Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DOSMAR AGUSTINUS MANIK

NIM :5193530018

KELAS : TEKNIK ELEKTRO B

Aku dan budayaku

Suku Pakpak (Pakpak: ᯇᯂ᯲ᯇᯂ᯲) adalah salah satu suku bangsa yang terdapat di Pulau
Sumatra Indonesia. Tersebar di beberapa kabupaten/kota di Sumatra Utara dan Aceh, yakni di
Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah
(Sumatra Utara), Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam (Aceh)

Suku bangsa Pakpak kemungkinan besar berasal dari keturunan tentara kerajaan Chola di India
yang menyerang kerajaan Sriwijaya pada abad 11 Masehi.

Pembagian

Suku Pakpak terdiri atas 5 subsuku, dalam istilah setempat sering disebut dengan istilah Pakpak
Silima Suak yang terdiri dari:

Pakpak Klasen, berdomisili di wilayah Parlilitan yang masuk wilayah kabupaten Humbang
Hasundutan dan wilayah Manduamas yang merupakan bagian dari kabupaten Tapanuli Tengah.

Pakpak Simsim, berdiam di kabupaten Pakpak Bharat.

Pakpak Boang, bermukim di provinsi Aceh yaitu di kabupaten Aceh Singkil dan kota
Subulussalam. Suku Pakpak Boang ini banyak disalahpahami sebagai suku Singkil.

Pakpak Pegagan, bermukim di Sumbul dan sekitarnya di Kabupaten Dairi.

Pakpak Keppas, bermukim di kota Sidikalang dan sekitarnya di Kabupaten Dairi.

Suku bangsa Pakpak diikat oleh struktur sosial yang dalam istilah setempat dengan qpuSulang
Silima. Sulang silima terdiri dari lima unsur yakni: 1. Sinina tertua (Perisang-isang (keturunan
atau generasi tertua) 2. Sinina penengah (Pertulan tengah (keturunan atau generasi yang di
tengah) 3. Sinina terbungsu (perekur-ekur = keturunan terbungsu) 4. Berru (kerabat penerima
gadis) 5. Puang (kerabat pemberi gadis)

Kelima unsur ini sangat berperan dalam proses pengambilan keputusan dalam berbagai aspek
kehidupan terutama dalam sistem kekerabatan, upacara adat maupun dalam konteks
komunitas lebbuh atau kuta. Artinya ke lima unsur ini harus terlibat agar keputusan yang
diambil menjadi sah secara adat.
Upacara adat Pakpak dinamakan dengan istilah kerja atau kerja-kerja. Namun saat ini sering
juga digunakan istilah pesta. Upacara adat tersebut terbagi atas dua bagian besar yakni: 1.
Upacara adat yang terkait dengan suasana hati gembira dinamakan kerja baik; 2. Upacara adat
dalam suasana tidak gembira dinamakan kerja jahat.

Contoh kerja baik adalah: merbayo (upacara perkawinan), menanda tahun (upacara menanam
padi), merkottas (upacara untuk memulai sesuatu pekerjaan yang beresik0) dan lain-lain.
Contoh kerja jahat adalah mengrumbang dan upacara mate ncayur ntua (upacara kematian).[1]

Anda mungkin juga menyukai