Anda di halaman 1dari 17

KEPEMIMPINAN ORGANISASI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Organisasi dan Manajemen


Dosen Pengampu: MUCHDAR S.Pd, M.Pd ,.

Disusun oleh :
Kelompok 6
Kelas C

Adinda Eka Yulia Ningrum A40121069


Nur Halifah A40121106
Risma Nur Ardiana A40121151
Safira Afrianti B Laebo A40121267
Amanda Putri A40121058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat
yang diberikan-Nya sehingga tugas makalah kelompok "Kepemimpinan
Organisasi" dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini di buat
sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Organisasi dan
Manajemen.
Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dan
berbagai pihak sehingga memperlancar proses pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi.
Terlepas dari semua itu, demi kesempurnaan makalah ini kami menerima
segala saran dan kritik dan teman-teman dan Dosen Mata Kuliah Organisasi dan
Manajemen yaitu ibu MUCHDAR S.Pd., M.Pd ,.
Akhir kata kami berharap semoga isi dari makalah ini dapat memberikan
manfaat dan inspirasi bagi siapa saja yang membacanya, terutama untuk teman-
teman di program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Palu, 20 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

I. BAB. I. PENDAHULUAN ................................................... 1


1.1.Latar Belakang ................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................... 2

II. BAB. II. KAJIAN MAKALAH ........................................... 3


2.1. Pengertian Kepemimpinan Organisasi ............................ 3
2.2. Pendekatan dalam Kepemimpinan Organisasi ................ 7

III. BAB. III. PENUTUP ........................................................... 12


3.1. Kesimpulan ............................................................... 12
3.2. Saran .......................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepemimpinan merupakan bagian penting dari sebuah organisasi.
Kegagalan atau keberhasilan suatu organisasi terletak pada pengelolaan organisasi
tersebut. Banyak contoh yanb dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Seperti
“Ketika suatu perusahaan atau organisasi bisnis mengalami keberhasilan dimana
perkembangan usahanya menunjukkan peningkatan yang cukup besar, maka
pertama dapat memuji pengendali perusahaan itu, yaitu para manajer yang
menjalankan para manajer” (Suharman, 2008:1).
Kepemimpinan dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai proses
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas pekerjaan anggota kelompok. Hal ini
dapat dilihat dari kehidupan organisasi bahwa seorang pemimpin memiliki
kekuasaan untuk mengarahkan dan mempengaruhi anggotanya dalam melakukan
aktivitas pekerjaan. Fungsi tersebut tentunya terkait dengan pencapaian tujuan
organisasi. Sehingga tanpa adanya kepemimpinan, maka tujuan organisasi dapat
dikatakan mustahil akan dapat dicapai. Menurut Rivai (2007: 3) bahwa “ada tiga
implikasi yang penting dalam kepemimpinan, yaitu (1) kepemimpinan itu
melibatkan orang lain baik bawahan maupun pengikut, (2) kepemimpinan
melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok
secara seimbang, karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya, dan (3) adanya
kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda untuk
mempengaruhi tingkah laku pengikutnya melalui beberapa cara”. Dari pendapat
tersebut bahwa kepemimpinan memiliki fungsi melibatkan bawahan,
mendistribusikan kekuasaan, dan mempengaruhi tingkah laku.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas dan agar lebih sistematis maka kami
merumuskan masalah-masalah penting sebagai berikut: (1) Apa itu

1
Kepemimpinan Organisasi?; (2) Apa saja pendekatan dalam kepemimpinan
organisasi?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat diketahui bahwa tujuan
penulisan makalah ini yaitu: (1) Untuk dapat mengetahui pengertian dan
penjelasan mengenai Kepemimpinan Organisasi; (2) Untuk dapat mengetahui
pendekatan dalam kepemimpinan organisasi;

2
BAB II
KAJIAN MAKALAH

2.1. Pengertian Kepemimpinan Organisasi


Definisi pemimpin adalah orang yang memimpin kelompok yang terdiri
dari dua orang atau lebih, baik itu organisasi atau keluarga. Sedangkan
kepemimpinan adalah kemampuan pemimpin untuk mengendalikan,
mengarahkan, mempengaruhi pikiran, perasaan atau perilaku orang lain untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manajer terdiri dari manajer formal
(formal manager) dan manajer informal (informal manager). Pemimpin formal
adalah seseorang (laki-laki atau perempuan) yang diangkat oleh suatu organisasi
tertentu (lembaga swasta atau pemerintah) (berdasarkan surat penunjukan
organisasi itu) untuk menduduki jabatan dalam struktur organisasi yang ada
dengan segala hak dan kewajiban yang menyertainya. tanggung jawab. untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan bagi organisasi.

Kepemimpinan adalah kemampuan karakteristik seorang pemimpin, yang


bergantung pada beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. Kepemimpinan
adalah kemampuan dan kesanggupan seseorang untuk mempengaruhi perilaku
orang lain, serta mereka yang memiliki kedudukan lebih tinggi atau lebih rendah
dalam berpikir dan bertindak, sehingga perilaku yang semula individualistis dan
egois menjadi perilaku organisasi.

Definisi pemimpin adalah orang yang memimpin kelompok yang terdiri


dari dua orang atau lebih, baik itu organisasi atau keluarga. Sedangkan
kepemimpinan adalah kemampuan pemimpin untuk mengendalikan,
mengarahkan, mempengaruhi pikiran, perasaan atau perilaku orang lain untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manajer terdiri dari manajer formal
(formal manager) dan manajer informal (informal manager). Pemimpin formal
adalah seseorang (laki-laki atau perempuan) yang diangkat oleh suatu organisasi

3
4

tertentu (lembaga swasta atau pemerintah) (berdasarkan surat penunjukan


organisasi itu) untuk menduduki jabatan dalam struktur organisasi yang ada
dengan segala hak dan kewajiban yang menyertainya. tanggung jawab. untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan bagi organisasi.

Dalam konteks kepemimpinan, pemimpin organisasi adalah pemimpin


yang mempraktikkan kepemimpinan. Hersey dan Blanchard, (1988:86)
menyatakan bahwa: “Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi tindakan
seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuannya dalam situasi tertentu”.
Sudut pandang ini menegaskan bahwa manajemen adalah proses mempengaruhi
tindakan individu atau kelompok untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.

Kepemimpinan dalam suatu organisasi adalah “suatu syarat sebagai


pelaksanaan keteladanan atau komitmen banyak orang terhadap seseorang atau
kelompok tertentu karena adanya perbedaan kepentingan dalam pengetahuan,
kekuasaan dan jabatan lainnya, sehingga pihak tersebut mempengaruhi tindakan
banyak orang yang mengikuti mereka. Tindakan yang mengkoordinasikan dan
mengarahkan kegiatan dan kepentingan kelompok masyarakat lainnya”
(Kartosapoetra dan Hartini. 2010:230). Menurut Iri Gatot Iswantoro dalam
bukunya Kepemimpinan dengan Hati Nurani mengatakan bahwa “kepemimpinan
adalah seni memimpin dan memberdayakan kelompok orang berdasarkan
kekuatan kepribadian untuk mencapai efisiensi tertentu dan efisiensi optimal serta
nilai tambah bagi kelompok. ( Gatot Iswantoro. 2013: 2). Selanjutnya dalam
bukunya Ir. Gatot Iswantoro mengutip Humphill (195) tentang masalah
pendefinisian kepemimpinan bahwa “Kepemimpinan adalah langkah pertama
yang menghasilkan pola interaksi kelompok yang koheren dan upaya untuk
memecahkan masalah yang terkait” (2003:2).

Bertentangan dengan definisi kepemimpinan sebelumnya, Terry George


merumuskan menurut R bahwa kepemimpinan “mempengaruhi orang sehingga
mereka diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi” (Miftah Thoha, 2007:259).
5

Menurut Paul Hersey dan Ken Blanchard, “seorang pemimpin adalah


seseorang yang dapat mempengaruhi orang atau kelompok lain untuk mencapai
hasil maksimal yang ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi” (Asplazain,
2010:3). Oleh karena itu Kepemimpinan umumnya mengacu pada keterampilan,
kemampuan, atribut dan perilaku yang terkait dengan peran seorang pemimpin
tim. Peran ini dapat dimiliki seseorang berdasarkan pengalaman dan karakteristik
atau tradisi dan/atau tugas.

Posisi Theodorson mengenai “kepemimpinan adalah pelaksanaan


pengaruh atau wewenang dalam suatu hubungan sosial atau kelompok sosial oleh
satu atau lebih anggota kelompok sosial itu” (Suharman, 2008:2-3).

Mengacu pada visi kepemimpinan Etzion, merujuk pada “kapasitas atau


kemampuan seorang pemimpin, yang muncul dari karakteristik pribadi, untuk
memperoleh kepatuhan sukarela dari pengikut dalam berbagai hal” (Suharman,
2008:3). Manajemen juga dapat dilihat sebagai proses mempengaruhi berbagai
kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan dalam
situasi tertentu.

Terkait dengan pandangan Etzion tentang kepemimpinan yang


dipengaruhi oleh berbagai kegiatan yang ditujukan untuk mencapai suatu tujuan
dalam situasi tertentu. Oleh karena itu, Paul Hersey dan Ken Blanchard
mengembangkan model kepemimpinan untuk mengembangkan pemimpin yaitu
Teori Kepemimpinan Situasional yang disinggung Stephen P Robbins dalam
bukunya Organizational Behavior (Robbins, 2003:22).

Kepemimpinan adalah proses menginspirasi orang lain untuk bekerja


keras mencapai tugas-tugas penting (Schermerhorn, 2010:3). Kepemimpinan
disini dipahami sebagai proses memberikan inspirasi kepada bawahan atau
anggota. Pertanyaannya adalah bagaimana kepemimpinan mempengaruhi
bawahan yang bersedia melakukan upaya sukarela untuk mencapai tujuan.
6

Manajemen terdiri dari kegiatan atau tindakan yang dilakukan individu atau
manajer untuk memastikan pemenuhan tugas, suasana kerja sama kelompok,
kepuasan anggota sehubungan dengan tujuan organisasi. Dengan kata lain
kepemimpinan dimulai dengan mempengaruhi anggota atau bawahan dan diakhiri
dengan tercapainya tujuan organisasi atau kepuasan anggota.

Owens (1995:117) kemudian menyatakan bahwa kepemimpinan adalah


kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi perilaku orang lain melalui
interaksi sosial. Dengan kata lain, kepemimpinan terjadi dalam interaksi dua orang
atau lebih dan tujuan pemimpin adalah mencoba mempengaruhi perilaku orang
lain baik secara individu maupun kelompok. Setiap manajer harus menunjukkan
perilaku kepemimpinan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif.
Pemimpin yang memperjuangkan tercapainya tujuan organisasi dikelola oleh
organisasi yang memiliki keterampilan manajemen, yaitu. manajemen yang
efektif. Pemimpin adalah orang yang diberi tugas dan tanggung jawab mengelola
organisasi atau yang diterima sebagai pemimpin dalam situasi tertentu.

Seorang administrator memiliki keterampilan kepemimpinan,


pengetahuan dan informasi, pengalaman dan harus memenuhi persyaratan
keterampilan dan pengetahuan seperti mengelola distribusi pekerjaan,
merencanakan strategi, mengkoordinasikan sumber daya kemampuan bekerja
sama untuk mempercepat pencapaian tujuan. Kemampuan seorang pemimpin
adalah mempengaruhi, mengendalikan perilaku dan emosi orang lain untuk
mencapai tujuan adalah inti dari kepemimpinan itu sendiri.

Kepemimpinan organisasi disebut juga kepemimpinan jabatan (status


kepemimpinan) dan kepemimpinan yang ada pada individu yang tidak memiliki
jabatan disebut kepemimpinan pribadi. Kouzes dan Posner (1993:11)
menjelaskan “bahwa kepemimpinan adalah hubungan antara konstituen dan
pemimpin berdasarkan kebutuhan dan kepentingan bersama”. Pernyataan ini
7

menekankan bahwa kepemimpinan adalah tentang memiliki seorang pemimpin,


(anggota) yang memimpin dan keadaan saling membutuhkan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan


adalah proses di mana secara individu dan kelompok memengaruhi tindakan orang
lain, anggota atau bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau berpartisipasi
secara sukarela untuk mencapai tujuan bersama. Hubungan antara manajer dan
manajer, berdasarkan keterampilan komunikasi penting, agar pekerjaan dapat
berjalan dengan sebaik mungkin. Memberi perintah, mengkomunikasikan visi,
menginspirasi, menciptakan kelompok kerja, memimpin dengan memberi contoh,
memenuhi harapan anggota adalah karakteristik kepemimpinan untuk
efektivitasnya. Hal di atas konsisten dengan pandangan Locke (1997:) bahwa
kepemimpinan sesungguhnya harus membuat orang lain bertindak. Pemimpin
membujuk pengikutnya dengan cara yang berbeda, yaitu: menggunakan otoritas
yang sah, panutan (menjadi panutan), menetapkan tujuan, menawarkan hadiah
dan hukuman, mengatur restrukturisasi organisasi dan mengkomunikasikan visi.

2.2. Pendekatan dalam Kepemimpinan Organisasi


Pendekatan-Pendekatan dalam Kepemimpinan terdapat beberapa
pendekatan kepemimpinan yang dijelaskan dalam poin-poin berikut.

2.2.1. Pendekatan Sifat


Kesuksesan dan kegagalan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat yang
dibawanya sejak lahir.

2.2.2. Pendekatan Kompetensi


Pemimpin individu merupakan inti dari pendekatan keterampilan dan
karakteristik. Namun, sementara pendekatan sifat adalah tentang sifat pribadi
pemimpin yang dilahirkan dengan, pendekatan keterampilan berfokus pada
keterampilan dan kemampuan yang dapat dipelajari dan dikembangkan oleh
8

seseorang yang ingin menjadi seorang pemimpin. Sementara pendekatan sifat


mempertanyakan segala sesuatu yang bisa menjadi seorang pemimpin,
pendekatan keterampilan menanyakan apa yang perlu diketahui seseorang untuk
menjadi seorang pemimpin. Kemampuan seseorang untuk menerapkan
pengetahuan dan keahlian adalah untuk mencapai tujuan adalah untuk
memahami pendekatan keahlian.

2.2.3. Pendekatan Perilaku


Pendekatan perilaku didasarkan pada pemikiran bahwa sikap dan gaya
kepemimpinan dapat menentukan sukses tidaknya seorang pemimpin. Sikap dan
gaya kepemimpinan dapat dilihat dalam kehidupan sehari-harinya, bagaimana dia
memberi perintah, membagikan tugas dan wewenang, bagaimana berkomunikasi,
bagaimana meningkatkan moral bawahan, bagaimana mengarahkan dan
mengarahkan, bagaimana mempromosikan. disiplin di antara bawahan, bagaimana
mengatur dan mengelola rapat anggota, bagaimana membuat keputusan, dll.

2.2.4. Pendekatan Berbasis Situasi


Pendekatan berbasis situasi atau pendekatan prediktif didasarkan pada
gagasan bahwa keberhasilan manajemen tidak hanya dipengaruhi oleh perilaku
manajer. Setiap organisasi memiliki karakter khusus dan unik bahwa organisasi
sejenis sekalipun memiliki masalah yang berbeda karena lingkungan, semangat,
karakter dan situasi yang berbeda. Pemimpin adalah orang-orang yang memimpin
pemimpin terpilih. Dia dipilih karena kemampuannya untuk menjadi kompetitif
dan kooperatif dalam kelompoknya. Hal ini sangat penting dalam pengelolaan
atau penggunaan sumber daya organisasi yang tersedia. Kepemimpinan juga tidak
terlepas dari konsep kekuasaan dominan. Jika kepala suku tidak mempunyai
kekuasaan, kekuasaan yang diberikannya tidak lengkap. Banyak ahli
mendefinisikan kekuasaan. Kekuasaan erat kaitannya dengan kepemimpinan.
Menciptakan interaksi yang komprehensif antara kepemimpinan dan kekuasaan.
Pasukan memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan nasib orang.
Hubungan antara pemimpin dan kekuasaan seperti gula dan rasa manis, seperti
9

garam dan rasa asin. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Kepemimpinan yang
efektif terwujud dalam pemimpin yang kekuatannya mampu menginspirasi para
pengikutnya untuk mencapai prestasi yang memuaskan. Jika kekuasaan tidak
berasal dari satu sumber, kepemimpinan yang efektif dapat dianalogikan dengan
gerakan yang menerapkan sumber kekuasaan dan menerapkannya di lingkungan
yang tepat.

2.2.5. Pendekatan Karakteristik


Pendekatan Karakteristik memunculkan gagasan bahwa pemimpin
dilahirkan, pemimpin tidak dibuat. Jenis pemikiran ini disebut pemikiran "turun-
temurun". Pendekatan turun-temurun, bahwa pemimpin dilahirkan bukan dibuat,
pemimpin tidak dapat memperoleh keterampilan melalui pembelajaran/praktik,
tetapi melalui warisan, sehingga memastikan praktik kepemimpinan garis
keturunan di antara anggota keluarga. Dengan demikian, kekuasaan dan kekayaan
dapat diwariskan kepada generasi penerus yang termasuk dalam generasi keluarga
penguasa pada saat itu. Maka timbullah teori baru, yaitu "teori sifat-sifat fisika"
(teori fisika). Kemudian lagi ternyata melalui pendidikan Anda bisa menciptakan
seorang pemimpin sehingga setiap orang memiliki kesempatan untuk menjadi
seorang pemimpin. Para ahli umumnya sepakat bahwa seorang pemimpin harus
memiliki kualitas yang baik. Tampilan seperti ini disebut tampilan fitur.

2.2.6. Pendekatan Perilaku atau Behavioral Approach


Pendekatan ini biasanya memainkan peran penting dalam pengembangan
pemimpin. Manajer dapat dianggap berhasil atau tidak berhasil berdasarkan gaya
kepemimpinan mereka dan cara mereka beroperasi. Pemimpin yang berperilaku
baik biasanya mampu melakukan banyak tugas dan bertindak sebagai panutan
yang relatif baik dan berkomunikasi dengan baik dengan bawahan mereka. Oleh
karena itu, penting bagi manajer untuk menerapkan model perilaku secara
langsung. Mengambil tindakan secara langsung, tegas, sepihak, yang terpenting
adalah tugas dilakukan dengan benar dan yang bersalah segera dihukum,
manajemen kebanyakan otoriter. Sebaliknya, jika pemimpin melakukan kegiatan
10

tersebut secara halus, simpatik, saling berkomunikasi, menghargai pendapat, dsb.


Oleh karena itu, gaya manajemen ini merupakan gaya manajemen demokratis.

2.2.7. Pendekatan Acak


Menurut pandangan ini dikenal dengan istilah “One Best Way”, artinya
pengelolaan organisasi dapat dilakukan dengan satu paralek dalam segala situasi.
Padahal, setiap organisasi memiliki karakteristiknya masing-masing, bahkan
organisasi sejenis menghadapi masalah yang berbeda, lingkungan yang berbeda,
karakter dan perilaku pejabat yang berbeda. Oleh karena itu, tidak dapat
dikendalikan oleh satu perilaku dalam semua situasi. Situasi yang berbeda
menghadapi perilaku kepemimpinan yang berbeda.
Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari subsistem dengan batas-
batas lingkungan yang melintasi sistem tersebut. Pandangan prospektif
menunjukkan suatu pendekatan untuk mengatur adanya hubungan timbal balik
dengan lingkungannya dalam subsistem yang terdiri dari subsistem dan
organisasi. Contingency percaya bahwa prinsip-prinsip organisasi bersifat
universal. Dikombinasikan dengan kepemimpinan, dapat dikatakan bahwa setiap
organisasi itu unik dan setiap situasi harus dihadapi dengan gaya
kepemimpinannya sendiri.

2.2.8. Pendekatan Situasional


Konsep ini dikembangkan untuk membantu orang-orang dalam
kepemimpinan dengan memperhatikan peran mereka. Konsep tersebut memberi
pemimpin pemahaman tentang hubungan antara gaya kepemimpinannya dan
tingkat kematangan pengikutnya. Penekanan situasional ini hanya berlaku untuk
manajer dan bawahannya. Karena bukan hanya pengikut sebagai individu yang
dapat menerima atau menolak pemimpinnya, tetapi pengikut sebenarnya dapat
menentukan apa kekuatan pribadi seorang pemimpin.
Pendekatan yang digunakan manajer dengan memperhatikan situasi yang
berbeda selama bekerja, manajer harus dapat memanfaatkan situasi manajemen
11

yang berbeda untuk membangun hubungan yang baik dengan bawahannya. Jadi
inilah pendekatan situasional.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kepemimpinan adalah kemampuan karakteristik seorang pemimpin, yang
bergantung pada beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. Kepemimpinan
adalah kemampuan dan kesanggupan seseorang untuk mempengaruhi perilaku
orang lain, serta mereka yang memiliki kedudukan lebih tinggi atau lebih rendah
dalam berpikir dan bertindak, sehingga perilaku yang semula individualistis dan
egois menjadi perilaku organisasi.
Kepemimpinan organisasi disebut juga kepemimpinan jabatan (status
kepemimpinan) dan kepemimpinan yang ada pada individu yang tidak memiliki
jabatan disebut kepemimpinan pribadi. Kouzes dan Posner (1993:11)
menjelaskan “bahwa kepemimpinan adalah hubungan antara konstituen dan
pemimpin berdasarkan kebutuhan dan kepentingan bersama”. Pernyataan ini
menekankan bahwa kepemimpinan adalah tentang memiliki seorang pemimpin,
(anggota) yang memimpin dan keadaan saling membutuhkan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
adalah proses di mana secara individu dan kelompok memengaruhi tindakan orang
lain, anggota atau bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau berpartisipasi
secara sukarela untuk mencapai tujuan bersama.
Terdapat beberapa pendekatan dalam kepemimpinan organisasi yang perlu
diperhatikan, yaitu: 1). Pendekatan sifat; 2). Pendekatan kompetensi; 3).
Pendekatan perilaku; 4). Pendekatan berbasis situasi; 5). Pendekatan karakteristik;
6). Pendekatan perilaku atau Behavioral Approach; 7). Pendekatan acak; 8).
Pendekatan situasional.

3.2. Saran
Demikian makalah yang kami susun dengan judul “KEPEMIMPINAN
ORGANISASI”. Sadarnya kami bahwa makalah ini masih perlu disempurnakan,

12
13

oleh karena itu kami berharap penulis selanjutnya dapat menyempurnakan


makalah ini berdasarkan dari sumber-sumber terpercaya dan atas kritik dan saran
dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Badu, Syamsu Q. & Novianti Djafri. (2017). Kepemimpinan dan Perilaku


Organisasi. Gorontalo : Ideas Publishing.

Hersey, Paul; Blanchard, Kenneth, H: 1988: Management of Organizational


behavior; Utilizing Human Resources; Fifth Edition: Singapura, Prentice-
Hill

Iswantoro, Gatot. 2013. Kepemimpinan dengan Hati Nurani. Jakarta: Tugu


Publisher.

Miftah Toha. (2007). Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada.

Wendy Sepmady Hutahaean . (2021). Buku Filsafat dan Teori Kepemimpinan .


Malang: Ahlimedia Press.

Robbins Stephen P. (2003). Organizational Behavior, Tenth Edition. New Jersey:


Upper Sadlie River.

14

Anda mungkin juga menyukai