MAKALAH
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
SANTIKA
(NIM: 2102010014)
(STAI-DDI) PINRANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
Moderasi Beragama” ini dengan baik dan tepat waktu guna memenuhi tugas mata
dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian makalah ini.
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Masalah.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hingga 12,7 persen dari populasi dunia. Dari 205 juta penduduk Indonesia,
urutan nomor pertama dari sekian banyak negara Islam di dunia dengan
daerah pedalaman, jika dilihat dari sudut antropologi budaya, belum banyak
ciri-ciri fisik dan social budaya yang lebih berkembang akibat percampuran
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
4.
BAB II
PEMBAHASAN
dari Mekah.
ada 3 teori yaitu teori Persia, Teori Gujarat dan Teori Mekah, yaitu
a. Teori Persia
3
4
b. Teori Gujarat
c. Teori Mekah
d. Teori China
713 M. Oleh karena itu, teori ini meyakini bahwa Islam masuk
M.
Indonesia adalah salah satu wilayah luas yang ada di muka bumi.
Bahkan jika mau dihitung dengan jari jumlah pulaunya sangat banyak sekali.
Mulai dari Sabang sampai Merauke. Pun demikian pula dengan Malaka.
Masih menjadi bagian dari Indonesia hingga saat ini, Malaka juga punya kisah
1
Azyumardi Azra, Jaringan Ulama; Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII
dan XVIII, Bandung: BKI, 1995, h.439-440
5
tersendiri terkait seperti apa agama Islam masuk ke wilayahnya. Masih tidak
jauh-jauh dari para pedagang pastinya. Namun, versi kisahnya berbeda lagi.
adalah salah satu tempat di mana pintu gerbang utama Islam di Asia tenggara
Islam menjadi jauh lebih dikenal hingga sampai kini.Namun, ada versi lain
berkat kerajaan Perlak.Tidak heran jika ada teori lain yang menyebut Malaka-
lah pintu gerbang utama jalannya Islam di wilayah Asia Tenggara. Karena
pada dasarnya perdagangan pun sangat pesat d2i wilayah sana. Termasuk
ragam kegiatan semacam jual beli, para kerajaan di sekitar memetik banyak
Namun, rupanya bukan hanya itu saja. Mengenal Islam justru menjadi sisi
perdagangan.
Tercatat pada sejarah, kabarnya sejak 1409 Masehi orang Malaka sudah
mulai masuk Islam.Sementara itu, jika menilik dari Samudra Pasai pun tidak
heran. Karena kabarnya istri sang raja Malaka sendiri juga berasal dari
kerajaan Samudera pasai, tidak heran setelah mereka menikah sang istri masuk
Islam. Karena istrinya masuk Islam, maka seluruh rakyat yang dipimpinnya
pun juga ikut masuk Islam.Pasca itu, ada banyak orang mulai dari perdagang,
guru sufi, mubaligh, dan lain sebagainya pergi ke Thailand. Nah! Di sanalah
pada warga Thailand. So, tidak heran jika Malaka diduga sebagai gerbang
Gujarat, sebuah negara bagian di India barat pada Maret 2002 sempat
dan Muslim. Peristiwa dimulai ketika kelompok militan Hindu dalam jumlah
kuil di kompleks Masjid Babri, yang didirikan 1528 pada masa Kesultanan
Mongol. Masjid itu, yang diklaim warga Hindu sebagai tempat lahirnya Rama,
telah mereka bakar pada Desember 1992. Peristiwa yang terjadi hampir 10
2.000 orang.
3
Hurgronje, C.S. Verspreide Geschriften. Den Haag: Nijhoff. Gibb, HAR. 1955. “An
Interpretation of Islamic History”, MW, 45, II, 1924, h. 130.
7
jumlah tewas diperkirakan akan bertambah, karena masih terdapat 220 orang
luka parah yang dirawat di rumah sakit, banyak di antaranya dalam keadaan
kritis. Gujarat, nama yang sejak lama dikenal bangsa Indonesia. Karena dalam
disebarkan dari Gujarat, India. Mengacu pada pendapat Prof Christian Snouck
Hurgronye, sebagai kepala Kantor Penasihat Urusan Arab dan Islam di Hindia
Medan, pendapat Snouck dan para orientalis Belanda itu dibantah keras.
Seminar empat hari yang dihadiri para sejarawan, ilmuwan dari berbagai
pertama kali telah masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijriah langsung
Masehi.
itu terkait dengan sikap Belanda terhadap keturunan Arab di zaman kolonial
Indonesia dari Islam. Salah satu usaha mencapai tujuan itu ialah menjauhkan
orang Indonesia dari keturunan Arab yang identik dengan Islam. Sedangkan
kolonialnya, bila Islam dinyatakan datang dari India, bukan dari Arab. Tapi,
didatangi para saudagar Timur Tengah. Maka, pada masa Islam agama ini
Islam. Sejak abad ke-13 sampai beberapa abad kemudian, kawasan ini berada
Ahmadabad 4,5 juta jiwa. Sedang umat Islam satu juta jiwa. India sendiri yang
berpenduduk sekitar satu miliar jiwa, 14 persen atau 140 juta adalah Muslim:
Ketika India merdeka pada 1947, banyak umat Islam yang memilih
India.
Posisi umat Islam di India yang minoritas itu jadi terancam Agustus
1989, ketika PM Rajiv Gandhi memberikan izin pada umat Hindu untuk
yang telah berusia lebih empat setengah abad itu, tanpa rasa hormat sedikit
Seperti partai yang disebut terakhir ini, yang dipimpin PM Atal Bahari
dalam kampanye bahwa Ayodhya adalah milik orang Hindu. Sebagai umat
beragama, kita turut prihatin terhadap tragedi yang terjadi di India. Karena itu,
KESIMPULAN
1. Sejarah masuknya islam awalnya di bawa oleh pedagang Gujarat lalu di ikuti
10
DAFTAR PUSTAKA
Institute,
Hurgronje, C.S. 1924. Verspreide Geschriften. Den Haag: Nijhoff. Gibb, HAR.
Johns, A.H. 1961. “Muslim Mystics and Historical Writtings”, dalam DGE Hall
Mizan. Drewes. 1968. “New Light on the Coming of Islam to Indonesia”, BKI,
124,
Morrison, G.E. 1951. “The Coming of Islam to the East India”, JMBRAS
Nusantara Tangerang
Agama RI.
Van Leur, J.C. 1955. Indonesian Trade and Society. Den Haag: Van Hoeve.