Anda di halaman 1dari 19

AKUNTASI PERPAJAKAN

KAS DAN
SETARA KAS

Melisa Octaviani W. (11218009)


KAS

• KAS ADALAH KOMPONEN AKTIVA YANG PALING AKTIF DAN SANGAT


MEMPENGARUHI SETIAP TRANSAKSI YANG TERJADI.
• ASET YANG TERMASUK DALAM KAS ADALAH SELURUH ALAT PEMBAYARAN YANG
DAPAT DIGUNAKAN DENGAN SEGERA SEPERTI UANG KERTAS, UANG LOGAM, DAN
SALDO REKENING GIRO DI BANK.
• KAS DIBAGI ATAS KAS KECIL DAN KAS BESAR.
• KAS KECIL DIPAKAI UNTUK PENGELUARAN DAN SIFATNYA RUTIN DAN TIDAK BESAR
JUMLAHNYA.
• KAS BESAR DIPAKAI OLEH PERUSAHAAN UNTUK PENGELUARAN DENGAN JUMLAH
YANG BESAR DAN BIASANYA UANG TUNAI KAS BESAR DISIMPAN DI BANK.
SETARA KAS

MENURUT IAI (2009 : 28) DALAM SAK ETAP


SETARA KAS ADALAH INVESTASI JANGKA PENDEK DAN SANGAT LIKUID DAN
DIMILIKI UNTUK MEMENUHI KOMITMEN KAS JANGKA PENDEK, BUKAN UNTUK
TUJUAN INVESTASI ATAU LAINNYA.
OLEH KARENA ITU, INVESTASI UMUMNYA DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI SETARA
KAS HANYA JIKA AKAN SEGERA JATUH TEMPO DALAM WAKTU TIGA BULAN ATAU
KURANG SEJAK TANGGAL PEROLEHAN.
TIDAK TERMASUK DALAM KAS DAN SETARA KAS, BAIK MENURUT AKUNTANSI
DAN PERPAJAKAN.

1.    DEPOSITO YANG JATUH TEMPONYA LEBIH DARI TIGA BULAN


2.    PERANGKO DAN MATERAI
3.    KAS BON ATAU UANG MUKA
4.    CEK MUNDUR ATAU CEK KOSONG
JENIS KAS

PETTY CASH / KAS KECIL KAS DI BANK PERPAJAKAN


(METODE IMPREST & FLUKTUASI)
Menurut Wild dan Kwok (2011 : 249) dalam kas kecil
dikenal sistem berikut :

a)        Sistem dana tetap  b)        Sitem dana fluktuasi


( imprest fund system ) ( fluctuating fund system )
– Pencatatan transaksi dan mutasi – Pencatatan transaksi dan mutasi
dana kas kecil dilakukan pada saat dan kas kecil dilakukan setiap saat
penggantian dana. terjadinya pengeluaran dana kas
kecil.
Tabel 1. Jurnal Transaksi Kas Kecil
Transaksi Sistem Dana Tetap Sistem Dana Fluktuasi
  Kas kecil      xxx Kas kecil         xxx
Pembentukan kas kecil        Kas               xxx        Kas                  xxx
    BBM              xxx
           Kas kecil         xxx
   
  Tidak ada jurnal Biaya Listrik   xxx
Pengeluaran dengan dana kas kecil         Kas kecil          xxx
Hanya menyimpan bukti dan
pengeluaran tersebut Biaya Telepon      xxx
       Kas Kecil        xxx
   
  BBM              xxx  Kas kecil       xxx
Pengisian kembali kas kecil Biaya Listrik   xxx         Kas                xxx
Biaya Telepon xxx
      Kas                  xxx
Tabel 2. Contoh :
PT. Maju Tak Gentar pada tanggal 01 Desember 2020 membentuk dana kas kecil sebesar Rp 100.000.
Jurnal Pengeluaran kas kecil sampai tanggal 31 Desember 2020 sebagai berikut :
Transaksi 07 Desember BBM Rp. 15.000
15 Desember Biaya Listrik   Rp. 17.000
Imprest system 28 Desember Biaya Telepon Rp. 28.000
Pada tanggal 31 Desember 2020 dilakukan pengisian kembali dana kas kecil sebesar Rp 100.000
dan
Fluctuating
Tgl Imprest System Fluctuating System
system
01 Des Kas Kecil     Rp 100.000 Kas Kecil         Rp 100.000
         Kas                       Rp 100.000           Kas                    Rp 100.000
07 Des - BBM     Rp 15.000
           Kas Kecil         Rp15.000
15 Des - Biaya Listrik      Rp 17.000
           Kas Kecil          Rp 17.000
28 Des - Biaya Telepon     Rp 28.000
            Kas Kecil         Rp 28.000
31 Des BBM      Rp 15.000 Kas Kecil           Rp 100.000
Biaya Listrik      RP 17.000             Kas                   Rp 100.000
Biaya Telepon    Rp 28.000
            Kas                        Rp60.000
REKONSILIASI BANK

– Dalam pengelolaan kas perusahaan, setiap penerimaan perusahaan sebaiknya


harus disetorkan ke bank dan sebaliknya pengeluaran perusahaan harus
menggunakan cek. Praktek tersebut sering menyebabkan timbulnya
perbedaan antara: saldo kas menurut catatan perusahaan dan saldo kas
menurut catatan bank. Pada waktu akan menyusun laporan keuangan,
perusahaan harus tahu saldo kas (termasuk kas kecil) yang tepat untuk
dilaporkan di Neraca.
– Apabila terjadi perbedaan saldo kas menurut catatan perusahan dengan bank
maka harus diadakan rekonsiliasi bank.
Berikut di bawah ini ikhtisar yang menyebabkan adanya perbedaan
saldo menurut catatan perusahaan dan bank:

NO KETERANGAN BUKU PERUSAHAAN BUKU BANK

1. DEPOSIT IN TRANSIT SUDAH MENAMBAH BELUM MENAMBAH


(SETORAN DALAM SALDO KAS SALDO KAS
PERJALANAN)
2. OUT STANDING CHECK SUDAH MENGURANGI BELUM MENGURANGI
(CEK YANG SUDAH SALDO KAS SALDO KAS
DIKELUARKAN OLEH
PERUSAHAAN TETAPI BELUM
DICAIRKAN)
3. KESALAHAN PENCATATAN PENGARUHNYA TERGANTUNG JENIS KESALAHAN
PENCATATANNYA
4. BUNGA GIRO BANK BELUM MENAMBAH SUDAH MENAMBAH
SALDO KAS SALDO KAS

5. BIAYA ADMINISTRASI BANK BELUM MENGURANGI SUDAH MENGURANGI


SALDO KAS SALDO KAS
Jenis dan tujuan rekonsiliasi bank

Jenis Rekonsiliasi Tujuan


Rekonsiliasi dua kolom Mencari saldo yang tepat/benar
Rekonsiliasi empat kolom Mencari saldo awal, penerimaan satu periode,
pengeluaran satu periode & saldo akhir yang
sesuai dengan catatan perusahaan
Rekonsiliasi Delapan Mencari saldo awal, penerimaan,
kolom pengeluaran dan saldo akhir yang tepat/
benar

Catatan: Rekonsiliasi dua kolom pada umumnya dibuat oleh


perusahaan, sedangkan rekonsiliasi empat dan delapan kolom
dibuat oleh akuntan pemeriksa (auditor)
Berikut ini informasi yang berhubungan dengan kas PT SSS per tanggal 31 Juli 2018:

1. Saldo rekening kas menurut rekening koran bank adalah sebesar Rp 18.642.280,00.
2. Saldo rekening kas menurut catatan perusahaan pada tanggal yang sama adalah sebesar Rp 16.469.140,00.
3. Sebuah setoran sebesar Rp 2.612.450,00 masih belum dicatat oleh bank sampai dengan tanggal 2 Agustus 2018.
4. Bank membebankan biaya administrasi bank kepada perusahaan sebesar Rp 11.400,00.
5. Sebuah cek yang diterima dari Pak Qoder sebesar Rp 319.000,00 dan telah disetor ke bank oleh perusahaan,
dikembalikan oleh bank karena cek tersebut tidak ada dananya.
6. Cek yang telah ditarik oleh perusahaan namun belum diuangkan ke bank oleh pemegangnya sampai tanggal 31 Juli 2018
adalah: Cek Nomor 234 senilai Rp 320.180,00, Cek Nomor 345 senilai Rp 617.240,00, Cek Nomor 456 senilai Rp
473.000,00, dan Cek Nomor 567 senilai Rp 964.570,00.
7. Cek Nomor 553 sebesar Rp 187.000,00 salah dicatat dalam pembukuan perusahaan sebesar Rp 178.000,00. Cek ini
digunakan untuk membayar biaya reparasi kendaraan.
8. Bank telah menagihkan piutang wesel milik perusahaan sebesar Rp 3.100.000,00 termasuk di dalamnya biaya bunga
sebesar Rp 100.000,00. Transaksi ini baru diketahui akhir bulan Juli oleh perusahaan.
9. Bank salah membebankan cek PT SSR ke rekening giro PT SSS sebesar Rp 350.000,00.
Berdasarkan PP 131 Tahun 2000
51/KMK.04/2001
Penghasilan dalam bentuk bunga yang dapat dari deposito atau tabungan,
yang ditempatkan pada bank yang didirikan di dalam negeri maupun di
luar negeri melalui cabangnya di Indonesia, termasuk jasa giro serta
diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dipotong Pajak Penghasilan yang
bersifat final sebesar 20% dari jumlah bruto.
Ketentuan di atas tidak berlaku terhadap orang pribadi Subjek Pajak dalam
negeri yang seluruh penghasilannya dalam 1 (satu) tahun Pajak termasuk
bunga dan diskonto tidak melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak.
Berdasarkan PP 131 Tahun 2000
51/KMK.04/2001
Penghasilan atas bunga deposito atau tabungan, diskonto SBI dan jasa giro
dipotong langsung oleh bank pembayar pada saat pembayaran atau pembebanan
biaya ; pihak bank tersebut yang akan membayar atau menyetor PPh final tersebut
ke kas negara dengan menggunakan surat setoran pajak atau (SSP) dan
melaporkannya ke kantor pelayanan pajak (KPP) dengan menggunakan surat
pemberitahuan (SPT) masa PPh pasal 4 ayat (2). Pemotong wajib menyetorkan
paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir dan
melaporkannya paling lambat 20 hari setelah masa pajak berakhir.
Berdasarkan PP 131 Tahun 2000
51/KMK.04/2001
Sehubungan dengan pajak final tersebut, pencatatan atas
pendapatan bunga secara fiskal disajikan pada jumlah neto
pendapatan bunga yang diterima yaitu pendapatan bunga
dikurangi dengan PPh final atas bunga.
Pada tanggal 31 Januari  2021 PT Kaya mendapatkan bunga tabungan
Tabel 3. dalam tahapan sebesar Rp. 1.000.000. Atas pendapatan tersebut dipotong
PPh final sebesar Rp. 200.000 oleh pihak bank yang memberikan
Perpajakan penghasilan.

a.       Metode bruto (gross method)


Tanggal Keterangan Debit Kredit
1-Jan- Bank         800.00  
12 PPh Pasal 4 ayat (2) 0         
Pendapatan Bunga 200.000  
1.000.000 b.      Metode neto ( net method )

Tanggal Keterangan Debit Kredit


1-Jan- Bank     800.000  
12         Pendapatan Bunga 800.000

Anda mungkin juga menyukai