Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. Proteksi Sistem Tenaga


CRITICAL JOURNAL Listrik

REVIEW
KELAS: PTE A 19

KOORDINASI OCR MENGGUNAKAN ETAP

“Over Current Relay Coordination For Phase And Earth Faults Using Etap, Shilpi
Saini, 2014”

Disusun Oleh :

Nama Kelompok 7 : - Annisa Harahap (5192431004)

- Erik Butar-Butar (5192431008)

- Joshua Valentino (5192431001)

- Ristiani Simanjuntak (5192431005)

Mata Kuliah : Proteksi Sistem Tenaga Listrik A

Dosen Pengampu : Dadang Mulyana,M.Pd.

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS TEKNIK
PRODI S-1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
25 Oktober 2021
DAFTAR ISI i
Executive Summary........................................................................................................................... ii

BAB I 1

PENDAHULUAN 1

A. Rasional Pentingnya CJR 1

B.Tujuan Penulisan CJR 1

C. Manfaat CJR 2

D. Identitas Jurnal yang Direview 2

BAB II 4
RINGKASAN ISI ARTIKEL 4

2.1. Jurnal Pertama 4

2.2 Jurnal Pembanding 8

BAB III 10

PEMBAHASAN DAN ANALISIS 10

A. Pembahasan Isi Jurnal 10

B. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal 11

BAB IV 13

PENUTUP 13

A.Kesimpulan 13

B. Rekomendasi 13

DAFTAR PUSTAKA 14
EXCECUTIVE SUMMARY

Artikel yang direview ini berjudul Over Current Relay Coordination For Phase

And Earth Faults Using Etap yang membahas tentang koordinasi Relai

menggunakan etap. Penulis jurnal ini meneliti tentang bagaimana koordinasi rele

arus lebih untuk gangguan bumi dan fasa menggunakan tampilan bintang dari

perangkat lunak ETAP yang digambarkan dengan jelas. Kami memilih jurnal ini

karena kami melihat jurnal ini sudah cukup baik untuk digunakan tetapi memang

masih ada beberapa point yang perlu diperbaiki sehingga Kami tertarik

menggunakan jurnal ini untuk kami review supaya melihat atau meninjau lebih

dalam lagi kelebihan serta kekurangan dari jurnal ini. Di dalam CJR (Critical

Journal Review) ini kami menampilkan atau menuliskan beberapa bab yaitu Bab 1

pendahuluan yang berisikan tentang rasionalisasi pentingnya CJR, tujuan

penulisan CJR, Manfaat CJR, dan Identitas jurnal tersebut. Bab 2 yaitu ringkasan

jurnal yang berisikan tentang ringkasan pendahuluan a nisi jurnal yang direview

dan bab 3 yaitu pembahasan yang pertama yaitu perbandingan isi jurnal yang

direview dengan jurnal yang dibandingkan ( ada 1 jurnal pembanding) dan yang

kedua yaitu tentang kelemahan dan kelebihan jurnal yang direview yang ditinjau

dari beberapa aspek nya seperti ruang lingkup jurnal tersebut dan tata bahasa

jurnal yang direview tersebut, sehingga jelas apa yang perlu diperbaiki dari jurnal

tersebut dan mana yang merupakan kelebihan dari jurnal.


BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional Pentingnya CJR

Critical Journal Review adalah membandingkan satu jurnal dengan

jurnal yang lain dengan materi atau pembahasan yang sama. Hal ini bertujuan

untuk menilai dan mengkritik kelebihan dan kelemahan antara dua jurnal dan

menarik kesimpulan sebagai hasil Critical Journal Review. Kemudian setelah

kita bisa menemukan beberapa kekurangan tersebut maka dapat memperoleh

suatu informasi yang kompeten pada jurnal tersebut dengan cara

menggabungkan beberapa informasi dari jurnal pembandingnya.

Critical Journal Review melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari

informasi yang diberikan oleh setiap pembahasan dari jurnal pertama dan

kedua dan mampu mengulas isi jurnal pertama dan kedua.

B. Tujuan Penulisan CJR

1. Memenuhi tagihan tugas dalam mata kuliah Proteksi Sistem Tenaga

Listrik.

2. Menambah wawasan serta ilmu pengetahuan.

3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mereview sebuah

jurnal.

4. Menguatkan daya pemahaman dan pemikiran mahasiswa untuk

rajin membaca jurnal.


C. Manfaat CJR

Dalam pembuatan Critical Journal Review, kegiatan bermanfaat untuk

menambah wawasan pada mahasiswa yang mengerjakan serta yang membaca

hasil CJR tersebut. Di samping itu, CJR juga mampu memberikan pengaruh

agar mahasiswa selalu rajin untuk selalu update mengenai informasi.

D. Identitas Jurnal Yang Direview

Jurnal Utama

1. Judul Artikel : Over Current Relay Coordination For Phase

And Earth Faults Using Etap

2. Edisi Terbit : 2014

3. Pengarang Artikel : Shilpi Saini

4. Penerbit : Electrical and Electronics Department, Amity

University (AUUP), Noida, India

5. Kota Terbit : India

6. Nomor ISBN : 978-93-84209-0904

7. Alamat Situs : https://scholar.google.com/scholar?

hl=id&as_sdt=0%2C5&q=OVERCURRENT+RELAY+COORDINATION+

FOR+PHASE+AND+EARTH+

+FAULTS+USING+ETAP&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p

%3DCfHCqBsTB08J

Jurnal Pembanding

1. Judul Artikel : Co-ordination of Overcurrent Relay for

Chemical Industrial Plant using ETAP

2. Nama Artikel : International Journal of Futuristic Trends in

Engineering and Technology


3. Edisi Terbit : 2014

4. Pengarangan Artikel : Prof. Vipul N. Rajput dan Prof.Tejas M. Vala

5. Penerbit : Gujarat Technological University

6. Kota Terbit : Gujarat

7. Nomor ISSN : 2348-5264 (Print), 2348-4071 (Online)

8. Alamat Situs : https://scholar.google.com/scholar?

hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Co-

ordination+of+Overcurrent+Relay+for+Chemical+

+Industrial+Plant+using+ETAP&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p

%3DvBFB_XMQGCsJ
BAB II

RINGKASAN ISI ARTIKEL

2.1. jurnal utama

A. Pendahuluan

Relai Arus Lebih adalah jenis perangkat proteksi paling sederhana yang tersedia.

Sangat mudah untuk mengatur nilai pengambilan dari masing-masing rele tetapi

masalah muncul ketika setiap rele harus dikoordinasikan dengan rele lain dalam

sistem. Masalah ini semakin diperparah ketika ada sistem besar yang saling

berhubungan. Fitur unik dari perangkat lunak ETAP yaitu tampilan bintang

sangat berguna dalam kasus sistem tenaga besar yang saling berhubungan.

Dengan demikian, makalah ini menunjukkan koordinasi rele arus lebih dari

sistem yang diberikan menggunakan tampilan bintang ETAP. Karakteristik

penting dari rele arus lebih adalah: selektivitas, keandalan dan diskriminasi.

Untuk setiap jenis gangguan baik itu simetris atau tidak simetris, rele arus lebih

harus beroperasi secara efisien dan memberikan diskriminasi yang benar.

Pengaturan rele arus lebih harus diatur sedemikian rupa sehingga hanya

beroperasi untuk gangguan di dekatnya atau gangguan utama. Relai ini juga

harus beroperasi setelah jeda waktu tertentu dan bertindak sebagai proteksi

cadangan untuk rele lain.

B. Deskripsi Isi

Sebuah sistem memberikan 7,7 MW untuk beban yang 5,2 MW diumpankan dari

grid dan 2,5 MW diumpankan dari satu generator. Ada tiga generator di pabrik,

yang satu sedang dalam pemeliharaan, satu dalam keadaan siaga dingin dan satu
lagi sedang berjalan. Sistem ditunjukkan pada Gambar.1. Ketiga generator

tersebut memiliki rating yang sama yaitu 7,8 MW, reaktansi steady state 18%,

terhubung ke bus 6,6 KV. Kedua trafo yang ada dalam sistem juga memiliki rating

yang sama yaitu 25 MVA, 66/6,6 KV, %Z = 15,63%. Beban yang terhubung ke

sistem, terutama terdiri dari beban motor. Di sini ini diasumsikan sebagai beban

gabungan masing-masing 5,4 MVA dan 4,5 MVA. Dua kapasitor dengan

peringkat 4 MVar ada di kedua sisi pemutus sirkuit sectional. Analisis aliran

beban pertama dilakukan pada sistem untuk memeriksa keseimbangan beban –

pembangkitan.

1. KONSEP KOORDINASI RELAI

Aturan dasar untuk koordinasi relai yang benar secara umum dapat dinyatakan

sebagai berikut :

a) bila memungkinkan, gunakan relay dengan karakteristik operasi yang

sama di seri dengan masing-masing lain


b) pastikan bahwa relai terjauh dari sumber memiliki pengaturan arus yang

sama atau lebih kecil dari relai di belakangnya, yaitu bahwa arus primer

yang diperlukan untuk mengoperasikan relai di depan selalu sama atau

lebih kecil dari arus primer yang diperlukan untuk mengoperasikan relai.

estafet di belakangnya.

V. PENGATURAN KOORDINASI RELAI Pengaturan

arus relai diberikan oleh Plug Setting Multiplier (PSM) dan pengaturan waktu

diberikan oleh Pengaturan Time Dial.Rumus untuk mencari PSM diberikan oleh:

PSM = (Through Fault Current)/(CT Ratio)*(Pengaturan) arus relaiMisalnya

pengaturan relai arus lebih (51 & 51G) ditunjukkan di bawah ini untuk relai

Incomer 66KV: Relay Incomer 66KV GROUP -51

Jenis rele yang digunakan = 7SJ80

Rasio CT Primer = 800 A

Sekunder = 1 A

Cadangan Perhitungan :

Ampacity kabel = 705 A

Arus dilihat dari CT = 705/800 = 0.88125 O/C PSM dengan margin sebesar

110% = 0.96

Pengaturan Waktu = 0,13

Jenis kurva= Inverse

GROUP -51G
Jenis relay yang digunakan = 7SJ80

Rasio CT Primer = 800 A

Sekunder = 1 A

Cadangan Perhitungan:

Ampacity kabel = 705 A

Arus yang dilihat oleh CT = 705/800 = 0,88125 O/C PSM dengan margin

120% = 1,05

TMS = 0,14

Jenis kurva = Inverse

Pengaturan arus dan waktu relai untuk semua relai lain dalam sistem

ditunjukkan pada tabel pada Gambar.3. Pengaturan gangguan pembumian

untuk rele umumnya 20 -30% dari arus pengenal sistem.

Interval waktu yang harus diperbolehkan antara pengoperasian dua rele yang

berdekatan untuk mencapai diskriminasi yang benar di antara keduanya disebut

grading margin. Jika margin penilaian tidak disediakan, atau tidak mencukupi,

lebih dari satu relai akan beroperasi untuk suatu gangguan, yang menyebabkan

kesulitan dalam menentukan lokasi gangguan dan kehilangan pasokan yang

tidak perlu ke beberapa konsumen. Margin penilaian tergantung pada sejumlah

faktor.

VI. KURVA KOORDINASI RELAI

Pertama pengaturan arus relai (PSM) yang dihitung diumpankan untuk setiap

relai bersama dengan pengaturan waktu awal. Kemudian arus gangguan

minimum dan maksimum sistem dihitung seperti yang ditunjukkan oleh poin
(13999, 1,21s) dan (15062, 1,1s) masing-masing kira-kira pada gambar 4 & 5.

Untuk pita arus gangguan maksimum dan minimum ini, kurva relai

disesuaikan menurut margin penilaian (0,2 detik). Dengan cara ini relai

dikoordinasikan menggunakan tampilan bintang perangkat lunak ETAP.

2.2 Jurnal pembanding

Kebutuhan tenaga listrik pada umumnya meningkat pada tingkat yang

lebih cepat di negara-negara berkembang yang ekonomis. Sehingga kebutuhan

peralatan sistem tenaga seperti trafo, saluran transmisi, saluran distribusi dan juga

perangkat pelindung seperti relay, pemutus sirkuit, sekering meningkat. Ini

saluran transmisi dan pengumpan distribusi harus dilindungi oleh pelindung

yang komprehensif dan cukup terlibat skema sehingga gangguan sistem tenaga

dikurangi menjadi minimum sehubungan dengan waktu gangguan dan area

terpengaruh. Skema pelindung harus mengoperasikan kecepatan dan selektif

sebelum sistem tenaga menjadi tidak stabil. NS penyulang 11 kV dan saluran

transmisi menengah 66 kV adalah dilindungi oleh rele arus lebih dan rele

gangguan bumi sebagai primer perlindungan. Saluran transmisi 132 kV dan 220

kV adalah diproteksi oleh relai jarak sebagai proteksi utama & rele arus lebih dan

rele gangguan bumi sebagai proteksi cadangan. NS relai jarak yang rumit seperti

relai segiempat digunakan pada saluran di atas 400 kV. ETAP adalah program

persyaratan yang paling sesuai karena disebutkan di atas. Selanjutnya, ETAP

melakukan matematika manipulasi dengan kecepatan yang relatif tinggi,

menerima standar secara otomatis dan menghasilkan output dalam format yang

diperlukan yang dapat dengan mudah dianalisis.


B.Deskripsi Isi

Sebuah pabrik kimia disuplai dari sistem 69 kV dari dua gardu induk yang

berbeda. Diagram satu garis dari kelistrikan sistem pabrik ditunjukkan pada

Gambar 1. Pabrik dipasok melalui dua transformator step down 20 MVA dari 69

kV sistem. Trafo ini memasok daya ke pembangkit melalui bus 4,16 kV.Beban

pembangkit terdiri dari beberapa induksi motor dan beban disamakan pada

tingkat 4,16 kV, 660 V dan 480 V. Beban pembangkit yang ada adalah 12 MW dan

daya operasi faktornya adalah 97%.Ukuran bank kapasitor yang dibutuhkan

adalah 6,6MVA.

Analisis aliran beban memberikan arus, tegangan, dan daya aliran saluran,

bus, transformator, pemutus sirkuit, motor dan peralatan lainnya. Dengan

menggunakan studi aliran beban, kita dapat memutuskan pengaturan steker

relai. Sama seperti studi aliran beban, short studi sirkuit sangat penting untuk

menemukan PSM relay. Kemudian menggunakan ini PSM, kita dapat

menemukan TMS dari relai cadangan. Jadi, aliran beban dan studi hubung singkat

harus diperlukan dalam koordinasi rele. Dalam perangkat lunak ETAP, tampilan

bintang adalah fitur yang bagus untuk ditampilkan koordinasi relai yang

tepat. Tampilan bintang ETAP adalah waktu-kurva arus yang memberikan

koordinasi relai antara seluruh relai sistem. ETAP memfasilitasi pemilihan relai

beserta modelnya dan produsen untuk perlindungan pengumpan, saluran

transmisi, transformator dan generator dll. ETAP juga memberikan grafik

representasi kurva karakteristik relai secara individual untuk

setiap estafet. Koordinasi juga dapat dilakukan dengan menyeret keluar relai

kurva karakteristik. Dengan demikian parameter relai seperti TMS dan PSM

berubah secara otomatis.


BAB III

PEMBAHASAN & ANALISIS

A. Pembahasan Isi Jurnal

Pada jurnal 1 membahas tentang dari pengertian Relai arus lebih, konsep

koordinasi Relai dan pengaturan koordinasi relai.pada jurnal 1 dijelaskan bahwa

relai arus lebih adalah jenis perangkat proteksi paling sederhana yang tersedia.

Sangat mudah untuk mengatur nilai pengambilan dari masing-masing rele tetapi

masalah muncul ketika setiap rele harus dikoordinasikan dengan rele lain dalam

sistem. Masalah ini semakin diperparah ketika ada sistem besar yang saling

berhubungan. Sedangkan pada jurnal 2 membahas tentang permintaan tenaga

listrik umumnya meningkat lebih cepat di negara-negara berkembang yang

ekonomis. Sehingga kebutuhan peralatan sistem tenaga seperti trafo, saluran

transmisi, saluran distribusi dan juga alat pelindung seperti relay, pemutus arus,

sekering meningkat. Saluran transmisi dan penyulang distribusi ini harus

dilindungi oleh skema perlindungan yang komprehensif dan cukup terlibat

sehingga gangguan sistem tenaga dapat dikurangi seminimal mungkin

sehubungan dengan waktu gangguan dan area yang terkena dampak. Skema

proteksi harus beroperasi dengan kecepatan dan selektif sebelum sistem tenaga

menjadi tidak stabil. Penyulang 11 kV dan saluran transmisi menengah 66 kV

diproteksi oleh rele arus lebih dan rele gangguan pembumian sebagai proteksi

utama. Saluran transmisi 132 kV dan 220 kV diproteksi oleh rele jarak sebagai

proteksi utama & rele arus lebih dan rele gangguan bumi sebagai proteksi

cadangan. Relai jarak yang rumit seperti relai segiempat digunakan pada saluran

di atas 400 kV. 


B. Kekurangan dan kelebihan isi Artikel Journal

1. Pada journal utama, terdapat simbol yang salah “%Z = 15.63%’’ Seharusnya

simbolnya Z dengan satuan ohm

2. Pada journal utama pada penjelasan konsep kordinasi relay terdapat

gambar rangkaian sistem industri 66 KV yang memiliki 3 generator,

dimana gambar rangkaian tersebut kurang jelas dikarenakan ukuran

gambar yang terlalu kecil.

3. Kedua journal tidak menjelaskan menggunakan metode, teknik analisis apa

yang digunakan

4. Dari aspek ruang lingkup artikel:


Menurut kelompok 3 pada aspek ruang lingkup materi dari kedua journal. Bahwa

journal utama lebih banyak cangjupan penjelasan materinya dari pada journal

pembanding, hal ini kelompok 3 lihat bahwa journal utama menjelaskan mulai

dari bagaimaan konsep koordinasi relay arus lebih, pertimbangan parameter yang

terhubung pada rangkaian, bagaimana cara mengkoordinasikan relay arus lebih

berdasarkan nilai yang didapat dari perhitungan manual dan nilai dari hasil

simulasi ETAP

5. Dari aspek tata bahasa artikel:

Menurut kelompok 3 bahwa dari segi tata bahasa, bahwa journal

pembanding lebih bagus dari pada journal utama hal ini kelompok 3 lihat

berdasarkan gaya bahasa yang digunakan kedua jurnal. Gaya bahasa

jurnal pembanding lebih mudah dipahami dan penjelasan dari jurnal

upembanding dijelaskan secara runtut baik dari konsep kordinasi relay

hingga langkah-langkah mensetting over current relay pada sistem

distribusi berasarkan nilai yang disimulasikan dari ETAP

6. Dari aspek tampilan artikel:

Dari kedua journal yang dianalisis maka menurut kelompok 3 bahwa

journal pembanding lebih bagus dari pada journal utama dilihat dari
tampilan journal. Karena gambar rangkaian pada journal pembanding jelas

sehingga mempermudah pembaca dalam melihat komponen-komponen

pada gambar.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setiap journal tentu memiliki keunggulan dan kekurangnnya masing-
masing hal ini dipengaruhi beberapa hal: Pengusahaan materi
pengarang buku, kreatifitas editor dan penerbit.
Dari analisiis penulis bahwa jounal pembanding lebih bagus dari pada
journal utama, hal ini penulis lihat berdasarkan keunggulan pada journal
pembanding lebih banyak dari pada journal utama baik dari cangkupan
materi, tampilan dan penggunaan tata bahasa serta gaya bahasa yang
digunakan pada kedua jounal

B. Rekomendasi
Jurnal OVERCURRENT RELAY COORDINATION FOR PHASE AND
EARTH FAULTS USING ETAP lebih direkomendasikan
DAFTAR PUSTAKA

Rajput Tejas M Vala, V. N. (2014). Co-ordination of Overcurrent Relay for Chemical


Industrial Plant using ETAP. In International Journal of Futuristic Trends in
Engineering and Technology (Vol. 1, Issue 02). Online.
http://www.ijftet.wix.com/research36

Saini, S. (2014). OVERCURRENT RELAY COORDINATION FOR PHASE AND EARTH


FAULTS USING ETAP. http://electrical-engineering-portal.com/types-and-

Anda mungkin juga menyukai