Anda di halaman 1dari 11

“ Konsep Pasar ”

Mata Kuliah
“Desain Produk”

Dosen Pengampu:
Bakti Dwi Waluyo, S.Pd., MT.

Disusun Oleh:

BUDI SALMAN INDRA WAHYUDI RISTIANI APRILIA


SIMBOLON SIMANJUNTAK
(5191131001)
(5191131002) (5192431005)
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat,
karunia serta kasih sayangNya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
Konsep Pasar ini dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun
hasanah kita, Nabi Muhammad SAW. tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih
kepada Bapak Bakti Dwi Waluyo, S.Pd., MT., selaku dosen mata kuliah Desain
Produk.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat


kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan
maupun dengan teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal
kami selaku para penulis usahakan.

Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

Medan, 1 September
2021

Penyusun
A. KONSEP PASAR
1. Pengertian Pasar
Pengertian Pasar adalah suatu daerah, tempat, wilayah atau area tempat
bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi pertukaran
barang atau perdagangan dengan alat tukar yang sah. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan
pembeli. Maka dari itu, pasar bisa berada di mana saja, tidak terbatas
ruang dan tidak terbatas waktu.

Pengertian Pasar Menurut Para Ahli


a. Menurut William J. Stanton
Makna dari pasar adalah kumpulan dari masyarakat yang bertujuan
untuk mendapatkan rasa puas. Kepuasan itu berasal dari
penggunaan uang untuk ditukar dengan barang yang mereka
inginkan.
b. Menurut Simamora
Pengertian pasar adalah kelompok masyarakat dengan kebutuhan
dan keinginannya untuk memiliki atau membeli barang tertentu.
Bukan hanya itu, mereka juga punya kemampuan beli terhadap
produk tersebut. Kesempatan tukar-menukar barang dengan alat
pembayaran pun ada di dalam pasar.
c. Menurut Kotler dan Amstrong
Pasar adalah pertemuan antara para pembeli yang potensial dan
juga penjual yang menawarkan produk atau jasa.
d. Menurut Handri Ma’aruf
Pasar merupakan ruang para penjual dan pembeli bertemu. Di sana,
ada permintaan dan penawaran antara penjual dan pembeli dan
kemudian juga terjadi transaksi jual dan beli.

Ada definisi dan pendekatan yang berbeda-beda terkait pasar. Namun,


semuanya merujuk kepada proses pertemuan orang yang membutuhkan
atau menginginkan barang dan memiliki alat tukar dengan mereka yang
memiliki barang tersebut.

2. Fungsi Pasar
Pasar memiliki fungsi yang signifikan dalam kehidupan manusia. Berikut
adalah fungsi pasar yang ada di tengah masyarakat di berbagai belahan
dunia:
a. Mempertemukan Pembeli Dengan Barang yang
Dibutuhkan/Diinginkan
Pasar adalah tempat pertemuan antara orang yang mempunyai
barang dan orang yang membutuhkan barang. terutama barang-
barang konsumtif atau barang yang menjadi kebutuhan sehari-hari,
seperti beras, sayuran dan lauk pauk.

b. Mata Pencaharian

Pasar adalah tempat mencari nafkah bagi sebagian masyarakat.


Bukan hanya pedang, namun juga orang-orang yang bergerak di
sektor lain seperti, supir angkutan, tukang becak, ojek, kuli
panggul, tukang parkir dan lain sebagainya.

c. Meningkatkan Perekonomian Sebuah Komunitas atau Negara

Pasar menjadi media peningkatan perekonomian negara. Dengan


adanya pasar, maka tingkat kesejahteraan masyarakat pun
meningkat. Pasar bahkan bisa menjadi media bagi sebuah negara
untuk meningkatkan devisa melalui proses ekspor.

d. Menjaga Stabilitas

Adanya pasar membuat kondisi sosio-masyarakat dan ekonomi


menjadi stabil. Sebab, seseorang dapat mencari kebutuhannya
sendiri tanpa harus melakukan sesuatu yang ilegal atau melanggar
hukum.

Selain itu, dengan tempat yang terpusat, pemerintah bisa memantau harga-
harga kebutuhan pokok agar harga bisa stabil dan terjangkau oleh
masyarakat.

3. Konsep Pasar
Di dunia ini, ada beberapa konsep pasar. Konsep-konsep tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Konsep Pasar Monopoli
Konsep pasar monopoli terjadi saat sebuah pasar dikuasai hanya
oleh satu produsen. Kondisi ini terjadi saat sebuah perusahaan atau
pihak menguasai sumber daya atau dalam kondisi tertentu, hanya
dia yang dapat menyediakan sumber daya tertentu.
Contoh dari monopoli di Indonesia adalah PLN, misalnya. PLN
adalah perusahaan listrik milik negara yang mengatur listrik di
seluruh Indonesia, dan semua masyarakat bergantung pada PLN.
b. Konsep Pasar Monopsoni
Kebalikan dari monopoli, monopsoni adalah kondisi di mana
seorang konsumen menguasai pasar. Ini terjadi dalam kondisi saat
seorang pembeli memiliki daya beli yang tinggi dan posisi tawar
yang tinggi. Ini terjadi dalam kasus, salah satunya seorang pembeli
besar dan para petani. Para petani tak memiliki posisi tawar tinggi
sehingga mereka cenderung menuruti harga dari pemilik alat tukar
alias konsumen.

c. Konsep Pasar Oligopoli


Konsep pasar oligopoli kurang lebih serupa dengan konsep pasar
monopoli. Hanya saja, apabila konsep pasar monopoli hanya
memiliki satu penjual yang mendominasi, pasar oligopoli memiliki
beberapa penjual yang mendominasi. Penjual-penjual tersebut
memiliki modal besar dan menguasai sumber daya bersama.
Penjual-penjual pun bersaing dalam memperebutkan konsumen.

d. Konsep Pasar Oligopsoni


Pasar oligopsoni merupakan pasar yang didominasi oleh lebih dari
satu konsumen yang punya daya tawar dan daya beli tinggi.
Konsepnya sama dengan monopsoni, di mana penjual tak punya
posisi tawar tinggi sehingga ‘menyerah’ pada tawaran pembeli.

e. Konsep Pasar Persaingan Sempurna


Inilah pasar yang ideal baik, bagi penjual maupun pembeli. Pasar
persaingan sempurna adalah kondisi pasar di mana pembeli dan
penjual sama-sama punya posisi tawar. Bukan hanya itu saja,
konsep pasar persaingan sempurna juga memungkinkan setiap
orang untuk menjadi konsumen atau produsen, dan memilih barang
yang sesuai dengan kantong atau kebutuhan mereka. Pasar
persaingan sempurna adalah pasar ideal yang adil bagi setiap
pihak. Namun, dalam sebuah pemerintahan oligarki, terkadang
pasar persaingan sempurna sengaja ditiadakan.

4. Klasifikasi Pasar
Secara umum, ada dua jenis pasar yang ada di dunia.
a. Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah jenis pasar yang menggunakan cara
bertukar barang dan alat tukar secara tradisional. Barang-barang
yang dijual pun biasanya barang kebutuhan yang amat mendasar
(primer). Di era modern ini, pasar tradisional masih gampang
ditemui, bahkan di kota-kota besar sekalipun. Pasar tradisional
dicari karena menyediakan kebutuhan primer secara lengkap, dan
harganya pun lebih murah. Selain itu, di pasar tradisional, harga
yang ditetapkan masih dapat ditawar oleh para pembeli sehingga
ini cukup menguntungkan dari sisi ekonomi.

b. Pasar Modern
Pasar modern umumnya hadir dalam tempat yang lebih futuristik
dan lebih menunjang kenyamanan pembeli. Contohnya,
seperti supermarket yang lebih bersih. Barang-barang dalam
bentuk mentah, seperti daging mentah, biasanya tidak diletakkan
begitu saja, tetapi dikemas khusus sehingga tidak mengotori
ruangan. Pasar modern juga menerima pembayaran elektronik,
seperti dengan kartu kredit atau debit. Bahkan, pasar modern era
kini bisa menerima pembayaran dalam bentuk dompet digital.

Setiap pasar memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yang


jelas, bagi masyarakat modern, keduanya tidak bisa dilepaskan. Pasar
modern bisa menjadi tempat untuk membeli kebutuhan sehari-hari yang
nyaman. Sementara itu, pasar tradisional bisa dipilih untuk membeli
barang dalam bentuk grosir dengan harga terjangkau.

5. Ciri Ciri Pasar


Ada beberapa hal yang menjadi ciri dari pasar.
a. Terjadinya transaksi jual beli
b. Ada barang/jasa yang diperjualbelikan
c. Ada alat tukar
d. Ada interaksi antara penjual dan pembeli
e. Ada kesepakatan yang terjadi antara kedua belah pihak.
Ciri-ciri tersebut adalah ciri-ciri yang bisa melingkupi pasar yang
berbentuk nyata maupun abstrak.

6. Jenis Jenis Pasar


Berdasarkan bentuknya, ada dua jenis pasar yang ada di tengah
masyarakat. Pasar-pasar itu adalah:
a. Pasar Nyata
Pasar nyata adalah pasar di mana penjual dan pembeli bertemu
muka secara langsung. Di pasar nyata ini, transaksi berlangsung
secara tatap muka sehingga minim terjadi miskomunikasi atau
bahkan penipuan. Pada pasar nyata, pembeli bisa melihat dan
menimbang bahan yang akan ia beli secara langsung. Maka dari
itu, saat terjadi kesalahan, sejatinya aia juga turut bertanggung
jawab atas hal itu karena pembelian dilakukan langsung.

Kekurangan dari konsep pasar nyata ini adalah kurang praktis.


Pembeli harus pergi ke tempat tertentu dan harus bertemu dengan
pedagang.

b. Pasar Abstrak
Pasar abstrak merupakan pasar yang tidak menyediakan ruang
langsung untuk bertemunya penjual dan pembeli. Pasar abstrak
contohnya seperti pasar modal, pasar saham, dan tentu saja jual
beli online yang sekarang ini sedang marak. Pasar abstrak dianggap
sebagai ‘pembunuh’ dari pasar yang nyata. Karena, orang-orang
zaman sekarang lebih suka dengan pasar abstrak. Pasalnya, pasar
abstrak bisa dilakukan di mana saja, dan pilihan barangnya variatif.

Kelebihan dari pasar abstrak adalah pasar ini bisa diakses dari
mana saja, mudah untuk mencari barang, dan tak menyulitkan
Anda selaku pedagang dan pembeli. Kekurangannya adalah
sebagai pembeli, Anda tidak dapat mengecek kondisi barang secara
langsung. Kemudian, apabila terjadi kesalahan, komplain pun
kadang tak bisa membuat Anda puas.

Sementara, kekurangan dari sisi penjual adalah Anda harus percaya


pada jasa ekspedisi. Padahal, bisa saja ada kesalahan dari jasa
ekspedisi, seperti merusak, menghilangkan barang, dan sebagainya.

Bagaimana cara agar pasar nyata mampu bersaing di era teknologi?


Sebetulnya, ada satu jalan tengah yang bisa diambil, yakni sebagai berikut:
 Pasar nyata bisa fokus menjadi pasar yang menjual barang dengan
harga lebih terjangkau
 Pasar nyata menjual barang segar yang tak mungkin dikirim
dengan ekspedisi
 Pasar nyata membuat sebuah konsep yang menarik, seperti bazar
atau pop-up market.
 Pasar nyata melakukan sebuah terobosan hybrid. Maksudnya,
pemilik pasar nyata juga dapat turut menjual barang di pasar
abstrak dengan bantuan aplikasi pengantar makanan atau
aplikasi e-commerce
 Pasar nyata juga bisa mereduksi biaya sewa dengan tidak
membuka toko yang terlalu besar sehingga modal bisa dialokasikan
ke tempat lain.
 Pasar nyata juga bisa hadir dalam event tertentu, seperti car free
day.

B. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN


Identifikasi kebutuhan pelanggan merupakan bagian penting dari fase
pengembangan konsep yang merupakan salah satu fase pada proses
pengembangan produk. Daftar kebutuhan pelanggan yang dihasilkan digunakan
untuk menuntun anggota team dalam menetapkan spesifikasi produk, membuat
konsep produk dan menseleksi konsep produk untuk pengembangan selanjutnya.

1. Tujuan Identifikasi Kebutuhan Pelanggan


Tujuan identifikasi kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut;
a. Meyakinkan pelanggan
b. Identifikasi kebutuhan tersembunyi
c. Basis penyusunan spesifikasi produk
d. Pembuatan arsip untuk proses pengembangan
e. Menjamin tidak ada kebutuhan pelanggan yang terlupakan
f. Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan pelanggan

2. Metode Identifikasi Kebutuhan Pelanggan


Metode identifikasi kebutuhan pelanggan harus meliputi:
a. Meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan
pelanggan.
b. Mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan yang tersembunyi dan tidak
terucapkan (latent needs) seperti halnya kebutuhan yang eksplisit.
c. Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk.
d. Memudahkan pembuatan arsip dari aktifitas identifikasi kebutuhan untuk
proses pengembangan produk.
e. Menjamin tidak ada kebutuhan pelanggan penting yang terlupakan.
f. Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan pelanggan
diantara anggota tim pengembangan

3. Proses Identifikasi Kebutuhan Pelanggan


Proses identifikasi kebutuhan pelanggan mencakup 5 (lima) langkah, seperti yang
dijelaskan berikut ini :
a. Mengumpulkan Data Mentah Dari Pelanggan
Konsisten dengan filosofi dasar, yaitu “menciptakan jalur informasi yang
berkualitas dari pelanggan”, maka proses pengumpulan data yang
dipaparkan akan mencakup kontak dengan pelanggan dan pengumpulan
pengalaman dari lingkungan pengguna produk. Tiga metode yang biasa
digunakan adalah : wawancara, kelompok fokus, observasi produk pada
saat digunakan.

b. Menginterpretasikan Data Mentah Menjadi Kebutuhan Pelanggan


Kebutuhan pelanggan diekspresikan sebagai pernyataan tertulis dan
merupakan hasil interpretasi kebutuhan yang berupa data mentah yang
diperoleh dari pelanggan. Setiap pernyataan atau hasil observasi dapat
diterjemahkan menjadi nomor berapa pun sebagai kebutuhan pelanggan.

c. Mengorganisasikan Kebutuhan Menjadi Beberapa Hierarki yang


Terdiri dari Kebutuhan Primer dan Sekunder
Tujuan dari langkah yang ketiga ini mengorganisasikan kebutuhan-
kebutuhan ini menjadi beberapa hierarki. Daftar kebutuhan ini terdiri dari
beberapa kebutuhan primer, dimana masing-masing kebutuhan primer
akan tersusun dari beberapa kebutuhan skunder. Dalam kasus produk yang
sangat kompleks, kebutuhan skunder yang paling umum sifatnya,
sementara kebutuhan skunder dan teriter diekspresikan secara lebih
terperinci.

d. Menetapkan Derajat Kepentingan Relatif Setiap Kebutuhan


Pada langkah keempat ini tujuannya adalah menetapkan tingkat
kepentingan relatif kebutuhan yang dihasilkan dari langkah 1 sampai 3.
Hasil langkah 4 ini adalah bobot kepentingan berupa nilai untuk setiap
kebutuhan. Ada dua pendekatan dasar untuk menetapkan bobot
kepentingan setiap kebutuhan, yaitu : berdasarkan pada konsensus anggota
tim berdasarkan pengalaman mereka selama ini dengan pelanggan dan
berdasarkan nilai kepentingan yang diperoleh dari survey lanjutan
terhadap pelanggan.

e. Merefleksikan Hasil dan Proses


Menggambarkan kembali hasil dan proses, tim penguji harus menguji
hasilnya untuk meyakinkan bahwa hasil tersebut konsisten dengan
pengetahuan dan intuisi yang telah dikembangkan melalui interaksi yang
cukup lama dengan pelanggan.

Dengan menajalankan sebuah bisnis, kebutuhan pelanggan merupakan hal


yang sangat penting. Karena apabila Anda sudah memahami apa saja yang
sedang menjadi kebutuhan pelanggan, maka dengan mudah dalam
menawarkan produk Anda sebagai solusi dari masalah yang sedang
dihadapi pelanggan Anda. Jangan hanya menjadi seorang salesman atau
pebisnis yang mampu mendatangkan pelanggan, tanpa mampu
mempertahankannya dengan cara merespon dan memahami apa yang
menjadi kebutuhan pelanggan Anda. Sehingga menjadikan seorang
pelanggan yang loyal kepada Anda. Hal inilah yang menjadi dasar agar
seorang salesman atau pebisnis tetap menjaga hubungan baik dengan para
pelanggannya.

4. Beberapa Cara Yang Dilakukan Untuk Menemukan Kebutuhan


Pelanggan
a. Pelajari Karakter Pelanggan
Ketika memutuskan untuk memulai suatu usaha tentunya sudah
terpikirkan target yang akan menjadi pelanggan. Walaupun pada
kenyataanya tidak semua orang bisa menjadi pelanggan yang akan
membeli produk kita, tetapi setidaknya sudah ada gambaran kemana akan
memasarkan produk tersebut. Jika sudah bisa mengidentifikasi calon
pelanggan maka langkah selanjutnya adalah mencari tahu karakter masing-
masing pelanggan tersebut. Untuk memudahkan pekerjaan kita bisa
mengelompokkan mereka menjadi empat atau lima kelompok. Dengan
begitu akan lebih mudah untuk menemukan hal-hal apa yang dilakukan
calon pelanggan sebelum membeli sebuah produk.

b. Cari Tahu kegiatan Sehari-harinya


Setelah mencari tahu karakternya, cari tahu juga kegiatan sehari-harinya
seperti apa yang dilakukan, apa yang mereka beli, mengapa mereka
membeli dan lain sebagainya. Jika akan melakukan penjualan langsung
sebaiknya kita tau apa pekerjaan dan kepentingan mereka. Kemudian jika
melakukan pendekatan tepat pada saat mereka akan membeli maka ini
akan meningkatkan kesempatan penjualan produk.

c. Berikan Kuisioner
Kuisioner merupakan cara yang populer maka tidak ada salahnya untuk
dicoba. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keinginan pelanggan, bisa
dibidang pelayanan ataupun kualitas produk dsb. Karena bentuknya
tertulis akan memudahkan kita untuk mengumpulkan data.

d. Lakukan Survei Pasar


Survei dilakukan sebagai langkah kedua setelah menyebarkan kuisioner.
Hasil dari kuisioner bisa disinkronkan dengan hasil analisa survey. Hal ini
untuk lebih mengkonkritkan data yang ada.
e. Jalin Hubungan Yang Baik Dengan Pelanggan
Berlakulah sopan dan ramah kepada calon pelanggan ataupun pelanggan.
Buatlah mereka nyaman sehingga kita bisa lebih mudah memahami apa
yang mereka butuhkan. Cara yang pertama adalah dengan bertanya, jangan
pernah berasumsi apa yang kita pikirkan sama dengan yang mereka
pikirkan. Jadilah pendengar yang setia, bahkan ketika ada kesalahpahaman
mintalah pendapat terlebih dahulu kepada pelanggan apa yang bisa kita
lakukan dan bagaimana yang mereka inginkan. Ini akan membangun citra
positif bagi kemajuan usaha. Lebih teliti dalam mencek ketersediaan
barang, jangan sampai mengecewakan pelanggan. Terkadang hal ini sering
terlupakan.

f. Selalu simpan Data Pelanggan


Untuk membantu mendekatkan diri dengan pelanggan, pelaku bisnis harus
selalu menyimpan data data pelanggan, hal ini tidak akan susah jika
dengan bantuan software toko, karena jika tidak ada data pelanggan,
kemungkinan akan susah untuk menjalin hubungan baik, karena bisa saja
lupa dengan pelanggan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai