PENDAHULUAN
Banyak versi yang menyebutkan asal-usul bangsa Batak. Ada yang mengatakan
bangsa Batak berasal dari Thailand, keturunan dari bangsa Proto Malayan. Proto Malayan ini
pernah dijajah oleh bangsa Mongoloid. Lalu mereka berpencar ke berbagai wilayah dan
negara, Sementara Suku Batak mendarat di pantai Barat pulau Sumatera. Di situ suku bangsa
Batak terpecah menjadi beberapa gelombang. Gelombang pertama berlayar terus dan
mendarat di pulau-pulau Simular, Nias, Batu, Mentawai, Siberut sampai ke Enggano di
Sumatera Selatan.
Naniura
Saksang
Mie gomak
Dali Ni Horbo (Susu Kerbau) Khas Batak
Tango - tango
Lapet
Itak Gurgur
.
2.5. Religi
Bangsa Batak memiliki sistem kepercayaannya sendiri, terutama di daerah pedesaan
masih mempertahankan sistem religi atau kepercayaan tersbeut. Namun, saat ini agama yang
mendominasi bangsa Batak adalah Islam dan Kristen. Tetapi agama Kristen merupakan
agama mayoritas suku Batak saat ini.
Dalam persoalan perkawinan, dalam tradisi suku Batak seseorang hanya bisa
menikah dengan orang Batak yang berbeda klan. Maka dari itu, jika ada yang menikah harus
mencari pasangan hidup dari marga lain.
Apabila yang menikah adalah seseorang yang bukan dari suku Batak, maka dia harus
diadopsi oleh salah satu marga Batak (berbeda klan).
Acara tersebut dilanjutkan dengan prosesi perkawinan yang dilakukan di gereja bila agama
yang dianutnya adalah Kristen.
2.7. Pengetahuan
Orang Batak juga mengenal sistem gotong-royong kuno dalam hal bercocok tanam.
Dalam bahasa Karo aktivitas itu disebut Raron, sedangkan dalam bahasa Toba hal itu
disebut Marsiurupan.
2.7.1. Teknologi – Peralatan
Masyarakat Batak telah mengenal dan mempergunakan alat-alat sederhana yang
dipergunakan untuk bercocok tanam dalam kehidupannya. Seperti cangkul, bajak (tenggala
dalam bahasa Karo), tongkat tunggal (engkol dalam bahasa Karo), sabit (sabi-sabi) atau ani-
ani. Masyarakat Batak juga memiliki senjata tradisional, yaitu piso surit (sejenis belati), piso
gajah dompak (sebilah keris yang panjang), hujur (sejenis tombak), podang (sejenis pedang
panjang). Unsur teknologi lainnya yaitu alat tenun untuk menenun kain ulos.
2.8. Mata Pencaharian
Pada umumnya, mata pencaharian masyarakat Batak adalah bercocok tanam padi di
sawah dan ladang. Lahan didapat dari pembagian yang didasarkan marga. Setiap kelurga
mandapatkan tanah tadi tetapi tidak boleh menjualnya. Selain tanah ulayat adapun tanah
yang dimiliki perseorangan.
2.9. Adat Istiadat
Batak merupakan salah satu sukubangsa di Indonesia.Nama ini merupakan sebuah
tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal
dari Tapanuli dan Sumatera Timur, di Sumatera Utara. Suku bangsa yang dikategorikan
sebagai Batak adalah:Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak
Angkola, dan Batak Mandailing.
Pada masyarakat Batak, sistem kepemimpinan terdiri atas tiga bidang.
1. Bidang adat. Kepemimpinan pada bidang adat ini tidak berada dalam tangan seorang
tokoh, tetapi berupa musyawarah Dalihan Na Tolu (Toba), Sangkep Sitelu (Karo).
Dalam pelaksanaannya, sidang musyawarah adat ini dipimpin oleh suhut (orang yang
mengundang para pihak kerabat dongan sabutuha, hula-hula, dan boru dalam Dalihan
Na Tolu).
2. Bidang agama. Agama Islam dipegang oleh kyai atau ustadz, sedangkan pada agama
Kristen Katolik dan Protestan dipegang oleh pendeta dan pastor.
3. Bidang pemerintahan. Kepemimpinan di bidang pemerintahan ditentukan melalui
pemilihan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan
makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik
saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis.