PEMERIKSAAN AKUNTANSI II
DI SUSUN OLEH :
Kelompok 1
DOSEN PENGAJAR
Masyitah As Sahara,S.E.,M.Si
Kas merupakan harta milik perusahaan yang sifat nya paling likuid atau paling mudah
di ubah ke dalam bentuk yang lain sehingga kas disebut sebagai aktiva yang paling lancar
atau likuid. Kas terdiri atas uang logam, uang kertas dan dana yang tersedia di bank.
Sedangkan setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek, dan
yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko
perubahan nilai yang signifikan. Setara kas terdiri dari: cek, giro, deposito dan surat berharga
lainnya.
Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk
investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi harus dapat
segera diubah menjadi kas dalam jumlah yang diketahui tanpa menghadapi resiko perubahan
nilai yang signifikan atau berarti. Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi syarat
sebagai setara kas hanya segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari
tanggal perolehannya.
Surat-surat berharga yang bisa diakui dengan setara kas harus mempunyai syarat-
syarat sebagai berikut :
1. Setiap saat dapat ditukar dengan kas atau dapat diartikan bersifat likuid.
2. Tanggal jatuh temponya sangat singkat yaitu dalam waktu tiga bulan atau kurang.
3. Tidak mendapatkan resiko pemotongan nilai, ataupun jika terjadi pemotongan nilai, nilai
yang terpotong tersebut kecil atau kurang berarti.
Contoh dari perkiraan yang biasa digolongkan sebagai kas dan setara kas adalah:
1. Kas kecil.
2. Saldo rekening giro di bank.
3. Bon sementara.
4. Bon-bon kas kecil yang belum di-reimbursed.
5. Cek tunai yang akan didepositokan.
Sementara yang tidak dapat digolongkan sebagai bagian dari kas dan setara kas
adalah:
1. Deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan.
2. Cek kosong dan cek mundur.
3. Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu.
4. Rekening giro yang tidak dapat segera digunakan baik di dalam maupun di luar
negeri, misalnya karena dibekukan.
c. Perlakuan Akuntansi
Dana kas kecil disediakan untuk membayar pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil.
Pengelola kas kecil adalah kasir kas kecil yang bertanggung jawab terhadap pembayaran-
pembayaran melalui kas kecil. Ada dua metode yang digunakan untuk mengelola kas kecil
ini, yaitu metode imprest dan metode fluktuasi.
1. Imprest Method
Pada metode ini, jumlah kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang diserahkan
kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Kas kecil selalu menguangkan cek
ke bank yang digunakan untuk membayar pengeluaran kecil dan setiap melakukan
pembayaran, kasir kas kecil membuat bukti pengeluaran. Pencatatan pengeluaran dilakukan
pada saat pengisian kembali.
2. Fluctuating Method
Pada metode ini, saldo uang yang dicatat pada akun kas kecil selalu berubah.
Fluktuasi tersebut sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-2 dari kas kecil.
Pencatatan dilakukan secara langsung pada saat pengeluaran.
Contoh soal :
PT. Maju Tak Mundur pada tanggal 1 Desember 2010 membentuk dana kas kecil
sebesar Rp. 100.000,00. Pengeluaran kas kecil sampai tanggal selama bulan Desember 2010
sebagai berikut :
7 Desember Biaya angkut Rp. 15.000,00
15 Desember Listrik Rp. 17.000,00
28 Desemebr Telepon Rp. 28.000,00
Pada tanggal 31 Desember 2010 dilakukan pengisian kembali dana kas kecil sebesar
Rp. 75.000,00
Jawab :
Secara umum ada lima tujuan dari pemeriksaan atau audit kas dan setara kas, yaitu :
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan setara
kas setara transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas dan bank.
2. Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca per tanggal
neraca benar-benar ada dan dimiliki oleh perusahaan. Kas sangat mudah di
selewengkan, maka dari itu salah satu tujuan audit dari kas dan setara kas adalah
untuk memeriksa kebenaran kas yang tertera pada neraca. Apakah kas yang tertera
pada neraca tersebut benar-benar ada dan benar dimiliki oleh perusahaan. Bukan
hanya itu, pemeriksaan ini untuk mengetahui bahwa kas yang tertera pada neraca
adalah milik perusahaan bukan milik orang pribadi atau pemegang saham.
3. Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan saldo kas dan setara kas
Arti dari tujuan pemeriksaan kas dan setara kas yang ketiga ini adalah untuk
memeriksa jika ada pembatasan dalam penggunaan data.
4. Untuk memeriksa, seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam valuta asing, apakah
saldo tersebut dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI
pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau di
kreditkan ke laba rugi komprehensif tahun berjalan. Harta suatu perusahaan biasanya
tidak berbentuk rupiah saja, kadang ada yang dalam bentuk valuta asing. Nah, tujuan
dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah ada saldo perusahaan dalam
bentuk valuta asing.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian di neraca sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan Indonesia (SAK/ETAP/IFRS). Pencatatan saldo kas suatu perusahaan
kadang tidak sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Kadang
ditemui pada laporan keuangan perusahaan pengeluaran kas yang dibatasi untuk
pengeluaran jangka pendek tetapi tidak dimasukkan ke dalam asset lancar. Menurut
SAK, kas dan setara kas disajikan dineraca sebagai harta lancar.