Anda di halaman 1dari 25

KEPEMIMPINAN

MAKALAH

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen

Tugas Mandiri

DOSEN PEMBIMBING:

Bapak Mustamin B, S.E., M.M

DISUSUN OLEH:

Andi Nur Azizah

PROGRAM PRODI EKONOMI SYARI’AH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM(STAI)

DARUD DA’WAH WAL-IRSYAD(DDI)

PINRANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Kepemimpinan ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Makalah Kepemimpinan ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu
dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah
Kepemimpinan ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................2

C. Tujuan Masalah....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................4

A. Definisi Kepemimpinan......................................................................................4

B. Teori Kepemimpinan...........................................................................................5

C. Elemen Kunci Kepemimpinan...........................................................................7

D. Fungsi-fungsi Kepemimpinan............................................................................9

E. Karakteristik Kepemimpinan...........................................................................11

F. Gaya Kepemimpinan.........................................................................................12

G. Teknik Kepemimpinan......................................................................................12

H. Keahlian dalam Kepemimpinan.......................................................................13

I. Pendekatan dalam Kepemimpinan....................................................................13

BAB III PENUTUP.......................................................................................................17

A. Kesimpulan.........................................................................................................17

B. Saran....................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai unsur penting dalam penyelenggaraan organisasi, peranan


pemimpin sangat menentukan sekali dalam pencapaian sasaran yang telah
ditetapkan. Kepemimpinan telah banyak didefinisikan dengan berbagai cara dan
pemikiran yang berbeda dengan pendekatan yang berbeda pula. Kepemimpinan
dalam suatu organisasi merupakan salah satu faktor atas berhasil atau tidaknya
suatu organisasi. Kepemimpinan yang sukses, menunjukkan kesuksesan dalam
organisasi. Seorang pemimpin adalah inti dari sebuah organisasi di mana seorang
pemimpin yang melengkapi, melatih, dan mempengaruhi karyawan dengan
berbagai macam perilaku, skill dan respons terhadap karyawan untuk mencapai
misi dan tujuan organisasi dengan segala kemampuannya dan antusias. Leadership
atau kepemimpinan merupakan proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas
yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok. Kepemimpinan adalah
proses mempengaruhi serta membantu orang lain untuk bekerja dengan antusias
untuk mencapai tujuan-tujuan. Kepemimpinan merupakan alat untuk
mengarahkan dan menciptakan semangat pada karyawan untuk mengerjakan
tugas-tugasnya dalam mencapai tujuan yang akan dicapai.

Tiap organisasi yang memerlukan kerja sama antarmanusia memerlukan


seorang pemimpin. Komponen terpenting di dalam suatu organisasi adalah aspek
kepemimpinan. Kajian tentang kepemimpinan sudah banyak dilakukan mulai dari
kajian non-ilmiah sampai dengan kajian yang ilmiah. Pada kajian non-ilmiah,
kepemimpinan itu dilahirkan berdasarkan pengalaman intuisi dan kecakapan
praktis semata. Kepemimpinan dipandang sebagai pembawaan seseorang sebagai
anugerah Tuhan. Karena itu dicarilah orang yang mempunyai sifat-sifat istimewa
yang dipandang memenuhi syarat seorang pemimpin. Dari sudut pandang ilmiah,
kepemimpinan dipandang sebagai suatu fungsi, bukan sebagai kedudukan atau

1
2

pembawaan pribadi seseorang. Maka diadakanlah suatu analisa tentang unsur-


unsur dan fungsi yang dapat menjelaskan, syarat-syarat apa yang diperlukan agar
pemimpin dapat bekerja secara efektif dalam situasi yang berbeda-beda.
Pandangan baru ini membawa perubahan yang mendasar. Cara bekerja dan sikap
seorang pemimpin menjadi kajian yang menarik untuk dipelajari.

Konsepsi baru tentang kepemimpinan membawa konsekuensi baru yang


harus diperankan oleh seorang pemimpin. Semula pemimpin adalah orang yang
membuat rencana, berpikir, dan mengambil tanggung jawab untuk kelompok serta
memberikan arah kepada orang-orang lain. Sekarang, selain tugas yang telah
disebutkan di atas, seorang pemimpin itu sekaligus sebagai pelatih dan
koordinator bagi kelompoknya. Fungsi utama pemimpin adalah membantu
kelompok yang dipimpin untuk bersedia belajar memutuskan dan bekerja sama
secara lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, peran seorang pemimpin
termasuk menjadi pelatih yang dapat memberikan bantuan kepada kelompoknya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kepemimpinan?


2. Bagaimana teori kepemimpinan?
3. Apa elemen kunci kepemimpinan?
4. Apa fungsi-fungsi kepemimpinan?
5. Bagaimana karakteristik kepemimpinan?
6. Bagaimana gaya kepemimpinan?
7. Bagaimana teknik kepemimpinan?
8. Apa keahlian dalam kepemimpinan?
9. Bagaimana pendekatan dalam kepemimpinan?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan!


2. Untuk mengetahui teori kepemimpinan!
3. Untuk mengetahui elemen kunci kepemimpinan!
3

4. Untuk mengetahui fungsi-fungsi kepemimpinan!


5. Untuk mengetahui karakteristik kepemimpinan!
6. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan!
7. Untuk mengetahui teknik kepemimpinan!
8. Untuk mengetahui keahlian dalam kepemimpinan!
9. Untuk mengetahui pendekatan dalam kepemimpinan!
4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain, baik di dalam


organisasi maupun di luar organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan
dalam suatu situasi dan kondisi tertentu (Rivai, 2008)”. Menurut Hasibuan (2003:
170) “Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku
bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan organisasi”1.

Selanjutnya menurut Istianto (2009: 87) dalam bukunya Manajemen


Pemerintahan, ada beberapa definisi kepemimpinan yang dapat mewakili tentang
kepemimpinan, yaitu sebagai berikut:

1. Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam memimpin sedangkan


pemimpin adalah orangnya yang memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain sehingga orang lain tersebut mengikuti apa yang
diinginkannya. Oleh karena itu pemimpin harus mampu mengatur dan
mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
2. Kepemimpinan adalah di mana seorang pemimpin harus mampu mengatur
dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
3. Kepemimpinan merupakan subjek yang penting di dalam manajemen dan
ilmu administrasi karena kepemimpinan terkait dengan hubungan antara
atasan dan bawahan di dalam organisasi.
4. Kepemimpinan merupakan proses berorientasi kepada manusia dan dapat
diukur dari pengaruhnya terhadap perilaku organisasi.

1
Daft, Richard L. 208. The Leadership Experience. Ohio: Thomson Learning Education.

5
6

5. Kepemimpinan pemerintahan adalah sikap, perilaku dan kegiatan


pemimpin pemerintahan di pusat dan daerah dalam upaya mencapai tujuan
penyelenggaraan pemerintahan negara.

Menurut Sedarmayanti (2008), arti kepemimpinan adalah sebagai berikut:

1. Leadership is activity of influencing people to strive willingly for mutual


objectives. (Kepemimpinan adalah keseluruhan kegiatan atau aktivitas
untuk mempengaruhi kemampuan orang lain untuk mencapai tujuan yang
sama). (George. R. Terry)
2. Leader is exercises of authority and the making of decisions.
(Kepemimpinan adalah aktivitas pemegang kewenangan dan pengambilan
keputusan). (Robert Dubin)
3. Kepemimpinan merupakan inti manajemen karena kepemimpinan adalah
motor penggerak bagi sumber daya manusia dan sumber daya alam
lainnya. (Prof. Dr. S.P. Siagian)
4. Leadership is the process of influencing group activities toward goal
setting and goal achievement. (Kepemimpinan adalah suatu proses
mempengaruhi aktivitas kelompok dalam upaya perumusan dan
pencapaian tujuan). (Ralph. M. Stogdill)

Dari berbagai pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian


kepemimpinan merupakan suatu cara seorang pemimpin dalam usahanya untuk
mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan
organisasi.

B. Teori Kepemimpinan

Menurut Wursanto (2002: 197) dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu Organisasi


menjelaskan teori kepemimpinan adalah bagaimana seseorang menjadi pemimpin,
7

atau bagaimana timbulnya seorang pemimpin2. Beberapa teori tentang


kepemimpinan yaitu:

1. Teori Kelebihan

Teori ini beranggapan bahwa seorang akan menjadi pemimpin apabila ia


memiliki kelebihan dari para pengikutnya. Pada dasarnya kelebihan yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin mencakup 3 hal yaitu kelebihan rasio, kelebihan
rohaniah, kelebihan badaniah.

2. Teori Sifat

Teori ini menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik
apabila memiliki sifat-sifat yang positif sehingga para pengikutnya dapat menjadi
pengikut yang baik, sifat-sifat kepemimpinan yang umum misalnya bersifat adil,
suka melindungi, penuh percaya diri, penuh inisiatif, mempunyai daya tarik,
energik, persuasif, komunikatif dan kreatif.

3. Teori Keturunan

Menurut teori ini, seseorang dapat menjadi pemimpin karena keturunan atau
warisan, karena orang tuanya seorang pemimpin maka anaknya otomatis akan
menjadi pemimpin menggantikan orang tuanya.

4. Teori Karismatik

Teori ini menyatakan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena orang


tersebut mempunyai kharisma (pengaruh yang sangat besar). Pemimpin ini
biasanya memiliki daya tarik, kewibawaan dan pengaruh yang sangat besar.

2
Istianto, Bambang. 2009. Manajemen Pemerintahan dalam Perspektif Pelayanan
Publik. Jakarta: Mitra Wacana Media.
8

5. Teori Bakat

Teori ini disebut juga teori ekologis, yang berpendapat bahwa pemimpin lahir
karena bakatnya. Ia menjadi pemimpin karena memang mempunyai bakat untuk
menjadi pemimpin. Bakat kepemimpinan harus dikembangkan, misalnya dengan
memberi kesempatan orang tersebut menduduki suatu jabatan.

6. Teori Sosial

Teori ini beranggapan pada dasarnya setiap orang dapat menjadi pemimpin.
Setiap orang mempunyai bakat untuk menjadi pemimpin asal dia diberi
kesempatan. Setiap orang dapat dididik menjadi pemimpin karena masalah
kepemimpinan dapat dipelajari, baik melalui pendidikan formal maupun
pengalaman praktik.

C. Elemen Kunci Kepemimpinan

Elemen kunci dari kepemimpinan (Lussier, 2009) terdiri dari 5 macam, yaitu:

1. Pemimpin-Pengikut (Leaders-Followers)

Definisi kita tentang kepemimpinan yaitu merupakan proses yang


mempengaruhi antara pemimpin dan pengikut, bukan hanya pemimpin
mempengaruhi pengikut. Karena pengikut yang baik akan melakukan peran
kepemimpinan apabila diperlukan dan pengikut mempengaruhi para pemimpin3.
Dengan mengetahui bagaimana pemimpin dan pengembangan keterampilan
kepemimpinan akan membuat menjadi pemimpin dan pengikut yang lebih baik.

3
Lussier, Robert N. and Christopher F. Achua. 2010. Leadership: Theory,
Application, and Skill Development. Ohio: South-Western Cengage Learning.
9

2. Proses Mempengaruhi

Mempengaruhi adalah proses pemimpin mengkomunikasikan ide-ide,


mendapatkan penerimaan dari orang-orang dan memberikan motivasi kepada
pengikut untuk mendukung dan melaksanakan ide-ide melalui perubahan.

3. Tujuan Organisasi

Para pemimpin yang efektif dapat mempengaruhi pengikutnya untuk berpikir


tidak hanya pada kepentingan mereka sendiri tetapi juga dari kepentingan
organisasi melalui visi bersama. Kepemimpinan terjadi ketika pengikut
dipengaruhi untuk melakukan apa yang bermanfaat bagi organisasi dan diri
mereka sendiri4.

4. Perubahan

Pemimpin mempengaruhi dan menetapkan tujuan adalah tentang perubahan


organisasi yang perlu terus berubah untuk beradaptasi dengan lingkungan global
yang berubah dengan cepat. Kepemimpinan melibatkan pengaruh pengikutnya
untuk membawa perubahan menuju masa depan yang diinginkan bagi
organisasinya. Para pemimpin dan pengikut yang efektif menikmati bekerja
dengan orang-orang dan membantu mereka mencapai keberhasilan. Seperti
penelitian, pengalaman, dan akal sehat semuanya akan menunjuk ke hubungan
langsung antara keberhasilan keuangan perusahaan dan komitmennya untuk
praktik kepemimpinan yang memperlakukan orang sebagai aset.

4
Masaong, Kadim & Arfan A. Tilomi. 2011. Kepemimpinan Berbasis Multiple
Intelligence: Sinergi Kecerdasan Intelektual, Emosi, dan Spiritual untuk Meraih
Kesuksesan yang Gemilang. Bandung: Alfabeta.
10

5. Orang

Orang-orang yang maju dalam organisasi adalah mereka yang bersedia untuk
mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru.

D. Fungsi-fungsi Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan berhubungan dengan situasi sosial dalam kehidupan


kelompok atau organisasi di mana fungsi kepemimpinan harus diwujudkan dalam
interaksi antar individu5. Menurut Rivai (2005: 53) secara operasional fungsi
pokok kepemimpinan dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Fungsi Instruktif

Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator


merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana dan di mana
perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif 6.
Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan
memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.

2. Fungsi Konsultatif

Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha
menetapkan keputusan, pemimpin kerap kali memerlukan bahan pertimbangan
yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang

5
Mullins, Laurie J. 2005. Management and Organizational Behavior. Essex: Pearson
Education Limited.

6
Northouse, Peter G. 2010. Leadership: Theory and Practice. California: SAGE
Publication.
11

dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan


keputusan. Tahap berikutnya konsultasi dari pimpinan pada orang-orang yang
dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan sedang dalam
pelaksanaan. Konsultasi itu dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa
umpan balik (feedback) untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-
keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. Dengan menjalankan fungsi
konsultatif dapat diharapkan keputusan-keputusan pimpinan, akan mendapat
dukungan dan lebih mudah menginstruksikannya sehingga kepemimpinan
berlangsung efektif.

3. Fungsi Partisipasi

Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang


yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam
melaksanakannya7. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi
dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama dengan tidak
mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin
harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.

4. Fungsi Delegasi

Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat


atau menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan
pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang-orang
penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang
memiliki kesamaan prinsip, persepsi dan aspirasi.

7
Rivai, Veithzal. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori
dan Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
12

5. Fungsi Pengendalian

Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses dan efektif


mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang
efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal.
Fungsi pengendalian ini dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan,
pengarahan, koordinasi dan pengawasan.

E. Karakteristik Kepemimpinan

Stephen R. Coney menjelaskan bahwa karakteristik seorang pemimpin adalah:

1. Seorang yang Belajar Seumur Hidup

Tidak hanya melalui pendidikan formal, Pemimpin adalah sebuah proses, dan
proses pembelajaran untuk mendapatkan pengalaman yang baik maupun yang
buruk sebagai sumber belajar.

2. Berorientasi pada Pelayanan

Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan
prinsip melayani berdasarkan karier sebagai tujuan utama8. Dalam memberi
pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.

3. Membawa Energi yang Positif

Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif
didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain.
Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang

8
Robbins, Stephen P. 2003. Essentials of Organization Behavior. New Jersey: Pearson
Education, Inc.
13

pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan
kondisi tidak ditentukan.

F. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan merupakan perilaku yang digunakan seseorang pada saat


orang tersebut mencoba mempengaruhi orang lain seperti yang ia lihat.
Kebanyakan orang menganggap gaya kepemimpinan merupakan tipe
kepemimpinan9. Hal ini antara lain dinyatakan oleh Siagian (2003:14) bahwa gaya
kepemimpinan seseorang adalah identik dengan tipe kepemimpinan orang yang
bersangkutan. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin itu mempunyai sifat,
kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian tersendiri yang unik dan khas,
hingga tingkah laku dan gaya yang membedakan dirinya dengan orang lain.

G. Teknik Kepemimpinan

Menurut Wursanto (2002: 207) dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu Organisasi


menjelaskan tentang teknik kepemimpinan yaitu membicarakan bagaimana
seorang pemimpin, menjalankan fungsi kepemimpinannya yang terdiri dari:

1. Teknik Kepengikutan

Merupakan teknik untuk membuat orang-orang suka mengikuti apa yang menjadi
kehendak si pemimpin. Ada beberapa sebab mengapa seseorang mau menjadi
pengikut yaitu:

a. kepengikutan karena peraturan atau hukum yang berlaku;


b. kepengikutan karena agama;
c. kepengikutan karena tradisi atau naluri;

9
Sedarmayanti. 2008. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV.
Mandar Maju.
14

d. kepengikutan karena rasio.

2. Teknik Human Relations

Merupakan hubungan kemanusiaan yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan


psikologis maupun kepuasan jasmaniah. Teknik human relations dapat dilakukan
dengan memberikan berbagai macam kebutuhan kepada para bawahan, baik
kepuasan psikologis ataupun jasmaniah.

3. Teknik Memberi Teladan, Semangat, dan Dorongan

Dengan teknik ini pemimpin menempatkan diri sebagai pemberi teladan, pemberi
semangat dan pemberi dorongan. Dengan cara demikian diharapkan dapat
memberikan pengertian dan kesadaran kepada para bawahan sehingga mereka
mau dan suka mengikuti apa yang menjadi kehendak pemimpin.

H. Keahlian dalam Kepemimpinan

Keahlian adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengetahuan dan


kompetensi yang ada dalam dirinya untuk mencapai seperangkat tujuan. Keahlian
dapat dipelajari, dilatih, dan dikembangkan.10

I. Pendekatan dalam Kepemimpinan

Terdapat beberapa pendekatan dalam pola kepemimpinan seseorang. Pendekatan


dalam kepemimpinan tersebut dapat dibagi dan dijelaskan sebagai berikut.

1. Pendekatan Sifat (The Traits Approach)

Pendekatan sifat berusaha memahami kepemimpinan berdasarkan keyakinan


bahwa pemimpin yang baik memiliki “karakteristik bawaan” dari lahir, baik

10
Wursanto. 2002. Dasar-dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: Andi Offset.
15

menyangkut ciri fisik maupun kepribadian. Adapun Yukl (1989) menyebutkan


bahwa pemimpin yang sukses memiliki kemampuan luar biasa seperti: energi
yang tiada habisnya, ketajaman intuisi, wawasan yang sangat luas, dan
kemampuan mempengaruhi/mempersuasi yang tak dapat ditolak. Fokus
pendekatan sifat semata-mata pada personalitas pemimpin11. Pemimpin berbeda
dengan pengikut akibat ia punya sejumlah sifat kualitatif yang tidak dimiliki
pengikut pada umumnya. Setelah merangkum studi yang dilakukan oleh Ralph
Melvin Stogdill (1948), Mann (1959), Stogdill (1974), Lord, DeVader, and
Alliger (1986), Kirkpatrick and Locke (1991) dan Zaccaro, Kemp, and Bader
(2004), Peter G. Northouse menyimpulkan sifat-sifat yang melekat pada diri
seorang pemimpin yang melakukan kepemimpinan (menurut pendekatan sifat)
adalah sifat-sifat kualitatif berikut:

a. Intelegensi

Pemimpin cenderung punya intelegensi dalam hal kemampuan bicara,


menafsir, dan bernalar yang lebih kuat ketimbang yang bukan pemimpin.

b. Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah keyakinan akan kompetensi dan keahlian yang


dimiliki, dan juga meliputi harga diri serta keyakinan diri.

c. Determinasi

Determinasi adalah hasrat menyelesaikan pekerjaan yang meliputi ciri seperti


berinisiatif, kegigihan, mempengaruhi, dan cenderung “menyetir”.

11
Yukl, Gary. 2009. Leadership in Organizations. Delhi: Dorling Kindersley.
16

d. Integritas

Integritas adalah kualitas kejujuran dan dapat dipercaya. Integritas membuat


seorang pemimpin dapat dipercaya dan layak untuk diberi kepercayaan oleh para
pengikutnya.

e. Sosiabilitas

Sosiabilitas adalah kecenderungan pemimpin untuk menjalin hubungan yang


menyenangkan. Pemimpin yang menunjukkan sosiabilitas cenderung bersahabat,
ramah, sopan, bijaksana, dan diplomatis. Mereka sensitif terhadap kebutuhan
orang lain dan menunjukkan perhatian atas kehidupan mereka.

2. Pendekatan Gaya (The Style Approach)

Teori tentang gaya kepemimpinan berusaha mengkaji perilaku atau tindakan


pemimpin dalam mempengaruhi dan/atau menggerakkan para pengikutnya guna
mencapai suatu tujuan. Perilaku dan tindakan tersebut pada dasarnya dapat
dipahami sebagai dua hal berbeda tetapi saling bertautan, yaitu:

a. Fokus terhadap penyelesaian tugas (pekerjaan) atau task/production-


centered;
b. Fokus pada upaya pembinaan terhadap personil yang melaksanakan
tugas/pekerjaan tersebut (people/employee-centered).

Pendekatan gaya menekankan pada perilaku seorang pemimpin. Pendekatan


ini berbeda dengan pendekatan sifat yang menekankan pada karakteristik pribadi
pemimpin, Juga berbeda dengan pendekatan keahlian yang menekankan pada
kemampuan administratif pemimpin. Pendekatan gaya kepemimpinan, fokus pada
apa yang benar-benar dilakukan oleh pemimpin dan bagaimana cara mereka
bertindak. Pendekatan gaya kepemimpinan secara singkat direpresentasikan oleh
tiga riset yang satu sama lain berbeda. Pertama, riset Ohio State University,
Kedua, riset yang diadakan di University of Michigan, yang mengeksplorasi
17

bagaimana kepemimpinan menjalankan fungsinya di dalam kelompok kecil.


Ketiga, riset yang diawali oleh Blake dan Mouton di awal 1960-an. yang
mengeksplorasi bagaimana manajer menggunakan perilaku kerja dan
hubungannya dalam konteks organisasi.

3. Pendekatan Kontingensi (The Contingency Approach)

Sebagaimana tidak ada obat mujarab (panasea) untuk segala penyakit;


demikian pula dengan gaya kepemimpinan, tidak ada satu pun gaya
kepemimpinan yang cocok untuk segala situasi. Gaya kepemimpinan yang paling
optimal sangat beragam tergantung pada sifat, kemampuan, dan keterampilan
pemimpin, perilaku bawahan, dan kondisi dan situasi lingkungan (Dunford,
1995). Seperti dikemukakan oleh Sweeney dan McFarlin (2002) bahwa “pada
lingkungan apa pun, memperhitungkan konteks mencakup bagaimana
karakteristik situasi, pemimpin, dan pengikutnya, semuanya berkombinasi
mempertajam strategi perilaku pemimpin”. Dengan demikian gaya kepemimpinan
yang efektif atau optimal merupakan hasil penerapan strategi mempengaruhi
pegawai dengan mempertimbangkan dan mengombinasikan karakteristik
pemimpin, pegawai (pengikut), dan konteks situasi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi,


memotivasi dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi
efektivitas dan keberhasilan organisasi. Efektivitas kepemimpinan dalam
menjalankan kegiatan organisasi adalah sangat tergantung kepada adanya
hubungan antara pemimpin dan bawahannya yang berjalan dengan baik.
Hubungan kerja sama antara pemimpin dan bawahan dapat dilakukan secara luas
sehingga bawahan termotivasi untuk dapat bekerja dengan baik dalam upaya
mencapai tujuan organisasi.

Beberapa pendapat yang menganggap kepemimpinan adalah sebagai seni


dan ilmu atau proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar
mereka mau berusaha untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai kelompok,
Sehingga kepemimpinan adalah kemampuan mendorong sejumlah orang atau
kelompok agar mau bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan yang terarah pada
tujuan bersama.

Seorang pemimpin adalah seseorang yang diharapkan mampu mengatur dan


mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan bersama. Bagaimana cara
seorang memimpin dapat dikarenakan adanya kelebihan dari si pemimpin, sifat
yang baik, keturunan, adanya karismatik, bakat dan kemampuan dibidang sosial.
Seorang pemimpin juga memiliki beberapa fungsi, di antaranya instruktif,
konsultatif, partisipasi, delegasi dan juga pengendalian. Sehingga, jika pemimpin
dapat menjalankan fungsinya dengan baik dimungkinkan kepemimpinan yang ia
kendalikan dapat berjalan dengan baik. Cara seseorang dalam memimpin juga
mempengaruhi bagaimana seorang pengikut menghargai pimpinannya. Terdapat
beberapa gaya dalam memimpin, yaitu kepemimpinan otoriter, demokrasi, kendali
bebas dan juga partisipatif.

18
19

B. Saran

Peran besar seorang pemimpin adalah perubahan. Pemimpin besar selalu


membawa perubahan yang bermanfaat bagi kemajuan dan prestasi organisasi.
Pemimpin yang membawa perubahan dalam organisasi maka hanya berperan
sebagai manajer yang baik bukan pemimpin yang baik. Pemimpin yang
berorientasi pada perubahan akan selalu melihat peluang-peluang potensial yang
ada di lingkungan organisasi untuk dikembangkan menjadi potensi masa depan
organisasi. Bila pemimpin hanya fokus pada hasil kerja saat ini maka dia hanya
berperan sebagai manajer.
DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L. 208. The Leadership Experience. Ohio: Thomson Learning


Education.

Istianto, Bambang. 2009. Manajemen Pemerintahan dalam Perspektif Pelayanan


Publik. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Lussier, Robert N. and Christopher F. Achua. 2010. Leadership: Theory,


Application, and Skill Development. Ohio: South-Western Cengage Learning.

Masaong, Kadim & Arfan A. Tilomi. 2011. Kepemimpinan Berbasis Multiple


Intelligence: Sinergi Kecerdasan Intelektual, Emosi, dan Spiritual untuk Meraih
Kesuksesan yang Gemilang. Bandung: Alfabeta.

Mullins, Laurie J. 2005. Management and Organizational Behavior. Essex:


Pearson Education Limited.

Northouse, Peter G. 2010. Leadership: Theory and Practice. California: SAGE


Publication.

Rivai, Veithzal. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari
Teori dan Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen P. 2003. Essentials of Organization Behavior. New Jersey:


Pearson Education, Inc.

Sedarmayanti. 2008. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:


CV. Mandar Maju.

Wursanto. 2002. Dasar-dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Yukl, Gary. 2009. Leadership in Organizations. Delhi: Dorling Kindersley.

Anda mungkin juga menyukai