Anda di halaman 1dari 16

MINI RISET TEORI PERILAKU ORGANISASI

‘’Pemahaman Mahasiswa Kelas Manajemen A Terhadap Materi Pada Bab 7


Kepemimpinan Dalam Organisasi Ketika Belajar Dengan Sistem Daring’’

DISUSUN OLEH:
NAMA : Nanda Pratama Daulay (7193210011)
Serly Putri (7193210002)
Putri Srigati Rusadi (7191210001)
Melisa Nurwilda (7193210016)

KELAS : MANAJEMEN A
Dosen Pengampu : Hilma Harmen, SE,. MBA

JURUSAN MANEJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, karena berkat karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan mini riset ini.
Tentu banyak hambatan dan kendala yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini.
Namun, berkat bantuan semua pihak, dan petunjuk dosen bidang studi, akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah mini riset mata kuliah Teori Perilaku Organisasi dengan judul
‘’Pemahaman Mahasiswa Kelas Manajemen A Terhadap Materi Pada Bab 7 Kepemimpinan
Dalam Organisasi’’.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dengan bantuan dari
banyak pihak tentunya. Terima kasih yang mendalam kami ucapkan kepada seluruh pihak
yang telah mendukung sehingga selesainya makalah ini. Dosen bidang studi,teman-teman,
kedua orang tua kami yang telah banyak memberikan bantuan moril dan material dalam
penyelesaian makalah ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami mempersembahkan makalah ini.
Semoga dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi seluruh kalangan. Serta kritik dan
saran senantiasa kami harapkan dari pembaca sebagai bahan perbandingan dalam
pengembangan makalah kami selanjutnya.

Medan, Desember 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................2

DAFTAR ISI ....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................4

A. Latar Belakang .............................................................................................4


B. Tujuan ..........................................................................................................4
C. Manfaat ................................................................................................................4
D. Rumusan Masalah ..................................................................................................4

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................................5

A. Kajian Teoritis .....................................................................................................5

BAB III METODOLOGI ............................................................................................13

A. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................................13


B. Subyek Penelitian ........................................................................................13
C. Teknik Pencarian dan Pengumpulan Informasi ...........................................13

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN ......................................................................14

A. Deskripsi Hasil Penelitian ...............................................................................14

BAB V PENUTUP ........................................................................................................16

A. Kesimpulan..................................................................................................16
B. Saran............................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua orang memiliki tujuan dalam hidupnya. Namun keterbatasan yang mereka miliki
antara satu dengan yang lainnya adalah menjadi alasan mereka untuk membentuk suatu
organisasi. Dimana semua orang berkumpul dalam suatu wadah untuk bekerja sama dalam
mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan.

Dalam setiap organisasi harus memiliki pemimpin agar berjalan dengan baik. Tanpa adanya
pemimpin tentu sangat sulit dan tidak mudah dalam menjalankan semua elemen dan
komponen yang ada dalam organisasi tersebut. Seorang pemimpin tidak begitu saja dipiliih
dan ditentukan. Ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dimiliki olehnya. Segenap
kemampuan dalam berpikir dan berbuat menjadi pertimbangan yang sangat urgen
diperhatikan.

Maka dari itu pada makalah mini riset ini penyusun mencoba menguraikan berbagai
tanggapan dari narasumber terkait pemahaman mereka terhadap materi kepemimpinan dalam
organisasi pada makalah ini yang tentunya akan diberikan berbagai macam tanggapan dari
mereka.

B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.  Pemenuhan tugas kelompok mata kuliah Teori Perilaku Organisasi
b. Untuk mengetahui berbagai tanggapan dari narasumber terkait pemahaman mereka pada
materi yang dibahas.

C. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Dapat mengetahui bagaimana pemahaman narasumber terkait materi yang dibahas
b. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang kepemimpinan dalam organisasi

D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tanggapan mahasiswa kelas manajemen A terhadap pemahaman materi
kepemimpinan dalam organisasi?
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Kepemimpinan

Pemimpin merupakan kata dasar dari kepemimpinan. Pemimpin memiliki arti yaitu
seorang yang menjalankan suatu kelompok dengan mempengaruhi individu lainnya dalam
rangka untuk meraih suatu tujuan yang ditentukan bersama.

Seperti yang diketahui dari penjelasan tersebut terdapat berbagai macam definisi dari
kepemimpinan dalam organisasi. Beberapa penjelasan tersebut adalah:

1.Kepemimpinan merupakan sikap yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang digunakan
untuk mempengaruhi orang lain dalam kelompok untuk mencapai tujuan yang disepakati
bersama.

2.pengertian lain dari kepemimpinan adalah suatu proses pada saat pemimpin memberikan
pengaruh dan contoh kepada setiap individu yang dipimpinnya dengan maksud untuk
mencapai tujuan bersama.

Pemimpin lebih merujuk pada orang atau person sebagai pelaku dari kepemimpinan
sedangkan kepemimpinan merupakan sifat dari individu dalam mempengaruhi orang lain
untuk mencapai suatu tujuan.

A. Teori Kepemimpinan Dalam Organisasi

Terdapat beberapa teori kepemimpinan dalam organisasi yang dapat menjawab Dari mana
datangnya kepemimpinan dalam organisasi. Paling tidak ada tiga teori yang menjelaskan
mengenai latar belakang adanya pemimpin. Teori tersebut ialah sebagai berikut:

 Teori Genetik

Lahirnya pemimpin berdasarkan teori ini bersumber pada Bakat. Bakat yang dimiliki sejak
lahir membawa sifat pemimpin. Dapat disimpulkan pada pembahasan ini bahwa sifat
kepemimpinan berasal dari warisan. Selanjutnya warisan hanya dimiliki orang-orang tertentu.

 Teori Sosial

Berbeda dengan teori tentang kepemimpinan sebelumnya. Teori Sosial mengemukakan


bahwa sejatinya seseorang memiliki sifat kepemimpinan dalam mengatur organisasi melalui
suatu proses. Proses tersebut dapat berupa pelatihan, mengenyam pendidikan, atau adanya
kesempatan.
Sehingga melalui Teori Sosial menepis anggapan sebelumnya teori genetik. Teori ini secara
eksplisit berkata bahwa siapa pun orangnya dapat menjadi pemimpin suatu organisasi tanpa
melihat adanya bakat atau tidak asalkan kemampuan akan kepemimpinan terus dilatih dan
dikembangkan.

 Teori Ekologis

Pada teori ekologis menyatakan bahwa kepemimpinan dalam organisasi merupakan


perpaduan antara bakat dan pengembangan diri. Dengan kata lain Teori ini adalah perpaduan
antara teori genetik dan sosial dalam mengemukakan asal-usul pemimpin atau kepemimpinan
dalam organisasi.

B. Sifat-Sifat Pemimpin

Pada praktik atau contoh kepemimpinan dalam organisasi, banyak ditemui berbagai macam
sifat pemimpin. Berikut sifat-sifat kepemimpinan dalam organisasi yang penting untuk
dimiliki oleh setiap pemimpin:

1. Sebagai Motivator

Fungsi kepemimpinan dalam organisasi selain mengarahkan pada tujuan adalah mampu
memotivasi orang lain. Kemampuan memotivasi dari pemimpin sangat diperlukan karena
melalui kemampuan ini mereka dapat mempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk
berbuat sesuatu.

Peran kepemimpinan dalam organisasi ini sangat penting. Tanpa adanya motivasi yang kuat
tidaklah Mungkin orang akan tergerak untuk melakukan sesuatu.

C. Menjalin Komunikasi yang Baik Dengan Bawahan

Pemimpin suatu organisasi seharusnya tidak hanya bisa mengarahkan atau mengatur
bawahannya dengan kewenangan yang dimiliki. Namun pemimpin organisasi yang dapat
berkomunikasi dengan bawahan secara baik dan lebih manusiawi meski tuntutan profesional
tetap digalakkan, kemampuan untuk berkomunikasi agar orang mau bekerjasama tidak kalah
penting.

Contoh kepemimpinan dalam organisasi yang mengedepankan komunikasi adalah saat


pemimpin daerah akan memindahkan pedagang kaki lima dari satu tempat ke tempat lain.
Pemindahan tersebut tidak dilakukan dengan penggusuran namun dengan cara diajak makan
malam.
Pada acara makan malam tersebut, pemimpin dapat menjalin komunikasi dan mengarahkan
pedagang untuk pindah tanpa adanya emosi dan paksaan.

D. Memberikan Kepercayaan Kepada Bawahan

Memberikan tugas atau tanggung jawab kepada bawahan dapat membuat bawahan merasa
dirinya dapat dipercaya.

Oleh karena itu dalam sebuah kepemimpinan perlunya pemimpin mendelegasikan tugas
kepada para bawahannya.

Cara ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada bawahan sembari
mempersiapkan pemimpin selanjutnya.

E. Bertanggung Jawab Terhadap Apa yang Dipimpin

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu mempertanggungjawabkan apa yang
dipimpinnya. Kesalahan yang dilakukan oleh bawahan sejatinya adalah kesalahan pemimpin
Apakah dari segi komunikasi atau koordinasi.

Oleh karena itu pemimpin organisasi perlu benar-benar mengatur apa yang dipimpinnya
sebelum terjadi kesalahan yang lebih besar.

Namun apabila kesalahan telah terjadi maka pemimpin siap untuk mempertanggungjawabkan
konsekuensinya tanpa menyalakan berbagai pihak.

F. Ketrampilan Kepemimpinan Dalam Organisasi

Proses kepemimpinan merupakan proses untuk mengasah berbagai keahlian Sebagai


seorang pemimpin. Pada suatu organisasi tentunya keahlian seorang pemimpin sangat
menentukan keberhasilan dalam pencapaian tujuan organisasi.

Terdapat setidaknya 4 keahlian yang harus dikuasai oleh pemimpin sebuah organisasi.
Keempat keterampilan tersebut diantaranya:

 Ketrampilan Konseptual

Kemampuan dalam mengkonsep dalam organisasi sangat diperlukan oleh pemimpin.


Kemampuan ini merupakan keahlian dalam melakukan koordinasi dan mengintegrasikan
segala kepentingan yang ada di dalam organisasi. Selain itu kemampuan ini menuntut
pemimpin untuk dapat memandang organisasi secara utuh dan memahami keterkaitan antara
satu bagian dengan lainnya. Kemampuan ini bertujuan supaya pemimpin dapat lebih mudah
memperoleh, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari berbagai
sumber.
 Ketrampilan Komunikasi

Kemampuan kepemimpinan yang perlu dimiliki oleh pemimpin adalah kemampuan


komunikasi. Kemampuan kepemimpinan ini diperlukan oleh pemimpin untuk menjalin
kerjasama, memahami dan memberi motivasi kepada orang lain dalam suatu organisasi.

Pemimpin menggunakan kemampuan ini dalam kepemimpinan organisasi untuk


mendapatkan partisipasi dari bawahannya dan memberikan arahan dalam peraihan tujuan
organisasi.

 Ketrampilan Administratif

Pada proses menjalankan kepemimpinan khususnya pada suatu organisasi, kemampuan


administratif merupakan hal yang sangat urgent. Keahlian ini merupakan keahlian yang
berkaitan dengan seluruh kegiatan manajemen mulai dari perencanaan hingga pengawasan.

Siapapun yang berada pada tampuk kepemimpinan sangat wajib memperhatikan hal ini karna
hal ini berkaitan dengan peraturan, kebijakan, pengelolaan anggaran dan hal yang berkaitan
dengan administrasi organisasi.

 Ketrampilan Teknis

Meski kegiatan operasional tidak terlalu melekat pada pemimpin organisasi namun pada
proses kepemimpinan mengetahui hal teknis tetap diperlukan.

Pemimpin organisasi perlu mengetahui hal teknis seperti penggunaan alat, prosedur atau
metode pada bidang tertentu seperti akuntansi, permesinan dan lain-lain agar dapat
mengarahkan bawahannya dengan tepat dan mencapai hasil secara efektif.

Tanpa pengetahuan akan hal teknis, kepemimpinan dalam organisasi akan pincang, karena
pemimpinnya akan mengarahkan organisasi dengan cara yang tidak benar.

G. Tugas Kepemimpinan

Tugas kepemimpinan (Leader function), meliputi 2 bidang utama, pekerjaan yang harus
diselesaikan dan kekompakan yang dipimpinnya. Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan
disebut task function. Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan perlu agar pekerjaan
kelompok dapat diselesaikan dan kelompok mencapai tujuannya. Tugas yang berhubungan
dengan kekompakan kelompok dibutuhkan agar hubungan antar orang yang bekerja sama
menyelesaikan kerja itu lancar dan enak jalannya.

Tugas kepemimpinan yang berhubungan dengan kerja kelompok antara lain:

1.Memulai, initiating; usaha agar kelompok mulai kegiatan atau tugas tertentu.

2.Mengatur, Regulating; tindakan untuk mengatur arah dan langkah kegiatan kelompok.
3.Memberitahu, informing; kegiatan memberi informasi, data, fakta dan pendapat kepada
para anggota dan meminta mereka dari mereka informasi, data atau pendapat.

4.Mendukung, Supporting; usaha untuk menerima gagasan, pendapat dari bawahan dan
menyempurnakannya dengan menambah atau mengurangi untuk penyelesaian tugas bersama.

5.Menilai, evaluating; tindakan untuk menguji gagasan yang muncul atau cara kerja yang
diambil dengan menunjukkan konsekuensi dan untung ruginya.

6.Menyimpulkan, Summarizing; kegiatan untuk menyimpulkan gagasan untuk tindakan lebih


lanjut.

Tugas kepemimpinan yang berhubungan dengan kekompakan kelompok antara lain:

1.Mendorong, encouraging; bersikap hangat, bersahabat dan menerima orang lain

2.mengungkapkan perasaan, expressing feeling; tindakan menyatakan perasaan terhadap


kerja dan kekompakan kelompok seperti rasa puas, senang, bangga, dan ikut sepenanggungan
seperasaan jika terjadi masalah di dalam kelompok.

3.Mendamaikan, harmonizing; tindakan mendamaikan dan mempertemukan orang-orang


yang berbeda pendapat

4.Mengalah, compromizing; kemauan untuk mengubah dan menyesuaikan pendapat dengan


perasaan orang lain

5.Memperlancar, gatekeeping; kesediaan mempermudah keikutsertaan para anggota dalam


kelompok, sehingga rela menyumbangkan pendapat.

6.Memasang aturan permainan, Setting standard; tindakan menyampaikan tata tertib yang
membantu kehidupan kelompok.

H. Gaya Kepemimpinan Dalam Organisasi

Kepemimpinan dalam organisasi memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Perbedaan gaya
kepemimpinan dalam organisasi sangat tergantung dari latar belakang yang berbeda dari
anggotanya. Apakah perbedaan negara, pendidikan, umur, budaya dan lain-lain. Gaya
kepemimpinan dalam organisasi di sini hanya mengikuti kondisi lingkungan organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan secara efektif.

Berikut beberapa gaya kepemimpinan yang dapat ditemukan di berbagai organisasi :

Kepemimpinan Birokrasi

Gaya kepemimpinan birokrasi biasa diaplikasikan pada organisasi perusahaan. Gaya


kepemimpinan ini menuntut karyawan untuk menuruti seluruh prosedur atau aturan
perusahaan. Karyawan dituntut untuk menyelesaikan tanggung jawab dan tugas rutin yang
diberikan perusahaan.
Kelebihan gaya kepemimpinan ini di dalam organisasi adalah seluruh anggota diharapkan
dapat mengikuti alur yang sudah ditentukan organisasi.

Namun kelemahan terbesarnya adalah anggota atau karyawan tidak memiliki ruang untuk
melakukan atau menciptakan kreativitas dalam pekerjaan mereka. Hal tersebut dikarenakan
segala aktivitas telah diatur dalam aturan perusahaan.

Kepemimpinan Transaksional

Model kepemimpinan ini dilandaskan dari kontrak kerja antara pimpinan dan calon bawahan.

Kontrak merupakan perjanjian atau transaksi antara keduanya biasanya meliputi reward and
punishment. Apabila bawahan melakukan kinerja dengan baik sesuai dengan kontrak atau
kesepakatan kerja maka pimpinan akan memberikan penghargaan yang sudah ditentukan.

Sebaliknya apabila bawahan melakukan pekerjaan di bawah standar maka akan ada hukuman
atas apa yang dikerjakan.

Kepemimpinan Otokratis

Gaya kepemimpinan ini biasa ditemukan di institusi militer dan kepolisian.

Model kepemimpinan ini memusatkan setiap kebijakan dan pengambilan keputusan


organisasi pada pimpinan. Pemimpin mengatur segala peraturan dan aktivitas serta
memberikan pengaruh tunggal.

Gaya kepemimpinan ini tidak terlalu memperhatikan keperluan dari anggotanya dan
komunikasi yang terjalin hanya satu arah yaitu Top Down.

Kepemimpinan Karismatik

Kepemimpinan karismatik memberikan influence yang besar terhadap anggota atau


bawahannya. Hal ini dikarenakan para anggotanya kagum terhadap pemimpinnya.

Kekaguman tersebut dapat berasal dari kepercayaan diri pemimpin, keahlian, ataupun karna
kontribusi yang telah diberikan oleh pemimpin.

Secara naluriah para anggota akan menjadi pengikut dari pemimpin tersebut tanpa ada
paksaan. Lebih jauh anggota akan melaksanakan apa yang diperintahkan pemimpin karena
pesona yang dipancarkan.

Sebagai contoh adalah Bung Tomo ketika melakukan orasi untuk melawan penjajah, para
ulama yang mengguncang jiwa para muslimin untuk melakukan jihad.

Kepemimpinan Melayani

Pemimpin organisasi dengan gaya kepemimpinan ini memberikan pelayanan atau membantu
para anggota untuk terus berkembang.
Pemimpin sangat memperhatikan keperluan, kepentingan, dan suara dari para
anggota/bawahannya.

Oleh karena itu pada kepemimpinan ini, pemimpin memberikan kebebasan terhadap
anggotanya untuk berkembang, menjaga semangat dan berkomitmen

Kepemimpinan Partisipatif

Pada gaya kepemimpinan partisipatif ini, segala bentuk gagasan berasal dari bawah (anggota)
yang disampaikan pada pimpinan.

Hal ini dikarenakan pimpinan ingin melibatkan seluruh komponen dalam pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan.

Lebih lanjut keputusan tersebut juga akan berdampak pada seluruh komponen organisasi.
Pemimpin memberikan kebebasan bagi anggota untuk lebih mengutamakan aspirasi dan
berkolaborasi langsung bersama pemimpin tersebut.

Kepemimpinan Situasional

Gaya kepemimpinan situasional dalam organisasi menekankan pada kondisi atau kesiapan
para anggota. Sejauh apa perkembangan dan kesiapan anggota dalam menjalankan setiap
tanggung jawabnya.

Gaya kepemimpinan ini menggabungkan metode kepemimpinan dengan keadaan yang


sebenarnya terjadi pada organisasi.

Terdapat paling tidak empat gaya yang dapat diaplikasikan dari kepemimpinan situasional,
yaitu:

 Telling Directing (memberi arahan, petunjuk, memimpin dan memutuskan)


 Participating supporting (melakukan penjualan, memberi penjelasan, menjelaskan
lebih spesifik, dan mengajak).
 Selling Coaching (mengajak berpartisipasi, memotivasi dan bekerjasama)
 Delegating (mendelegasikan, mengamati, pengawasan, menyelesaikan)

Kepemimpinan Laissez-faire

Gaya kepemimpinan ini biasa disebut delegasi. Dalam organisasi, anggota diberikan
kebebasan dalam pelaksanaan aktivitas pencapaian tujuan. Anggota dibiarkan untuk
mengambil keputusan sendiri di dalam organisasi. Hal tersebut dapat menyebabkan semangat
kerja anggota menurun.

Gaya kepemimpinan Laissez-faire dapat merugikan apabila anggota belum berpengalaman


dalam menyelesaikan tugas dan tidak memiliki motivasi yang besar. Begitu juga apabila
anggota memiliki tujuan lain justru akan menjadi Boomerang bagi pemimpin atau organisasi.

Kepemimpinan Tenang
Berbeda dengan gaya kepemimpinan karismatik. Kepemimpinan tenang biasanya
menggunakan kata-kata untuk menggerakkan anggotanya meski belum banyak melakukan
tindakan.

Kepemimpinan Transformasional

Pimpinan dalam gaya transformasional ini menjabarkan visi-misi tujuannya kepada para
anggotanya dengan cara menarik minat. Pimpinan sangat memberikan motivasi besar
terhadap anggota. Semangat pemimpin sangat mempengaruhi semangat para anggota. Selain
itu pimpinan sangat peduli terhadap kesejahteraan perkembangan anggota.
BAB III

METODOLOGI

A. Lokasi dan waktu penelitian


Hari/Tanggal : Minggu, 20 Desember 2020
Waktu : 13.00
Tempat : Di Rumah
Metode : Tanya Jawab melalui aplikasi WhatsApp.

B. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian ini adalah sebagian mahasiswa kelas manajemen A.

C. Teknik Pencarian dan Pengumpulan Informasi


 Mewawancarai narasumber yaitu sebagian mahasiswa kelas manajemen A dengan
menggunakan aplikasi whatsapp.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Terdapat 6 orang yang menjadi narasumber menegenai pemahaman mereka tentang materi
pada bab 7 kepemimpinan dalam organisasi pada saat belajar daring, dengan jawaban mereka
sebagai berikut:

a. Oki Ramawati
cukup paham karena walaupun belajar daring tetap di pelajari bersama sama dengan
teman sekelas yang di pandu oleh ibu dosen terlebih setiap minggu di beri soal tentang
pelajaran yang di pelajari sehingga lebih mengasah kemampuan tentang kepemimpinan
dalam organisasi kelompok.
b. Nadilla Tri Anggraini
Menurut saya pemahaman tentang materi bab 7 tentang kepemimpinan dalam organisasi
adalah terdapat beberapa gaya kepemimpinaan dalam organisasi menurut saya dalam
berorganisasi seorang pemimpin haruslah memiliki gaya kepemimpinan sesuai dengan
lingkungan perusahaan yang ia pimpin,selain itu juga seorang pemimpin harus juga
memiliki kemampuan dalam menjalankan tugasnya demi mencapai tujuan bersama dan
perusahaan.
c. Fajar Sidiq Al Munawar Sagala
Pemahaman saya mengenai materi kepemimpinan dalam organisasi selama belajar
daring ini kurang efisien , mengapa ? Karena seharusnya materi ini di jelas kan secara
langsung atau di praktekkan langsung di sebuah organisasi, Karena mencakup
kepemimpinan dalam organisasi/perusahan ,nah disitu kita memperagakan layaknya
sebuah pemimpin di sebuah organisasi/perusahaan tersebut, di dalam pembelajaran
daring ini hanya menunjukkan sebuah vidio, dsitu menurut saya kekurangan belajar
daring.
d. Rahma Fazryanti
Menurut saya pada bab 7 tentang kepemimpinan dalam organisasi. sangatlah paham
sekali meskipun kuliah secara daring tidak jadi masalah, saya paham karena meteri ini
sangat menarik , dan pemateri sangat detail dalam pemberian materi dari segi makalah
maupun ppt. Sekarang saya sudah sangat paham atau mengerti bahwa kepemimpinan
memiliki 5 teori, dan harus memiliki sifat" pemimpin yang wajib diteladani, dan
keterampilan pemimpin yang wajib ada dalam organisasi, dan tugas"nya dan lainnya
semua tentang kepemimpinan dalam organisasi
e. Zahra Aulia Fitri
Menurut saya materi pada bab 7 ini saya sudah mengerti dan memahaminya walaupun
pada saat ini belajarnya menggunakan sistem daring.
f. Umi Salamah
Menurut saya pembelajaran daring saat ini kurang efektif, tidak seperti tatap muka
sebelum nya, dosen menjelaskan materi dan memberi pemahaman nya serta membawa
mahasiswanya pada ilmu yang pasti. Mengenai bab 7 materi kepemimpinan jika ditanya
sudah paham, jawabanya sudah. Karena materi kepemimpinan ini juga sudah dipelajari
di awal semester 1 dan kemudian pembelajaran daring ini semakin membantu
menambahkan pemahaman karena mata kuliah ini membuat sistem presentasi online, jadi
mahasiswa bisa melihat dan mendengarkan materi yang dibawakan di setiap kelompok,
kelompok lain juga bisa bertanya jika ada pertanyaan atau materi yang kurang
dimengerti.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa para narasumber tersebut
rata-rata menjawab sudah mengerti dan memahami materi bab 7 kepemimpinan dalam
organisasi walaupun pembelajaran pada saat ini menggunakan sistem daring.
Tentunya dengan berbagai alasan seperti materi ini sudah dipelajari dari awal
semester 1, materinya sangat menarik, dan pemateri sangat jelas dalam
menyampaikan materi ini sehingga mudah dipahami.

B. Saran
Semoga dengan adanya penelitian mini riset ini dalam bentuk makalah ini dapat
menjadikan kita lebih baik dalam memahami materi kepemimpinan dalam organisasi,
dan tentunya menjadi acuan juga bagi kita untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai