Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AIK IV

“Etos Kerja dalam Islam”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. Nurmia 105731107521
2. Asruni 105731109021
3. Annisa Fitrah 105721125721

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesehatan,
kemudahan, rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan tepat
waktu tugas yang diberikan dengan judul “Etos Kerja dalam Islam”. Sholawat serta salam
selalu penulis curahkan kepada baginda Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabat-
sahabatnya dan semoga sampai kepada kita semua selaku pengikut-pengikutnya.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Penyusun

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. ii

BAB I.......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN........................................................................................................................ 1

A. Latar Belakang...................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan................................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN........................................................................................................................... 3

A. Pengertian Etos Kerja......................................................................................................... 3

B. Pengertian Etos Kerja dalam Perpekstif Islam...................................................................... 4

C. Karakteristik Etos Kerja dalam Islam...................................................................................5

D. Prinsip Etos Kerja dalam Islam........................................................................................... 7

BAB III........................................................................................................................................ 9

PENUTUP....................................................................................................................................9

A. Kesimpulan....................................................................................................................... 9

B. Saran................................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 10

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Islam yang berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadits sebagai tuntunan dan
pegangan bagi kaum muslimin mempunyai fungsi tidak hanya mengatur dalam segi
ibadah saja melainkan juga mengatur umat dalam memberikan tuntutan dalam
masalah yang berkenaan dengan kerja.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Bekerjalah untuk duniamu seolah -
olah kamu akan hidup selama-lamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah
kamu akan mati besok pagi”.(HR. Al Baihaqi)
Amalan di dunia ini bukan semata-mata untuk kepentingan manusia secara
individual saja, tetapi untuk kemaslahatan seluruh manusia dan ketertiban kehidupan
manusia. Tidaklah pantas bagi manusia hidup di dunia ini sekedar untuk mengambil
dan tidak pernah memberi sesuatu hasil dari jerih payahnya. Kerja dan pekerjaan
merupakan suatu aspek kehidupan manusia guna mewujudkan kemakmuran hidupnya.
Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas manusia,
sehingga bekerja yang didasarkan prinsip-prinsip iman tauhid, bukan saja
menunjukkan fitrah seorang muslim, tetapi sekaligus meninggikan martabatnya
sebagai Abdullah (hamba Allah) yang mengelola seluruh alam sebagai bentuk dari
cara dirinya mensyukuri kenikmatan dari Allah Rabbul 'alamin. Di antara manusia
ada yang enggan bekerja dan berusaha dengan alasan bertawakal dan pasrah kepada
allah SWT. Menunggu rezeki dari langit. Mereka salah memahami ajaran Islam,
pasrah kepada Allah tidak berarti meninggalkan amal dan usaha yang merupakan
sarana untuk memperoleh rezeki. Dengan demikian sangat besar tuntutan untuk
bekerja, tidak ada alasan lagi bahwa kaum muslimin berada dalam kemunduran,
pengangguran, kemiskinan dan keterbelakangan. Terlihatnya realita kehidupan umat
seperti kemunduran, pengangguran, kemiskinan dan keterbelakangan ternyata
melahirkan sinyalemen bahwa keadaan umat yang demikian dikarenakan umat
muslim tersebut menderita kelemahan etos kerja.
Masalah etos kerja menjadi salah satu bahan pembicaran yang ramai di
masyarakat. Pembicaraan itu tidak jarang dalam suasana khawatir bahwa jika sebagai
bangsa atau umat muslim tidak dapat menumbuhkan etos kerja yang baik, maka
kemungkinan besar umat Islam akan tetinggal oleh umat non-Muslim yang telah maju
dan makmur. Dengan demikian perlu adanya kesadaran yang mendalam dalam

1
pribadi muslim untuk menumbuhkan semangat bekerja. Dengan cara pandang seperti
ini, sadarlah bahwa setiap muslim tidaklah akan bekerja hanya sekedar bekerja, asal
mendapat gaji, dapat surat pengangkatan atau sekedar menjaga gengsi supaya tidak
disebut sebagai pengangguran karena kesadaran bekerja secara produktif serta
dilandasi semangat tauhid dan tanggungjawab uluhiyah merupakan salah satu ciri
khas karakkter pribadi muslim.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etos kerja?
2. Apa itu etos kerja dalam perspektif Islam?
3. Bagaimana karakteristik etos kerja dalam Islam?
4. Bagaimana prinsip etos kerja dalam Islam?

C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui pengertian dari etos kerja
2. Dapat mengetahui dan memahami etos kerja dalam perspektif Islam
3. Dapat menjelaskan apa saja karakteristik etos kerja dalam Islam
4. Dapat mengetahui prinsip etos kerja dalam Islam

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etos Kerja
Bukan rahasia umum lagi jika orang atau pekerja yang memiliki etos kerja
yang tinggi dan baik akan memiliki nilai yang bagus. Karena biasanya pekerja dengan
etos kerja yang tinggi selalu meningkatkan kualitas diri dan pekerjaannya. Etos kerja
cenderung membuat orang melakukan semuanya secara optimal dan sempurna di
setiap sisi kerja yang dilakukan, dan semakin berani untuk menjadi lebih baik. Tidak
heran jika pekerja dengan etos kerja yang bagus sering mendapatkan promosi jabatan
pada bidang pekerjaannya.
Apa itu etos kerja? Menurut KBBI, etos kerja adalah ciri atau karakter
semangat bekerja dari seseorang untuk mengembangkan suatu organisasi. Bisa juga
diartikan jika etos kerja adalah sesuatu yang harus dimiliki setiap orang yang bukan
hanya untuk mengembangkan organisasi, melainkan untuk mengembangkan diri
sendiri. Menurut beberapa ahli etos kerja adalah:
1. Sinamo, Darodjat (2015:77)
Etos kerja yaitu seperangkat perilaku positif dan fondasi yang
mencakup motivasi yang menggerakkan mereka, karakeristik utama, spirit
dasar, pikiran dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap, aspirasi,
keyakinan, prinsip dan standar.
2. Webber dalam Suseno (2002:64)
Etos kerja merupakan keyakinan yang berfungsi sebagai panduan
tingkah laku bagi seseorang, sekelompok atau sebuah Lembaga.
3. K.H. Toto Tasmara
Pengertian Etos Kerja menurut K.H. Toto Tasmara adalah totalitas
kepribadian dirinya serta caranya mengekspresikan, memandang, meyakini
dan memberikan makna ada sesuatu, yang mendorong dirinya untuk
bertindak dan meraih amal yang optimal (high performance).
4. Ndra (1999:91)
Pengertian Etos Kerja menurut Ndra adalah waktu atau semangat yang
menunjukkan kepercayaan, kebiasaan atau perilaku suatu kelompok
masyarakt.
5. Wikipedia

3
Pengertian Etos Kerja menurut Wikipedia adalah Etos artinya
pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial. Kerja dalam arti
luas adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal
materi, intelektual dan fisik, maupun hal-hal yang berhubungan dengan
keduniaan maupun keakhiratan.
B. Pengertian Etos Kerja dalam Perpekstif Islam

Etos Kerja menurut Islam didefenisikan sebagai sikap kepribadian yang


melahirkan keyakinan yang sangat mendalam bahwa bekerja itu bukan saja untuk
memuliakan dirinya, menampakkan kemanusiaannya, melainkan juga sebagai suatu
manifestasi dari amal saleh. Sehingga bekerja yang didasarkan pada prinsip-prinsip
iman bukan saja menunjukkan fitrah seorang muslim, melainkan sekaligus
meninggikan martabat dirinya sebagai hamba Allah yang didera kerinduan untuk
menjadikan dirinya sebagai sosok yang dapat dipercaya, menampilkan dirinya sebagai
manusia yang amanah, menunjukkan sikap pengabdian sebagaimana firman Allah,

‫وَﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖُ اﻟْﺠِﻦﱠ وَاﻻِْٕﻧْﺲَ إِﻻﱠ ﻟِﯿَﻌْﺒُﺪُون‬

“Dan tidak Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku”, (QS. adz-Dzaariyat : 56).

Seorang muslim yang memiliki etos kerja adalah mereka yang selalu obsesif
atau ingin berbuat sesuatu yang penuh manfaat yang pekerjaan merupakan bagian
amanah dari Allah. Sehingga dalam Islam, semangat kerja tidak hanya untuk meraih
harta tetapi juga meraih ridha Allah SWT. Yang membedakan semangat kerja dalam
Islam adalah kaitannya dengan nilai serta cara meraih tujuannya. Bagi seorang
muslim bekerja merupakan kewajiban yang hakiki dalam rangka menggapai ridha
Allah SWT.
Mengutip dari laman MUI, bahwa etos kerja menurut Islam didefinisikan
sebagai sikap kepribadian yang melahirkan keyakinan yang sangat mendalam bahwa
bekerja itu tidak hanya untuk memuliakan diri, menampakkan kemanusiaan, akan
tetapi juga sebagai bentuk manifestasi dari amal saleh. Bekerja adalah ibadah.
Seorang yang bekerja yang didasarkan pada prinsip keimanan tidak hanya
menunjukkan fitrah seorang muslim saja. Akan tetapi, juga sekaligus meningkatkan
martabat diri sebagai hamba Allah yang ingin menjadikan diri sendiri sebagai seorang
yang dapat dipercaya menempatkan dirinya sebagai hamba. Seorang muslim yang

4
mempunyai etos kerja adalah muslim yang selalu obsesif dan ingin berbuat sesuatu
yang penuh dengan manfaat. Itu karena sesuai dengan perintah Allah. Setiap muslim
diharuskan untuk semangat bekerja, tidak hanya bertujuan untuk meraih harta, akan
tetapi juga meraih ridha dari Allah.
Sedangkan menurut Nurcholis Madjid bahwa etos kerja dalam Islam adalah
hasil suatu kepercayaan seorang muslim, bahwa kerja memiliki kaitan dengan tujuan
hidupnya. Yaitu memperoleh perkenan Allah. Ini dikarenakan Islam adalah agama
amal atau kerja. Secara singkat, etos kerja dalam Islam adalah berusaha untuk
memperoleh ridha Allah melalui bekerja dan beramal saleh

C. Karakteristik Etos Kerja dalam Islam


Dalam al Qur’an surat at – taubah: 105. Dan kandungannya berisi tentang dan
katakanlah: bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul – nya serta orang – orang mukmin
akan melihat pekerjaanmu itu. Dan kami akan dikembalikan kepada Allah yang
mengetahui akan yang gaib dan yang nyata. Kemudian lalu diberitakannya kepada
kamu apa yang telah anda kerjakan. Karena seperti yang kita tahu islam adalah ajaran
yang mendorong umatnya untuk memiliki semangat bekerja. Selain itu beramal, serta
menjauhkan diri dari sifat malas. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan
salah satu identitas manusia. Sehingga bekerja yang didasarkan pada prinsip – prinsip
iman tauhid. Selain itu bukan saja menunjukkan fitrah seorang muslim. Akan tetapi
sekaligus meninggikan martabat dirinya sebagai hamba Allah yang mengelola seluruh
alam. Dan sebagai bentuk dari cara dirinya mensyukuri kenikmatan Allah SWT. Etos
kerja juga diartikan sebagai refleksi dari sikap hidup yang mendasar sehingga pada
dasarnya juga merupakan cerminan. Dari pandangan hidup yang berorientasi pada
nilai – nilai yang berdimensi transenden. Dan selain itu ciri – ciri seseorang yang
memiliki dan menghayati etos kerja akan terlihat dalam sikapnya. Begitu juga dengan
tingkah laku yang berlandaskan pada sebuah keyakinan mendalam.
Jika bekerja adalah ibadah dan berprestasi adalah hal yang indah. Akan ada
seperti panggilan dari dalam hati agar bisa terus memperbaiki diri. Dan mencari
prestasi dan juga tampil sebagai bagian dari umat yang terbaik. Nah, berikut ini kami
akan memberikan karakteristik etos kerja dalam islam dalam islam secara lengkap
untuk anda:
1. Memiliki sikap bertanggung jawab

5
Dalam dunia islam kita selalu diajarkan mengenai takwa. Untuk takwa
ini adalah bentuk bertanggung jawab yang dilaksanakan dengan penuh
rasa cinta. Dengan menunjukkan amal prestatif di bawah semangat
pengharapan ridha Alla. Sehingga anda akan sadar jika dengan bertaqwa
berarti akan ada seperti nyala api dalam hati yang mendorong pembuktian
atau menunaikan amanah. Dimana ini sebagai rasa tanggung jawab yang
mendalam atas kewajiban sebagai hamba Allah. Dan tanggung jawab ini
memiliki arti menanggung dan memberikan jawaban. Sehingga,
pengertian taqwa yang bisa ditafsirkan adalah sebagai tindakan
bertanggung jawab yang dapat didefisinikan sebagai sikap dan tindakan
seseorang dalam menerima suatu sebagai amanah. Apalagi dengan penuh
cinta, ia akan melakukannya dalam bentuk pilihan – pilihan yang
melahirkan ama pretatif. Karena dalam bekerja, seseorang akan
dihadapkan pada bentuk 3 tanggung jawab. Yakni tanggung jawab kepada
tuhan dan tanggung jawa kepada diri sendiri.
2. Memiliki sifat percaya diri
Untuk pribadi muslim yang percaya diri akan tampil seperti lampu
yang terang. Dan memancarkan raut wajah yang cerah serta berkharisma.
Bahkan orang yang berada di sekitarnya juga akan merasa tetap optimis,
tercerahkan, tentram dan juga mutmainnah. Karena seperti yang kita tahu
percaya diri nantinya akan memberikan kekuatan, keberanian dan juga
ketegasan dalam bersikap. Dan untuk seseorang yang percaya diri akan
tangkas dalam mengambil keputusan tanpa adanya arogan serta merasa
tangguh dalam mempertahankan pendirian. Dan hal ini menjadi salah satu
contoh tindakan manusia sebagai mahluk sosial.
3. Manusia memiliki sifat jujur
Orang yang jujur berasal dari kata shidiq. Kata shidiq merupakan
salah satu bentuk penekanan dari shadiq. Dimana orang ini didominasi
dengan kejujuran. Sehingga dalam jiwa seseorang yang jujur adalah
komponen nilai ruhani. Yang berpihak kepada kebenaran dan sikap moral
yang terpuji. Selain itu perilaku yang jujur merupakan salah satu perilaku
yang memang diikuti dengan sikap bertanggung jawab. Atas apa yang
telah diperbuat atau intergasi. Karena kejujuran ini dapat mendorong
sikap untuk siap menghadapi resiko dan juga bertanggung jawab.

6
4. Memiliki niat yang ikhlas
Dan salah satu hal kompetensi moral yang dimiliki seseorang yang
berbudaya kerja islami. Adalah nilai keikhlasan sehingga memandang
sebuah tugas sebagai pengabdian. Selain itu juga sebagai keterpanggilan
untuk menunaikan tugas sebagai salah satu bentuk amanah yang harus
dilakukan. Dan untuk motivasi unggul yang ada hanyalah sebuah pamrih.
Kepada hati nurani pribadi dan jika ada imbalan juga bukan menjadi
tujuan utama namun hanya sekedar akibat sampingan dari pengadilan yang
sudah dilakukan. Dan selain itu sikap ikhlas bukanlah hanya sebuah
output dari cara dirinya melayani. Akan tetapi juga sebagai input yang
membentuk kepribadian berdasarkan sikap yang bersih. Begitu juga
dengan cara mencari rezeki, makanan dan minuman yang masuk ke dalam
tubuh adalah bersih dan inilah salah satu cara untuk mengatasi
kesenjangan sosial ekonomi.
5. Menghargai waktu
Dan salah satu esensi dan hakikat etos kerja dalam islam adalah
memahami. Selain itu menghayati dan juga merasakan jika waktu
sangatlah berharga. Dan seperti yang kita tahu waktu merupakan aset
ilahiyah yang sangat berharga. Jika waktu yang diabaikan, maka akan
diperbudaj oleh kelemahan. Dan sebaliknya jika waktu yang dimanfaatkan
dengan baik. Maka akan ada di atas jalan keberuntungan seperti firman
Allah SWT. Berdasarkan pada firman Allah di atas, seorang muslim
bagaikan kecanduan waktu yang tidak ingin setiap waktu terbuang
percuma tanpa makna. Selain itu baginya, waktu adalah rahmat yang tidak
akan terhitung dan pengertian makna waktu adalah rasa tanggung jawab
yang besar atau kemuliaan hidup.

D. Prinsip Etos Kerja dalam Islam


Dalam kitab Syu’abul Iman hal 124, Imam Nawawi menyebutkan 4 prinsip
etos kerja yang diajarkan Rasulullah. Keempat prinsip etos kerja itu harus dimiliki
oleh kaum yang beriman, yaitu:
1. Bekerja dengan cara yang halal (Thalab Ad-Dunya Halalan).
2. Bekerja demi menjaga diri supaya tidak menjadi beban hidup orang lain
(Ta’affufan ‘An Al-Mas’alah).

7
3. Bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga (Sa’yan ‘Ala Iyalihi)
4. Bekerja untuk meringankan beban hidup tetangga (Ta’atthufan ‘Ala Jarihi).

Dengan mengetahui 4 prinsip etos kerja yang diajarkan Rasulullah kita dapat
melihat bahwa kemulian suatu pekerjaan tidak dapat dinilai dari jenisnya. Setelah
memenuhi empat prinsip di atas, nilai suatu pekerjaan akan diukur dari kualitas niat
(Shahihatun Fi An-Niyat) dan pelaksanaannya (Shahihatun Fi At-Tahshil). Inilah
pekerjaan yang bernilai ibadah dan kelak akan mengantarkan pelakunya ke pintu
surga.

Dalam beberapa hadisnya, nabi menjelaskan bahwa orang yang bekerja keras
akan mendapatkan berbagai kemuliaan. Orang yang bekerja keras mencari nafkah,
Allah akan mengampuni dosanya. Orang yang bekerja keras mencari nafkah untuk
menghidupi keluarganya akan dimasukkan golongan Sabilillah, dan kelak di akhirat
akan datang dengan wajah laksana bulan purnama.

BAB III

8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan mengenai etos kerja untuk perubahan, dapat ditarik
beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut:
1. Etos berasal dari bahasa Yunani (etos) yang memberikan arti sikap, kepribadian,
watak, karakter serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh
individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi cirri khas dan
keyakinan seseorang atau suatu kelompok.
2. Etos kerja sangat berpengaruh pada keberhasilan seseorang. Demikian juga
kesuksesan dalam pendidikan. Dengan etos kerja yang tinggi diharapkan
seseorang menjadi cakap, kreatif, mandiri dan tanggung jawab, terutama pada
dirinya sendiri.

B. Saran
Dengan sangat menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kesempurnaan,
sebab tidak ada satu tulisan di muka bumi ini yang terhindar dari kecacatan selain al-
Quran. Untuk itu kami menyarankan kepada pembaca untuk memberikan sumbang
saran serta kritikan yang konstruktif demi kesempurnaan makalah kami yang akan
datang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2020, Juni Minggu). Tanya Jawab Keislaman. Retrieved Juni Selasa, 2023, from
Bagaimanakah Etos Kerja Menurut Islam?: https://mui.or.id/tanya-jawab-
keislaman/28351/bagaimanakah-etos-kerja-menurut-islam/

Afifi, A. (2020, Desember Selasa). Bincang Syariah. Retrieved Juni Selasa, 2023, from Prinsip Etos
Kerja yang Diajarkan Rasulullah: https://bincangsyariah.com/kolom/ini-4-prinsip-etos-kerja-yang-
diajarkan-rasulullah/

Berkah. (2019, Desember Kamis). Pengetahuan. Retrieved Juni Selasa, 2023, from Karakterisitk Etos
Kerja dalam Islam: https://pewe.id/etos-kerja-dalam-islam/

Gadeng, T. (2009). ETOS KERJA DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Mentari , 12.

10

Anda mungkin juga menyukai