Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Memahami Masuknya Islam Ke Nusantara”


UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
ISLAM NUSANTARA

Yang dibina oleh Siti Uswatun Khasanah, M.Pd.i

Oleh :

Wiratna Nila Salsabila NIM : 1944201019

Fitri Khoiriyah NIM : 1944201029

PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU EKSAKTA
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR
FEBRUARI 2020
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT. Yang mana telah memberikan
rahmat dan karuniaNya pada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Memahami Masuknya Islam Ke Nusantara ” untuk memenuhi
tugas mata kuliah Islam Nusantara,.
Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada:
1.. Ibu Siti Uswatun Khasanah, M.Pd.i . Selaku dosen pembina mata kuliah
Islam Nusantara.
2. Teman-teman program studi matematika semester 1 atas kerjasamanya.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah
membantu demi terselesaikannya makalah ini dengan lancar. Semoga Allah
SWT membalas semua kebaikan kalian, amin.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
yang terdapat di dalamnya, untuk itu kami sangat mengharapkan adanya kritikan
dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir
kata kami berharap semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi para
pembaca dan peneliti selanjutnya.

Blitar, 14 Februari 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................ii
BAB I
Pendahuluan............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II
Pembahasan ...........................................................................................................2
BAB III
Penutup.........................................................................................................................8
3.1. Kesmpulan..........................................................................................................8
3.2. Saran....................................................................................................................8
Daftar Pustaka

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sebelum islam masuk ke Indonsia, berbagai macam agama dan kepercayaan seperti
Animisme, Dinamisme, Hindu, dan Budha telah dianut oleh masyarakat Indonesia. Islam
merupakan agama terbesar di dunia. Penutnya terus-menerus mengalami peningkatan
dan perkembangan yang sangat signifikan setiap tahunnya.

1.2 Rumusan masalah


1.2.1. Menjelaskan tentang apa saja teori tentang masuknya agama islam ke
Nusantara.
1.2.2. Menjelaskan tentang bagaimana Saluran dan Cara-cara islamisasi di
Indonesia.
1.2.3. Menjelaskan tentang apa saja sebab-sebab Islamisasi cepat berkembang
di Indonesia.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa saja teori tentang masuknya agama islam ke
Nusantara.
1.3.2 Untuk memahami bagaimana Saluran dan Cara-cara islamisasi di
Indonesia.
1.3.3 Untuk mengetahui apa saja sebab-sebab Islamisasi cepat berkembang
di Indonesia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori masuknya islam ke Indonesia.

Ada empat teori masuknya agama islam di Indonesia. Yaitu : islam berasal
dari Anak Benua India (teori India) , teori Arab, teori Persia, dan teori China.

1. Teori India
Teori ini dikemukakan oleh Pijnapel, Snouck Hurgronje, Moquette, dan
Fatimi. Dalam teori ini di jelaskan bahwa islam pertama kali datang ke Indonesia
berasal dari anak Benua India sekitar abad ke-13. Pijnapel mengajukan bukti adanya
persamaan madzab syafi’I antara di anak benua India dengan Indonesia. Orang-orang
madzab syafi’i berimigrasi dan menetap di Gujarat dan Malabar kemudian membawa
islam ke Nusantara. Jadi ia berpendapat bahwa islamisasi di Nusantara dilakukan
oleh orang Arab, tetapi bukan datang langsung dari Arab, melainkan dari India.
Terutama dari Gujarat dan Malabar.
Snouck Hurgronje berpendapat bahwa saat islam mempunyai pengaruh
yang kuat di kota-kota India Selatan, banyak muslin Dhaka yang disana. Mereka
inilah yang pertama menyebarkan islam ke kepulauan Melayu, kemudian diikuti oleh
orang-orang Arab. Ia bependapat bahwa Islam Nusantara berasal dari India, karena
sudah lama terjalin hubungan perdagangan antara Indonesia dengan India dan adanya
inskripsi tetua tentang islam yang terdapat di Sumatra dan Gujarat.
Snouck Hurgronje menyebutkan bahwa Sumatra Utara, yaitu mengenai
Pasai dalam kisah perjalanan Ibnu Battuta, seorang musafir dari Maroko yang
singgah di India pada tahun 1345 M dalam perjalanannya dari Benggala ke Tiongkok
merupakan tempat yang penting bagi rekrontuksi perkembangan islam dikepulauan
itu.
2. Teori Arab
Teori ini antara lain dikemukakan oleh Sir Thomas Arnold, Crawfurd,
Niemann, dan de Hollader. Arnold berpendapat bahwa selain dari Coromandel dan

5
Malabar Islam Nusantara juga berasal dari Arab . Bukti yang ia ajukan ialah adanya
kesamaan madzab antara di Coromandel dan Malabar dengan madzab mayoritas
umat islam di Nusantara, yaitu madzab syfi’i . Ini dibawa oleh para pedagang
Coromandel dan Malabar ke Nusantara. Mereka mempunyai peranan penting dalam
perdagangan antara India dan Nusantara. Disamping melakukan kegiatan
perdagangan , mereka juga menyebarkan agama islam.
Mengenai pendapatnya tentang asal Islam Nusantara dari Arab, Arnold
berpendapat bahwa para pedagang Arab membawa Islam kepada saat mereka
menguasai perdagangan Barat – Timur sejak awal abad ke-7 M dan ke-8 M. Dapat
diduga bahwa mereka juga menyebarkan agam islam ke Nusantara. Arnold
juga mengatakan bahwa sebuah sumber China menyebutkan bahwa menjelang
perempat ketiga abad ke-7 M ada seorang Arab yang mejadi pemimpin pemukiman
Arab muslim di pesisir barat Sumatra. Mereka ini juga melakukan kawin campur
dengan penduduk setempat, sehingga munculah komunitas muslim.
Crawfurd mengatakan bahwa islam dikenalkan langsung dari Arab,
meskipun demikian dia juga menegaskan bahwa hubungan bangsa Melayu-indonesia
dengan kaum muslim dari pesisir Timur India juga merupakan faktor penting.
Niemann tidak menyebut tentang waktu masuknya Islam ke Nusantara, sedangkan de
Hollader mengatakan kemungkinan pada abad ke-13 M sudah ada orang Arab di
Jawa. Niemann dan de Hollader juga mengatakan bahwa islam datang dari
Hadramaut , karena adanya persamaan antara madzab yang dianut, yaitu madzab
syafi’i.
3. Teori Persia
Teori ini di kemukakan oleh P.A Hoesein Djajadiningrat. Dalam teri ini
dinyatakan bahwa islam masuk ke Nusantara pada abad ke-13 M di Sumatra yang
berpusat di Pasai. Dia mendasarkan argumennya pada persamaan budaya yang
berkembang dikalangan masyarakat islam Indonesia dengang budaya yang ada di
Persia. Teori ini didukung dengan adanya persamaan batu nisan yang ada di makam
Malik Al-Shalih (1297 M) di Pasai dengan makam Malik Ibrahim (1419 M) di Gresik

6
yang dipesan dari Gujarat merupakan daerah yang mendapat pengaruh dari Persia
yang menganut faham Syi’ah dan dari sinilah Syi’ah dibawa ke Indonesia.
4. Teori China
Teori ini menyatakan bukan dari islam datang ke Nusantara dari Timur
Tengah /Arab maupun Gujarat/India, tetpi dari China. Pada abad ke-9 M banyak
muslim China yang berpindah ke Jawa., sebagian pindah ke Kedah sebagian lagi ke
Sumatra. Pada abad-abad berikutnya peranan orang China semakin tampak dengan
adanya bukti-bukti artefak, yakni adanya unsur-unsur China dalam arsitektur
masjid-masjid jawa kuno, seperti pada bentuk atap masjid di Banten, motif hiasan
pada masjid Sedang Duwur , Paciran, Lamongan dan lain-lain. . Pada abad ke-11 M
sudah ada pemukiman Arab muslim di China dan Campa, yang disebut dengan
“Pekojan”.
China mempunyai peranan penting dalam perkembangan islam di
Indonesia. Disamping bukti-bukti di atas arsitektur masjid Demak dan juga
berdasarkan beberapa catatan sejarah beberapa sultan dan sunan yang menyiarkan
agama islam di Indonesia merupakan keturunan China, seperti Raden Patah dengan
nama Chinanya “ Jin Bun”, Sunan Ampel dan lainnya.

B. Cara Islamisasi di Indonesia

Kedatangan dan cara penyebaran islam di Indonesia dilakukan secara


damai. Ada beberapa cara yang dipergunakan , diantaranya :
1. Perdagangan
Pada tahap pertama, para penyiar agama islam menggunakan jalur
perdagangan. Perkembangan pedagangan yang pesat pada abad ke-7 sampai ke 16 M
membuat pada pedagang muslim datang datang dari berbagai penjuru. Disisi lain
banyak para raja dan bangsawan ikut berpartisipasi dalam proses jual beli. Dan pada
akhirnya banyak para pedagang muslim yang bermukim di pesisir pulau Jawa dan
berhasil mendirikan masjid.

7
2. Perkawinan
Cara yang sering digunakan selain melewati jalur perdagangan ialah
jalur perkawinan. Jalur ini merupakan jalur yang paling menguntungkan. Sebab jika
terjadi antara saudagar muslim dengan anak bangsawan, maka penyebayan agama
islam akan lebih mudah dengan adanya kekuasaan yang dimiliki.
3. Tasawuf
Tasawuf dan tariqad , muncul bersamaan dengan para pedagang ke Indonesia
yang dibarengi dengan datangnya para ulama. Selain itu para Da’I dan sufi
pengembara yang diangkat menjadi penasihat kerajaan mulai membentuk kader
mubaligh dalam menyebarkan agama islam melalui karya-karya tulisnya.
4. Pendidikan
Selain yang dijelaskan di atas, cara penyebaran agama islam oleh para ulama
juga menggunakan system pendidikan. Seperti mendirikan pondok-pondok untuk
mengaji. Dan mushola –mushola untuk sarana dan prasarana berdakwah.
5. Kesenian
Semakin kedepan, para ulama semakinkreatif dalam menarik perhatian
masyarakat. Mereka menggunakan kesenian-kesenian tradisional seperti kesenian
wayang, pertunjukan gamelan, dan syair-syair islami yang dikemas kedalam lagu-
lagu daerah. Agar supaya masyarakat semakin mudah dalam mengenal islam.
6. Politik
Di daerah Maluku dan Sulawesi Selatan, kebanyakan rakyat masuk islam
setelah rajanya masuk islam terlebih dahulu. Pengaruh dari politik sang raja sangat
membantu tersebarnya islam di daerah ini. Kemenangan islam secara politik tanpa
disadari banyak menarik perhatian masyarakat.

C. Sebab-sebab Islamisasi Cepat Berkembang di Indonesia

Dalam wakltu yang relative cepat, ternyata agama baru ini dapat diterima
denagn baik oleh sebgaian besar  lapisan masyarakat Indonesia, mulai dari rakyat
jelata hingga raja-raja. Sehingga penganut agama ini pada akhir abad ke 6 H (abad ke

8
12 M), dan tahun-tahun selanjutnya, berhasil menjadi suatu kekuatan muslim
Indonesian yang ditakuti dan diperhitungkan. 
Ada bebrapa hal yang menyebabkan agama Islam cepat berkembang di
Indonesia. Menurut Dr.Adil Muhiddin Al-Lusi, seorang penulis sejarah Islam dari
Timur Tengah, sdalam bukunya Al-Urubatu wal Islamu fi Janubi Syarki Asiyah Al-
Hindu wa Indonesia, menyatakan bahwa ada tiga faktor yang menyebabkan Islam
cepat berkembang di Indonesia, yaitu sebagai berikut: 
1. Faktor Agama
Faktor agama, yaitu akidah Islam itu sendiri dan dasar-dasarnya yang
memerintahkan menjunjung tinggi kepribadian dan meningkatkan harkat dan
martabatnya, menghapuskan kekuasaan kelas Rohaniwan seperti Brahmana dalam
system kasta yang diajarkan Hindu.1
2. Faktor Politik
Faktor politik yang di warnai oleh pertarugan dalam negeri antara negara-
negara dan penguasa-penguasa Indonesia, serta oleh pertarungan negara-negara
bagian itu dengan pemerintah pusatnya yang beragama Hindu. Hal tersebut
mendorong para penguasa, para bangsawan dan para pejabat di negara-negara bagian
tersebut untuk menganut agama Islam, yang di pandang mereka sebagai senjata
ampuh untuk emlawan dan menumbangkan kekuatan Hindu, agar mendapat
dukungan kuat dari seluruh lapisan masyarakat. Hal itu dapat di buktikan hingga kini,
bahwa apabila semangat keislaman di bangkiutkan di tengah-tengah masyarakat
Indonesia, baik di Sumatera, Jawa, maupun kepulauan Indonesia lainnya, denga
mudah sekali seluruh kekuatan dan semangat keislaman itu akan mangkit serentak
sebagai suatu kekuatan yang dahsyat.2

1
Suryadi dkk, “Proses Islamisasi di Indonesia”,
http://myblognikarahmawati.blogspot.com/2015/06/proses-islamisasi-di-indonesia.html?m=1
(diakses pada tanggal 16 Februari 2020 pikul 12.35)
2
Ibid.

9
3. Faktor Ekonomis
Faktor ekonomis, yang pertama diperankan oleh para pedagang yang
menggunakan jalan laut baik anatar kepulauan Indonesia sendiri, maupun yang
melampaui perairan Indonesia ke China, India, dan Teluk Arab-Parsi yang
merupakan pendukung utama, karena telah memberikan keuntungan yang tidak
sedikit sekaligus mendatangkan bea masuk yang besar bagi pelabuhan-pelabuahan
yang disinggahinya, baik menyangkut barang-barang yang masuk maupun yang
keluar.3

BAB III
3
Ibid.

10
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ada beberapa teori masuknya islam ke Nusantara, diantaranya : teori
India, teori Persia, teori Arab dan teori China. Empat teori tersebut merupakan teori
pokok yang paling dikenal dimasyarakat.
Selain dengan teori-teori, ada juga jalur kemasyarakatan yang terselubung
dengan pengajaran islam dalam melancarkan dakwah islam. Seperti yang telah
dijelaskan diatas, yaitu : jalur perdagangan, jalur perkawinan, jalur politik dan lain
sebagainya.

2. Saran
Dalam makalah ini, penulis menyadari akan banyaknya kekurangan yang
ada. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharap kritik
dan saran pembangun dari pembaca. Dan semoga makalah ini mudah dipahami dan
bermanfaat.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/Teori masuknya islam ke Nusantara dinus.ac.id/sejarah


masuknya islam ke Indonesia

[https://www.researchgate.net]

Suryadi dkk, “Proses Islamisasi di Indonesia”. 2015,


http://myblognikarahmawati.blogspot.com/2015/06/proses-islamisasi-di-
indonesia.html?m=1

12

Anda mungkin juga menyukai