DISUSUN OLEH:
BRILIANT AGENG A. M. 041911333221
AMMAR YASIR BAHANAN 041911333245
ARDHELIA DWI INDIRA 041911333247
ALYA SUFI IKRIMA 041911333248
Artinya :
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu
akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. al-Isra/17:36).
2. Pekerjaan harus dilakukan berdasarkan keahlian. Seperti sabda Nabi :
“Apabila suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggu
lah saat kehancuran” (Hadist Bukhari).
3. Berorientasi kepada mutu dan hasil yang baik. Dalam Islam, amal dan kerja harus
dilakukan dalam bentuk yang shalih. Sehingga makna amal shalih dapat
dipahami sebagai kerja sesuai standar mutu, baik mutu dihadapan Allah maupun
dihadapan manusia rekanan kerjanya.
4. Pekerjaan itu senantiasa diawasi oleh Allah, Rasulullah, dan masyarakatnya.
Oleh karena itu, pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
5. Pekerjaan dilakukan dengan semangat dan etos kerja yang tinggi
6. Pengupahan harus dilakukan secara tepat dan sesuai dengan amal atau karya yang
dihasilkannya.
PENUTUP
Demikian uraian singkat tentang profesional dalam islam. Secara ideal, Islam
sangat mendorong tumbuhnya sikap profesionalisme, baik dalam kerja untuk orientasi
duniawi maupun ukhrawi. Amal perbuatan yang ditunjukan untuk kehidupan dunia
harus dilakukan seoptimal mungkin (sebagai amal shalih), begitu juga amal perbuatan
untuk tujuan akherat. Semuanya itu merupakan ibadah kepada Allah. Maka
profesionalisme adalah pelaksanaan suatu amal atau pekerjaan dengan kualitas kerja
yang tinggi dengan mutu produktivitas yang tinggi pula.
Daftar Pustaka
1. Al-Qur’an dan Terjemahan. Sofware Qur’an Versi 6.50. Edisi 1997.
2. Zuhdi, M. Najmuddin. 2004 Ber Islam : menuju keshalehan individual dan sosial.
Surakarta: Lembaga Studi Islam.