Anda di halaman 1dari 12

Nama: Alya Sufi Ikrima

Nim: 041911333248
Kelas: M
Kelompok: 2
Tugas Soal Latihan Akuntansi Perpajakan – Minggu ke 2
Bab 2:
1. Apakah yang dimaksud dengan kas dan bank?
Kas = Uang tunai yang paling likuid sehingga ditempatkan pada urutan teratas dari aset.
Aset yang termasuk dalam kas adalah seluruh alat pembayaran yang dapat digunakan
dengan segera seperti uang kertas, uang logam, dan saldo rekening giro di bank. Kas
dalam perusahaan umumnya dibagi atas kas kecil dan kas besar.
Bank = Saldo rekening giro yang dapat digunakan secara bebas untuk membiayai
kegiatan usaha.

2. Apakah yang dimaksud dengan setara kas menurut SAK-ETAP?


Menurut IAI (2009: 28) dalam SAK-ETAP, setara kas adalah investasi jangka pendek
dan sangat likuid yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan
untuk tujuan investasi atau lainnya.

3. Sebutkan apa saja yang tidak termasuk dalam kas menurut akuntansi dan perpajakan.
a. Deposito yang jatuh temponya lebih dari 3 bulan atau rollover, hal ini dikarenakan
tidak dapat digunakan sewaktu-waktu.
b. Perangko dan materai, meskipun dapat digunakan sewaktu-waktu, tetapi persediaan
ini sering disimpan oleh kasir perusahaan. Karena apabila jumlahnya cukup besar,
dapat digolongkan kedalam persediaan perlengkapan alat-alat kantor.
c. Kas bon atau uang muka, tidak dapat dianggap sebagai uang tunai karena tidak
dapat digunakan sewaktu-waktu.
d. Cek mundur (tidak dapat diuangkan sampai jatuh tempo) dan cek kosong (tidak
memiliki harga sehingga tidak dapat dianggap sebagai asset perusahaan).

4. Apabila anda memiliki deposito yang jatuh temponya 1 bulan dan ARO, dapatkan
dikategorikan sebagai setara kas? Berikan alasan jawaban anda.
Iya, karena deposito yang jatuh tempo 1 bulan dapat dikategorikan sebagai setara kas.
Pada umunya,hanya investasi dengan jatuh tempo asli tiga bulan atau kurang yang
memenuhi syarat sebagai setara kas,deposito yang jatuh temponya kurang atau sama
dengan tiga bulan tidak diperpanjang terus menerus atau dapat dikategorikan sebagai
setara kas.

5. Apakah perbedaan dari kas kecil (petty cash) dengan kas besar (cash on hand)?
Kas kecil = Diperuntukkan untuk pengeluaran yang kecil dan sering digunakan dalam
keseharian pada sebuah perusahaan, memiliki dua metode pencatatan, yaitu Metode
Pencatatan Dana Tetap (Imprest Fund System), dan Metode Pencatatan Dana tidak
Tetap (Fluctuation Fund System).
Kas besar = Digunakan untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif besar, dan tidak
mungkin diberikan secara langsung terkait untuk menghindari dari rawan keamanan
yang disebabkan karena jumlahnya yang besar, digunakan untuk menghindari metode
pembayaran yang dianggap tidak ekonomis dan tidak praktis terhadap perusahaan.

6. Jelaskan 2 sistem kas kecil termasuk pencatatan jurnalnya yang anda ketahui.
Menurut Wild dan Kwok (2011: 249) adalah sebagai berikut:
a. System dana tetap (imprest fund system): Pencatatan transaksi dan mutasi dana kas
kecil dilakukan pada saat penggantian dana. Bentuk pencatatannya yaitu;
Pembentukan kas kecil Kas kecil XXX
Kas XXX
Pengeluaran dengan dana kas kecil Tidak ada jurnal (hanya menyimpan
bukti transaksinya).
Pengisian Kembali kas kecil Bensin XXX
Alat tulis XXX
Kas kecil XXX

b. System dana tidak tetap (fluctuation fund system): Pencatatan transaksi dan mutasi
dana kas kecil dilakukan setiap saat terjadinya pengeluaran dana kas kecil. Bentuk
pencatatannya yaitu;
Pembentukan kas kecil Kas kecil XXX
Kas XXX
Pengeluaran dengan dana kas kecil Bensin XXX
Kas kecil XXX
Alat tulis XXX
Kas kecil XXX
Pengisian Kembali kas kecil Kas kecil XXX
Kas XXX

7. Jelaskan pengenaan pajak atas penghasilan bunga dari deposito/tabungan, dan jasa giro
menurut PP 131 Tahun 2000 jo. KMK-51/KMK.04/2001.
Terdapat diPasal 3
Pengenaan Pajak Penghasilan atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto
Sertifikat bank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah sebagai berikut:
a. dikenakan PPh final sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto, terhadap
Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap;
b. dikenakan PPh final sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto atau dengan
tarif berdasarkan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda yang berlaku, terhadap
Wajib Pajak luar negeri.
8. Jelaskan kewajiban perpajakan bagi pemotong penghasilan dalam hal memotong,
menyetor, dan melaporkan PPh atas penghasilan bunga dari deposito/tabungan, dan jasa
giro menurut PP 131 Tahun 2000 jo. KMK-51/KMK.04/2001.
Dengan ketentuan ini, bank termasuk Bank Indonesia wajib memotong Pajak
Penghasilan atas bunga dan diskonto sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1. Selain
wajib memotong Pajak Penghasilan atas bunga dan diskonto yang dibayarkan atau
terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1), bank-bank tersebut juga wajib
memotong Pajak Penghasilan atas bunga dari deposito dan tabungan yang ditempatkan
di luar negeri melalui bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri
yang beroperasi di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2).

9. Pada tanggal 11 September 2011 perusahaan mendepositkan uangnya sebesar


Rp5.000.000 untuk 3 bulan dengan tingkat bunga 6%. Bagaimana pencatatan transaksi
penerimaan bunga deposito tersebut?
Bunga deposito = (5.000.000 x 3 x 60%)/12 = 75.000
Jurnal Metode Bruto:
Bank / Kas 60.000
PPh pasal 4 ayat 2 15.000
Pendapatan bunga 75.000
Jurnal Metode Neto:
Bank / Kas 60.000
Pendapatan bunga 60.000

10. PT Apollo memiliki dana kas kecil dengan system imprest untuk membiayai kebutuhan
sehari-harinya. Perusahaan mengeluarkan uang tunai sebesar Rp3.500.000 untuk
membuat kas kecil pada tanggal 1 Juli 2012. Transaksi yang berhubungan dengan kas
kecil selama bulan Juli 2012 adalah sebagai berikut.
• 3 = Membeli tinta printer dan alat tulis untuk perlengkapan kantor sebesar
Rp475.000.
• 6 = Membayar pengeluaran untuk bensin, tol dan parkir sebesar Rp625.000.
• 9 = Membeli meterai sebesar Rp300.000.
• 11 = Membayar pengiriman barang sebesar Rp240.000.
• 13 = Membeli perlengkapan toko sebesar Rp560.000.
• 16 = Membayar upah 6 orang pekerja masing-masing sebesar Rp200.000.
• 18 = Mengisi kembali saldo kas kecil, di mana saldo kas kecil yang tersisa
adalah Rp50.000
• 20 = Membayar pengiriman barang sebesar Rp1.500.000.
• 24 = Membayar pengeluaran untuk bensin dan parkir sebesar Rp400.000.
• 27 = Menambah saldo kas kecil menjadi Rp4.800.000
• 29 = Membayar upah 7 orang pekerja masing-masing sebesar Rp300.000
• 31 = Mengisi kembali saldo kas kecil, di mana saldo yang tersisa adalah
Rp875.000
Anda diminta membuat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi diatas.
Imprest Fund System
Tgl/Bln/Thn Transaksi Debit Kredit
01/07/2012 Kas kecil Rp3.500.000
Kas Rp3.500.000
03/07/2012 Tidak ada jurnal - -
06/07/2012 Tidak ada jurnal - -
09/07/2012 Tidak ada jurnal - -
11/07/2012 Tidak ada jurnal - -
13/07/2012 Tidak ada jurnal - -
16/07/2012 Tidak ada jurnal - -
18/07/2012 Tinta printer dan alat tulis Rp475.000
Bensin, tol, dan parkir Rp625.000
Meterai Rp300.000
Pengiriman barang Rp240.000
Perlengkapan toko Rp560.000
Upah 6 pekerja (Rp200.000/orang) Rp1.200.000
Kas kecil tersisa Rp50.000
Kas Rp3.450.000
20/07/2012 Tidak ada jurnal - -
24/07/2012 Tidak ada jurnal - -
27/07/2012 Kas kecil Rp1.300.000
Kas Rp1.300.000
29/07/2012 Tidak ada jurnal - -
31/07/2012 Pengiriman barang Rp1.500.000
Bensin dan parker Rp400.000
Gaji karyawan Rp2.100.000
Selisih kas Rp75.000
Kas Rp3.925.000

Fluctuating Fund System


Tgl/Bln/Thn Transaksi Debit Kredit
01/07/2012 Kas kecil Rp3.500.000
Kas Rp3.500.000
03/07/2012 Tinta dan alat tulis Rp475.000
Kas kecil Rp475.000
06/07/2012 Bensin dan tol Rp625.000
Kas kecil Rp625.000
09/07/2012 Materai Rp300.000
Kas kecil Rp300.000
11/07/2012 Pengiriman barang Rp240.000
Kas kecil Rp240.000
13/07/2012 Perlengkapan toko Rp560.000
Kas kecil Rp560.000
16/07/2012 Gaji pegawai Rp1.200.000
Kas kecil Rp1.200.000
18/07/2012 Kas kecil Rp3.450.000
Kas Rp3.450.000
20/07/2012 Pengiriman barang Rp1.500.000
Kas kecil Rp1.500.000
24/07/2012 Bensin dan parker Rp400.000
Kas kecil Rp400.000
27/07/2012 Kas kecil Rp4.800.000
Kas Rp4.800.000
29/07/2012 Gaji pegawai Rp2.100.000
Kas kecil Rp2.100.000
31/07/2012 Kas kecil Rp3.925.000
Kas Rp3.925.000

11. Rekonsiliasi bank:


Saldo menurut rekening koran Rp32.750.000
Ditambah Setoran dalam perjalanan Rp4.875.000
Kesalahan bank Rp2.500.000 Rp7.375.000
Dikurangi Cek beredar Rp12.625.000
Kesalahan bank Rp7.500.000 Rp20.125.000
Saldo rekening koran yang disesuaikan Rp20.000.000

Saldo menurut pembukuan Rp10.700.000


Ditambah Pendapatan bunga bank Rp762.500
Pendapatan bunga wesel bayar Rp225.000
Pelunasan wesel bayar Rp15.000.000 Rp15.987.500
Dikurangi Biaya administrasi rekening koran Rp125.000
Biaya admin pelunasan wesel bayar Rp50.000
Kesalahan perusahaan Rp1.512.500
Cek kosong Rp5.000.000 Rp6.687.500
Saldo perusahaan yang disesuaikan Rp20.000.000

Jurnal yang diperlukan:


Kas 762.500
Pendapatan bunga 762.500
Kas 225.000
Pendapatan bunga 225.000
Kas 15.000.000
Pendapatan wesel 15.000.000
Utang 1.512.500
Kas 1.512.500
Biaya administrasi bank 125.000
Kas 125.000
Biaya administrasi bank 50.000
Kas 50.000
Piutang 5.000.000
Kas 5.000.000
22.675.000 22.675.000

Bab 3:

1. Apa yang dimaksud dengan Investasi pada efek tertentu?


Menurut IAI (2009: 43) dalam SAK-ETAP efek adalah surat berharga, yaitu surat
pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit
penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif
dari efek.

2. Sebutkan 3 syarat yang harus dipenuhi untuk dikategorikan sebagai investasi pada
efek tertentu menurut SAK-ETAP.
Tiga syarat yang harus dipenuhi untuk dapat dikategorikan sebagai investasi pada
efek tertentu menurut SAK-ETAP: Aman, Likuid, dan Menghasilkan.

3. Sebutkan 3 cara untuk menyajikan investasi pada efek tertentu pada neraca.
Ada tiga cara untuk menyajikan investasi pada efek tertentu pada neraca, diantaranya:

o Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity – HTM)


o Diperdagangkan (trading)
o Tersedia untuk dijual (availabe for sale).

4. Pada tanggal 1 Maret 2012, PT. Famous membeli 325 lembar obligasi dari PT. Popular
dengan nilai nominal Rp.2.400 per lembar, ditambah dengan biaya broker Rp.2.600.
Obligasi tersebut berjangka waktu 4 tahun dnegan tingkat bunga 9% p.a. bunga dibayar
dua kali lipat setahun yaitu tanggal 1 maret dan 1 September. Pada tanggal 1 September
2015, PT. Famous menjual 125 lembar obligasi PT. Popular dan menerima uang tunai
sebesar Rp.297.000 dikurangi biaya broker sebesar Rp.750.
a. Buatlah jurnal yang diperlukan PT Famous pada tahun 2012
Pada saat pembelian obligasi PT Popular (1 Maret 2012)
Diketahui = - PT. Famous membeli lembar obligasi sebnayak 325 lembar
- Nilai nominal Rp2.400
(325 lembar x Rp2.400 = Rp780.000)
Investasi pada efek tertentu Rp780.000
Kas/Bank Rp780.000
Pemotongan PPh 21 atas pembayaran komisi/broker (1 Maret 2012)
Beban Komisi Broker Rp2.600
Utang PPh 21 (5% x Rp2.600) Rp130
Kas/Bank Rp2.470
Penyetoran PPh 21 yang telah dipotong ke kas negara (10 April 2012)
Utang PPh 21 Rp 130
Kas/Bank Rp 130

b. Buatlah jurnal yang diperlukan PT Famous pada tanggal 1 September dan 31


Desember 2015
Diketahui = 1 Sep. PT. Famous menjual 125 lembar obligasi PT. Popular dan
menerima uang tunai sebesar Rp297.000.
Pencatatan pendapatan bunga (1 September 2012)
PPh 23 (15% x Rp35.100 = Rp5.265)
Pendapatan bunga (9% x Rp780.000 x 6/12 = Rp35.100)
Jurnal Pencatatan pendapatan bunga (1 September 2012)
Kas/Bank Rp29.835
PPh 23 dibayar dimuka Rp5.265
Pendapatan bunga Rp35.100
Penyesuaian pada akhir tahun 2012 (31 Desember 2012)
Pendapatan bunga 4 bulan (September-Desember) = (9% x Rp780.000 = 23.400)
Piutang bunga Rp23.400
Pendapatan bunga Rp23.400
Penutup yang dibuat pada tahun 2012 (31 Desember 2012)
Pendapatan bunga (Rp35.100 - Rp23.400) Rp11.700
Ikhtisar Laba/Rugi Rp11.700

c. Buatlah jurnal yang diperlukan PT Famous ketika obligasi jatuh tempo


Kas/bank Rp480.000
Investasi Pada Efek Tertentu Rp480.000

5. Pada tanggal 6 Januari 2012 PT. Dimjati menjual saham PT. Yesaya yang dibelinya
sebesar Rp. 3.000.000 dengan harga Rp. 2.100.000 dan biaya penjualan (jasa pialang
dsb) Rp 20.000. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi diatas.
Jurnal transaksi untuk PT. Dimjati pada 6 Januari 2012
Jurnal transaksi pada tanggal 6 Januari 2012, PT Yesaya (Mengunakan PPh final 0.5%
berdasarkan PP No. 23/2018):
Kas/ Setara kas Rp2.100.000
Beban Broker Rp20.000
PPh Pasal 4 Ayat (2) Rp10.500
Rugi Penjualan Investasi Saham Rp869.500
Investasi Pada Efek Tertentu Rp3.000.000
6. Pada tanggal 22 Desember 2011 PT. Edson menual saham PT. Matthew, yang dibelinya
sebesar Rp.1.000.000 dengan harga 2.000.000. buatlah jurnal transaksi.
Jurnal PT Edson tanggal 22 Desember 2011: PPh Final = (0,1 x 2.000.000) = Rp2.000
Kas/ bank Rp1.998.000
PPh pasal 4 ayat (2) Rp2.000
Laba penjualan investasi saham Rp1.000
Investasi pada efek tertentu Rp1.000
Bab 4:
1. Mengapa perusahaan harus menyajikan terpisah antara piutang usaha kepada pihak
yang mempunyai hubungan istimewa dengan piutang usaha pihak ke-3, didalam
laporan keuangan?
Laporan keuangan perusahaan harus disajikan terpisah antara piutang usaha kepada
pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan piutang usaha pihak ketiga untuk
menghindari terjadinya penghindaran pajak akibat adanya hubungan istimewa.

2. Apakah yang dimaksud dengan wesel tagih?


Wesel tagih adalah perjanjian tertulis untuk membayarkan sejumlah uang tertentu pada
suatu waktu tertentu atau sesuai dengan kesepakatan bersama.

3. Bagaimana penyajian piutang dalam laporan keuangan?


Piutang usaha dicatat jika barang telah diserahkan. Penyajian piutang dalam laporan
keuangan biasanya nilai piutang yang tercantum dalam neraca adalah nilai piutang neto.
Piutang neto yang dicantumkan dalam neraca fiscal dan komersial berbeda. Saldo
piutang neto pada neraca fiscal selain usaha:
a. Bank dan badan usaha yang menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi,
perusahaan pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang
b. Usaha asuransi termasuk badan penyelenggara jaminan social
c. Lembaga penjamin simpanan
d. Usaha pertambangan
e. Usaha pengolahan limbah industry
Saldo piutang dikurangi dengan piutang yang tidak dapat ditagih sedangkan saldo
piutang neto sedangkan menurut akuntansi komersial ialah saldo piutang dikurangi
penyisihan piutang tak tertagih. Metode penghapusan piutang yang diperkenankan
dalam perpajakan diluar enam usaha yang diatur dalam PMK-81/PMK.03/2009 adalah
metode langsung.

4. Mengapa dalam akuntansi diperbolehkan dibentuknya penyisihan/cadangan piutang tak


tertagih?
Dalam akuntansi diperbolehkan dibentuknya penyisihan piutang tak tertagih karena
berbeda dengan peraturan perpajakan yang lebih menekankan pada keadaan senyatanya
dan bukan bersifat antisipatif dengan penyisihan tersebut. Dalam akuntansi komersial,
hal ini dianggap lazim terhadap piutang yang diragukan tingkat koletibilitasnya
sehingga perusahaan dapat menghapus dan membebankannya pada cadangan yang
dimaksud.

5. Biaya piutang tak tertagih, tidak diperbolehkan mengurangi penghasilan bruto. Tetapi
sesuai dengan Pasal 6 ayat (1) huruf h ditentukan syarat-syarat dari Penghapusan
piutang yang tidak dapat ditagih. Sebutkan syarat-syarat tersebut.
Syarat - syarat penghapusan piutang yang nyata - nyata tidak dapat ditagih menurut UU
PPh No. 36 Th. 2008 Pasal 6 Ayat 1:
a. Telah dibebankan sebagai biasa dalam laporan laba rugi komersial
b. WP harus menyerahkan daftar piutang yang tidka dapat ditagih kepada dirjen pajak
c. Telah diserahkan perkara pengadilannya kepada pengadilan negri atau instansi
pemerintah yang menangani piutang Negara, atau adanya perjanjian tertulis tentang
penghapusan piutang atau pembebasan hutang antara kreditur dan debitur yang
bersangkutan; atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; atau
adanya pengakuan dari debitur bahwa hutangnya telah dihapuskan dari jumlah
tertentu.
d. Syarat sebagaimana dimaksud pada angka tiga, tidak berlaku untuk penghapusan
piutang tak tertagih debitur kecil.

6. Dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c diatur mengenai biaya atau pengeluaran yang tidak
diperbolehkan pajak. Salah satunya adalah biaya penyisihan piutang tak tertagih.
Sebutkan syarat-syarat tersebut.
Sesuai dengan kententuan perpajakan UU PPh No.36 Tahun. 2008 Pasal 9 Ayat 1 Huruf
c, memperkenankan adanya pembentukan penyisihan untuk jenis usaha tertentu seperti:
a. Usaha bank dan badan usaha lain yang menyalurkan kredit, sewa guna usaha
dengan opsi, perusahaan pembiayaan konsumen, dan perusahaan anak piutang
b. Cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial yang dibentuk
oleh badan penyelenggara jaminan social (BPJS)
c. Cadangan penjaminan untuk lembaga penjaminan simpanan
d. Cadangan biaya reklamasi untuk usah pertambangan
e. Cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan
f. Cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan industry untuk
usaha peneolahan limbah industry

7. PT Alvonzo bergerak dibidang perdagangan umum. Bulan Oktober menjual barang


dagangan Rp23.100.000 (termasuk PPN) secara kredit.Buattah jurnal dengan harga jual
Rp25.000.000; bila: (a) Perusahaan non PKP, dan (b) Perusahaan PKP.
a. Piutang usaha Rp25.000.000
Penjualan Rp25.000.000
b. Piutang usaha Rp27.500.000
PPN keluaran Rp2.500.000
Penjualan Rp25.000.000
8. PT Anugerah adalah produsen makanan kaleng yang sudah dikukuhkan sebagai PKP.
Perusahaan menjual makanan kaleng senilai Rp30.000.000 kepada PT Budi yang juga
PKP, Rp20.000.000 kepada PT Cika yang tidak PKP dan Rp10.000.000 kepada Saudara
Dandi yang tidak memiliki NPWP. Harga belum termasuk PPN. Buatlah jurnal untuk
masing-masing transaksi di atas dari PT Anugerah, PT Budi, PT Cika dan Saudara
Dandi.
Sisi PT Anugerah:
Piutang usaha Rp33.000.000
PPN keluaran Rp3.000.000
Penjualan Rp30.000.000
Piutang usaha Rp22.000.000
PPN keluaran Rp2.000.000
Penjualan Rp20.000.000
Piutang usaha Rp11.000.000
PPN keluaran Rp1.000.000
Penjualan Rp10.000.000
Sisi PT Budi:
Pembelian Rp30.000.000
PPN masukan Rp3.000.000
Utang usaha Rp33.000.000
Sisi PT Cika:
Pembelian Rp20.000.000
PPN masukan Rp2.000.000
Utang usaha Rp22.000.000
Sisi Saudara Dandi:
Pembelian Rp10.000.000
PPN masukan Rp1.000.000
Utang usaha Rp11.000.000

9. Jelaskan aspek peraturan perpajakan yang menjadi dasar untuk mengantisipasi


kemungkinan tidak tertagihnya piutang perusahaan (pada akhir tahun 2011 dibentuk
cadangan piutang tak tertagih sebesar Rp25.000.000).
Ketentuan perpajakan tidak memperkenankan pembentukan cadangan penghapusan
tersebut. Ketentuan perpajakan lebih melihat realitas dan memberlakukan metode
penghapusan langsung. Adapun syarat-syarat penghapusan piutang yang nyata-nyata
tidak dapat ditagih menurut UU PPh Nomor 36 Pasal 6 ayat (1) huruf h adalah sebagai
berikut:
a. Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial
b. Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada
Direktorat Jenderal Pajak
c. Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau instansi
pemerintah yang menangani piutang negara; atau adanya perjanjian tertulis
mengenal penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditur dan debitur yang
bersangkutan; atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; atau
adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah
utang tertentu
d. Syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku untuk penghapusan
piutang tak tertagih debitur kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)
huruf k; yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan
Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dapat dibebankan sebagai biaya sepanjang
Wajib Pajak telah mengakuinya sebagai biaya dalam laporan laba-rugi komersial dan
telah melakukan upaya-upaya penagihan yang maksimal atau terakhir. Yang dimaksud
dengan penerbitan tidak hanya berarti penerbitan berskala nasional, melainkan juga
penerbitan internal asosiasi dan sejenisnya.
Akan tetapi, pembentukan atau pemupukan dana cadangan diperbolehkan untuk jenis
usaha tertentu, yaitu:
a. cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain yang
menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi, perusahaan pembiayaan
konsumen, dan perusahaan anjak piutang;
b. cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial yang dibentuk
oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;
c. cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjamin Simpanan;
d. cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan;
e. cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan; dan
f. cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan limbah industry
untuk usaha pengolahan limbah industri,
Ketentuan dan syarat-syaratnya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan sesuai dengan UU PPh Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 9 ayat (1) huruf c jo.
PMK-81/PMK.03/2009.

10. PT Dion Leasing yang bergerak dalam bidang industri sewa guna usaha dengan hak
opsi, pada tahun 2011 bermaksud untuk membentuk dana cadangan piutang tak
tertagih. Saldo awal piutang sebesar Rp500.000.000 dan saldo akhir piutang sebesar
Rp750.000.000 Berapakah maksimal dana cadangan piutang tak tertagih yang dapat
dibentuk PT Dion Leasing untuk tahun pajak 2011.
Cadangan maksimal piutang tak tertagih yang dapat dibentuk PT Dion Leasing untuk
tahun pajak 2011= [(Rp500.000.000 + Rp750.000.000) / 2] x 0,5% = Rp3.125.000
11.
PT Noel
Skedul Umur Piutang Usaha
Per 31 Desember 2012
UMUR PIUTANG
NAMA BELUM
NO 1-30 31-60 61-90 TOTAL
DEBITUR JATUH >90 HARI
HARI HARI HARI
TEMPO
1 PT Apple 60.000.000 60.000.000
2 PT Cherry 40.000.000 40.000.000
3 PT Cappucino 20.000.000 20.000.000
4 PT Espresso 31.000.000 51.000.000 82.000.000
5 PT Monica 15.000.000 15.000.000
6 PT Queen 14.000.000 14.000.000
Total 60.000.000 0 0 46.000.000 125.000.000 231.000.000
Persentase 5% 15% 25% 35% 45%
Estimasi 5.000.000 0 0 16.100.000 56.250.000 77.350.000
Piutang Tak
Tertagih

Jurnal:
Bad Debt Expense Rp49.850.000
Allowance for doubtful account Rp49.850.000

12. Cadangan klaim asuransi yang dijadikan biaya pada tahun 2010 sebesar
Rp15.000.000.000

Anda mungkin juga menyukai