Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Makalah ini saya tujukan khususnya untuk kalangan remaja, pelajar dan generasi
muda yang tidak lain adalah sebagai generasi penerus bangsa agar kita semua mengenal
kebudayaan salah satu suku di Indonesia , yaitu suku Batak. Seiring perkembangan informasi
yang begitu pesat yang selain bersifat positif tentu saja ada sisi negatif yang jika tidak ada
filter dari informasi yang sampai ke tengah-tengah masyarakat terutama kalangan remaja dan
generasi muda.
Salah satu sisi negatif dari perkembangan informasi tadi adalah semakin
ditinggalakannya budaya-budaya dan tradisi-tradisi suku yang bersifat kedaerahan.Indonesia
sendiri teridir dari beragam suku dan budaya yang tersebar ditiap pulau-pulaunya, dan dari
tradisi dan budaya tersebutlah terbentuk sifat dan keunikan tiap-tiap masyarakat Indonesia.

1.2. Tujuan Penulisan


Sebagai media untuk memperkenalkan suku Batak
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Suku Batak

Banyak versi yang menyebutkan asal-usul bangsa Batak. Ada yang mengatakan
bangsa Batak berasal dari Thailand, keturunan dari bangsa Proto Malayan. Proto Malayan ini
pernah dijajah oleh bangsa Mongoloid. Lalu mereka berpencar ke berbagai wilayah dan
negara, Sementara Suku Batak mendarat di pantai Barat pulau Sumatera. Di situ suku bangsa
Batak terpecah menjadi beberapa gelombang. Gelombang pertama berlayar terus dan
mendarat di pulau-pulau Simular, Nias, Batu, Mentawai, Siberut sampai ke Enggano di
Sumatera Selatan.

2.2. Kesenian Suku Batak


2.2.1. Seni Bangunan
Rumah adat Batak disebut ruma/jabu (bahasa Toba) merupakan kombinasi seni pahat
ular serta kerajinan

2.2.2. Seni Tari


Tari yang terkenal dari Batak, yaitu tor-tor.Tari tor-tor terdiri atas beberapa jenis.
2.2.3. Seni Musik
Seni musik suku bangsa Batak adalah ogung sabangunan. Peralatan yang digunakan
adalah empat gendang dan lima taganing (sejenis gamelan Batak). Nama-nama gendang
ogung, yaitu oloan, ihutan, doal, dan jeret.Macam-macam tari tor-tor yang diiringi ogung
sabangunan sebagai berikut.
a) Tor-tor/gondang mula-mula, dilakukan dengan menyembah berputar ke arah mata angin.
b) Tor-tor/gondang mangido pasu-pasu, dilakukan dengan tangan menari artinya petuah,
nasihat, dan amanat orang tua.
c) Tor-tor/gondang liat-liat, dilakukan dengan menari berkeliling artinya keluarga mendapat
kebahagiaan.
d) Tor-tor/gondang hasahatan, dilakukan dengan menari di tempat artinya petuah/rahmat
Tuhan YME.

2.2.4. Seni Kerajinan


Kerajinan suku bangsa Batak yang terkenal adalah kain ulos.Peranan ulos bagi
masyarakat Batak sejak lahir hingga meninggal sangat tinggi. Macam-macam ulos dan
fungsinya dalam suatu acara, meliputi:
a) ulos lobu-lobu adalah ulos yang diberikan ayah kepada putra dan menantu saat
pernikahan;
b) ulos hela adalah ulos yang diberikan orang tua pengantin perempuan;
c) ulos tondi adalah ulos yang diberikan orang tua kepada putrinya saat hamil tua;
d) ulos tujung adalah ulos yang diberikan kepada janda atau duda.
e) ulos saput adalah ulos penutup jenazah yang diberikan paman almarhum jika yang
meninggal laki-laki;
2.3. Kekerabatan Suku Batak
Perkawinan pada masyarakat Batak merupakan suatu pranata yang tidak hanya
mengikat seorang laki-laki dengan seorang perempuan.Perkawinan juga mengikat kaum
kerabat laki-laki (paranak dalam bahasa Toba, si pempokan dalam bahasa Karo) dengan
kaum kerabat si perempuan (parboru dalam bahasa Toba, sinereh dalam bahasa
Karo).Menurut adat lama pada masyarakat Batak, seorang laki-laki tidak bebas dalam
memilih jodoh.Perkawinan antara orang-orang rimpal (marpariban dalam bahasa Toba) yakni
perkawinan dengan anak perempuan dari saudara laki-laki ibunya (cross cousin) dianggap
perkawinan ideal.
2.4. Makanan Khas Batak
 Arsik

 Naniura

 Manuk (ayam) Napinadar

 Saksang

 Mie gomak
 Dali Ni Horbo (Susu Kerbau) Khas Batak

 Tango - tango

 Daun Ubi Tumbuk

 Lapet

 Itak Gurgur

.
2.5. Religi
Bangsa Batak memiliki sistem kepercayaannya sendiri, terutama di daerah pedesaan
masih mempertahankan sistem religi atau kepercayaan tersbeut. Namun, saat ini agama yang
mendominasi bangsa Batak adalah Islam dan Kristen. Tetapi agama Kristen merupakan
agama mayoritas suku Batak saat ini.
Dalam persoalan perkawinan, dalam tradisi suku Batak seseorang hanya bisa
menikah dengan orang Batak yang berbeda klan. Maka dari itu, jika ada yang menikah harus
mencari pasangan hidup dari marga lain.
Apabila yang menikah adalah seseorang yang bukan dari suku Batak, maka dia harus
diadopsi oleh salah satu marga Batak (berbeda klan).
Acara tersebut dilanjutkan dengan prosesi perkawinan yang dilakukan di gereja bila agama
yang dianutnya adalah Kristen.

2.6. Bahasa Suku Batak


Bahasa yang digunakan oleh orang Batak adalah bahasa Batak. Tapi sebagian juga
ada yang menggunakan bahasa Melayu.
Setiap puak memiliki logat yang berbeda-beda. Orang Karo menggunakan Logat
Karo, sementara logat Pakpak dipakai oleh Batak Pakpak, logat Simalungun dipakai oleh
Batak Simalungun, dan logat Toba dipakai oleh orang Batak Toba, Angkola dan Mandailing

2.7. Pengetahuan
Orang Batak juga mengenal sistem gotong-royong kuno dalam hal bercocok tanam.
Dalam bahasa Karo aktivitas itu disebut Raron, sedangkan dalam bahasa Toba hal itu
disebut Marsiurupan.
2.7.1. Teknologi – Peralatan
Masyarakat Batak telah mengenal dan mempergunakan alat-alat sederhana yang
dipergunakan untuk bercocok tanam dalam kehidupannya. Seperti cangkul, bajak (tenggala
dalam bahasa Karo), tongkat tunggal (engkol dalam bahasa Karo), sabit (sabi-sabi) atau ani-
ani. Masyarakat Batak juga memiliki senjata tradisional, yaitu piso surit (sejenis belati), piso
gajah dompak (sebilah keris yang panjang), hujur (sejenis tombak), podang (sejenis pedang
panjang). Unsur teknologi lainnya yaitu alat tenun untuk menenun kain ulos.
2.8. Mata Pencaharian
Pada umumnya, mata pencaharian masyarakat Batak adalah bercocok tanam padi di
sawah dan ladang. Lahan didapat dari pembagian yang didasarkan marga. Setiap kelurga
mandapatkan tanah tadi tetapi tidak boleh menjualnya. Selain tanah ulayat adapun tanah
yang dimiliki perseorangan.
2.9. Adat Istiadat
Batak merupakan salah satu sukubangsa di Indonesia.Nama ini merupakan sebuah
tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal
dari Tapanuli dan Sumatera Timur, di Sumatera Utara. Suku bangsa yang dikategorikan
sebagai Batak adalah:Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak
Angkola, dan Batak Mandailing.
Pada masyarakat Batak, sistem kepemimpinan terdiri atas tiga bidang.
1. Bidang adat. Kepemimpinan pada bidang adat ini tidak berada dalam tangan seorang
tokoh, tetapi berupa musyawarah Dalihan Na Tolu (Toba), Sangkep Sitelu (Karo).
Dalam pelaksanaannya, sidang musyawarah adat ini dipimpin oleh suhut (orang yang
mengundang para pihak kerabat dongan sabutuha, hula-hula, dan boru dalam Dalihan
Na Tolu).
2. Bidang agama. Agama Islam dipegang oleh kyai atau ustadz, sedangkan pada agama
Kristen Katolik dan Protestan dipegang oleh pendeta dan pastor.
3. Bidang pemerintahan. Kepemimpinan di bidang pemerintahan ditentukan melalui
pemilihan.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan
makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik
saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis.

Anda mungkin juga menyukai