Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadiran tuhan yang maha esa yang telah memberikan
kesempatan dan kesempatan batin penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini
dengan judul “Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman pembaca tentang
Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia sehingga pembaca mampu memahami fenomena dan
kenyataan yang telah terjadi pada masa lampau.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sedalam dalamnya terhadap komponen
yang berperan dalam menundukung penulisan ini sehinga tulisan ini dapat diselesaikan.
Ucapan terima kasih saya pertama :

Ibu : Sari Dahlia

Ayah : Febrika Anami

Guru pembimbing : Jhoni Seprisal Lubis

Penulis menyadari bahwasanya tulisan ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan tulisan ini.

Panti, 20 November 2023

Hormat saya,

(Khaila Sari)

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... 1

DAFTAR ISI................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 3

A. LATAR BELAKANG MASALAH.................................................................... 3


B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................... 3
C. TUJUAN PENELITIAN..................................................................................... 3
D. MANFAAT PENELITIAN................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................... 6

A. PEMBAHASAN TEORI.................................................................................... 6
B. KERANGKA PEMIKIRAN............................................................................... 16
C. PENGAJUAN HIPOTESIS................................................................................ 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................... 17

BAB IV HASIL PENELITIAN...................................................................................... 20

BAB V PENUTUP......................................................................................................... 21

A. KESIMPULAN................................................................................................... 21
B. SARAN............................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 22

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M, kepemimpinan


Islam dipegang oleh para khalifah. Dibawah kepemimpinan para khalifah, agama Islam
mulai disebarkan lebih luas lagi. Sampai abad ke-8 saja, pengaruh Islam telah menyebar
ke seluruh Timur Tengah, Afrika Utara, dan Spanyol. Kemudian pada masa dinasti
Ummayah, pengaruh Islam mulai berkembang hingga Nusantara.
Sebagai Negara muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki sejarah panjang
tentang bagaimana agama Islam masuk ke Indonesia. Mulai dari awal mula sejarah
masuknya Islam ke Indonesia hingga menjadi agama dengan pemeluk terbesar di
nusantara tidak memakan waktu yang singkat melainkan sudah terjadi sejak zaman
kerajaan.
Ada banyak teori yang menyebutkan bagaimana awal mula sejarah masuknya
agama Islam ke Indonesia dan akhirnya menjadi agama yang banyak dianut oleh
sebagian besar masyarakat di nusantara pada kala itu. Teori-teori tersebut juga memiliki
bukti sehingga dipercaya sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia sesuai dengan
teori-teori yang ada.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang apa saja teori masuknya agama Islam ke Indonesia.
2. Menjelaskan perkembangan Dakwah Islam di Indonesia.
3. Menjelaskan kerajaan Islam di Indonesia.
4. Menjelaskan Peninggalan-peninggalan peradaban Islam di Indonesia
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa saja teori masuknya agama Islam ke Indonesia.
2. Memahami perkembangan dakwah Islam di Indonesia.
3. Mengetahui kerajaan Islam di Indonesia.
4. Mengetahui Peninggalan-peninggalan peradaban Islam di Indonesia.

3
D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian mengenai Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia memiliki manfaat yang


signifikan dalam berbagai aspek, baik dari segi sejarah, budaya, maupun pemahaman
masyarakat. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini:

1. Pemahaman Sejarah dan Perkembangan Manusia: Penelitian ini membantu kita


memahami lebih baik perkembangan awal peradaban manusia dan cara hidup mereka
sebelum sejarah tertulis. Ini memberikan wawasan tentang asal-usul, migrasi, dan
interaksi manusia prasejarah.
2. Pemahaman Sosial dan Kultural: Mengkaji corak kehidupan masyarakat praaksara
membantu kita memahami sistem sosial, budaya, dan nilai-nilai yang ada pada masa
itu. Ini dapat mengungkapkan informasi tentang struktur keluarga, organisasi sosial,
agama, seni, dan bahasa yang digunakan.
3. Perkembangan Teknologi: Penelitian ini dapat mengungkapkan perkembangan
teknologi pada masa praaksara, seperti alat-alat, senjata, dan alat pertanian yang
digunakan. Hal ini membantu kita memahami bagaimana manusia prasejarah
beradaptasi dengan lingkungan mereka.
4. Pemahaman Ekonomi: Penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang ekonomi
masyarakat praaksara, termasuk cara mereka memperoleh makanan, bahan-bahan
bangunan, dan sumber daya lainnya. Ini penting untuk memahami bagaimana manusia
prasejarah bertahan hidup dan berinteraksi dengan alam.
5. Penelitian Mengenai Perubahan Lingkungan: Melalui penelitian corak kehidupan
masyarakat praaksara, kita dapat mengidentifikasi dampak manusia pada lingkungan
pada masa itu. Ini penting dalam konteks perubahan iklim dan konservasi lingkungan
saat ini.
6. Pemahaman Tentang Perkembangan Budaya: Memahami budaya manusia praaksara
membantu kita melacak perkembangan budaya manusia sepanjang sejarah. Ini juga
dapat membantu kita mengidentifikasi pola-pola yang mungkin memengaruhi budaya
manusia modern.
7. Edukasi dan Pendidikan: Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam konteks
pendidikan untuk mengajarkan generasi muda tentang sejarah dan perkembangan
manusia. Ini juga dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga warisan
arkeologis dan budaya.

4
8. Konservasi dan Pelestarian Situs Arkeologis: Penelitian ini dapat membantu dalam
upaya pelestarian dan perlindungan situs arkeologis yang berisi informasi berharga
tentang masyarakat praaksara. Ini membantu mencegah kerusakan dan kehilangan
data bersejarah.

Dengan memahami Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia, kita dapat mendapatkan


wawasan yang lebih baik tentang akar budaya dan sejarah manusia, dan hal ini memiliki
relevansi penting dalam berbagai bidang, termasuk arkeologi, antropologi, sejarah, dan
pemahaman perubahan sosial dan lingkungan.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PEMBAHASAN TEORI

A. Teori Masuknya Agama Islam ke Indonesia

Ada empat teori tentang Islamisasi awal masuknya Islam di Indonesia,

yaitu Islam bersumber dari Anak Benua India (teori India), teori Arab, teori Persia,

dan Teori China.

1. Teori India

Teori ini di kemukakan oleh Pijnappel, Snouck Hurgronje, Moquette, dan

Fatimi. Dalam teori ini di jelaskan bahwa Islam pertama kali datang ke Indonesia

berasal dari anak Benua India sekitar abad ke-13. Pijnappel mengajukan bukti

adanya persamaan mazhab Syaf'i anatara di Anak Benua dengan di Indonesia.

Orang-orang mazhab Syafi'i bermigrasi dan menetap di Gujarat dan Malabar

kemudian membawa Islam ke Nusantara. Jadi ia berpendapat bahwa Islamisasi di

Nusantara dilakukan oleh orang Arab, tetapi bukan datang langsung dari Arab,

melainkan dari India, terutama dari Gujarat dan Malabar.

Snouck Hurgronje berpendapat bahwa saat Islam mempunyai pengaruh

yang kuat di kota-kota India Selatan, banyak muslim Dhaka yang di sana. Mereka

inilah yang pertama menyebarkan Islam ke kepulauan Melayu, kemudian diikuti

oleh orang-orang Arab. Ia berpendapat bahwa Islam Nusantara berasal dari India,

karena sudah lama terjalin hubungan perdagangan antara Indonesia dengan India

dan adanya inskripsi tetua tentang Islam yang terdapat di Sumatra mengindikasikan

adanya hubungan anatara Sumatra dan Gujarat.

6
Orang-orang Gujarat telah lebih awal membuka hubungan dagang dengan

Indonesia dibanding dengan pedagang Arab. Dalam pandangan Hurgronje,

kedatangan orang Arab terjadi pada masa berikutnya. Orang-orang Arab yang

datang ini kebanyakan adalah keturunan Nabi Muhammad yang menggunakan

gelar “Sayid”

Snouck Hurgronje menybutkan bahwa Sumatra Utara, yaitu mengenai Pasai

dalam kisah perjalanan Ibn Battuta, musafir Maroko yang singgah di daerah pada

tahun 1345 M dalam perjalanannya dari Benggala ke Tiongkok merupakan tempat

yang penting bagi rekonstruksi perkembangan Islam di kepulauan itu.

2. Teori Arab

Teori ini antara lain dikemukakan oleh Sir Thomas Arnold, Crawfurd,

Niemann, dan de Hollander. Arnold berpendapat bahwa selain dari Coromandel

dan Malabar Islam Nusantara juga berasal dari Arab. Bukti yang ia ajukan ialah

adanya kesamaan mazhab antara di Coromandel dan Malabar dengan mazhab

mayoritas umat Islam di nusantaram yaitu mazhab syafi'i mazhab ini dibawa oleh

para pedagang Coromandel dan Malabar ke Nusantara. Mereka mempunyai

peranan penting dalam perdagangan antara India dan Nusantara. Di sampimg

melakukan kegiatan perdagangan, mereka juga menyebarkan agama Islam.

Mengenai pendapatnya tentang asal Islam Nusantara dari Arab, Arnold

berpendapat bahwa para pedagang Arab membawa Islam kepada saat mereka

menguasai perdagang Barat-Timur sejak awal abad ke-7 M dan ke-8 M. dapat di

duga bahwa mereka juga menyebarkan agama Islam ke Nusantara. Arnold juga

mengatakan bahwa sebuah sumber Cina menyebutkan bahwa menjelang perempat

ketiga abad ke-7 M ada seorang Arab yang menjadi pemimpin pemukiman Arab

7
muslim di pesisir barat Sumatra. Mereka ini juga melalukan kawin campur dengan

penduduk setempat, sehingga muncullah komunitas muslim.

Crawfurd mengatakan bahwa Islam dikenalkan langsung dari Arab,

meskipun demikian dia juga menegaskan bahwa hubungan bangsa Melayu-

Indonesia dengan kaum muslim dari pesisir Timur India juga merupakan faktor

penting. Niemann tidak menyebut

tentang waktu masuknya Islam ke Nusantara, sedangkan de Hollander mengatakan

kemungkinan pada abad ke-13 M sudah ada orang arab di Jawa. Niemann dan de

Hollander mengatakan bahwa Islam datang dari Hadramaut, karena adanya

persamaan antara mazhab yang dianut oleh muslim Hadramaut dengan muslim

Nusantara, yaitu mazhab syafi'i.

3. Teori Persia

Teori ini di kemukakan oleh P.A. Hoesein Djajadiningrat. Dalam teori ini

dinyatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-13 M di Sumatra, yang

berpusat di Samudra pasai. Dia mendasarkan argumennya pada persamaan budaya

yang berkembang di kalangan masyarakat Islam Indonesia dengan budatya yang

ada di Persia. Bukti-bukti persamaan budaya itu antara lain. Adanya peringatan 10

Muharram atau asyura yang merupakan tradisi yang berkembang dalam

masyarakat Syiah Untuk memperingati hari kematian Husain di Kerbela. Tradisi

ini diperingati dengan membuat bubur syura. Bulan Muharram di Mingkabau

disebut dengan bulan Hasan-Husain, sedangkan di Sumatra Tengah sebelah barat

di sebut dengan bulan tabut. Mereka mengarak keranda yang di atasnamakan

keranda Husain yang di sebut dengan "Keranda Tabut" untuk dilempar ke sungai.

Adanya persamaan batu nisan yang ada di makam malik al-shahih (1297 M)

di Pasai dengan makam malik Ibrahim (1419 M) di gresik yang dipesan dari

8
Gujarat merupakan daerah yang mendapat pengaruh dari persia yang menganut

faham syi'ah dan dari sinilah syiah dibawa ke indonesia.

4. Teori Cina

Teori ini menyatakan bahwa Islam datang ke Nusantara bahwa dari timur

Tengah/Arab maupun Gujarat/India, tetapi dari Cina.

Pada abad ke-9 M banyak orang muslim china di kanton dan wilayah China

Sekatan lain yang mengungsi ke Jawa, sebagian ke Kedah dan Sumatra. Hal ini

terjadi karena pada masa Huan Chou terjadi penumpasan terhadap penduduk

Kanton dan wilayah China Selatan lainnya yang mayoritas penduduknya beragama

Islam. Mereka berusaha mengadakan revolusi politik terhadap keraton China pada

ke 9 M. Pada abad-abad berikutnya peranan orang China semakin tampak dengan

adanya bukti-bukti artefak, yakni adanya unsur-unsur China dalam arsitektur

masjid-masjid Jawa kuno, seperti tampak pada atap masjid Banaten, mustaka, yang

berbentuk bola dunia yang menyerupai setupa dengan dikelilingi tempat ular

hampir selalu ada di masjid-masjid kuno di Jawa sebelum arsitektur timur tengah

memasuki wilayah ini, motif hiasan di masjid sedang Duwur Paciran Lamongan

dan lain-lain. Di samping adanya pengungsi China ke Jawa pada abad ke 9 M, pada

abad ke 8-11 M sudah ada pemukimkan Arab muslim di China dan di Campa.

China mempunyai peranan yang besar dalam perkembangan Islam di

Indonesia. Di samping bukti-bukti di atas, arsitektur masjid Demak dan juga

berdasarkan beberapa catatan sejarah beberapa sultan dan sunan yang berperan

dalan penyiaran agama Islam di Indonesia adalah keturunan China, misalnmya

Raden Patah yang mempunyai nama China Jin Bun, sunan Ampel dan lain-lain.

9
B. Perkembangan Saluran Dakwah Islam di Indonesia

Kedatangan Islam ke Indonesia dan penyebarannya kepada golongan

bangsawan dan rakyat umumnya, dilakukan secara damai. Saluran-saluran

Islamisasi yang berkembang ada enam, yaitu:

1. Saluran Perdagangan

Diantara saluran Dakwah di Indonesia pada taraf permulaannya ialah

melalui perdagangan. Hal ini sesuia dengan kesibukan lalu lintas perdagangan

abad-7 sampai abad ke-16, perdagangan antara negeri-negeri di bagian barat,

Tenggara dan Timur benua Asia dan dimana pedagang-pedagang Muslim (Arab,

Persia, India) turut serta menggambil bagiannya di Indonesia. Penggunaan saluran

Islamisasi melalui perdagangan itu sangat menguntungkan. Hal ini menimbulkan

jalinan di antara masyarakat Indonesia dan pedagang.

Dijelaskan di sini bahwa proses melalui saluran perdagangan itu dipercepat

oleh situasi dan kondisi politik beberapa kerajaan di mana adipati-adipati pesisir

berusaha melepaskan diri dari kekuasaan pusat kerajaan yang sedang mengalami

kekacauan dan perpecahan. Secara umum yang dilakukan oleh para pedagang

melalui perdagangan itu mungkin dapat digambarkan sebagai berikut: mula-mula

mereka berdatangan di tempat-tempat pusat perdagangan dan kemudian

diantaranya ada yang bertempat tinggal, baik untuk sementara maupun untuk

menetap. Lambat laun tempat tinggal mereka berkembang menjadi perkampungan-

perkampungan. Perkampungan golongan pedangan Muslim dari negeri-negeri

asing itu disebut Pekojan.

10
2. Saluran Perkawinan

Perkawinan merupakan salah satu dari saluran-saluran Dahwah yang paling

memudahkan. Karena ikatan perkawinan merupakan ikatan lahir batin, tempat

mencari kedamaian diantara dua individu. Kedua individu yauitu suami isteri

membentuk keluarga yang justru menjadi inti masyarakat. Dalam hal ini berarti

membentuk masyarakat muslim. Saluran melalui perkawinan yakni antara

pedagang atau saudagar dengan wanitia pribumi juga merupakan bagian yang erat

berjalinan dengan. Jalinan baik ini kadang diteruskan dengan perkawinan antara

putri kaum pribumi dengan para pedagang Islam. Melalui perkawinan inilah

terlahir seorang muslim. Dari sudut ekonomi, para pedagang muslim memiliki

status sosial yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk

pribumi, terutama putriputri bangsawan, tertarik untuk menjadi istri saudagar-

saudagar itu. Sebelum kawin, mereka diIslamkan terlebih dahulu. Setelah setelah

mereka mempunyai kerturunan, mereka makin luas. Akhirnya timbul kampung-

kampung, daerah-daerah, dan kerajaan-kerajaan muslim.

3. Saluran Tasawuf

Tasawuf merupakan salah satu saluran yang penting . Tasawuf termasuk

kategori yang berfungsi dan membentuk kehidupan sosial bangsa Indonesia yang

meninggalkan bukti-bukti yang jelas pada tulisantulisan antara abad ke-13 dan ke-

18. hal itu bertalian langsung dengan penyebaran Islam di Indonesia. Dalam hal ini

para ahli tasawuf hidup dalam kesederhanaan, mereka selalu berusaha menghayati

kehidupan masyarakatnya dan hidup bersama di tengah-tengah masyarakatnya.

Para ahli tasawuf biasanya memiliki keahlian untuk menyembuhkan penyakit dan

lain-lain. Jalur tasawuf, yaitu proses Islamisasi dengan mengajarknan teosofi

dengan mengakomodir nilai-nilai budaya bahkan ajaran agama yang ada yaitu

11
agama Hindu ke dalam ajaran Islam, dengan tentu saja terlebih dahulu

dikodifikasikan dengan nilai-nilai Islam sehingga mudah dimengerti dan diterima.

Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung persamaan

dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam itu adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syeh

Lemah Abang, dan Sunan Panggung di Jawa. Ajaran mistik seperti ini masih

berkembang di abad ke-19 bahkan di abad ke-20 ini.

4. Saluran Pendidikan

Para ulama, guru-guru agama, raja berperan besar , mereka menyebarkan

agama Islam melalui pendidikan yaitu dengan mendirikan pondok-pondok

pesantren merupakan tempat pengajaran agama Islam bagi para santri. Pada

umumnya di pondok pesantren ini diajarkan oleh guru-guru agama, kyai-kyai, atau

ulama-ulama. Mereka setelah belajar ilmu-ilmu agama dari berbagai kitab-kitab,

setelah keluar dari suatu pesantren itu maka akan kembali ke masing-masing

kampung atau desanya untuk menjadi tokoh keagamaan, menjadi kyai yang

menyelenggarakan pesantren lagi. Semakin terkenal kyai yang mengajarkan

semakin terkenal pesantrennya, dan pengaruhnya akan mencapai radius yang lebih

jauh lagi.

5. Saluran Kesenian

Saluran Islamisasi melalui seni seperti seni bangunan, seni pahat atau ukir,

seni tari, musik dan seni sastra. Misalnya pada seni bangunan ini telihat pada

masjid kuno Demak, Sendang Duwur Agung Kasepuhan di Cirebon, masjid Agung

Banten, Baiturrahman di Aceh, Ternate dan sebagainya. Contoh lain dalam seni

adalah dengan pertunjukan wayang, yang digemari oleh masyarakat. Melalui

cerita-cerita wayang itu disisipkan ajaran agama Islam. Seni gamelan juga dapat

12
mengundang masyarakat untuk melihat pertunjukan tersebut. Selanjutnya diadakan

dakwah keagamaan Islam.

6. Saluran Politik

Pengaruh kekuasan raja sangat berperan besar dalam proses Islamisasi.

Ketika seorang raja memeluk agama Islam, maka rakyat juga akan mengikuti jejak

rajanya. Rakyat memiliki kepatuhan yang sangat tinggi dan raja sebagai panutan

bahkan menjadi tauladan bagi rakyatnya. Misalnya di Sulawesi Selatan dan

Maluku, kebanyakan rakyatnya masuk Islam setelah rajanya memeluk agama Islam

terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah

ini.

C. Kerajaan Islam di Indonesia

1. Kerajaan Samudera Pasai Pada abad ke 13 M berdidirilah Kerajaan Samudera

Pasai, kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik Al Saleh. Letak kerajaan Samudera

Pasai sendiri berada di Aceh Utara tepatnya di Kabupaten Lhokseumawe.

2. Kerajaan Aceh Darussalam Kerajaan ini berdiri pada tahun 1514 dan didirikan

oleh Sultan Ibrahim. Kerajaan ini mencakup daerah bekas Kerajaan Samudra Pasai

dan Aceh Besar. Agama Islam sendiri sudah masuk ke kerajaan ini dari abad ke 12

M.Daerah Kekuasaan

3. Kerajaan Demak Kerajaan ini dipimpin oleh Raden Patah dan berdiri pada tahun

1478. Memiliki daerah kekuasaan di Daerah Demak, Kerajaan Demak merupakan

Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.

4. Kerajaan Islam Pajang Didirikan oleh sosok yang namanya cukup familiar yakni

Jaka Tingkir atau Sultan Adi Wijaya pada tahun 1568.

5. Kerajaan Islam Mataram Didirikan oleh Sutowijoyo pada tahun 1586. Kerajaan ini

terletak di Kotagede, sebelah tenggara KotaYogyakarta.

13
6. Kerajaan Islam Cirebon Kerajaan Islam Cirebon berdiri pada tahun 1430 oleh

Raden Fatahillah. Kekuasaannya meliputi sebagian Jabar

7. Kerajaan Islam Banten Didirikan oleh Maulana Hasanuddin pada tahun 1526 di

Banten,Kerajaan ini berwilayah daribekas Kerajaan Cirebon, Wilayah Banten

hingga sebagian Wilayah Lampung.

8. Kerajaan Islam Banjar Kerajaan Islam Banjar didirikan oleh Raden Samudra pada

tahun 1520. Letak Kerajaan ini ialah di sebagian Provinsi Kalimantan Selatan.

9. Kerajaan Tanjungpura Kerajaan Tanjungpura dipimpin pertama kali oleh Raja

Brawijaya dari tahun 1454. Wilayah kekuasaannya berada di sebagian daerah

Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

10. Kerajaan Islam Ternate Kerajaan Islam Ternate didirikan oleh Baab Mashur

Malamo pada tahun 1257. Islam sudah ada sejak tahun 1456 saat kepemimpinan

Kolano Marhum.

11. Kerajaan Islam Tidore Kerajaan Islam Tidore dipimpin pertama kali oleh Kolano

Syahjati dari tahun 1081. Dalam sejarahnya, kerajaan ini mulai memasuki Islam

pada kepemimpinan Sultan Djamaluddin pada tahun 1495.

12. Kerajaan Islam Makassar Kerajaan Islam Makassar pertama kali dipimpin

oleh Sultan Alauddin pada tahun 1591. Dalam sejarahnya, kerajaan ini sudah

memeluk Islam sejak pertama kali dibentuk.

14
B. KERANGKA PEMIKIRAN

C. PENGAJUAN HIPOTESIS

Hipotesis Penelitian Mengenai Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia:

Mempelajari Sejarah Indonesia: Penelitian mengenai Sejarah Masuknya Islam Ke


Indonesia membantu kita memahami sejarah Indonesia, khususnya masa lalu negara
ini. Ini dapat membantu mengisi celah dalam pengetahuan sejarah Indonesia dan
memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang perkembangan peradaban di
wilayah tersebut.

Mengungkap Budaya dan Peradaban: Penelitian ini dapat memberikan wawasan


mendalam tentang budaya, agama, seni, teknologi, dan tata sosial yang ada pada masa
Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia. Hal ini membantu memahami bagaimana
masyarakat pada masa itu hidup, berinteraksi, dan membangun peradaban mereka.

Pengembangan Pariwisata: Penelitian ini juga dapat berkontribusi pada


pengembangan pariwisata di Indonesia. Menemukan situs-situs bersejarah dan
peninggalan budaya Masuknya Islam Ke Indonesia yang belum terungkap dapat
menjadi daya tarik bagi wisatawan, meningkatkan pariwisata, dan ekonomi daerah.

15
Rekayasa Sosial dan Budaya: Penelitian mengenai Sejarah Masuknya Islam Ke
Indonesia dapat memberikan inspirasi untuk memahami dan memecahkan tantangan
sosial dan budaya yang ada di Indonesia saat ini. Memahami bagaimana masyarakat
Masuknya Islam Ke Indonesia mengelola masalah seperti keragaman budaya,
pemerintahan, dan perdagangan dapat memberikan wawasan yang berharga.

Pendidikan dan Pemahaman Publik: Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam
kurikulum pendidikan untuk memperkaya pemahaman siswa tentang sejarah dan
budaya Indonesia. Ini juga dapat meningkatkan kesadaran publik tentang warisan
budaya Masuknya Islam Ke Indonesia dan pentingnya melestarikannya.

Konservasi dan Perlindungan Situs Bersejarah: Penelitian ini juga dapat membantu
dalam perlindungan dan konservasi situs-situs bersejarah Masuknya Islam Ke
Indonesia. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang warisan budaya ini, pihak
berwenang dapat mengambil langkah-langkah untuk memastikan situs-situs ini
dilestarikan dan dijaga dengan baik.

Kolaborasi Ilmiah: Penelitian mengenai Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia sering


melibatkan kolaborasi antara ilmuwan, arkeolog, sejarawan, antropolog, dan ahli
berbagai disiplin ilmu lainnya. Ini membuka peluang untuk pertukaran pengetahuan
dan pengembangan metode penelitian yang lebih baik.

Peningkatan Identitas Nasional: Memahami sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia


dapat memperkuat identitas nasional Indonesia. Ini dapat membantu warga Indonesia
merasa bangga akan sejarah dan budaya mereka sendiri.

16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian Mengenai Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia

Metodologi penelitian adalah panduan mengenai langkah-langkah yang akan


diambil dalam penelitian. Dalam studi mengenai Sejarah Masuknya Islam Ke
Indonesia, ada beberapa tahap dan metode yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data dengan akurat. Berikut adalah
metodologi penelitian yang dapat digunakan:

1. Penelitian Pustaka (Literatur Review):


Melakukan studi literatur mendalam untuk mengumpulkan informasi dari
sumber-sumber sekunder seperti buku, artikel, dokumen sejarah, dan riset
terdahulu yang relevan dengan Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia.
Menganalisis dan menyusun data dari literatur terdahulu untuk memahami
kerangka dasar dan kerangka sejarah Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia.

2. Sumber Data Primer:


Mengidentifikasi sumber-sumber data primer yang relevan seperti prasasti,
artefak arkeologis, dokumen resmi, dan catatan sejarah.
Mengumpulkan data primer tersebut dengan melakukan studi lapangan, survei,
atau pencarian arkeologi jika memungkinkan.

3. Wawancara dan Kuesioner:


Melakukan wawancara dengan ahli sejarah, arkeolog, atau pakar bidang
terkait untuk mendapatkan wawasan yang mendalam.
Mungkin juga merancang kuesioner yang akan diberikan kepada ahli atau
informan terkait untuk mendapatkan pandangan mereka mengenai topik yang
diteliti.
4. Analisis Data:
Mengorganisir dan menganalisis data dari berbagai sumber, baik data primer
maupun data sekunder, menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif.

17
Menyusun data untuk menciptakan narasi kronologis perkembangan Sejarah
Masuknya Islam Ke Indonesia.
5. Interpretasi dan Konteks Historis:
Menginterpretasikan data yang telah dianalisis dalam konteks sejarah dan
budaya masa itu, serta dalam konteks sejarah Indonesia secara lebih luas.
Memahami pengaruh kerajaan ini dalam perkembangan sejarah Indonesia dan
bagaimana faktor-faktor tertentu memengaruhi kejadian-kejadian penting.
6. Penyusunan Laporan Penelitian:
Menyusun laporan penelitian yang mencakup pendahuluan, kerangka teoretis,
metodologi, hasil penelitian, analisis, temuan, dan kesimpulan.
Menyajikan informasi dengan jelas dan sistematis, menggunakan referensi
yang tepat.
7. Validasi dan Peer Review:
Melibatkan ahli sejarah atau pakar bidang terkait untuk melakukan validasi
dan peer review terhadap penelitian, sehingga memastikan akurasi dan
validitas temuan.
8. Diseminasi Hasil:
Menyebarkan hasil penelitian melalui publikasi ilmiah, presentasi dalam
konferensi, atau media lainnya agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat akademik dan masyarakat umum.

18
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan temuan dan analisis kami, kami mencapai berbagai kesimpulan


yang membantu kami memahami lebih baik kehidupan masyarakat praaksara.

Hasil Penelitian
1. Hasil penelitian tentang Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia dapat
bervariasi tergantung pada metode dan fokus penelitian yang dilakukan oleh
para ilmuwan, sejarawan, dan arkeolog. Berikut adalah beberapa temuan dan
hasil penelitian penting yang telah ditemukan atau diungkapkan dalam
beberapa penelitian tentang Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia:
2. Peninggalan Arkeologi: Para arkeolog telah menemukan berbagai situs
arkeologi yang terkait dengan Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia,
termasuk reruntuhan candi, bangunan, dan artefak-artefak bersejarah.
Penemuan ini memberikan pemahaman lebih dalam tentang arsitektur, seni,
dan teknologi yang digunakan oleh masyarakat Masuknya Islam Ke Indonesia.
3. Sistem Pemerintahan: Penelitian telah memberikan wawasan tentang struktur
pemerintahan Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia, termasuk sistem
administrasi, sistem perpajakan, dan hierarki kekuasaan. Ini membantu dalam
pemahaman tentang bagaimana kerajaan ini diorganisasi dan dikelola.
4. Hubungan dengan Kerajaan Lain: Para sejarawan telah menggali catatan
sejarah dan prasasti yang menunjukkan hubungan diplomatik dan perdagangan
Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia dengan kerajaan-kerajaan tetangga
seperti Cina, Kamboja, dan Vietnam. Ini menggambarkan peran penting
Masuknya Islam Ke Indonesia dalam jaringan perdagangan dan diplomasi di
masa itu.
5. Agama dan Kepercayaan: Penelitian telah mengungkapkan tentang agama dan
kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Masuknya Islam Ke Indonesia,
termasuk agama Hindu-Buddha. Artefak-agama seperti patung dan prasasti
memberikan wawasan tentang praktik keagamaan pada masa itu.
6. Budaya dan Seni: Penelitian di bidang seni dan budaya telah mengungkapkan
tentang seni rupa, seni pertunjukan, dan sastra yang berkembang selama masa

19
Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia. Ini mencakup seni relief candi, tarian,
musik, dan teks-teks sastra seperti "Nagarakretagama."
7. Ekonomi dan Perdagangan: Penelitian juga telah mengungkapkan bukti
tentang kegiatan ekonomi dan perdagangan di Sejarah Masuknya Islam Ke
Indonesia. Ini termasuk penelitian tentang mata uang, barang-barang
perdagangan, dan rute perdagangan yang digunakan oleh kerajaan ini.
8. Kemunduran Masuknya Islam Ke Indonesia: Beberapa penelitian juga fokus
pada penyebab kemunduran dan keruntuhan Sejarah Masuknya Islam Ke
Indonesia. Meskipun belum ada konsensus mutlak tentang penyebabnya,
penelitian telah mengemukakan beberapa teori, termasuk faktor eksternal
seperti invasi, serta faktor internal seperti ketegangan politik.
9. Warisan Masuknya Islam Ke Indonesia: Hasil penelitian ini juga telah
memberikan wawasan tentang bagaimana warisan Sejarah Masuknya Islam Ke
Indonesia terus berpengaruh pada budaya Indonesia dan wilayah sekitarnya
hingga saat ini.

20
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Proses Islamisasi di Indonesia terjadi dengan jalan yang sangat pelik dan
panjang, yang didasari pada teori-teori yang beragam pula. Diterimanya Islam oleh
penduduk pribumi, secara bertahap membuat Islam terintegrasi dengan tradisi, norma
dan tatanan kehidupan keseharian penduduk lokal. Hal ini menunjukan bahwa bangsa
Indonesia mudah menerima nilai-nilai dari luar dan menjadi bukti akan keterbukaan
sikap mereka. Sikap ini pada gilirannya telah ikut membentuk komunitas-komunitas
muslim di daerah pesisir yang pada mulanya sebagai tempat interaksi antara penduduk
lokal dengan bangsa-bangsa asing, seperti yang disebutkan para pakar dalam teori di
atas, yaitu dari Arab, Persia, India dan China. Salah satu bukti kehadiran bangsa-bangsa
asing tersebut adalah adanya pekampungan yang disebut Pakojan (perkampungan
orang-orang Arab), Pachinan (perkampungan orang-orang China), Keling
(perkampungan orang-orang India) dan lain sebagainya di Indonesia. Komunitas
pribumi yang telah terintegrasi ke dalam Islam, selanjutnya terlembagakan secara
politis dalam bentuk kerajaan-kerajaan Islam di kawasan ini sejak masa yang
palingawal.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa, dalam tulisan ini terdapat banyak kekurangan. Di
samping itu juga terbatas karena hanya merupakan makalah, yang tidak mungkin
memuat segala hal mengenai pembahasan sebagaimana dalam judul. Akhir kata penulis
sampaikan terima kasih dan mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan
makalah ini
1.

21
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.uny.ac.id/18153/3/3.%20BAB%20I%2009.07.042%20Ida%20i.pdf

http://eprints.walisongo.ac.id/1218/7/4104054_Bab1.pdf

https://ismail6033.blogspot.com/2017/10/makalah-sejarah-masuknya-Islam-dan.html

https://kumparan.com/muhamad-alief-raflie/sejarah-masuknya-islam-di-indonesia

https://munmakalah.blogspot.com/2017/02/makalah-tentang-sejarah-masuknya-Islam.html

https://membangunsemangathidup.blogspot.com/2017/10/makalah-sejarah-masuknya-islam-
di.html

https://www.kompasiana.com/muhammadnuraji/5c762866ab12ae063d0dfc99/sejarah-
masuknya-islam-di-indonesia?page=all

22

Anda mungkin juga menyukai