Anda di halaman 1dari 31

“ CRITICAL BOOK REVIEW”

Mata Kuliah

“Rekayasa Industri”

Dosen Pengampu:

Dr. Sukarman Purba, ST., M.Pd

Disusun Oleh:

NAMA : RISTIANI APRILIA SIMANJUNTAK

NIM : 5192431005

KELAS : PTE A 2019

FAKULTAS TEKNIK

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjat kepada Tuhan Yang Maha Esa Atas berkat pertolongannya
bagi kita sehingga masih memberi kita nafas kehidupan sampai saat ini.

Sebagai seorang mahasiswa tugas kuliah merupakan suatu kewajiban yang harus
diselesaikan dengan sungguh-sungguh. Maka dari itu saya membahas tentang Critical Book
Review.

Maka dari itu saya juga berterimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah yang
telah memberikan kebebasan untuk memilih buku yang ingin saya critik

Segala kekurangan dan kelemahan kami dalam pembuatan Critical Book Review ini
saya mohon maaf, saya juga berharap Critical Book Review ini dapat digunakan sebagai
pembelajaran. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.

Medan, Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………… 1

1.1 Latar belakang ………………………………………………………………… 1

1.2 Tujuan …………………………………………………………………………. 2

1.3 Manfaat ………………………………………………………………………… 2

BAB II ISI BUKU ………………………………………………………………...... 3

2.1 Identitas buku …………………………………………………………………… 3

2.2 Ringkasan Buku ………………………………………………………………… 4

BAB III PEMBAHASAN …………………………………………………………... 18

3.1 Kelebihan buku ………………………………………………………………… 18

3.2 kelemahan buku ………………………………………………………………... 18

BAB IV PENUTUP ………………………………………………………………... 19

4.1 kesimpulan ……………………………………………………………………… 19

4.2 Saran ……………………………………………………………………………. 19

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………. 290

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknik Industri lahir sejak persoalan produksi. Persoalan produksi muncul pada zaman Pra
Yunani kuno, saat manusia menggunakan batu sebagai peralatannya. Alat-alat yang
digunakan mengalami perbaikan secara terus menerus. ini tidak lain hanya untuk
meningkatkan produktivitas pada persoalan produksi. Pengertian Teknik Industri menurut
HE (Institute of Industrial Engineering) adalah "Industrial Engineering is concernd with
the design, improvement, and installation of integrated system of people, materials,
information, equipment and energy. It draw upon specialized knowledge and skill in-the
mathematical, physical, and social science together with the prinsiples and method of
engineering analysis and design to specify, predict and evaluate the result to be obtained
from such system". Desain produk merupakan salah satu bidang ke ilmuan yang
terintegrasi dengan segala bentuk aspek kehidupan manusia dari masa kemasa.
Memadukan unsur khayal dan orientasi penemuan solusi untuk berbagai masalah yang
dihadapi manusia dengan menjembatani estetika serta teknologi yang masingmasingnya
dinamis dan memiliki pola tertentu dalam perkembangannya. Lingkup desain produk
dapat dikatakan hampir tidak terbatas, melingkupi semua aspek yang memungkinkan
untuk dipecahkan oleh profesi/ kompetensi ini. Namun demikian jika mengacu pada
perkembangan internasional, terdapat wilayah profesi yang tegas terdiri atas desain
produk, desain grafis, dan desain interior. Wilayah desain yang disebutkan ini wilayah
desain yang diletakkan pada bidang seni rupa. Berdasarkan pembagian wilayah desain
tersebut, desain produk merupakan salah satu dari wilayah desain yang ada.

1.2 Tujuan

Tujuan dari Critical Book Report ini yaitu mahasiswa dapat mengetahui apa itu Desain
Produk, Dan untuk apa diadakan desain produk.

1.3 Manfaat
- Untuk mengetahui apa itu Desain Produk
- Untuk mengetahui bagaimana Desain Produk
- Untuk mengetahui Program dari desain Produk

1
BAB II
ISI BUKU
2.1 Identitas Buku
- Buku Utama

Judul Buku : Pengantar teknik Industri

Penulis : Ir. Amri, Mt

Penerbit : Universitas Malikussalem

Tahun Terbit : 2014

Tempat terbit : Aceh

Jumlah Halaman : 143

- Buku Kedua

Judul Buku : Desain Produk Inovatif

Penulis : Alva Edi Tontowi

Penerbit : Gadjah Mada Universitas Press

Tahun Terbit : 2016

Tempat terbit : Yogyakarta

Jumlah Halaman : 256 halaman

ISBN : 978-602-386-069-2

2
2.2 Ringkasan Buku
A. Buku Pertama

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam pertemuan ini akan dipelajari bermacam-macam pandangan untuk memperoleh


pengetahuan tentang Latar belakang, pengertian dan ruang lingkup teknik industri sehingga
dapat membedakan teknik industri dengan displin ilmu lainnya. Pengertian dasar ini berguna
untuk mengikuti perkuliahan berikutnya tentang konsep perancangan sistem produksi. Teknik
Industri lahir sejak persoalan produksi. Persoalan produksi muncul pada zaman Pra Yunani
kuno, saat manusia menggunakan batu sebagai peralatannya.
A. Sejarah Teknik Industri
Adam Smith (The wealth of nations, 1776) mengemukakan konsep perancangan proses
produksi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga-tenaga kerja, merupakan
pendorong berdirinya disiplin Teknik Industri.
B. Pengertian Teknik Industri
Pengertian Teknik Industri menurut HE (Institute of Industrial Engineering) adalah
"Industrial Engineering is concernd with the design, improvement, and installation of
integrated system of people, materials, information, equipment and energy. It draw upon
specialized knowledge and skill in-the mathematical, physical, and social science
together with the prinsiples and method of engineering analysis and design to specify,
predict and evaluate the result to be obtained from such system"

BAB II PERANCANNGAN SISTEM PRODUKSI

A. Proses Perancangan
Tiga hal yang perlu diperhatikan sebagai pendekatan dalam merancang produk adalah
sebagai berikut:

1. Menarik pasar. Produk ditentukan oleh pasar dengan sedikit perhatian terhadap
keberadaan teknologi dan proses operasi. Jenis-jenis produk yang akan diproduksi
ditentukan melalui riset pasar atau umpan balik pelanggan.

2. Mendorong teknologi. Produk diperoleh dari teknologi produksi dengan sedikit


perhatian terhadap pasar. Penggunaan teknologi sangat dominan. Melalui penelitian
dan pengembangan serta operasi yang agresif, diciptakan produk yang memiliki
keunggul-an dan keuntungan alami dalam pasar.

3
3. Antar fungsional. Proses pengembangan produk tidak dapat di-lakukan dengan
menarik pasar atau mendorong teknologi, me-lainkan ditentukan oleh usaha antar
fungsi yang terkoordinasi, baik itu fungsi pemasaran, operasi, teknik dan fungsi
lainnya.

B. Proses Perancangan Produk


C. Pengembangan Teknologi

BAB III PENGAWASAN DAN PERENCANAAN OPERASI

A. Sistem Produksi
Definisi sistem produksi adalah suatu aktivitas untuk mengolah atau mengatur
penggunaan sumber daya (resources) yang ada dalam proses penciptaan barangbarang
atau jasa-jasa yang bermanfaat dengan melakukan optimasi terhadap tujuan perusahaan.

B. Peramalan

Secara garis besar terdapat tiga macam pengaruh yang dapat mengakibatkan
fluktuasi penjualan, yaitu :

1. Pengaruh Trend Jangka Panjang


Pengaruh trend jangka panjang menunjukkan perkembangan perusahaan dalam
penjualannya. Perkembangan tersebut bisa positif (Growth) maupun perkembangan
negatif (decline).

2. Pengaruh Musiman.
Perubahan volume penjualan atau permintaan juga dapat di-pengaruhi oleh musim.
Musiman merupakan permintaan tertentu yang terjadi setiap periode tertentu.
Pengaruh musim akan menyebabkab adanya fluktuasi penjualan yang tertentu dalam
satu tahun dan membentuk pola penjualan musiman.

3. Pengaruh Cycles Disebut juga pengaruh konjungtur. Pengaruh ini merupakan gejala
fluktuasi perekonomian jangka panjang. Pengaruh ini mungkin yang paling sulit
ditentukan bila rentangan waktu tidak diketahui atau akibat siklus tidak dapat
ditentukan.

4
C. Regresi Linear

Regresi linear merupakan prosedur-prosedur statistikal yang paling banyak digunakan


sebagai metoda peramalan, karena rclatif lebih mudah dipahami dan hasil peramalan
dengan metode ini lebih akurat dalam berbagai situasi

1. Rata-rata Bergerak Tunggal

Metode rata-rata bergerak tunggal merupakan metode yang mudah perhitungannya.

Pemulusan Eksponensial Tunggal

2. Metode eksponensial ada dua tujuan :

• Pertama untuk memperkenalkan metode ini secara luas kepada para akademisi
dan para praktisi secara meluas dan,

• Kedua untuk menunjukkan kebaikan dari metode ini secara teoritis

BAB IV PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS

Langkah-langkah Perencanaan Fasilitas


Terdapat dua hal pokok dalam perancangan fasilitas yaitu :

1. Perencanaan lokasi pabrik (plant location). Perencanaan lokasi pabrik harus


memperhatikan interaksi dengan sumber bahan baku, pelanggan dan fasilitas-fasilitas
pabrik lain yang terkait.
2. Perancangan fasilitas produksi yang meliputi perancangan struktur pabrik, perancangan
tata letak fasilitas dan perancangan sistem penanganan material.

BAB V OPERASIONAL RISET

A. Programa linear
Karakteristik-karakteristik yang biasa digunakan dalam persoalan programa linear
adalah sebagai berikut :
1. Variabel keputusan. Merupakan variabel yang menguraikan secara lengkap
keputusan-keputusan yang akan dibuat.

5
2. Fungsi tujuan. Fungsi tujuan merupakan fungsi dari variabel keputusan yang akan
dimaksimumkan (keuntungan) atau diminimumkan (kerugian).

3. Pembatas. Merupakan kendala yang dihadapi sehingga kita tidak bisa menentukan
harga-harga variabel keputusan secara sembarang.

4. Pembatas tanda. Pembatas yang menjelaskan apakah variabel keputusannya


diasumsikan hanya berharga non negatif atau berharga positif.
B. Transportasi
Transportasi mempunyai tujuan untuk mencari jalan yang paling murah dalam
mendistribusikan sejumlah tertentu suatu barang atau produk dari beberapa daerah yang
masing-masing mempunyai sejumlah kebutuhan tertentu pula dengan berpegang pada prinsip
biaya distribusi minimal.
C. Penugasan (Assignment)
Penugasan merupakan model transportasi dimana sejumlah m sumber ditugaskan kepada
sejumlah n tujuan (satu sumber untuk satu tujuan) sedemikian sehingga didapat ongkos total
minimum..

BAB VI MANAJEMEN FINANCIAL DAN EKONOMI TEKNIK

A. Akuntansi
Aspek Akutansi meliputi sebagai berikut:
a. Obyek kegiatan akuntansi adalah transaksi keuangan, yaitu peristiwa-peristiwa atau
kejadian-kejadian yang menyangkut perubahan aktiva, hutang dan modal yang
dinyatakan dalam satuan uang.

b. Kegiatan akuntansi terdiri dari pencatatan, penggolongan dan peringkasan dan


penyajian transaksi keuangan.

6
B. Harga Pokok Produksi dan Penjualan
Harga pokok produksi dan penjualan merupakan suatu catatan dari biaya material, biaya
tenaga kerja dan biaya overhead.
C. Analisa Break Even Point
Break Even Point adalah suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya
tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita rugi. Dengan kata lain pada keadaan
itu keuntungan dan kerugian sama dengan nol. Hal ini bisa terjadi apabila perusahaan
didalam operasinya menggunakan biaya tetap dan volume penjualan hanya cukup untuk
menutup biaya tetap dan variabel.

BAB VII PENGENDALIA KUALITAS STATISTIK

A. Definisi dan Sejarah Pengendalian Kualitas


Kualitas suatu produk diartikan sebagai derajat / tingkatan dimana produk atau jasa
tersebut mampu memuaskan keinginan dari konsumen (fitness for use).

Alasan-alasan mendasar pentingnya kualitas sebagai strategi bisnis adalah

1. Meningkatkan kesadaran konsumen akan kualitas dan orientasi konsumen yang kuat
akan penampilan kualitas.

2. Kemampuan produk.

3. Peningkatan tekanan biaya pada tenaga kerja, energi dan bahan baku.

4. Persaingan yang semakin intensif.

5. Kemajuan yang luar biasa dalam produktivitas melalui program keteknikan kualitas
yang efektif.
B. Konsep Dasar Pengendalian Kualitas Statistik
Pengendalian Kualitas Statistik adalah alat bantu manajemen untuk menjamin kualitas,
untuk kepentingan itu diperlukan uji statistik. Statistik adalah teknik-teknik untuk
mengumpulkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasikan data serta menarik
kesimpulan dengan memperhitungkan variasi di dalam data.

7
C. Rata-rata dan deviasi standar
Dalam penyajian data sering kali data tidak disajikan secara menyeluruh, tetapi sering
disajikan dalam bentuk nilai rata-rata dan standar deviasi (simpangan baku).
D. Peta Kontrol
Peta kontrol ditentukan juga untuk membuat batas-batas dimana hasil produksi
menyimpang dari mutu yang diinginkan. Selain penyimpangan kualitas, juga
banyaknya variasi suatu produk perlu diawasi. Makin besar varias: tentunya produk
kurang baik.
Macam dari variasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Variasi di dalam objek sendiri.


Sebagai contoh adalah, sebuah meja yang tingkat kehalusannya tidak sama
antara sisi atas dengan sisi samping, lebar meja sebelah kiri tidak sama
dengan sebelah kanan, dan sebagainya.
2. Variasi antar objek. Antara satu objek dengan objek lainnya yang diproduksi pada
saat yang sama terjadi variasi.
3. Variasi timbul dari perbedaan waktu produksi.

E. Sampling Penerimaan

Alasan diguna-kannya sampel pada inspeksi antara lain :

1. Dengan menggunakan sampel waktu untuk inspeksi relatif pendek. Untuk


mengontrol seluruhnya tidak mungkin dilakukan, kalau dilakukan inspeksi
dengan jumlah yang cukup besar memerlukan waktu yang lama.
2. Dengan menggunakan sampel biaya lebih murah. Jika mengontrol dengan
merusak produk, maka tidak mungkin merusak seluruh produk, sehingga
diperlukan beberapa sampel agar biaya yang ditanggung tidak terlalu mahal.
3. Lebih sedikit personel yang terlibat, bagi para pemasok dapat meningkatkan
kualitas.

BAB VIII TOTAL QUALITY MANAGEMENT

A. Definisi Total Quality Management

8
Total Quality Management (TQM). TQM merupakan sistem manajemen yang nengangkat
kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan
seluruh anggota organisasi

B. Sejarah Perkembangan Total Quality Management


Sejarah pengembangan dari konsep di atas dan tokoh-tokoh TQM dapat disebutkan di
bawah ini :
1. Pada tahun 1946 - 1950 adalah periode perintisan atau periode penelitian dan
penelaahan (Research and Study). Pada periode ini, yaitu pada bulan Juli 1950, Dr.
W. E. Deming menyampaikan seminar delapan hari mengenai kualitas pada para
ilmuwan, insinyur dan para eksekutif perusahaan Jepang.

2. Tahun 1951 - 1954 adalah periode pengendalian mutu statistik (Statistical Quality
Control). Pada bulan Juli 1954 diadakan seminar tentang manajemen pengendalian
mutu (Quality Control Mangement Seminar) dengan pembicara Dr. J. M. Juran.

3. Tahun 1955 - 1960 adalah periode pengendalian mutu secara sistematik. Kelompok
belajar pengendalian mutu (Quality Control Study Group,) memperkenalkan
pengendalian mutu menyeluruh dalam perusahaan (Company Wide Quality Control
atau CWQC).

4. Tahun 1961 sampai sekarang dikatakan sebagai periode peman-tapan dan


pengembangan (New Quality Creation). Pada tahun 1962, Prof. DR. Kaoru Ishikawa
memperkenalkan Gugus Kendali Mutu (Quality Control Circle).

C. Manfaat TQM
Penerapan TQM adalah hal yang sangat tepat agar dapat memperbaiki kemampuan
unsur-unsur tersebut secara berkesinambungan
 Prinsip dan Unsur TQM
Prinsip utama dalam TQM adalah sebagai berikut [33]:

1. Kepuasan pelanggan.
2. Respek terhadap orang
3. Manajemen berdasar fakta
4. Perbaikan Berkesinambungan
Sedangkan unsur utama dalam TQM adalah sebagai ber-ikut
9
1. Pelanggan
2. Obsesi terhadap kualitas
3. Pendekatan Ilmiah
4. Komitmen Jangka Panjang.
5. Kerja sama Tim (Teamwork)
6. Perbaikan sistem berkelanjutan.
7. Pendidikan dan Pelatihan.
8. Kebebasan yang terkendali
9. Kesatuan tujuan
10. Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
D. Faktor penghambat TQM
Kesalahan yang secara umum dilakukan pada saat dilakukan perbaikan kualitas dan
sering menimbukan kegagalan TQM antara
1. Kepemimpinan dan pendelegasian yang tidak baik.

2. Kerja sama tim yang kurang serasi.

3. Proses penyebarluasan (deployment).

4. Penggunaan pendekatan yang terbatas.

5. Harapan yang terlalu berlebihan dan tidak realistis.


E. Konsep Mengenai Pelanggan
Dalam konsep tradisional pelanggan adalah orang yang membeli dan memakai produk
suatu organisasi atau perusahaan.
F. Kepuasan Pelanggan
Terdapat beberapa metode atau cara untuk melakukan pemantauan atau pengukuran
terhadap kepuasan pelanggan antara lain :
1. Kotak saran.
2. Mempekerjakan orang berperan sebagai pembeli potensial (Ghost Shopping).
3. Analisa terhadap pelanggan yang berhenti membeli.
4. Survey kepuasan pelanggan

10
G. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
Untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan perlu diperhatikan langkahlangkah sebagai
berikut [33]:
a. Memperkirakan hasil
b. Mengumpulkan informasi
c. Menganalisis hasil
d. Memeriksa kesahihan (Validitas)
e. Mengambil tindakan
H. Quality Function Deployment (QFD)
Tujuan dikembangkannya konsep QFD adalah untuk menjamin bahwa produk yang telah
dihasilkan perusahaan memberikan kepuasan bagi pelanggan, dengan jalan memperbaiki
tingkat kualitas dan kesesuaian maksimal pada setiap tahap pengembangan produk..

B. Buku kedua

A. TERIMINOLOGI DESAIN
Desain merupakan suatu proses yang dapat dikatakan telah seumur dengan
keberadaan manusia di bumi. Hal ini sering tidak kita sadari. Akibatnya, sebagian
dari kita berpendapat seolah-olah desain baru dikenal sejak jaman modern dan
merupakan bagian dari kehidupan modern. Kata “Desain” yang sebenarnya
merupakan kata baru yang merupakan pengIndonesia-an dari kata design (bahasa
Inggris) tetap dipertahankan. Kata desain ini menggeser kata rancang bangun
karena kata tersebut tidak dapat mewadahi kegiatan, keilmuan, keluasan dan pamor
profesi atau kompetensi, (Sachari, 2000).

Pengertian desain dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan


konteksnya. Desain dapat juga diartikan sebagai suatu kreasi seniman untuk
memenuhi kebutuhan tertentu dan cara tertentu pula. Desain juga dapat merupakan
pemecahan masalah dengan suatu target yang jelas (Archer, 1965). Sedangkan
menurut Alexander (1963) desain merupakan temuan unsur fisik yang paling
objektif. Atau desain merupakan tindakan dan inisiatif untuk merubah karya
manusia (Jones, 1970).

11
Perkembangan selanjutnya pengertian desain amat bervariatif karena
tumbuhnya profesi ini diberbagai Negara. Salah satu tokoh yan mengevaluasi
pengertian desain adalah Bruce Archer, menurutnya desain adalah salah satu
bentuk kebutuhan badani dan rohani manusia yang dijabarkan melalui berbagai
bidang pengalaman, keahlian dan pengetahuan yang mencerminkan perhatian pada
apresiasi dan adaptasi terhadap sekelilingnya, terutama yang berhubungan dengan
bentuk, komposisi, arti, nilai dan berbagai tujuan benda buatan manusia.

Jika istilah ‘desain’ maknanya adalah ‘rencana’, maka ‘rencana’ adalah


bendanya (benda yang dihasilkan dalam proses perencanaan). Kegiatannya disebut’
merencana’ atau ‘mencananakan’. Pelaksananya disebut ‘perencana’, sedangkan
segala sesuatu yang berkaitan erat dengan proses pelaksanaan pembuatan suatu
rencana, disebut ‘perencanaan’. Jadi kata ‘mendisain’ mempunyai pengertian yang
secara umum setara dengan ‘merencana, merancang, rancang bangun, atau
merekayasa, yang artinya setara dengan istilah ‘to design’ atau ‘designing’ (Bahasa
Inggris). Istilah mendesain mempunyai makna: ‘melakukan kegiatan/
aktivitas/proses untuk menghasilkan suatu desain (Palgunadi, 2007).

Dengan demikian, pengertian desain selalu mengalami perubahan sejalan


dengan perkembangan peradaban manusia. Hal ini membuktikan bahwa desain
sebenarnya mempunyai arti yang enting dalam kebudayaan manusia secara
keseluhan, baik ditinjau dari usaha memecahkan masalah fisik dan rohani manusia,
maupun sebagai bagian kebudayaan yang memberi nilai-nilai tertentu sepanjang
perjalanan sejarah umat manusia.

Berdasarkan definisi tersebut diatas, jelas bahwa desain tidak sematamata


rancangan diatas kertas, tetapi juga proses secara keseluruhan sampai karya
tersebut terwujud dan memilki nilai. Desain memang tidak berhenti diatas ketas,
tetapi erupakan aktivitaspraktis yang meliputi juga unsure-unsur ekonomi, social,
teknologi dan budaya dalam berbagai dinamikanya.

Desain yang baik hanya diatas berhenti diatas ketas, tetapi erupakan
aktivitaspraktis yang meliputi juga unsure-unsur ekonomi, social, teknologi dan
budaya dalam berbagai dinamikanya. Desain yang baik hanya diatas kertas saja
hanya akan terjerumus semata-mata sebagai kebudayaan konsep belaka. Karena
betapapun juga desain yang baik adalah desain yang memenuhi kebutuhan

12
masyarakat. Disamping itu penerimaan masyarakat tersebut kepada suatu desain
haruslah kritis, karena tanpa unsure tersebut tidak akan terjadi pertumbuhan desain
yang sehat.

B. RUANG LINGKUP DESAIN PRODUK


Desain produk merupakan salah satu bidang ke ilmuan yang terintegrasi
dengan segala bentuk aspek kehidupan manusia dari masa kemasa. Memadukan
unsur khayal dan orientasi penemuan solusi untuk berbagai masalah yang dihadapi
manusia dengan menjembatani estetika serta teknologi yang masingmasingnya
dinamis dan memiliki pola tertentu dalam perkembangannya.

Desain produk merupakan terjemahan dari Industrial Design. Sebagian para


ahli menerjemahkan Industrial Design dengan desain produk. Sebagian yang lain
menerjemahkan dengan desain industri. Penerjemahan yang terakhir dirasa kurang
tepat, karena yang didesain bukanlah industrinya melainkan produknya. (Adhi
Nugraha,1989).

Dalam perkembangan selanjutnya profesi ini terbagi atas beberapa


kelompok kompetensi (mungkin juga dapat berkembang sejalan dengan
perkembangan jaman), yaitu: Desain produk peralatan , Desain perkakas
lingkungan , Desain alat transportasi, Desain produk kerajinan (Kriya)

Meski dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, namun secara umum


mendesain produk mempunyai mekanisme yang sama dalam berpikir kreatif dalam
perancangan sebuah produk, sehingga produk tersebut memenuhi nilainilai
fungsional yang tepat dan menjadi solusi bagi masalah yang dihadapi manusia
dengan tidak meninggalkan aspek kenyamanan user/pengguna melalui teknik-
teknik dan ketentuan-ketentuan tertentu dan pada akhirnya diteruskan menjadi
siklus hidup produk yang ditentukan oleh pola perancangan awal baik itu inovasi,
modifikasi maupun duplikasi.

Desain produk adalah pioner dan kunci kesuksesan sebuah produk


menembus pasar sebagai basic bargain marketing, mendesain sebuah produk
berarti membaca sebuah pasar, kemauan mereka, kemampuan mereka, pola pikir

13
mereka serta banyak aspek lain yang akhirnya mesti diterjemahkan dan
diaplikasikan dalam perancangan sebuah produk. Kemampuan sebuah produk
bertahan dalam siklus sebuah pasar ditentukan oleh bagaimana sebuah desain
mampu beradaptasi akan perubahan-perubahan dalam bentuk apapun yang terjadi
dalam pasar yang dimasuki produk tersebut, sehingga kemampuan tersebut
menjadi nilai keberhasilan bagi produk itu sendiri dikemudian hari. Dengan
krusialnya bentuk tanggup jawab seorang desainer produk industri dalam
perancangan sebuah produk, desainer produk harus memiliki pengetahuan dan riset
yang baik sebelum merancang sebuah produk, proses tersebut tidak ayal lagi
membutuhkan waktu yang kadang-kadang tidak singkat dalam perancangannya.
Ketajaman berpikir dan membaca peluang sangatlah dominan dalam menentukan
rating desainer tersebut. Sense dapatlah kita katakan begitu, terbentuk dari
pengalaman yang panjang dan ditempa berbagai aspek yang melingkupi dan
dihadapi sang desainer tersebut.

C. DESAIN PRODUK KERAJINAN


Desain produk kerajinan merupakan salah satu lingkup desain produk yang
mengkhususkan diri dalam pembuatan desain produk kerajinan. Kata ‘kerajinan’,
dalam istilah bahasa Inggris disebut ‘craft’, sedang dalam istilah Bahasa Indonesia
disebut ‘kria’, atau ‘kriya’ dalam bahasa Jawa, yang berarti: pekerjaan, hasil
pekerjaan, hasil pekerjaan tangan, keahlian, suatu benda (bisa juga berarti produk)
yang dihasilkan dari ketrampilan pekerjaan tangan dan dilandasi oleh kehalusan
rasa. (Palgunadi, 2007).

Istilah craft berarti keahlian, keprigelan, kebisaan. Dekat dengan istilah ini
dalam Bahasa Inggris dikenal istilah ‘craftman’, yang artinya: tukang, ahli, juru,
orang yang mempunyai ketrampilan, ahli. Istilah lain yang dekat adalah
‘craftmanship’, yang artinya: keahlian, ketrampilan.

Desain produk kerajinan merupakan desain yang berbasis kria, merupakan


terjemahan dari istilah ‘craft design’ dan dapat didefinisikan sebagai suatu karya
desain yang dilandasi (berbasis) prinsip-prinsip kria (craft) dalam proses
realisasinya. Benda/produk hasil desain produk kerajinan umumnya lebih
menitikberatkan pada nilai-nilai keunikan (uniqueness), estetika (keindahan), seni
(art), adiluhung, berharkat tinggi, khusus, khas, dan kehalusan rasa sebagai unsur

14
dasar. Sementara dalam pemenuhan fungsinya lebuh menekankan pada
pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis), misalnya:
bendabenda pakai, perhiasan, furnitur, sandang, dan sebagainya. Pemenuhan atas
fungsi yang bersifat nonfisik bisa dikatakan relatif kecil. Dalam sejumlah kasus,
ada kecenderungan menggunakan pola (pattern) atau bentuk (form, shape) yang
rumit (complicated), serta mungkin juga mengeksploitasi dan menerapkan ragam
hias (ornamen).

Benda-benda hasil produk kerajinan umumnya dibuat secara berulang, dan dibuat
dalam skala besar (mass product). Tentunya dibutuhkan persyaratanpersyaratan
tertentu yang harus dipenuhi dalam proses perancangannya yang sangat berbeda
dengan hasil produk yang bersifat eksklusif (hanya dibuat sebuah saja).

Desain produk kerajinan mengandung upaya mencari struktur dan material yang
tepat. Desain juga merupakan suatu proses , yaitu proses berfikir yang sistematis
untuk mencapai mutu hasil yang optimal. Dengan demikian bahwa pada
hakekatnya desain adalah mencari mutu yang lebih baik, mutu material, teknis dan
performansi, bentuk baik secara perbagian maupun secara keseluruhan. Secara
keseluruhan faktor-faktor tersebut meliputi:

1. Faktor Performansi
Suatu desain itu harus praktis, ekonomis, aman,sesuai dengan kondisi psikologis
dan fisiologis manusia (ergonomic) maka perlu mempertimbangkan:
a. Kenyamanan
b. Kepraktisan
c. Keselamatan/keamanan
d. Kemudahan dalam penggunaan
e. Kemudahan dalam pemeliharaan
f. Kemudahan dalam perbaikan
2. Faktor Fungsi
Suatu desain secara fisik dan teknis harus bekerja sesuai dengan fungsi yang
dituntut. Oleh karena itu perlu mempertimbangkan: Kelayakan, Kehandalan ,
Spesifikasi dari material , Strktur penggunaan atau system tenaga

15
3. Faktor Produksi
Desain harus memungkinkan untuk diproduksi sesuai dengan metode dan proses
yang tela ditentukan.

4. Faktor Pemasaran
Desain dapat dikatakan berhasil jika jangkauan pasar semakin luas dan masa
hidup atau design lifa dapat bertahan dalam waktu yang lama.

5. Faktor Kepentingan Produsen


Desain produk yang dihasilkan harus bertujuan menghasilkan keuntungan atau
laba, sehingga akan menjamin kelangsungan hidup produsen. Dengan demikian
perlu mempertimbangkan: Identitas Perusahaan & Status (swasta, pemerintah,
yayasan, dan lain-lain)

6. Faktor Kualitas Bentuk


Suatu desain harus dibuat sedemikian rupa agar menarik sehingga menimbulkan
kenikmatan estetis. Hal ini penting dalam meningkatkan cita rasa seseorang/
masyarakat/ konsumen. Untuk itu perlu diperhatikan:
a. Spirit dan gaya jaman
Spirit dan gaya jaman senantiasa menandai style suatu desain produk. Sebagai
contoh pada jaman terjadi gerakan seni dan kriya atau lebih dikenal dalam bahasa
Inggris sebagai art and craft movement ( suatu gerakan pada akhir masa revolusi
industri yang mementingkan komitmen kerja dan keindahan), yang menolak
estetika yang dihasilkan oleh produksi secara massal, karena dianggap sebagai
penyebab utama hilangnya keindahan individual. Pada gerakan ini, mesin
dianggap menghantui seni dari pertukangan (industri) karena barang yang
dikerjakan mesin sudah menjadi standarisasi sendiri.
a. Estetika dan Daya tarik
Desain tidak sekedar membuat struktur, konstruksi dan bentuk saja, sebagaimana
pendapat Plato dalam Bertram (1938) bahwa prinsip dalam pembuatan benda
dihubungkan dengan segi keindahan dan keserasian, yang merupakan faktor
penting dalam desain, karena sekuat apapun konstruksinya, sebagus apapun
bahannya, jika tidak memiliki sentuhan keindahan maka tidak akan diminati oleh
konsumen.
b. Penyelesaian detail dan finishing

16
Sebuah desain merupakan rencana yang akan diimplementasikan dalam karya
jadi.vJika sebuah produk dikerjakan secara serampangan akan terlihat tidak
profesional. Oleh karena itu setiap detail dari produk yang dihasilkan harus
dicermati secara seksama, karena kualitas suatu produk sangat tergantung dari
bagaimanan penyelesaian detail dan finishingnya tergarap dengan sempurna.
c. Pengolahan bentuk sesuai struktur dan karakter bahan Bentuk yang tercipta juga
sangat ditentukan oleh bahan yang digunakan. Setiap bahan memiliki
karakteristiknya masing-masing yang menjadi ciri khas dan pembeda dari bahan
lainnya. Setiap bahan pun membawa kesan dan citra tertentu.
d. Kombinasi dengan bahan lain
Kombinasi mengandung arti memadukan dua unsur atau bahan yang berbeda.
Dalam pembuatan desain produk sangat dimungkinkan adanya kombinasi bahan
yang akan menghasilkan suatu produk yang inovatif dan mengandung unsur
kebaruan dan keunikan (uniqueness).

Tahapan Pengembangan Produk


Berikut dibawah ini merupakan alur tahapan yang dilakukan oleh divisi Research &
Development untuk mengembangkan produk yang telah mereka hasilkan sebelumnya.

a. Ide yang bisa berasal dari berbagai sumber dari dalam perusahaan misalnya bagian
Riset dan Pengembangan dan dari luar melalui pemahaman perilaku konsumen, persaingan,
teknologi, pekerja, persediaan.
b. Kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk merealisasikan ide. Dengan melakukan
koordinasi dari berbagai bagian yang terkait di perusahaan yang bersangkutan.
c. Permintaan konsumen untuk menang dalam bersaing denga cara mengidentifikasi
posisi dan manfaat produk yang diinginkan konsumen melaului atribut tentang produk.
d. Spesifikasi fungsional: bagaimana suatu produk bisa berfungsi. Dengan melalui
identifikasi karakteristik engineering produk, kemungkinan dibandingkan dengan produk
dari pesaing.
e. Spesifikasi produk: Bagaimana produk dibuat? Melaui spesifikasi fisik
seperti ukuran, dimensi.

f. Review desain: Apakah spesifikasi produk sudah yang terbaik dalam


memenuhi kebutuhan konsumen?

17
g. Tespasar: Apakah produk memenuhi harapan konsumen? Untuk
memastikan prospek ke depannya melalui perjualan dalam jumlah besar.

h. Perkenalan di pasar dengan memproduksi secara masal untuk dipasarkan.

i. Evaluasi: untuk mengukur sukses atau gagal, karena apabila gagal


secara cepat bisa diganti produk lain.yang lebih menguntungkan.

Pengorganisasian Pengembangan Produk


Ada juga pendekatan yang terbaru yaitu dengan menggunakan tim yang dikenal
sebagai:

a. Tim Pengembangan Produk yang bertanggung tawab untuk


menterjemahkan permintaan pasar menjadi sebuah produk yang dapat mencapai keberhasilan
produk dalam arti dapat dipasarkan, dapat diproduksi dan mampu memberikan pelayanan.

b. Tim desain yang bertanggung jawab dalam membuat desain produk sesuai keinginan
konsumen dan sesuai dengan kemampuan perusahaan untuk memproduksinya.
c. Tim Rekayasa Nilai yang biasanya terbentuk dari gabungan semua unsure yang
terpengaruh yang dikenal dengan lintas fungsional sehingga pengembangan produk yang
lebih cepat dilakukan melalui kinerja simultan dari aspek yang beragam.
Manufacturability and Value Engineering
Adalah aktifitas yang menolong memperbaiki desain, produksi, pemeliharaan dan
penggunaan sebuah produk. Hal ini dilakukan dengan tujuan antara lain:

• Mengurangi kompleksitas produk.


• Standardisasi tambahan dari komponen.
• Perbaikan aspek fungsional produk.
• Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan.
• Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk.
• Desain yang tangguh

Isu-Isu Yang Berkaitan Dengan Desain Produk


Untuk mengembangkan system dan struktur organisasi yang efektif, maka ada
beberapa isu penting yang harus dipahami yaitu antara lain:

18
• Desain yang tangguh (Robust Design) adalah sebuah desain yang dapat diproduksi sesuai
dengan permintaan walaupun pad kondisi yang tidak memadai pada proses produksi.
• Desain Modular (Modular Design) adalah bagian atau komponen sebuah produk dibagi
menjadi komponen yang dengan mudah dapat ditukar atau digantikan.
• Computer Aided Design (CAD) adalah penggunaan sebuah computer secara interaktif untuk
mengembangkan dan mendokumentasikan sebuah produk.
• Computer Aided Manufacturing (CAM) adalah penggunaan teknologi informasi untuk
mengendalikan mesin.
• Realty Virtual Technology (RVT) adalah bentuk komunikasi secara tampilan dimana
gambar menggantikan kenyataan dan biasanya pengguna dapt menanggapi secara interaktif.
• Analisis Nilai (Value Analysis). Merupakan kajian dari produk sukses yang dilakukan
selama proses produksi.
• Desain Yang Ramah Lingkungan (Environtmentally Friendly Design). Merupakan
perancanagn produk yang telah memasukkan unsure kepekaan terhadap permasalan
lingkungan yang sangat luas pada proses produksi. Cara yang bisa dilakukan antara lain
dengan:
• Membuat produk yang dapat didaur ulang
a. Menggunakan bahan baku yang dapt di daur ulang.
b. Menggunakan komponen yang tidak membahayakan.
c. Menggunakan komponen yang lebih ringan.
d. Menggunakan energi yang lebih sedikit.
e. Menggunakan bahan baku yang lebih sedikit.

Aktivitas Brainstorming
Metoda curah pendapat (brain-storming) adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka
menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua peserta.
Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang ditanggapi (didukung, dilengkapi,
dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metoda ini, curah
pendapatorang lain tidak untuk ditanggapi. Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat
kompilasi pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya
kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mindmap) untuk

19
menjadi pembelajaran bersama. Berikut ini beberapa langkah dalam melakukan
brainstorming. Ada beberapa alasan mengapa brainstorming digunakan oleh suatu team
untuk menghasilkan ide, yaitu:

• Meningkatkan kepedulian dan partisipasi anggota team.


• Menghasilkan banyak ide dalam waktu yang relatif singkat.
• Mengurangi keinginan anggota Team untuk merasa paling mampu dalam memberi jawaban
yang benar.
• Mengurangi kemungkinan berkembangnya pemikiran negatif
diantara mereka. Meskipun hal ini telah di praktekan secara luas, namun jarang yang
mempergunakannya secara benar sehingga tidak dapat memperoleh manfaat maksimal.

Definisi dari brainstorming itu sendiri adalah praktek teknik konfrensi dimana sebuah
kelompok berupaya mencari solusi atas masalah tertentu dengan menghimpun semua ide
yang disumbangkan oleh para anggotanya secara spontan. Beberapa aturan brainstorming
adalah sebagai berikut:

− Peserta ditempatkan dalam situasi informal.

− Peserta didorong berlaku liar secara intelektual.

− Tidak boleh ada yang mengecam ide orang lain.

− Semakin tidak biasa atau gila idenya, semakin baik.

− Semakin banyak saran semakin baik.

− Ide-ide dapat digabungkan sampai berkali-kali.

− Semua ide dari peserta dibutuhkan.

− Semua peserta berstatus setingkat.

Berikut ini adalah beberapa langkah pembelajaran g yanmenggunakan metoda


brainstorming:

1. Pemberian informasi dan motivasi Pemberi materi menjelaskan masalah yang dihadapi
beserta latar belakangnya dan mengajak peserta untuk aktif menyumbangkan
pemikirannya.

20
2. Identifikasi
Pada tahap ini peserta diundang untuk memberikan sumbang saran pemikiran sebanyak-
banyaknya. Semua saran yang masuk ditampung, ditulis dan tidak dikritik. Pimpinan
kelompok dan peserta hanya boleh bertanya untuk meminta penjelasan. Hal ini agar
kreativitas peserta didik tidak terhambat.

3. Klasifikasi
Semua saran dan masukan peserta ditulis. Langkah selanjutnya
mengklasifikasikan berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati oleh kelompok.
Klasifikasi bisa berdasarkan struktur / faktor-faktor lain.
4. Verifikasi
Kelompok secara bersama melihat kembali sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap
sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahannya.
5. Konklusi (Penyepakatan)
Pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba menyimpulkan butir-butir alternatif
pemecahan masalah yang disetujui. Setelah semua puas, maka diambil kesepakatan terakhir
cara pemecahan masalah yang dianggap paling tepat. Brainstorming atau sumbang saran
memiliki tujuan untuk mendapatkan sejumlah ide dari anggota Team dalam waktu relatif
singkat tanpa sikap kritis yang ketat. Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh suatu Team
atau organisasi dengan melakukan teknik brainstorming, diantaranya adalah:
• Mengidentifikasi masalah.
• Mencari sebab-sebab yang mengakibatkan terjadinya masalah.
• Menentukan alternatif pemecahan masalah.
• Mengimplementasikan pemecahan masalah.
• Merencanakan langkah-langkah dalam melaksanakan suatu aktivitas.
• Mengambil keputusan ketika masalah terjadi.
• Melakukan perbaikan (improvements).

DOKUMENTASI PRODUKSI
Aktifitas dalam perusahaan diusahaan agar dapat terjadi kesinambungan maka perlu
dokumentasi yangmemadai, oleh karena itu dokumentasi produksi perlu sekali dilakukan

21
dalam program pengembangan produk. Adapun dokumentasi yang lazim dilakukan antara
lain:
1. Gambar Perakitan (Assembly Drawing) yaitu pandangan produk yang dilepas masing-
masing komponenya biasanya melalui gambar tiga dimensi atau isometris.
2. Diagram Perakitan (Assembly Chart) yaitu sebuah grafik sebagai jalan untuk
menerangkan bagaimana komponen mengalir menjadi sub perakitan dan akhirnya
menjadi produk jadi.
3. Lembar Rute (Route Sheet) yaitu merupakan daftar operasi yang dibutuhkan untuk
memproduksi komponen dengan bahan yang dirinci dalam bill of material.
4. Perintah Kerja (Work Order) yaitu sebuah instruksi untuk membuat sejumlah
kuantitas produk tertentu biasanya untuk jadwal tertentu.
5. Engineering Change Notices (ECN) yaitu sebuah perbaikan atau perubahan dari
gambar teknik atau bill of material.
6. Manajemen Konfigurasi (Configuration Management) yaitu suatu system dimana
sebuah produk direncanakan dan perubahan konfigurasi diidentifikasi secara akurat
sementara pengendalian dan pertanggung jawaban suatu perubahan tetap terjaga

LANGKAH MENDESAIN PRODUK

1. Identifikasi kebutuhan
2. Kumpulkan ide
3. Menyaring ide
4. Menganalisa ide tersaring
5. Menentukan ide yang paling mungkin
6. Persiapan pewujudan
7. Membuat sample dan diuji
8. Pengujian pasar
9. Produksi dan pemasaran dalam arti yang sesungguhnya
10. Purna jual dan evaluasi

22
SUMBER IDE / GAGASAN

A. INTERNAL
- Bagian penelitian
- Konsultan perusahaan
- Tenaga penjualan
- Peran aktif semua pihak

B. EKSTERNAL
- Kecenderungan pasar - Masukan pelanggan

- Pesaing - Peramalan

ALTERNATIF PILIHAN DALAM DESAIN PRODUK

1. Mengembangkan produk yang benar-benar baru


2. Penambahan produk yang telah ada (diversifikasi produk)
- Diverifikasi konsentrik
- Diverifikasi horizontal
- Diverifikasi konglomerat
3. Modifikasi desain produk yang telah ada
4. Mengembngkan produk lokal yang belum pernah ada
5. Meniru produk yang telah ada

CIRI DESAIN PRODUK YANG HANDAL

1. Memiliki perkiraan umur / lama penggunaan yang baik


2. Mampu berfungsi untuk penggunaan normal maupun ekstrim
3. Tidak terlalu bergantung pada komponen kritikal
4. Ketergantungan kerusakan pada salah satu bagian sangat kecil
5. Seberapa komponen yang rusak dapat diperbaiki
6. Mudah perawatannya

23
C. Buku Pembanding
Desain Struktural
Desain struktural adalah desain yang mengandung unsur–unsur seperti garis, bentuk,
ukuran, warna dan tekstur, value dari suatu benda. Desain tersebut dapat berbentuk benda
yang memiliki tiga dimensi maupun dalam bentuk gambar dari suatu benda. Desain
struktural menunjukkan bagaimana suatu benda itu dikonstruksikan dan bagaimana benda
tersebut memenuhi fungsinya. Hal itu menunjukkan bagaimana unsur-unsur seperti garis
dan bentuk berhubungan satu dengan yang lainnya. Keberhasilan suatu benda apabila
tercapai kriteria fungsi atau keguanaan dan tujuannya dengan bentuk yang sederhana.
Bentuk yang wajar dan penampilan yang sederhana memiliki keindahan visual yang besar
dan tidak pernah membosankan. Desain struktural bisa juga dalam bentuk benda lenan
rumah tangga, busana atau benda–benda yang ada disekeliling kita. Desain struktural
dibuat hendaknya disesuaikan dengan fungsinya. Desain struktural (structural design)
pada busana disebut juga dengan siluet busana (silhoutte) yang merupakan bentuk dasar
dari busana. Siluet adalah garis luar dari suatu pakaian, tanpa bagianbagian atau detailnya
seperti lipit, kerut, kelim, kup dan lain-lain. Namun jika detail ini ditemukan pada desain
struktur fungsinya hanyalah sebagai pelengkap atau sebagai dekorasi. Siluet atau garis
juga menunjukkan suatu bentuk dari sebuah pakaian yang dapat memberikan suatu
karakter mode yang unik, siluet merupakan bentuk dasar dari pakaian yang akan timbul
dari zaman ke zaman dengan berbagai variasi berubah-ubah sesuai selera dan trend mode
pada zamannya.

Langkah-langkah pembuatan gambar desain struktural atau benda adalah sebagai berikut:
1. Membuat rancangan sketsa gambar desain struktural berupa benda yang terdapat
disekitar seperti vas bunga, kotak pensil, pada kertas sketsa atau HVS (ingat
rancangan gambar harus sesuai dengan kegunaan).
2. Apabila gambar rancangan bendanya telah bagus, siap dikutip pada kertas HVS
dengan menggunakan meja pengutip gambar atau dapat pula dengan bantuan kaca
jendela yang menghadap sinar matahari, mengutip gambar dengan tepat sesuai
gambar rancangan.
3. Setelah gambar rancangan benda di kutip dengan benar, gambar desain diselesaikan
dengan pensil warna.

24
4. Garis siluet dari gambar rancangan benda yang sudah dikutip dengan baik dan benar
tadi diselesaikan dengan pensil warna yang lebih tua.
5. Perhatian, untuk menyelesaikan garis siluet, ujung pensil harus selalu runcing.

6. Menyiapkan area kerja di tempat kegiatan belajar sesuai peraturan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3),

7. Menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan belajar menggambar desain

8. Membuat gambar benda yang terdapat di lingkungan sekitarmu seperti vas bunga,
kotak pensil, tas sekolah dan lain-lain pada kertas gambar, diselesaikan dengan pensil
warna 4. Waktu 3 x 45 menit

Pengertian Desain Hiasan

Desain Hiasan ialah suatu rancangan gambar yang diciptakan untuk diterapkan sebagai
hiasan pada benda pakai atau benda lainnya yang bersifat dekoratif. yang dimaksud dengan
benda pakai adalah lenan rumah tangga dan busana, termasuk benda untuk hiasan yang
bersifat dekoratif seperti taplak meja, hiasan dinding, sarung bantal kursi dan lain-lain.

25
BAB III

PEMBAHASAN

Dari materi buku diatas ada beberapa kelebihan dan kekurangan, diantaranya yaitu:

3.1 Kelebihan:
- Buku Utama
 Pada tampilan depan buku/cover buku sesuai dengan Yang ada Dijudul Buku
 Pada materi pembahasan isi buku menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan
dipahami.
 Tulisan Ynag mudah dipahami

- Buku Pembanding
 Memiliki bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh pembaca
  Menyediakan contoh atau pemahaman dalam setiap materi
 Memberikan maksud pemahaman dengan jelas
 Menggunakan kosa kata yang mudah dipahami

3.2 Kelemahan:
- Buku Utama
 Pada materi isi buku ada beberpa kekurangan ialah dimulai dari cover buku,
sebaiknya diberikan warna yang menarik minat untuk membaca buku.
 Materi pembahasannya sebaiknya harus banyak membahas lebih banyak lagi Dari
para ahli

- Buku Pembanding
 Adanya pengulangan kalimat pada mmateri selanjutnya
 Sampul yang kurang menarik

26
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Teknik Industri menurut HE (Institute of Industrial Engineering) adalah "Industrial


Engineering is concernd with the design, improvement, and installation of integrated
system of people, materials, information, equipment and energy. It draw upon specialized
knowledge and skill in-the mathematical, physical, and social science together with the
prinsiples and method of engineering analysis and design to specify, predict and evaluate
the result to be obtained from such system". Pada isi materi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa Desain merupakan suatu proses yang dapat dikatakan telah seumur
dengan keberadaan manusia di bumi. Desain produk adalah pioner dan kunci kesuksesan
sebuah produk menembus pasar sebagai basic bargain marketing, mendesain sebuah
produk berarti membaca sebuah pasar, kemauan mereka, kemampuan mereka, pola pikir
mereka serta banyak aspek lain yang akhirnya mesti diterjemahkan dan diaplikasikan
dalam perancangan sebuah produk. Desain Hiasan ialah suatu rancangan gambar yang
diciptakan untuk diterapkan sebagai hiasan pada benda pakai atau benda lainnya yang
bersifat dekoratif. yang dimaksud dengan benda pakai adalah lenan rumah tangga dan
busana, termasuk benda untuk hiasan yang bersifat dekoratif seperti taplak meja, hiasan
dinding, sarung bantal kursi dan lain-lain.

4.2 Saran

Dari hasil kesimpulan diatas materi yang dibahas berkaitan dengan mata kuliah rekayasa
industri, buku ini bagus buat para pemula yang mau belajar tentang desain produk, karena
dapat membuka wawasan kita.

27
DAFTAR PUSTAKA

Amri, Ir. Pengantar teknik Industri. Universitas Malikussaleh. Aceh: 2014

Tontawi A.E, 2016. Dsain Produk Inovatif & Inkubasi Bisnis Kompetitif. Gadjahmada
Universitas Press. Yogyakarta

28

Anda mungkin juga menyukai