Anda di halaman 1dari 18

HUBUNGAN INDIVIDU,

MASYARAKAT DAN
BUDAYA
Semakin berkembangnya kemajuan teknologi dan kehidupan sosial di masyarakat
dapat menimbulkan berbagai masalah di berbagai bidang. Kemajuan teknologi dan
kehidupan sosial berdampak dalam hal Kebudayaan dan Masyarakat.

Kebudayaan merupakan suatu kekayaan yang sangat bernilai karena selain merupakan
ciri khas dari suatu daerah juga menjadi lambang dari kepribadian suatu bangsa atau
daerah. Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka
menjaga, memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap individu,
dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh
setiap suku bangsa.
Individu
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak
terbagi”.

Individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam
kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik
jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek – aspek
tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak
aspek lainnya. Apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku
massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri individualitas
pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau
aktualisasi diri.
Masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan sekian banyak individu
yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan
bersama kesatuan sosial yang mempunyai hubungan erat
kumpulan individu – individu yang mandiri dan hidup
berdampingan dalam waktu yang cukup lama.
Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Ki Hajar Dewantara;
 Budaya yang ada di Indonesia sangat berpengaruh pada berubahnya kondisi
alam yang ada di Indonesia dan perkembangan zaman dari masa ke masa.
 budaya merupakan hasil perjuangan masyarakat terhadap zaman dan alam.
Perjuangan ini membuktikan kejayaan dan kemakmuran hidup masyarakat
dalam menghadapi kesulitan dan rintangan untuk bisa mencapai
keselamatan, dan kebahagiaan di hidupnya.
Hubungan individu budaya dan
masyarakat
Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-
aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan
yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun
kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk
mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu
membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat
mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga
membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk
mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.
UNSUR – UNSUR
BUDAYA BATAK
Reliji
1. Kepercayaan Asli Suku Batak
Kepercayaan yang dianut suku batak sebelum mengenal agama protestan dan islam
adalah kepercayaan bahwa alam semesta beserta isinya diciptakan oleh Debata Mula Jadi
Na Bolon dan bertempat tinggal diatas langit, bahkan pada masyarakat daerah pedesaan
belum meninggalkan kepercayaan tercebut.

2. Parmalim
Agama Malim yang dalam bahasa Batak disebut Ugamo Malim adalah bentuk moderen
agama asli suku Batak.

3. Masuknya Agama Islam Di Tanah Batak


Banyak pedagang Minangkabau menikah dengan perempuan Batak. Hal ini secara
perlahan telah meningkatkan pemeluk Islam di tengah-tengah masyarakat Batak. masa
perang Paderi di awal abad ke-19, pasukan Minangkabau melakukan pengislaman kepada
masyarakat Mandailing dan Angkola. Kerajaan Aceh di utara, juga banyak berperan dalam
mengislamkan masyarakat Karo dan Pakpak. Sementara Simalungun banyak terkena
pengaruh Islam dari masyarakat Melayu di pesisir Sumatera Timur.
Sistem Bahasa
Dalam kehidupan dan pergaulan sehari-hari, orang batak menggunakan beberapa logat,
ialah: logat karo (digunakan orang Karo), logat pakpak (digunakan orang Pakpak), logat
simalungun (digunakan orang Simalungun), logat toba (digunakan orang Toba, Angkola dan
Mandailing).
Aksara Suku Batak
Walaupun masing-masing sub suku Batak juga memiliki jenis huruf yang berbeda-beda
akan tetapi kemiripan masing-masing huruf tersebut masih dapat dimengerti oleh masing-
masing sub suku lainnya.

Istilah-istilah Sansekerta yang diserap dalam bahasa Batak:


· Purwa ; Prba ; Timur
· Wajawia ; Manabia ; Barat Laut
· Wamsa ; Bangso ; Bangsa
· Pratiwi ; Portibi ; Pertiwi
· Swara ; Soara ; Suara
· Swarga ; Surgo ; Surga
· Tiwra ; Simbora ; Perak
Salam Khas Batak
Meskipun suku Batak terkenal dengan salam Horasnya, namun masih
ada dua salam lagi yang kurang populer di masyarakat yakni Mejuah juah
dan Njuah juah. Horas sendiri masih memiliki penyebutan masing- masing
berdasarkan puak yang menggunakannya.

Berikut ini beberapa contoh salam khas Batak:


1. Pakpak “Njuah-juah Mo Banta Karina!”.
2. Karo “Mejuah-juah Kita Krina!”.
3. Toba “Horas Jala Gabe Ma Di Hita Saluhutna!”.
4. Simalungun “Horas banta Haganupan, Salam Habonaran Do Bona!”.
5. Mandailing dan Angkola “Horas Tondi Madingin Pir Ma Tondi Matogu,
Sayur Matua Bulung!”.
Adat istiadat dan
kesenian
Adat adalah bagian dari pada Kebudayaan, berbicara kebudayaan dari suatu bangsa atau
suku bangsa maka adat kebiasaan suku bangsa tersebut.

Orang batak mengenal 3 (tiga) tingkatan yaitu:


1. Adat Inti,adalah seluruh kehidupan yang terjadi (in illo tempore) pada permulaan
penciptaandunia oleh Dewata Mulajadi Na Bolon. Sifat adat ini konservatif (tidak berubah).
2. Adat Na taradat,adat yang secara nyata dimiliki oleh kelompok desa, negeri,
persekutuanagama, maupun masyarakat. Ciri adat ini adalah praktis dan flexibel, setia pada
adat inti atau tradisi nenek moyang. Adat ini juga selalu akomodatif dan lugas menerima unsur
dari luar,setelah disesuaikan dengan tuntunan adat yang asalnya dari Dewata.
3. Adat Na niadathon, yaitu segala adat yang sama sekalibaru dan menolak adat inti dan adat
nataradat, adat na diadatkan ini merupakan adat yang menolak kepercayaan hubungan adat
denganTuhan, bahkan merupakan konsep agama baru (Kristen, Islam dll) yang dipandang
sebagai adat,yang justru bertentangan dengan agama asli Batak atau tradisi nenek moyang.
(Sinaga 1983).
 Sistem Kesenian.
1. Seni Tari khas Suku Batak yaitu: Tari Tor-Tor (bersifat magis), Tari Serampang dua belas
(bersifat hiburan).
2. Alat musik khas Suku Batak yaitu: Musik gondang.
3. Adapun jenis permintaan jenis lagu yang akan dibunyikan adalah seperti : permohonan
kepada Dewa dan pada ro-roh leluhur agar keluarga suhut yang mengadakan acara diberi
keselamatan kesejahteraan, kebahagiaan, dan rezeki yang berlimpah ruah, dan upacara
adat yang akan dilaksanakan menjadi sumber berkat bagi suhut dan seluruh keluarga, serta
para undangan.Sedangkan gondang terakhir yang dimohonkan adalah gondang hasahatan.

 Hasil Kebudayaan Suku Batak.


1. Pakaian Adat Suku Batak
Ulos adalah kain tenun khas Batak berbentuk selendang. Benda sakral ini merupakan
simbol restu, kasih sayang dan persatuan, sesuai dengan pepatah Batak yang berbunyi: “Ijuk
pangihot ni hodong, Ulos pangihot ni holong", yang artinya jika ijuk adalah pengikat pelepah
pada batangnya maka ulos adalah pengikat kasih sayang antara sesama.
Sistem Kesenian
1. Seni Tari khas Suku Batak yaitu:
Tari Tor-Tor (bersifat magis), Tari
Serampang dua belas (bersifat
hiburan).
2. Alat musik khas Suku Batak
yaitu: Musik gondang.
3. Adapun jenis permintaan jenis
lagu yang akan dibunyikan
adalah seperti : permohonan
kepada Dewa dan pada ro-roh
leluhur agar keluarga suhut yang
mengadakan acara diberi
keselamatan kesejahteraan,
kebahagiaan, dan rezeki yang
berlimpah ruah, dan upacara
adat yang akan dilaksanakan
menjadi sumber berkat bagi
suhut dan seluruh keluarga,
serta para undangan.Sedangkan
gondang terakhir yang
dimohonkan adalah gondang
hasahatan.
 Rumah Adat Suku Batak
Ada beberapa ciri khas yang dapat dijumpai pada rumah adat suku Batak. Diantaranya
adalah:
 Bentuk bangunan merupakan perpaduan dari tiga macam hasil seni, yaitu seni pahat, seni
ukir, serta hasil seni kerajinan.
 Bentuk rumah adat dari suku Batak pada umumnya melambangkan “Kerbau berdiri tegak
 Menghias bagian atap dengan tanduk kerbau.
 Bangunan dibuat berdasarkan musyawarah dan saran-saran dari para orang tua.

 Senjata Tradisional
Tunggal Panaluan adalah senjata tradisional bagi suku bangsa Batak Toba. Senjata ini
sebenarnya adalah wujud tongkat berukir dan pangkalnya berwujud kepala manusia lengkap
dengan rambutnya yang terbuat dari bulu kuda.
 Upacara
Upacara dalam masyarakat Sumatra Utara, khususnya bagi masyarakat Batak adalah
merupakan upacara religius dan sakral.
Contoh upacara adat Suku Batak:
1. Upacara Masa Kehamilan.
2. Upacara Kelahiran.
3. Upacara Martutuaek.
4. Upacara Mangebang.
5. Upacara Khitanan.
6. Upacara Kematian.
7. Upacara Mangokal Holi.
Masyarakat Batak
 Berikut penyebutan Dalihan na Tolu dalam enam puak Batak.
1. Dalihan Na Tolu (Toba) : somba marhula-hula, manat mardongan tubu dan
elek marboru.
2. Dalian Na Tolu (Mandailing dan Angkola) : hormat Marmora, manat
markahanggi dan elek maranak boru.
3. Tolu Sahundulan (Simalungun) : martondong ningon hormat sombah,
marsanina ningon pakkei manat dan marboru ningon elek pakkei.
4. Rakut Sitelu (Karo) : nembah man kalimbubu, mehamat man sembuyak dan
nami-nami man anak beru.
5. Daliken Sitelu (Pakpak) : sembah merkula-kula, manat merdengan tubuh dan
elek marberru.
Kebudayaan yang dimiliki suku Batak ini menjadi
salah satu kekayaan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia yang perlu tetap dijaga kelestariannya.
Dengan membuat makalah suku Batak ini diharapkan
dapat lebih mengetahui lebih jauh mengenai
kebudayaan suku Batak tersebut dan dapat menambah
wawasan serta pengetahuan yang pada kelanjutannya
dapat bermanfaat dalam dunia kependidikan.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai