Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEORI MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA


Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Sejarah Islam Indonesia

Dosen Pengampu: Mukhamad Sukur, M.Pd.I.

Disusun oleh: Kelompok 1

1. Munifatul Afifah (126201212103)


2. Dewanta Wijaya (126201212114)
3. Luthfina Khoirunnisa’ (126201212116)
4. Muhammad Mafaz Kholthy (126201212148)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia, serta
taufik hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah dengan tema
“Teori Masuknya Agama Islam Ke Indonesia” dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya, baik dari segi isi maupun penulisan. Terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak
Mukhamad Sukur, M.Pd.I. selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam.
Dan tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan atas kerjasamanya
sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini.
Penulis sangat berharap karya tulis ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai materi yang penulis paparkan. Semoga karya tulis
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya karya tulis yang
disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-
hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Dan semoga dengan selesainnya makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua.

Blitar, 07 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii


BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1

C. Tujuan ............................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2

A. Teori Arab ...................................................................................................................... 2

B. Teori Persia .................................................................................................................... 3

C. Teori Gujarat ................................................................................................................. 5

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 7

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 7

B. Saran .............................................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah masuknya Islam di Indonesia mempunyai beberapa versi, diantara lain adalah
teori dari Gujarat, teori Persia, dan dari orang Arab yang singgah dalam pelayaranya.
Berkenaan dengan teori Arab ini, di Indonesia sudah beberapa kali diadakan seminar
tentang masuknya Islam ke Indonesia. Seminar di Medan tahun 1963 dan seminar di Aceh
tahun 1978, kedua seminar itu menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad
pertama Hijriyah dan langsung dari Arab. Dengan masuknya agama Islam dari negara Arab,
maka dimulailah peradaban Islam di Indonesia.
Peradaban Islam yang ditandai dengan bermunculanya kerajaan-kerajaan Islam yang
berusaha mematahkan dominasi kerajaan-kerajaan Hindu, Budha, kepercayaan animisme
dan dinamisme, yang terbukti dengan semakin banyaknya bangunan-bangunan bercorak
Islam, yang diantara lain seperti masjid-masjid, madrasah-madrasah dan juga pesantren-
pesantren yang mempunyai semangat perjuangan didalam dunia pendidikan yang sampai
pada hari ini masih terus berkembang, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
Pendidikan saat ini juga semakin beragam, baik lembaga atau non lembaga yang
bersifat formal, informal maupun non formal. Pendidikan sebagai salah satu kebutuhan
hidup ini juga mempertegas keberadaanya, yang dibutuhkkan semua manusia dari berbagai
jenjang usia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah masuknya agama islam ke Indonesia melalui teori Arab?
2. Bagaimana sejarah masuknya agama islam ke Indonesia melalui teori Persia?
3. Bagaimana sejarah masuknya agama islam ke Indonesia melalui teori Gujarat?

C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana sejarah masuknya agama islam ke Indonesia melalui teori arab.
2. Mengetahui bagaimana sejarah masuknya agama islam ke Indonesia melalui teori
Persia.
3. Mengetahui Bagaimana sejarah masuknya agama islam ke Indonesia melalui teori
Gujarat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Arab
Teori Arab atau Teori Makkah menyatakan bahwa proses masuknya Islam di Indonesia
berlangsung saat abad ke-7 Masehi. Islam dibawa para musafir Arab(Mesir) yang memiliki
semangat untuk menyebarkan Islam ke seluruh belahan dunia. Tokoh yang mendukung
teori ini adalah Van Leur, Anthony H. Johns, T.W Arnold, Buya Hamka, Naquib al-Attas,
Keyzer, M. Yunus Jamil, dan Crawfurd.
Teori masuknya Islam di Indonesia ini didukung beberapa 3 bukti utama, yaitu:
1. Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan
Islam (Arab), dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan
perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.
2. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana pengaruh mazhab
Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. Sedangkan Gujarat/India
adalah penganut mazhab Hanafi.
3. Adanya penggunaan gelar Al Malik pada raja-raja Samudera Pasai yang hanya lazim
ditemui pada budaya Islam di Mesir.
Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan
politik Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke-7 dan yang
berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri. Hingga kini,
teori Arab dianggap sebagai teori yang paling kuat. Kelemahannya hanya terletak pada
kurangnya fakta dan bukti yang menjelaskan peran Bangsa Arab dalam proses penyebaran
Islam di Indonesia.1
Teori ini juga telah didukung oleh banyak sarjana, termasuk: Crawfurd, Niemann, dan
pembela yang paling gigih adalah Naquib al-Attas2 Pandangan ini didasarkan pada
kesamaan antara mazhab di Koromandel dan Malabar dengan mayoritas Muslim (yakni
sekte Syafi’i) di Nusantara. Menurut Arnold, sejak awal abad Hijriah atau abad ketujuh dan
kedelapan Masehi, pedagang Arab telah menduduki posisi dominan dalam perdagangan
Islam Timur-Barat. Fakta-fakta dari Cina semakin menguatkan hipotesis ini bahwa pada
akhir kuartal ketiga abad ke-7, para saudagar Arab telah menjadi pemimpin pemukiman

1
Mariana, Sejarah Indonesia, (Bekasi: Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan
DIKMEN, 2020), hal. 4
2
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam di Indonesia: Historis dan Eksistensinya (Jakarta: Kencana,
2019), hal. 20

2
Muslim Arab di sepanjang pantai Sumatra. Menurut laporan, beberapa dari mereka
menikahi gadis-gadis lokal, sehingga menjadikan inti kumpulan Muslim yang terdiri dari
imigran Arab dan penduduk lokal. Menurut Arnold, anggota komunitas Muslim juga
melaksanakan aktivitas untuk menyebarkan Islam. 3
Pada seminar-seminar yang diadakan pada tahun 1969 dan 1978 tentang masuknya
Islam ke Indonesia, mereka menyimpulkan bahwa Islam datang langsung dari Arab, bukan
India. Bukan pada abad ke-12 atau ke-13, melainkan pada abad ke-1 Hijriah atau abad ke-
7 Masehi. Tidak sulit dipercaya bahwa Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari Arab,
atau lebih tepatnya, dari Hanzhi sebagai jalan tengah. Hal ini didasarkan pada latar
belakang bahwa Rasulullah SAW lahir, besar, menerima wahyu dan menjalankan tugas
rasulnya di Hanzhi. Untuk teori-teori Islam yang berasal dari Persia dan India, Hassan Asari
tidak memungkiri keberadaan dan kontribusi kedua wilayah ini ketika proses pembangunan
Indonesia tiba. Menurut dia, letak geografis Indonesia yang jauh di timur Arab, Proses
sejarah masuknya Islam ke Indonesia mau tidak mau akan melibatkan dimensi spasial yang
menghubungkan Indonesia dengan bangsa Arab. 4
Analisis penulis dengan teori Arab yang mengatakan Islam datang dari negeri Arab
tersebut merupakan yang tidak bisa dibantahkan. Selain penulis setuju dengan anggapan
islam lahir dari negeri tersebut juga para masyarakat arab juga begitu meminati
perdagangan ke beberapa wilayah termasuk indonesia. Dan beberapa penelitan yang
menyimpulkan bahwa islam di bawa oleh pedagang arab pada abad ke 7 Masehi menjadi
kekuatan tersendiri untuk meyakini dan menerima bahwa islam datangnya dari negeri Arab
tersebut.

B. Teori Persia
Teori bahwa ajaran Islam masuk ke Nusantara dari bangsa Persia (atau wilayah yang
kemudian menjadi negara Iran) pada abad ke-13 Masehi didukung oleh Umar Amir Husen
dan Husein Djajadiningrat.
Abdurrahman Misno dalam Reception Through Selection-Modification: Antropologi
Hukum Islam di Indonesia (2016) menuliskan, Djajadiningrat berpendapat bahwa tradisi
dan kebudayaan Islam di Indonesia memiliki persamaan dengan Persia.

3
Husaini, Sejarah Masyarakat Islam Indonesia, hal. 5
4
Hasan Asari, Sejarah Pendidikan Islam (Medan: Perdana Publishing, 2018), hal. 88

3
Salah satu contohnya adalah seni kaligrafi yang terpahat pada batu-batu nisan bercorak
Islam di Nusantara. Ada pula budaya Tabot di Bengkulu dan Tabuik di Sumatera Barat
yang serupa dengan ritual di Persia setiap tanggal 10 Muharam.
Akan tetapi, ajaran Islam yang masuk dari Persia kemungkinan adalah Syiah. Kesamaan
tradisi tersebut serupa dengan ritual Syiah di Persia yang saat ini merujuk pada negara Iran.
Teori ini cukup lemah karena mayoritas pemeluk Islam di Indonesia adalah bermazhab
Sunni.
Pembangun teori ini adalah P. A. Hoesein Djajadiningrat. Fokus pandangan
teori ini tentang masuknya agama Islam ke Nusantara berbeda dengan teori Gujarat
dan Mekkah, sekalipun mempunyai kesamaan masalah Gujaratnya, serta
Mazhab Syafi’inya. Teori Persia lebih menitikberatkan tinjauannya kepada
kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat Islam Indonesia yang dirasakan
mempunyai persamaan dengan Persia. 5
Kesamaan kebudayaan ini dapat dilihat pada masyarakat Islam Indonesia antara lain:
Pertama, peringatan 10 Muharam yang dijadikan sebagai hari peringatan wafatnya
Hasan dan Husein, cucu Rasulullah Saw. Selain itu, di beberapa tempat di Sumatera
Barat ada tradisi Tabut, yang berarti keranda, juga untuk memperingati Hasan dan
Husein.6
Di Sumatera Tengah bagian Barat, disebut bulan Tabut, dan diperingati
dengan mengarak kerenda Husein untuk dilemparkan ke sungai atau ke dalam
perairan lainnya. Keranda tersebut tabut diambil dari bahasa Arab. Kedua, adanya
kesamaan ajaran antara ajaran Syaikh Siti Jenar dengan ajaran Sufi Siti Jenaryang hidup
pada abad ke- 16 dapat mempelajarinya. Ketiga, penggunaan istilah Bahasa Iran dalam
sistem mengeja huruf Arab, untuk tanda-tanda bunyi harakat dalam pengajian al-Qur’an
tingkat awal:
No Bahasa Iran Bahasa Arab
1. Jabar-jabar Fathah
2. Jer-zer-er Kasrah
3. P’es-py’es Dhammah

P. A. Hosein Djajdiningrat, “Islam di Indonesia”, dalam Islam Djalan Mutlak,


5

Kenneth Morgan (Editor). Diterjemahkan oleh Abu Salamah et.al., (Djakarta: Pembangunan,
1963), hal. 139- 140
6
Silfia Hanani, Sirah Islam .... lihat juga Ikwan Abidin, Sirah Islam Indonesia, dalam
http.//www.mail-archive com/rautau-net- rantau net.msg23303.hal 1.

4
Keempat, nisan pada makam Malikus Saleh (1297) dan makam Malik Ibrahim (1419)
di Gresik dipesan dari Gujarat. Dalam hal ini teori Persia mempunyai kesamaan
mutlak dengan teori Gujarat. Tetapi sangat berbeda jauh dengan pandangan G. E.
Morrison. Kelima, pengakuan umat Islam Indonesia terhadap Mazhab Syafi’i sebagai
mazhab yang paling utama di daerah Malabar. Dalam masalah Mazhab Syafi’i,
P. A. Hoesein Djajadiningrat mempunyai kesamaan dengan G. E. Morrison, tetapi
berbeda dengan teori Mekkah yang dikemukakan oleh Hamka di depan. P. A.
Hoesin Djajadiningrat di satu pihak melihat salah satu budaya Islam Indonesia
kemudian dikaitkan dengan kebudayaan Persia, tetapi dalam memandang Mazhab
Syafi’i terhenti di Malabar, tidak berlanjut dihubungkan dengan pusat Mazhab Syafi’i
di Mekkah.
Namun berbeda dengan Teori Mekkah dikemukakan oleh Hamka, Hoesein
Djajadiningrat percaya bahwa pengaruh mazhab itu di pusatnya, Mekkah, tidak
langsung masuk ke Nusantara, melainkan tertahan di Malabar dan orang Parsi-
lah yang meneruskannya ke Indonesia dengan Mazhab Syi’ah. 7

C. Teori Gujarat
Teori Gujarat, mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal
dari Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M. Gujarat ini terletak di India bagain barat,
berdekaran dengan Laut Arab. Tokoh yang mensosialisasikan teori ini kebanyakan adalah
sarjana dari Belanda. Sarjana pertama yang mengemukakan teori ini adalah J. Pijnapel dari
Universitas Leiden pada abad ke 19. Menurutnya, orang-orang Arab bermazhab Syafei
telah bermukim di Gujarat dan Malabar sejak awal Hijriyyah (abad ke 7 Masehi), namun
yang menyebarkan Islam ke Indonesia menurut Pijnapel bukanlah dari orang Arab
langsung, melainkan pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke dunia
timur, termasuk Indonesia. teori Pijnapel ini disebarkan oleh seorang orientalis terkemuka
Belanda, Snouck Hurgronje. Menurutnya, Islam telah lebih dulu berkembang di kota-kota
pelabuhan Anak Benua India. Orang-orang Gujarat telah lebih awal membuka hubungan
dagang dengan Indonesia dibanding dengan pedagang Arab.
Dalam pandangan Hurgronje, kedatangan orang Arab terjadi pada masa berikutnya.
Orang-orang Arab yang datang ini kebanyakan adalah keturunan Nabi Muhammad yang
menggunakan gelar “sayid” atau “syarif ” di depan namanya. Teori Gujarat kemudian juga

7
Mestika Zed, “Hamka dan Studi Islam ....”,hal. 20

5
dikembangkan oleh J.P. Moquetta (1912) yang memberikan argumentasi dengan batu nisan
Sultan Malik Al-Saleh yang wafat pada tanggal 17 Dzulhijjah 831 H/1297 M di Pasai,
Aceh. Menurutnya, batu nisan di Pasai dan makam Maulanan Malik Ibrahim yang wafat
tahun 1419 di Gresik, Jawa Timur, memiliki bentuk yang sama dengan nisan yang terdapat
di Kambay, Gujarat. Moquetta akhirnya berkesimpulan bahwa batu nisan tersebut diimpor
dari Gujarat, atau setidaknya dibuat oleh orang Gujarat atau orang Indonesia yang telah
belajar kaligrafi khas Gujarat. Alasan lainnya adalah kesamaan mahzab Syafei yang di anut
masyarakat muslim di Gujarat dan Indonesia8
Teori ini dikemukaka oleh sejumlah sarjana Belanda, antara lain Pijnappel,
SnouckHurgronje dan Moquette. Teori ini mengatakan bahwa Islam yang berkembang di
Nusantarabuka berasal dari Persia atau Arabia, melainkan dari orang-orang Arab yang
bermigrasi danmenetap di wilayah India dan kemudian membawanya ke Nusantara. Teori
Gujarat inimendasarkan pendapatnya melalui teori mazhab dan teori nisan. Menurut teri
ini, ditemukanadanya persamaan Mazhab yang dianut oleh umat Islam Nusantara dengan
umat Islam diGujarat. Mazhab yang dianut oleh kedua komunitas Muslim ini adalah
mazhab Syafi’i. Padasaat yang bersamaan teori mazhab ini dikuatkan oleh teori nisan,
yakni ditemukannya modeldan bentuk nisan pada makam-makam baik di Pasai,
Semenanjung Malaya dan di Gresik,yang bentuk dan modelnya sama dengan yang ada di
Gujarat. Karena bukti-bukti itu, merekamemastikan Islam yang berkembang di Nusantara
pastilah berasal dari sana9

8
Syed Nagib Alatas, Preliminary Statement on a General Theory of the Islamization of Malay-
Indonesian Archipelago, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1969), hal. 11.
9
Bagus Sujatmiko dkk, “MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA” diakses dari
http://www.academia.edu/Documents/in/Makalah_Masuknya_Islam_Ke_Indonesia , pada tanggal 3 Februari
2023 pukul 01.30

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sejarah masuknya Islam di Indonesia mempunyai beberapa versi, diantara lain adalah
teori dari Gujarat, teori Persia, dan dari orang Arab yang singgah dalam pelayaranya.
Teori Arab atau Teori Makkah menyatakan bahwa proses masuknya Islam di Indonesia
berlangsung saat abad ke-7 Masehi. Islam dibawa para musafir Arab(Mesir) yang memiliki
semangat untuk menyebarkan Islam ke seluruh belahan dunia. Selanjutnya yaitu teori
bahwa ajaran Islam masuk ke Nusantara dari bangsa Persia (atau wilayah yang kemudian
menjadi negara Iran) pada abad ke-13 Masehi didukung oleh Umar Amir Husen dan Husein
Djajadiningrat. Dan yang terakhir dari pembahasan makalah ini adalah teori Gujarat,
mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari Gujarat pada abad
ke-7 H atau abad ke-13 M. Gujarat ini terletak di India bagain barat, berdekaran dengan
Laut Arab.

B. Saran
Demikian makalah yang kami susun, dimana dalam penyusunan maupun penyajian
masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Maka dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sebagai evaluasi untuk ke depannya,
semoga dengan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Asari, Hasan. (2018). Sejarah Pendidikan Islam. Medan: Perdana Publishing.


Alatas, Syed Nagib. (1969). Preliminary Statement on a General Theory of the Islamization of
Malay-Indonesian Archipelago, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Mariana. (2020). Sejarah Indonesia. Bekasi: Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD,
DIKDAS dan DIKMEN.
Daulay, Haidar Putra. (2019). Pendidikan Islam di Indonesia: Historis dan Eksistensinya
Jakarta: Kencana.
Djajdiningrat, P. A. Hosein. (1963). islam di Indonesia. dalam Islam Djalan Mutlak,
Kenneth Morgan (Editor). Diterjemahkan oleh Abu Salamah et.al., Djakarta:
Pembangunan Husaini, Sejarah Masyarakat Islam Indonesia.
Hanani, Silfia. Sirah Islam .... lihat juga Ikwan Abidin, Sirah Islam Indonesia, dalam
http.//www.mail-archive com/rautau-net- rantau net.msg23303.
Sujatmiko, Bagus dkk. (2023). “MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA” diakses dari
http://www.academia.edu/Documents/in/Makalah_Masuknya_Islam_Ke_Indonesia ,
Zed, Mestika. Hamka dan Studi Islam.

Anda mungkin juga menyukai