3. Dalam kas kecil, Terdapat dua system kas kecil yaitu imprest system (dana tetap) dan fluctuating
system. Apa perbedaan dari dua sistem tersebut? Dan dalam rangka pengendalian, manakah yang
lebih baik dipakai?
Jawab:
imprest system adalah mekanisme kas kecil dimana dana dipertahankan tetap, dimana
pada awalnya dibentuk dana kas kecil dalam jumlah tertentu.
Fluctuating system, dalam system ini dana kas kecil tidak ditetapkan sejumlah tertentu
sehingga saldonya bervariasi dari waktu ke waktu. Misalnya untuk pertama kali dana kas kecil
sebesar Rp 5.000.000.
Dalam rangka pengendalian, system imprest lebih baik, karena jumlah dana kas kecil
akan terkontrol dan tidak akan terjadi penumpukkan kas kecil dalam unit pembayar (kasir).
Sedangkan untuk fluctuating system, jumlah dana di kasir tidak terkontrol dan jumlahnya dapat
bertambah terus, jika dana tidak terpakai.
5. Sebutkan dan jelaskan dua metode dalam perhitungan piutang tak tertagih!
1. Metode Langsung (Direct Write Off Method)
Metode ini beranggapan piutang yang ditaksir tidak dapat diterima, pembukuannya baru akan
dilakukan pada saat piutang itu benar-benar tidak dapat ditagih oleh perusahaan. Pada saat itu,
diadakan pencatatan kerugian dengan mendebet perkiraan Piutang Ragu-Ragu (Bad Debt) dan
mengkredit perkiraan Piutang Dagang (Account Receivable) dengan jumlah yang sama.
6. Pada tanggal 1 Maret 2016, PT JARWO membentuk dana kas kecil sebesar Rp 300.000. Pada
tanggal 31 Maret 2016, dana kas kecil terdiri dari uang tunai dan bukti-bukti pengeluaran kas kecil
sebagai berikut ini:
Uang kertas dan uang logam Rp 8.300
Bukti-bukti pengeluaran kas kecil untuk:
– Biaya pengangkutan pembelian Rp 62.300
– Pembelian perlengkapan kantor Rp 43.900
– Telepon dan telegram Rp 16.700
– Reparasi dan pemeliharaan Rp 33.600
– Piutang karyawan Rp 85.000
– Biaya pengiriman Rp 27.200
– Perangko Rp 23.000
Jawab :