PENYUSUN :
GEMALA NURTANIA (A61121481)
A. Latar Belakang
Program Pendidikan Profesi Guru yang selanjutnya disebut Program PPG adalah program
pendidikan yang diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana terapan untuk mendapatkan
sertifikat pendidik pada pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah. Terkait
dengan kegiatan diatas Universitas Tadulako sebagai bagian dari komponen pendidikan nasional yang sejak
awal berdirinya telah menyatakan komitmennya terhadap dunia pendidikan merintis program pemberdayaan
sekolah dalam pembibitan calon pengajar profesional melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan merupakan program Pendidikan
profesi guru untuk tenaga pendidik yang sudah bekerja, yang didalamnya terdapat kegiatan Praktik
Pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa sebagai wahana pembentukan tenaga
kependidikan yang berkompetensi pedagogik, individual (kepribadian), sosial dan profesional yang
siap memasuki dunia pendidikan profesional, mempersiapkan dan menghasilkan tenaga kependidikan
dan guru yang memiliki sikap, nilai, pengetahuan, dan keterampilan profesional. Sekolah Menengah
Atas Negeri (SMAN) 48 Jakarta adalah tempat untuk melaksanakan Praktik Pembelajaran PPG
yang dilaksanakan oleh salah satu mahasiswa PPG DALJAB Universitas Tadulako.
Mahasiswa Praktik Pembelajaran Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Universitas
Tadulako diharapkan dapat menimba ilmu dan meningkatkan kualitas, kreatifitas dan kompetensi
yang dimiliki. serta diharapkan dapat memberikan bantuan berupa pikiran, tenaga dan ilmu
pengetahuan dalam perencanaan dan pelaksanaan program – program sekolah. Diharapkan dengan
program Praktik Pembelajaran Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Universitas Tadulako di
SMA Negeri 48 Jakarta, pihak sekolah dan pihak mahasiswa dapat sama-sama mengambil
manfaat dan mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi.
B. Tujuan
Tujuan umum kegiatan Praktik Pembelajaran adalah agar mahasiswa PPG memiliki
pengalaman nyata dan kontekstual dalam menerapkan seperangkat pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi penguasaan materi bidang studi secara utuh
C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Praktik Pembelajaran ini dilaksanakan di SMA Negeri (SMAN) 48 Jakarta
pada peserta didik kelas XII dimulai tanggal 25 Agustus sampai 05 Oktober 2021.
BAB II
PELAKSANAAN
b. Hasil Tindakan 2
Pada kegiatan praktik pelaksanaan layanan bimbingan konseling yang kedua
melalui metode bimbingan kelompok terhadap peserta didik kelas di SMA Negeri
48 Jakarta, terdapat beberapa masalah dalam kegiatan berlangsung diantaranya
Pembagian alokasi waktu setiap tahapan pelaksanaan tidak sesuai dengan RPL
dalam memberikan materi layanan. Penjelasam tujuan dan langkah bimbingan
kelompok kepada peserta didik. Penggunaan kalimat pernyataan materi power
point pada bagian inti yaitu “langkah – langkah dalam memilih studi lanjut”.
Masalah tersebut dilatarbelakangi beberapa faktor diantaranya seperti kurang dapat
mengatur waktu dengan baik pada setiap layanannya, ternyata dalam
pelaksanaannya kegiatan inti harus mendapatkan porsi alokasi waktu yang lebih
banyak dari pada tahapan lainnya. Guru BK menjelaskan tujuan dan langkah –
langkah dalam bimbingan kelompok dalam bentuk power point. Penggunaan
kalimat pernyataan pada materi bagian inti yang diberikan kurang tepat oleh guru
BK.
Oleh karena itu Guru BK perlu mengambil tindakan untuk mengatasi masalah yang
timbul diantaranya memberikan alokasi waktu yang proporsional dalam setiap
tahapan bimbingan kelompok disesuaikan dengan kegiatan pelaksanaannya. Pada
untuk tujuan dan langkah bimbingan kelompok tidak harus ditampilkan dalam
tampilan power point, cukup dengan penjelasan lisan saja, terkecuali untuk tujuan
dari topik yang akan dibahas dalam bimbingan kelompok. Pada materi bagian inti
disempurnakan kalimat pernyataan seperti “pertimbangan dalam memilih studi
lanjut”
c. Hasil Tindakan 3
Pada kegiatan praktik pelaksanaan layanan bimbingan konseling yang ketiga
melalui metode konseling individu terhadap peserta didik kelas di SMA Negeri 48
Jakarta, terdapat beberapa masalah dalam kegiatan berlangsung diantaranya pada
bagian akhir konseling kendala putusnya jaringan sinyal pada konselor sehingga
seluruh partisipan dalam zoom meeting keluar otomatis dari kegiatan konseling
individu. Konselor tidak langsung memberikan penguatan pada konseli ketika
membuat perencanaan tindakan dari masalah yang dihadapi dalam tahap inti.
Penggunaan kalimat kurang tepat pada pertanyaan bagian evaluasi (LKPD) yaitu
“rencana yang konseli lakukan setelah layanan konseling individu”. Dari hasil rekaman
video, terdapat rekaman audio suara ringtone HP dan suara yang sedang berbicara
sehingga menganggu hasil audio dari rekaman video secara menyeluruh.
Masalah tersebut dilatarbelakangi beberapa faktor diantaranya jaringan internet
yang tidak stabil pada tahap akhir yang menyebabkan seluruh partisipan dalam
zoom dipaksa keluar dari zoom kegiatan konseling. Konselor hanya memberikan
penguatan bagian pengakhiran saja. Kalimat pertanyaan pada bagian evaluasi yang
diberikan kurang tepat oleh konselor. Ada speaker dalam zoom yang aktif ketika
pelaksanaan sehingga ringtone suara HP dan suara orang sedang berbicara.
Oleh karena itu Guru BK perlu mengambil tindakan untuk mengatasi masalah
yang timbul diantaranya memberikan tambahan waktu sekitar 2 menit untuk
bergabung kembali melanjutkan kegiatan konseling individual. Atau konselor
menggunakan cadangan kuota internet lainnya. Sebaiknya konselor memberikan
penguatan langsung setelah konseli memberikan perencanaan tindakan dari
masalahnya. Pada bagian evaluasi disempurnakan kalimat pertanyaan seperti
“tindakan apa yang direncanakan untuk mengatasi masalah konseli”. Konselor
lebih menertibkan kembali semua perangkat dan suara – yang menganggu baik
dari konselor atau konseli pada kegiatan konseling tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam tiga praktik pembelajaran layanan bimbingan konseling yang telah
dilaksanakanoleh Guru BK terhadap peserta didik kelas XII di SMA Negeri 48 Jakarta
secara keseluruhan sudah berjalan dengan cukup baik, hasil yang diharapkan tertuang di
dalam tujuan rancangan pelaksanan layanan telah terealisasikan melalui hasil evaluasi
pelayanan bimbingan konseling yang telah dilaksnakan.
Hanya saja masih terdapat beberapa masalah yang terjadi pada pelaksanaan
praktik layanan bimbingan konseling yang menghambat optimalisasi pelayanan yang
sesuai dengan rancangan pelaksanaan layanan itu sendiri, diantaranya seperti masalah
alokasi pembagian waktu dalam tahapan pelaksanaan layanan, jaringan internet dan
suara rekaman audio yang mengganggu dalam layanan during dan kemampuan Guru BK
dalam melaksanakan kegiatan pelayanan terhadap peserta didik yang belum maksimal.
Sehingga Guru BK perlu mengambil tindakan sebagai langkah pengentasan
masalah yang terjadi dan secara keseluruhan langkah pengentasan masalahyang sudah
dilaksanakan Guru BK cukup efektif dalam mengatasi masalah yang terjadi pada
pelaksanaan praktik pembelajaran layanan bimbingan konseling yang telah berlangsung
terhadap peserta didik kelas XII di SMA Negeri 48 Jakarta.
B. Saran