Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TIPE KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU INDIVIDU DAN PERILAKU


KELOMPOK

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan


Dosen pengampuh Ahmad Wijaya SH.,MH

DI SUSUN OLEH :
RIFKI ISMAIL ( 1011421095 )
WIDHIA ASTUTI MANOPPO ( 1011421114 )
KHEEISYA ARZEETA SAHID ( 1011421309 )
NOVAL DJAMADI ( 1011421087 )

SEMESTER II
ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “TIPE KEPEMIMPINAN
DAN PERILAKU INDIVIDU DAN PERILAKU KELOMPOK” ini dapat
tersusun hingga selesai.Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata
kuliah Kepemimpinan Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan
agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempuraan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna
bagi para pembaca.

Gorontalo,
27 April 2022

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................4

1.1 Latar Belakang.....................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................6

1.3 Metode Penelitian................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................7

2.1 Tipe Kepemimpinan................................................................................7

2.2 Perilaku individu Terhadap Organisasi................................................9

2.3 Perilaku Kelompok Terhadap Organisasi...........................................11

BAB III PENUTUP.............................................................................................14

3.1 Kesimpulan.............................................................................................14

3.2 Saran.......................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para
anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Konsep
kepemimpinan dan pemimpinan mempunyai kaitan yang erat sekali. Pemimpin
berasal dari kata asing leader dan kepemimpinan berasal dari leadership.
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki superioritas tertentu, sehingga
dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain
melakukan usaha bersama guna mencapai sasaran tertentu (Kartono, 2005: 148). 1
Menurut Kamal Shaleh (2014) yang dikutip dari (Mwita : 2000). Dua gaya
perilaku pemimpin dianggap berada di ujung satu rangkaian. Meskipun
pandangan ini menunjukkan bahwa para pemimpin mungkin sangat berpusat pada
pekerjaan, sangat berpusat pada karyawan, atau di suatu tempat diantara
keduanya, Likert berpendapat bahwa perilaku pemimpin yang berpusat pada
karyawan umumnya cenderung lebih efektif.2

Gaya Kepemimpinan adalah suatau seni kesanggupan atau teknik untuk


membuat sekelompok orang – orang mengikuti atau mentaati segala apa yang
dikehendakinya dan membuat mereka antusias mengikutinya.Apabila suatu
organisasi berjalan dengan lesuh, orang sering mempersoalkan kepemimpinannya
seperti pemimpin lemah, tidak pernah masuk kantor dan seterusnya. Memang jika
kepemimpinan tidak tampak, sering di katakana bahwa organisasi itu tidak
mempunyai pemimpin.Tentu bukan ini yang di kehendaki, tetapi kalau organisasi
itu berjalan dengan baik dan berkembang dengan pesat orang sering kali lupa
membicarakan kepemimpinan. Kehadiran seorang pemimpin dalam suatu

1
Mubin, F., & Masruri, A. (2020). Tipe dan Gaya Kepemimpinan.
2
Sutisna, I. F. (2020). Gaya kepemimpinan dalam mendukung perilaku organisasi di PT.
Kerry Ingredients Indonesia pada masa pandemi covid-19. Jurn al PROFIT Kajian
Pendidikan Ekonomi Dan Ilmu Ekonomi, 7(2), 158-166.
organisasi ialah untuk mengerakan orang- orang dalam organisasi dalam mencapai
tujuan.3

Manusia adalah faktor utama yang sangat penting dalam setiap


organisasi apapun bentuknya. Ketika manusia memasuki dunia organisasi maka
itulah awal perilaku manusia yang berada dalam organisasi itu (Widiansyah,
2018) Oleh karena persoalan persoalan manusia senantiasa berkembang
berdasarkan situasi dan kondisi dan semakin sulit dikendalikan, maka
persoalan persoalan organisasi dan khususnya persoalan perilaku organisasi
semakin hari semakin berkembang.Konsep perilaku dari individu perlu
dipelajari, karena kepribadian pada dasarnya merupakan karakteristik
psikologis dan perilaku dari individu yang sifatnya permanen, yang
membedakan satu individu dangan individu lainnya. Pimpinan organisasi
dituntut untuk dapat memahami kepribadian dari setiap individu agar
pimpinan dapat mengetahui bagaimana cara terbaik untuk menghadapi
mereka, dan dapat menempatkan mereka pada tempat yang sesuai, walau
dalam kenyataannya dalam hal kesesuaian tenaga kerja yang dibutuhkan
terkait dengan faktor individu sebagai tenaga kerja, organisasi tidak selalu
benar mendapatkan dan menempatkan tenagan kerja yang benar benar sesuai
dengan harapan dan tuntutan dalam pekerjaan. Hal tersebut biasa karena
individu benar benar tidak sempurna. Perilaku sangat menarik untuk dipelajari
baik perilaku individu ataupun perilaku kelompok, mungkin kedengarannya
asing untuk mempelajari perilaku itu sendiri, namun hal ini sangat penting
karena dengan mengetahui arti dari perilaku kita dapat mengetahui apa yang
diinginkan oleh individu tersebut, hal ini bertujuan agar apa yang kita harapkan
dapat tercapai dengan kerjasama setiap individu dengan keanekaragaman
perilakunya. Selain itu perilaku dalam sebuah organisasi sangat
mempengaruhi jalannya suatu organisasi tersebut.4

Alaslan, A. (2021). Gaya Kepemimpinan dan Pembangunan Desa..


3

4
Danandjaya, K. (2020). Perilaku Individu Dalam Organisasi. Jurnal Literasi Pendidikan
Nusantara, 1(2), 125-132.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dari makalah ini yaitu

1). Apa saja tipe Kepemimpinan dalam individu maupun dalam suatu kelompok

2). Bagaimana perilaku individu terhadap organisasi

3). Bagaimana perilaku kelompok terhadap organisasi

1.3 Metode Penelitian


Makalah ini menggunakan metode penelitian Kualitatif,dimana metode Kualitatif
berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah
laku manusia dalam situasi tertentu menurut perpektif penelitian
sendiri.Penetlitian yang menggunakan metode Kualitatif bertujuan untuk
memahami objek yang diteliti secara mendalam bertujuan untuk mengembangkan
konsep sensitivitas pada masalah yang dihadapi,menerangkan realitas yang
berkaitan dengan penelusuran teori dari bawah (grounded theoty) dan
mengembangkan pemahaman akan suatu atau lebih dari fenomena yang di hadapi
informan dalam metode kualitatif berkembang terus (snowball) secara bertujuan
(purposive) sampai data yang dikumpulkan di anggap memuaskan atau jenuh
(redundancy).
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tipe Kepemimpinan


Pentingnya pemimpin adalah akan memberikan arah dan tujuan yang jelas
kepada semua anggota. Pemimpin akan membantu menentukan bagian masing-
masing tugas dalam tercapainya suatu tujuan. Pemimpin dapat menjelaskan
keterkaitan semua tugas dalam kelompok dan juga akan memberikan motivasi dan
semangat kepada seluruh anggota lembaga agar tertuju pada suatu tujuan dan
sasaran lembaga tersebut. (Indra Kartika Sari, 2021), Kepemimpinan merupakan
bagian sesuatu konsep manajemen di dalam kehidupan organisasi dan mempunyai
fungsi serta peranan yang berarti, sehingga kepemimpinan sangat dibutuhkan
untuk menjalanakan organisasi tersebut. (Anim & Evicasari, 2021). Gaya
kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk
mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau dapat pula
dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang
disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin. (Aisyah, 2019).
Pendefinisian kepemimpinan dari para ahli memiliki titik kesamaan kata kunci,
yaitu suatu proses memengaruhi. Secara konseptualisasi kepemimpinan dalam
banyak hal berbeda. Perbedaan tersebut terjadi dalam hal siapa yang
menggunakan pengaruh, tujuan dari memengaruhi, dan cara menggunakan
pengaruh tersebut. (Muhani et al., 2016).5
Kemampuan dan keterampilan dari seorang pimpinan adalah faktor penting
dalam menggerakkan serta mengarahkan pegawainya agar lebih bekerja dengan
baik serta mendapatkan sesuai denga apa yang diharapkan oleh organisasi
ataupun instansi. Dalam hal ini pengaruh seorang pimimpinan sangat menentukan
arah tujuan dari organisasi, karena untuk merealisasikan tujuan organisasi
tersebut perlu menerapkan peran dalam memimpin pegawai sehingga konsisten
dengan target yang akandicapai, walaupun situasi kerja yang dihadapi terkadang
5
Fahri, F., Lubis, M. J., & Darwin, D. (2022). Gaya Kepemimpinan Demokratis Guru pada
Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Basicedu, 6(3), 3364-3372
tidak selalu kondusif. Selain itu seorang pemimpin didalam melaksanakan
tugasnya harus berupaya menciptakan dan memelihara hubungan yang baik
dengan bawahannya agar mereka dapat bekerja secara produktif. Dengan
demikian, secara perlahan kinerja dari pegawai diharapkan semakin
meningkat.6

Kepemimpinan merupakan terjemahan dari “leadership” yang berasal dari


leader yang artinya pemimpin, ketua, kepala.( Ach Moh. 1999:175.) Menurut
Goetsch dan Stanley, kepemimpinan adalah kemampuan untuk menginspirasi
orang guna menciptakan satu komitmen total, diinginkan dan sukarela terhadapa
pencapaian tujuan organisasional atau melebihi pencapaian tersebut.
( David .2002: 169)7 Kepemimpinan yang efektif dan efisien akan terwujud
apabila dijalankan berdasarkan fungsi dan tujuan yang telah ditetapkan. Seorang
pemimpin harus berusaha menjadi bagian dari situasi kelompok atau organisasi
yang dipimpinnya (Northouse, 2018). Dalam mewujudkan tujuan dan fungsi
kepemimpinan secara internal maka akan berlangsung suatu aktifitas
kepemimpinan dan aktifitas tersebut akan dipilah-pilah maka akan terlihat secara
jelas kepemimpinan dengan pola masing-masing. Pemimpin sebagai mahluk
Tuhan yang mempunyai karakter yang berbeda-beda dapat menentukan jalannya
sendiri.8 Kepemimpinan merupakan tulang punggung pengembangan organisasi
karena tanpa kepemimpinan yang baik akan sulit mencapai tujuan organisasi. Jika
seorang pemimpin berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain, maka orang
tersebut perlu memikirkan gaya kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan adalah
bagaimana seorang pemimpin melaksanakan fungsi kepemimpinannya dan
bagaimana ia dilihat oleh mereka yang berusaha dipimpinnya atau mereka yang
mungkin sedang mengamati dari luar (Robert, 1992:5).9

6
Nasution, L., & Ichsan, R. N. (2021). Pengaruh Penerapan Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Karo. Jurnal Ilmiah
METADATA, 3(1), 308-320..
7
Putri, E. D. (2020). Pengertian, Fungsi dan Gaya Kepemimpinan Pendidikan
8
Mattayang, B. (2019). Tipe Dan Gaya Kepemimpinan: Suatu Tinjauan Teoritis. JEMMA (Journal
of Economic, Management and Accounting), 2(2), 45-52.
9
Sunarsi, D. (2018). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Pendidik Yayasan Marvin. Inovasi, 5(1), 1-18.
Ada beberapa macam gaya kepemimpinan yang perlu diperhatikan dalam
melaksanakan tugas kepemimpinan :
a. Gaya kepemimpinan otoriter/authoritarian Adalah gaya pemimpin yang
memusatkan segalah keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya
sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab di pegang
oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya
melaksanakan tugas yang telah diberikan.
b. Gaya kepemimpinan demokratis/democratic Adalah gaya pemimpin yang
memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada
permasalahan selalu mengikut sertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh.
Dalam gaya kepemimpinan demokratis, pemimpin banyak informasi tentang
tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
c. Gaya kepemimpina bebas/laissez faire Pemimpin jenis ini hanya terlibat
dalam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif
menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang di hadapi.
d. Gaya kepemimpinan Situasional Pendekatan situasional menekankan
bahwa gaya yang digunakan adalah bergantung pada faktor-faktor seperti
situasi, karyawan, organisasi dan variabelvariabel lingkungan lainnya. Faktor-
faktor situasi tersebut yang mempengaruhi seorang pemimpin untuk
melaksanakan pekerjaan yang sedang ditangani, lingkungan organisasi, dan
karakteristik orang yang mereka hadapi (Koontz, O’Donnel & Wehirich
1990:158- 259).10

2.2 Perilaku individu Terhadap Organisasi


Menurut Sopiah untuk dapat memahami perilaku individu dengan
baik, terlebih dahulu kita harus memahami karakteristik yang melekat
pada indvidu. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah ciri-ciri biografis,
kepribadian, persepsi dan sikap(Sopiah, 2008). Manusia merupakan salah
satu dimensi dalam organisasi yang amat penting, merupakan salah satu
faktor dan pendukung organisasi(Ratih, 2018). Perilaku organisasi pada
10
Alaslan, A. (2021). Gaya Kepemimpinan dan Pembangunan Desa.
hakikatnya adalah hasil-hasil interaksi antara individu-individu dalam
organisasinya. Oleh karena itu untuk memahami perilku organisasi sebaiknya
diketahui terlebih dahulu individu-individu sebagai pendukung organisasi
tersebut(Thoha, 2012).Kast dan James, mengemukakan perilaku adalah cara
bertindak, ia menunjukkan tingkah laku seseorang.

Pola perilaku adalah mode tingkah laku yang dipakai seseorang


dalam melaksanakan kgiatan-kegiatannya. Dikatakan bahwa proses perilaku
serupa untuk semua individu, walaupun pola perilakunya mungkin berbeda.
Ada 3 asumsi yang saling berkaitan mengenai perilaku manusia, yakni:

1) perilaku itu disebabkan (caused),

2) perilaku itu digerakkan (motivated),

3) perilaku itu ditunjukan pada sasaran.

Ketiga unsur ini saling terkait dalam modal dasar perilaku individu dan
berlaku kepada siapa dan kapan saja(Kast & Rosenzweig, 1995).Setiap individu
berperilaku ketika ada ransangan dan memiliki sasaran tertentu. Perialku ke
arah sasaran, timbul karena ada ransangan dan semua perilaku ada
penyebabnya.Yang pokok dalam proses ini adalah jarak antara kondisi sekarang
dengan kondisi yang diinginkan dan perilaku yang timbil untuk menutup
jarak itu. Ransangan disaring melalui system keinginan atau kebutuhan
yang mungkin bermacam-macam bentuknya.11

Konsep perilaku dari individu perlu dipelajari, karena kepribadian


pada dasarnya merupakan karakteristik psikologis dan perilaku dari individu
yang sifatnya permanen, yang membedakan satu individu dangan individu
lainnya. Pimpinan organisasi dituntut untuk dapat memahami kepribadian
dari setiapindividu. Individu dalam tatanan organisasi memiliki kompetensi,
kepercayaan pribadi, kebutuhan, harapan, dan pengalaman masa lalunya yang
berbeda-beda yang akan dibawa ketika memasuki suatu lingkunagan yang

11
Danandjaya, K. (2020). Perilaku Individu Dalam Organisasi. Jurnal Literasi Pendidikan
Nusantara, 1(2), 125-132.
baru, dalam hal ini organisasi pendidikan. Dan organisasi yang juga
merupakan suatu lingkungan bagiindividu mempunyai karakteristik pula.12

2.3 Perilaku Kelompok Terhadap Organisasi


Kelompok sebagai kumpulan dari dua individu atau lebih yang
berinteraksi yang menjaga pola hubungan yang stabil, berbagai tujuan bersama,
dan merasakan diri mereka menjadi sebuah kelompok (W 2014), Gito Sudarmo
memberikan definisi kelompok sebagai dua atau lebih berkumpul dan berinteraksi
saling bergantung untuk mencapai tujuan tergentu (Sudarmo 2000) Sedangkan
menurut Rivai dan Mulyadi menjelaskan bahwa kelompok adalah dua individu
atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung untuk mencapai sasaran
tertentu (V. Rivai and Mulyadi 2012).Ada yang mengartikan kelompok sebagai
sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu dengan
yang lain untuk tujuan bersama, mengenal satu sama lain, dan memandang
mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (D.I 2007)DeVito mendefinisikan
kelompok sebagai kumpulan perorangan yang relatif kecil yang masing-masing
dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi
tertentu diantara mereka (De Vito 2002).Dari beberapa pendapat para ahli di atas
maka dapat diambil kesimpulan pengertian kelompok adalah kumpulan dari dua
orang atau lebih yang saling berinteraksi , dan dalam interaksi tersebut ada tujuan
yang ingin dicapai. Artinya jika ada dua individu yang berinteraksi, namun antara
satu dengan yang lainnya tidak ada tujuan yang dicapai maka tidak dapat
dikatakan sebagai kelompok.Jadi kata kunci dari sebuah kelompok adalah adanya
dua individu atau lebih yang saling berinteraksi dan untuk mencapai tujuan
bersama.

Perilaku kelompok hakikatnya mendasarkan pada ilmu perilaku itu sendiri


yang dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia dalam
suatu organisasi. Kerangka dasar bidang pengetahuan ini didukung paling sedikit
dua komponen, yakni individu-individu yang berperilaku dan organisasi formal
sebagai wadah dari perilaku tersebut. Ciri peradaban manusia bermasyarakat
12
Sulistiyorini, S. (2021). Perilaku Individu dalam Lembaga Pendidikan Islam. An-Nuha:
Jurnal Kajian Islam, Pendidikan, Budaya Dan Sosial, 8(1), 131-145.
senantiasa ditandai dengan keterlibatannya dalam suatu organisasi tertentu. Hal ini
berarti bahwa manusia tidak dapat melepaskan dirinya untuk tidak terlibat dalam
kegiatan-kegiatan berorganisasi.13

Duncam Sofyandi, mengemukakan ada empat ciri utama kelompok yaitu :

1. Common motive leading to group interaction. Anggota suatu kelompok paling


tidak harus mempunyai satu tujuan bersama.

2. Members who are affected differently by their interacation. Hubungan dalam


suatu kelompok harus memberikan pengaruh kepada setiap anggotanya. Tingkat
pengaruh tersebut diantara mereka dapat berbeda.

3. Group structure with diferent degress of status. Dalam kelompok selalu ada
perbedaan tingkat/status, kerana akan selalu ada pimpinan dan pengikut.

4. Standard norms and values. Karena kelompok tebentuk untuk mencapai tujuan
bersama, maka biasana pembentukannya disertai tingkah laku dan sistem nilai
Bersama.14

Dasar dasar perilaku kelompok

Dasar-dasar perilaku kelompok terdiri dari: kondisi eksternal pada


kelompok, sumber daya anggota, sumber kelompok, proses kelompok,tugas-tugas
kelompok, kinerja dan kepuasan, teori psikologi.

a. Kondisi eksternal pada kelompok

1).Startegi organisasi: Tujuan organisasi dan usahanya untuk menapai tujuan


tersebut.

2).Struktur otoritas: Penetapan otoritas yang berbeda setiap anggota organisasi

3).Peraturan formal: ketentuan mengenai aturan, prosedur, kebijakan, dan ragam


lain dari peraturan induk membakukan perilaku karyawan.

13
Abidin, J., & Suryani, Y. (2020). Kajian Perilaku Kelompok dalam Organisasi. Jurnal Literasi
Pendidikan Nusantara, 1(2), 97-110.
14
Tutuko, J. (2019). Perilaku kelompok dalam organisasi (studi pustaka). SKRIPSI-2006.
4) Sumber daya organisasional: Sumber daya inansial, waktu, bahan mentah, serta
alat-alat yang diserahkan oleh organisasi pada kelompok. Syamsu Q.Badu &
Novianty Djafri 23

5) Proses seleksi perilaku para personil: Semua persyaratan yang harus dipenuhi
calon pegawai dalam proses seleksi yang akan menentukan posisi mereka.

6) Evaluasi kinerja dan sistem ganjaran: Evaluasi terhadap hasil pekerjaan yang
telah diselesaikan oleh anggota kelompok yang kemudian diberikan sistem
ganjaran terhadap hasil evaluasi yang diperoleh.

7) Budaya organisasi: merupakan standar untuk karyawan mengenai perilaku yang


dapat diterima dengan baik dan yang tidak dapat diterima.15

15
Devionita, S. (2021). GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM MENGELOLA
PERUSAHAAN (Studi Pada Gaya Komunikasi Hanifa Ambadar Sebagai Pemimpin PT. Daily
Dinamika Kreasi) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para
anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Konsep
kepemimpinan dan pemimpinan mempunyai kaitan yang erat sekali.Sedangkan
Gaya Kepemimpinan adalah suatau seni kesanggupan atau teknik untuk membuat
sekelompok orang – orang mengikuti atau mentaati segala apa yang
dikehendakinya dan membuat mereka antusias mengikutinya. Manusia adalah
faktor utama yang sangat penting dalam setiap organisasi apapun bentuknya.

Menurut Sopiah untuk dapat memahami perilaku individu dengan


baik, terlebih dahulu kita harus memahami karakteristik yang melekat
pada indvidu. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah ciri-ciri biografis,
kepribadian, persepsi dan sikap.

Perilaku kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang saling
berinteraksi , dan dalam interaksi tersebut ada tujuan yang ingin dicapai. Artinya
jika ada dua individu yang berinteraksi, namun antara satu dengan yang lainnya
tidak ada tujuan yang dicapai maka tidak dapat dikatakan sebagai kelompok.Jadi
kata kunci dari sebuah kelompok adalah adanya dua individu atau lebih yang
saling berinteraksi dan untuk mencapai tujuan bersama.

3.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Mubin, F., & Masruri, A. (2020). Tipe dan Gaya Kepemimpinan.


Sutisna, I. F. (2020). Gaya kepemimpinan dalam mendukung perilaku organisasi di PT. Kerry
Ingredients Indonesia pada masa pandemi covid-19. Jurn al PROFIT Kajian Pendidikan Ekonomi
Dan Ilmu Ekonomi, 7(2), 158-166.
Alaslan, A. (2021). Gaya Kepemimpinan dan Pembangunan Desa..
Danandjaya, K. (2020). Perilaku Individu Dalam Organisasi. Jurnal Literasi Pendidikan
Nusantara, 1(2), 125-132.
Fahri, F., Lubis, M. J., & Darwin, D. (2022). Gaya Kepemimpinan Demokratis Guru pada
Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Basicedu, 6(3), 3364-3372
Nasution, L., & Ichsan, R. N. (2021). Pengaruh Penerapan Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Karo. Jurnal Ilmiah METADATA, 3(1), 308-
320..
Putri, E. D. (2020). Pengertian, Fungsi dan Gaya Kepemimpinan Pendidikan
Mattayang, B. (2019). Tipe Dan Gaya Kepemimpinan: Suatu Tinjauan Teoritis. JEMMA (Journal
of Economic, Management and Accounting), 2(2), 45-52.
Sunarsi, D. (2018). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Pendidik Yayasan Marvin. Inovasi, 5(1), 1-18.
Alaslan, A. (2021). Gaya Kepemimpinan dan Pembangunan Desa.
Danandjaya, K. (2020). Perilaku Individu Dalam Organisasi. Jurnal Literasi Pendidikan Nusantara,
1(2), 125-132.
Sulistiyorini, S. (2021). Perilaku Individu dalam Lembaga Pendidikan Islam. An-Nuha: Jurnal
Kajian Islam, Pendidikan, Budaya Dan Sosial, 8(1), 131-145.
Abidin, J., & Suryani, Y. (2020). Kajian Perilaku Kelompok dalam Organisasi. Jurnal Literasi
Pendidikan Nusantara, 1(2), 97-110.
Tutuko, J. (2019). Perilaku kelompok dalam organisasi (studi pustaka). SKRIPSI-2006.
Devionita, S. (2021). GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM MENGELOLA
PERUSAHAAN (Studi Pada Gaya Komunikasi Hanifa Ambadar Sebagai Pemimpin PT. Daily
Dinamika Kreasi) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang).

Anda mungkin juga menyukai