Anda di halaman 1dari 14

UPAYA MEMBENTUK SIKAP MODERASI BERAGAMA

MAKALAH

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ke DDI-an II

DOSEN PENGAMPU :

H. Hermanto, S.Ag., M.Ag.

DISUSUN OLEH :

SANTIKA
(NIM: 2102010014)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

DARUD DA’WAH WAL IRSYAD

(STAI-DDI) PINRANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis

bisa menyusun dan menyelesaikan makalah tentang “Upaya Membentuk Sikap

Moderasi Beragama” ini dengan baik dan tepat waktu guna memenuhi tugas mata

kuliah Ke DDI-an II.

Dalam penulisan dan penyelesaian makalah ini penyusun tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa

bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena

keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan makalah ini.

Pinrang, 20 Mei 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan Masalah.............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Sejarah Islam Masuk di Indonesia................................................................3

B. Perkembangan Islam di Indonesia................................................................4

C. Bukti Nyata Kedataangan Islam di Indonesia...............................................6

BAB III KESIMPULAN........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah Negara di Asia Tenggara ini disebut sebagai tanah

dengan populasi Muslim tertinggi. Persentase Muslim Indonesia mencapai

hingga 12,7 persen dari populasi dunia. Dari 205 juta penduduk Indonesia,

dilaporkan sedikitnya 88,1 persen beragama Islam. Indonesia menempati

urutan nomor pertama dari sekian banyak negara Islam di dunia dengan

populasi muslim terbesar, padahal Indonesia bukanlah Negara berbasis Islam.

Urutan kedua adalah; Pakistan, India, Bangladesh, Mesir, Nigeria, Iran,

Turki, Algeria, dan urutan kesepuluh adalah Maroko.

Pada masa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia terdapat

beranekaragam suku bangsa, organisasi pemerintahan, strukturekonomi, dan

social budaya. Suku bangsa Indonesia yang bertempat tinggal di daerah-

daerah pedalaman, jika dilihat dari sudut antropologi budaya, belum banyak

mengalami percampuran jenis-jenis bangsa dan budayadariluar, sepertidari

India, Persia, Arab, dan Eropa.Struktursosial, ekonomi, dan budayanya agak

statis dibandingkan dengan suku bangsa yang mendiami daerah pesisir.

Mereka yang berdiam di pesisir, lebih-lebih di kota pelabuhan, menunjukkan

ciri-ciri fisik dan social budaya yang lebih berkembang akibat percampuran

dengan bangsa dan budaya dari luar.

1
2

Meskipun persoalan ini bukanhal baru, namun mendiskusikannya

kembali akan selalu memberimanfaat mengingat perkembangan ilmu

pengetahuan yang tidak pernah mengenaltitik terminasi. Kemungkinan

sejarah selalu terbuka untuk ditulis ulang didasarkan pada beberapahal, di

antaranya adalah ditemukannya data baru berkembangnya teori dan

metodologi yang membuka peluang dilakukannya interpreta sibaru

(reinterpretasi), dan sudut pandang kajian yang berbeda.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah islam masuk di Indonesia?

2. Bagaimana perkembangan islam di indonesia?

3. Apasaja bukti-bukti nyata awal penyebaran islam di Indonesia?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui sejarah islam masuk di Indonesia

2. Mengetahui perkembangan islam di indonesia

3. Mengetahui bukti-bukti nyata awal penyebaran islam di Indonesia

4.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Islam Masuk di Indonesia

Islam masuk di Indonesia pada abad ke-13 Masehi, dibawa oleh

pedagangdari Gujarat, India. Ada pendapat lain bahwa masuknya agama

Islam di Indonesia melalui kesepakatan sebagai berikut :

1. Islam masuk Indonesia pada abad 1 Hijriah atau abad 7 M.

2. Agama Islam masuk di Indonesia tidak melalui India, tetapi langsung

dari Mekah.

3. Dalam perkembangannya Islam di Indonesia banyak diwarnai oleh

madzhab Syafi’i. Masuknya Islam ke Indonesia menurut pendapat lain

ada 3 teori yaitu teori Persia, Teori Gujarat dan Teori Mekah, yaitu

penjelasannya sebagai berikut :

a. Teori Persia

Teori ini dibangun oleh P.A. Hussein Djayadiningrat. Teori

ini lebih menitik beratkan tinjauannya kepada kebudayaan yang

hidup di kalangan masyarakat Islam di Indonesia yang dirasakan

memiliki persamaan dengan Persia. Salah satu persama anter

sebut adalah :Peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai

peringatan syiah atas kematian Syahidnya Husain.

3
4

b. Teori Gujarat

Menurut J.C. Van Leur, masuknya Islam pada 7 M bukan

pada 13 M. Sedangkan pada abad 13 M itu perkembangannya.

c. Teori Mekah

Teori ini dipelopori Hamka. Ia berpendapat tersebut karena

Mekah sebagai pusat agama Islam. Dan ia menolak pendapat

bahwa Islam masuk keIndonesia pada abad ke-7.1

d. Teori China

Teori penyebaran Islam di Indonesia yang terakhir adalah

Teori China. Menurut Jean A. Berlie (2004), relasi pertama

orang-orang dari Arab dengan bangsa China terjadi sekitar abad

713 M. Oleh karena itu, teori ini meyakini bahwa Islam masuk

ke Nusantara bersamaan dengan migrasi orang-orang China ke

Asia Tenggara dan memasuki wilayah Sumatera pada abad ke-9

M.

B. Perkembangan Islam di Indonesia

Indonesia adalah salah satu wilayah luas yang ada di muka bumi.

Bahkan jika mau dihitung dengan jari jumlah pulaunya sangat banyak sekali.

Mulai dari Sabang sampai Merauke. Pun demikian pula dengan Malaka.

Masih menjadi bagian dari Indonesia hingga saat ini, Malaka juga punya kisah

1
Azyumardi Azra, Jaringan Ulama; Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII
dan XVIII, Bandung: BKI, 1995, h.439-440
5

tersendiri terkait seperti apa agama Islam masuk ke wilayahnya. Masih tidak

jauh-jauh dari para pedagang pastinya. Namun, versi kisahnya berbeda lagi.

Namun, jika diulas secara runtut berdasarkan sejarahnya, kabarnya Malaka

adalah salah satu tempat di mana pintu gerbang utama Islam di Asia tenggara

menjadi terkenal. Lebih tepatnya dimulai dari semenanjung Malaka, agama

Islam menjadi jauh lebih dikenal hingga sampai kini.Namun, ada versi lain

yang juga menyebutkan kalau Islam sebelum masuk ke Malaka menyentuh

wilayah Samudra Pasai, Aceh dulu. Perkembangan Islam yang menyentuh

Samudra Pasai inilah pada akhirnya berkembang pesat hingga ke Malaka

berkat kerajaan Perlak.Tidak heran jika ada teori lain yang menyebut Malaka-

lah pintu gerbang utama jalannya Islam di wilayah Asia Tenggara. Karena

pada dasarnya perdagangan pun sangat pesat d2i wilayah sana. Termasuk

ragam kegiatan semacam jual beli, para kerajaan di sekitar memetik banyak

untung.Salah satu segi keuntungan yang didapat dari segi ekonominya.

Namun, rupanya bukan hanya itu saja. Mengenal Islam justru menjadi sisi

keuntungan tersendiri bagi mereka dalam memperluas relasi terutama di dunia

perdagangan.

Tercatat pada sejarah, kabarnya sejak 1409 Masehi orang Malaka sudah

mulai masuk Islam.Sementara itu, jika menilik dari Samudra Pasai pun tidak

heran. Karena kabarnya istri sang raja Malaka sendiri juga berasal dari

keturunan kerajaan Samudra Pasai. Karena beristrikan seorang keturunan


2
Fatimi, S.Q.. Islam Comes to Malaysia. Singapore: Malaysian Sociological Institute,
1963, h. 31-32.
6

kerajaan Samudera pasai, tidak heran setelah mereka menikah sang istri masuk

Islam. Karena istrinya masuk Islam, maka seluruh rakyat yang dipimpinnya

pun juga ikut masuk Islam.Pasca itu, ada banyak orang mulai dari perdagang,

guru sufi, mubaligh, dan lain sebagainya pergi ke Thailand. Nah! Di sanalah

mereka singgah dan kembali menyebarkan agama Islam untuk dikenalkan

pada warga Thailand. So, tidak heran jika Malaka diduga sebagai gerbang

utama tersebarnya Islam di Asia tenggara, ya! Sekalipun pada akhirnya

kerajaan Malaka telah runtuh, namun keturunan mereka pada akhirnya

menyebar dan membawa pengaruh Islam ke b3anyak orang.

C. Bukti Nyata Kedataangan Islam di Indonesia

Gujarat, sebuah negara bagian di India barat pada Maret 2002 sempat

mendapat perhatian dunia akibat terjadinya pertumpahan darah antara Hindu

dan Muslim. Peristiwa dimulai ketika kelompok militan Hindu dalam jumlah

besar mendatangi Ayodhya. Mereka sedang menyiapkan pembangunan sebuah

kuil di kompleks Masjid Babri, yang didirikan 1528 pada masa Kesultanan

Mongol. Masjid itu, yang diklaim warga Hindu sebagai tempat lahirnya Rama,

telah mereka bakar pada Desember 1992. Peristiwa yang terjadi hampir 10

tahun lalu telah menimbulkan kerusuhan besar di Ayodhya, menewaskan

2.000 orang.

3
Hurgronje, C.S. Verspreide Geschriften. Den Haag: Nijhoff. Gibb, HAR. 1955. “An
Interpretation of Islamic History”, MW, 45, II, 1924, h. 130.
7

Dalam peristiwa itu, hingga Kamis (7/3/2002), sebanyak 667 orang

dikabarkan tewas, sebagian besar Muslim dibakar hidup-hidup, Sementara

jumlah tewas diperkirakan akan bertambah, karena masih terdapat 220 orang

luka parah yang dirawat di rumah sakit, banyak di antaranya dalam keadaan

kritis. Gujarat, nama yang sejak lama dikenal bangsa Indonesia. Karena dalam

buku-buku sejarah pada masa kolonial Belanda disebutkan Islam di Indonesia

disebarkan dari Gujarat, India. Mengacu pada pendapat Prof Christian Snouck

Hurgronye, sebagai kepala Kantor Penasihat Urusan Arab dan Islam di Hindia

Belanda yang dilontarkan pada 1809.

Dalam seminar Masuknya Islam di Indonesia 17–20 Maret 1963 di

Medan, pendapat Snouck dan para orientalis Belanda itu dibantah keras.

Seminar empat hari yang dihadiri para sejarawan, ilmuwan dari berbagai

perguruan tinggi dan tokoh ulama se-Indonesia menyimpulkan, Islam untuk

pertama kali telah masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijriah langsung

dari Arab. Sedangkan daerah pertama yang didatanginya adalah pesisir

Sumatra. Setelah terbentuknya masyarakat Islam, maka raja Islam pertama

berada di Aceh. Yakni Sultan Djohansah yang memerintah antara 601–631

Masehi.

Pendapat Snouck yang menyebutkan Islam berasal dari India, kata

Hamka dalam prasarannya di seminar itu, merupakan jarum halus untuk

menentang pengaruh Arab yang ia dapati ketika Aceh berperang melawan

Belanda Sedangkan Mr Hamid Algadri dalam bukunya ‘Politik Belanda

terhadap Islam dan Keturunan Arab di Indonesia’, menilai pernyataan Snouck


8

itu terkait dengan sikap Belanda terhadap keturunan Arab di zaman kolonial

yang berusaha memisahkan mereka dari bangsa Indonesia. Sedangkan Snouck

bertindak sebagai ilmuwan yang ingin mengabdikan ilmunya untuk

kepentingan kolonialisme Belanda di Indonesia. Yakni membebaskan orang

Indonesia dari Islam. Salah satu usaha mencapai tujuan itu ialah menjauhkan

orang Indonesia dari keturunan Arab yang identik dengan Islam. Sedangkan

menurut Hamka, Belanda merasa lebih aman dalam menjalankan politik

kolonialnya, bila Islam dinyatakan datang dari India, bukan dari Arab. Tapi,

bagaimanapun tidak dapat dipungkiri, sebelum para pedagang dan kemudian

para mubalig Islam (termasuk walisongo) berdatangan di Indonesia, mereka

terlebih dulu singgah di Gujarat.

Kala itu pelayaran masih menggunakan kapal layar, dengan Gujarat

sebagai daerah persinggahan utama. Daerah ini sejak pra-Islam sudah

didatangi para saudagar Timur Tengah. Maka, pada masa Islam agama ini

cepat berkembang di Gujarat. Gujarat memiliki reputasi dalam penyiaran

Islam. Sejak abad ke-13 sampai beberapa abad kemudian, kawasan ini berada

dibawah kesultanan-kesultanan Islam. Pada masa Sultan Ahmad I (1411-

1412), ia membangun ibukota baru yang dikenal dengan namanya sendiri

Ahmadabad sebagai ganti Anahilwada (masa Hindu). Saat ini penduduk

Ahmadabad 4,5 juta jiwa. Sedang umat Islam satu juta jiwa. India sendiri yang

berpenduduk sekitar satu miliar jiwa, 14 persen atau 140 juta adalah Muslim:

merupakan umat Islam terbesar kedua di dunia, setelah Indonesia.


9

Ketika India merdeka pada 1947, banyak umat Islam yang memilih

bergabung dengan Pakistan. Di antaranya, 40 juta memilih tetap berada di

India.

Posisi umat Islam di India yang minoritas itu jadi terancam Agustus

1989, ketika PM Rajiv Gandhi memberikan izin pada umat Hindu untuk

mendirikan kuil di Masjid Babri. Akibatnya, tempat beribadah umat Islam

yang telah berusia lebih empat setengah abad itu, tanpa rasa hormat sedikit

pun dibakar kelompok militan Hindu. Peristiwa menyedihkan itu harus

dibayar mahal, dengan jatuhnya banyak korban. Yang menyedihkan, partai

politik di India, baik Kongres maupun Bharatiya Janatha Partai (Hindu

Nasionalis) yang kini berkuasa, telah mengangkat masalah Ayodhya untuk

menarik pemilih Hindu.

Seperti partai yang disebut terakhir ini, yang dipimpin PM Atal Bahari

Vijpayee memperoleh kemenangan dalam pemilu lalu berkat pernyataan

dalam kampanye bahwa Ayodhya adalah milik orang Hindu. Sebagai umat

beragama, kita turut prihatin terhadap tragedi yang terjadi di India. Karena itu,

umat Islam di Indonesia berharap agar kelompok Hindu tidak memaksakan

untuk membangun kuil di kompleks masjid Babri.


BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, adapun yang dapat disimpulkan bahwa:

1. Sejarah masuknya islam awalnya di bawa oleh pedagang Gujarat lalu di ikuti

oleh pedagang arab dan Persia.  Sambil berdagang mereka menyebarkan

agama islam ke tempat mereka berlabuh di seluruh indonesia.

2. Penyebaran Islam lebih terbantu lewat faktor-faktor politik alih-alih karena

niaga. Penyebarannya pun semakin meluas akibat penyampanyampaian

dakwah yang semakin meluas pula melalui perdagangan

3. Bukti-bukti bahwa islam sudah masuk dinusantara

 Catatan penemuan kerajaan islam

 Berita dari china yang menemukan kerajaan islam

 Makam raja samudera pasai

 Berita dari india bahwa samudera pasai giat menyebarkan islam

10
DAFTAR PUSTAKA

Azra, Azyumardi. 1995. Jaringan Ulama; Timur Tengah dan Kepulauan

Nusantara Abad XVII dan XVIII. Bandung

Fatimi, S.Q. 1963. Islam Comes to Malaysia. Singapore: Malaysian Sociological

Institute,

Hurgronje, C.S. 1924. Verspreide Geschriften. Den Haag: Nijhoff. Gibb, HAR.

1955. “An Interpretation of Islamic History”, MW, 45, II,

Johns, A.H. 1961. “Muslim Mystics and Historical Writtings”, dalam DGE Hall

(peny.). Historians of South East Asia. London: Oxford University Press

Mizan. Drewes. 1968. “New Light on the Coming of Islam to Indonesia”, BKI,

124,

Morrison, G.E. 1951. “The Coming of Islam to the East India”, JMBRAS

Munir, Abdullah dkk. 2020. Literasi Moderasi Beragama di Indonesia. Bengkulu:

CV. Zigie Utama.

Qustulani, Muhamad dkk. 2019. Moderasi Beragama: Jihad Ulama

Menyematkan Umat dan Negeri dari Bahaya Hoax. Tangerang: PSP

Nusantara Tangerang

Saifuddin, Lukman Hakim. 2019. Moderasi Beragama. Jakarta: Kementerian

Agama RI.

Van Leur, J.C. 1955. Indonesian Trade and Society. Den Haag: Van Hoeve.

Anda mungkin juga menyukai