Anda di halaman 1dari 18

KEPEMIMPINAN PADA ORGANISASI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Psikologi Industri dan Organisasi

Dosen Pengampu:
Dr. Arfian, S.Psi., M.Si (0316028901)

Oleh:
Kelompok II
Dania Salsabilah Azzahra 202310515174
Fayzalisha Asheela Gunawan 202310515229
Vira Khairunnisa 202310515241

KELAS 2 A6
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada
halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Dr. Arfian, S.Psi., M.Si
sebagai dosen pengampu mata kuliah Psikologi Industri dan Organisasi yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Psikologi Industri
dan Organisasi fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Makalah ini juga dibuat bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai
Kepemimpinan dalam Organisasi.

Bekasi, 29 Februari 2024

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 Definisi Pemimpin..........................................................................................9
2.1.1 Teori IMPACT: Menjadi Pemimpin yang Berhasil...............................11
2.2 Fungsi Kepemimpinan.................................................................................11
2.2.1. Kepemimpinan pada Manajemen.........................................................12
2.3 Tipe-tipe Kepemimpinan..............................................................................12
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
3.1 Kesimpulan...................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepemimpinan merupakan suatu proses dimana seseorang mempengaruhi,
membimbing, dan mengarahkan suatu individu atau kelompok untuk mencapai
tujuan tertentu. Kepemimpinan juga membantu dalam menetapkan arah dan visi
suatu organisasi, seorang pemimpin yang baik mampu menginspirasi dan
memotivasi anggota tim untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi merupakan kegiatan manusia yang direncanakan untuk
mencapai suatu maksud atau tujuan bersama, melalui pembagian tugas dan fungsi
serta melalui serangkaian wewenang dan tanggung jawab (Schein, 1983) di dalam
buku As ad, Moh ed. 4. Organisasi biasanya dijadikan sebagai wadah orang-orang
untuk berkelompok atau berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis.
Setiap individu memiliki tujuan dalam kehidupannya, namun mereka
menghadapi berbagai keterbatasan yang mendorong mereka untuk membentuk
organisasi di mana mereka dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Kehadiran seorang pemimpin dalam setiap organisasi menjadi kunci untuk
memastikan kelancaran dan efektivitas kerja.
Pemilihan seorang pemimpin tidak dilakukan secara sembarangan,
melainkan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang mencakup kemampuan
berpikir dan bertindak. Terdapat beberapa gaya kepemimpinan yang diterapkan
oleh para pemimpin diseluruh dunia, dan pandangan mereka terhadap
permasalahan menjadi ciri khas dari kepemimpinan mereka.
Sebagai pemimpin, tanggung jawab dan peran yang dimiliki sangatlah
berat, namun dapat diatasi dengan strategi dan cara yang tepat sesuai dengan
situasi yang dihadapi. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas materi
mengenai kepemimpinan servant dan karismatik.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari kepemimpinan dalam organisasi?
2. Apa fungsi pemimpinan dalam organisasi?
3. Apa saja tipe-tipe Kepemimpinan?

1.3 Tujuan Penulisan


Sesuai dengan rumusan masalah yang disebutkan, maka makalah ini
bertujuan sebagai berikut.
a. Untuk mengetahui tentang definisi dari kepemimpinan dalam organisasi.
b. Untuk memahami fungsi pemimpinan dalam organisasi.
c. Untuk mengetahui tipe-tipe kepemimpinan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi dan Kepemimpinan

Organisasi merupakan instrumen bagi serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh


sekelompok orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan spesifik.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pemilihan seorang pemimpin dilakukan
sebagai agen penggerak atau pendorong motivasi di dalam organisasi.
Kepemimpinan sendiri merupakan kewenangan untuk mempengaruhi individu,
baik dalam melakukan atau menghindari suatu tindakan tertentu. Suatu organisasi
juga akan berjalan dengan baik apabila sang pemimpin mempunyai rasa tanggung
jawab yang tinggi, karena dengan adanya rasa tanggung jawab yang tinggi,
pemimpin tidak akan semena-mena pada anggota maupun organisasi yang di
pimpinnya. Dasar pemilihan itu adalah pengaruh yaitu seseorang dalam hal ini si
pemimpin yang mempengaruhi, sedangkan orang lain menjawab. Pemimpin bisa
disebut sebagai motor penggerak. Kepemimpinan pada organisasi adalah sesuatu
yang diharuskan dalam kehidupan supaya kehidupan menjadi teratur dan keadilan
bisa diterapkan.
Dalam (Saferti, 2022) disebutkan juga bahwa posisi kepemimpinan ditetapkan
dalam pengaturan kerja untuk membantu organisasi subunit untuk mencapai
tujuan keberadaannya dalam sistem yang lebih besar. Tujuan organisasi
dioperasionalkan sebagai arah untuk kegiatan kolektif. Proses kepemimpinan
diarahkan dalam mendefinisikan, menetapkan, mengidentifikasi, atau
menerjemahkan arahan untuk pengikut mereka dan memfasilitasi atau
memungkinkan proses organisasi yang seharusnya menghasilkan pencapaian
tujuan

B. Karakter Pemimpin Ideal


Dalam (Aamodt, 2009) Pemimpin yang tidak berhasil memiliki ciri-ciri
dan perilaku yang berbeda dengan pemimpin yang sukses. Kekurangan pelatihan,
6
kurangnya pemahaman strategis, dan kepribadian yang tidak aman merupakan
faktor utama yang menyebabkan kepemimpinan yang buruk. Pelatihan
kepemimpinan yang kurang, kurangnya kemampuan belajar dari pengalaman, dan
kepribadian yang tidak stabil dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam
lingkungan kerja. Misalnya, manajer toko yang tidak memberikan jadwal kerja
tepat waktu kepada karyawannya menyebabkan ketidakpuasan dan tingkat
keberhentian yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh rasa tidak aman dan pola
perilaku yang tidak efektif dari pemimpin tersebut.

(Aamodt, 2009) juga menyebutkan kinerja pemimpin melibatkan gagasan


bahwa pemimpin yang sukses memiliki karakteristik khusus yang tidak dimiliki
oleh pemimpin yang tidak berhasil. Contohnya, pemimpin yang efektif mungkin
memiliki kecerdasan, ketegasan, kehangatan, dan kemandirian, sementara
pemimpin yang tidak berhasil mungkin cenderung pemalu, tertutup, dan pasif.
Penelitian tentang hubungan antara sifat pribadi dan kinerja pemimpin terfokus
pada tiga area: sifat, kebutuhan, dan orientasi.
Rasa tanggung jawab seorang pemimpin adalah salah satu contoh dari karakter
pemimpin ideal. Tidak kalah penting juga seorang pemimpin harus cerdas agar
selalu dapat memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi organisasinya.
(Sahadi et al., 2020) juga menyebutkan bahwa kepemimpinan mempunyai
sedikitnya 8 (delapan) karakter, yaitu:
1. Cerdas.
Kecerdasan didapat dari hasil belajar seseorang, sehingga
seseorang tersebut kaya pengetahuan. Jika seseorang ingin cerdas,
maka diperlukan semangat belajar yang tekun dan rajin. Dalam hal
ini, seseorang pemimpin akan bisa cepat dan tepat membuat
sesuatu.
2. Bertanggungjawab.
Seseorang pemimpin yang ideal membutuhkan sifat yang
bertanggungjawab, dalam artian harus bertanggungjawab terhadap
dirinya dan anggotanya dalam organisasi. Bertanggungjawab juga

7
salah satu beban terberat, namun terasa ringan jika dibarengi oleh
iman dan taqwa.
3. Jujur.
Jujur juga salah satu karakter pemimpin yang ideal, karena seorang
pemimpin bisa dan mampu untuk terbuka pada anggotanya
terhadap segala kebijakan yang ia ambil. Jika seorang pemimpin
mempunyai sifat jujur, maka anggotanya pasti percaya terhadap
segala tindakan dan perkataannya.
4. Dapat dipercaya.
Seorang pemimpin yang ideal harus dapat dipercaya, sehingga
akan mampu untuk saling percaya dan tidak ada kecurigaan
terhadap pemimpinnya.
5. Inisiatif.
Seorang pemimpin yang ideal harus inisiatif, sehingga akan
mampu untuk memutuskan segala hal yang benar. Selain itu juga
memiliki kemampuan untuk menemukan solusi yang baik demi
kemajuan organisasinya
6. Konsisten dan Tegas.
Konsisten dalam artian bahwa seorang pemimpin akan mampu
menjalankan setiap aturan dan kebijakan. Sedangkan tegas yang
dalam artian bahwa seorang pemimpin tidak membebaskan
anggotanya, namun juga tidak mengekang anggotanya.
7. Adil.
Seorang pemimpin yang ideal harus berbuat adil, sehingga mampu
untuk memperlakukan anggotanya dengan perlakuan yang sesuai
dengan tugas dan bidangnya masing-masing.
8. Lugas.
Seorang pemimpin yang ideal harus lugas, sehingga akan mampu
untuk menjelaskan pemikirannya secara langsung dan tidak
bertele-tele.

8
2.1 Definisi Pemimpin
Terdapat dua hal penting dari kepemimpian yaitu :
a. Kepemimpinan sangat berkaitan erat dengan hal mempengaruhi.
b. Kepemimpinan adalah bagaimana mempengaruhi orang lain tanpa paksaan.
tetapi dalam hal merumuskan pengertian dari kepemimpinan ini, tentu berbeda
tergantung dari sudut mana seseorang melihatnya. Berikut beberapa definisi dari
kepemimpinan:
1. Koontz & O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses
mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-
sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya.
2. Wexley & Yuki [1997], kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi
orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau
merubah tingkah laku mereka.
3. Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-
orang untuk bersedia berusaha mencapai tujuan bearsama.
4. Paul Hersay & Ken Blanchard [1988], kepemimpinan adalah proses yang
mempengaruhi aktivitas seseorang atau sekleompok orang yang betujuan
untuk mencapai tujuan yang telah disepakati dalam kondisi tertentu.
Kepemimpinan berkaitan erat dengan pengarahan, pembangunan tim serta
pemberian inspirasi bagi anggota kelompok melalui keteladanan maupun
ucapan.
5. Jacob & Jaques [1990: 281] kepemimpinan adalah proses memberikan
tujuan (arahan yang berarti) ke usaha kolektif, sehingga menyebabkan
adanya usaha yang dilakukan bersama untuk mencapai tujuan.
6. E.H. Schein [1992: 2] kepemimpinan adalah kemampuan untuk bertindak
di luar budaya untuk memulai proses perubahan evolusi agar menjadi lebih
adaptif.
7. D. Katz & Kahn [1978: 528] kepemimpinan adalah pengaruh tambahn
yang melebihi dan berada di atas kebutuhan mekanis untuk mengarahkan
organisasi secra rutin.

9
8. House et. al., 1999: 184 kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk
mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain mampu memberikan
kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan organisasi.
9. Burns [1978: 18] kepemimpinan dilaksanakan ketika seseorang
memobilisasi sumber daya institusional, politis, psikologis, dan sumber-
sumber lainnya dalam rangka membangkitkan, melibatkan, dan memenuhi
motivasi pengikutnya.
10. Pendapat lain, kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai
Cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang.

Dua instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur orientasi tugas atau
pribadi seorang pemimpin adalah Kuesioner Opini Kepemimpinan (LOQ) dan
Kuesioner Deskripsi Perilaku Pemimpin (LBDQ). LOQ diisi oleh supervisor
atau pimpinan yang ingin mengetahui gaya perilakunya sendiri, dan LBDQ
diisi oleh bawahan untuk menunjukkan pendapat mereka tentang perilaku
pemimpinnya. Sebagai hasil dari meta-analisis yang dilakukan oleh Eagly dan
Johnson, perempuan lebih cenderung memiliki orientasi terhadap seseorang
dan lebih sedikit kemungkinan memiliki orientasi tugas dibandingkan laki-laki
dalam studi laboratorium. Mereka menemukan bahwa penelitian yang
dilakukan pada organisasi nyata tidak berbeda dengan yang mereka temui.
Mereka menemukan, bagaimanapun, perbedaan kecil antara kedua jenis
kelamin: perempuan cenderung menggunakan pendekatan yang lebih
partisipatif, sedangkan laki-laki cenderung menggunakan pendekatan yang
lebih otokratis.

10
2.1.1 Teori IMPACT: Menjadi Pemimpin yang Berhasil

Jika teori IMPACT benar, orang dapat menjadi pemimpin yang baik
dengan salah satu dari empat cara yang tercantum dalam tabel berikut. Pertama,
mereka harus menemukan lingkungan yang sesuai dengan cara mereka bertindak.
Namun, metode ini memerlukan banyak keberuntungan atau kesabaran karena
pemimpin harus berada di tempat dan waktu yang tepat.

Dalam pendekatan kedua, para pemimpin mengubah gaya mereka untuk


menyesuaikannya dengan lingkungan yang berbeda. Artinya, orang akan
mengubah perilaku dan menggunakan informasi untuk memimpin jika iklimnya
adalah ketidaktahuan. Di sisi lain, jika iklimnya penuh dengan keputusasaan,
orang akan menjadi lebih terbuka dan optimistis. Oleh karena itu, pemimpin yang
efektif adalah mereka yang dapat mengubah perilakunya dan dapat "memainkan"
keenam gaya kepemimpinan.

2.2 Fungsi Kepemimpinan


Dalam (Kartini Kartono, 2011) disebutkan bahwa pemimpin, sesuai
dengan perannya, memiliki fungsi utama yang harus dipahami secara mendalam
terhadap tugas dan penyelesaian masalah. Keutuhan dan kekompakan sosial
kelompok juga merupakan fungsi penting yang sering diabaikan. Gaya
kepemimpinan, yang mencerminkan pola perilaku pemimpin dalam mengarahkan
proses, juga berpengaruh pada kinerja tim. Kouzes dan posher menyatakan bahwa
keberhasilan seorang pemimpin tergantung pada kemampuannya untuk memenuhi
kriteria tertentu, seperti makna panggilan, visi yang jelas, kemampuan mengelola
pola kerja, mengambangkan orang, dan menginspirasi. Sebagai pemimpin, ini
juga berarti melayani dengan harapan, mengarah ke atas dan berkembang,
memimpin ke samping dan belajar dari orang lain, memimpin ke bawah dan
mengembangkan bawahan, serta memimpin dari dalam.
Dalam dinamika manajemen, sering muncul pertanyaan mengapa
organisasi atau komunitas membutuhkan pemimpin. Menurut Stobber dkk. Dalam
jurnal Jatmiko ditahun 2013, secara filosofis, keberadaan pemimpin diperlukan

11
karena mereka memiliki kemampuan untuk melihat lebih jauh, lebih dalam, dan
lebih luas. Pemimpin mampu mengenali dan merumuskan visi-misi pribadi,
memanfaatkan potensi secara maksimal, mendapatkan kepercayaan ,
menginspirasi, dan menciptakan damak nyata melalui transformasi.
Kepemimpinan, pada dasarnya, adalah kemampuan seorang pemimpin untuk
menggali makna, menemukan visi-misi, menginspirasi, mentransformasi, dan
meningkatkan nilai timnya selama berlangsungnya operasional organisasi atau
komunitas.

2.2.1. Kepemimpinan pada Manajemen


Dalam Mundandar (2001), manajemen sering dikacaukan dengan
kepemimpinan. Benis dan Nanus (1985) melihat perbedaan yang mendasar antara
manajemen dan kepemimpinan. Kepemimpinan lebih berhubungan dengan
efektivitas sedangkan memanajemeni lebih berhubungan pada efisiensi.
Kepemimpinan merupakan suatu yang penting bagi manajer. Para
manajermerupaka pemimpin (dalam organisasi mereka, sebaliknya pemimpin
tidak perlu jadi manajer.
Teori kepemimpinan dengan demikian dapat diterapkan pada jabatan
manajer. Kepemimpinan ialah pengertian yang mencangkup segala macam situasi
yang dinamis, yang berisi:
a) Seorang manajer sebagai pemimpin yang mempunyai wewenang untuk
memimpin,
b) Bawahan yang dipimpin, yang membantu manajer sesuai dengan tugas
mereka masing-masing.
c) Tujuan atau sasaran yang harus dicapai oleh manajer bersama-sama
dengan bawahannya.

2.3 Tipe-tipe Kepemimpinan


Tipe kepemimpinan menurut kartono (2011: 69) dalam (Mentor, n.d.) meliputi :
1. Tipe Karismatik, pemimpin ini adalah kekuatan energi, daya tarik
yang luar biasa yang akan dituruti oleh bawahannya. Mempunyai
kekuatan gaib, super dan berani.
12
Ciri-ciri kepemimpinan karismatik :
1. Kepercayaan diri yang tinggi.
2. Kemampuan komunikasi yang baik.
3. Memliki visi yang jelas.
4. Memiliki empati yang tinggi.
5. Kemampuan untuk menginspirasi dan memotivasi.
Berikut kelebihan dari kepemimpinan karismatik yakni :
1. Meningkatkan kinerja tim.
2. Meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
3. Meningkatkan keprcayaan dari stakeholder.
4. Meningkatkan inovasi dan kreativitas.
5. Meningkatkan loyalitas karyawan.
Adapula kekurangan dari kepemimpinan karismatik :
1. Tidak cocok untuk semua jenis organisasi
2. Tidak terlalu efektif dalam situasi krisis
3. Meningkatkan resiko ketergantungan pada pemimpin
2. Tipe Paternalistik, bersikap melindungi pengikut sebagai seorang
bapak yang penuh kasih sayang. Memberi karyawan untuk
berinisiatif dalam pengambilan keputusan.
Tipe kepemimpinan paternalistik memiliki sifat perfeksionis yang
tinggi, dimana pemimpin selalu memperlakukan bawahannya
seperti pemula yang segalanya harus diajarkan, dipandu, dan
dikontrol sesuai keinginannya. gaya kepemimpinan paternalistik
cenderung otoriter dengan pemimpin yang merasa bertanggung
jawab untuk mengurus kebutuhan dan kesejahteraan bawahan
seperti seorang ayah terhadap anak-anaknya. kelebihan dari tipe ini
termasuk meningkatnya loyalitas dan kesejahteraan karyawan,
namun kekurangannya adalah kurangnya inisiatif dari bawahan dan
potensi untuk menciptakan ketrgantungan pemimpin.
3. Tipe Militeristik (Intan et al., 2023) , bersikap komando dengan
menggunakan sistem perintah dari atasan kepada bawahannya
13
secara otoriter. Menghendaki supaya bawahannya selalu taat secara
formalitas.
Tipe pemimpin militeristik ini sangat mementingkan kedisiplinan
yang tinggi. Ia akan senang dengan bawahan yang mempunyai sifat
disiplin tinggi, begitu pula yang tidak disiplin akan selalu
mendapat teguran hingga menyebabkan ketidaknyamanan dalam
bekerja. tipe ini cenderung sangat otoriter dan menekankan hierarki
yang kuat, dengan perintahnya yang tegas dan aturan yang ketat.
Kelebihan dari kepemimpinan militaristik mungkin termasuk
kedisiplinan yang tinggi, kohesi tim yang kuat, dan kemampuan
untuk menghadapi situasi yang mendesak. namun, kekurangannya
adalah potensi untuk menciptakan lingkungan yang kurang
inklusif, kurangnya ruang untuk inovasi dan kreativitas, kurangnya
ruang untuk inovasi dan kreativitas, serta risiko terhadap kepatuhan
buta yang bisa merugikan dalam situasi yang kompleks.
4. Tipe Otokratik, didasarkan pada kekuasaan dan paksaan yang
mutlak harus dipenuhi. Setiap perintah ditentukan dengan tanpa
konsultasi, kekuasaan menjadi sangat bersifat absolut.
Kepemimpinan otokratis adalah gaya kepemimpinan yang
memiliki kriteria atau ciri yang selalu menganggap organisasi
sebagai milik pribadi, arogan, mengidentikan tujuan pribadi
dengan tujuan organisasi, menganggap bawahan sebagai alat
semata, tidak mau menerima kritik dan saran, terlalu tergantung
pada kekuasaan formalnya.
Indikator dari Gaya Kepemimpinan Otokratis: (1) Sentralisasi
Wewenang
(2) Produktivitas Kerja (3) Manajemen setiap keputusannya
dianggap sah, dan pengikut – pengikutnya wajib menerima
perintah tanpa pertanyaan.

14
5. Tipe Laissez Faire, membiarkan pengikut bersikap semaunya
sendiri dengan penuh tanggung jawab. Jabatan pemimpin didapat
dengan cara yang tidak baik seperti sistem nepotisme.
Ciri-ciri gaya kepemimpinan laissez-faire sebagai berikut:
• Gaya santai yang berangkat dari pandangan bahwa organisasi
tidak menghadapi masalah yang serius dan jika ada masalah serius
pasti akan selalu dapat ditemukan penyelesaiannya. Oleh
karenanya, pemimpin tipe ini tidak mempunyai “sense of crisis”.
• Pemimpin tidak suka mengambil risiko dan lebih cenderung pada
upaya mempertahankan status quo.
• Pemimpin gemar melimpahkan wewenang kepada bawahannya
dan lebih menyukai situasi di mana bawahannya yang mengambil
keputusan dan keberadaannya dalam organisasi lebih bersifat
saling mendukung.
• Enggan memberikan sanksi kepada bawahannya yang melakukan
penyimpangan atau perilaku disfungsional. Sebaliknya, pemimpin
gemar mengobral pujian.
6. Tipe Populistik, dapat bersikap dan menjadi pemimpin rakyat. Dia
berpatokan pada nilai masyarakat tradisional.
Tipe Kepemimpinan Populistis yaitu kepemimpinan yang
berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisional, tidak
mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negri.
7. Tipe Administratik, pemimpin yang dapat melaksanakan tugas-
tugas administratif dengan efektif. Melalui tipe ini diharapkan
muncul suatu perkembangan teknis, manajemen modern, dan
perkembangan sosial.
Dalam (Tabrani, 2018) kepemimpinan tipe administratif ialah
kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas
administrasi secara efektif. pemimpinnya biasanya terdiri dari
teknokrat-teknokrat dan administrator-administrator yang mampu
menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh
15
karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang
efisien dalam pemerintahan.
8. Tipe Demokratik, pemimpin ini selalu berpusat pada rakyat dan
memberikan bimbingan pada pengikutnya. Kekuasaaan organisasi
terletak pada peran aktif setiap bawahannya.
Gaya kepemimpinan demokratis memiliki karakteristik sebagai
berikut :
1. Menganggap bawahan sebagai makhluk yang termulia di dunia
2. Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan
organisasi dalam kepentingan dan tujuan pribadi dari pada
bawahannya
3. Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahan
4. Selalu berusaha menjadikan bawahannya sukses dan berusaha
mengembangkan kapasitas diri pribadi sebagai pemimpin.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan suatu proses yang dimana seseorang
mempengaruhi, membimbing, dan mengarahkan suatu individu atau kelompok
untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi juga merupakan sebuah kegiatan
manusia yang telah direncakan untuk mencapai suatu maksud atau tujuan
bersama. Sebagai pemimpin, tanggung jawab dan peran yang dimiliki sangat
berat, tetapi bisa diatasi dengan strategi dan cara yang tepat sesuai dengan
situasi yang sedang dihadapi.

Karakter akan memungkinkan untuk timbulnya rasa kepercayaan,


sedangkan kepercayaan dapat memungkinkan akan tampilnya kepemimpinan.
Kepemimpinan juga dapat dipandang sebagai suatu instrumen didalam upaya
mempengaruhi dan mengendalikan orang atau sekelompok orang agar mau
bekerjasama. Secara sederhana kepemimpinan merupakan kemampuan yang
dapat mempengaruhi orang lain, bawahan, atau kelompok. Tanpa adanya
orang yang mengatur dan mengarahkan suatu organisasi, pasti organisasi
tersebut dapat mencapai tujuan nya sesuai visi dan misi. Hal ini dikarena
kepemimpinan menjadi kepribadian yang memiliki dampak dan
kepemimpinan dalam menciptakan kesesuaian dan kestabilan organisasi
supaya memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang di
inginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai sebuah tujuan yang diinginkan
oleh organisasi atau kelompok.

17
DAFTAR PUSTAKA

Aamodt, M. G. (2009). Industrial Organizational Psychology: An Applied


Approach. http://gen.lib.rus.ec/book/index.php?
md5=4725A4BBA2E9D0EDC9A59F065AC0E57B%7D
Intan, M., Teologi, T. P., Br, T., Teologi, N. P., Gea, I., & Teologi, P. (2023).
Meretas Tipe Kepemimpinan Militeristis Dalam Kepemimpinan Kristen Di
Era Disrupsi Digital. Jutipa: Jurnal Teologi Injili Dan Pendidikan Agama,
1(2).
Kartini Kartono. (2011). Pemimpin dan kepemimpinan. Pemimpin Dan
Kepemimpinan, 10(9), 120.
Mentor, K. P. (n.d.). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康
関連指標に関する共分散構造分析Title.
Saferti, L. (2022). Perilaku Kepemimpinan dalam Organisasi. Jurnal Pendidikan
Tambusai, Vol.6, h.,135.
Sahadi, Taufiq, O. H., & Wardani, A. K. (2020). Karakter Kepemimpinan Ideal
Dalam Organisasi. Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3, 6, 513–524.
Tabrani, M. D. (2018). Metode Kepemimpinan. An-Nidhom: Jurnal Manajemen
Pendidikan, 3(2), 86–100.
Di Balik Panggung, Kecuk Suhariyanto (Eka/UPS dan Tri/Nerwil)
https://tegalkab.bps.go.id/news/2021/10/14/127/tipe-tipe-pemimpin.html
Hutahaean, E., et al. (2022). Pengantar Psikologi Industri dan Organisasi.
Purwokerto: Pena Persada
As'ad, Moh. 1999. Psikologi Industri; Seri Ilmu Sumber Daya Manusia. Edisi
Keen. Yogyakarta: Liberty
Taggala, Mustadin. 2018. Psikologi Industri dan Organisasi. Edisi Pert. Depok:
Persada, Raja Grafindo
Munandar, A. S. (2014). Psikologi Industri dan Organisasi. Penerbit Universitas
Indonesia

18

Anda mungkin juga menyukai