Anda di halaman 1dari 15

Makalah

GAYA KEPEMIMPINAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Disusun Oleh :

NADIATURRAHMAH
NIM. 19170060

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM AL-AZIZIYAH
SAMALANGA, 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan
sebuah makalah yang berjudul “Gaya Kepemimpinan dalam Pengambilan
Keputusan”. Salawat dan salam kita panjatkan kaharibaan nabi besar Muhammad
SAW yang mana telah membawa umat dari alam kebodohan kepada alam yang
penuh dengan ilmu pengetahuan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
yang telah membimbing penulis dan juga kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
memberikan manfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua. Aamiin.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI...............................................................................3
A. Pengertian Kepemimpinan..................................................................3
B. Macam-Macam Gaya Kepemimpinan.................................................4
C. Pengertian Pengambilan Keputusan....................................................5
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengambilan
Keputusan............................................................................................6
E. Pengaruh Perilaku Pemimpin Terhadap Pengambilan
Keputusan............................................................................................7
F. Peranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan....................8
G. Langkah-Langkah Pemimpin dalam Mengambil Keputusan..............9
BAB III PENUTUP.............................................................................................11
A. Kesimpulan..........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling
berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang
dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja
dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber
seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur
dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari
manajemen adalah kepemimpinan atau leadership.1
Di lingkungan masyarakat maupun dalam organisasi formal maupun non
formal selalu ada seseorang yang dianggap lebih dari yang lain. Seseorang yang
memiliki kemampuan lebih tersebut kemudian diangkat atau ditunjuk sebagai orang
yang mengatur orang lainnya. Biasanya orang seperti itu disebut pemimpin atau
manajer. Dari kata pemimpin itulah kemudian muncul istilah kepemimpinan setelah
melalui proses yang panjang.
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan
dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan
personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan
pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan
untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut
meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok
dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan
modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan
memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan
memahami relasi antar konsep kepemimpinan-kekuasaan-politik dalam organisasi,
serta kemampuan mengkontruksikan budaya organisasi yang ideal.2

1 Soetopo, Hendyat. 2012. Perilaku Organisasi. PT. Rosda : Bandung


2 Rivai, Veithzal. 2003. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Raja Grafindo

1
B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian Kepemimpinan?
2. Apa macam-macam Gaya Kepemimpinan?
3. Apa Pengertian Pengambilan Keputusan ?
4. Faktor-Faktor apa saja yang mempengaruhi dalam Pengambilan Keputusan ?
5. Bagaimana Pengaruh Perilaku Pemimpin Terhadap Pengambilan Keputusan?
6. Bagaimana Peranan kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan ?
7. Bagaimana Langkah-langkah Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan?

C.    Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui pengertian dari pengambilan keputusan.
2. Agar mengetahui pengertian dari kepemimpinan
3. Agar mengetahui macam-macam gaya kepemimpinan
4. Agar mengetahui Faktor-Faktor apa saja yang mempengaruhi dalam
Pengambilan keputusan
5. Agar mengetahui Bagaimana Pengaruh Perilaku Pemimpin Terhadap
Pengambilan keputusan
6. Agar mengetahui Peranan kepemimpinan dalam pengambilan keputusan
7. Agar mengetahui Langkah-langkah Kepemimpinan dalam pengambilan
Keputusan

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan
Membicarakan kepemimpinan memang menarik, dan dapat dimulai dari mana
saja ia akan diteropong. Dari waktu ke waktu kepemimpinan menjadi perhatian
manusia. Ada yang berpendapat masalah kepemimpinan itu sama tuanya dengan
sejarah manusia. Kepemimpinan dibutuhkan manusia , karena adanya suatu
keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia. Disatu pihak manusia
terbatas kemampuannya untuk memimpin, di pihak lain ada orang yang mempunyai
kelebihan kemampuan untuk pemimpin. Di sinilah timbulnya kebutuhan akan
pemimpin dan kepemimpinan.3
Kepemimpinan adalah suatu aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain
agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Di sini dapat ditangkap
suatu pengertian jika seseorang telah mulai berkeinginan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain, maka di sini kegiatan kepemimpinan itu telah dimulai. Pengaruh
dan kekuasaan dari seseorang pemimpin mulai nampak relevansi untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, maka di sini kegiatan kepemimpinan itu telah
dimulai. Pengaruh dan kekuasaan dari seseorang pemimpin mulai nampak
relevansinya.
Kepemimpinan sebagai konsep manajemen dalam organisasi mempunyai
kedudukan strategis, karena merupakan sentral bagi seluruh kegiatan organisasi.
Kepemimpinan mutlak diperlukan dimana terjadi hubungan kerja sama dalam
mencapai tujuan organisasi.
Dalam kenyataannya kepemimpinan dapat mempengaruhi moral dan kepuasan
kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu
organisasi. Kepemimpinan juga memainkan peranan kritis dalam membantu
kelompok atau perorangan untuk mencapai tujuan merka.
Menurut M.S.P Hasibuan, Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang
lain untuk memahami dan setuju tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana
tugas itu dapat dilakukan secara efektif, dan proses memfasilitasi usaha individu dan

3 Thoha, Miftah. 2012. Perilaku Organisasi. Jakarta, : Rajawali Pers, hlm. 256

3
kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut pendapat Kartono,
kepemimpinan adalah kemampuan untuk memberikan pengaruh yang konstruktif
kepada orang lain untuk melakukan suatu usaha koperatif mencapai tujuan yang telah
direncanakan.

B. Macam-Macam Gaya Kepemimpinan


Seorang pemimpin dalam memimpin perusahaan tidak bisa lepas dari gaya
kepemimpinan. Gaya kepemimpinan itu timbul berdasarkan cara bertindak atau
bertingkah laku dari pemimpin yang bersangkutan. Seorang pemimpin dapat
meningkatkan efektifitas kepemimpinannya dengan menggunakan gaya yang berbeda
tergantung dari situasi dan kondisi yang sedang dihadapinya.
Macam-macam gaya kepemimpinan antara lain :
1. Gaya kepemimpinan otoriter
Pemimpin memusatkan kekuasaan dan keputusan-keputusan pada diri
pemimpin sendiri. Pemimpin memegang wewenang sepenuhnya, dan memikul
tanggung jawab sendiri. Pada bawahannya hanya diberi informasi secukupnya untuk
melaksnakan tugas-tugas yang diberikan oleh pemimpin.
2. Gaya kepemimpinan demokratis
Pemimpin mendelegasikan wewenangnya secara luas. Pembuatan keputusan
selalu dirundingkan dengan para bawahannya, sehingga pemimpin dan bawahan
bekerja sebagai suatu tim. Pemimpin memberikaan informasi sebanyak-banyaknya
kepada bawahan tentang tugas dan pekerjaan mereka.
3. Kepemimpinan Partisipatif
Dalam gaya kepemimpinan partisipatif, ide dapat mengalir dari bawah
(anggota) atas pemecahan suatu masalah dan pembuatan keputusan dipegang secara
bergantian. Pemimpin memberikan ruang gerak bagi para bawahan untuk dapat
berpartisipasi dalam pembuatan suatu keputusan serta adanya suasana persahabatan
dan hubungan saling percaya antar pemimpin dan anggota. Dalam gaya ini pemimpin
juga cenderung aktif dalam meminta masukan dari para anggota setiap
menyelesaikan suatu masalah.

4. Gaya kepemimpinan Delegatif

4
Pemimpin hanya berpartisipasi minimum, para bawahannya menentukan diri
sendiri masalahnya.4 Selain gaya kepemimpinan, seorang pemimpin tetap
mempunyai beberapa ciri-ciri umum kepemimpinan, berikut ini empat ciri utama :
1) Mereka memberikan arahan dan arti bagi orang-orang yang mereka pimpin.
Artinya, mereka bisa mengingatkan para bawahan akan hal-hal penting dan
membimbing pengikutnya menyadari bahwa apa yang mereka lakukan
mampu membuat perbedaan penting.
2) Mereka menumbuhkan kepercayaan
3) Mereka mendorong tindakan dan pengambilan resiko
4) Mereka memberikan harapan. Dengan cara yang nyata atau simbolis mereka
menekankan bahwa kesuksesan akan dapat diraih.5

C. Pengertian Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan adalah proses memilih suatu alternatif cara bertindak
metode yang efesiensi sesuai situasi. Proses itu untuk menentukan dan
menyelesaikan dan menemukan masalah organisasi. Pernyataan ini menegaskan
bahwa mengambil keputusan memerlukan suatu tindakan dan membutuhkan
beberapa langkah.6
Menurut G.R. Terry (dalam Hasan 2002) pengambilan keputusan adalah
pemilihan alternatif perilaku kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatiff yang
ada. Menurut S.P Siagian (1998) pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan
yang sistematis terhadap hakikat alternatiff yang dihadapi dan mengambil tindakan
yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Sedangkan
menurut James A.F. Stoner pengambilan keputusan adalah sebagai proses yang
digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.7
Pengambilan keputusan pada hakekatnya adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakekat suatu masalah. Pengumpulan fakta-fakta dan data,

4Agus Sabari. 2001. Manajemen Pengantar. Yogjakarta: UPP AMP YKPN, hlm. 162.
5 John M.ivancevich dkk. 2006. Perilaku dan Manajemen Organisasi Edisi ke 7 Jilid ke 2.
Erlangga, hlm. 194.
6 J. Salusu. 1996. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: PT Grasindo, hlm. 47.
7 Nugroho J. Setiadi. 2008. Bussines Economic and Managerial Deficion Making. Jakarta:
Prenada Media Group, hlm. 17.

5
penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan –
tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Dari
pengertian ini dapat diartikan beberapa hal yaitu:
1) Dalam proses pengambilan keputusan tidak ada hal yang terjadi secara
kebetulan.
2) Pengambilan keputusan harus didasarkan kepada sistematika tertentu, antara
lain: dengan mempertimbangkan kemampuan organisasi, personel yang
tersedia, situasi lingkungan yang akan digunakan untuk melaksanakan
keputusan yang diambil.
3) Sebelum suatu masalah dapat dipecahkan dengan baik, hakekat dari masalah
tersebut harus diketahui dengan jelas.
4) Pemecahan masalah tidak dapat dilakukan dengan coba-coba tetapi harus
didasarkan pada fakta yang terkumpul secara sistematis, baik dan dapat
dipercaya.
5) Keputusan yang baik adalah keputusan yang diambil dari berbagi alternatif
yang ada setelah alternatif-alternatif itu dianalisa secara matang.
Dari pengertian diatas menunjukkan bahwa pengambilan keputusan sebagai
tugas terpenting dan terutama bagi seorang pemimpin yang baik, bukan merupakan
tugas mudah dan bahwa apabila seorang ingin diakui sebagai seorang pemimpin yang
baik maka orang tersebut sepanjang karirnya harus teratur dan berkesinambungan
dengan kemampuan mengambil keputusan.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Pengambilan Keputusan


Ada 6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengambilan Keputusan :
1. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau
kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan
rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan
kesenangan.
2. Emosional

6
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi
secara subjective.
3. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami
situasi dan berbagai konsekuensinya.
4. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan.
Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui
kemampuanya dalam bertindak.
5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang
keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.
6. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin
memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.

E. Pengaruh Perilaku Pemimpin Terhadap Pengambilan Keputusan


Ada empat perilaku terhadap pengambilan keputusan, yaitu  sebagai berikut.
1. Nilai.
Nilai dianggap sebagai pedoman jika seorang menghadapi situasi dimana harus
dilakukan suatu pilihan.
2. kepribadian.
Aspek kepribadian meliputi sikap, Kepercayaan dan kebutuhan individu.
3. kecendrungan mengambil resiko.
Ada yang berani dalam mengambil resiko,ada yang ditengah-tengah dan ada
yang penuh pertimbangan /kurang ambil resiko.
4. Disonasi kognif.
Adanya rasa cemas pada pengambilan keputusan terhadap akibat dari keputusan
yang diambilnya.8
F. Peranan Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan

8 Ardana, Komang, dkk. 2013. Perilaku Keorganisasian. Graha Ilmu : Yogyakarta, hlm. 123.

7
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya
dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil
tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin, sehingga jika
seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat
menjadi pemimpin. Pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan
karakter bagi seorang pemimpin. Oleh sebab itu, untuk mengetahui baik tidaknya
keputusan yang diambil bukan hanya dinilai dari konsekuensi yang ditimbulkannya,
melainkan melalui berbagai pertimbangan dalam prosesnya. Kegiatan pengambilan
keputusan merupakan salah satu bentuk kepemimpinan, sehingga:
1. Teori keputusan merupakan metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis
situasi yang tidak pasti atau berisiko, dalam konteks ini keputusan lebih bersifat
perspektif daripada deskriptif.
2. Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana seorang manajer
memperoleh dan menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser
jawaban untuk menemukan informasi yang relevan dan menganalisis data,
manajer, secara individual dan dalam tim, mengatur dan mengawasi informasi
terutama informasi bisnisnya.
3. Pengambilan keputusan adalah proses memilih di antara alternatif-alternatif
tindakan untuk mengatasi masalah.
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah
dilakukan. Oleh karena itu banyak pemimpin yang kurang berani mengambil
keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode
pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia,
dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.
Dalam setiap pengambilan keputusan selalu diperlukan kombinasi yang
sebaik-baiknya dari :
a. Perasaan, firasat atau intuisi.
b. Pengumpulan, pengolahan, penilaian dan interpretasi fakta-fakta secara
rasional dan sistematis.
c. Pengalaman baik yang langsung maupun tidak langsung
d. Wewenang formal yang dimiliki oleh pengambil keputusan.

8
Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin dapat menggunakan
metode-metode sebagai berikut :
a. Keputusan-keputusan yang sifatnya sederhana individual artinya secara
sendirian.
b. Keputusan-keputusan yang sifatnya seragam dan diberikan secara terus
menerus dapat di serahkan kepada orang-orang yang terlatih khusus untuk
atau dilakukan dengan menggunakan computer.
c. Keputusan-keputusan yang bersifat rumit dan kompleks dalai arti menjadi
tanggung jawab masyarakat lebih baik diambil secara kelompok.
Keputusan-keputusan yang bersifat rumit dan kompleks sebab masalahnya
menyangkut perhitungan–perhitungan secara teknis agar diambil dengan bantuan
seorang ahli dalam bidang yang akan diambil keputusannya.

G. Langkah-Langkah Pemimpin dalam Mengambil Keputusan


Masalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin terikat pada suatu tempat,
situasi, orang dan waktu tertentu. Masalah dalam pengambilan keputusan senantiasa
dihubungkan dengan tujuan yang jelas. Jenis-jenis masalah yang dihadapi oleh
seorang pemimpin berdasarkan intensitas masalah yang dapat digolongkan menjadi
masalah yang sederhana dan masalah yang komplek.
Pengambilan keputusan antara lain juga diartikan sebagai suatu tehnik
memecahkan suatu masalah dengan mempergunakan tehnik-tehnik ilmiah. Secara
singkat dapat dikatakan bahwa ada 7 langkah yang perlu diambil oleh seorang
pemimpin dalam usaha memecahkan masalah dengan mempergunakan teknik-teknik
ilmiah. Langkah-langkah itu adalah : 
1. Mengetahui hakekat dari pada masalah yang dihadapi, dengan perkataan lain
mendefinisikan masalah yang dihadapi itu dengan setepat-tepatnya;
2. Mengumpulkan fakta dan data yang relevant
3. Mengolah fakta dan data tersebut
4. Menentukan beberapa alternatif yang mungkin ditempuh
5. Memilih cara pemecahan dari alternatif-alternatif yang telah diolah dengan
matang

9
6. Memutuskan tindakan apa yang hendak dilakukan
7. Menilai hasil-hasil yang diperoleh sebagai akibat daripada keputusan yang
telah diambil.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengambilan keputusan pada hakekatnya adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakekat suatu masalah. Pengumpulan fakta-fakta dan data,
penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan –
tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
pengambilan keputusan sebagai tugas terpenting dan terutama bagi seorang
pemimpin yang baik, bukan merupakan tugas mudah dan bahwa apabila seorang
ingin diakui sebagai seorang pemimpin yang baik maka orang tersebut sepanjang
karirnya harus teratur dan berkesinambungan dengan kemampuan mengambil
keputusan. Dengan kata lain pengambilan keputusan adalah suatu teknik untuk
memecahkan suatu masalah dengan mempergunakan teknik-teknik ilmiah.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk memahami dan
setuju tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana tugas itu dapat dilakukan
secara efektif, dan proses memfasilitasi usaha individu dan kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. Pemimpin dalam memimpin organisasi mempunyai
macam-macam gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpin itu adalah : gaya
kepemimpinan otoriter, demokratis dan delegatif.
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya
dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil
tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin, sehingga jika
seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat
menjadi pemimpin. Pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan
karakter bagi seorang pemimpin.

11
DAFTAR PUSTAKA

Agus Sabari. 2001. Manajemen Pengantar. Yogjakarta: UPP AMP YKPN.

Ardana, Komang, dkk. 2013. Perilaku Keorganisasian. Graha Ilmu : Yogyakarta

J. Salusu. 1996. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: PT Grasindo.

John M.ivancevich dkk. 2006. Perilaku dan Manajemen Organisasi Edisi ke 7 Jilid
ke 2. Erlangga.

Nugroho J. Setiadi. 2008. Bussines Economic and Managerial Deficion Making.


Jakarta: Prenada Media Group. Persada : Jakarta

Rivai, Veithzal. 2003. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Raja Grafindo

Soetopo, Hendyat. 2012. Perilaku Organisasi. PT. Rosda : Bandung

Thoha, Miftah. 2012. Perilaku Organisasi. Rajawali Pers : Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai