Dosen Pengampu:
Rendra Nasrul Rifa’i, M.T.I
Disusun oleh :
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberi hidayah,
rahmat, serta karunianya kepada kami sehingga diberi kesempatan untuk menyelesaikan salah
satu tugas pembuatan makalah ini yang kami beri dengan judul “Kepemimpinan Dalam
Organisasi”. Sholawat serta salam kita curahkan kepada Baginda kita Muhammad Saw,
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga pada dosen pengampu mata kuliah
Teori dan Perilaku Organisasi yaitu Bapak Rendra Nasrul Rifa’i, M.T.I serta teman-teman
yang telah berpartisipasi dan memberikan dukungan sebanyak-banyak nya dalam
menyelesaikan masalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak ketidak sempurnaan baik dari segi tulis, segi bahasa dan pokok pembahasan.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan dan
pembaca yang bersifat membangun serta semoga dengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaat untuk memberikan wawasan serta pengetahuan bagi setiap pembaca nya. Amin
Ya Robbal Alamin.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….……..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….………..1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………….…….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………2
C. Tujuan………………………………………………………………………………………2
D. Manfaat……………………………………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………...….3
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………..11
B. Saran………………………………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan dan organisasi merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan
antara satu dengan yang lainnya. Istilah kepemimpinan sesungguhnya telah lama
menjadi bahan perbincangan oleh banyak orang ilmuwan dan praktisi. Kepemimpinan
seringkali diasosiasikan dengan orang-orang yang dinamis dan kuat yang memimpin bala
tentara, mengendalikan perusahaan besar, atau menentukan arah suatu bangsa dan
masyarakat. Agar terciptanya suatu organisasi yang harmonis, maka manusia harus
memiliki kelompok dalam suatu organisasi tertentu. Kepemimpinan merupakan hal yang
selalu menarik dibicarakan. Lebih dari itu, kepemimpinan dan peranan pemimpin
menentukan kelahiran, pertumbuhan dan kedewasaan serta kematian organisasi.
B. Rumusan Masalah
1
5. Apa pentingnya sebuah kepemimpinan dalam sebuah organisasi?
C. Tujuan
Untuk mengetahui definisi serta kegunaan dalam setiap bagian dari statistika
deskriptif. Dengan dibuatnya makalah ini dapat membantu kita dalam memahami peran
dan betapa pentingnya sebuah kepemimpinan dalam organisasi. Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini sendiri guna menambah wawasan pengetahuan tentang
kepemimpinan dalam organisasi yang mungkin akan berguna serta bermanfaat bagi para
pembaca nya.
D. Manfaat
Penulis berharap dengan diketiknya makalah ini dapat berguna bagi para pembaca
dan dapat memahami serta mengimplementasikan dari pentingnya sebuah statistika
deskriptif dalam kehidupan sehari-hari atau kasus yang berkaitan dengan pengumpulan
ataupun pengelompokan data.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Organisasi adalah alat dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang
atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka dipilihlah seorang pemimpin sebagai penggerak atau motivator dalam
organisasi. Kepemimpinan atau dalam bahasa Inggris disebut dengan leadership
memiliki arti luas meliputi “Ilmu Tentang Kepemimpinan, Teknik Kepemimpinan, Seni
Memimpin, Ciri Kepemimpinan, serta Sejarah Kepemimpinan” (Tikno Lensuie).
Kepemimpinan mengacu pada seseorang yang memimpin sebuah organisasi atau
lembaga, dan bukan sekedar memimpin upacara bendera, paduan suara dan sejenisnya
(memimpin sesaat). Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang,
baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu. Terdapat dua hal
penting dari kepemimpinan yaitu :
a. Kepemimpinan sangat berkaitan erat dengan hal mempengaruhi.
b. Kepemimpinan adalah bagaimana mempengaruhi orang lain tanpa paksaan.
Namun dalam hal merumuskan pengertian dari kepemimpinan ini, tentu berbeda
tergantung dari sudut mana seseorang melihatnya. berikut beberapa definisi dari
kepemimpinan menurut beberapa ahli, yaitu:
1. Koontz & O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi
sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih
tujuan kelompoknya.
2. Wexley & Yukl (1977), kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi orang lain
untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah
laku mereka.
3. Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang
untuk bersedia berusaha mencapai tujuan bersama.
4. Pendapat lain, kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara
mempengaruhi orang atau sekelompok orang.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya para ahli tersebut
melihat dari sudut pandang bagaimana mempengaruhi orang lain untuk mencapai
3
tujuan. namun ada pendapat para ahli lain yang melihat kepemimpinan dari sudut
pandang yang berbeda, seperti :
4
B. Teori Kepemimpinan dalam Organisasi
5
4) Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien,
5) Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis,
6) Menyusun fungsi manajemen secara baik,
7) Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreativitas,
8) Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar.
6
3) Fungsi Partisipasi
Dalam menjalankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang
yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam
melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama
untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas
pokok, sesuai dengan posisi masing-masing.
4) Fungsi Delegasi
Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang
membuat atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah kepercayaan
seorang pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk pelimpahan
wewenang dengan melaksanakannya secara bertanggung jawab. Fungsi pendelegasian
ini, harus diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok tidak mungkin
diwujudkan oleh seorang pemimpin seorang diri.
5) Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu
mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif,
sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dalam
melaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan
bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan”.
2) Pendekatan Keahlian
Individu pemimpin merupakan fokus dari pendekatan keahlian dan pendekatan sifat.
Namun, jika pendekatan sifat berhubungan dengan karakter pribadi pemimpin yang
dibawanya sejak lahir, maka pendekatan keahlian berpusat pada kemahiran dan
kemampuan yang dapat dipelajari dan dikembangkan oleh seseorang yang ingin
menjadi pemimpin. Jika pendekatan sifat mempertanyakan siapa saja yang mampu
untuk menjadi pemimpin, maka pendekatan keahlian mempertanyakan apa yang
7
harus diketahui untuk menjadi seorang pemimpin. Kemampuan seseorang untuk
mengaplikasikan pengetahuan dan kompetensi yang dimilikinya untuk mencapai
tujuan merupakan pengertian dari pendekatan keahlian.
3) Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku berdasarkan pada pemikiran bahwa sikap dan gaya
kepemimpinan mampu menentukan kesuksesan atau kegagalan seorang pemimpin.
Sikap dan gaya kepemimpinan tersebut terlihat dari kehidupannya sehari-hari, cara ia
memberi perintah, membagi tugas dan wewenangnya, cara berkomunikasi, cara
mendorong semangat kerja bawahan, cara memberi bimbingan dan pengawasan, cara
membina disiplin kerja bawahan, cara menyelenggarakan dan memimpin rapat
anggota, cara mengambil keputusan dan sebagainya.
4) Pendekatan Situasional
Pendekatan situasional atau pendekatan kontingensi didasarkan pada pendapat tentang
kesuksesan kepemimpinan tidak hanya dipengaruhi oleh perilaku pemimpin saja.
Setiap organisasi mempunyai karakter khusus dan unik yang bahkan organisasi sejenis
pun akan menghadapi isu-isu yang bervariasi karena lingkungan, semangat, watak dan
situasi yang berbeda ini harus ditindaklanjuti dengan perilaku kepemimpinan.
Pemimpin merupakan individu yang memimpin orang terpilih sebagai pemimpin. Ia
terpilih karena kemampuan kompetitif dan kooperatif dalam kelompoknya. Hal ini
sangat penting dalam mengatur atau memanfaatkan sumber-sumber potensial dalam
organisasi. Kepemimpinan juga tidak terpisahkan dari istilah kekuasaan yang bersifat
dominan. Apabila kekuasaan tidak ada dalam diri seorang pemimpin, maka kurang
utuh kewenangan yang ia berikan. Banyak para ahli yang mendefinisikan kekuasaan.
Kekuasaan berhubungan erat dengan kepemimpinan. Dengan memberikan interaksi
yang menyeluruh antara kepemimpinan dan kekuasaan. Kekuasaan sangat berperan
dalam menentukan nasib umat manusia. Hubungan pemimpin dan kekuasaan adalah
ibarat gula dengan manisnya, ibarat garam dengan asinnya. Dua-duanya tak
terpisahkan. Kepemimpinan yang efektif terwujud pada pemimpin yang
kekuasaannya mampu menggugah pengikutnya mencapai prestasi yang memuaskan.
Saat kekuasaan tidak hanya muncul dari satu sumber, kepemimpinan yang efektif bisa
dianalogikan sebagai gerakan untuk memanfaatkan asal usul kekuasaan dan
menerapkannya di lingkungan yang tepat.
8
E. Pentingnya Sebuah Kepemimpinan Dalam Organisasi
Berikut ini hal-hal yang patut diperhatikan dalam memimpin suatu organisasi:
a) Efektivitas kepemimpinan bukan berdasarkan penunjukannya, melainkan
penerimaan para anggota terhadap kepemimpinannya.
b) Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan
berkembang.
c) Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi.
d) Sikap dan perilaku seseorang terbentuk dari pertumbuhan dan perkembangan.
e) Anggota yang mampu menyesuaikan cara berpikir dan bertindaknya untuk mencapai
tujuan organisasi dapat mewujudkan kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi.
Selain itu ada beberapa penjelasan tentang betapa pentingnya sebuah kepemimpinan
dalam sebuah organisasi, yaitu:
2. Ada 3 sebab mengapa seseorang menjadi seorang pemimpin, antara lain yaitu :
a. Melalui berbagai persiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
b. Memiliki bakat kepemimpinan sejak ia lahir yang kemudian dikembangkan melalui
pendidikan dan pengalaman dan sesuai tuntutan lingkungan sekitar.
c. Untuk persyaratan kepemimpinan yang dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan,
dan kemampuan.
a. Produktivitas
Sebuah kemampuan dan kemauan dapat menghasilkan prestasi kerja yang efektif
dan berdaya guna dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan non-manusia.
Dalam kasus ini, seorang atasan berperan untuk memaksimalkan produktivitas
pegawai melalui peningkatan kemauan untuk bekerja keras dan berkontribusi
secara tepat guna.
b. Kepuasan Kerja
Memberikan lingkungan kerja yang baik dapat menambah kepuasaan kerja
pegawai yang bergantung pada perilaku pemimpin terhadap pegawainya. Dengan
9
demikian, atasan harus memastikan bahwa ia bersikap sesuai dengan apa yang bisa
diterima oleh bawahannya.
c. Kerjasama Kelompok
Seorang atasan harus memastikan bahwa bawahannya mengerjakan tugas masing-
masing dengan sebaik-baiknya dan saling percaya satu sama lain untuk memajukan
organisasi mereka. Pemimpin memotivasi mereka dalam mencapai tujuan
organisasi.
e. Semangat Karyawan
Semangat kerja yang tinggi dari seorang pegawai dapat membantu terwujudnya
kepemimpinan yang efektif. Pemimpin yang bijaksana mampu memberikan hak
kepada setiap kelompok dalam hal pemikiran dan perilaku, agar dapat terjalin
interaksi yang lebih baik. Lebih lanjut, hubungan yang baik yang difasilitasi antara
anggota-anggota kelompok dengan menjaga disiplin dan pengawasan pada
karyawan.
f. Koordinasi
Mengintegrasikan tujuan pribadi dan tujuan kelompok yang mengikat persamaan
dari dua kepentingan. Pemimpin menyimpan informasi yang dibutuhkan
kelompok, untuk membuat suatu keputusan umum dalam rangka mengkoordinasi
upaya secara keseluruhan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi adalah alat dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang
atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka dipilihlah seorang pemimpin sebagai penggerak atau motivator dalam
organisasi. Dari beberapa pendapat diatas dapat kita simpulkan bahwasanya
kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang kompleks dimana seorang
pemimpin mempengaruhi bawahannya dalam melaksanakan dan mencapai visi, misi, dan
tugas, atau objektif-objektif yang dengan itu membawa organisasi menjadi lebih maju
dan bersatu. Seorang pemimpin itu melakukan proses ini dengan mengaplikasikan sifat-
sifat kepemimpinan dirinya yaitu kepercayaan, nilai, etika, perwatakan, pengetahuan, dan
kemahiran kemahiran yang dimilikinya. Kepemimpinan merupakan suatu interaksi antara
anggota suatu kelompok sehingga pemimpin merupakan agen pembaharu, agen
perubahan, orang yang perilakunya akan lebih mempengaruhi orang lain daripada
perilaku orang lain yang mempengaruhi mereka, dan kepemimpinan itu sendiri timbul
ketika satu anggota kelompok menambah motivasi kepentingan anggota lainnya dalam
kelompok. Dalam kepemimpinan terdapat teori, fungsi, dan juga pendekatan-pendekatan
yang membuat sebuah bentuk dari kepemimpinan tersebut benar-benar dibutuhkan dalam
sebuah organisasi.
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
2023.
Badu, Syamsu Q, and Novianty Djafri. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Edited by
https://id.scribd.com/document/327651601/Makalah-Kepemimpinan-Dalam-