Anda di halaman 1dari 47

LIABILITAS / KEWAJIBAN

AGENDA

1 Liabilitas Jangka Pendek

Liabilitas Jangka Panjang


2

3 Latihan
Sasaran Pembelajaran

Setelah menyelesaian sessi ini diharapkan


mahasiswa:
1. Mampu menjelaskan jenis-jenis liabilitas
jangka pendek & jangka panjang
2. Mampu membuat jurnal transaksi
liabilitas jangka pendek & jangka panjang
3. Mampu menyajikan dan mengungkapkan
liabilitas jangka pendek & jangka panjang
4. latihan
Liabilitas

 Liabilitas adalah kewajiban kini entitas


yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya diperkirakan
mengakibatkan pengeluaran sumber daya
entitas.
kewajiban
kini
peristiwa masa
lalu
pengeluaran sumber
daya
Ref. PSAK
57
LIABILITAS JANGKA PENDEK
(SHORT TERM DEBT)
 Klasifikasi liabilitas lancar, jika:
 mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam
siklus operasi normalnya;
 memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;
 liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam
jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan; atau
 tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian
liabilitas selama sekurangkurangnya 12 bulan setelah periode
pelaporan.
 Entitas mengklasifikasi liabilitas yang tidak termasuk kategori
tersebut sebagai liabilitas jangka panjang.
Siklus operasi  jangka waktu antara perolehan
aset untuk pemrosesan dan realisasinya dalam
bentuk kas atau setara kas.
Ref. PSAK 1
LIABILITAS JANGKA PENDEK

keuangan  liabilitas keuangan
Liabilitas jangka pendek termasuk kategori instrumen

 Instrumen keuangan diatur dalam:


 PSAK 50 : Penyajian Instrumen Keuangan
 PSAK 55: Pengakuan dan Pengukuran Instrumen Keuangan
 PSAK 60: Pengungkapan Instrumen Keuangan

 Liabilitas diukur dengan nilai wajar, nilai amortisasi atau


harga perolehan.
 Biaya transaksi untuk yang diukur dengan nilai wajar
dibebankan sebagi biaya periode berjalan, sedangkan
untuk yang diukur selain dengan nilia wajar
dikapitalisasi.
 Pengaruh kapitalisasi biaya transaksi akan
mempengaruhi effective interest rate dan beban bunga
yang diakui.
Ref. PSAK 55
Jenis – Jenis Liabilitas Jangka Pendek

 Utang Usaha  Uang muka pelanggan




Wesel Bayar Pendapatan diterima
 Utang Bank jangka dimuka
pendek

 Liabilitas jangka panjang Utang PPN / PPnBM
yang akan jatuh tempo  Utang pajak penghasilan
 Liabilitas jangka pendek  Utang gaji
yang didanai kembali
 Utang pajak pihak ketiga
 Utang dividen
UTANG DAGANG – ACCOUNT PAYABLE

 Jumlah yang belum dibayarkan atas


barang atau jasa yang telah diserahkan
atau diselesaikan dari suplier.
 Pengakuan pada tanggal penyerahan
barang / penyelesaian jasa.
 Dasar mencatat  faktur pembelian

 Perjanjiang pembelian misal 2/10, n/30 


pembelian akan diberikan potongan 2%
jika dibayarkan dalam waktu 10 hari,
jangka waktu kredit 30 hari.
ILUSTRASI UTANG DAGANG
 PT. Kenanga tanggal 1 Nopember 2X13
membeli peralatan secara kredit sebesar Rp
20.000.000. Syarat pembelian 2/10, n/30.

1 Nopember 2X13
Persediaan 20.000.000
Utang Dagang 20.000.000
Jika dilunasi 10 Nopember 2X13
Utang Dagang 20.000.000
Kas 19.600.000
Potongan pembelian 400.000
Jika dilunasi 15 Nopember 2X13
Utang Dagang 20.000.000
Kas 20.000.000
WESEL BAYAR – NOTES PAYABLE
 Janji untuk membayar sejumlah
tertentu pada waktu yang telah
ditentukan.
 Diterbitkan untuk melunasi utang
atau membayar pembelian.
 Dapat bersifat jangka pendek atau
panjang
 Seringkali berbunga atau

dapat tidak berbunga


 Jika tidak berbunga diterbitkan

dengan diskon
ILUSTRASI WESEL BAYAR - BERBUNGA

 PT. Kenanga melunasi utang dagang sebesar


Rp 20.000.000 pada 1 Desember 2X13 dengan
menerbitkan wesel bayar 90 hari, bunga 12%.
1 Desember 2X13
Utang Dagang 20.000.000
Wesel Bayar 20.000.000
31 Desember 2X13 – bunga (30/360*12%*20.000.000)
Beban Bunga 200.000
Utang Bunga 200.000
Wesel dilunasi 1 Maret 2X14
Wesel Bayar 20.000.000
Utang Bunga 400.000
Beban Bunga 200.000
Kas 20.600.000
ILUSTRASI WESEL BAYAR – TANPA BUNGA
PT. Kenanga melunasi utang dagang sebesar Rp 20.000.000
pada 1 Desember 2X13 dengan menerbitkan wesel bayar
sebesar Rp 22.400.000, jangka waktu 360 hari, tanpa bunga.
Hitung Effective interest rate  12%
1 Desember 2X13
Utang Dagang 20.000.000
Wesel Bayar 20.000.000
31 Desember 2X13 – bunga (30/360*12%*20.000.000)
Beban Bunga 200.000
Wesel Bayar 200.000
Wesel dilunasi 1 Desember 2X14
Beban Bunga 2.200.000
Wesel Bayar 2.200.000
Wesel bayar 22.400.000
Kas 22.400.000
SOAL KUIS
PT. Mawar melakukan beberapa transaksi berikut
ini pada bulan Nopember 2X13.
 Membeli peralatan kantor pada 2 Nopember Rp
30.000.000 secara kredit (2/15, n/30). Dilunasi
pada 15 Nopember 2X13.
 Menerbitkan wesel bayar 12 bulan tanpa bunga
pada 16 Nopember 2X13 sebesar Rp 55.000.000,
untuk melunasi utang dagang sebesar Rp
50.000.000.
 Menerbitkan wesel bayar 3 bulan dengan bunga
8% jangka waktu 3 bulan pada 30 Nopember
untuk membeli persediaan.
UTANG BANK JANGKA PENDEK
 Utang bank jangka pendek diklasifikasikan
sebagai liabilitas jangka pendek.
 Pencatatan hampir sama dengan wesel Pokok utang-
bayar. provisi +

biaya
Ada bunga transaksi
 Biaya transaksi menambah nilai utang dan
provisi akan mengurangi nilai utang.
 Tingkat suku bunga dihitung ulang untuk Tarif bunga
memperoleh tarif bunga efektif. Effektive

 Tarif bunga efektif digunakan menghitung


bunga
Beban
Bunga
UTANG BANK JANGKA PENDEK
PT. Kenanga pada 1 Oktober 2X13 menerima utang dari Bank
Permata sebesar Rp 100.000.000 dipotong provisi 4%. Tingkat
suku bunga sebesar 15%. Bunga dan pokok dibayar saat jatuh
tempo.
Hitung Effective interest rate  19,79%
1 Oktober 2X13
Kas 96.000.000
Utang Bank 96.000.000
31 Desember 2X13 – bunga (3/12*19,79%*96.000.000)
Beban Bunga 4.750.000
Utang Bunga 4.750.000
Utang Bank dilunasi 1 Oktober 2X14
Beban Bunga 14.250.000
Utang Bunga 4.750.000
Utang Bank 96.000.000
Kas 115.000.000
UTANG BANK JANGKA PENDEK

 Utang bank jangka pendek


diklasifikasikan sebagai liabilitas
jangka pendek.
 Pencatatan hampir sama dengan
wesel bayar.
 Ada bunga

 Biaya transaksi menambah nilai


utang dan provisi akan mengurangi
nilai utang  mempengaruhi tarif
bunga efektif
UTANG BANK JANGKA PENDEK
 Biaya teutang (biaya yg msh harus dibayar)
yaitu biaya2 yang sudah terjadi (sudah dinikmati
manfaatnya) tetapi belum dibayar (timbul pd
saat penyesuaian akhir tahun). Misalnya; gaji
ymh, sewa terutang, ymh, dll
 Pendapatan diterima dimuka yaitu pendapatan
yg telah diterima tetapi transaksi yg
mengakibatkan timbulnya pendapatan tsb belum
terjadi (timbul pd saat penyesuaian akhir tahun).
Misalnya sewa diterima dimuka, dll
LIABILITAS JANGKA PANJANG YANG
AKAN JATUH TEMPO PERIODE BERIKUTNYA
(CURRENT PORTION OF LONGTERM LIABILITY)

 Liabilitas jangka panjang yang akan


dilunasi periode berikutnya
diklasifikasikan menjadi liabilitas jangka
pendek kecuali:
 Dilunasi dengan akumulasi dana yang tidak
diklasifikasikan sebagai aset lancar
 Dibiayai kembali atau dilunasi dengan
penerbitan liabilitas jangka panjang yang
baru.
 Dikonversi menjadi saham
Liabilitas jangka panjang walaupun akan jatuh
tempo tetap diklasifikasikan sebagai liabilitas
jangka pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG YANG
AKAN JATUH TEMPO PERIODE BERIKUTNYA
(CURRENT PORTION OF LONGTERM LIABILITY)

 Entitas harus menunjukkan


kemampuan untuk melengkapi proses
pembiayaan ulang.
 Hutang tersebut dibiayai ulang
sebelum laporan keuangan
diluncurkan, atau
 Entitas menandatangani perjanjian
pebiayaan ulang.
LIABILITAS JANGKA PENDEK DIBIAYAI KEMBALI

 Liabilitas keuangan yang dibiayai kembali yang


akan jatuh tempo dalam 12 bulan setelah periode
pelaporan diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka
pendek, jika entitas tidak memiliki hak tanpa
syarat untuk membiayai kembali.
 Pelanggaran perjanjian utang yang
mengakibatkan kreditur meminta percepatan
pembayaran, maka liabilitas tersebut disajikan
sebagai liabilitas jangka pendek, meskipun
kreditur mengijinkan penundaan pembayaran
selama 12 bulan setelah tanggal pelaporan tetapi
persetujuan tersebut diperoleh setelah tanggal
pelaporan

Ref. PSAK 1
Utang Dividen

 Utang dividen diakui pada saat


pengumuman dividen dalam Rapat
Umum Pemegang Saham
 Utang dividen yang diakui hanyalah
dividen tunai atau dividen yang diberikan
dalam bentuk aset
 Dividen saham tidak dicatat oleh
penerima dan tidak ada pengakuan
utang. Dividen saham akan dicatat
dengan mereklasifikasikan saldo laba ke
modal /agio saham
UTANG PAJAK
 Barang dan jasa yang kita beli/kita peroleh sering dikenai
pajak atas barang/jasa yang kita peroleh.
 Contoh:
 Tanggal 25 Maret 2012 PT. Kembar menjual barang
seharga Rp 10.000,00. Atas penjualan tersebut PT. Kembar
memungut pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10%,
sehingga jumlah kas yang diterima dari pembeli menjadi
Rp 11.000,00
 Jurnal : Penjualan 25 maret 2012
Kas……………………Rp 11.000,00
Penjualan …………….. Rp 10.000,00
Utang Pajak………….. Rp 1.000,00
(Untuk mencatat penjualan dan utang PPN)
PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
 Perusahaan kadang-kadang menerima pembayaran di muka
atas baang atau jasa yang penyerahannya akan dilakukan di
waktu yang akan datang.
 Penerimaan kas yang terjadi sebelum barang/jasa diserahkan
ke pembeli, harus diberlakukan sebagai utang, karena
penjual mempunyai kewajiban untuk menyerahkan barang
atau jasa diwaktu yang akan datang.
Contoh:
Tanggal 1 Desember 2012, CV Arya menerima pesanan 400
buah kursi kuliah dari PT. Kembar dengan harga Rp
10.000/buah. Pada tanggal tsb PT. Kembar membayar uang
muka sebesar Rp 2.500.000
Jurnalnya CV. Arya 1 Des 2012:
Kas ………………….. Rp 2.500.000
Pendapatan Diterima Dimuka Rp 2.500.000
 Pada tanggal 31 Desember 2012, CV Arya menyerahkan
100 buah kursi sebagai penyerahan tahap 1.
Jurnalnya: 31 Des 2012
Pendapatan diterima dimuka …Rp 1.000.000
Penjualan……………… Rp 1.000.000

Selain jurnal diatas CV. Arya juga membuat jurnal untuk


mencatat harga pokok penjualan dan pengurangan
persediaan :
Jurnal: 31 Des 2012
Harga Pokok Penjualan ………. Rp xxx
Persediaan ……………….. Rp xxx
PENCATATAN GAJI DAN UPAH
 Berdasarkan daftar gaji yang telah disusun oleh bagian
penggajian, bagian akuntansi akan mencatat biaya gaji
dan upah untuk bulan Januari dengan jurnal sbb:
DAFTAR GAJI BULANAN PT KEMBAR .xls

Jan 31 Biaya Gaji kantor………………………. Rp 2.550.000


Biaya upah……………………………….. Rp 2.162.000
Utang Gaji & Upah…..………. Rp 4.338.250
Utang PPh -Karyawan………. Rp 296.700
Utang Astek-Karyawan…….. Rp 47.000
Utang Koperasi-Kary. …….. Rp 30.000
PADA SAAT PEMBAYARAN GAJI & UPAH
 Jurnal 1Februari 2012 (pembayaran gaji)
Utang gaji & Upah…Rp 4.338.250
Kas…………… Rp 4.338.250

Pembayaran pajak, dll


Utang PPh -Karyawan…… Rp 296.700
Utang Astek-Karyawan…….Rp 47.000
Utang Koperasi-Kary. …….Rp 30.000
Kas Rp, 373.700
WHERE ARE YOU?
UTANG JANGKA PANJANG
(LONG TERM DEBT)
 Kewajiban jangka panjang adalah utang yang
diharapkan akan dibayar (1) dalam jangka
waktu lebih dari satu tahun atau lebih dari satu
siklus operasi normal perusahaan (mana yang
lebih panjang), dan (2) dengan menggunakan
aktiva tidak lancar yang ada atau dengan
menimbulkan kewajiban jangka panjang lainnya
atau dengan mengalihkan menjadi modal saham.
JENIS KEWAJIBAN JANGKA
PANJANG
 Utang Hipotik (Mortages Payable)
 Utang wesel jangka panjang (long-term Noters
Payable)
 Utang sewa-guna-usaha (lease Obligations)

 Utang Obligasi (Bond Payable)


HUTANG OBLIGASI
 Hutang yang diperoleh melalui penjualan surat
surat obligasi (bukti tertulis dalam bentuk
obligasi)
JENIS JENIS OBLIGASI
 Pengelompokan obligasi dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara, yaitu :
A. Ditinjau dari waktu jatuh temponya, ada dua
macam obligasi yaitu :
1. Obligasi biasa (term bonds)
adalah obligasi yang jatuh tempo pada saat yang sama
2. Obligasi berseri (serial bonds).
adalah obligasi yang jatuh temponya berurutan dalam
periode-periode tertentu.
JENIS JENIS OBLIGASI
B. Ditinjau dari jaminannya, ada dua
macam obligasi yaitu :
1. obligasi yang dijamin
Jaminan ini berbentuk aktiva tetap yang dimiliki
perusahaan (hipotik). Obligasi yang dijamin
berarti memberi jaminan pada investor bila
perusahaan tidak dapat membayar utangnya,
investor dapat mengklaim jaminan itu. Jaminan
yang diberikan dapat beberapa tingkatan,
jaminan tingkat pertama berarti mempunyai
klaim yang pertama, jaminan tingkat kedua
berarti klaimnya terhadap jaminan adalah
sesudah obligasi dengan jaminan pertama.
Kadang-kadang jaminan dapat diberikan dalam
bentuk surat-surat berharga (saham dan obligasi)
perusahaan lain yang dimiliki.
2. dan obligasi yang tidak dijamin.
JENIS JENIS OBLIGASI
C. Obligasi yang dijamin oleh pihak lain
disebut obligasi bergaransi, misalnya
perusahaan induk menjamin obligasi anak
perusahaannya.
D. Obligasi yang dapat ditukarkan dengan
saham disebut obligasi yang dapat
ditukarkan, pertukaran ini tergantung pada
keinginan pemegang obligasi. Apabila
obligasi dapat ditukarkan dengan saham
maka investor dapat mengubah pemiliknya
menjadi pemegang saham, oleh karena itu
obligasi seperti ini banyak menarik
perhatian investor.
JENIS JENIS OBLIGASI
E. Ditinjau dari bentuknya obligasi dapat dibedakan
menjadi 2 macam yaitu:
1. obligasi atas nama
Obligasi atas nama hanya dapat diambil bunganya
oleh orang yang namanya terdaftar, sehingga kalau
dijual harus dilaporkan ke perusahaan yang
mengeluarkan obligasi itu.
2. obligasi kupon.
Obligasi kupon merupakan obligasi yang bebas,
tidak atas nama. Setiap lembar obligasi disertai
dengan kupon-kupon sebanyak tanggal pembayaran
bunga, kupon-kupon itu digunakan untuk
mengambil bunga. Karena tidak atas nama maka
penjualan obligasi ini tidak perlu diberitahukan
pada perusahaan yang mengeluarkan.
PENCATATAN PENGELUARAN
OBLIGASI
 Pengeluaran Obligasi dapat Di catat dengan
dua cara:
1. Dicatat hanya obligasi yang terjual.
2. Dicatat obligasi yang terjual maupun yang belum
terjual
 Example. Pada tanggal 1 januari 2002 PT.
Manophos merencanakan meneluarkan
obligasi sebesar Rp 1.000.000 dengan bunga
10%/tahun, obligasi akan dijual pada waktu
yang berbeda, tergantung kepada kebutuhan
uang, misalnya transaksi terjadi seperti jurnal
di bawah ini :
 Di catat hanya yg terjual

Transaksi Jurnal
Tgl 1 Januari Tidak ada jurnal
merencanakan
pengeluaran obligasi 10%
Rp 1.000.000
1 April oblogasi nominal Kas Rp 735.000
700.000 dijual dengan Utang Obligasi Rp 700.000
kurs 105 Agio Obligasi Rp 35.000
18 oblogasi nominal Kas Rp 99.000
100.000 dijual dengan Disagio Obligasi Rp 1.000
kurs 99% Utang Obligasi Rp 100.000
 Di catat hanya yg terjual maupun yang belum
terjual

Transaksi Jurnal
Tgl 1 Januari Obligasi yang
merencanakan belum terjual Rp 1.000.000
pengeluaran obligasi 10% Otorisasi Utang Obligasi Rp 1.000.000
Rp 1.000.000
1 April oblogasi nominal Kas Rp 735.000
700.000 dijual dengan kurs Utang Obligasi Rp 700.000
105 Agio Obligasi Rp 35.000
18 oblogasi nominal Kas Rp 99.000
100.000 dijual dengan kurs Disagio Obligasi Rp 1.000
99% Utang Obligasi Rp 100.000
 Kadang kadang penjualan obligasi dapat
dilakukan dengan cara pesanan, dengan
cara ini pemebeli membayar uang uang
muka dan akan melunasi pada tanggal
tertentu.
 Dalam penjualan obligasi melalui
pesanan, surat obligasi akan diserahkan
setealah pembeli melunasinya,
sedangkan yang belum dilunasi akan
dicatat kedalam rekening piutang
obligasi dan yang sudah di lunasi akan di
catat kedalam rekening utang obligasi.
 Pencatatan agio atau disagio dilakukan
pada waktu pesanan di terima.
 Jurnal yang dibuat bila terjadi pesanan obligasi sbb:
 Hanya obligasi yang terjual yang di catat

Transaksi Jurnal
Tgl 1 Januari Tidak ada jurnal
merencanakan
pengeluaran obligasi 10%
Rp 1.000.000 (nominal @
Rp 1000 )
1 Mei diterima Pesanan Kas Rp 80.800
200 lembar obligasi Piutang Pesanan Obls Rp 121.200
dengan kurs 101, Utang Obligasi dipsn Rp 200.000
pembayaran pertama 40%
Agio Obligasi Rp 2.000
1 Juli diterima uang sisa Kas Rp 45.450
pesanan 60% dari obligasi Piutang Pesanan Obligasi Rp 45.450
sebanyak 75 lembar
1 juli 75 lembar diserahkan Utang Obligasi di pesan Rp 75.000
kepada pemesan Utang Obligasi Rp 75.000
 Hanya obligasi yang terjual dab yg belum terjual
yang di catat

Transaksi Jurnal
Tgl 1 Januari Obligasi yang belum terjual Rp 1.000.000
merencanakan Otorisasi Utang Obligasi Rp 1.000.000
pengeluaran obligasi 10%
Rp 1.000.000 (nominal @
Rp 10.000 )
1 Mei diterima Pesanan Kas Rp 80.800
200 lembar obligasi Piutang Pesanan Obls Rp 121.200
dengan kurs 101, Utang Obligasi dipsn Rp 200.000
pembayaran pertama 40%
Agio Obligasi Rp 2.000
1 Juli diterima uang sisa Kas Rp 40.450
pesanan 60% dari obligasi Piutang Pesanan Obligasi Rp 40.450
sebanyak 75 lembar
1 juli 75 lembar diserahkan Utang Obligasi di pesan Rp 75.000
kepada pemesan Utang Obligasi ``````````` Rp 75.000
PENCATATAN PENANAMAN
MODAL DALAM OBLIGASI
 Obligasi yang dibeli untuk tujuan penanaman
modal jangka panjang dicatat dengan jumlah
harga perolehannya yaitu harga beli ditambah
semua biaya pembelian seperti komisi, meterai,
provisi dan lain-lain.
 Apabila harga beli berbeda dengan nilai nominal
obligasi, selisihnya disebut agio atau disagio
obligasi.
 Agio obligasi adalah selisih harga beli obligasi di
atas nilai nominal, sedangkan disagio obligasi
adalah selisih harga beli obligasi di bawah nilai
nominal.
 Obligasi yang dimiliki dengan cara ditukar
dengan aktiva, harga perolehannya dihitung
sebesar harga pasar aktiva tersebut.
 Apabila obligasi dibeli di antara tanggal
pembayaran bunga, pembeli membayar
harga beli ditambah bunga berjalan yaitu
bunga sejak tanggal pembayaran bunga
terakhir sampai tanggal pembelian
obligasi. Pembayaran bunga berjalan ini
bukan merupakan harga perolehan
obligasi.
 Contoh perhitungan bunga berjalan dan
pencatatan obligasi sebagai berikut :
 Example
 Nona Risa Fadila membeli obligasi PT.
Hartamin pada tanggal 1 Mei 2001, nominal
Rp. 1.000.000,- bunga 12% dengan harga beli
sebesar Rp. 1.000.000,-. Biaya pembelian,
yaitu komisi dan materai sebesar Rp.
25.000,-. Bunga obligasi dibayar setiap
tanggal 1 Maret dan 1 September. Harga
perolehan obligasi dan bunga berjalan
dhitung sebagai berikut :
 Harga beli obligasi Rp. 1.000.000,-
 Komisi dan materai 25.000,-
 Harga Perolehan Obligasi Rp. 1.025.000,-

 Bunga berjalan (1 Maret – 1 Mei)


 2/12 x 12% x Rp. 1.000.000,- 20.000,-
 Jumlah uang yang dibayarkan Rp. 1.045.000,-

 Jurnal yang dibuat oleh Nona Risa Fadila untuk mencatat


pembelian obligasi di atas sebagai berikut :

 Penanaman modal dalam obligasi Rp. 1.025.000,-


 Pendapatan bunga obligasi 20.000,-
 Kas
Rp. 1.045.000
 Dalam jurnal di atas, rekening pendapatan bunga
obligasi didebit dengan jumlah Rp. 20.000,- yaitu
bunga berjalan yang dibayarkan kepada penjual
obligasi, sehingga pada tanggal 1 September 2001
yiatu tanggal pembayaran bunga akan dibuat jurnal
sebagai berikut :

 Kas Rp. 60.000,-


 Pendapatan bunga obligasi Rp. 60.000,-

 Perhitungan : Bunga = 6/12 x 12% x Rp. 1.000.000,-


= Rp. 60.000,-
 Apabila bunga berjalan yang dibayarkan kepada
penjual obligasi didebitkan ke rekening piutang
bunga obligasi, maka pada tanggal 1 September
1991 penerimaan bunga obligasi dicatat dengan
jurnal sebagai berikut :

 Kas Rp. 60.000,-


 Piutang bunga obligasi Rp. 20.000.-
 Pendpatan bunga obligasi Rp. 40.000,-
HUTANG HIPOTEK
 Pinjaman hipotek: pinjaman jk. Panjang dengan jaminanbarang2 yang tidak bergerak
(misalnya: tanah dan bangunan)

(Pada saat menerima pinjaman)


Kas Rp.xx
Pinjaman hipotek Rp.xx

(Pada saat membayar bunga (tiap 6 bln), misal: 1/3 – 1/9)


Biaya bunga Rp.xx
Kas Rp.xx

(Pada saat Pembayaran angsuran)


Pinjaman hipotek Rp.xx
Kas Rp.xx

(Pada saat akhir periode akuntansi (31/12)...bunga berjalan)


Biaya bunga Rp.xx
Bunga ymh dibayar Rp.xx

(Angsuran uttahun berikutnya>>> terutang)


Pinjaman hipotek Rp.xx
Hipotek terutang Rp.xx

(Pembayaran hipotek berikutnya)


Hipotek terutang Rp.xx
Pinjaman hipotek Rp.xx
THANKS, SEE YOU NEXT TIME

Anda mungkin juga menyukai