0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Definisi akuntansi dan teori akuntansi
2. Sejarah perkembangan kelembagaan dan standar akuntansi di Amerika dan Indonesia
3. Efficient Market Hypothesis yang membagi efisiensi pasar menjadi tiga bentuk: lemah, semistrong, dan kuat
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Definisi akuntansi dan teori akuntansi
2. Sejarah perkembangan kelembagaan dan standar akuntansi di Amerika dan Indonesia
3. Efficient Market Hypothesis yang membagi efisiensi pasar menjadi tiga bentuk: lemah, semistrong, dan kuat
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Definisi akuntansi dan teori akuntansi
2. Sejarah perkembangan kelembagaan dan standar akuntansi di Amerika dan Indonesia
3. Efficient Market Hypothesis yang membagi efisiensi pasar menjadi tiga bentuk: lemah, semistrong, dan kuat
a. Definisi akuntansi dan Teori Akuntansi • Definisi Menurut AICPA, akuntansi adalah seni pencatatan. penggolongan, dan pengikhtisaran dengan beberapa cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasilnya dan meringkas dengan cara tertentu dalam ukuran fiskal, pertukaran dan kesempatan yang pada umumnya yang bersifat moneter dan dalam menguraikan hasil. Menurut American Acounting Association (AAA), akuntansi merupakan proses pengidentifikasian, pengukuran, serta melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian, keputusan yang jelas dan tegas bagi semua yang menggunakan informasi tersebut • Teori Teori akuntansi adalah adalah cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan sistematik tentang prinsip dan metodologi yang membedakan dengan praktik. Vemon kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu sistem yang komprehensif dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia membagi unsur teori dalam beberapa elemen: postulat dan asumsi dasar, definisi, tujuan akuntasi, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode- metode. Venon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori kuntansi sebagai berikut. 1. Menjadikan pegangan bagi lembaga penyusunan standar akuntansi dalam menyusun standarnya. 2. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak adanya standar resmi. 3. Menentukan batas dalm hal melakukan judgment dalam penyusunan laporan keuangan. 4. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang disajikan laporan keuangan. 5. Meningkatkan kualitas laporan yang dapat diperbandingkan.
b. Sejarah kelembagaan dan Badan-badan otoritas dunia
• American Institue of Certified Public Accountants (AICPA) Merupakan organisasi profesi yang mengkoordinasi para akuntan public bersertifikat yang ada di Amerika Serikat. • American Accounting Association (AAA) Merupakan organisasi untuk para akuntan dari bidang akademik maupun individu yang tertarik dengan perbaikan praktik dan teori akuntansi. • Finansial Accounting Standard Board Dibentuk untuk menggantikan APB (Accounting Principle Board) pada tahun 1973 sebagai badan yang bertanggung jawab untuk menetapkan standar-standar akuntansi. • Securities and Exchange Commission (SEC) SEC dibentuk oleh kongres pada tahun 1934 yang bertanggung jawab menangani administrasi berbagai ketentuan yang meregulasi pasar saham dan menjamin laporan serta pengungkapan yang memadai dari setiap perusahaan di amerika. • Public Community Accounting Oversight Board (PCAOB) Merupakan Lembaga baru yang lahir dari UU Sarbanes Oxley Act (SOA) atau UU Pertanggungjawaban perusahaan public.
c. Sejarah perkembangan kelembangaan dan standar akuntansi di Indonesia
Pengembangan standar akuntansi di Amerika dapat dibagi ke dalam tiga tahap yaitu: 1. Periode sebelum tahun 1930 Akuntansi di Amerika pada periode sebelum tahun 1930 boleh dikatakan tidak teratur. Praktek dan prosedur akuntansi yang digunakan oleh dunia usaha umumnya dianggap rahasia. Sebagai akibatnya terjadi ketidak seragaman dalam praktek akuntansi yang tidak seragam, maka mendasarkan pada laporan keuangan sebagai alat peniaian investasi dapat menyesatkan bagi investor. Masalah inilah yang memicu perlunya pengembangan standar akutansi yang seragam. 2. Periode Pembentukan (1930-1946) Sebagai akibat dari crash di pasar modal tahun 1929 (Market crash) periode 1930 sampai 1946 memiliki pengaruh yang signifikan di dalam praktek akuntansi di Amerika. Usaha pertama mengembangkan standar dimulai dengan adanya persetujuan antara American Institut Certificed Public Accountant (AICPA) dan New York Stock Exchanges. Hasil kerjasama ini adalah format draft “Five Broad Accounting Principles” yang disiapkan oleh Komite AICPA dan disetujui oleh Komite NYSE pada tanggal 22 September 1932. Dokumen ini merupakan usaha formal untuk mengembangkan “Generally Accepted Accounting Principles” dan dimasukan ke dalam Accounting Research Bulletin (ARB) No. 43. 3. Komite Prosedut Akuntansi 1936-1946 Pada tahun 1933 AICPA membentuk Komite Khusus pengembangan prinsip akutansi. Namun tidak banyak yang bisa dikerjakan oleh Komite ini dan kemudian diganti dengan Committee on Accounting Procedures (CAP) pada tahun 1936. Dalam menjawab ASR No. 4 CAP mulai tahun 1939 menerbitkan prinsip akutansi yang memiliki dukungan otoritas. Selama periode dua tahun 1938-1939 telah diterbitkan 12 Accounting Reseacrh Bulletin (ARB) . pada awalnya SEC merasa puas dengan usaha yang dilakukan oleh profesi akuntansi untuk menyusun prinsip akuntansi. Pada masa 1939–1946 ternyata tidak menghasilkan prinsip akutanasi yang komprehensif. 4. Periode setelah Perang 1946-1959 Setelah perang dunia berakhir terjadi bom ekonomi di Amerika. Industri-industri memerlukan tambahan modal yang sangat signifikan untuk ekpansi usaha. Laporan keuangan menjadi sumber penting untuk pengambilan keputusan. Sebagai akibatnya laporan keuangan dan standar akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan mendapat perhatian secara nasional. Masalah utama adalah keseragaman atau komparabilitas pelaporan earring antara perusahaan yang berbeda. CAP gagal menyusun rekomendasi positif yang berkaitan dengan prinsip akuntansi secara umum. Sebagai akibatnya terjadi suplai berlebihan dari standar akutansi. Situasi ini mengakibatkan timbulnya konflik antara CAP dan SEC. 5. Periode berakhirnya Committee on Accounting Procedure Periode dari tahun 1957 sampai 1959 merupakan periode transisi pengembangan standar akuntansi di Amerika. Banyak orang merasa bahwa CAP bekerja terlalu lambat dan selalu menolak terhadap isu-isu kontroversial. Dalam pertemuan tahunan AICPA tahun 1957 dibentuk Special Committee on Research Program. Laporan dari komite ini menjadi cikal bakal didirikan Accounting Principles Board (APB) dan Accounting Research Division 6. Periode Modern (1956-Sekarang) Dengan dibentuknya APB dan Accounting Research Division pada tahun 1959, mulailah pengembangan standar akutansi dilakukan melalui lebih dahulu. Divisi riset adalah lembaga otonom memiliki seorang direktur yang mempunyai otoritas untuk mempublikasikan hasil temuan staf riset yang berkiatan dengan pengembangan prinsip akuntansi. Bentuk dari lembaga APB mirip dengan CAP, memiliki anggota 18 sampai 21 orang yang semuanya adalah anggota AICPA. Awal dari keberadaan APB dipenuhi dengan rasa keraguan dan kegagalan. Hasil studi riset tidak diterima oleh profesi khususnya kontraversi keterkaitan dengan masalah investment tax credit. Oleh karena kritik terhadap APB bermunculan terus, maka bulan April 1971 AICPA membentuk dua grup studi yaitu “The Study Group on Establishment of Accounting Principles”.
d. Eficient Market Hypoythesis
Sebuah pasar dikatakan efisien jika harga dengan cepat dan akurat mencerminkan informasi baru. Sebuah badan penelitian tentang pasar saham telah berkembang yang mengarah ke pernyataan bahwa harga saham menyesuaikan dengan cepat dan tepat untuk informasi baru. Ini disebut sebagai hipotesis pasar yang efisien (EMH). Efisiensi pasar dibagi menjadi tiga bentuk: 1. Lemah: Berkaitan dengan pernyataan bahwa harga mencerminkan semua informasi yang terwujudkan dalam harga masa lalu. 2. Semistrong: Mengacu pada argumen bahwa harga mencerminkan semua informasi yang tersedia publik. Investor tidak akan bisa mendapatkan keuntungan yang unggul dengan menggunakan informasi yang telah dipublikasikan, karena pasar sangat cepat menyerap semua informasi yang tersedia publik. Bentuk semistrong sangat menarik bagi akuntan, karena laporan keuangan merupakan bagian penting dari informasi yang diungkapkan secara publik. 3. Kuat: Terkait dengan posisi bahwa harga mencerminkan semua informasi, baik publik maupun swasta.