuaian untuk
keanggotaan setiap bulan, karena entitas menyusun laporan bulanan
untuk keperluan internal manajemen. Saldo pendapatan diterima dimuka
dari keanggotaan tahuanan pada tanggal 1 Desember 2015
Rp337,000,000 dari total penerimaan keanggotaan tahunan
Rp636,000,000
Akuntansi Keuangan 2 29
Lanjutan contoh kasus....
Akuntansi Keuangan 2 30
Lanjutan contoh kasus....
Perhitungan :
Untuk membership tahunan, alokasi pendapatan yang terealisasi per bulan
adalah ½ x Rp6,000,000 = Rp500,000 atau total sama dengan
(Rp636,000,000+Rp60,000,000) x ½ = Rp58,000,000
Untuk membership tiga tahunan, pendapatan terealisasi per bulan
Rp16,200,000 : 3 : 12 = Rp450,000 atau total (Rp745,200,000+Rp81,000,000)
x 1/36 = Rp22,950,000
Total Pendapatan direalisasi Rp58,000,000 + Rp22,950,000 = Rp80,950,000
Saldo pendapatan diterima dimuka pada 31 desember 2015 adalah:
Rp337,000,000 + Rp630,100,000 + Rp60,000,000 + Rp81,000,000 –
Rp58,000,000 – Rp22,950,000 = Rp1,017,150,000
Akuntansi Keuangan 2 31
Liabilitas Jangka Panjang yang
akan Jatuh Tempo periode berikutnya
(Current portion of longterm liability)
Akuntansi Keuangan 2 32
Liabilitas Jangka Panjang yang
akan Jatuh Tempo periode berikutnya
(Current portion of longterm liability)
Akuntansi Keuangan 2 33
Liabilitas Jangka Pendek Dibiayai Kembali
Ref. PSAK 1
Akuntansi Keuangan 2 34
Utang Dividen
Akuntansi Keuangan 2 35
Tujuan & Ruang Lingkup PSAK 57
PSAK 57 (IAS 37) ini bertujuan untuk
mengatur
Provision
pengakuan dan pengukuran provisi,
kewajiban kontinjensi dan aset Contingent liabilities
kontinjensi serta Contingent assets
Akuntansi Keuangan 2 36
Pengecualian
PSAK diterapkan oleh semua entitas dalam
akuntansinya, kecuali yang timbul dari:
(a) kontrak eksekutori, kecuali jika kontrak tersebut
bersifat memberatkan (onerous);
PSAK 57
(b) hal-hal yang telah dicakup dalam PSAK lain. Par 5
Contoh: PSAK 34; 46; 30; 24; 28; 36
Akuntansi Keuangan 2 37
Definisi
Kontrak eksekutori adalah kontrak yang kedua belah pihak
terkaitnya belum melaksanakan kewajiban kontrak atau telah
melaksanakan sebagian kewajiban mereka dengan proporsi
yang sama.
Provisi adalah liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti
Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari
peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya dapat
mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi.
Ref. PSAK 57
Akuntansi Keuangan 2 38
Pengakuan Provisi
Provisi diakui jika:
Present
(a) entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat obligation
hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai
Past event
akibat peristiwa masa lalu;
Akuntansi Keuangan 2 39
Pengakuan Provisi
Dalam kasus kewajiban kini tidak Present Obligation
Contoh: Tuntutan
dapat ditentukan secara jelas: Hukum
setelah mempertimbangkan semua Par 15
bukti tersedia,
terdapat kemungkinan lebih besar
terjadi daripada tidak terjadi bahwa
More likely than not
kewajiban kini telah ada,
End of Reporting
pada akhir periode pelaporan.
Period
Ref. PSAK 57
Akuntansi Keuangan 2 40
Pengakuan Provisi
Pertimbangan bukti-bukti yang tersedia:
(a) besar kemungkinannya bahwa kewajiban
kini telah ada pada akhir periode pelaporan, more likely than not
entitas mengakui provisi (jika kriteria
pengakuan terpenuhi); dan provision
Akuntansi Keuangan 2 41
Pengakuan Provisi
Akuntansi Keuangan 2 43
Pengakuan Provisi
Contoh ...
ketika terjadi kerusakan lingkungan, entitas tidak terikat
untuk menanggulanginya. Akan tetapi, perbuatan yang
mengakibatkan kerusakan tersebut akan menjadi peristiwa
yang mengikat pada saat terbit peraturan perundang-
undangan baru yang mengharuskan kerusakan itu untuk
ditanggulangi atau pada saat entitas mengumumkan secara
terbuka untuk menanggulangi kerusakan tersebut sehingga
menimbulkan kewajiban konstruktif. PSAK 57
Jika terdapat sejumlah kewajiban serupa (misalnya garansi Par 21;
atau jaminan produk, atau kontrak-kontrak serupa), 24
kemungkinan arus keluar sumber daya untuk
menyelesaikan kewajiban tersebut ditentukan dengan
mempertimbangkan keseluruhannya sebagai suatu
kelompok kewajiban.
Ref. PSAK 57
Akuntansi Keuangan 2 44
Pengakuan Provisi
Akuntansi Keuangan 2 45
Liabilitas Kontijensi
No Recognition Disclosed
Akuntansi Keuangan 2 46
Contingent Assets
Entitas tidak diperkenankan mengakui aset
kontinjensi. (PSAK 57 par 31)
No Recognition Disclosed
Ref. PSAK 57
Akuntansi Keuangan 2 47
Pengukuran
1. Estimasi terbaik
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik
pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban
kini pada akhir periode pelaporan. (par 36)
2. Risiko dan Ketidakpastian
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik
pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban
kini pada akhir periode pelaporan. (par 42)
3. Nilai Kini
Jika dampak nilai waktu uang cukup material, maka jumlah
provisi adalah nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban. (par 45)
Akuntansi Keuangan 2 48
Pengukuran
4. Peristiwa Masa Depan
Akuntansi Keuangan 2 49
Penggantian
Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk
menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga,
penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa
penggantian pasti diterima pada saat entitas menyelesaikan
kewajibannya.
Penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah.
Jumlah yang diakui sebagai penggantian tidak boleh melebihi
nilai provisi.
Dalam laporan laba rugi komprehensif, beban yang berkaitan
dengan provisi dapat disajikan secara neto setelah dikurangi
jumlah yang diakui sebagai penggantiannya.
Ref. PSAK 57
Akuntansi Keuangan 2 50
Perubahan dan Penggunaan Provisi
Ref. PSAK 57
Akuntansi Keuangan 2 51
Kontrak memberatkan
Akuntansi Keuangan 2 52
Restrukturisasi
Akuntansi Keuangan 2 54
Pengungkapan
Akuntansi Keuangan 2 55
Pengungkapan
Entitas juga harus mengungkapkan pula:
(a) uraian singkat mengenai karakteristik kewajiban dan
perkiraan saat arus keluar sumber daya terjadi;
(b) indikasi mengenai ketidakpastian saat atau jumlah arus
keluar tersebut jika diperlukan dalam rangka
menyediakan informasi yang memadai, entitas harus
mengungkap kan asumsi utama yang mendasari
prakiraan peristiwa masa depan
(c) jumlah estimasi penggantian yang akan diterima
dengan menyebutkan jumlah aset yang telah diakui
untuk estimasi penggantian tersebut.
Kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu yang
mengikat. Penjualan produk dengan jaminan, yang selanjutnya menimbulkan
kewajiban hukum.
Keluarnya sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis dalam
rangka penyelesaian kewajiban. Terdapat kemungkinan besar terjadi
pengeluaran sumber daya karena jaminan yang diberikan (paragraf 24).
Simpulan. Entitas harus mengakui kewajiban provisi sebesar estimasi
terbaik biaya perbaikan dan/atau penggantian yang mungkin perlu dikeluarkan
dalam rangka menjamin produk yang dijual sebelum akhir periode pelaporan
(par 14 dan 24).
Ref. PSAK 57
31 Desember 2013
Taksiran Biaya Garansi 1.500 x Rp 50.000 = Rp 75.000.000
Jurnal : Biaya Garansi Rp 75.000.000
Taksiran Utang Garansi Rp 75.000.000
Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, IFRS edition, John Wiley
Rerangka Bab
Karakteristik Liabilitas
Definisi
Liabilitas Jangka Pendek versus Jangka Panjang
Liabilitas Keuangan versus Instrumen Ekuitas
Pengakuan Awal dan Pengukuran
Penerbitan Obligasi
Penerbitan Wesel Bayar
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Penghentian Pengakuan
Penghentian Pengakuan Keseluruhan dan Sebagian
Pertukaran dan Modifikasi Persyaratan Utang
Penyajian dan Pengungkapan
Penyajian
Pengungkapan
Analisis Laporan Keuangan
Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 65
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 12
Akuntansi Keuangan 2 66
Agenda
1 Utang Obligasi
3 Isu-isu Spesial
Akuntansi Keuangan 2 67
Tujuan Pembelajaran
Akuntansi Keuangan 2 68
Liabilitas jangka panjang terdiri atas perkiraan aliran sumber daya
keluar perusahaan akibat kewajiban yang tidak dapat diselesaikan
dalam kurun waktu 1 tahun atau siklus operasi perusahaan.
Contoh:
► Utang Obligasi ► Kewajiban pensiun
► Wesel bayar ► Kewajiban leasing
► Utang hipotek
Utang jangka panjang memiliki
perjanjian dan pembatasan
Akuntansi Keuangan 2 69
Penilaian Utang Obligasi
Penerbitan obligasi ke publik Emiten harus
► Menetapkan penjamin emisi.
Akuntansi Keuangan 2 70
Penilaian Utang Obligasi
Harga jual atas penerbitan obligasi ditetapkan oleh:
Mekanisme permintaan dan penawaran
Resiko relatif
Kondisi pasar
Keadaan ekonomi
Nilai obligasi pada present value dari arus kas masa depan yang
diharapkan, yang terdiri atas bunga dan nilai nominal /principal.
Akuntansi Keuangan 2 71
Penilaian Utang Obligasi
Suku Bunga
Suku nominal/kupon/tercatat = Suku bunga yang tertulis di
dalam kontrak/perjanjian obligasi.
Akuntansi Keuangan 2 72
Penilaian Utang Obligasi
Jumlah bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi setiap
periode =
Akuntansi Keuangan 2 73
Penerbitan Obligasi
Harga wajar liabilitas (harga jual) dapat berbeda dari ilai nominalnya. Nilai
nominal adalah nilai yang dijanjikan akan dibayar oleh penerbit liabilitas
pada saat liabilitas jatuh tempo.
Tingkat suku bunga efektif < Tingkat bunga kupon = Liabilitas dijual pada
harga Premium
Tingkat suku bunga efektif = Tingkat bunga kupon = Liabilitas dijual pada
nilai nominal
Tingkat suku bunga efektif > Tingkat bunga kupon = Liabilitas dijual pada
harga Diskon
6% Premium
8% Nilai Par
10% Diskon
Akuntansi Keuangan 2 75
Obligasi Dijual dengan Diskon
Obligasi dijual lebih murah daripada nilai nominal obligasi
ketika:
► Investor bisa mendapatkan bunga lebih tinggi jika berinvestasi di
tempat lain dengan tingkat resiko sepadan (suku bunga
pasar/yield > kupon obligasi).
Akuntansi Keuangan 2 76
Contoh Soal Obligasi 2.1
Harga obligas:
Nilai sekarang dari pokok utang:
Rp100.000.000 x 0,6756 = Rp67.560.000
Nilai sekarang dari bunga:
(Rp100.000.000 x 10% x 6/12)x8,1109 Rp40.554.000
Rp108.114.000
Obligasi dijual pada harga premium
Kas 108.114.000
Utang Obligasi 100.000.000
Premium Obligasi 8.114.000
Akuntansi Keuangan 2 79
Wesel bayar-Non Tunai
Mesin Rp126.000.000
Diskonto wesel bayar Rp24.000.000
Wesel Bayar Rp150.000.000
1 Juli 2015:
Beban Bunga 4.324.560
Premium Utang Obligasi 675.440
Kas 5.000.000
31 Des 2015:
Beban bunga 4.297.542
Premium utang obligasi 702.458
Utang Bunga 5.000.000
Debt to equity ratio = Total Utang Debt to asset ratio = Total Utang
Total Ekuitas Total Asset
Akuntansi Keuangan 2 87
Wesel Bayar Tidak Diterbitkan pada Nilai Nominal
Bunga Diskon Nilai tercatat
Tanggal Beban bunga
dibayar diamortisasi wesel
01/01/13 296,725,664
31/12/13 - 32,639,823 32,639,823 329,365,487
31/12/14 - 36,230,204 36,230,204 365,595,691
Akuntansi Keuangan 2 88
Wesel Bayar Tidak Diterbitkan pada Nilai Nominal
Akuntansi Keuangan 2 89
Situasi Wesel Khusus
Wesel yang diterbitkan untuk properti, barang, dan jasa
Ketika melakukan penukaran instrumen liabilitas dengan properti, barang,
atau jasa di dalam transaksi tawar-menawar, maka suku bunga tercantum
dianggap wajar, kecuali:
(3) Nilai nominal berbeda secara material dengan harga kas saat
transaksi untuk item serupa atau dari nilai wajar instrumen liabilitas
saat transaksi.
Akuntansi Keuangan 2 90
Situasi Wesel Khusus
Pemilihan Suku Bunga
Jika perusahaan tidak dapat menentukan nilai wajar atas properti,
barang, jasa, atau hak lainnya, dan belum ada pasar tersedia
untuk wesel tersebut, maka perusahaan harus memperkirakan
suku bunga yang dapat digunakan (imputation) di dalam
menggunakan metode suku bunga efektif.
Pemilihan suku bunga dipengaruhi oleh:
Akuntansi Keuangan 2 91
Wesel Bayar Mortgage
Wesel bayar mortgage merupakan wesel dengan jaminan dokumen
yang yang menjanjikan hak untuk properti sebagai pengaman
pinjaman.
Akuntansi Keuangan 2 92
Pelunasan Kewajiban Jangka Panjang
Akuntansi Keuangan 2 93
Pelunasan Kewajiban Jangka Panjang
Contoh: Tanggal 1 Januari 2013, PT DDD menerbitkan obligasi dengan nilai
nominal Rp 500 juta, suku bunga 8% semiannually, dan periode jatuh tempo
4 tahun. Suku bunga pasar (yield) adalah 10%.
𝟏
PV nilai nominal = 𝟓𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 × (𝟏+.𝟎𝟓)𝟖 = 𝑹𝒑 𝟑𝟑𝟖. 𝟒𝟏𝟗. 𝟔𝟖𝟏
𝟏−(𝟏+.𝟎𝟓)−𝟖
PV pembayarankupon = 𝟐𝟎. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 × = 𝑹𝒑 𝟏𝟐𝟗. 𝟐𝟔𝟒. 𝟐𝟓𝟓
.𝟎𝟓
+
PV (harga jual) obligasi = 𝑹𝒑 𝟒𝟔𝟕. 𝟔𝟖𝟑. 𝟗𝟑𝟔
Akuntansi Keuangan 2 94
Pelunasan Kewajiban Jangka Panjang
Diskon Nilai tercatat
Tanggal Bunga dibayar Beban bunga
diamortisasi obligasi
1/1/2012 467,683,936
1/7/2012 20,000,000 23,384,197 3,384,197 471,068,133
1/1/2013 20,000,000 23,553,407 3,553,407 474,621,539
1/7/2013 20,000,000 23,731,077 3,731,077 478,352,616
1/1/2014 20,000,000 23,917,631 3,917,631 482,270,247
1/7/2014 20,000,000 24,113,512 4,113,512 486,383,760
1/1/2015 20,000,000 24,319,188 4,319,188 490,702,948
1/7/2015 20,000,000 24,535,147 4,535,147 495,238,095
1/1/2016 20,000,000 24,761,905 4,761,905 500,000,000
160.000.000 192,316,064 32,316,064
Akuntansi Keuangan 2 95
Pelunasan Kewajiban Jangka Panjang
Dua tahun setelah tanggal penerbitan (1 Januari 2014), PT DDD menarik
seluruh obligasi pada 101 dan membatalkannya.
Akuntansi Keuangan 2 96
Pelunasan Kewajiban Jangka Panjang
Pelunasan dengan Pertukaran Aset atau Sekuritas
Kreditur harus mencatat aset non-kas atau bunga ekuitas yang
diterima pada nilai wajar.
Akuntansi Keuangan 2 97
Pelunasan Kewajiban Jangka Panjang
Contoh: Bank EEE meminjamkan uang senilai Rp 500 milyar kepada PT FFF
yang kemudian oleh PT FFF digunakan untuk membangun apartemen. Karena
rendahnya minat atas kepemilikan apartemen, PT FFF tidak dapat melunasi
kewajiban obligasinya. Bank EEE setuju untuk menerima bangunan
apartemen PT FFF dengan nilai wajar Rp 400 milyar untuk pelunasan seluruh
kewajiban PT FFF. Nilai buku apartemen menurut catatan PT FFF adalah RP
550 milyar. PT FFF mencatat transaksi pelunasan sebagai berikut:
Akuntansi Keuangan 2 98
Pelunasan Kewajiban Jangka Panjang
Pelunasan dengan Persyaratan Modifikasi
Kreditur dapat menawarkan satu atau kombinasi dari kombinasi
berikut:
1. Pengurangan suku bunga nominal.
2. Perpanjangan jatuh tempo pembayaran nilai nominal utang.
3. Pengurangan nilai nominal utang.
4. Pengurangan atau penangguhan accrued interest.
Akuntansi Keuangan 2 99
Pelunasan Kewajiban Jangka Panjang
Contoh: Pada tanggal 31 Desember 2012, Bank GGG melakukan kesepakatan
modifikasi dengan PT HHH yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Bank
GGG melakukan restrukturisasi pinjaman dengan nilai par Rp 200 juta sbb:
► Mengurangi nilai nominal obligasi menjadi Rp 180 juta.
► Memperpanjang tanggal jatuh tempo dari 31 Desember 2012 ke 31
Desember 2014.
► Mengurangi suku bunga dari 12 persen ke 8 persen. Mengingat
kesulitan finansial PT HHH, suku bunga pinjaman pasar PT HHH adalah
sebesar 14 persen.
𝟏
PV nilai nominal = 𝟏𝟖𝟎. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 × (𝟏+.𝟏𝟒)𝟐 = 𝑹𝒑 𝟏𝟑𝟖. 𝟓𝟎𝟒. 𝟏𝟓𝟓
𝟏−(𝟏+.𝟏𝟒)−𝟐
PV pembayarankupon = 𝟏𝟒. 𝟒𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 × .𝟏𝟒
= 𝟐𝟑. 𝟕𝟏𝟏. 𝟗𝟏𝟏
+
PV (harga jual) obligasi = 𝑹𝒑 𝟏𝟔𝟐. 𝟐𝟏𝟔. 𝟎𝟔𝟔
Nilai tercatat
Tanggal Bunga dibayar Beban bunga Amortisasi
wesel
31/12/12 162,216,066
31/12/13 14,400,000 22,710,249 8,310,249 170,526,315
31/12/14 14,400,000 23,873,685 9,473,685 180,000,000
Rerangka Bab
Perseroan Terbatas
Struktur Organisasi dan Perusahaan
Karakteristik PT
Proses Pembentukan PT
Ekuitas PT
Modal Disetor
Saldo Laba
Penghasilan Komprehensif Lain
Saham Biasa
Penerbitan dengan Nilai Nominal
Penerbitan tanpa Nilai Nominal
Penerbitan dengan Sekuritas Lain
Penerbitan secara Non Tunai
Biaya Penerbitan Saham
Saham Preferen
Karakteristik
Penerbitan Saham
Pembagian Dividen
Penyajian dan Pengungkapan
Penyajian
Analisis Laporan Keuangan
108
Agenda
1 Karakteristik PT
2 Transaksi Ekuitas
3 Dividen
4 Hibah Pemerintah
5 Analisis Ekuitas
Karakteristik khusus:
1. Pengaruh dari undang-undang PT.
2. Penggunaan sistem saham.
3. Pengembangan variasi dari ownership interests
(kepentingan kepemilikan).
Saham Biasa
Modal
Disetor Agio Saham
Saham Preferen
Laba Ditahan
Alasan penerbitan:
Menghindari kewajiban kontinjensi.
Menghindari kebingungan di dalam pencatatan
nilai par vs nilai pasar (fair market value).
Kas 100,000
Saham biasa 40,000
Agio saham biasa 60,000
Kas 400.000
Saham preferen (200 x Rp 200) 40.000
Agio saham preferen (160.000 – 40.000) 120.000
Saham biasa (500 x Rp 100) 50.000
Agio saham biasa (240.000 – 50,000) 190.000
Kas 400.000
Saham preferen (200 x Rp 200) 40.000
Agio saham preferen (100.000 – 40.000) 60.000
Saham biasa (500 x Rp 100) 50.000
Agio saham biasa (300.000 – 50,000) 250.000
Paten 1.500.000
Saham biasa 1.000.000
Agio saham biasa 500.000
Paten 1.200.000
Saham biasa 1.000.000
Agio saham biasa 200.000
Paten 1.250.000
Saham biasa 1.000.000
Agio saham biasa 250.000
Kas 5.000.000
Saham preferen 1.500.000
Agio saham preferen 3.500.000
Jenis-jenis dividen:
1. Dividen kas 3. Dividen likuidasi
2. Dividen properti 4. Dividen saham.
Selama tahun 2013 dan 2014, PT Obat Manjur tidak membagikan dividen
karena kebutuhan dana investasi yang besar. Diasumsikan komposisi
pemegang saham tidk berubah selama 2013-2015
Tingkat pengembalianterhadapekuitas
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ −𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛
=
𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎
𝑅𝑝 200.000.000 −𝑅𝑝 50.000.000 Rasio menunjukkan seberapa
= banyak dollar dari laba bersih
𝑅𝑝 1.000.000.000
yang diperoleh perusahaan
= 15% untuk setiap dolar yang
diinvestasikan pemilik.
Rasio payout:
𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑘𝑎𝑠
= 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ −𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛
𝑅𝑝 200.000.000 Menunjukkan rasio
=
𝑅𝑝 500.000.000 pendapatan yang diperoleh
= 40% investor atas laba bersih
perusahaan
Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, IFRS edition, John Wiley
Rerangka Bab
Komponen Ekuitas: Saldo Laba, Dividen, Saham Treasuri
Saldo Laba
Dividen
Pemecahan Saham
Saham Treasuri
Penghasilan Komprehensif Lain
Pengakuan dan Pengukuran Ekuitas: Saldo Laba, Dividen, dan Saham Treasuri
Pengakuan dan Pengukuran Saldo Laba
Pengakuan dan Pengukuran Dividen
Pengakuan dan Pengukuran Saham Treasuri
Penyajian dan Pengungkapan
Penyajian Ekuitas dalam Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Perubahan Ekuitas
Pengungkapan
Analisis Laporan Keuangan
Tanggal pengumuman
Laba ditahan 100.000.000
Agio saham biasa 120.000.000
Utang dividen 2.200.000
Tanggal pembayaran
Utang dividen 2.200.000
Kas 2.200.000
PT UVW memiliki 2 juta lembar saham biasa beredar dengan nilai par Rp 200
dan laba ditahan sebesar Rp 700 juta. Jika PT UVW mengumumkan 10 persen
dividen saham, maka perusahaan menerbitkan 200 ribu lembar saham
tambahan kepada pemegang saham. Jika nilai wajar saham saat itu adalah Rp
300 per lembar, maka pencatatannya adalah:
Tanggal pengumuman
Laba ditahan 60 juta
Saham biasa yang dapat didistribusikan 40 juta
Agio saham biasa 20 juta
Tanggal distribusi
Saham biasa yang dapat didistribusikan 40 juta
Saham biasa 40 juta
Tanggal pengumuman
Laba ditahan (600 ribu x Rp 200) 120 juta
Saham biasa yang dapat didistribusikan 120 juta
Tanggal distribusi
Saham biasa yang dapat didistribusikan 120 juta
Saham biasa 120 juta
Ref. PSAK
Ref. PSAK
Penjualan saham treasuri pada harga dibawah harga beli sebanyak 30.000
lembar dengan harga Rp3.000
Kas 90.000.000
Agio saham-Saham Treasuri 60.000.000
Saldo Laba 30.000.000
Saham Treasuri 180.000.000
Rerangka Bab
Aset Keuangan
Definisi
Klasifikasi
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Investasi Instrumen Ekuitas
Klasifikasi
Metode Nilai Wajar
Metode Ekuitas
Penghentian Penggunaan Metode Ekuitas
Pengecualian Penerapan Metode Ekuitas
Investasi Instrumen Utang
Klasifikasi
Pengukuran Setelahnya
Penghentian Pengakuan
1 Des 2015:
Piutang Dividen 6.000.000
Pendapatan Dividen 6.000.000
Klasifikasi
Investasi perusahan di instrumen utang diatur dalam PSAK 55 (Revisi 2014).
Investasi di instrumen utang spat diklasifikasikan menjadi:
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
2. Investasi dalm kelompok dimiliki hingga jatuh tempo;
3. Pinjaman yang diberikan dan piutang;
4. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk
dijual.
Pengukuran
Penurunan nilai terjadi jika jumlah tercatat aset melebihi nilai terpulihka n.
Auntuk investasi yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, tidak perlu dilakukan penurunan nilai. Hal ini dikarenakan
perubahan nilai wajar untuk aset tersebut sudah diakui dalam laba rugi
periode berjalan.
31 Des 2015:
Rugi penurunan nilai 100.000.000
Investasi di surat utang 100.000.000
31 Des 2016:
Investasi di surat utang 100.000.000
Pembalikan rugi penurunan nilai 100.000.000