1. UTANG BANK
PT. Merapi pada tanggal 1 November 2015 menarik dari Bank Buana utang sebesar Rp
200.000.000 dengan bunga 15% untuk jangka waktu 150 hari. Tidak ada provisi yang
dikenakan oleh bank atas utang ini. Pokok dan bunga akan dibayar pada saat jatuh
tempo.
Utang bank yang sebenarnya diterima adalah Rp 98.500.000, namum PT. Semeru harus
melunasi pada saat jatuh tempo bunga Rp 3.000.000 dan Rp 100.000.000. Bunga efektif
atas utang tersebut sebenarnya bukan 12% tetapi Rp 4.500.000/Rp 98.500.000 x 12/3 =
18,274%. Bunga dihitung dari bunga yang dibyar dan provisi. Tingkat bunga efektif
menjadi lebh tinggi karena entitas menerima utang yang lebh sedikit.
Pengakuan bunga
Beban bunga 3.000.000
Utang Bunga 2.000.000
Diskon Utang bank* 1.000.000
Beban bunga dihitung dari bunga efektif 18,274% x 2/12 x 98. 500.000 = Rp 3.000.000.
Amortisasi diskon beban bunga dikurangi beban bunga = Rp 3.000.000 – Rp 2.000.000.
Saat utang jatuh tempo
Beban bunga 1.500.000
Utang Bunga 2.000.000
Utang Bank 100.000.000
Diskon Utang bank* 500.000
Kas 103.000.000
16 Desember
Kas 400.000.000
Beban Bunga 8.000.000
Utang Bank 408.000.000
30 Desember
Utang Bank 300.000.000
Kas 300.000.000
31 Desember
Beban Bunga 2.069.260
Utang Bank 2.069.260
20 Desember
Beban Gaji 50.000.000
Utang PPh 26 10.000.000
Kas 40.000.000
30 Desember
Beban Bunga 100.000.000
Utang PPh 23 15.000.000
Kas 85.000.000
6. Utang PPn-BM
PT Gede melakukan transaksi berikut ini:
5 Desember 2015 Melakukan pembelian untuk bahan produksi senilai Rp 300.000.000
dikenakan PPN sebesar 10%
10 Desember 2015 Menjual barang mewahsecara kredit sebesar Rp 900.000.000. dan
PPnBM 20%. Harga pokok barang yang dikirim nilainya Rp
600.000.000.
15 Desember 2015 Membeli peralatan secara kredit untuk pabrik sebesar Rp
600.000.000 dikenakan PPN sebesar 10%. Atas peralatan ini pajak
boleh dikreditkan.
25 Desember 2015 Menerima uang muka dari pelanggan sebesar Rp132.000.000 atas
pesanan yang akan dikirimkan pada bulan Januari 2016. Nilai uang
muka termasuk PPN 10%
Jurnal yang dibuat
5 Desember
Persediaan 300.000.000
PPN Masukan 10.000.000
Utang Dagang 310.000.000
10 Desember
Beban Pokok Penjualan 600.000.000
Persediaan 600.000.000
Piutang Dagang 1.170.000.000
PPN Keluaran 90.000.000
Utang PPNBm 180.000.000
Penjualan 900.000.000
15 Desember
Peralatan 600.000.000
PPN Masukan 60.000.000
Utang Dagang 660.000.000
25 Desember
Kas 132.000.000
PPN Keluaran 12.000.000
Penjualan 120.000.000
8. Pengukuran Provisi
Entitas menjual produk dengan memberikan garansi selam 1 tahun dari tanggal penjualan.
Jika kerusakan terdeteksi cacat ringan biaya perbaikan atas seluruh produk yang dijual Rp
100.000.000. Jika cacat berat biaya yang dikeluarkan Rp 500.000.000. Pengalaman
entitas dimasa lalu memberikan indikasi bahwa dalam tahun mendatang kemungkinan
80% produk terjual tanpa cacat, 15% cacat ringan, dan 5% cacat berat. (
Berdasarkan pengalaman masa lalu tersebut, estimasi biaya perbaikan didasarkan pada
nilai yang diharapkan (expected value) = (80% x 0) + (15% x 100.000.000) + (5% x
500.000.000) = Rp 40.000.000.
Mengakui Garansi
Beban Garansi 40.000.000
Utang Garansi 40.000.000
9. Garansi Produk
PT Kendeng menjual produk dengan memberikan garansi perbaikan selama 2 tahun.
Berdasarkan pengalaman beberapa tahun terakhir, hasil pengalaman teknis dan
pengalaman dari industri ketahui bahwa hanya 5% pelanggan datang meminta garansi.
Dari pelanggan yang meminta garansi tersebut 70% meminta garansi di tahun pertama
dan sisanya di tahun keddua. Rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk memberikan garansi
tiap produk sebesar Rp 100.000.
Pada tahun 2015 penjualan sebanyak 20.000 unit dan ditahun 2016 penjualan sebanyak
26.000 unit. Total garansi aktual yang dikeluarkan di tahun 2015 sebesar Rp 65.000.000
dan tahun 2015 sebesar Rp125.000.000.
Jurnal yang tahun 2015 (Pengakuan Beban Garansi)
Beban Garansi 100.000.000
Provisi Garansi 100.000.000
(5% x 20.000 x 100.000 = Rp 100.000.000)