NPM : 22031158
KELAS : MANAJEMEN C
MATKUL : PENGANTAR AKUNTANSI II
JAWABAN UAS
5. Biaya perolehan tanah dapat dihitung dengan menjumlahkan harga tanah dan
pengeluaran-pengeluaran lain yang terkait dengan pembelian tersebut:
Biaya perolehan tanah = Harga tanah + Komisi perantara + Biaya balik
nama + Biaya pembongkaran gedung tua + Biaya perataan tanah + Pajak
bumi dan bangunan - Hasil penjualan bongkaran bangunan
Biaya perolehan tanah = Rp. 120.000.000 + Rp. 3.600.000 + Rp. 900.000 + Rp.
6.000.000 + Rp. 2.000.000 + Rp. 6.000.000 - Rp. 1.200.000
Biaya perolehan tanah = Rp. 137.300.000
Jadi, biaya perolehan tanah tersebut adalah Rp. 137.300.000.
6. A. Metode Garis Lurus: Depresiasi tahunan = (Harga beli - Nilai residu) / Umur
ekonomis
Depresiasi tahunan = (Rp. 86.000.000 - Rp. 5.000.000) / 5 tahun Depresiasi
tahunan = Rp. 81.000.000 / 5 tahun Depresiasi tahunan = Rp. 16.200.000
Depresiasi untuk tahun pertama sampai dengan tahun ke lima:
Tahun Pertama: Rp. 16.200.000 Tahun Kedua: Rp. 16.200.000 Tahun Ketiga: Rp.
16.200.000 Tahun Keempat: Rp. 16.200.000 Tahun Kelima: Rp. 16.200.000
B. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance): Depresiasi
tahunan = (2 / Umur ekonomis) x Saldo buku awal
Saldo buku awal = Harga beli - Akumulasi depresiasi sebelumnya
Tahun Pertama: Depresiasi tahunan = (2 / 5) x Rp. 86.000.000 = Rp. 34.400.000
Akumulasi depresiasi tahun pertama = Rp. 34.400.000
Saldo buku awal tahun kedua = Harga beli - Akumulasi depresiasi tahun pertama
Saldo buku awal tahun kedua = Rp. 86.000.000 - Rp. 34.400.000 = Rp. 51.600.000
Tahun Kedua: Depresiasi tahunan = (2 / 5) x Rp. 51.600.000 = Rp. 20.640.000
Akumulasi depresiasi tahun kedua = Rp. 34.400.000 + Rp. 20.640.000 = Rp.
55.040.000
Saldo buku awal tahun ketiga = Harga beli - Akumulasi depresiasi tahun kedua
Saldo buku awal tahun ketiga = Rp. 86.000.000 - Rp. 55.040.000 = Rp. 30.960.000
Tahun Ketiga: Depresiasi tahunan = (2 / 5) x Rp. 30.960.000 = Rp. 12.384.000
Akumulasi depresiasi tahun ketiga = Rp. 55.040.000 + Rp. 12.384.000 = Rp.
67.424.000
Saldo buku awal tahun keempat = Harga beli - Akumulasi depresiasi tahun ketiga
Saldo buku awal tahun keempat = Rp. 86.000.000 - Rp. 67.424.000 = Rp.
18.576.000
Tahun Keempat: Depresiasi tahunan = (2 / 5) x Rp. 18.576.000 = Rp. 7.430.400
Akumulasi depresiasi tahun keempat = Rp. 67.424.000 + Rp. 7.430.400 = Rp.
74.854.400
Saldo buku awal tahun kelima = Harga beli - Akumulasi depresiasi tahun
keempat Saldo buku awal tahun kelima = Rp. 86.000.000 - Rp. 74.854.400 = Rp.
11.145.600
Tahun Kelima: Depresiasi tahunan = (2 / 5) x Rp. 11.145.600 = Rp. 4.458.240
Akumulasi depresiasi tahun kelima = Rp. 74.854.400 + Rp. 4.458.240 = Rp.
79.312.640
Jadi, depresiasi untuk tahun pertama sampai dengan tahun ke lima
menggunakan metode garis lurus adalah Rp. 16.200.000, dan
menggunakan metode saldo menurun ganda adalah sebagai berikut:
Tahun Pertama: Rp. 34.400.000 Tahun Kedua: Rp. 20.640.000 Tahun
Ketiga: Rp. 12.384.000 Tahun Keempat: Rp. 7.430.400 Tahun
Kelima: Rp. 4.458.240