Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK

PEMERIKSAAN AKUNTANSI II

DI SUSUN OLEH :

Akuntansi Malam 2 Semester 6

Kelompok 1

1. Risna Hartiana 16622145


2. Siti Kholifah 16622149
3. Yessy Yulianty 16622150
4. Wahyuni Riantika 16622153

DOSEN PENGAJAR

Masyitah As Sahara,S.E.,M.Si

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)


PEMBANGUNAN
TANJUNGPINANG
TAHUN 2019
Audit Saldo Kas dan Setara Kas

a. Kas dan Setara Kas

Kas merupakan harta milik perusahaan yang sifat nya paling likuid atau paling mudah
di ubah ke dalam bentuk yang lain sehingga kas disebut sebagai aktiva yang paling lancar
atau likuid. Kas terdiri atas uang logam, uang kertas dan dana yang tersedia di bank.

Sedangkan setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek, dan
yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko
perubahan nilai yang signifikan. Setara kas terdiri dari: cek, giro, deposito dan surat berharga
lainnya.

Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk
investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi harus dapat
segera diubah menjadi kas dalam jumlah yang diketahui tanpa menghadapi resiko perubahan
nilai yang signifikan atau berarti. Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi syarat
sebagai setara kas hanya segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari
tanggal perolehannya.
Surat-surat berharga yang bisa diakui dengan setara kas harus mempunyai syarat-
syarat sebagai berikut :
1. Setiap saat dapat ditukar dengan kas atau dapat diartikan bersifat likuid.
2. Tanggal jatuh temponya sangat singkat yaitu dalam waktu tiga bulan atau kurang.
3. Tidak mendapatkan resiko pemotongan nilai, ataupun jika terjadi pemotongan nilai, nilai
yang terpotong tersebut kecil atau kurang berarti.

Contoh dari perkiraan yang biasa digolongkan sebagai kas dan setara kas adalah:
1. Kas kecil.
2. Saldo rekening giro di bank.
3. Bon sementara.
4. Bon-bon kas kecil yang belum di-reimbursed.
5. Cek tunai yang akan didepositokan.
Sementara yang tidak dapat digolongkan sebagai bagian dari kas dan setara kas
adalah:
1. Deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan.
2. Cek kosong dan cek mundur.
3. Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu.
4. Rekening giro yang tidak dapat segera digunakan baik di dalam maupun di luar
negeri, misalnya karena dibekukan.

b. SPI Kas dan Setara Kas


Kas merupakan asset palin lancer disbanding asset lainnya. Oleh karenanya kas
merupakan asset yang paling riskan untuk disalahgunakan. Oleh karena kas merupakan asset
yang riskan untuk disalahgunakan, maka perusahaan akan melaukan pencegahan dengan
membuat suatu pengendalian internal perusahaan atas kas tersebut.
Secara garis besar, pengendalian internal dapat berupa pengendalian internal atas
penerimaan kas dan pengeluaran kas.
Berikut ini adalah pengendalian penerimaan kas :
1. Hanya karyawan tertentu saja yang secara khusus ditugaskan untuk menangani
penerimaan kas.
2. Adanya pemisahan tugas antara individu yang menerima kas, mencatat/membukukan
penerimaan kas dan yang menyimpan kas.
3. Setiap transaksi penerimaan kas harus didukung oleh dokumen (evidence).
4. Seluruh uang kas harian yang diterima perusahaan dagang oleh departemen kasir di buat
salinan untuk diberikan ke bagian akuntansi dan bagian keuangan.
5. Uang kas hasil penerimaan penjualan harian atau hasil penagihan piutang dari pelanggan
harus disetor ke Bank setiap hari oleh departemen kasir.
6. Salinan dokumen penyetoran tersebut diserahkan pada bagian keuangan.
7. Dilakukan pengecekan independen atau verifikasi internal.
8. Mengikat karyawan yang menangani penerimaan kas dengan uang pertanggungan.

Pengendalian internal atas pembayaran kas yang menggunakan cek :


1. Hanya pejabat tertentu saja yang secara khusus memiliki otorisasi untuk menandatangani
cek.
2. Adanya pemisahan tugas.
3. Menggunakan cek yang telah bernomor urut tercetak.
4. Penyimpanan cek pada safe deposit yang diotorisasi oleh satu orang.
5. Dilakukan pengecekan independen atau verifikasi internal, membandingkan anatar cek
dengan bukti tagihan dan mencocokkan dengan laporan bank atau rekening Koran.
6. Faktur tagihan yang telah dilakukan pembayaran segera diberi stempel lunas.

Berikut ini adalah pengendalian pengeluaran kas :


1. Pengeluaran uang harus menggunakan cek, kecuali pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya kecil
menggunakan kas kecil.
2. Dibentuk kas kecil.
3. Diadakan pemisahan antara pihak yang mengumpulkan bukti pengeluaran, yang menulis cek,dan
yang menandatangai cek serta yang mencatat pengeluaran kas.
4. Pemeriksaan internal pada jarak waktu yang tidak tentu.
5. Dibuat laporan pengeluaran kas harian sebagai pertanggung jawaban.

c. Perlakuan Akuntansi

Dana kas kecil disediakan untuk membayar pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil.
Pengelola kas kecil adalah kasir kas kecil yang bertanggung jawab terhadap pembayaran-
pembayaran melalui kas kecil. Ada dua metode yang digunakan untuk mengelola kas kecil
ini, yaitu metode imprest dan metode fluktuasi.

1. Imprest Method

Pada metode ini, jumlah kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang diserahkan
kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Kas kecil selalu menguangkan cek
ke bank yang digunakan untuk membayar pengeluaran kecil dan setiap melakukan
pembayaran, kasir kas kecil membuat bukti pengeluaran. Pencatatan pengeluaran dilakukan
pada saat pengisian kembali.
2. Fluctuating Method

Pada metode ini, saldo uang yang dicatat pada akun kas kecil selalu berubah.
Fluktuasi tersebut sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-2 dari kas kecil.
Pencatatan dilakukan secara langsung pada saat pengeluaran.

Contoh soal :
PT. Maju Tak Mundur pada tanggal 1 Desember 2010 membentuk dana kas kecil
sebesar Rp. 100.000,00. Pengeluaran kas kecil sampai tanggal selama bulan Desember 2010
sebagai berikut :
7 Desember Biaya angkut Rp. 15.000,00
15 Desember Listrik Rp. 17.000,00
28 Desemebr Telepon Rp. 28.000,00
Pada tanggal 31 Desember 2010 dilakukan pengisian kembali dana kas kecil sebesar
Rp. 75.000,00

Jawab :

Tgl Imprest System Fluctuating System


1 Des Kas Kecil Rp 100.000 Kas Kecil Rp 100.000
Kas Rp 100.000 Kas Rp 100.000
7 Des Biaya Angkut Rp 15.000
-
Kas Kecil Rp 15.000
15 Des - Biaya Listrik Rp 17.000
Kas Kecil Rp 17.000
28 Des Biaya Telepon Rp 28.000
-
Kas Kecil Rp 28.000
31 Des Biaya Angkut Rp 15.000
Biaya Listrik Rp 17.000 Kas Kecil Rp 75.000
Biaya Telepon Rp 28.000 Kas Rp 75.000
Kas Rp60.000

d. Tujuan Audit Kas dan Setara Kas

Secara umum ada lima tujuan dari pemeriksaan atau audit kas dan setara kas, yaitu :

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan setara
kas setara transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas dan bank.
2. Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca per tanggal
neraca benar-benar ada dan dimiliki oleh perusahaan. Kas sangat mudah di
selewengkan, maka dari itu salah satu tujuan audit dari kas dan setara kas adalah
untuk memeriksa kebenaran kas yang tertera pada neraca. Apakah kas yang tertera
pada neraca tersebut benar-benar ada dan benar dimiliki oleh perusahaan. Bukan
hanya itu, pemeriksaan ini untuk mengetahui bahwa kas yang tertera pada neraca
adalah milik perusahaan bukan milik orang pribadi atau pemegang saham.
3. Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan saldo kas dan setara kas
Arti dari tujuan pemeriksaan kas dan setara kas yang ketiga ini adalah untuk
memeriksa jika ada pembatasan dalam penggunaan data.
4. Untuk memeriksa, seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam valuta asing, apakah
saldo tersebut dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI
pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau di
kreditkan ke laba rugi komprehensif tahun berjalan. Harta suatu perusahaan biasanya
tidak berbentuk rupiah saja, kadang ada yang dalam bentuk valuta asing. Nah, tujuan
dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah ada saldo perusahaan dalam
bentuk valuta asing.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian di neraca sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan Indonesia (SAK/ETAP/IFRS). Pencatatan saldo kas suatu perusahaan
kadang tidak sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Kadang
ditemui pada laporan keuangan perusahaan pengeluaran kas yang dibatasi untuk
pengeluaran jangka pendek tetapi tidak dimasukkan ke dalam asset lancar. Menurut
SAK, kas dan setara kas disajikan dineraca sebagai harta lancar.

e. Prosedur Audit Kas dan Setara Kas

- Prosedur Audit Kas

1. Siapkan skedul utama dari kas dan setara kas


2. Lakukan perhitungan kas (cash count) secara mendadak dan serentak untuk semua
jenis kas yang ada di perusahaan serta dibuatkan berita acara pemeriksaan.
3. Yakinkan bahwa buku kas telah ditutup per tanggal pemeriksaan dan semua bukti
pengeluaran dan penerimaan telah dibukukan.
4. Bandingkan saldo kas menurut perhitungan kas dengan saldo buku kas.
5. Apabila perhitungan kas dilakukan sesudah tanggal neraca, lakukan prosedur
penarikan mundur (trace back) ke tanggal neraca dan bila dilakukan sebelum tanggal
neraca lakukan penarikan maju (trace forward) ke tanggal neraca.
6. Bandingkan saldo buku besar dengan saldo perhitungan kas setelah prosedur
penarikan per tanggal neraca.
7. Periksa penjumlahan (footing/cross footing) lembaran-lembaran buku kas,
perhatikan pemindahan saldo pada lembaran tersebut ke lembaran berikutnya.
8. Jika kas kecil menggunakan sistem dana tetap (Imprest fund), teliti apakah sudah
ada petanggungjawaban dari dana tetap sebelum diadakan pengisian kembali.
9. Pastikan bila ada kas yang dalam mata uang asing telah dikonversikan ke dalam kurs
yang benar per tanggal neraca.
10. Buat daftar koreksi yang diperlukan
11. Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan kas yang perlu diketahui oleh para
partner serta saran perbaikan kepada pihak manajemen yang juga merupakan salah
satu penilaian terhadap mutu audit.

- Prosedur Audit Bank


1. Lakukan prosedur konfirmasi untuk semua akun bank, baik yang masih aktif maupun
yang sudah tidak aktif.
2. Minta dari klien hasil rekonsiliasi bank dan periksa kebenaran rekonsiliasi tersebut
(meliputi pencocokan saldo R/K dengan saldo buku besar bank, pemeriksaan cek/giro
yang masih beredar (outstanding check) dan setoran dalam perjalanan (deposit in
transit) ).
3. Yakinkan bahwa saldo bank dalam mata uang asing telah dikonversikan ke dalam
kurs yang benar per tanggal neraca.
4. Yakinkan bahwa setiap pembukuan dan penutupan rekening bank mendapat
persetujuan dari pejabat yang berwenang. Mintalan informasi mengapa perlu dibuka
rekening baru maupun alas an dari penutupan rekening.
5. Yakinkan bahwa tidak ada lapping/window dressing dengan memeriksa bukti-bukti
penerimaan dan pengeluaran akhir tanggal neraca.
6. Untuk rekening yang sudah tidak aktif, mintalah penjelasan dari klien dan sarankan
untuk ditutup saja
7. Yakinkan bahwa semua rekening di bank atas nama perusahaan, bukan perorangan.
8. Perhatikan apakah ada kelebihan saldo di bank yang tidak digunakan dalam waktu
singkat dan sarankan untuk didepositokan untuk mendapat tingkat bunga yang lebih
tinggi.
9. Periksa pendebitan dan pengkeditan yang ada dalam jurnal dan dibukukan kedalam
buku besar.
10. Catat hal-hal yang perlu diberikan saran kepada manajemen dalam surat manajemen
(Management Letter).
11. Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan bank yang perlu diketahui oleh
partner.

- Prosedur Audit Investasi Jangka Pendek

1. Siapkan skedul utama investasi jangka pendek


2. Lakukan konfirmasi atas investasi yang dipegang oleh pihak lain, apabila digunakan
sebagai jaminan oleh pihak bank atau dikuasai oleh pihak broker/pialang.
3. Mintalah catatan kurs harga pasar pada tanggal neraca untuk saham dan bandingkan
dengan harga belinya.
4. Periksa transaksi mutasi penambahan dan pengurangan dengan melihat bukti
pembelian dan penjualan serta apakah telah mendapat persetujuan dari pejabat yang
berwenang.
5. Lakukan verifikasi atas dividen tunai/saham dan penerimaan bunga deposito.
6. Lakukan pengecekan pencatatan investasi apakah sudah sesuai dengan ketentuan
standar akuntansi berlaku umum.
7. Perhatikan klasifikasi dari setara kas bahwa investasi tersebut segera akan jatuh tempo
dalam tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya termasuk sebagai kelompok
kas dan setara kas dan tidak digunakan sebagai jaminan ( jika lebih dari tiga bulan
termasuk investasi jangka pendek ).

Anda mungkin juga menyukai