Anda di halaman 1dari 7

Nama : J.

Pectrik Bonzales Sihombing


NPM : 2182007
MATKUL : BATAK LITERACY
Dosen Pengasuh : Jubil Ejer Sihite, S.S.,M.Pd.

Jawaban UTS :
1. Tuliskan mengapa perlu mempelajari Literasi Batak pada perguruan tinggi!
=
 Menambah wawasan tentang budaya batak khususnya dalam bahasa, kata-kata, dan adat
 Menambah perbendaharaan kata “kosa kata” seseorang.
 Meningkatkan pengetahuan dengan membaca berbagai macam informasi bermanfaat dari
suku batak
 Meningkatkan kepahaman seseorang terhadap suatu bacaan.
 Melesatrikan budaya-budaya batak agar tidak punah

2. Tuliskan dan jelaskan upaya mempertahankan kebudayaan di Indonesia!


= Berikut beberapa cara melestarikan / Mempertahankan kebudayaan Indonesia :
Adnya pendidikan tentang kebudayaan
Mengenali budaya daerah sendiri
Dilaksanakan lomba budaya daerah
Mendukung upaya pengembangan budaya daerah
Diadakan pentas seni daerah
Memilah fan memilih budaya asing agar tidak mematikan budaya daerah dan nasional
Mengenalkan budaya daerah kepada orang lain
Mengadakan festival kebudayaan setiap tahun
Memasukkan unsur budaya daerah ke dalam kurikulum
Menggunakan produk buatan daerah
Memasukkan unsur budaya daerah ke dalam film
3. Apa yang anda ketahui tentang sejarah Batak, khususnya Batak Toba!
= Menurut yang saya ketahui mengenai sejarah batak khusunya batak toba :
Suku Batak adalah salah satu dari ratusan suku yang terdapat di Indonesia. Suku Batak terdapat
di wilayah Sumatera Utara. Menurut legenda yang dipercayai sebahagian masyarakat Batak,
bahwa Suku Batak berasal dari Pusuk Buhit daerah Sianjur Mula Mula sebelah barat Pangururan
di pinggiran Danau Toba.
Kalau versi ahli sejarah Batak mengatakan bahwa siRaja Batak dan rombongannya berasal dari
Thailand yang menyeberang ke Sumatera melalui Semenanjung Malaysia dan akhirnya sampai
ke Sianjur Mula mula dan menetap disana.
Sedangkan dari prasasti yang ditemukan di Portibi yang bertahun 1208 dan dibaca oleh Prof.
Nilakantisari seorang Guru Besar ahli Kepurbakalaan yang berasal dari Madras, India
menjelaskan bahwa pada tahun 1024 kerajaan Cola dari India menyerang Sriwijaya dan
menguasai daerah Barus. Pasukan dari kerajaan Cola kemunggkinan adalah orang-orang Tamil
karena ditemukan sekitar 1500 orang Tamil yang bermukim di Barus pada masa itu. Tamil
adalah nama salah satu suku yang terdapat di India.

4. Jelaskan Apa yang dimaksud dengan “Dalihan Na Tolu”!


= Dalihan Na Tolu adalah filosofis atau wawasan sosial-kulturan yang menyangkut
masyarakat dan budaya Batak. Dalihan Na Tolu menjadi kerangka yang meliputi hubungan-
hubungan kerabat darah dan hubungan perkawinan yang mempertalikan satu kelompok. Dalam
adat batak, Dalihan Na Tolu ditentukan dengan adanya tiga kedudukan fungsional sebagai suatu
konstruksi sosial yang terdiri dari tiga hal yang menjadi dasar bersama. Ketiga tungku tersebut
adalah:
1) Somba marhulahula (sikap sembah/hormat kepada keluarga pihak istri)
2) Elek marboru (sikap membujuk/mengayomi wanita)
3) Manat mardongan tubu (sikap berhati-hati kepada teman semarga)

5. Bagaimana penerapan “Dalihan Na Tolu” dalam kehidupan sehari-hari!


= Penerapan Dalihan Na Tolu di kehidupan sehari-hari :

 Somba Marhula-hula
Hula-hula merupakan keluarga laki-laki dari pihak perempuan atau istri yang biasanya disebut
tulang (paman) oleh anak selain itu ada bona tulang (paman ayah), bona ni ari (paman nenek)
dan tulang rorobot (paman istri). Dalam hal ini hula-hula atau keluarga pihak perempuan
haruslah di hormati, karena mereka sudah mau memberikan putri mereka yang berharga sebagai
istri yang akan memberikan keturunan kepada satu marga.
Hula-hula mempunyai fungsi dan kedudukan yang tertinggi dalam tata krama kehidupan
masyarakat Batak Toba. Seperti umpasa (perumpamaan) orang Batak Toba yang berbunyi :
Hula-hula i do debata na tarida
Artinya: hula-hula adalah dewata yang nampak.
Debata dalam hal ini bukanlah berarti Allah namun lebih mengacu pada kuasa gaib dan
misterius. Maksud dari perumpamaan ini adalah berkat dan doa restu hula-hula berpengaruh
besar atas penghidupan kita. Hal ini telah mendarah daging bagi orang Batak yang menyebabkan
orang Batak selalu menghormati hula-hulanya.

Ini berarti bahwa dalam kehidupan upacara adat hula-hula harus didengar. Untuk dapat
memedomani hal itu, dalam masyarakat dikembangkan paham somba marhula-hula, artinya
menaruh hormat terhadap hula-hula. Hula-hula merupakan mata ni ari binsar dan pangalapan ni
pasu-pasu. Artinya adalah bahwa hula-hula merupakan sumber terang dan kebahagiaan serta
sumber berkat.

 Elek Marboru
Boru merupakan keluarga pihak laki-laki yang mengambil perempuan sebagai istri. Dalam hal
ini, pihak boru berkedudukan atau berfungsi sebagai pembantu utama bagi hula-hula, baik yang
menyangkut materi maupun tenaga. Dalam kaitan ini dikenal ungkapan bagi orang batak yang
berbunyi :
Durung do boru, tomburan hula-hula.
Artinya adalah bahwa boru yang mengumpulkan ikan, hula-hula mengumpulkan. Maksudnya
adalah bahwa boru berkewajiban membantu hula-hula membiayai upacara adat.
Selain darpada itu ada pula filsafat Batak yang berbunyi:
Bungkulan do boru
Artinya: boru itu adalah bubungan (maksudnya bubungan rumah), filsafat ini mengartikan bahwa
kalau ada perselisihan yang terjadi diantara hula-hula maka boru-lah yang berkewajiban
menghilangkan keretakan itu agar mereka yang berselisih itu kembali kompak dan bersatu,
serupa dengan balok bubungan rumah yang mengikat dan mempersatukan kedua belah atap
rumah. Karena begitu banyak peran yang dilakoni oleh boru, sebagai akibatnya boru biasanya
bersifat manja kepada hula-hula dan pihak hula-hula sedapatnya melayaninya.
Dinasehatkan kepada anggota masyarakat Batak Toba agar elek marboru yang artinya membujuk
terhadap boru.
 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu merupakan sekumpulan masyarakat dalam satu rumpun marga. Rumpun marga
dalam Batak Toba terdiri dari puluhan bahkan ratusan marga induk.
Dalam hal ini, marga dapat memecah berdasarkan peringkatnya namun orang Batak tidak
menjadikan hal ini sebagai suatu sistem kasta karena ketika berkumpul dalam sebuah upacara
adat, maka marga-marga tersebut akan bersatu dan memiliki kedudukan yang sama.
Misalnya, Si Tolu Sada Ina yang terdiri dari marga Siahaan, Simanjuntak (Mardauk, Sitombuk,
dan hutabulu) dan Hutagaol atau Toga Sihombing yang terdiri dari marga Lumbantoruan,
Silaban, Nababan dan Hutasoit.
Hubungan yang tercipta diantara marga-marga yang berada dalam satu rumpun tesebut ialah
hubungan abang-adik yang ketika marga A melaksanakan upacara adat, maka yang menjadi
pelaksana dalam adat adalah seluruh marga yang serumpun dengan marga A tersebut. sehingga
ungkapan orang Batak yang mengatakan Manat mardonga tubu artinya harus teliti, pelan, hati-
hati terhadap dongan tubu karena dongan tubu memilki peranan yang penting dalam kehidupan
adat orang Batak.
Berdasarkan kedudukan dan fungsi unsur Dalihan Na Tolu, sebagaimana yang telah dijelaskan
diatas, maka nyatalah hubungan dan tanggung jawab diantara unsur Dalihan Na Tolu yang
dilandasi falsafah Batak Toba yaitu somba marhula-hula, elek marboru, manat mardongan tubu.
Kalau landasan hubungan ini dipelihara dengan baik , akan terwujudlah fungsi hula-hula sebagai
pangalapan pasu-pasu, dongan tubu pangalapan sangap,dan boru pangalapan gogo.
6. Ubah paragraph berikut ke huruf Pustaha Batak / Aksara Batak Toba!
Lam tamba ari hami pe lam kompak jot-jot do hami rampak marsiajar manang
marmeam sipata dohot do donganku si Bryan ala sai olo ro marmeam tu jabuku.Lao
tusikola pe sai rampak sa angkot do hami, holongki pe tu ibana nunga martumbur be,
sian biji hian mulana saonari nunga marurat, tamba balga ganup hami pajumpang ro
dina marbunga. Huida ibana tudosma tuboru ni raja, burju jala dang ginjang
roha.Nangpe songoni mabiar dope au manghatai taringot holong tu ibana, ala huboto
pasti godang baoa namarlomoni roha tu ibana husimpan doi buni di ate-atekon.
=
7. Terjemahan :
= A. Ulahon ma namasa
B. beta mardalan tu toba
C. horas ma dihita saluhut
D. sai dipasupasu Tuhan ma hita
E. mauliate ma dihamu

Anda mungkin juga menyukai