Disusun Oleh :
Kelas : Reguler D
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan bimbingan-Nya, sehingga penyusun mampu menyelesaikan
tugas “Mini Riset” yang berjudul “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA
PAUD DENGAN KINERJA GURU PAUD” dan dapat terealisasi tepat waktu.
Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi.
Namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
dari bantuan internet.
Harapan penyusun semoga tugas ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, penyusun sadar bahwa tugasmini riset ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyusunan bahasan,
ataupun penulisannya sehingga penyusun membutuhkan kritik dan saran yang bersifat
membangun.
Akhir kata, penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga tugas mini riset ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Tujuan Survey..........................................................................................
D. Manfaat Survey.......................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................
A. Konsep Kepemimpinan
B. Gaya Kepemimpinan
C. Dimensi dan Indikator dari Gaya Kepemimpinan
BAB III METODE SURVEY...............................................................................
PENDAHULUAN
Bentuk kepemimpinan yang diyakini dapat mengimbangi pola pikir dan refleksi
paradigma-paradigma baru dalam arus globalisasi dirumuskan sebagai kepemimpinan
transformasional dan kepemimpinan transaksional. Kepemimpinan transformasional
digambarkan sebagai kepemimpinan yang membangkitkan atau memotivasi pegawai
untuk dapat berkembang dan mencapai kinerja atau tingkat yang lebih tinggi lagi
sehingga mampu mencapai lebih dari yang mereka perkirakan sebelumnya. Sedangkan
kepemimpinan transaksional digambarkan sebagai kepemimpinan yang memberikan
penjelasan tentang apa yang menjadi tanggung jawab atau tugas bawahan dan imbalan
yang mereka dapatkan jika mencapai standar tertentu.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat kami tuliskan dari laporan observasi (Mini
Riset ),ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gaya kepemimpinan kepalaPAUD
2. Apa saja kendala kepemipinan di PAUD
3. Apakah peran kepemipinan sudah berjalan dengan baik di PAUD
5. Apakah staff dan pegawai sudah dapat menjalan tugasnya dengan baik
C. Tujuan Survey
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan kepala PAUD .
2. Untuk mengetahui kendala kepemimpinan PAUD
3. Untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab kepala PAUD
4. Untuk mengetahui staff dan pegawai
D. Manfaat Survey
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Konsep Kepemimpinan
visi,misi,dan tugas, atau objektif-objektif yang dengan itu membawa organisasi menjadi
lebih maju dan bersatu. Seorang pemimpin itu melakukan proses ini dengan
mengaplikasikan sifat-sifat kepemimpinan dirinya yaitu kepercayaan, nilai, etika,
perwatakan, pengetahuan, dan kemahiran-kemahiran yang dimilikinya.Seseorang
hanya akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila secara genetika memiliki
bakat-bakat kepemimpinan, kemudian bakat-bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan
melalui kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinan serta ditopang oleh
pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik yang bersifat
umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan.
2. Gaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan Menurut Rivai (2008), gaya artinya sikap, gerakan, tingkah laku,
sikap yang elok, gerak-gerik yang bernilai bagus, kekuatan, kesanggupan untuk
berbuat baik. Anoraga (dalam Sutrisno, 2010) serta Hartanto (2016) mengemukakan
bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain melalui
komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk
menggerakkan orang-orang agar dengan penuh pengertian, kesadaran, dan senang
hati bersedia mengikuti kehendak pimpinan itu. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Gaya Kepemimpinan Dalam upaya mempengaruhi individu atau sekelompok individu,
Luthans (2009) mengemukakan adanya empat faktor yang mempengaruhi gaya
kepemimpinan, yaitu:
1. Karisma: memberikan visi dan misi, memunculkan rasa bangga, mendapatkan
respek dan kepercayaan.
2. Inspirasi: mengkomunikasikan harapan tinggi, menggunakan simbol-simbol untuk
memfokuskan usaha, mengekspresikan ada tujuan penting dalam cara yang
sederhana.
3. Simulasi intelektual dapat: menunjukkan intelegensi, rasional, pemecahan masalah
secara hati-hati.
4. Memerhatikan staf secara individu: bisa menunjukkan perhatian terhadap pribadi,
memperlakukan karyawan secara individual, melatih, menasehati.
1. Kepemimpinan Otoriter.
Kepemimpinan otoriter adalah jika kekuasaan atau wewenang, sebagian besar mutlak
tetap berada pada pemimpin atau kalau pimpinan itu menganut sistem sentralisasi
wewenang. Proses pengambilan keputusan dan kebijaksanaan hanya ditetapkan
sendiri oleh sang pemimpin, bawahan tidak diikutsertakan memberikan saran, ide dan
pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.
2. Kepemimpinan Delegatif
Kepemimpinan delegatif apabila seorang pemimpin melakukan delegasi wewenang
kepada bawahan dengan lengkap. Dengan demikian, bawahan bisa mengambil
keputusan dan kebijaksanaan dengan bebas atau leluasa di dalam melaksanakan
pekerjaannya. Pemimpin tidak peduli cara bawahan mengambil keputusan dan
mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan.
3. Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan partisipatif adalah bila dalam kepemimpinannya dilakukan dengan
cara persuasif, menciptakan kerja sama yang serasi, menumbuhkan rasa loyalitas,
dan partisipatif para bawahan. Pemimpin memotivasi bawahan agar merasa ikut
memiliki perusahaan.
BAB III
METODE SURVEY
1. Gaya kepemimpinan seperti apa yang Ibu gunakan dalam memimpin PAUD ini?
“gaya kepemimpinan fleksibel tergantung situasi dan kondisi staff dan pegawai,maka
gaya kepemimpinan yang digunakan adalah gaya kepemimpinan mengarah
kepada gaya kepemimpinan situasional. Prilaku pengikut atau bawahan ini amat
penting sehingga saya menggunakan gaya kepemimpinan situasional, karena bukan
saja pengikut sebagai individu, ia menerima atau menolak pemimpinnya, akan tetapi
sebagai pengikut secara kenyataannya dapat menentukan kekuatan pribadi apapun
yang dipunyai pemimpin.”
“Ketika pegawai melanggar aturan maka disinilah tindakan tegas harus ada sebagai
kepala PAUD, saya harus lebih mengutamakan tujuan kelompok dengan tanggung
jawab yang penuh, karyawan yang tidak taat harus bersedia menerima sanksi”
“intinya kita harus optimis bahwa pencapaian tujuan akan terwujud jika kinerja
pemimpin dan karyawan itu bagus lalu dapat bekerjasama dengan baik menciptakan
pelayanan kepada masyarakat dengan baik, pokoknya harus optimis”
“guru yang tidak disiplin sangat membuat pencapaian tujuan semakin jauh maka ketika
guru tidak disiplin saya langsung menindak tegas agar mereka dapat bekerja secara
optimal. Perilaku tugas adalah suatu perilaku seorang pemimpin untuk mengatur dan
merumuskan peranan-peranan dari anggota-anggota kelompok atau para
pengukut,menerangkan kegiatan yang harus dikerjakan oleh masing-masing anggota,
dan bagai mana tugas-tugas tersebut harus dicapai.perilaku seorang pemimpin yang
ingin memelihara hubungan-hubungan antara pribadi di antara dirinya dengan anggota-
anggota kelompok atau para pengikut dengan cara membuka lebar-lebar jalur
komunikasi, mendelegasikan tanggung jawab, dan memberikan kesempatan pada
bawahan untuk menggunakan potensinya namun tetap dalam pengawasan pemimpin”.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pemimpin yang berdaya hasil mengetahui dengan baik keadaan para bawahannya dan
cukup lues untuk berubah gaya kepemimpinannya menurut situasi yang ada. Dalam
memberikan suatu tanggung jawab dan tugas-tugas kepada bawahan, baik secara
perseorangan maupun kelompok, taraf perkembangan kemampuan dan kemauan kerja
bawahan harus dipertimbangkan lebih dahulu.
Meskipun seorang pemimpin menggunakan suatu gaya kepemimpinan yang khas pada
sekelompok bawahan, ia mesti sadar memberlakukan gaya kepemimpinan yang
berbeda pada setiap orang dalam kelompok tersebut, karena setiap orang selalu
berbeda dalam taraf perkembangan kemampuan dan kemauan kerjanya masing-
masing. Pergeseran gaya kepermimpinan bisa ditempuh dengan cara bergerak maju
atau sebaliknya bergerak mundur yang mesti dilakukan secara bertahap menurut
situasi yang ada. Inilah yang membuat pendekatan model kepemimpinan situasional
sebagai suatu model perkembangan yang amat bermanfaat bagi sang pemimpin
maupun sang bawahan.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://ejurnalunsam.id/index.php/jseb/article/download/1125/944