Dosen Pengampu:
Dr. Arfian, S.Psi., M.Si (0316028901)
Oleh:
Kelompok II
Dania Salsabilah Azzahra 202310515174
Fayzalisha Asheela Gunawan 202310515229
Vira Khairunnisa 202310515241
KELAS 2 A6
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada
halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Dr. Arfian, S.Psi., M.Si
sebagai dosen pengampu mata kuliah Psikologi Industri dan Organisasi yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Psikologi Industri
dan Organisasi fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Makalah ini juga dibuat bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai
Kepemimpinan dalam Organisasi.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 Definisi Pemimpin..........................................................................................9
2.1.1 Teori IMPACT: Menjadi Pemimpin yang Berhasil...............................11
2.2 Fungsi Kepemimpinan.................................................................................11
2.2.1. Kepemimpinan pada Manajemen.........................................................12
2.3 Tipe-tipe Kepemimpinan..............................................................................12
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
3.1 Kesimpulan...................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari kepemimpinan dalam organisasi?
2. Apa fungsi pemimpinan dalam organisasi?
3. Apa saja tipe-tipe Kepemimpinan?
5
BAB II
PEMBAHASAN
7
salah satu beban terberat, namun terasa ringan jika dibarengi oleh
iman dan taqwa.
3. Jujur.
Jujur juga salah satu karakter pemimpin yang ideal, karena seorang
pemimpin bisa dan mampu untuk terbuka pada anggotanya
terhadap segala kebijakan yang ia ambil. Jika seorang pemimpin
mempunyai sifat jujur, maka anggotanya pasti percaya terhadap
segala tindakan dan perkataannya.
4. Dapat dipercaya.
Seorang pemimpin yang ideal harus dapat dipercaya, sehingga
akan mampu untuk saling percaya dan tidak ada kecurigaan
terhadap pemimpinnya.
5. Inisiatif.
Seorang pemimpin yang ideal harus inisiatif, sehingga akan
mampu untuk memutuskan segala hal yang benar. Selain itu juga
memiliki kemampuan untuk menemukan solusi yang baik demi
kemajuan organisasinya
6. Konsisten dan Tegas.
Konsisten dalam artian bahwa seorang pemimpin akan mampu
menjalankan setiap aturan dan kebijakan. Sedangkan tegas yang
dalam artian bahwa seorang pemimpin tidak membebaskan
anggotanya, namun juga tidak mengekang anggotanya.
7. Adil.
Seorang pemimpin yang ideal harus berbuat adil, sehingga mampu
untuk memperlakukan anggotanya dengan perlakuan yang sesuai
dengan tugas dan bidangnya masing-masing.
8. Lugas.
Seorang pemimpin yang ideal harus lugas, sehingga akan mampu
untuk menjelaskan pemikirannya secara langsung dan tidak
bertele-tele.
8
2.1 Definisi Pemimpin
Terdapat dua hal penting dari kepemimpian yaitu :
a. Kepemimpinan sangat berkaitan erat dengan hal mempengaruhi.
b. Kepemimpinan adalah bagaimana mempengaruhi orang lain tanpa paksaan.
tetapi dalam hal merumuskan pengertian dari kepemimpinan ini, tentu berbeda
tergantung dari sudut mana seseorang melihatnya. Berikut beberapa definisi dari
kepemimpinan:
1. Koontz & O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses
mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-
sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya.
2. Wexley & Yuki [1997], kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi
orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau
merubah tingkah laku mereka.
3. Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-
orang untuk bersedia berusaha mencapai tujuan bearsama.
4. Paul Hersay & Ken Blanchard [1988], kepemimpinan adalah proses yang
mempengaruhi aktivitas seseorang atau sekleompok orang yang betujuan
untuk mencapai tujuan yang telah disepakati dalam kondisi tertentu.
Kepemimpinan berkaitan erat dengan pengarahan, pembangunan tim serta
pemberian inspirasi bagi anggota kelompok melalui keteladanan maupun
ucapan.
5. Jacob & Jaques [1990: 281] kepemimpinan adalah proses memberikan
tujuan (arahan yang berarti) ke usaha kolektif, sehingga menyebabkan
adanya usaha yang dilakukan bersama untuk mencapai tujuan.
6. E.H. Schein [1992: 2] kepemimpinan adalah kemampuan untuk bertindak
di luar budaya untuk memulai proses perubahan evolusi agar menjadi lebih
adaptif.
7. D. Katz & Kahn [1978: 528] kepemimpinan adalah pengaruh tambahn
yang melebihi dan berada di atas kebutuhan mekanis untuk mengarahkan
organisasi secra rutin.
9
8. House et. al., 1999: 184 kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk
mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain mampu memberikan
kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan organisasi.
9. Burns [1978: 18] kepemimpinan dilaksanakan ketika seseorang
memobilisasi sumber daya institusional, politis, psikologis, dan sumber-
sumber lainnya dalam rangka membangkitkan, melibatkan, dan memenuhi
motivasi pengikutnya.
10. Pendapat lain, kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai
Cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang.
Dua instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur orientasi tugas atau
pribadi seorang pemimpin adalah Kuesioner Opini Kepemimpinan (LOQ) dan
Kuesioner Deskripsi Perilaku Pemimpin (LBDQ). LOQ diisi oleh supervisor
atau pimpinan yang ingin mengetahui gaya perilakunya sendiri, dan LBDQ
diisi oleh bawahan untuk menunjukkan pendapat mereka tentang perilaku
pemimpinnya. Sebagai hasil dari meta-analisis yang dilakukan oleh Eagly dan
Johnson, perempuan lebih cenderung memiliki orientasi terhadap seseorang
dan lebih sedikit kemungkinan memiliki orientasi tugas dibandingkan laki-laki
dalam studi laboratorium. Mereka menemukan bahwa penelitian yang
dilakukan pada organisasi nyata tidak berbeda dengan yang mereka temui.
Mereka menemukan, bagaimanapun, perbedaan kecil antara kedua jenis
kelamin: perempuan cenderung menggunakan pendekatan yang lebih
partisipatif, sedangkan laki-laki cenderung menggunakan pendekatan yang
lebih otokratis.
10
2.1.1 Teori IMPACT: Menjadi Pemimpin yang Berhasil
Jika teori IMPACT benar, orang dapat menjadi pemimpin yang baik
dengan salah satu dari empat cara yang tercantum dalam tabel berikut. Pertama,
mereka harus menemukan lingkungan yang sesuai dengan cara mereka bertindak.
Namun, metode ini memerlukan banyak keberuntungan atau kesabaran karena
pemimpin harus berada di tempat dan waktu yang tepat.
11
karena mereka memiliki kemampuan untuk melihat lebih jauh, lebih dalam, dan
lebih luas. Pemimpin mampu mengenali dan merumuskan visi-misi pribadi,
memanfaatkan potensi secara maksimal, mendapatkan kepercayaan ,
menginspirasi, dan menciptakan damak nyata melalui transformasi.
Kepemimpinan, pada dasarnya, adalah kemampuan seorang pemimpin untuk
menggali makna, menemukan visi-misi, menginspirasi, mentransformasi, dan
meningkatkan nilai timnya selama berlangsungnya operasional organisasi atau
komunitas.
14
5. Tipe Laissez Faire, membiarkan pengikut bersikap semaunya
sendiri dengan penuh tanggung jawab. Jabatan pemimpin didapat
dengan cara yang tidak baik seperti sistem nepotisme.
Ciri-ciri gaya kepemimpinan laissez-faire sebagai berikut:
• Gaya santai yang berangkat dari pandangan bahwa organisasi
tidak menghadapi masalah yang serius dan jika ada masalah serius
pasti akan selalu dapat ditemukan penyelesaiannya. Oleh
karenanya, pemimpin tipe ini tidak mempunyai “sense of crisis”.
• Pemimpin tidak suka mengambil risiko dan lebih cenderung pada
upaya mempertahankan status quo.
• Pemimpin gemar melimpahkan wewenang kepada bawahannya
dan lebih menyukai situasi di mana bawahannya yang mengambil
keputusan dan keberadaannya dalam organisasi lebih bersifat
saling mendukung.
• Enggan memberikan sanksi kepada bawahannya yang melakukan
penyimpangan atau perilaku disfungsional. Sebaliknya, pemimpin
gemar mengobral pujian.
6. Tipe Populistik, dapat bersikap dan menjadi pemimpin rakyat. Dia
berpatokan pada nilai masyarakat tradisional.
Tipe Kepemimpinan Populistis yaitu kepemimpinan yang
berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisional, tidak
mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negri.
7. Tipe Administratik, pemimpin yang dapat melaksanakan tugas-
tugas administratif dengan efektif. Melalui tipe ini diharapkan
muncul suatu perkembangan teknis, manajemen modern, dan
perkembangan sosial.
Dalam (Tabrani, 2018) kepemimpinan tipe administratif ialah
kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas
administrasi secara efektif. pemimpinnya biasanya terdiri dari
teknokrat-teknokrat dan administrator-administrator yang mampu
menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh
15
karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang
efisien dalam pemerintahan.
8. Tipe Demokratik, pemimpin ini selalu berpusat pada rakyat dan
memberikan bimbingan pada pengikutnya. Kekuasaaan organisasi
terletak pada peran aktif setiap bawahannya.
Gaya kepemimpinan demokratis memiliki karakteristik sebagai
berikut :
1. Menganggap bawahan sebagai makhluk yang termulia di dunia
2. Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan
organisasi dalam kepentingan dan tujuan pribadi dari pada
bawahannya
3. Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahan
4. Selalu berusaha menjadikan bawahannya sukses dan berusaha
mengembangkan kapasitas diri pribadi sebagai pemimpin.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan suatu proses yang dimana seseorang
mempengaruhi, membimbing, dan mengarahkan suatu individu atau kelompok
untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi juga merupakan sebuah kegiatan
manusia yang telah direncakan untuk mencapai suatu maksud atau tujuan
bersama. Sebagai pemimpin, tanggung jawab dan peran yang dimiliki sangat
berat, tetapi bisa diatasi dengan strategi dan cara yang tepat sesuai dengan
situasi yang sedang dihadapi.
17
DAFTAR PUSTAKA
18