Anda di halaman 1dari 15

KEWIRAUSAHAAN ISLAM

Oleh Kelompok 5

MAYA ARDIANA : 19 33 012


NIA SYAFIRA DEFREES : 19 33 015
LA ODE WAHYUDIN : 19 33 039

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH (S1)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) WAKATOBI


2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Atas terselesainya makalah ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bahasana SE selaku dosen pembimbing
mata kuliah Kewirausahaan
Penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak kekeliruan dan
kekurangan yang menyebabkan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dari pembaca yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis atas terbentuknya makalah ini,
semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Wangi wangi

ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................4

A. Latar Belakang.........................................................................................4

B. Rumusan Masalah...................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................6

A. Pengertian Kewirausahaan Islam............................................................6

B. Maksud dan tujuan kewirausahaan..........................................................7

D. Langkah-langkah menjadi wirausahawan yang sukses.........................11

E. Bagaimana berfikir kreatif dan inovatif.................................................11

BAB III PENUTUP......................................................................................14

A. Kesimpulan............................................................................................14

B. Saran14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ajaran Islam mencakup seluruh aspek kehidupan manusia sebagaimana
firman Allah Swt yang artinya “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam
sebagai agama bagimu”. (QS. Al-Maidah 5 : 3). Oleh karenanya Islam adalah
sebuah aturan, norma, pola hidup yang melingkupi kehidupan manusia dan
menjadi pedoman dalam mengarungi kehidupannya yang selanjutnya pedoman itu
dijabarkan dalam fiqih Islam. Sedang fiqih itu sendiri adalah suatu pola hidup
yang ditawarkan Islam dalam bentuk pemahaman secara mendalam terhadap
hukum dan ketentuan Allah untuk diaplikasikan dalam kehidupan manusia.
Adapun kewirausahaan dalam disiplin ilmu fiqh merupakan bagian
pembahasan mu'amalah. Sedangkan perdagangan adalah bahagian dari kegiatan
kewirausahaan. Bila kita berbicara tentang kewirausahaan menurut pandangan
Islam, maka rambu- rambu yang harus diperhatikan dalam kegiatan ini adalah
teori-teori yang telah di gambarkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah sebagai
norma dan etika dalam berwirausaha khususnya dalam perdagangan.
Islam juga mengajarkan bagaimana manusia itu giat dalam menjalani
aktifitas dan semangat bekerja keras untuk mencari nafkah dan menjawab
kebutuhan sehari-hari. Allah SWT, menyeru manusia untuk bertebaran di muka
bumi untuk menuntut karunia Allah, dalam hal ini maksudnya adalah rezki Allah.
Bahkan Rasulullah pun sangat menganjurkan kepada ummatnya untuk giat dalam
bekerja. Tidak sedikit hadits Rasulullah yang menegaskan tentang hal itu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian kewirausahaan?
2. Apa maksud dan tujuan kehirausahaan?
3. Bagaimana membangun membangun mental dan jiwa wirausaha muslim?
4. Apa langkah-langkah menjadi wirausaha yang sukses?
5. Bagaimaman berfikir kreatif dan inofatif

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengertian kewirausahaan.
2. Untuk mengetahui apa maksud dan tujuan kehirausahaan.
3. Untuk mengethui bagaimana membangun membangun mental dan jiwa
wirausaha muslim.
4. Untuk mengetahui apa langkah-langkah menjadi wirausaha yang sukses.
5. Untuk mengetahui bagaimaman berfikir kreatif dan inofatif.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan Islam


Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa
Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.
Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan. 1 Kata entrepreneurship
sendiri sebenarnya berawal dari bahasa Prancis yaitu „entreprende yang berarti‟
petualang, pencipta, dan pengelola usaha.
Kewirausahaan adalah segala aktivitas bisnis yang diusahakan secara
perniagaan dalam rangka memproduksi suatau barang atau jasa dengan jalan tidak
bertentangan dengan syariat. Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan
merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Definisi tersebut secara lebih luas dikemukakan oleh Hisrich dalam
Suryana, yang mengatakan bahwa kewirausahaan adalah proses penciptaan
sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan
usaha, diikuti penggunaan uang, fisik, risiko, dan kemudian menghasilkan balas
jasa berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi. Sementara itu, Zimmerer
mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan
inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan (usaha).
Kewirausahaan adalah segala aktivitas bisnis yang diusahakan secara
perniagaan dalam rangka memproduksi suatau barang atau jasa dengan jalan tidak
bertentangan dengan syariat. Masykur Wiratmo dalam buku Pengantar
Kewiraswastaan Kerangka Dasar Memasuki Dunia Bisnis mengungkapkan
definisi kewirausahaan sebagai proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya
dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul risiko finansial,
psikologi, dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa finansial dan
kepuasan pribadi. Kewirausahaan dalam pandangan Islam merupakan aspek
kehidupan yang dikelompokkan kedalam masalah mu amalah, yaitu masalah yang

3
berkenaan‟ dengan hubungan yang bersifat horizontal antar manusia dan tetap
akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.

B. Maksud dan tujuan kewirausahaan


1. Tujuan kewirausahaan
a. Meningkatkan jumlah wirausaha berkualitas
Ketika seseorang berwirausaha, tentunya ia membutuhkan sumber daya
manusia yang dapat membantunya meningkatkan kualitas dari usahanya. Dengan
memberdayakan sumber daya manusia, tidak hanya dapat meningkatkan
pencapaian usaha, juga dapat melatih sumber daya manusia tersebut menjadi
calon wirausaha yang berkualitas. Dengan begitu, ketika ia telah mempunyai
usaha sendiri, bukan tidak mungkin ia menjadi seorang wirausaha yang sukses,
sehingga jumlah wirausaha berkualitas semakin bertambah.
a. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat untuk berwirausaha dengan
tangguh dan kuat
Seorang wirausahawan yang sukses, tentunya akan membuat masyarakat
tergerak dan sadar untuk mencoba berwirausaha, sekaligus memahami pentingnya
pengertian wirausaha. Masyarakat akan berusaha untuk mencari tahu tips dari
wirausahawan tersebut dalam menjalankan usaha hingga berhasil mencapai
kesuksesan. Masyarakat akan paham bahwa mereka harus berusaha dengan kuat
dan tangguh dalam menjalankan usahanya jika ingin mencapai kesuksesan.
b. Memajukan dan Menyejahterakan Masyarakat
Usaha yang sukses dan semakin besar, tentunya semakin banyak
membutuhkan sumber daya manusia. Dengan memberdayakan masyarakat sekitar
tempat usaha, hal tersebut dapat memberikan lapangan pekerjaan sekaligus
mengurangi jumlah pengangguran. Dan dengan mempunyai pekerjaan yang tetap,
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.
c. Membudayakan perilaku, sikap, semangat, dan kemampuan wirausaha di
masyarakat
Jika di masyarakat terdapat wirausaha yang sukses, bukan tidak mungkin
hal tersebut akan menggugah semangat masyarakat di sekitar untuk mencoba
berwirausaha. Tidak hanya semangat, masyarakat juga akan belajar untuk

4
berperilaku dan bersikap layaknya seorang wirausahawan yang sukses jika ingin
meraih keberhasilan dalam usahanya. Dengan begitu, seorang wirausahawan
dapat menularkan rahasia suksesnya kepada masyarakat mulai dari pengertian
wirausaha.
2. Manfaat wirausaha
Tujuan wirausaha tersebut jika dijalankan dengan baik, maka akan
memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. Berikut ini beragam
manfaat dari wirausaha yang bisa didapatkan oleh para pelaku usaha ataupun
masyarakat sekitar.
a. Membuka lowongan pekerjaan
Seseorang yang memulai untuk berwirausaha, tentunya memerlukan
sumber daya manusia yang dapat membantunya meningkatkan hasil usaha.
Dengan semakin banyaknya wirausaha, hal tersebut berarti membuka lowongan
pekerjaan dan mampu menambah daya tampung pekerja. Semakin banyaknya
lowongan pekerjaan yang dibuka, hal tersebut akan membantu pemerintah dalam
mengurangi jumlah pengangguran di masyarakat.
b. Generator pembangun kesejahteraan lingkungan
Seseorang yang berwirausaha, secara tidak langsung ia akan
membangkitkan semangat lingkungan di sekitarnya untuk ikut menyejahterakan
kehidupan masyarakat. Di lingkungan sekitar akan tumbuh sikap untuk terus
berusaha semaksimal mungkin guna mendapatkan kesuksesan yang diinginkan.
Dengan semakin banyak yang sukses, pembangunan di masyarakat dapat terus
ditingkatkan.
c. Memberi contoh ketekunan, kerja keras, dan berkepribadian unggul
Seorang pemilik usaha yang sukses akan memberikan contoh baik untuk
lingkungan sekitarnya, yakni menumbuhkan semangat kerja keras, berusaha
dengan tekun, dan mempunyai kepribadian yang unggul. Dengan begitu,
masyarakat dapat melatih dirinya menjadi lebih baik lagi dan berusaha mencontoh
apa yang telah dicapai oleh wirausahawan tersebut.
d. Mendidik karyawan menjadi mandiri, tekun, disiplin, dan jujur dalam
bekerja.

5
Seorang wirausahawan yang sukses dapat menularkan semangat
kemandirian dan ketekunan dalam bekerja untuk meraih kesuksesan. Tentunya,
semangat tersebut harus dibarengi dengan rasa disiplin dan kejujuran, sekaligus
betul-betul memahami pengertian wirausaha yang sebenarnya.
D. Membangun mental dan jiwa wirausaha muslim
Seorang wirausaha juga harus memberikan kepercayaan kepada rekan mitra
kerjanya agar tumbuhnya saling percaya dapat memberikan peluang yang besar,
wirausaha harus selalu berpikir positif dari pada berpikir negative. wirausaha tidak
boleh selalu menunda dalam setiap kegiatan yang ada saat itu karena sangat
berpengaruh sekali dalam usahanya, seorang wirausaha harus segera dan buru-
buru mengambil dan mencari peluang agar tidak kedahuluan pesaingnya, seorang
wirausaha juga harus selalu sigap dalam mencari informasi tentang bisnis agar
bias membaca peluang pasar, maka sangatlah penting sekali seorang wirausaha itu
selalu meningkatkan daya pikir mereka agar tidak terpuruk karena semakin
majunya teknologi.
1. Bangkitkan jiwa rasa ingin tahu
Rasa keingintahuan sangatlah penting untuk menunjang pengetahuan anda.
Pernah mengalami kejadian dimana anda tidak tahu kemudian akhirnya anda tidak
jadi melakukannya, seperti itulah pentingnya sebuah pengetahuan. Dalam dunia
bisnis, ada banyak hal yang perlu anda pelajari, meningkatkan pengetahuan
dengan mempelajari bisnis akan meningkatkan mental anda juga, dengan mental
bisnis yang meningkat, jelas akan membuat anda semakin percaya diri. Seperti
halnya ketika anda akan melakukan ujian, dimana malam sebelumnya anda sudah
belajar, ketika ujian datang pasti anda akan lebih percaya diri. Dengan rasa ingin
tahu yang tinggi, anda tidak akan merasa malas dan bosan dalam mempelajari
bisnis, khususnya bisnis di industri yang anda targetkan, dengan begitu anda akan
memiliki amunisi yang benar-benar sakti mandraguna.
2. Berani mencoba
Punya pengetahuan dan keahlian tapi gak berani mencoba, lah bagaimana
mau sukses kalau begitu? Secanggih-canggihnya smartphone yang anda miliki,
jika tidak digunakan maka anda juga tidak bisa merasakan kecanggihannya. Maka

6
dari itu, jika anda memiliki kemampuan, keahlian, atau ide bisnis, cobalah untuk
merealisasikannya. Jangan pernah berpikir bahwa anda dapat meraih kesuksesan
tanpa kesusahan, dengan keberanian untuk mencoba akan membangun mental
bisnis anda untuk mencapai kesuksesan yang anda impikan selama ini.
3. Jangan takut mengambil resiko
Resiko merupakan bagian dari sebuah bisnis, anda harus memahami bahwa
di setiap bisnis pasti memiliki resikonya sendiri. Jangan pernah mengharapkan
bahwa anda akan terhindar dari resiko ketika ingin menjalani bisnis. Jadi intinya,
beranilah untuk melawan resiko yang menghadang, jangan merasa minder jika
anda sedang menghadapi resiko yang besar, karena disitulah mental bisnis anda di
bangun. Perlu anda pahami, ketika anda tidak berani mengambil sebuah resiko,
disitulah sebenarnya anda kehilangan peluang untuk sukses, karena kesuksesan itu
selalu beriringan dengan resiko.
4. Berfikir positif
“Pikiran dan ucapan adalah sebuah doa”, begitulah ucapan orang tua jawa.
Pepatah dan nasihat tersebut memang benar adanya. Berpikiran positif merupakan
hal pokok dalam memulai segalanya, daripada berpikiran negative yang hanya
akan meredupkan semangat, membenamkan ide, dan mencegah anda bertindak,
lebih baik anda berpikir positif yang akan membuat anda tambah semangat, dan
menjernihkan pikiran, sehingga anda akan lebih yakin dalam menjalani bisnis
5. Semangat membara
Semangat yang tinggi sangat anda perlukan dalam membangun mental
bisnis yang kuat, karena dengan semangat secara otomatis anda juga akan
memiliki daya dongkrak yang kuat dalam melakukan segala aktivitas bisnis anda.
Selain itu, semangat juga akan membuat anda melakukan aktivitas dengan cara
yang lebih efektif dan efisien, bandingkan jika anda melakukan aktivitas dengan
semangat yang lesu, pasti tidak akan maksimal dan merasa gampang capek
sehingga efektivitas dan efisiensi kurang bagus.
6. Terus mencoba
salah satu cara membangun mental bisnis yang kuat adalah dengan terus
mencoba, mencoba, dan mencoba, artinya jangan menyerah dan lapang dada

7
ketika anda menghadapi ketidakberhasilan karena itu bukanlah suatu kegagalan,
namun jalan yang perlu anda lalui sebelum mencapai suatu keberhasilan.
Menyikapi suatu ketidakberhasilan dengan lapang dada akan lebih baik daripada
di sikapi dengan marah-marah, marah karena ketidakberhasilan tidak akan
menghasilkan apa-apa dan hanya akan memperkeruh keadaan. Lapang dada lah,
bersabarlah, sehingga pikiran anda jernih, dengan begitu solusi terbaik akan
muncul
7. Tingkatkan spiritualitas religius
Mental yang kuat adalah mental yang tahan banting, namun hati juga harus
merasakan suatu kenyamanan, karena itulah suatu spiritualitas religius sangat
diperlukan. Macam-macam kegiatan spiritualitas yang dapat anda jalankan seperti
beribadah, berdoa, bersedekah, atau ibadah lainnya sesuai dengan agama anda.
Ada pepatah yang mengatakan “tanpa agama, anda akan buta”, sehingga kita
memang memerlukan sebuah kegiatan keagamaan untuk meningkatkan mental
kita, membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta mengontrol diri
sendiri agar tetap berjalan di jalan yang positif dalam menjalankan bisnis.

D. Langkah-langkah menjadi wirausahawan yang sukses


1. Mulailah dari mimpi dan imajinasi
2. Mencintai produk atau servis yang ditawarkan
3. Antusiasme dan keuletan
4. Pelajari dasar-dasar bisnis
5. Berani mengambil resiko
6. Mencari masukan dan nasehat tanpa mengabaikan kata hati
7. Lakukan komunikasi dengan baik
8. Kerja keras Entrepreneur
9. Menjalin relasi
10. Berani menghadapi kegagalan

8
E. Bagaimana berfikir kreatif dan inovatif
Untuk wirausaha agar menjadi seorang wirausaha yang kreatif dan inovatif
perlu memahami secara mendalam pengertian kreativitas dan inovasi. Perlu
dipahami bahwa kreativitas dan inovasi itu bukan mistik, bukan keturunan atau
genetic.
Kreativitas dan inovasi dapat dipelajari dan diajarkan, sama halnya dengan
kewirausahaan. Kreativitas adalah cara berpikir untuk menghasilkan sesuatu yang
baru atau menghasilkan gagasan-gagasan/ide-ide baru. Tingkat kebaharuannya
menunjukkan tingkat/kualitas kreativitas yang dimilikinya. Gagasan-gagasan/ide-
ide baru itu belum memberikan manfaat nyata, akan tetapi potensial untuk
dikembangkan menghasilkan manfaat nyata. Gagasan-gagasan baru dapat berasal
dari gagasan-gagsan yang sudah ada, atau yang belum ada sebelumnya, dapat juga
berasal dari calon konsumen/pembeli dari kemajuan-kemajuan teknologi.
Kewajiban seorang wirausaha dengan kemampuan berpikirnya yang
dinamis dapat menghasilkan gagasan- gagasan/ide-ide baru dari berbagai sumber
bagi perusahaan yang akan dikembangkannya. Gagasan-gagasan/ide baru itu
untuk menghasilkan manfaat harus dievaluasi baik secara teknis, yaitu
kemungkinan dihasilkan secara efisien dan efektif dengan sumber daya yang
dimilikinya. dan dievaluasi dari aspek komersial sejauhmana gagasan-
gagasan/ide-ide baru itu dapat menghasilkan manfaat bagi calon-calon customer,
sehingga akan menghasilkan aliran penerimaan.
Apabila gagasan-gagasan itu lolos dari evaluasi tersebut, maka gagasan itu
menjadi invensi/penemuan dan apabila ditindak lanjuti menjadi inovasi. Seorang
wirausaha adalah seorang manager dan owner sekaligus. Oleh karena itu yang
pertama-tama harus kreatif dan inovatif adalah wirausahanya sendiri dan
menyebarkan sifat kreatif dan inovatif kepada karyawannya. Kemudian
membangun struktur organisasi yang kondusif untuk berkembangnya kreativitas
dan inovasi. Ada dua hal yang harus diperhatikan oleh calon wirausaha, atau
wirausaha yang sudah jadi, agar menjadi wirausaha yang kreatif dan inovatif.
Pertama, dapat memahami kiat-kiat/seni untuk menjadi kreatif dan inovatif, kedua
menguasai ketrampilan untuk menjadi wirausaha kreatif dan inovatif. Kiat-kiat

9
yang harus dimiliki dan diinternalisasikan untuk menjadi wirausaha kreatif,
seorang calon wirausaha :
a. Harus memiliki sifat-sifat keterbukaan terhadap pengalaman.
b. Harus memiliki sifat memperhatikan sesuatu dan peduli akan perkembangan
lingkungan.
c. Harus mencoba melihat sesuatu dengan cara lain, mengubah sesuatu yang
negatif menjadi sesuatu yang bersifat positif.
d. Harus memiliki sifat keingintahuan.
e. Dapat menerima perbedaan pendapat dan mempunyai kemampuan untuk
mengrekonsialisasikan
f. Mempunyai sifat toleransi terhadap ketidakpastian dan kegagalan.
g. Percaya diri, kemandirian dalam mempertimbangkan , berpikir dan bertindak.
h. Memiliki perilaku ingin lepas dari hal-hal yang bersifat rutin/standar.
i. Memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan risiko dan cara
mengantisipasi risiko.
Harus diperhatikan ungkapan: “Creativity Favors Prepared Mind”.
Persiapan yang baik akan menghasilkan gagasan yang terbaik. Karena kreativitas
dan inovasi itu merupakan kebutuhan untuk suatu perusahaan. Maka diperlukan
sikap-sikap wirausaha/manajer yang mendorong penciptaan budaya kreatif dalam
organisasi, yaitu :
a. Sikap seorang wirausaha/ manajer harus menganggap kreativitas dan inovasi
itu merupakan suatu kebutuhan.
b. Dituntut supaya ada komunikasi dua arah antara wirausaha /manajer dengan
karyawan.
c. Sikap seorang wirausaha/manajer, menghindari menjadi “Creativity
Killer/pembunuh kreativitas, penekan bawahan yang kreatif. Harus
membiasakan memberikan penghargaan kepada karyawan-karyawan yang
kreatif.
d. Harus menciptakan struktur organisasi yang terbuka, untuk usulan-usulan
kreatif baik yang berasal dari bawahan, maupun dari atas/sejawat.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa
Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.
Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan. 1 Kata entrepreneurship
sendiri sebenarnya berawal dari bahasa Prancis yaitu „entreprende yang berarti‟
petualang, pencipta, dan pengelola usaha.
Kewirausahaan adalah segala aktivitas bisnis yang diusahakan secara
perniagaan dalam rangka memproduksi suatau barang atau jasa dengan jalan tidak
bertentangan dengan syariat.
Adapun kewirausahaan dalam disiplin ilmu fiqh merupakan bagian
pembahasan mu'amalah. Sedangkan perdagangan adalah bahagian dari kegiatan
kewirausahaan. Bila kita berbicara tentang kewirausahaan menurut pandangan
Islam, maka rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam kegiatan ini adalah
teori-teori yang telah di gambarkan dalam Al-Quran dan As- Sunnah sebagai
norma dan etika dalam berwirausaha khususnya dalam perdagangan.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, penulis mengarapkan kritik atau
saran dari pembaca, untuk menbangun kesempurnaan atau kelempakan makalah
ini, sehingga menjadi lebih baik lagi. Terimakasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/FkipSda7/makalah-kewirausahaan-islami-
kelompok-1

12

Anda mungkin juga menyukai