Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI,


MOTIVASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP
KINERJA KARYAWAN

OLEH :

AHMAD KHOIRUL ANAM

ANDI GINANJAR SEJATI

YULY SOFYANA IRMAN

WAHYU WIDIANTORO

ALFIAN ABDUL MUKTI

SLAMET EFENDI

ANGGI SETIYANA

TURIAH NINGSIH

TOIF

TIKA DWI ARYANI

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN


UNSIQ JAWA TENGAH
WONOSOBO
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI,
MOTIVASI,DANPENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN” Makalah ini berisikan
tentang arti kepemimpinan, komunikasi, motivasi, dan pengembangan karir terhadap kinerja
karyawan. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua Saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu Kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.

Wonosobo, 07 November 2014


DAFTARISI
Halaman Judul / Cover................................................................................................. 1
Kata Pengantar............................................................................................................. 2
Daftar Isi....................................................................................................................... 3

BAB I Pendahuluan..................................................................................................... 4
1. Teori Kepemimpinan.................................................................................................. 4
2. Teori Komunikasi........................................................................................................ 4
3. Teori Motivasi............................................................................................................. 5
4. Teori Pengembangan Karir........................................................................................ 5

BAB II ISI.............................................................................................................

1. HubunganKepemimpinan ......................................................................... 6

2. Hubungan Komunikasi............................................................................... 7

3. Hubungan Motivasi………………………………………………................... 8

4. Hubungan Pengembangan Karir ……………………………….................. 9

BAB III Penutup.................................................................................................... 10


1. Kesimpulan.......................................................................................................... 10
2. Saran................................................................................................................... 10
BAB I

PENDAHULUAN
Pada Bab I ini akan dijelaskan teori – teori kepemimpinan, komunikasi, motivasi, dan pengembangan
karir :

TEORI KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan atau Leadership berasal dari kata “pimpin” yang berarti tuntun, bina, atau bimbing.
Dengan demikian, kepemimpinan merupakan hal yang berhubungan dengan proses menggerakan,
memberikan tuntunan, membina, membimbing, menunjukkan jalan, memberi contoh keteladanan,
mengambil resiko, mempengaruhi dan menyakinkan orang lain. Menurut William G. Scott pada
tahun 1962, beliau pernah berbicara mengenai arti kepemimpinan yaitu
“Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisir dalam kelompok di
dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.” Dalam hal ini dimaksudkan bahwa
kepemimpinan selalu menyangkut dalam hal mempengaruhi orang lain demi tercapainya suatu
tujuan yang baik. Seorang pemimpin dituntut memiliki tanggung jawab yang besar dan mampu
menunjukkan jalan yang baik atau benar, namun dapat pula dituntut untuk mengepalai suatu
pekerjaan atau kegiatan.
Sementara mendefinisikan kepemimpinan adalah penting untuk memahami bahwa seorang
pemimpin adalah seseorang yang secara efektif dapat berkomunikasi dengan pengikutnya. Salah
satu definisi kepemimpinan mendefinisikan pemimpin sebagai pemimpin alam. Pemimpin alam ini
disebut karismatik pemimpin. Karismatik pemimpin yang memiliki potensi untuk membawa
perubahan radikal dalam masyarakat. Pemimpin perlu terus memantau lingkungan. Mereka tidak
hanya dapat bertindak secara lokal tetapi mereka harus memiliki pandangan yang lebih luas.

TEORI KOMUNIKASI
Komunikasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya komunikasi yang baik
dan terarah maka akan tercapai sebuah kesuksesan entah itu dalam hal pekerjaan maupun
pergaulan. Menurut seorang ahli bernama Effendy tahun 2000, beliau pernah berbicaraa mengenai
arti komunikasi yaitu “Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak,
dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau
tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan.” Dengan
adanya komunikasi, segala hal informasi dapat disampaikan secara langsung dan cepat. Tidak ada
orang yang dapat eksis atau terkenal tanpa adanya komunikasi. Oleh sebab itu komunikasi amat
sangat dibutuhkan terutama dalam bidang pekerjaan.
TEORI MOTIVASI
Motivasi dibutuhkan oleh setiap orang agar orang tersebut terpanggil dan bersemangat untuk
melakukan kegiatan yang akan dia lakukan. Menurut seorang ahli bernama Mangkunegara pada
tahun 2005, beliau mengemukakan pendapatnya tentang arti motivasi yaitu “motivasi terbentuk dari
sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi
merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk
mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap
Mangkunegara juga mengemukakan teori Hierarki Kebutuhan Maslow yang berisi :situasi kerja itulah
yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal”.
1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernapas, seksual.
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang
paling dasar
2. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan diri dari ancaman, bahaya, pertentangan,
dan lingkungan hidup.
3. Kebutuhan untuk rasa memiliki (sosial), yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi,
berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai.
4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain.
5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill
dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, gagasan dan kritik
terhadap sesuatu.
Ciri-ciri motivasi :
1. Tekun menghadapi tugas
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
4. Lebih senang bekerja mandiri
5. Tidak cepat bosan terhadap tugas-tugas yang rutin
6. Dapat mempertahankan pendapatnya
7. Tidak cepat menyerah terhadap hal yang diyakini
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

TEORI PENGEMBANGAN KARIR


Pengembangan karier merupakan tanggung jawab suatu organisasi yang menyiapkan karyawan
dengan kualifikasi dan pengalaman tertentu, agar pada saat dibutuhkan organisasi sudah memiliki
karyawan dengan kualifikasi tertentu. Menurut seorang ahli bernama Veithzal Rivai pada tahun 2009,
beliau mengemukakan arti dari karir tersebut yaitu ,“Karir terdiri dari semua pekerjaan yang ada
selama seseorang bekerja, atau dapat dikatakan bahwa karir adalah seluruh jabatan yang diduduki
seseorang dalam kehidupan kerjanya”. Beliau juga mengemukakan pengertian dari keseluruhan arti
pengembangan karir dari sudut pandangnya sendiri, yaitu “Pengembangan karir adalah proses
peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka memcapai karir yang di
inginkan”.

BAB II
ISI

Hubungan Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan


Seorang pemimpin yang baik harus memiliki persyaratan yang dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu sifat, dan sikap atau perilaku.
1. Sifat
Sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin pada umumnya ialah bijaksana, cerdas, rasional,
tegas, adil, kritis, jujur, sabar, bertanggung jawab dan sebagainya.
2. Sikap/Perilaku
Disamping itu, pemimpin yang baik perlu juga menentukan/memilih sikap atau perilaku yang sesuai
dengan keadaan, tetapi memiliki sikap yang tersirat dalam butir-butir Pancasila, yang harus dibina.
Berikut ini kita pelajari hasil penyusunan dua pakar, yaitu Robert Tannenbaum dan Warren H.Schmidt
berupa satu model rangkaian perilaku kepemimpinan, yang dapat membantu kita dalam menentukan
sikap/perilaku tertentu yang sesuai dengan keadaan. Keadaan tersebut mengacu pada kadar
kemampuan pemimpin dan kemampuan orang yang dipimpin untuk bekerjasama.
Dalam hal ini kepemimpinan memiliki hubungan yang erat dengan kinerja karyawan. Kinerja
karyawan tidak hanya dilihat dari skill saja namun juga dilihat dari cara seseorang itu memipin dan
mempengaruhi kawan sepekerjaannya untuk mencapai tujuan yang menguntungkan
perusahaannya. Seorang pemimpin harus mampu berkontribusi terhadap prediksi adanya
pemberdayaan pada bawahan. Dalam hal ini pemimpin perusahaan juga dituntut untuk memotivasi
bawahannya agar mereka mempertahankan prestasinya dalam dunia kerja dan terus bias
menghasilkan hasil kinerja yang efektif. Berikut ini terdapat aspek-aspek antara hubungan
kepemimpinan dan kinerja karyawan :
1. Kualitas kerja adalah mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan. Kualitas kerja
diukur dengan indikator ketepatan, ketelitian, keterampilan dan keberhasilan kerja. Kualitas kerja
meliputi ketepatan, ketelitian, kerapihan dan kebersihan hasil pekerjaan.
2. Kuantitas kerja yaitu banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang ada, yang perlu
diperhatikan bukan hasil rutin tetapi seberapa cepat pekerjaan dapat terselesaikan. Kuantitas kerja
meliputi output, serta perlu diperhatikan pula tidak hanya output yang rutin saja, tetapi juga seberapa
cepat dia dapat menyelesaikan pekerjaan yang ekstra.
3. Dapat tidaknya diandalkan termasuk dalam hal ini yaitu mengikuti instruksi, inisiatif, rajin, serta sikap
hati-hati.
4. Sikap, yaitu sikap terhadap pegawai perusahaan dan pekerjaan serta kerjasama.

Hubungan Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan

Komunikasi menurut Effendy


Komunikasi (Communication) Adalah proses penyampaian pesan yang mencakup di dalamnya
informasi dan makna (Meaning) dari seseorang/ kelompok yang disebut sbg pengirim pesan
(Sender) kepada pihak lain yang menerima pesan (Reciever).
Proses Komunikasi

Umpan balik
kembali ke Sender

Noise

Media
pembawa
Sender Reciever Reciever
Sender memiliki pesan
menyusun dan terjemahkan memahami
ide
mengirim pesan pesan pesan
berkomunikasi

Tujuan Komunikasi
1. Penerima pesan dapat memenuhi pesan yang disampaikan oleh pengirim (pemahaman
Penerima).
Tujuan utama dari komunikasi adalah agar penerima pesan memahami pesan yang di
sampaikan oleh pengirim pesan.
2. Penerima pesan memberikan tanggapan terhadap pesan yang disampaikan (Respon
penerima). Tujuanya agar pihak yang diajak berkomunikasi memberikan tanggapan
yang positif/negatif.
3. Membangun hubungan saling menguntungkan. Tujuanya terciptanya hubungan yang
saling menguntungkan antara pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi.
4. Membangun nama baik Organisasi.
Tujuanya menciptakan rasa saling pecaya citra positif tehadap organisasi tersebut.

Pola-pola Komunikasi
Pola komunikasi di bagi menjadi 2,yakni:
1. Komunikasi Internal (Internal Communication).
Pola komunikasi internal bisa berbentuk:
 Komunikasi vertikal.
Komunikasi antara Atasan dengan bawahan.
 Komunikasi Horizontal.
Komunikasi antara Manajer dengan Kolega nya/antara karyawan dengan
Koleganya.
 Komukasi berbentuk jaringan (network)
Misalnya komunikasi antara manajer pemasaran dengan staf penelitian dan
pengembangan untuk mendiskusikan pengembangan produk.

 Komunikasi Formal (Formal communication)


Adalah komunikasi yang berhubungan dengan kegiatan pekerjaan dan
biasanya terdapat dokumentasi atas komunikasi yang dilakukan. Contoh :
Pengarahan dalam suatu rapat yang dilakukan seorang manajer merupakan
bentuk komunikasi formal. Setelah rapat usai biasanya dibuatkan minutes of
meeting (risalah pertemuan) yang akan dibagikan kepada para peserta rapat
dan di dokumentasikan oleh sekretaris perusahaan sebagai dokumen.
 Komunikasi Informal
(Informal Communication)
Komunikasi yang dilakukan oleh manajer dengan para pihak didalam
organisasi baik berhubungan dengan bisnis maupun tidak. Contoh :Komunikasi
yang bersifat pribadi seperti isu gosip atau rumor,Informasi informal biasanya
timbul melalui rantai kerumunan dimana seseorang menerima informasi
diteruskan atau lebih dan seterusnya sehingga informasi tersebar ke berbagai
kalangan.

Hubungan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan


Motivasi kerja karyawan amat sangat dibutuhkan untuk suatu pekerjaan, karena pada
dasarnya manusia mudah dimotivasi dengan memberikan apa yang menjadi keinginannya.Dasar
acuan penulis disini adalah teori Abraham H Maslow sebab manusia pada umumnya akan merasa
tercukupi kebutuhannya jika kebutuhan fisiknya tercukupi (pangan, air, perumahan dan tidur),
sehingga kebutuhan-kebutuhan yang lainnya akan lebih termotivasi untuk dicapai
(keamanan/keselamatan, penerimaan penghargaan, dan aktualisasi diri). Manusia tidak mungkin
langsung, mencapai kebutuhan yang lebih tinggi tanpa melalui kebutuhan dasar (kebutuhan fisik).
Pentingnya motivasi dalam organisasi sehingga menyebabkan seseorang akan bekerja jika ada motif
karena tanpa motif , orang tidak akan berbuat sesuatu. Motif dapat timbul dari dalam karena adanya
kebutuhan dasar manusia yang bersifat universal tetapi tidak dapat pula dirangsang. Rangsangan
dari luar dapat berbentuk fisik atau non fisik yang disebut dengan motivasi sedangakan bendanya
dinamakan motivator.
Dari beberapa penelitian disebutkan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan, dan dalam penelitian ini juga menyatakan bahwa motivasi merupakan factor dominan
yang mempengaruhi kinerja karyawan. Hubungan anatara motivasi dan kinerja karyawan yaitu
semakin tinggi motivasi karyawan dalam bekerja maka kinerja yang dihasilkan juga semakin efektif
dan kompeten di dalam bidangnya. Proses belajar harus menjadi budaya perusahaan sehingga
keterampilan para karyawan dapat dipelihara. Dalam hal ini loyalitas karyawan yang kompeten
haruas diperhatikan.
Berikut ini terdapat 10 prinsip yang harus dilakukan oleh pimpinan dalam memberikan motivasi
kepada para bawahannya berupa :
1. Upah atau Gaji yang layak .
2. Pemberian insentif
3. Memperhatikan rasa harga diri
4. Memenuhi kebutuhan rohani
5. Memenuhi kebutuhan berpartisipasi
6. Menempatkan pegawai pada tempat yang tepat
7. Menimbulkan rada aman dimasa depan
8. Memperhatikan lingkungan tempat kerja
9. Memperhatikan kesempatan untuk maju
10. Menciptakan persaingan yang sehat

Oleh sebab itu motivasi dapat dikatakan sebagai suatu pemberian pengarahan, dorongan atau
semangat kepada para karyawan agar mampu bekerja sesuai dengan tujuan yang diharapkan, demi
tercapainya tujuan organisasi dalam suatu perusahaan dengan efektif dan efisien.
Hubungan Pengembangan Karir terhadap Kinerja Karyawan
Pengembangan karier adalah satu langkah untuk menciptakan karakter seorang karyawan yang
dibutuhkan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mencapai target-targetnya. Hubungan yang
saling menguntungkan tentu akan membuat para karyawan bekerja dengan baik dan maksimal.
Maka saya memilih pengembangan karir menurut mondy karena perencanaan dimana seorang
individu menetapkan tujuan karir dan mengidentifikasi sarana untuk mencapainya dan meniti proses
kenaikan jabatan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ada. Sejatinya perencanaan karir
tidaklah dipisahkan dari pengembangan karir itu sendiri.
Hubungan pengembangan karir yaitu suatu proses rangkaian kegiatan untuk meningkatkan
kemampuan kerja individu karyawan untuk merencanakan karir dimasa sekarang dan masa depan.
Hal yang penting dimana manajemen dapat meningkatkan produktivitas, meningkatkan sikap
karyawan terhadap pekerjaannya dan membangun kepuasan kerja yang lebih tinggi.

Pengembanga karir (career development) menurut Mondy dalam situs jurnalsdm.blogspot


meliputi “Aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang
direncanakan.”
Selanjutnya ia berpendapat pula bahwa ada beberapa prinsip pengembangan karir yang
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan karir. Bila
setiap hari pekerjaanmenyajikan suatu tantangan yang berbeda, apa yang dipelajari di pekerjaan
jauh lebih penting daripada aktivitas rencana pengembangan formal.
b. Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik.
Skill yang dibutuhkan untuk menjadi supervisor akan berbeda dengan skill yang dibutuhkan untuk
menjadi middle manager.
c. Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang sesuai
dengan tuntutan pekerjaan. Jika tujuan tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh seorang individu
maka individu yang telah memiliki skill yang dituntut pekerjaan akan menempati pekerjaan yang
baru.
d. Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan mengidentifikasi
rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional. (Mondy,1993 dalam situs
jurnalsdm.blogspot)

Pengembangan karir (career development) meliputi perencanaan karir (career planning) dan
manajemen karir (career managemen). Memahami pengembangan karir dalam sebuah organisasi
membutuhkan suatu pemeriksaan atas dua proses, yaitu bagaimana masing-masing individu
merencanakan dan menerapkan tujuan-tujuan karirnya (perencanaan karir) dan bagaimana
organisasi merancang dan menerapkan program program pengembangan karir/manajemen karir.
Manajemen karir (career management) adalah proses dimana organisasi memilih, menilai,
menugaskan, dan mengembangkan para pegawainya guna menyediakan suatu kumpulan
orangorang yang berbobot untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa yang akan datang.
Pengembangan karir terhadap kinerja pegawai
Meningkatkan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang,yang
dilakukan melalui pendekatan yang terintegrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN :
Dari keterangan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan, komunikasi, dan
pengembangan karir sangat berpengaruh besar terhadap kinerja karyawan dikarena masing-masing
memiliki point-point peranan penting. Seperti halnya kepemimpinan, karyawan membutuhkan
pemimpin yang adil dan bijaksana agar kinerja si karyawan dapat dinilai secara kompeten dan
efisien. Kemudian komunikasi, komunikasi yang komunikatif dibutuhkan agar antar atasan dan
bawahan agar tercipta kerjasama yang baik. Kemudian motivasi, motivasi amat sangat dibutuhkan
pada setiap karyawan agar bagi mereka yang telah berprestasi dapat meningkatkan lagi prestasi
dalam bidangnya. Dan pengembangan karir, pengembangan karir dibutuhkan sebagai reward
terhadap kinerja-kinerja karyawan yang kompeten di bidangnya.

SARAN :
Pemimpin seharusnya lebih memperbanyak lagi melakukan kegiatan untuk meningkatkan motivasi-
motivasi kerja terhadap karyawannya seperti melakukan tambahan training, memberikan reward bagi
yang berprestasi, melakukan pendekatan untuk mengoptimalkan kinerja karyawan, dan melakukan
kegiatan khusus untuk membangun kekeluargaan antara karyawan dan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai