Anda di halaman 1dari 15

MINI RISET

“ PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI”

Disusun Oleh :

Nama : Michael Hutauruk (5193230005)

Dosmar Agustinus Manik (5193530018)

Mhd Wahyu (5191230007)

Dodi Rmpuna Boangmanalu (5193530021)

Mata Kuliah : TRANSFORMATOR

Dosen Pengampu : Dr. Adi Sutopo, M.Pd., M.T

Azmi Risky Lubis, S.Pd, M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya.

       Kami sangat berharap rekayasa ide ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
ini di waktu yang akan datang.

Medan, November 2021

Kelompok
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................
1.2 Tujuan..................................................................................................
1.3 Manfaat................................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI


2.1 Landasan Teori....................................................................................
2.2 Jenis-jenis Trafo dan Penggunaannya......................................................
2.3 Trafo Distribusi..............................................................................................................

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Pemelihraan Trafo Distribusi.............................................................................

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..........................................................................................
4.2 Saran ...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transformator adalah suatu peralatan listrik yang mengubah daya listrik AC pada satu
level tegangan ke level tegangan lain menurut prinsip induksi elektromagnetik tanpa
mengubah frekuensi. Dengan demikian fungsi trafo sangat dibutuhkan di dalam sebuah
sistem distribusi.

Transformator distribusi merupakan suatu alat yang sangat penting di dalam


pendistribusian tenaga listrik, dalam hal ini transformator tidak terlepas dari gangguan.
Adanya gangguan yang terjadi pada trasformator ini dapat mengakibatkan terhambatnya
proses penyaluran energi listrik kepada pelanggan/konsumen. Oleh sebab itu perlu
dilakukan pemeliharaan dan pemeliharaan dan perawatan secara berkala pada
transformator distribusi guna menjaga stabilitas sistem yang handal.

Sistem tenaga listrik memerlukan keseimbangan yang handal dalam penyaluran


energi listrik, beban listrik setiap saat terns bervariasi seperti beban penerangan, peralatan
listrik dan motor-motors listrik. Perubahan sebuah beban mungkin relatif kecil
dibandingkan dengan sistem tenaga listrik secara keseluruhan. Jika daya mekanik pada
poros penggerak awal tidak dapat segera menyesuaikan dengan besarnya beban listrik
maka frekuensi dan tegangan akan bergeser posisi normal . Keadaaan yang lebih buruk
bisa terjadi apabila terdapat pada sistem saluran transmisi dan sistem distribusinya, dan
hilangnya pembangkitan atau beban yang besar. Adanya peralatan kontrol pada turbin
dan regulator tegangan diharapkan dapat mengembalikan tegangan dan frekuensi ke
posisi normal atau masih dalam batas-batas yang diperbolehkan. Namum pada umumnya
terjadi osilasi disekitar posisi akhir. Pada sebagian besar kasus osilasi ini akan teredam
dan sistem akan kembali stabil. Apabila te adi ketidakstabilan, maka hal in dapat
mengakibatkan terganggunya kontinuitas pelayanan energi listrik pada sebagian atau
bahkan keseluruh konsumen.
Oleh karena itu, setiap terhentinya aliran listrik baik yang disengaja maupun tidak
disengaja pasti akan menimbulkan keluhan bagi konsumen listrik dan ha1 ini tentunya
merugikan konsumen atau pihak perusahaan listrik itu sendiri. Dilain pihak, transformator
distribusi memerlukan pemeliharaan dan perawatan baik secara berkala maupun secara
tiba-tiba akibat dari berbagai gangguan dan kerusakan. Penyebab gangguan dan kerusakan
pada trafo antara lain tegangan lebih, beban lebih dan beban tidak seimbang, kehilangan
kontak pada terminal bushing, isolator pecah dan kegagalan isolasi minyak trafo.
Gangguan-gangguan ini menyebabkan kerusakan pada trafo distribusi.

Agar trafo distribusi tidak mengalami gangguan atau kerusakan, maka harus
diadakan perawatan dan pemeliharaan secara berkala yaitu dengan memeriksa trafo dan
mengganti peralatan ataupun komponen yang rusak. Pemeliharaan trafo distribusi yang
berupa monitoring dilakukan setiap minggu dan setiap bulan, sedangkan pemeliharaan
trafo yang berupa pemeriksaan, pengukuran dan pengujian akan dilakukan setiap tahun.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Landasan Teori


Teori Trafo Transformator merupakan suatu alat listrik yang termasuk ke dalam
klasifikasi mesin listrik static yang berfungsi menyalurkan tenaga/daya listrik dari
tegangan tinggi ke tegangan rendah dan sebaliknya. Atau dapat juga diartikan mengubah
tegangan arus bolak-balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan
magnet dan berdasarkan prinsip-prinsip induksi-elektromagnet. Transformator terdiri
atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan
primer dan kumparan sekunder.
Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun
elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga listrik memungkinkan
terpilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan, misalnya
kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh.
Dasar teori dari transformator adalah apabila ada arus listrik bolak-balik yang
mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnet dan
apabila magnet tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan
tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnet, sehingga akan timbul Gaya
Gerak Listrik (GGL).

2.2 Jenis-jenis Trafo dan Penggunaannya


Ada beberapa jenis trafo yang dikenal dan digunakan secara luas di masyarakat,
diantaranya adalah :
1. Trafo Daya
Adalah trafo yang biasa digunakan di GI baik itu GI baik itu GI Pembangkit
dan GI Distribusi dimana trafo tersebut memiliki kapasitas daya yang besar.
Di GI Pembangkit, trafo digunakan untuk menaikkan tegangan ke tegangan
transmisi/tinggi (150/500kV). Sedangkan di GI Distribusi, trafo digunakan
untuk menurunkan tegangan transmisi ke tegangan primer/menengah
(11,6/20kV)
2. Trafo Distribusi
Adalah trafo yang digunakan untuk menurunkan tegangan menengah
(11,6/20kV) menjadi tegangan rendah (220/380V). Trafo ini tersebar luas di
lingkungan masyarakat dan mudah mengenalinya karena biasa dicantol di
tiang. Oleh karena itu, biasa juga disebut dengan gardu cantol. Dalam tulisan
ini, penulis hanya membahas tentang trafo ini saja.
3. Trafo Tegangan (Potensial Trafo)
Adalah trafo yang digunakan untuk mengambil input data masukan berupa
besaran tegangan dengan cara perbandingan belitan pada belitan primer atau
sekunder. Trafo ini biasa digunakan untuk pengukuran tak langsung beban
yang mengalir ke pelanggan kemudian membatasinya. Selain itu bisa juga
besaran tegangannya diambil sebagai input data masukan peralatan pengaman
jaringan.
4. Trafo Arus (Current Trafo)
Adalah trafo yang digunakan untuk mengambil input data masukan berupa
besaran arus dengan cara perbandingan belitan pada belitan primer atau
sekunder. Trafo ini biasa digunakan untuk pengukuran tak langsung beban
arus yang mengalir ke pelanggan kemudian membatasinya. Selain itu bisa juga
besaran arusnya diambil sebagai input data masukan peralatan pengaman
jaringan.

2.3 Trafo Distribusi


Sesuai dengan penjelasan diatas, maka sebuah transformator distribusi berfungsi
untuk menurunkan tegangan transmisi menengah 20kV ke tegangan distribusi 220/380V
sehingga dengan demikian, peralatan utamanya adalah unit trafo itu sendiri, antara lain:
1. Inti Besi/Kernel
Inti besi berfungsi untuk membangkitkan dan mempermudah jalan fluks yang timbul
akibat adanya arus listrik dalam belitan atau kumparan trafo. Bahan inti tersebut
terbuat dari lempengan-lempengan baja tipis mengurangi panas (sebagai rugi-rugi
besi) yang diakibatkan oleh arus eddy (eddy current).
2. Kumparan Trafo Kumparan
TrafoKumparan trafo terdiri dari beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk
kumparan, dan kumparan tersebut diisolasi, baik terhadap inti besi maupun terhadap
kumparan lain dengan menggunakan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-
lain. Terdapat dua kumparan pada inti tersebut yaitu kumparan primer dan kumparan
sekunder. Jika kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka
pada kumparan tersebut timbul fluks yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada
rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka mengalir arus pada kumparan
tersebut. Sehingga pada kumparan ini berfungsi sebagai alat transformasi tegangan
dan arus.
3. Media pendingin
Khusus jenis trafo tenaga tipe basah, kumparan-kumparan dan intinya direndam
dalam minyak-trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar, karena
minyak trafo mempunyai sifat sebagai media pemindah panas dan bersifat pula
sebagai isolasi ( tegangan tembus tinggi ) sehingga berfungsi sebagai media pendingin
dan isolasi. Untuk itu minyak trafo harus memenuhi persyaratan sbb:
a. ketahanan isolasi harus tinggi ( >10kV/mm )
b. Berat jenis harus kecil, sehingga partikelpartikel di dalam minyak dapat
mengendap dengan cepat.
c. Penyalur panas yang baik.
d. Titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yg dapat membahayakan.
e. Sifat kimia yang stabil.
4. Bushing
Merupakan penghubung antara kumparan trafo ke jaringan luar. Bushing adalah
sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai
penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki trafo.Tangki dan konservator
(khusus pada trafo tipe basah) Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam
minyak trafo yang ditempatkan di dalam tangki baja.
5. Tangki dan konservator (khusus pada trafo tipe basah)
Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo yang
ditempatkan di dalam tangki baja. Tangki trafo-trafo distribusi umumnya dilengkapi
dengan siripsirip pendingin ( cooling fin ) yang berfungsi memperluas permukaan
dinding tangki, sehingga penyaluran panas minyak pada saat konveksi menjadi
semakin baik dan efektif untuk menampung pemuaian minyak trafo, tangki dilengkapi
dengan konservator.

2.4 Tegangan Trafo Distribusi


Tegangan pada trafo distribusi selalu dinaikkan sampai dengan 5%. Hal ini
dimaksudkan agar dapat mengantisipasi terjadinya drop tegangan pada saluran dengan
rincian sbb:
a. Maksimum 3% hilang pada saluran antara pembangkit (dalam hal ini trafo
distribusi) sampai dengan sambungan rumah.
b. Maksimum 1% hilang pada saluran antara sambungan rumah sampai dengan
KWh meter.
c. Maksimum 1% hilang pada saluran KWh meter - panel pembagi - alat listrik
terjauh. Semakin besar rugi daya dalam persen, berarti semaki besar kerugian
energi yang terjadi.

2.5 Penyebab Gangguan Trafo


1. Tegangan Lebih Akibat Petir
Gangguan ini terjadi akibat sambaran petir yang mengenai kawat phasa, sehingga
menimbulkan gelombang berjalan yang merambat melalui kawat phasa tersebut dan
menimbulkan gangguan pada trafo. Hal ini dapat terjadi karena arrester yang
terpasang tidak berfungsi dengan baik, akibat kerusakan peralatan/pentanahan yang
tidak ada. Pada kondisi normal, arrester akan mengalirkan arus bertegangan lebih
yang muncul akibat sambaran petir ke tanah. Tetapi apabila terjadi kerusakan pada
arrester, arus petir tersebut tidak akan dialirkan ke tanah oleh arrester sehingga
mengalir ke trafo. Jika tegangan lebih tersebut lebih besar dari kemampuan isolasi
trafo, maka tegangan lebih tersebut akan merusak lilitan trafo dan mengakibatkan
hubungan singkat antar lilitan.
2. Overload dan Beban Tidak Seimbang
Overload terjadi karena beban yang terpasang pada trafo melebihi kapasitas
maksimum yang dapat dipikul trafo dimana arus beban melebihi arus beban penuh
(full load) dari trafo. Overload akan menyebabkan trafo menjadi panas dan kawat
tidak sanggup lagi menahan beban, sehingga timbul panas yang menyebabkan
naiknya suhu lilitan tersebut. Kenaikan ini menyebabkan rusaknya isolasi lilitan pada
kumparan trafo.
3. Loss Contact Pada Terminal Bushing
Gangguan ini terjadi pada bushing trafo yang disebabkan terdapat kelonggaran pada
hubungan kawat phasa (kabel schoen) dengan terminal bushing. Hal ini
mengakibatkan tidak stabilnya aliran listrik yang diterima oleh trafo distribusi dan
dapat juga menimbulkan panas yang dapat menyebabkan kerusakan belitan trafo.

4. Isolator Bocor/Bushing Pecah


Gangguan akibat isolator bocor/bushing pecah dapat disebabkan oleh :
a) Flash Over Flash Over dapat terjadi apabila muncul tegangan lebih pada
jaringan distribusi seperti pada saat terjadi sambaran petir/surja hubung. Bila
besar surja tegangan yang timbul menyamai atau melebihi ketahanan impuls
isolator, maka kemungkinan akan terjadi flash over pada bushing. Pada system
20 KV, ketahanan impuls isolator adalah 160 kV. Flash over menyebabkan
loncatan busur api antara konduktor dengan bodi trafo sehingga
mengakibatkan hubungan singkat phasa ke tanah.
b) Bushing Kotor Kotoran pada permukaan bushing dapat menyebabkan
terbentuknya lapisan penghantar di permukaan bushing. Kotoran ini dapat
mengakibatkan jalannya arus melalui permukaan bushing sehingga mencapai
body trafo. Umumnya kotoran ini tidak menjadi penghantar sampai endapan
kotoran tersebut basah karena hujan/embun.
5. Kegagalan Isolasi Minyak Trafo/Packing Bocor
Kegagalan isolasi minyak trafo dapat terjadi akibat penurunan kualitas minyak trafo
sehingga kekuatan dielektrisnya menurun. Hal ini disebabkan oleh :
a. Packing bocor, sehingga air masuk dan volume minyak trafo
berkurang.
b. Karena umur minyak trafo sudah tua.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI


1. Pemeriksaan Nameplate Trafo Sebelum pekerjaan pemeliharaan trafo
dilaksanakan, prosedur pelaksanaan pekerjaan yang pertama dilakukan adalah
mendata spesifikasi teknis dari trafo tersebut dengan mengamati (nameplate).
2. Pemeriksaan Secara Visual Pemeriksaan fisik trafo secara visual meliputi
pemeriksaan sebagai berikut :
1. Pemeriksaan kondisi tangki dari kebocoran atau akibat dari benturan
2. Pemeriksaan kondisi baut-baut pengikat di bushing.
3. Pemeriksaan kondisi bushing primer atau sekunder.
4. Pemeriksaan valve tekanan udara.
5. Pemeriksaan thermometer.
6. Pemeriksaan kondisi tap charger/sadapan.
3. Pengukuran Nilai Tahanan Isolasi Setelah pemeriksaan secara visual
dilakukan, maka selanjutnya dilakukan pemeriksaan/pengukuran nilai tahanan
isolasi trafo dengan menggunakan megger (primer-body, sekunder-body dan
primersekunder), sehingga dapat dipastikan jenis kerusakan dan bagian mana
dari trafo yang mengalami kerusakan. Contoh pengukuran tahanan isolasi ini
dilakukan dengan menggunakan megger 5000V.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kerusakan yang terjadi adalah pada
kumparan primer-body yang menunjukkan rendahnya tahanan isolasi.
4. Pembongkaran Trafo Pekerjaan selanjutnya adalah pembongkaran kumparan
trafo dari tangki/casing trafo. Namun, sebelum lilitan yang rusak dibongkar
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Arah lilitan kumparan.
b. Ukuran diameter penampang.
c. Hitung jumlah lilitan.
5. Pengujian Ohm Meter
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada sambungan/rangkaian
belitan yang putus pada kumparan primer/sekunder. Pengujian ini bisa
menggunakan multimeter yang difungsikan sebagai ohm meter. Jika saat
pengujian menunjukkan angka nol, berarti ada kawat dalam kumparan tersebut
yang putus.
6. Pengukuran Tegangan Tembus Minyak Trafo
Mengukur tegangan tembus minyak trafo sangat penting sebagai ukuran
kemampuan menahan tegangan listrik tanpa mengalami kerusakan. Apabila
tegangan tembus hasil pengujian rendah, dapat disimpulkan bahwa adanya
benda-benda seperti air, kotoran dan partikel sebagai penghantar dalam
minyak. Tegangan tembus yang diijinkan adalah ≥120 kV/cm.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Trafo Distribusi merupakan salah satu jenis dari trafo yang digunakan sebagai trafo
penurun tegangan (step down) dari tegangan menengah (11,6/20kV) menjadi tegangan
rendah (220/380V).
a. Trafo Distribusi merupakan komponen yang sangat penting dalam
mendistribusikan tenaga listrik ke konsumen.
b. Pemeliharaan yang teratur, pengunaan /pemakaian serta management yang
baik dari Trafo Distribusi akan meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik
sehingga kontinuitas pelayanan listrik ke konsumen terjamin.
c. Semakin banyak jumlah gangguan trafo maka SAIDI – SAIFI semakin besar,
begitu juga sebaliknya bila gangguan pada trafo kecil, SAIDI – SAIFI akan
menurun.
4.2 Saran
a. Perlunya dilakukan pemeliharaan preventif berkala terhadap trafo distribusi
sehingga kerusakan dapat sedini mungkin teratasi.
b. Pada pengerjaan pemeliharaan trafo distribusi sebaiknya pekerja yang
melaksanakan perbaikan memperhatikan keselamatan kerja dengan
menggunakan peralalan yang berisolasi.
DAFTAR PUSTAKA

1) PT. PLN (PERSERO) APJ SEMARANG, Perencanaan jaringan distribusi. Data-


data/Informasi – informasi /brosur/brosur PT. PLN (PERSERO) APJ SEMARANG.
2) Bonggas L. Tobing.2003.Peralatan Tegangan Tinggi.Jakarta:PT. Gramedia Pustaka
Utama .
3) Abdul Kadir, "Transformator", P.T Pradnya Paramita, Jakarta 1979
4) http://bops.pln-jawa-bali.co.id/artikel/ pemeliharaantrafo.
5) http://id.wikipedia.org/wiki/Transformator.

Anda mungkin juga menyukai