Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring berjalanya waktu,dan dari masa ke masa generasi akan terus

berganti.Begitu banyak pelatihan-pelatihan yang dilakukan untuk

memperbaiki kualitas pengajaran dalam sebuah proses pembelajaran.Hal

tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapablitas serta

professional seoarang pengjar dalam proses pembelajaran.Oleh

karenanya,para calon tersebut yang dikumpulkan dalam pendidikan tinggi

denagn konsentrasi ilmu pendidikan harapannya bias menajdi lebih

professional dan mampu mengembangkan pembelajaran yang efektif dan

efesien serta menyenagkan dan bias diterima oleh peserta didik atau bagi

siswa.Diantaranya dengan memanfaatkan fasilitas perkuliahan mata kulaih

pengajaran makro.Oleh karena itu mata kulauih microteaching merupakan

factor yang sangat penting dalam porses pendidkn pada lembaga pendidikan

tinggi.Dengan demikian akan menjadi jelas dan terenacana tentang

bagaimana dan apa yang harus diterapkan dalam proses belajar mengajar.

Pada beberapa hal diatas maka,Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega

Buana Palopo Penyelenggaraan Program Studi D4 Kebidanan bertujuan

untuk menghasilakn tenaga pendidik professional di bidang

kebiadanan,serta handal dalam praktik klinikal.STIKES Mega Buana Palopo

1
berkomitmen membentuk lulusan D4 Kebidanan yang berkualitas dengan

nilai-nilai kepribadian dan sikap yang posistif,sehingga mampu menajalin

hubungan interpersonal yang harmonis baik di lingkungan pendidkan

maupun dalm lingkungan social masyarakat.

Dalam program pendidikan D4 Kebiadanan dengan memberikan mata

kuliah yang harus dipelajari yaitu metode khusus dan paritik klinikal,praktik

klinikal untuk mahsiswa program pendidikan D4 kebidanan adalah praktek

kependidikan dilahan yang sudah ditentukan oleh pendidik sebagai bentuk

laporan dari kegiatan praktik kependidikan yang dilakuakan dan disusun

oleh mahsiswa untuk pendidikan.

B. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum

Setalah melaksanakan praktik kependidikan,mahsiswa D4 kebiadanan

STIKES Mega Buana Palopo diharapkan mendapatkan pengalaman

factual tentang pelaksanaan proses pembelajaran atau kegiatan

kependidikan,teknologi pendidikan.

2. Tujuan Khusus

Setelah menyelesaikan praktik kependidikan selama 1 bulan

mahasiswa diharapakn mampu:

a. Menguasai substansi kajian atau materi dalam GBPP Kurikulm D4

Kebiadanan

b. Merencanakan dan mempersiapakan pembelajaran

c. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai

metode dan media yang tepat baik dalam teori maupun Pratik.

d. Melakukan penilaian proses pembejaran teori

2
3
BAB II

LAPORAN KEGIATAN

A. Waktu dan Tanggal Pelaksanaan Kegiatan

1. Tanggal kegiatan dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2019 samapai 5

November 2019

2. Waktu kegiatan dilaksanakan mulai jam 08.00 sampai 11.30 setiap hari

Selasa dan Kamis

B. Teknis Pelaksanaan praktik

1. Mikro teaching

a. Defenisi

Mikroteaching adalah praktikum yang bersifat aplikatif dan

terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya kedalam

program pelatihan untuk menyiapakn mahasiswa agar menguasai

kompetensi kependidikan sehingga dapat mengemban tugas dan

tanggung jawab secara professional

Pada program ini mahasiswa sebagai calon dosen berlatih

mengajar.

b. Tujuan

Untuk melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman factual

tentang proses pembelajaran yang selanjutnya dapat dipakai sebagai

bekal untuk mengembangakan diri sebagai tenaga pendidik yang

4
professional yang memiliki nilai,sikap,pengetahuan,dan

keterampilan yang di perlukan dalam profesinya.

2. Satuan Acara Pembelajaran (SAP)

a. Defenisi

Menurut Suparman (2005),SAP adalah program pengajaran yang

meliputi satu atau beberapa pokok bahasa untuk diajarkan selama

satu kali atau beberapa kali pertemuan .SAP mengandung

komponen-komponen yang lebih lengkap dari Garis-Garis Besar

Program Pengajaran (GBPP).Satuan acara pembelajaran SAP sangat

bermanfaat sebagai pedoman bagi pengajar termasuk dosen.SAP

memberikan petunjuk secara rinci,pertemuan demi

pertemuan,mengenai tujuan,ruang lingkup materi yang hsrus

diajarkan,kegiatan belajar mengajar,media,dan evaluasi yang harus

digunakan

b. Komponen-komponen

Menurut Suprman ( 2005),komponen-komponen SAP adalah

sebagai berikut :

1) Tujuan instructional umum (TIU)

Tujuan Instruksional Umum (TIU) terjemahan dari general

instructional objective atau sering pula sering disebut

instructional goal atau terminal objective (tujuan akhir). TIU

berisi kompetensi-kompetensi umum yang diharapakan dikuasai

didemonstrasikan,atau ditampilkan oleh peserta didik atau

peserta pelatihan setelah menyelesaikan suatu mata kuliah

5
2) Tujuan Instrusional Khusus (TIK) terjemahan dari spesifik

instructional objective.TIK disebut pula sebagai sasaran belajar

atau tujuan pembelajaran.Pokok bahasan atau topic merupakan

judul yang mencerminkan isi atau materi kulaih yang konsisten

dengan setiap TIK

3) Topik atau pokok bahasan

Sub pokok bahasan mencerminkan rincian materi kulaih yang

konsisten dengan pokok bahasan

4) Estimasi waktu yang dibutuhkan pengajar dalam mengajarkan

materi perkuliahan untuk setiap sub pokok bahasan

5) Sumber Kepustakaan

6) Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar adalah tahap-tahap kegiatan yang

dilakuakn pengajar dan mahasiswa untuk menyelesaikan materi

kulaih.dalam hal ini materi kulaih tersebut dibatasi pada pokok

bahasan yang ada dalam suatu SAP.tahap kegiatan itu terdiri dari

tahap pendahuluan (introduction),tahap penyajian

(presentation),dan tahap penutup (test and follow up).Berikut ini

akan diuraiakan secara singkat pengertian setiap tahap tersebut.

a) Tahap Pendahuluan

Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap

awal sebelum memasuki penyajian materi yang akan

diajarkan.Pada tahap ini pengajar menjelaskan secara singkat

(global) tentang materi yang akan diajarkan dalam

pertemuan tersebut,keguanaan materi tersebut dalam

6
kehidupan sehari-hari,hubungan materi tersebut dengan

pengetahuanyang telah diketahui mahasiswa ,dan TIU dan

TIK yang akan dicapai mahasiswa pada akhir

pertemuan.tahap ini dimaksudkan untuk mempersiapakn

mental mahasiswa agar memperhatikan dan belajar secara

singguh-sungguh selama tahap penyajian. Bagian

pendahuluan ini biasanya hanya membutuhkan waktu 5

sampai 10 menit atau sekitar 5 % dari waktu pengajaran.

b) Tahap penyajian

Tahap penyajian merupakan proses belajar mengajr yang

utama dalam suatu pengajaran.Didalamnya tercakup bagian-

bagian sebagai berikut: Uraian (Explaination),baik dalam

bentuk verbal maupun non verbal seprti penggunaan

grafik,gambar,benda sebenarnya (realita),model,dan/atau

demonstrasi gerak.

Contoh (example) dan non contoh (non example) yang

Pratik dan konkrit dan uraian konsep yang masih bersifat

abstrak.

Latihan (exercise) merupakan Pratik bagi mahasiswa

untuk menerapakn konsep abstrak yang sedang dipelajari

dalam bentuk kegiatan fisik misalnya studi kasus untuk

pemecahan masalah,berhitung dengan angka untuk

pemecahan soal matematika,atau dalam bentuk praktek

melakukan suatu tugas praktikum.Sebagian besar (80-90 %)

7
dari waktu kegiatan belajar mengajar digunakan dalam tahap

pennyajian ini.

c) Penutup

Tahap penutup merupakan tahap akhir suatu pengajaran.

Tahap ini meliputi 3 kegiatan,yaitu

1. Pelaksanaan tes hasil belajar,untuk dijawab atau

dikerjakan mahasiswa.Sering kalintes ini dilakasanakan

secara tidak formal dan tidak tertulis,tetapi secara lisan

untuk dijawab atau dikerjakan oleh mahasiswa yang

ditunjuk sebagai sampel.

2. Umpan balik yang berupa informasi atas hasil tes

3. Tindak lanjuyt berupa petunjuk tentang apa yang harus

dilakukan atau dipelajari mahasiswa selanjutnya,baik

untuk memperdalam materi yang telah dipelajari dalam

pertemuan tersebut maupaun untuk mempersiapkan diri

mengikuti pertemuan yang akan dating.

4. Tahap pentup ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10-

20 menit atau 10- 15 % dari waktu pengajaran.

5. Dari uraian tentang kegiatan belajar mengajar tersebut

nampak bahwa didalamnya tercakup komponen metode

pangajaran.Untuk menjelaskan suatu konsep abstrak

pengajar dapat menggunakan ceramah,sedangkan untuk

memberikan contoh dalam bentuk kegiatan fisik pengajar

menggunakan demonstrasi.

8
c. Media dan Alat Pengajaran

Menurut Suparman (2005),media adalah alat yang digunakan

untuk menyalurkan isi pelajaran agar dapat dilihat,dibaca,atau

didengar oleh mahasiswa.Jenis media yang sering digunakan dalam

pengajaran adalah buku atau bahan cetak,papan tulis,foto.contoh

batu-batuan untuk mata kuliah geologi,transparansi,over head

projector (OHP).Alat pengajaran adalah benda yang digunkan dalam

pengajaran sehingga memungkinkan terjadinya proses belajar

mengajar.

d. Evaluasi

Suparman (2005),evaluasi adalah alat ukur yang digunakan untuk

mengukur hasil belajar mahasiswa dan cara melaksanakan

pengukuran tersebut.Alat ukur tersebut dapat berbebtuk tes

karangan (essay test) atau tes objektif untuk tujuan instruksional

dalam kawasan kognitif,dan tes kinerja untuk tujuan instruksional

yang mengandung kawasan psikomotor.Cara pelaksanaannya dapat

berbentuk tulisan atau lisan untuk kawasan kognitif dari untuk

kawasan psikomotor.

e. Referensi

Yang dimaksud dengan referensi adalah buku atau bahan yang

dijadikan acuan dalam menyajikan materi dalam SAP tersebut

(Suparman,2005).

3. Bahan Ajar

9
Menurut Imas Kurniasih (2014),bahan ajar adalah segala bentuk

bahan berupa seperangkat materi yang disusun secara sistematis untuk

membantu siswa dan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

dan memungkinkan peserta didik untuk belajar.Bahan ajar bias bias

berupa kaset,video,CD Room,kamus,buku bacaaan ,buku kerja,atau

fotokopi latihan soal.Bahan juga bias berupa Koran,paket

makanan,,foto,perbincangan lansung dengan mendatangkan penutur

asli,instruksi-instruksi yang diberikan oleh guru ,tugas tertulis atau

kartu atau juga diskusi antar siswa.Ada berbagai metode instruksional

yang biasa dipakai dosen dalam peoses pengajar di perguruan

tinggi,seperti metode kuliah mimbar atau ceramah,metode diskusi,dan

lain-lain.

Bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi perkuliahan yang disusun

secara sistematis yang digunakan dosen dan mahasiswa dalam proses

perkuliahan.Bahan ajar mempunyai struktur dan urutan yang

sistematis,menjelaskan tujan intruksional yang akan dicapai,memotivasi

mahasiswa untuk belajar,mengantisipasi kesukaran belajar mahasiswa

dalam bentuk tersebut,memberikan latihan bagi

mahasiswa,menyediakan ramgkuman,dan secara umum berorientasi

pada mahasiswa secar individual.

Ada berbagai cara dapat dilakukan dosen untuk mengatasi situasi

perkuliahan seperti itu salah satunya adalah dengan menyusun bahab

ajar bagi mahasiswa.Bahan ajar yang dirancangdan dikembangkan

berdasarkan prinsip-prinsip instruksional yang baik akan dapat

membantu mahasiswa dalam proses belajarnya,membantu dosen untuk

10
mengurangi waktu waktu penyajian materi dan memperbanyak waktu

bimbingan dosen bagi mahasiswa ,membantu perguruan tinggi dalam

menyelesaukan kurikulum dan mencapai tujuan instruksional dengan

waktu yang tersedia

4. Pembelajara yang berpusat pada mahasiswa/Student Centered Learning

(SCL)

a. Pengertian SCl

SCL adalah pembelajaran yang berpusat pada aktivitas belajar

mahasiswa,bukan hanya pada aktivitas dosen mengajar.

b. Pendekatan pembelajaran SCL

1). Small group discusstion

2).Role play & Simulation

3). Case study

4). Discovery Learning

5).Self directed learning

6).Cooperative Learning

7). Collaborative Learning

8).Contextual Instruktion

9).Project Based Learning

10).Problem based Learning and Inquiry

c. Peran dosen dalam SCL

1).bertindak sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran

2).mengkaji kompetensi mata kuliah yang perlu dikuasai mahasiswa

di akhir pembelajaran

11
3). Merancang strategi pembelajaran yang dapat menyediakan

beragam pengalaman belajar yang diperlukan mahasiswa dalam

rangka mencapai kompetensi yang dituntut mata kuliah

4).Membantu mahasiswa mengakses informasi,menatadan

memprosesnya untuk dimanfaatakan dalam memecahkan

permaslahan hidup sehari hari

d. Peran mahasiswa dalam pendekatan pembelajaran

1).Mengkaji kompetensi mata kuliah yang dapat dipaparkan dosen

2). Mengkaji strtegi pemebelajaran yang ditawarkan dosen

3). Membuat rencana pembelajaran untuk mata kuliah yang

diikutinya

4).Belajar secara aktif (dengan cara

mendengar,mambaca,menulis,diskusi,dan terlibat dalam pemecahan

masalah serta lebih penting lagi terlibat dalam kegiatan berfikir

tingkat tinggi.

C. Kendala dan Temuan di Lahan Praktik

Pada praktik pembelajaran microteaching ini,dimana mahasiswa tidak

memiliki kendala apapun dalam menjalankan praktik microteaching dan

tidak memiliki temuan di lahan praktik.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil praktik pembelajaran microteaching yang kami laksanakan

mulai tanggal 5 Oktober 2019 sampai 5 November 2019 di STIKES

Muhammadiyah Sidrap dapat kami sampaikan,bahwa :

1. Penulis dapat menbuat perencanaan pembelajaran dalam bentuk satuan

acara pembelajaran

2. Penulis dapat menyelenggarakan kegiatan mengajar di laboratorium

3. Penulis dapat memfasilitasi pengembangan keterampilan mahasiswa

DIV kebidanan yang melaksanakan praktik klinik

B. Saran

1. Bagi Mahasiswa

Lebih kreatif dalam melaksanakan kegiatan praktik klinik dengan

ataupun tanpa pembimbing,meningkatakan disiplin dalam

melaksanakan tugas,memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin

untuk mencapai perasat yang dihararpkan,serta meningkatkan

keterampilan dengan belajar dan praktik yang baik sesuai standar yang

berlaku

13
2. Bagi pendidikan

Dapat memberiksn bimbingsn secara terus-memnerus untuk

meningkatkan kemampuan mahasiswa dan mengevaluasi sejauh mana

mahasiswa dapat mencapai keterampilan yang diharapkan

3. Bagi tempat praktek

Memberikan kesempatan yang lebih luas kepada mahasiswa untuk

mengaplikasikan ilmu/teori yang didapat di sekolah guna meningkatkan

keterampilan yang mana nantinya dapat menjadi pengalaman yang

berharga bagi mahasiswa

14

Anda mungkin juga menyukai