AUDIT OPERASIONAL
DI SUSUN OLEH :
Kelompok 6
1. Afrianingsih 16622116
2. Arvina Larasati 16622118
3. Risna Hartiana 16622145
4. Saskia Geraldine 16622147
5. Siti Kholifah 16622149
6. Yessy Yulianty 16622150
7. Wahyuni Riantika 16622153
DOSEN PENGAJAR
Masyitah As Sahara,S.E.,M.Si
Pendahuluan
Secara internal, audit lingkungan merupakan alat manajemen yang secara periodic, sistematis,
objektif, dan terdokumentasi melakukakn ealuasi terhadap kinerja sistem lingkungan dan
pengelolaan peralatan dan fasilitas. Tujuan utamanya adalah memfasilitasi manajemen dalam
mengendalikan lingkungan. Tujuan lainnya adalah penilaian kepathan terhadap kebijakan
pengelolaan lingkungan, termasuk kepatuhan terhadap peraturan lingkungan yang berlaku.
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan melalui audit lingkungan dan manfaat yang diperoleh
dari pelaksanaan audit tersebut, yang dapat dikelompokkan dalam beberapa bidang berikut ini.
Bidang Manajemen
Bidang Keuangan
1. Mencegah kerugian financial melalui remediasi atau penghentian aktivitas atau peutupan
perusahaan . larangan-larangan pemerintah atau publikasi negative yang disebabklan oleh
pemantauan dan pengelolaan lingkungan yang buruk.
2. Penilaian implikasi keuangan yang wajar (fair) terhadap masalah lingkungan ,tanggung
jawab, dan dampak dari peraturan baru.
3. Menyoroti dimana biaya-biaya bias dihemat.
Bidang Hukum
Bidang Pelatihan
1. Untuk memfasilitasi praktik lingkungan terbaik serta meningkatkan kesadaran staf dan
manejemen perusahaan mengenai kebijakan dan tanggung jawab lingkungan.]
2. Menilai pelatihan, pengetahuan, dan kesadaran karyawan.
Bidang Pelaporan
1. Menyajikan laporan audit lingkungan untuk digunakan oleh aktivitas atau perusahaan,
berhubungan dengan komunitas lingkungan, pemerintah, dan media massa.
2. Menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan asuransi, institusi keuangan,
pemegang saham, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan audi lingkungan. Secar umum
hal ini juga berlaku dalam keberhasilan dalam audit bidang lain, meliputi :
Proses Audit
Secara umum, proses audit lingkungan mengikuti pola Plan – Do – Check – Action (PDCA).
Lebih lanjut tahapan-tahapan dalam proses audit lingkungan diuraikan seperti berikut ini.
Rapat Pembukaan
Review Dokumen
Review terhadap dokumen ini dilakukan untuk menilai apakah catatan / rekaman adalah :
1. Terbaru
2. Lengkap sebagai mana mestinya
3. Ditandatanganj
4. Konsisten
5. Sesuai dengan kebutuhan yang relevan
Inspeksi lapangan secara terperinci dlakukan deengan Bantuan prokol audit lapangan untuk
memperoleh temuan temuan yang berkaitan dengan :
Interviu staf
Aktivitas ini dilakukan untuk memastika kecukupan temuam temuan audit untuk mendukung
sebuah kesimpulan audit lapangan deengan:
Khusus untuk merngks temuan seharusya memuat kterangan tentang hal hal berikut :
3. Usulan solusi masalah dan revisi serta rentang waktu pelaksanaan penyelesaian
Review terhadap rencana tindakan dilakukan untuk menilai keberhasilan dan masalah-masalah
yang timbul dari implementasi rencana tindakan yang sudah dijalankan. Poin-poin kunci untuk
di-review termasuk:
1. Rencana tindakan,
System manajemen lingkungan ini sebagian besar diadopsi dari SNI 19-14001-2005, yang
Persyaratan Umum
2. Mengidentifikasi aspek lingkungan yang timbul dari kegiatan, produk, dan jasa
perusahaan dimasa lalu, saat ini, maupun yang direncanakan, agar dapat menetetapkan
memadai,
5. Menetapkan struktur dan program untuk menerapkan kebijakan dan mencapai tujuan
perbaikan, audit dan review untuk memastikan bahwa kebijakan dipenuhi dan system
normal, abnormal termasuk saat memulai operasi (Start Up), saat selesainya operasi
3. Pemeriksaan terhadap praktik dan procedure manajemen lingkungan yang telah ada,
termasuk yang berhubungan dengan kegiatan pengadaan barang dan jasa dan kontrak;
Kebijakan Lingkungan
Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan lingkungan perusahaan dan memastikan bahwa
kebijakan dalam lingkup sistem manajemen lingkungannya:
1. Sesuai dengan sifat, ukuran, dan dampak lingkungan dari kegiatan, produk, dan jasanya;
2. Mencakup komitmen pada perbaikan berkelanjutan dan pencegahan pencemaran;
3. Mencakup komitmen untuk menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
persyaratan lain yang diikuti perusahaan terkait dengan aspek lingkungannya;
4. Menyediakan kerangka untuk menentukan dan mengkaji tujuan dan sasaran lingkungan;
5. Didokumentasikan, diterapkan, dan diperlihara;
6. Dikomunikasikan kepada semua orang yang bekerja pada atau atas nama perusahaan;
7. Tersedia untuk masyarakat.
Kebijakan lingkungan adalah merupakan pendorong untuk menerapkan dan memperbaiki sistem
manajemen lingkungan perusahaan sehingga sistem tersebut dapat terpelihara dengan berpotensi
meningkatkan kinerja lingkungannya.
Perencanaan
Aspek Lingkungan
Perusahaan harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk:
1. Mengidentifikasi aspek lingkungan kegiatan, produk, dan jasa dalam lingkup sistem
manajemen lingkungan yang dapat dikendalikan dan yang dapat dipengaruhi dengan
memperhitungkan pembangunan yang direncanakan atau baru; kegiatan, produk, dan jasa
yang baru atau yang diubah.
2. Menentukan aspek yang mempunyai atau dapat mempunyai dampak penting terhadap
lingkungan (yaitu aspek lingkungan penting). Walaupun tidak ada pendekatan tunggal
untuk mengidentifikasi aspek lingkungan, pendekatan yang dipilih dapat
mempertimbangkan hal-hal berikut ini sebagai bagian dari aspek lingkungannya.
a. Emisi ke udara.
b. Pembuangan ke air.
c. Pembuangan ke tanah.
d. Penggunaan bahan baku dan sumber daya alam.
e. Penggunaan energi.
f. Pancaran energi seperti panas, radiasi, getaran, dan sebagainya.
g. Limbah dan produk samping.
h. Atribut fisik seperti ukuran, bentuk, warna, dan penampilan.
Perusahaan harus menetapkan, menerapkan, serta memelihara tujuan dan sasaran lingkungan
yang terdokumentasi pada fungsi dan tingkatan yang sesuai dengan perusahaan tersebut.
Perusausahaan harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara program untuk mencapai tujuan
dan sasarannya. Program tersebut harus mencakup :
a. Pemberian tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada fungsi dan tingkatan
yang sesuai dalam perusahaan tersebut, dan
b. Cara dan jangka waktu untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut.
Manajemen puncak perusahaan harus menunjuki satu orang atau lebih wakil manajemen tertentu,
yang tidak tergantung pada tanggung jawab lainnya, yang harus mempunyai peran, tanggung
jawab dan kewenangan yang telah ditetapkan untuk :
Perusahaaan harus memastikan bahwa setiap orang yang bertugas untuk atau atas nama
perusahaan yang berpotensi menyebabkan satu atau lebih dampak lingkungan penting yang
diidentifikasi, mempunyai kompetensi yang berasal daripendidikan, pelatihan, atau pengalaman
yang memadai dan perusahaan harus menyimpan rekaman yang terkait dengan kompetensi
tersebut.
KOMUNIKASI
Berkaitan dengan aspek lingkungan dan sistem manajemen lingkungan, perusahaan harus
menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk :
Dokumentasi
Dokumentasi sistem manajemen lingkungan harus mencakup:
Pengendalian Dokumen
3. Memastikan agar perubahan dan status revisi dokumen terakhir dapat diidentifikasi;
5. Memastikan agar dokumen tetap terbaca dan dapat dengan mudah diidentifikasi;
6. Memastikan agar dokumen yang berasal dari pihak eksternal yang ditetapkan oleh
perusahaan sebagai dokumen penting untuk perencanaan dan opersai system manajemen
Pengendalian Operasional
Perusahaan harus mengidentifikasi dan merencanakan operasi yang terkait dengan aspek
lingkungan penting yang telah diidentifikasi, sesuai dengan kebijakan, tujuan dan sasaran
mengendalikan situasi yang tidak sesuai dengan kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan
lingkungan penting yang telah diidentifikasi pada barang dan jasa yang digunakan oleh
Evaluasi Penataan
Sesuai dengan komitmen terhadap penataan, perusahaan harus menetapkan, menerapkan dan
memelihara prosedur untuk secara berkala mengevaluasi penataan terhadap persyaratan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Pengendalian Rekaman
Perusahaan harus menetapkan, menerapkan dan memelihara rekaman yang diperlukan untuk
menunjukkan pemenuhan persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan dan hasil yang dicapai.
Disamping itu perusahaan juga harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
pengidentifikasian, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, penahanan (retention) dan
pembuangan rekaman.
Audit Internal
Perusahaan harus memastikan bahwa audit internal terhadap Sistem Manajemen Lingungan
dilaksanakan pada jangka waktu yang direncanakan untuk:
Tinjauan Manajemen
Manajemen puncak harus meninjau sistem manajemen lingkungan perusahaan dalam jangka
waktu tertentu, untuk memelihara kesesuaian, kecukupan dan efektivitas sistem yang
berkelanjutan. Rekaman tinajuan manajemen harus disimpan. Masukan kepada tinjauan
manajemen harus termasuk:
1. Hasil audit internal dan evaluasi penataan terhadap persyaratan perundang-undangan dan
persyaratan lain yang diikuti perusahaan
2. Komunikasi dari pihak eksternal yang berkepentingan termasuk keluhan
3. Kinerja lingkungan perusahaan
4. Tingkat perncapaian tujuan dan sasaran
5. Status tindakan perbaikan dan pencegahan
6. Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya
7. Situasi yang berubah, termasuk perkembangan pada persyaratan perundang-undangan
yang berlaku dan persyaratan lain yang terkait dengan aspek lingkungan dan
8. Rekomendasi perbaikan
Keluaran tinjauan manajemen harus termasuk setiap keputusan dan tindakan terkait dengan
perubahan pada kebijakan, tujuan, dan sasaran lingkungan serta unsur lain sistem manejemen
lingkungan, sesuai dengan komitmen pada perbaikan berkelanjutan.