SMKN 1 Percut Sei Tuan merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan
yang menerapkan kurikulum pusat keunggulan. Dalam kegiatan PLP II di SMKN 1 Percut
Sei Tuan kegiatan yang dilakukan penulis adalah menelaah kurikulum yang diterapkan
SMKN 1 Percut Sei Tuan. Terdapat 2 kurikulum yang berbeda yang diterapkan oleh
sekolah ini yaitu kurikulum 2013 (K-13) dan kurikulum pusat keunggulan atau dikenal
juga dengan istilah kurikulum paradigma baru. Untuk kurikulum 2013 (K-13) diterapkan
pada siswa kelas XII semua jurusan, sedangkan kurikulum pusat keunggulan/paradigma
baru diterapkan untuk siswa kelas X dan XI semua jurusan.
Berikut beberapa perbedaan kurikulum pusat keunggulan/paradigma baru dengan
kurikulum 2013 (K-13) di SMK.
1. Perubahan nama kompetensi keahlian menjadi konsentrasi keahlian
2. Perubahan program keahlian teknik ketenagalistrikan yang awalnya berada
pada bidang keahlian teknologi rekayasa berpindah ke bidang keahlian
energi dan pertambangan
3. Perubahan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) menjadi
capaian pembelajaran (CP)
4. Perubahan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menjadi alur tujuan
pembelajaran (ATP)
5. Terdapat mata pelajaran khusus yaitu projek penguatan profil pelajar
pancasila dan budaya kerja (P5BK)
6. Untuk mata pelajaran umum seperti agama, pendidikan jasmani, dan seni
budaya hanya sampai kelas XI
7. Untuk mata pelajaran matematika dan bahasa inggris materi yang
diajarkan sesuai dengan konsentrasi/kompetensi keahlian.
8. Adanya fase E pada kelas X dan fase F pada kelas XI dan XII
Gambar 3.1 kegiatan telaah kurikulum bersama guru pamong
3.1.2. Penyususnan perangkat pembelajaran (RPP, Bahan ajar, Media, LKPD,
Perangkat Penilaian)
3.1.2.1. Modul Ajar
Setelah melakukan telaah kurikulum, kegiatan PLP II berikutnya adalah
membantu guru pamong untuk menyusun perangkat pembelajaran untuk kurikulum pusat
keunggulan/paradigma baru.
Perangkat pembelajaran yang disusun untuk mata pelajaran dasar dasar
ketenagalistrikan ialah sebagai berikut :
1. Menyusun alur tujuan pembelajaran (ATP) untuk projek penguatan profil
pelajar pancasila dan budaya kerja (P5BK)
2. Menyusun modul ajar elemen 1 (E1) sampai elemen 4 (E4)
3. Menyusun bahan ajar manual elemen 1 (E1) sampai elemen 9 (E9)
4. Menyusun bahan ajar digital elemen 1 (E1) sampai elemen 9 (E9)
Dalam pelaksanaan PLP 2 di SMKN 1 Percut Sei Tuan Penulis ditugaskan oleh Guru
pamong untuk membuat daftar siswa di kelas X TJTL 2 pada setiap pertemuan
pembelajaran yaitu pada hari selasa dan jumat. Di daftar hadir tersebut terdapat daftar
nama-nama peserta didik kelas X TJTL 2 yang jumlah 28 siswa. Pembuatan daftar hadir
tersebut sebagai wadah untuk merekap daftar hadir peserta didik X TJTL 2 pada mata
pelajaran dasar-dasar konsentrasi keahlian yang dilaksanakan pada hari Selasa dan hari
Jumat.
Dalam pelaksanaan PLP 2 di SMKN 1 Percut Sei Tuan Penulis juga membuat evaluasi
hasil belajar siswa baik secara teori dan praktek. Didalam konteks pelajaran teori Penulis
mengevaluasi hasil belajar siswa tentang tugas gambar teknik dan soal rangkaian dasar
instalasi listrik, sedangkan untuk konteks praktek Penulis menilai hasil belajar siswa dari
jenis-jenis sambungan kabel yang dibuat oleh siswa.
SMKN 1 Percut Sei Tuan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Pusat
Keunggulan yang merupakan sekolah rujukan SMK lainnya. SMKN 1 Percut Sei Tuan
menggunakan kurikulum 2013 untuk kelas XII dan kurikulum pusat keunggulan untuk
kelas X dan XI. Dalam kurikulum pusat keunggulan perangkat pembelajaran yang
dikembangkan oleh sekolah bernama Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) sementara
perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh guru bidang studi adalah Modul Ajar.
Penulis melakukan kegiatan mengajar terbimbing pada kelas X TITL 2 yang
menggunakan kurikulum pusat keunggulan, maka dari itu, ketika pembelajaran
berlangsung, penulis harus menyesuaikan kurikulum pusat keunggulan tersebut dalam
menyampaikan materi pembelajaran dengan profil pelajar pancasila yang memiliki enam
ciri yaitu beriman dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong
royong,mandiri,bernalar kritis dan kreatif.
3.5. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan praktek mengajar di kelas X TJTL 2 baik secara teori
dan praktek perlu adanya refleksi terhadap kegiatan pembelajaran. Dari kegiatan
pembelajaran di kelas tersebut ternyata masih terdapat siswa yang memiliki skeptisisme
(keraguan) dalam melakukan kegiatan pembuatan jenis-jenis sambungan kabel untuk itu
Penulis memberi perhatian khusus kepada siswa tersebut dan mengarahkan dalam
membuat jenis-jenis sambungan kabel. Sedangkan dalam proses pembelajaran teori di
kelas X TJTL 2 masih terdapat siswa yang belum terampil membuat stuklis dalam gambar
teknik, untuk masalah tersebut penulis memberikan penguatan pemahaman dengan cara
menjelaskan ulang kepada siswa yang masih belum terampil dalam membuat stuklis.
Dari setiap kegiatan PLP II yang Penulis lakukan, pihak kampus bersama dosen
senantiasa melaksanakan kegiatan refleksi sebagia bentuk evaluasi dan pemngambilan nilai
dalam kegiatan PLP II. Refleksi PLP II dilakukan dengan berdiskusi terkait kegiatan serta
aktifitas PLP II yang dilakukan siswa dan pembahasan tentang kendala dalam pelaksanan
PLP II.