Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ORGANISASI DAN MANAGEMENT

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Organisai Manajemen

DOSEN PENGAMPU
Susilawati, M.Si.

Disusun Oleh :

Elisa Rahmawati (6320120005)

Nisrina Nurul Fadiyah (6320120048)

Rida Bareta (6320120044)

Tia Afrianti (6320120028)

Widia Astuti (6320120057)

ADMINISTRASI PUBLIK 4 - PAGI

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

WIDYAPURI MANDIRI SUKABUMI

2022

JL. Raya Cisaat No. 6 Telp/Fax. 0266-222867 Kab. Sukabumi


(e-mail : mandiri@stisipwidyapuri.com – website : www.stisipwidyapuri.com)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 3
BAB I ..................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Kepemimpinan ............................................................................................................. 6
2.2 Gaya-Gaya Kepemimpinan ............................................................................................................ 7
2.3 Pengertian Pengambilan Keputusan ................................................................................................ 8
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Pengambilan Keputusan .............................................. 9
2.6 Peranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan ............................................................... 10
2.7 Langkah-Langkah Pemimpin dalam Mengambil keputusan .......................................................... 11
BAB III ................................................................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................................................ 12
3.1 Simpulan ...................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif.
Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan
bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan
sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan
mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah
kepemimpinan atau leadership (Soetopo, 2012 P 209).

Di lingkungan masyarakat maupun dalam organisasi formal maupun non formal selalu ada seseorang
yang dianggap lebih dari yang lain. Seseorang yang memiliki kemampuan lebih tersebut kemudian
diangkat atau ditunjuk sebagai orang yang mengatur orang lainnya. Biasanya orang seperti itu disebut
pemimpin atau manajer. Dari kata pemimpin itulah kemudian muncul istilah kepemimpinan setelah
melalui proses yang panjang.

Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis
dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya
efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada
kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut
meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya
membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami
dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang
efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan-kekuasaan-politik dalam organisasi,
serta kemampuan mengkontruksikan budaya organisasi yang ideal (Rivai, 2003 P1),

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian Kepemimpinan?

2. Apa macam-macam Gaya Kepemimpinan?

3. Apa Pengertian Pengambilan Keputusan?

4. Faktor-Faktor apa saja yang mempengaruhi dalam Pengambilan Keputusan?


5. Bagaimana Pengaruh Perilaku Pemimpin Terhadap Pengambilan Keputusan?

6. Bagaimana Peranan kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan ?

7. Bagaimana Langkah-langkah Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan?

1.3 Tujuan

1. Agar mengetahui pengertian dari pengambilan keputusan.

2. Agar mengetahui pengertian dari kepemimpinan

3. Agar mengetahui macam-macam gaya kepemimpinan

4. Agar mengetahui Faktor-Faktor apa saja yang mempengaruhi dalam Pengambilan keputusan

5. Agar mengetahui Bagaimana Pengaruh Perilaku Pemimpin Terhadap Pengambilan keputusan

6. Agar mengetahui Peranan kepemimpinan dalam pengambilan keputusan

7. Agar mengetahui Langkah-langkah Kepemimpinan dalam pengambilan Keputusan


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kepemimpinan
Membicarakan kepemimpinan memang menarik, dan dapat dimulai dari mana saja ia akan diteropong.
Dari waktu ke waktu kepemimpinan menjadi perhatian manusia. Ada yang berpendapat masalah
kepemimpinan itu sama tuanya dengan sejarah manusia. Kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena
adanya suatu keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia. Disatu pihak manusia. terbatas
kemampuannya untuk memimpin, di pihak lain ada orang yang mempunyai kelebihan kemampuan untuk
pemimpin. Di sinilah timbulnya kebutuhan akan pemimpin dan kepemimpinan (Thoha, 2012 P 257).

Kepemimpinan adalah suatu aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Disini dapat ditangkap suatu pengertian jika seseorang telah
mulai berkeinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, maka disini kegiatan kepemimpinan itu
telah dimulai. Pengaruh dan kekuasaan dari seseorang pemimpin mulai nampak relevansinuntuk.
mempengaruhi perilaku orang lain, maka disini kegiatan kepemimpinan itu telah dimulai. Pengaruh dan
kekuasaan dari seseorang pemimpin mulai nampak relevansinya (Thoha, 2012 P 257).

Kepemimpinan sebagai konsep manajemen dalam organisasi mempunyaikedudukan strategis, karena


merupakan sentral bagi seluruh kegiatan organisasi.

Kepemimpinan mutlak diperlukan dimana terjadi hubungan kerja sama dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam kenyataannya kepemimpinan dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas
kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi Kepemimpinan juga memainkan peranan
kritis dalam membantu kelompok atau perorangan untuk mencapai tujuan merka.

Menurut M.S.P Hasibuan. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk memahami dan
setuju tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana tugas itu dapat dilakukan secara efektif, dan
proses memfasilitasi usaha individu dan kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut
pendapat Kartono, kepemimpinan adalah kemampuan untuk memberikan pengaruh yang konstruktif
kepada orang lain untuk melakukan suatu usaha koperatif mencapai tujuan yang telah direncanakan.

Penemuan-Penemuan Klasik Tentang Kepemimpinan

Studi tentang kepemimpinan ini sejak duu telah banyak menarik perhatian para ahli. Sepanjang sejarah
dikenal adanya kepemimpinan yang berhasil dan tidak berhasil. Selain itu kepemimpinan banyak
mempengaruhi cara kerjanya dan perilaku banyak orang. Sebagian sebabnya sudah ada yang diketahui,
sebagian belum terungkapkan. Oleh karena itu, kepemimpinan banyak menarik perhatian para ahli untuk
untuk dipelajari. Di Amerika Serikat terdapat banyak serangkaian penelitian tentang kepemimpinan mulai
dari yang klasik sampai yang modern (Thoha, 2012 P 275).

1. Studi Iowa
Usaha untuk mempelajari kepemimpinan pada mulanya dilakukan pada tahun 1930 oleh Ronald
Lippit Dan Ralph K. White di bawah pengarahan Kurt Lewin di Universitas Iowa. Usaha ini
mempunyai dampak yang panjang terhadap studi-studi berikutnya. Dalam penelitian ini klub hobi
dari anak-anak umur 10 tahun dibentuk. Setiap klub diminta memainkan tiga style
kepemimpinan, yakni: otokratis, demokratis dan semuanya sendiri (laissez faire). Pemimpin yang
otoriter bertindak sangat direktif. selalu memberikan pengarahan, dan tidak memberikan
kesempatan t imbulnya partisipasi, Kepemimpinan seperti ini cenderung memberikan

perhatian individual ketika memberikan pujian dan kritik, tetapi berusaha untuk lebih bersikap
impersonal dan berkawan dibandingkan dengan bermusuhan secara terbuka. Pemimpin yang
demokratis mendorong kelompok diskusi dan pembuat keputusan. Pemimpin ini mencoba untuk
bersikap "obyektil di dalam pemberian pujian atau kritik, dan menjadi satu dengan kelompok
dalam hal memberikan spirit. Adapun pemimpin semaunya sendiri (laissez faire) memberikan
kebebasan yang mutlak pada kelompok. Pemimpin semacam ini pada hakikatnya tidak
memberikant contoh-contoh kepemimpinan (Thoha. 2012 P 275).

2. Penemuan Ohio

Dalam tahun 1945, Biro Penelitian Bisnis dari Universitas Negeri Ohio melakukan serangkaian
penemuan dalam bidang kepemimpinan. Suatu tim riset interdisipliner mulai dari ahli psikologi,
sosiologi, dan ekonomi mengembangkan dan mempergunakan kuesioner Deskripsi Perilaku
Pemimpin (the Leader Behavior Description Questionnaire LBSQ), untuk menganalisis
kepemimpinan dalam berbagai tipe kelompok dan situasi. Penelitian ini dilakukan atas beberapa
komandan Angkatan Udara dan anggota-anggota pasukan pengebom (bombers crews), pejabat-
pejabat sipil di Angkatan Laut, pengawas-pengawas dalam pabrik, administrator administrator
perguruan tinggi, guru, kepala guru, penilik-penilik sekolah. pemimpin-pemimpin berbagai
gerakan mahasiswa, dan kelompok kelompok sipil lainnya (Thoha, 2012 P 279).

3. Studi Kepemimpian Michigan

Pada saat yang hampir bersamaan dengan Universitas Ohio, kantor riset dari Angkatan Laut
mengadakan kontrak kerja sama dengan Pusat Riset Survei Universitas Michigan untuk
melakukan suatu penelitian. Tujuan dari kerja sama penelitian ini antara lain untuk menentukan
prinsip-prinsip produktivitas kelompok dan kepuasan anggota kelompok yang diperoleh dari
partisipasi mereka. Untuk mencapai tujuan ini maka pada tahun 1974, dilakukan penelitian di
Newark, New Jersey, pada perusahaan asuransi Prudential (Thoha, 2012 P 282).

2.2 Gaya-Gaya Kepemimpinan


Seorang pemimpin dalam memimpin perusahaan tidak bisa lepas dari gaya kepemimpinan. Gaya
kepemimpinan itu timbul berdasarkan cara bertindak atau bertingkah laku dari pemimpin yang
bersangkutan. Seorang pemimpin dapat meningkatkan efektifitas kepemimpinannya dengan
menggunakan gaya yang berbeda tergantung dari situasi dan kondisi yang sedang dihadapinya. Macam-
macam gaya kepemimpinan antara lain :

a. Gaya kepemimpinan otoriter (Autokratis)


Pemimpin memusatkan kekuasaan dan keputusan-keputusan pada diri pemimpin sendiri.
Pemimpin memegang wewenang sepenuhnya, dan memikul tanggung jawab sendiri. Pada
bawahannya hanya diberi informasi secukupnya untuk melaksnakan tugas-tugas yang diberikan
oleh pemimpin.

b. Gaya kepemimpinan demokratis


Pemimpin mendelegasikan wewenangnya secara luas. Pembuatan keputusan selalu dirundingkan
dengan para bawahannya, sehingga pemimpin dan bawahan bekerja sebagai suatu tim. Pemimpin
memberikaan informasi sebanyak-banyaknya kepada bawahan tentang tugas dan pekerjaan
mereka. Gaya kepemimpinan bebas (Laissez faire)

Pemimpin hanya berpartisipasi minimum, para bawahannya menentukan diri sendiri masalahnya (Agus
Sabari, 2001 P 162). Selain gaya kepemimpinan, seorang pemimpin tetap mempunyai beberapa ciri-ciri
umum kepemimpinan, berikut ini empat ciri utama:

1. Mereka memberikan arahan dan arti bagi orang-orang yang mereka pimpin. Artinya, mereka bisa
mengingatkan para bawahan akan hal-hal penting dan membimbing pengikutnya menyadari bahwa
apa yang mereka lakukan mampu membuat perbedaan penting.

2. Mereka menumbuhkan kepercayaan

3. Mereka mendorong tindakan dan pengambilan resiko

4. Mereka memberikan harapan. Dengan cara yang nyata atau simbolis mereka menekankan bahwa
kesuksesan akan dapat diraih (John M.ivancevich dkk. 2006 P 194).

2.3 Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah proses memilih suatu alternatif cara bertindak metode yang efesiensi
sesuai situasi. Proses itu untuk menentukan dan menyelesaikan dan menemukan masalah organisasi.
Pernyataan ini menegaskan bahwa mengambil keputusan memerlukan suatu tindakan. dan membutuhkan
beberapa langkah (J.. Salusu, 1996 P 47).

Menurut G.R. Terry (dalam Hasan 2002) pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku
kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada. Menurut S.P Siagian (1998) pengambilan
keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan
mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Sedangkan
menurut James A.F. Stoner pengambilan keputusan adalah sebagai proses yang digunakan untuk memilih
suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah (Nugroho J. Setiadi, 2008 P 17).

Pengambilan keputusan pada hakekatnya adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu
masalah. Pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan
mengambil tindakan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
Dari pengertian ini dapat diartikan beberapa hal yaitu :

a. Dalam proses pengambilan keputusan tidak ada hal yang terjadi secara kebetulan.
b. Pengambilan keputusan harus didasarkan kepada sistematika tertentu, antara lain: dengan
mempertimbangkan kemampuan organisasi, personel yang tersedia, situasi lingkungan yang akan
digunakan untuk melaksanakan keputusan yang diambil.
c. Sebelum suatu masalah dapat dipecahkan dengan baik, hakekat dari masalah tersebut harus
diketahui dengan jelas.
d. Pemecahan masalah tidak dapat dilakukan dengan coba-coba tetapi harus didasarkan pada fakta
yang terkumpul secara sistematis, baik dan dapat dipercaya.
e. Keputusan yang baik adalah keputusan yang diambil dari berbagi alternatif yang ada setelah
alternatif-alternatif itu dianalisa secara matang.

Dari pengertian diatas menunjukan bahwa pengambilan keputusan sebagai tugas terpenting dan terutama
bagi seorang pemimpin yang baik, bukan merupakan tugas mudah dan bahwa apabila seorang ingin
diakui sebagai seorang pemimpin yang baik maka orang tersebut sepanjang karirnya harus teratur dan
berkesinambungan dengan kemampuan mengambil keputusan. Dengan kata lain pengambilan keputusan
adalah suatu teknik untuk memecahkan suatu masalah denagn mempergunakan teknik-teknik ilmiah.

2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Pengambilan Keputusan

Ada 6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengambilan Keputusan:

1. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada
kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya
memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.

2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.

3. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan
berbagai konsekuensinya.

4. Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai
potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.

5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya
dapat mempengaruhi tindakan individual.

6. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil
yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu. Selanjutnya, John D.Miller dalam
Imam Murtono (2009) menjelaskan faktor faktor yang berpengaruh dalam pengambilan
keputusan adalah: jenis kelamin pria atau wanita, peranan pengambilan keputusan, dan
keterbatasan kemampuan.

2.5 Pengaruh Perilaku Pemimpin Terhadap Pengambilan Keputusan

Ada empat perilaku terhadap pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut :


1. Nilai
Nilai dianggap sebagai pedoman jika seorang menghadapi situasi dimana harus dilakukan
suatu pilihan.
2. Kepribadian.
Aspek kepribadian meliputi sikap, Kepercayaan dan kebutuhan individu.
3. kecendrungan mengambil resiko
Ada yang berani dalam mengambil resiko,ada yang ditengah-tengah dan ada yang penuh
pertimbangan /kurang ambil resiko.
4. Disonasi kognif
Adanya rasa cemas pada pengambilan keputusan terhadap akibat dari keputusan yang
diambilnya (Ardana, Komang, dkk. 2013 P 84).

2.6 Peranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan

Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan
keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah
satu tugas pemimpin, sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia
tidak dapat menjadi pemimpin. Pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter
bagi seorang pemimpin. Oleh sebab itu, untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang diambil bukan
hanya dinilai dari konsekuensi yang ditimbulkannya, melainkan melalui berbagai pertimbangan dalam
prosesnya. Kegiatan pengambilan keputusan merupakan salah satu bentuk kepemimpinan, sehingga:

1. Teori keputusan merupakan metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis situasi yang
tidak pasti atau berisiko, dalam konteks ini keputusan lebih bersifat perspektif daripada deskriptif.
2. Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana seorang manajer memperoleh dan
menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk menemukan
informasi yang relevan dan menganalisis data, manajer, secara individual dan dalam tim,
mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi bisnisnya.
3. Pengambilan keputusan adalah proses memilih di antara altematif-alternatif tindakan untuk
mengatasi masalah. Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah
dilakukan. Oleh karena itu banyak pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Bahkan
ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat
dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan
usul tertulis dan lain sebagainya.

Dalam setiap pengambilan keputusan selalu diperlukan kombinasi yang sebaik baiknya dari :

a. Perasaan, firasat atau intuisi.


b. Pengumpulan, pengolahan, penilaian dan interpretasi fakta-fakta secara rasional dan sistematis.
c. Pengalaman baik yang langsung maupun tidak langsung
d. Wewenang formal yang dimiliki oleh pengambil keputusan.

Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin dapat menggunakan metode metode sebagai
berikut :

a. Keputusan-keputusan yang sifatnya sederhana individual artinya secara sendirian.


b. Keputusan-keputusan yang sifatnya seragam dan diberikan secara terus menerus dapat di
serahkan kepada orang-orang yang terlatih khusus untuk atau dilakukan dengan
menggunakan computer.
c. Keputusan-keputusan yang bersifat rumit dan kompleks dalai arti menjadi tanggung jawab
masyarakat lebih baik diambil secara kelompok. Keputusan-keputusan yang bersifat rumit
dan kompleks sebab masalahnya menyangkut perhitungan-perhitungan secara teknis agar
diambil dengan bantuan seorang ahli dalam bidang yang akan diambil keputusannya.

2.7 Langkah-Langkah Pemimpin dalam Mengambil keputusan

Masalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin terikat pada suatu tempat, situasi, orang dan waktu
tertentu. Masalah dalam pengambilan keputusan senantiasa dihubungkan dengan tujuan yang jelas. Jenis-
jenis masalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin berdasarkan intensitas masalah yang dapat
digolongkan menjadi masalah yang sederhana dan masalah yang komplek.

Pengambilan keputusan antara lain juga diartikan sebagai suatu tehnik memecahkan suatu masalah
dengan mempergunakan tehnik-tehnik ilmiah. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ada 7 langkah yang
perlu diambil oleh seorang pemimpin dalam usaha memecahkan masalah dengan mempergunakan teknik-
teknik ilmiah. Langkah-langkah itu adalah (Siagian SP, 1973):

a. Mengetahui hakekat dari pada masalah yang dihadapi, dengan perkataan mendefinisikan masalah
yang dihadapi itu dengan setepat-tepatnya:
b. Mengumpulkan fakta dan data yang relevant
c. Mengolah fakta dan data tersebut
d. Menentukan beberapa alternatif yang mungkin ditempuh
e. Memilih cara pemecahan dari alternatif-alternatif yang telah diolah dengan matang
f. Memutuskan tindakan apa yang hendak dilakukan Menilai hasil-hasil yang diperoleh sebagai
akibat daripada keputusan yang telah diambil.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pengambilan keputusan pada hakekatnya adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu
masalah Pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan
mengambil tindakan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
pengambilan keputusan sebagai tugas terpenting dan terutama bagi seorang pemimpin yang baik, bukan
merupakan tugas mudah dan bahwa apabila seorang ingin diakui sebagai seorang pemimpin yang baik
maka orang tersebut sepanjang karirnya harus teratur dan berkesinambungan dengan kemampuan
mengambil keputusan. Dengan kata lain pengambilan keputusan adalah suatu teknik untuk memecahkan
suatu masalah denagn mempergunakan teknik-teknik ilmiah.

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju tentang apa yang
akan dikerjakan dan bagaimana tugas itu dapat dilakukan secara efektif, dan proses memfasilitasi usaha
individu dan kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Pemimpin dalam memimpin organisasi
mempunyai macam-macam gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpin itu adalah gaya kepemimpinan
otoriter, demokratis dan bebas.

Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan
keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah
satu tugas pemimpin, schingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia
tidak dapat menjadi pemimpin. Pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter
bagi seorang pemimpin.
DAFTAR PUSTAKA
Soetopo, Hendyat. 2012. Perilaku Organisasi. PT. Rosda : Bandung

Rivai, Veithzal. 2003. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Raja Grafindo Persada Jakarta.

J. Salusu. 1996. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: PT Grasindo. Nugroho J. Setiadi.


2008.
Bussines Economic and Managerial Deficion Making. Jakarta: Prenada Media Group. Thoha,
Miftah. 2012. Perilaku Organisasi. Rajawali Pers : Jakarta

Agus Sabari. 2001. Manajemen Pengantar. Yogjakarta: UPP AMP YKPN. John M.ivancevich
dkk.
2006. Perilaku dan Manajemen Organisasi Edisi ke 7 Jilid ke 2. Erlangga.

Ardana, Komang, dkk. 2013. Perilaku Keorganisasian. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai