Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah: HOERVERSTEHEN fὕr

FORGESCHRITTENE

CRITICAL JOURNAL REVIEW


“Kemampuan Menyimak/Mendengar (Hőren) Siswa Kelas XI Keterampilan
SMAN 6 Malang, (Fahmy Hidayat 2011)”

Oleh:
Andreanus Pattikawa Lbn Toruan (2182132005)

Dosen Pengampu:
LINDA ARUAN, S.Pd., M.Hum.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JERMAN


JURUSAN BAHASA ASING
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FEBRUARI 2019

0
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
RahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Deutsch
Hoerverstehen für Forgeschrittene yang berjudul “Kemampuan Menyimak/Mendengar (Hőren)
Siswa Kelas XI Keterampilan SMAN 6 Malang
Saya berterimakasih kepada Frau LINDA ARUAN, S.Pd., M.Hum. Sebagai Dosen
Pengampu yang telah memberikan bimbingannya, sehingga saya dapat menyelesaikan Critical
Journal Review ini.

Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis
meminta maaf atas kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata saya ucapkan Terimakasih dan semoga dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Februari 2019

Andreanus Pattikawa Lbn Toruan

1
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR................................................................................................. 1

DAFTAR ISI.................................................................................................................. 2

BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................... 3

Rasionalisasi Pentingnya CJR....................................................................................... 3

Tujuan Penulisan CJR..................................................................................................... 3

Manfaat CJR....................................................................................................................... 3

Identitas Jurnal.................................................................................................................. 3

BAB II. RINGKASAN ISI JURNAL...................................................................... 5

BAB III. PEMBAHASAN.......................................................................................... 8

Pembahasan Isi Jurnal.................................................................................................... 8

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal............................................................................. 12

BAB IV. PENUTUP..................................................................................................... 12

KESIMPULAN................................................................................................................. 12

SARAN................................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

Rasionalisasi Pentingnya CJR

Critical journal review merupakan salah satu tugas dimana mahasiswa dituntut untuk
mengkritik dan mengulas isi journal yang sudah disediakan. Dalam membuat critical journal
report yang diperlukan ulasan terhadap isi jurnal, ditinjau dari berbagai aspek segi ulasan yang
dilakukan didasarkan pada argumentasi dan bukti yang dapat di pertanggung jawabkan.

Untuk mengulas isi sebuah jurnal kita dapat hal yang perlu kita lakukan adalah membaca
jurnal yang telah disediakan terlebih dahulu setelah membaca kita memahami apa maksud dan
tujuan penelitian didalam jurnal tersebut, setelah itu kita mengkritik dari aspek-aspek yang telah
ditentukan.

Tujuan Penulisan CJR

Menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Leserverstehen. Meningkatkan kemampuan


dalam mengulas isi artikel pada jurnal. Menguatkan kemampuan dalam mengetahui keunggulan
dan kelemahan isi jurnal. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang
diberikan dalam jurnal.

Manfaat CJR

Mendapatkan informasi yang kritis terhadap satu topik materi kuliah Mendengar
(Hoerverstehen) dalam sebuah artikel . Serta menambah pengetahuan dan wawasan tentang
metode-metode pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan kemampuan medengar
bahasa Jerman bagi para pembelajar.

3
Identitas Artikel yang Direview

Jurnal/Artikel I

1. Judul Artikel : “Kemampuan Menyimak (Hőren) Siswa Kelas XI Keterampilan


SMAN 6 Malang
2. Tahun Terbit : 2011

3. Pegarang Artikel : Fahmy Hidayat

4. Volume : 1 Nomor 1

5. Halaman : 2-5.

Jurnal/Artikel II

1. Judul Artikel. : Problematika Pembelajaran Kemampuan Mendengar Bahasa


Jerman Siswa Kelas XI SMAN 11 Makassar (Agnes Dan Ambo Dalle, 2017)

2. Tahun Terbit : 2017

3. Pegarang Artikel : Agnes Rapi Pabumbun

4. Volume : 1 Nomor 2.

4
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

Jurnal/Artikel I

Di dalam mempelajari bahasa kita akan dihadapkan pada empat komponen


keterampilan berbahasa. Keempat komponen tersebut yaitu menyimak, berbicara, membaca
dan menulis. Di antara empat keterampilan, keterampilan menyimak adalah keterampilan
dasar yang pertama kali dikuasai oleh setiap individu pada fase pertama jenjang kehidupan.
Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang sangat esensial, sebab keterampilan
menyimak itu sangat penting dalam berinteraksi, yaitu sebagai alat komunikasi (Soedjiatno,
1991:5).
Menyimak adalah kemampuan reseptif, yaitumenerima apa yang diutarakan atau
disampaikan. Kemampuan reseptif merupakan bagian penting komunikasi dan merupakan
dasar pembelajaran bahasa asing. Dengan memiliki kemampuan menyimak yang baik,
seorang siswa atau peserta didik yang belajar bahasa asing akan dapat berkomunikasi
dengan baik.Menyimak dan membaca mempunyai persamaan, kedua-duanya bersifat
reseptif, bersifat menerima (Brooks, dalam Tarigan 1985:4). Perbedaannya adalah
menyimak yaitumenerima informasi dari sumber lisan, sedangkan membacamerupakan
menerima informasi dari sumber tertulis. Dengan kata lain, menyimak menerima informasi
dari kegiatan berbicara, sedangkan membaca menerima informasi dari kegiatan menulis
(Tarigan, 1985:28).
Kegiatan menyimak di SMA Negeri 6 Malang dilaksanakan denganmenggunakan
media AudioCDdan pelaksanaannya di dalam kelas. Dengan demikian diharapkan siswa
atau peserta didik memiliki kemampuan menyimak yang baik karena kemampuan
menyimak yang baik akan meningkatkan efektifitas berkomunikasi. Pembelajaran bahasa
Jerman di SMA Negeri 6 Malang tidak terpacu pada satu buku tertentu. Sehingga akan
semakin banyak materi-materi menyimak yang bisa diajarkan pada siswa.Namun pada
kenyataanya siswa jarang sekali diberikan materi-materi pelajaran yang berhubungan
dengan kegiatan menyimak. Siswa SMA Negeri 6 Malang masih mengalami banyak
kesulitan dalam menyimak wacana-wacana berbahasa Jerman. Saat guru memberikan
pelajaran menyimak di kelas banyak siswa yang mengalami kesulitan, hal ini dikarenakan

5
kurangnya intensitas kegiatan menyimak yang diberikan oleh guru, siswa hanya
mendapatkan pelajaran bahasa Jerman sekali dalam seminggu dengan alokasi waktu 2x45
menit, sehingga siswa sulit untuk beradaptasi dengan kegiatan menyimak.

Jurnal/Artikel II

Pendidikan bahasa yang diperoleh di sekolah memiliki peran penting dalam kehidupan
bermasyarakat. Bahasa asing dalam kedudukannya sebagai ilmu pengetahuan memiliki peran
penting yaitu sebagai alat komunikasi. Bahasa asing dapat memberikan peluang untuk
berkomunikasi dengan masyarakat di negara lain.

Bahasa Jerman memilki peminat yang tergolong banyak dan dijadikan sebagai mata
pelajaran peminatan. Selain itu pembelajaran Bahasa Jerman memiliki empat kompetensi yaitu,
Membaca,Menulis,Mendengar,dan Berbicara.. Terdapat berbagai potensi kesulitan dalam proses
pembelajaran mendengar bahasa Jerman. Pembelajaran mendengar bahasa Jerman memiliki
tambahan huruf umlaut juga pengucapannya yang cenderung berbeda pada huruf konsonan dan
huruf vokal mengakibatkan siswa harus berusaha beradaptasi dengan setiap kata yang
mengandung huruf umlaut.

Faktor dari luar juga berpotensi menjadi masalah yang menghambat proses pembelajaran
seperti fasilitas laboratorium bahasa yang tidak digunakan secara maksimal dan berbagai
masalah-masalah yang menjadi kendala siswa maupun guru untuk menunjang kemampuan
mendengar bahasa Jerman. Ghufron (2014) yang menyatakan “Problematika pengajaran bahasa
asing di Indonesia dapat dikategorikan ke dalam tiga hal, yaitu: problem linguistik, problem
metodologis dan problem sosiologis.

Pembelajaran merupakan proses untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Menurut


Rachmawati dan Daryanto (2015: 81) “pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.” Menurut
Trianto (2009), Nurmi (2017) pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks,
yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Berdasarkan makna ini jelas terlihat bahwa
pembelajaran merupakan interaksi dua arah seorang guru dan peserta didik, dimana antara

6
keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang ntens dan terarah menuju pada suatu target yang
telah ditetapkan sebelumnya.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran


merupakan proses mendapatkan ilmu pengetahuan untuk mendapatkan tujuan tertentu.Menurut
Mager dalam Rachmawati dan Daryanto (2015:7) mengemukakan bahwa “tujuan pembelajaran
adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh peserta didik pada kondisi
dan tingkat kompetensi tertentu.”Sudrajat (2009:1) memberikan rumusan “tujuan pembelajaran
yang beragam, tetapi semuanya menunjuk pada esensi yang sama, bahwa: (1) tujuan
pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran; (2) tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau
deskriptif yang spesifik.” Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
pembelajaran adalah pencapaian yang diharapkan dalam proses pembelajaran .

Kemampuan merupakan segala upaya yang dapat diakukan baik secara fisik maupun
mental. Kushartanti (2005:216) mengungkapkan bahwa “kemampuan adalah pengetahuan
tentang bahasa yang ada di dalam akal dan budi seseorang”.Pendapat lain yaitu Soelaiman
(2007:112) yang menyatakan bahwa “kemampuan adalah sifat yang di bawa lahir atau dipelajari
yang memungkinkan seseorang yang dapat menyelesaikan pekerjaannya, baik secara mental
ataupun fisik”. Menyimak merupakan proses mendengarkan dengan penuh pemahaman dan
apresiasi. Menurut Tarigan (2008:28) “Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan
lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk
memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah
disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.”. Russel dan Russel dalam
Tarigan (2008: 82-86) “menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan
perhatian serta apresiasi.”Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa menyimak
merupakan kegiatan mendengarkan lambanglambang lisan disertai dengan pemahaman dan
apresiasi.

7
BAB III

PEMBAHASAN

Jurnal/Artikel I

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode ini
bertujuan untukmendeskripsikan kemampuan menyimak bahasa Jerman siswa kelas XI
Keterampilan SMA Negeri 6 Malang. Sukmadinata (2009:72) mengemukakan bahwa
penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.
Fenomena tersebut bisa berupa bentuk aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan,
kesamaan dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lainnya.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, angket, dan
tes.Observasi digunakan untuk melihat kemampuan menyimak siswa di kelas. Angket
digunakan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalamkegiatan
menyimak bahasa Jerman. Tes digunakan untuk menentukan tingkat kemampuan siswa
dalam kegiatan menyimak bahasa Jerman.

Berdasarkan observasi saat penelitian, tema yang disajikan, tempo


bicara, dan kosakata yang diperdengarkan dalam kegiatan menyimak sesuai dengan
kemampuan siswa. Siswa juga sangat terbantu dalam kegiatan menyimak dikarenakan
kondisi ruangan kelas yang cukup besar dan nyaman serta fasilitas (speaker danCD) yang
dalam keadaan baik. Selain itu, siswa terbantu dalam kegiatan menyimak dikarenakan
kondisi ruangan kelas yang tenang. Siswa akan kesulitan dalam kegiatan menyimak apabila
kelas dalam kondisi ramai, hal ini akan mempengaruhi konsentrasi siswa dalam kegiatan
menyimak. Namun siswa masih mengalami beberapa faktor penghambat dalam menyimak,
siswa jarang sekali diberikan materi-materi pelajaran yang berhubungan dengan kegiatan
menyimak. Mereka juga tidak dapat berlatih menyimak secara mandiri di rumah, hal ini
mengakibatkan siswa mengalami kesulitan saat guru memberikan pelajaran menyimak di
kelas. Semua ini terjadi karena kurangnya intensitas kegiatan menyimak yang diberikan oleh
guru, sehingga siswa sulit beradaptasi dengan kegiatan menyimak.

8
Dilihat dari hasil tes menyimak siswa, dapat disimpulkan bahwa kemampuan
menyimak (Hören) siswa kelas XIKeterampilan cukup baik. Siswa hanya kurang
beradaptasi dengan kegiatan menyimak karena guru jarang memberikan materi-materi yang
berhubungan dengan kegiatan menyimak. Nilai yang diperoleh siswa dari tes menyimak
mengalami peningkatan dari tes pertama sampai ketiga. Hasil tes menyimak pertama yang
diperoleh siswa kurang memuaskan, tapi pada tes menyimak kedua dan ketiga hasil yang
diperoleh siswa terus meningkat.

Jurnal/Artikel II

Pembelajaran Mendengar dalam bahasa Jerman dilakukan dengan berbagai kreatifitas


antar guru dan siswa. Beragam metode pembelajaran dilakukan untuk menunjang kegiatan
pembelajaran yang efektif serta efisien. Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan pada
penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah-masalah dalam
pembelajaran menyimak bahasa Jerman Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data
kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka.

Yang termasuk data kualitatif dalam penelitian ini yaitu gambaran umum obyek
penelitian, meliputi: kondisi sekolah, kondisi pada saat berlangsungnya proses pembelajaran,
keadaan guru, keadaan siswa, keadaan sarana dan prasarana Pada penelitian kualitatif yang
menjadi intrumen yaitu peneliti itu sendiri pengumpulan data yang digunakan, maka instrumen
penelitian ini menggunakan panduan wawancara dan panduan observasi serta di dukung oleh
angket.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari observasi, wawancara dan
kuesioner. Observasi yang dimaksud untuk mengamati lingkungan sekitar, situasi, pola interaksi,
dan tingkah laku siswa selama berlangsungnya pembelajaran menyimak bahasa
Jerman.Wawancara mendalam dilakukan untuk untuk mengetahui masalah-masalah
pembelajaran mendengar bahasa Jerman yang dirasakan oleh subjek penelitian yang dapat
memberikan gambaran konkret tentang masalah mendengar Bahasa Jerman. Angket sebagai data
penunjang yang memberikan temuan tentang meliputi kesan siswa terhadap pembelajaran, dan
pengalaman berkegiatan pembelajaran kemampuan menyimak, dan penghambat dalam
pembelajaran menyimak bahasa Jerman.
Ruangan yang cenderung terbuka dengan banyaknya jumlah jendela membuat suara
yang yang berasal dari luar ruangan menjadi terdengar sehingga mengganggu proses

9
pembelajaran. Terdapat pula masalah yang disebabkan oleh posisi tempat duduk, yaitu pada saat
pagi hari terdapat pantulan sinar matahari di papan tulis sehingga dibeberapa bagian tempat
duduk siswa menjadi tidak efektif melihat kearah depan dikarenakan mata yang menjadi silau.
Tidak terdapat fasilitas dalam kelas yang menunjang secara spesifik pembelajaran kemampuan
mendengar bahasa Jerman.

Metode yang sering digunakan guru dalam proses pembelajaran menyimak bahasa
Jerman yaitu, pemberian tugas, Hören und Sprechen, Gruppenarbeit, dan metode ceramah. Guru
kerap kali meningkatkan minat bahasa Jerman siswa dengan memotivasi sebelum belajar selain
itu yang kerap kali dilakukan oleh guru yaitu menambah wawasan siswa tentang kultur Jerman
sehingga siswa lebih termotivasi dan tertarik mempelajari tentang bahasa Jerman, guru juga
mempersilahkan dan menganjurkan siswa untuk mencari referensi kebudayaan Jerman melalui
internet, hal tersebut didukung oleh sekolah yang menyediakan wifi, sehingga siswa dapat
dengan mudah mengakses internet. Guru memberikan teguran pada siswa yang kurang perhatian
pada saat proses pembelajaran bahasa Jerman karena ribut dan malas mencatat pada saat proses
pembelajaran. Guru cenderung memberikan permainan atau games kepada siswa untuk
memecahkan kejenuhan siswa sehingga siswa lebih bersemangat dalam proses pembelajaran
mendengar bahasa Jerman.Kegiatan pembelajaran Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran
mendengar bahasa Jerman belum dapat dikatakan maksimal karena masih terdapat kekurangan
terutama pada sarana dan prasarana yang tidak menunjang proses pembelajaran. selain itu proses
mendengar bahasa Jerman belum dapat secara maksimal dikarenakan situasi belajar yang belum
efektif.

Materi pembelajaran yang terdapat di SMA Negeri 11 Makassar cenderung kurang


karena sumber materi berupa buku tidak dimiliki oleh keseluruhan siswa. Selain itu sumber
informasi mengenai pembelajaran bahasa Jerman yang masih tergolong minim untuk ditemukan,
menunjukkan kurangnya potensi materi untuk dikembangkan. Pemberian tugas pada
pembelajaran bahasa Jerman tidak berdampak siknifikan pada pengembangan ilmu pengetahuan
bahasa Jerman siswa, hal tersebut dikarenakan masih maraknya budaya mencontek di kalang
pelajar menimbulkan hanya sebagian kecil siswa yang memahami materi pembelajaran
mendengar bahasa Jerman. Selain itu tidak adanya variasi metode pembelajaran mendengar
membuat siswa cenderung jenuh.

10
Media pembelajaran yang masih tergolong minim dapat ditinjau dari kurangnya buku
pegangan. Kurangnya siswa yang memiliki buku penunjang bahasa Jerman menjadi kendala
dalam proses pebelajaran terutama sekolah tidak menjual buku paket bahasa Jerman sebagai
penunjang, buku bahasa Jerman yang tersedia di perpustakaan sekolah juga tidak dapat
mencangkup kebutuhan seluruh siswa karena tidak seimbangnya jumlah buku dengan jumlah
siswa yang lebih banyak.Laboratorium bahasa yang ada di sekolah tidak digunakan secara
maksimal dikarenakan earphone yang tidak berfungsi dengan baik dan jumlah siswa dalam satu
kelas yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah earphone dalam kelas bahasa.
Proses Pembelajaran Kesulitan siswa memahami bahasa Jerman terutama dalam pembelajaran
mendengar bahasa Jerman dikarenakan penguasaan akan huruf umlaut yang belum dikuasai
siswa disertai dengan interferensi bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dalam proses
pembelajaran. Siswa yang tidak fokus dalam proses pembelajaran mendengar bahasa Jerman
dikarenakan siswa yang fokus bermain handphone dalam pembelajaran sehingga untuk
mengantisipasinya guru mengumpulkan handphone saat pembelajaran mendengar bahasa
Jerman. Berdasarkan temuan di lapangan bahwa siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran
menyimak bahasa Jerman dengan efektif dalam kondisi sakit maupun dalam kondisi tubuh yang
menurun. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik yang menurun
dapat mempengaruhi siswa dalam proses pembelajaran menyimak bahasa Jerman.

Kurangnya kebiasaan siswa untuk mendengarkan bahasa Jerman sesuai dengan


temuan pada data angket tentang intensitas penggunaan bahasa Jerman dalam kehidupan sehari
hari siswa masih jarang, siswa juga jarang berkomunkasi dengan native speaker, tetapi siswa
belajar dengan teman sebaya untuk menanggulangi kesulitan mendengar bahasa Jerman. Hal
tersebut didukung oleh hasil wawancara dengan guru yang menyatakan sumber informasi siswa
masih kurang untuk memperoleh sumber pembelajaran mendengar bahasa Jerman. Hal
serupa juga tergambar pada observasi yang memperlihatkan siswa cenderung bertanya atau
berkomunikasi dengan teman saat tidak mengerti pembelajaran yang guru jelaskan.

11
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN ISI JURNAL

Kelebihan

Dari segi pembahasan materi setiap materi yang berada dalam jurnal dijabarkan dengan
detail sehingga kita lebih mengerti apa maksud dan tujuan dari jurnal tersebut, dalam penyusuna
isi jurnal juga disusun secara sistematis sehingga saat kita menganalisis tidak membingungkan.
Dalam penggunaan tata bahasa juga menggunaan bahasa yang mudah dimengerti dan tidak
berbelit-belit.

Kelemahan

1. Dalam jurnal/artikel tersebut kurangnya penjelasan akan kaitan antar kompetensi dengan
kompetens-kompetensi lainnya dalam mempelajari bahasa Jerman.

2. Terlalu banyaknya penyampaian pendapat-pendapat para ahli yang berbeda-beda


sehingga membuat pembaca merasa simpangsiur.

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyimak (Hören) siswa kelas XI


Keterampilan cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan temuan-temuan yang didapat peneliti
dari observasi yang dilakukan selama penelitian dan juga diperkuat dengan hasil nilai tes
yang dilakukan selama tiga kali saat penelitian berlangsung. Hanya ada beberapa kesulitan-
kesulitan dan faktor-faktor penghambat yang dialami siswa dalam kegiatan menyimak. Hal
ini terjadi karena kurangnya intensitas kegiatan menyimak yang diberikan guru. Selain itu
siswa juga masih kurang dalam perbendaharaan kosakata dan jarang berlatih menyimak

12
secara mandiri di rumah.

Hal yang mempengaruhi pembelajaran mendengar bahasa Jerman siswa kelas XI SMA
Negeri 11 Makassar ditinjau dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri atas
penguasaan aspek kebahasaan lainnya yang kurang dikuasai siswa, minat siswa yang kurang,
kondisi fisik siswa, persepsi siswa terhadap pembelajaran menyimak bahasa Jerman dan kondisi
psikologis siswa. Faktor eksternal terdiri atas kondisi Lingkungan, guru,bahan ajar, sarana dan
prasarana.

Saran

Akan lebih baik jika dibuat perbandingan dengan sekolah-sekolah lain yang menerapkan
pembelajaran bahasa Jerman dengan kondisi internal dan eksternal yang pastinya berbeda.
Sehingga pembaca dapat melihat sisi-sisi lain dalam hal mendengar.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: PT Adi Mahasatya.
Soedjianto. 1991. Keterampilan Menyimak dan Pengajarannya 1. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Malang Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas.
Tarigan, Henry Guntur, 1985. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Bandung Angkasa.

13

Anda mungkin juga menyukai