Anda di halaman 1dari 25

HUTANG

(KEWAJIBAN)
Dibuat Oleh :
Maria Grace Lusiana 11218030

PSAK 57
Kewajiban adalah
kewajiban kini
perusahaan yang timbul
dari peristiwa masa lalu
yang penyelesaiannya
diperkirakan
mengakibatkan
pengeluaran sumber daya
perusahaan

2
KEWAJIBAN

TIDAK
LANCAR
LANCAR

3
KEWAJIBAN LANCAR (JANGKA PENDEK)
UTANG PAJAK
- PPH 21
- PPH 23
- PPH 26
UTANG BANK - PPN KELUARAN
UTANG WESEL

1 3 5

2 4 6

UTANG DAGANG UTANG DIVIDEN PENDAPATAN


DITERIMA DIMUKA

4
KEWAJIBAN LANCAR

AKUNTANSI PAJAK ATAS UTANG BANK


Jika WP memilki pinjaman pada sebuah bank dan juga memiliki tabungan/deposito maka:
⬗ Apabila jumlah rata­rata
‐ pinjaman sama besarnya dengan atau lebih kecil dari jumlah
rata-rata dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya,
maka bunga yang dibayar atau terutang atas pinjaman tersebut seluruhnya tidak dapat
dibebankan sebagai biaya. (PINJAMAN = < DEPOSITO)
⬗ Apabila jumlah rata‐rata pinjaman lebih besar dari jumlah rata-­rata dana yang
ditempatkan dalam bentuk deposito atau tabungan lainnya, maka bunga atas pinjaman
yang boleh dibebankan sebagai biaya adalah bunga yang dibayar atau terutang atas
rata-­rata pinjaman yang melebihi jumlah rata­rata
‐ dana yang ditempatkan sebagai
deposito atau tabungan lainnya. (PINJAMAN > DEPOSITO)

5
KEWAJIBAN LANCAR

AKUNTANSI PAJAK ATAS UTANG BANK

Tahun 2019 PT.Ana Tri mendapat pinjaman dari pihak ketiga dengan batas maksimum
Rp.200.000.000 dg tingkat bunga pinjaman 20%. Dari jumlah tersebut telah diambil
pada bulan Februari sebesar Rp.125.000.000. Pada bulan Juni diambil lagi sebesar
Rp.25.000.000 dan sisanya Rp.50.000.000 diambil pada bulan Agustus. Selain itu WP
mempunyai dana yang ditempatkan dalam bentuk deposito dengan perincian:

Feb sda Maret Rp.25.000.000


April sda Agustus Rp.46.000.000
Sept sda Des Rp.50.000.000

6
KEWAJIBAN LANCAR

AKUNTANSI PAJAK ATAS UTANG BANK

Rata‐rata Pinjaman Jangka Waktu Jumlah pinjaman


Pinjaman
Januari 0 1 bulan 0
Feb s.d Mei 125.000.000 4 bulan 500.000.000
Juni s.d Juli 150.000.000 2 bulan 300.000.000
Aguts s.d Des 200.000.000 5 bulan 1.000.000.000
Total     1.800.000.000

Rata­rata
‐ pinjaman perbulan : Rp.1.800.000.000/12 = Rp.150.000.000

7
KEWAJIBAN LANCAR

AKUNTANSI PAJAK ATAS UTANG BANK

Rata-­r
‐ ata dana Deposito Jangka Waktu Jumlah deposito
Januari 0 1 bulan 0
Feb s.d Maret 25.000.000 2 bulan 50.000.000
April s.d Agustus 46.000.000 5 bulan 230.000.000
Sept s.d Des 50.000.000 4 bulan 200.000.000
Jumlah     480.000.000

⬗ Rata‐rata deposito per bulan = Rp.480.000.000 : 12 = Rp.40.000.000


⬗ Bunga yang dapat dibebankan sebagai biaya = 20% x (150.000.000–40.000.000)
= 22.000.000

8
KEWAJIBAN LANCAR

AKUNTANSI PAJAK
ATAS
UTANG DAGANG

⬗ Tanggal 31 Januari 2008


TGL KETERANGAN D K
PT.Madona melakukan 31 Jan Persediaan 10.000.000  
PPN Masukan 1.000.000 
pembelian barang dagangan  
  Utang Dagang   11.000.000
Rp.10.000.000 secara kredit.        
28 Feb Utang Dagang 11.000.000  
Utang dilunasi tanggal 28   Kas   11.000.000
Februari 2008.

9
KEWAJIBAN LANCAR

Satria bekerja pada perusahaan PT. Ana Tri sejak tahun 2013.
Status Satria adalah menikah tetapi belum mempunyai anak.
Pada Maret 2020, Satria memperoleh gaji sebulan Rp14.500.000
dari PT. Sedap Sekali dan membayar iuran pensiun Rp1.950.000.

PPh Pasal 21 dipotong pada saat penerimaan gaji karyawan.

AKUNTANSI PAJAK ATAS UTANG PAJAK 10


KEWAJIBAN LANCAR

JU TGL KETERANGAN D K
R 01-Mar Beban gaji 14.500.000  
N   Kas   13.840.417
AL   Utang PPh 21   659.583
       
31-Mar Utang PPh 21 659.583  
  Kas   659.583

AKUNTANSI PAJAK ATAS UTANG PAJAK


KEWAJIBAN LANCAR

12
KEWAJIBAN LANCAR

Maret 2019 PT A. melakukan pembayaran dividen tahun 2018 kepada pemegang


saham yaitu PT.A 20%, PT.B 30%, PT. C 40% dan PT.D 10%. Jumlah seluruh dividen
yang dibayarkan adalah Rp.200.000.000.
PPh Pasal 23 yang harus dipotong, disetorkan dan dilaporkan di atas:
PT.A 15% x (20% x 200.000.000) = Rp.6.000.000
PT.B = Bukan obyek PPh 23 (Kepemilikan lebih dari 25%)
PT. C = Bukan obyek PPh 23 (Kepemilikan lebih dari 25%)
PT. D 15% x (10% x 200.000.000) = Rp.3.000.000

DIVIDEN = bagian laba yang diperoleh pemegang saham

AKUNTANSI PAJAK ATAS PPH PASAL 23 13


KEWAJIBAN LANCAR

KETERANGAN “ D K

Dividen - PT A 40.000.000  

Dividen - PT B 60.000.000  

Dividen - PT C 80.000.000  

Dividen - PT D 20.000.000  

Utang PPh 23   9.000.000

Kas   191.000.000

AKUNTANSI PAJAK ATAS PPH PASAL 23 14


KEWAJIBAN LANCAR

April 2009 PT. A membayar bunga pinjaman kepada BNI Rp.70.000.000 dan kepada
PT.B sebesar Rp.40.000.000.

PPh pasal 23:


-­‐ Bunga dari BNI Bukan Obyek PPh pasal 23
-­‐ Bunga kepada PT.B 15% x Rp.40.000.000 = Rp.6.000.000

KETERANGAN D K
Beban Bunga 40.000.000  
Utang PPh 23   6.000.000
Kas   34.000.000

BUNGA
Bunga yang bukan merupakan objek PPh adalah bunga yang diterima bank karena dimasukkan
sebagai penghasilan bank

AKUNTANSI PAJAK ATAS PPH PASAL 23 15


KEWAJIBAN LANCAR

PT Dilbi merupakan penerbit yang membayar royalti kepada Amanda (memiliki NPWP)
salah seorang pengarangnya sebesar Rp50.000.000 dan dipotong PPh 23 sebesar 15%.

KETERANGAN D K

Beban Royalti 50.000.000  

Utang PPh 23   7.500.000

Kas   42.500.000

ROYALTI

AKUNTANSI PAJAK ATAS PPH PASAL 23


KEWAJIBAN LANCAR

PT Asmara menyewakan mobil kepada PT Asri untuk jangka waktu 3 bulan dengan
biaya sewa per bulan Rp5.000.000 pada 1 Maret 2012.

Jurnal PT. Asri :


KETERANGAN D K
Sewa dibayar dimuka 5.000.000  
PPN Masukan 500.000  
Utang PPh 23   100.000
Kas   5.400.000

SEWA

AKUNTANSI PAJAK ATAS PPH PASAL 23 17


KEWAJIBAN LANCAR

PT. Alatas tanggal 18 Oktober 2007 membayar gaji kepada karyawan asingnya
sebesar Rp.100.000.000.

PPh Pasal 26 = 20% x 100.000.000 = Rp.20.000.000


KETERANGAN D K

Beban Gaji 120.000.000  

Utang PPh 26   20.000.000

Kas   100.000.000

PPH 26
PPh yang dikenakan/dipotong atas penghasilan yang bersumber dari Indonesia yang
diterima/diperoleh WP luar negeri selain BUT di Indonesia.

18
KEWAJIBAN LANCAR

PT Esai melakukan penyerahan BKP Rp10.000.000 secara tunai pada tanggal 27 Juni 2019 yang
sebelumnya telah melakukan pembelian sebesar Rp8.000.000 pada tanggal 9 Juni 2019 (harga belum
termasuk PPN).
TGL KETERANGAN D K

09/06/2019 Pembelian 8.000.000  

  Pajak Masukan 800.000  

  Kas   8.800.000

27/06/2019 Kas 11.000.000  

  PPN Keluaran   1.000.000

  Penjualan   10.000.000

PPN Keluaran (Pajak Keluaran)


Adalah PPN terutang yang wajib dipungut oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP,
penyerahan JKP, atau ekspor BKP. Tarif umunya adalah 10%

19
KEWAJIBAN LANCAR

UTANG DIVIDEN
Tanggal 28 Desember 2009 PT.
ABU mengumumkan akan
membayar dividen tunai sebesar
Rp.15 000.000 pada tanggal 5
Januari 2009.

Terutangnya dividen akan menimbulkan kewajiban


pemotongan PPh 23 sebesar 15% dari jumlah bruto

20
KEWAJIBAN LANCAR

UTANG WESEL
⬗ Merupakan suatu surat utang yang disertai dengan dokumen perjanjian. Utang wesel muncul
akibat utang usaha yang tidak dibayar pada jatuh tempo.
⬗ Contoh:
PT Ritelindo pada tanggal 2/1/2004 membeli barang dagangan sebesar Rp 500.000.000,-dengan
menyerahkan promes 6 bulan (180 hari) , bunga 15%.
TGL KETERANGAN D K
2 Jan 2004 Persediaan 500.000.000  
  Utang Wesel   500.000.000
       
2 Juli 2004 Utang Wesel 500.000.000  
  Biaya Bunga 37.500.000 
Kas 537.500.000

21
KEWAJIBAN TIDAK
LANCAR

UTANG OBLIGASI
adalah janji tertulis untuk membayar bunga secara periodic dan sejumlah nilai nominal
pada tanggal jatuh tempo

Keterangan Agio (premium) Disagio (discount)


Penyebab
surat obligasi dijual dengan surat obligasi dijual dengan
harga di atas nominal harga di bawah nominal
obyek PPh 23
merupakan penghasilan bagi merupakan penghasilan bagi
yang menerbitkan obligasi, yang membeli obligasi,
pemotong PPh 23 adalah pembeli pemotong PPh 23 adalah
obligasi. penerbit obligasi

22
PT.ARVA menjual obligasi nilai nominal Rp.300.000.000 dengan bunga 20%
pertahun kepada PT.Raya seharga Rp.320.000.000. Obligasi ini tidak
diperdagangkan di bursa efek.

23
24
Terima kasih
25

Anda mungkin juga menyukai