Akuntansi Pajak
By: Fadya Anjani R. E. (20212076)
Sub- Liabilitas
Bahasan
Akuntansi Investasi Jangka Pendek & Jangka Panjang
Beberapa bentuk liabilitas pendek seperti utang dagang, beberapa akrual untuk biaya karyawan, dan operasi lain,
merupakan bagian modal kerja yang digunakan dalam siklus operasi normal.
Utang Dagang Akuntansi Komersial
Rp 40.000.000 secara kredit sesuai perjanjian kedua belah pihak utang tersebut berjangka 90 hari
Contoh:
Selama bulan Juni 2020, perusahaan telah menjual produknya seharga
Rp 600.000.000 dengan garansi selama 36 bulan apabila kemungkinan adanya
perbaikan. Diasumsikan rata-rata perbulan 5% dari harga jual untuk perbaikan.
Ayat-ayat Jurnal Yang Disusun Search
Save
Saat terjadi perbaikan:
Tgl Akun
Utang Jaminan yang Masih Harus
Debit (Rp) Kredit (Rp)
30.000.000
Cancel
Dibayar 30.000.000
Kas dan Bank
Contoh:
Pada tgl 3 Desember 2020, PT Manyar menarik wesel tak
berbunga berjangka waktu 60 hari sejumlah Rp
10.000.00. wesel tersebut ditarik sebagai akibat adanya
pembelian barang dagangan kepada PT Dadali.
Wesel Bayar
Wesel bayar dapat diklasifikasikan sebagai
liabilitas lancer atau liabilitas jangka panjang Saat Pembelian
yang sangat bergantung pada jangka waktu
liabilitas tersebut. Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Diklasifikasikan menjadi 2, yaitu wesel
berbunga dan wesel tidak berbunga. Pembelian 10.000.000
Wesel Bayar 10.000.000
Contoh: File
Pada tanggal 15 Desember 2020, PT Maju mengumumkan akan membayar
dividen kepada para pemegang saham sebesar
Rp 20.000.000.
Home
1. Saat Pengumuman.
yang segera dilunasi. Dalam hal beban seperti umumnya di yang belum dilunasi pada posisi akhir periode
alokasikan ke dalam akun biaya yang masih harus dibayar akan laporan. Sesuai dengan ketentuan peraturan
menggambarkan liabilitas yang harus dipenuhi tetapi masih perpajakan, pajak terutang yang harus dibayar
Sebagai contoh, biaya gaji/honorarium yang masih harus dibayar pemotongan atau pemungutan pajak harus
disetorkan ke kas Negara dalam batas waktu yg
ditetapkan dalam UU Pajak dan/atau aturan
pelaksanaan nya
Utang Lainnya Utang Dalam Mata Uang Asing
Masalah utang dalam mata uang asing ini berkaitan
Utang lainnya umumnya untuk dengan pencatatan yang dilakukan taat asas sesuai
menampung utang yang tidak dapat dengan nilai kurs yang berlaku pada saat transaksi.
dikelompokkan ke dalam utang Besarnya utang dalam mata uang asing dibukukan
ke dalam uang rupiah dengan menggunakan nilai
jangka pendek atau ke dalam utang kurs akan menimbulkan selisih nilai kurs yang
jangka panjang. Utang demikian dihitung ke dalam laba rugi pada saat pelunasan.
seperti utang pajak tangguhan, utang Ketentuan pajak mengatur masalah pencatatan
kepada direksi atau perusahaan tersebut berkenaan dengan akuntasi mata uang
asing.
afiliasi, dan lain sebagainya.
Perbandingan Utang dan Modal Utang Bunga Pinjaman
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
Beban bunga pinjaman dapat dibebankan atau sebagai
169/PMK.010/2015 tentang Penentuan Besarnya perbandingan
pengurang dalam menetapkan Penghasilan Kena Pajak.
antara Utang dan Modal perusahaan untuk Keperluan Perhitungan
Bunga yang diperoleh adalah penghasilan yang
Pajak Penghasilan, mengatur hal yang berkaitan dengan
merupakan objek Pajak Penghasilan. Sebagaiman diatur
pelaksanaan ketentuan Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Pajak
dalam Pasal 23 ayat (1) huruf a angka 2 yaitu dikenakan
Penghasilan. Pokok-pokok pengaturannya meliputi:
Pajak Penghasilan Pasal 23 atas Penghasilan sebagaiman
1. Untuk keperluan perhitungan Pajak Penghasilan ditetapkan
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f Undang-Undang
besarnya perbandingan antara utang dan modal bagi Wajib Pajak
Pajak Penghasilan (bunga termasuk premium, diskonto,
Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia yg
dan imbalan karena jaminan pengembalian utang).
modalnya terbagi atas saham-saham .
AKUNTANSI INVESTASI JANGKA
Provisi dan materai dibayar Rp 20.000. Dividen dibayar setiap akhir Harga kurs saham Rp11.200.000
tahun. Pada tanggal 10 Maret 2020 karena mmebutuhkan uang (112/100 x Rp 10.000.000)
Provisi dan materai Rp 20.000
perusahaan menjual kembali sahamnya dengan kurs 112 dan biaya
penjualan Rp 20.000. Harga perolehan Rp 11.180.000
-
Laba/rugi penjualan:
= Rp 11.180.000 – Rp11.020.000
= Rp 160.000
Investasi Saham
Ayat Jurnal Yang disususun:
No. Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
1. Saham Preferen-PT Bina 11.020.000
Kas 11.020.000
(Pembelian Saham Preferen)
2. Kas 2.000.000
Penghasilan Dividen 2.000.000
(Penerimaan Dividen Saham Preferen)
3. Kas 11.180.000
Saham Preferen-PT Bina 11.020.000
Keuntungan Penjualan Saham 160.000
(Penjualan saham preferen)
Investasi Bentuk Obligasi
Obligasi ini juga termasuk dalam surat-surat berharga. Perusahaan
dimungkinkan menginvestasikan dananya ke dalam surat berharga
berbentuk obligasi. Keuntungan yang diperoleh dari obligasi ini berupa
bunga yang diterima 2 kali setahun setiap 6 bulan.
Contoh:
Pada tanggal 1 Agustus 2020 membeli 100 lembar obligasi yang dibayar
setiap 1 Mei dan 1 November. Provisi dan materai yang diperhitungkan
Rp 20.000 selanjutnya obligasi dijual dengan kurs 105 dan biaya
penjualan Rp 2.000 per tanggal 1 Desember 2020 .
PERHITUNGAN
1. Perhitungan harga perolehan obligasi: 4. Perhitungan hasil penjualan:
Harga kurs Rp10.100.000 Harga kurs Rp10.500.000
(101/100 x 100 x Rp 100.000) (105/100 x Rp 10.000.000)
Provisi dan materai
Harga perolehan
Rp 20.000
Rp 10.120.000
+ Biaya Penjualan
Harga perolehan
Rp 20.000
Rp 10.480.000
-
2. Bunga berjalan (1 Mei s.d. 1 Agustus): 5. Rugi Penjualan:
= 3/12 x 20% x Rp 10.000.000 = Rp 10.620.000 – Rp 10.480.000
= Rp 500.000 = Rp 140.000
3. Bunga yg diperoleh (1 Mei s.d. 1 November): 6. Bunga berjalan 1 November s.d. 31 Desember:
= 6/12 x 20% x Rp 10.000.000 = 1/6 x Rp 1.000.000
= Rp 1.000.000 = Rp 166.666
Ayat Jurnal yang Disusun:
3. Kas 10.146.666
Rugi Penjualan Obligasi 140.000 10.120.000
Obligasi-PT Anda 166.666
Penghasilan Bunga
(Penjualan obligasi per 1 Desember 2012)
Akuntasi Pajak
Untuk sekuritas saham, akuntasi komersial mmepunyai alternative dalam penilaian sekuritas, yaitu:
1. Harga perolehan (cost method).
2. Harga terendah antara harga perolehan dan harga pasar (cost or market price whichever is lower).
Penilaian Sekuritas ini serupa dengan penilaian persediaan. Untuk kepentingan pajak telah diatur
dalam penjelasan Pasal 10 ayat (6) Undang-Undang Pajak Penghasilan bahwa penilaian persediaan barang
hanya boleh menggunakan harga perolehan. Sesuai dengan kelaziman, cara penilaian tersebut juga
diberlakukan terhadap sekuritas. Oleh karenanya penghasilan berupa dividen diakui pada saat nyata-nyata
terdapat pembagian dividen.
Terkait dengan sekuritas saham, dari sisi capital gain, perlu dipahami pasal-pasal yang mengatur
seperti hanya Pasal 4 ayat (3) huruf f Undang-Undang Pajak Penghasilan yang menyatakan bahwa dividen atau
bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, Badan
Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, dari pernyataan modal pada badan usaha yang didirikan
dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak dikategorikab sebagai objek untuk dikenakan pajak penghasilan
dengan syarat:
3. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan
4. Bagi perseroan terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menrima divide,
kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang
disetor.
EKUITAS
EKUITAS
Ekuitas Saham sendiri merupakan bagian dari
Ekuitas. Ekuitas (PSAK No. 21 Reformat Tahun
Ekuitas dapat diperoleh dengan bermacam-macam cara, 2007) diartikan sebagai bagian hak pemilik dalam
antara lain investor menyertakan ekuitas dalam persekutuan perusahaan yaitu selisih antara asset dan kewajiban
atau investor membeli saham yang diterbitkan perusahaan. yang ada, dan dengan demikian tidak merupakan
Setoran ekuitas dapat berupa uang, asset baru, atau tenaga ukuran nilai jual perusahaan tersebut. Kriteria ekuitas
kerja tetapi dalam hal bentuk hukum perusahaan yaitu terdiri dari:
Perseroan Terbatas tentu berupa saham. 1. Ekuitas atau simpanan pokok anggota koperasi.
2. Saldo laba.
3. Unsur lain, misalnya tambahan setoran ekuitas.
Round 1 BENTUK HUKUM DAN EKUITAS
Pengelompokan bentuk hukum dan jenis ekuitas dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Badan Usaha Miliki Negara/Daerah
a. Perusahaan jawatan, ekuitas perusahaan tidak diteruskan dari APBN
b. Perusahaan umum, ekuitas perusahaan yang disetor merupakan kekayaan Negara yang terusan dari APBN dan tidak terdiri
atas saham. Dari sudut pandang Akuntansi Ekuitas, pengklasifikasian dan perjanjian sama dengan PT (Perser) kecuali ekuitas
(tidak terdiri dari saham)
c. PT (persero), sebagai BUMN yang berbentu Perseroan Terbatas, yang mayoritas sahamnya dimiliki Negara. Perjanjian ekuitas
tidak ada perbedaan antara PT (Perseroan) dengan Perseroan Terbatas.
2. Perusahaan Swasta
d. Perusahan Perorangan
e. Persekutuan Perdata
f. Firma
g. CV
h. Perseroan Terbatas
3. Koperasi
EKUITAS SAHAM
Secara umum ekuitas saham yang termasuk
dalam akuntansi ekuitas untuk badan usaha
Dalam hal pengungkapannya dalam ekuitas tersebut dengan berbentuk Perseroan Terbatas uang diatur
terbatas dan jelas mengelompokkan: dalam PSAK 21 Tahun 2007, Ekuitas Saham
1. Ekuitas disetor.
Meliputi:
2. Saldo laba.
3. Selisih penilaian kembali asset tetap dan 1. Saham preferen.
4. Ekuitas sumbangan. 2. Saham biasa.
3. Tambahan ekuitas disetor.
AKUNTANSI MATA
UANG ASING
Round 1 AKUNTANSI MATA UANG ASING
Saat ini yang berlaku adalah system nilai tukar bebas, sehingga
kekuatan pasar yang akan menentukan perubahan kurs tukar. Bentuk
peristiwa ekonomi tersebut harus diungkapkan secara memadai dalam
laporan keuangan. Dalam akuntansi konvesional terdapat prinsip stable
monetary yang mengasumsikan bahwa nilai uang sebagai alat ukur
peristiwa ekonomi sifatnya stabil, namun demikian dalam praktik tidak
terjadi. Penggunaan nilai tukar bebas itulah yang terlihat yaitu adanya
perubahan nilai tukar setiap saat.
Round 2 PENYAJIAN DALAM LAPORAN
KEUANGAN
Pengaruh dari fluktuasi valuta asing di bursa umum disajikan pada dua aspek penyajian, yaitu:
1. Tranlation of Foreign Exchange Financial Statement
Pada aspek dimaksud sebagai penjabaran laporan keuangan yang disusun dalam mata uang atau
valuta asing seperti diatur dalam PSAK No. 11 Reformat 2007. Penjabaran ini digunakan untuk
perubahan multinasional yang cabang atau anak perusahan nya berada di Negara lain.
2. Foreign Exchange Transaction
Pada aspek tersebut sebagai penjabaran yang disebabkan adanya transaksi perusahaan yang
berhubungan dengan valuta asing. Pengaturan ini berada pada PSAK No. 10 Reformat Tahun 2007.
Beberapa jenis transaksi mata uang asing dengan
Round 4
memperhatikan sumber terjadinya
1. Utang Dagang
2. Utang Jasa
3. Utang Bunga Pinjaman
4. Piutang
5. Dividen dalam bentuk valuta asing dan adanya kas,
tabungan, deposito, atau setara kas dalam valuta asing
6. Kontrak Berjangka dalam Valas
Akuntasi Kerugian Selisih Kurs Mata Uang Asing
Perlakuan akibat kerugian selisih kurs terdapat beberapa teori yang umum digunakan
yaitu sebagai berikut:
1. Pembebanan langsung dalam perhitungan laba atau rugi pada periode terjadinya
perubahan.
2. Penangguhan dan amortisasi selama periode berikut sesuai saat realisasi.
3. Dikapitalisasi ke dalam harga asset yang bersangkutan.
Akuntasi Mata Uang Asing Search