Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

AUDIT OPERASIONAL

DI SUSUN OLEH :

Akuntansi Malam2 Semester 5

Kelompok 6

1. Afrianingsih 16622116
2. Arvina Larasati 16622118
3. Risna Hartiana 16622145
4. Saskia Geraldine 16622147
5. Siti Kholifah 16622149
6. Yessy Yulianty 16622150
7. Wahyuni Riantika 16622153

DOSEN PENGAJAR

Masyitah As Sahara,S.E.,M.Si

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PEMBANGUNAN


TANJUNGPINANG
TAHUN 2018
AUDIT LINGKUNGAN

Pendahuluan

Secara internal, audit lingkungan merupakan alat manajemen yang secara periodic, sistematis,
objektif, dan terdokumentasi melakukakn ealuasi terhadap kinerja sistem lingkungan dan
pengelolaan peralatan dan fasilitas. Tujuan utamanya adalah memfasilitasi manajemen dalam
mengendalikan lingkungan. Tujuan lainnya adalah penilaian kepathan terhadap kebijakan
pengelolaan lingkungan, termasuk kepatuhan terhadap peraturan lingkungan yang berlaku.

Audit lingkungan berhubungan dengan :

1. Penilaian kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku dan persyaratan internal,


2. Memfasilitasi pengendalian manajemen terhadap praktik-praktik pengelolaan lingkungan,
3. Mempromosikan pengelolaan lingkungan yang baik,
4. Memelihara kredibilitas publik,
5. Meningkatkan kesadaran staf dan menguatkan komitmen serta kebijakan lingkungan,
6. Menggali peluang-[eluang untuk perbaikan,
7. Menetapkan dasar kinerja untuk mengembangkan suatu sistem manajemen lingkungan.

Fungsi dan Manfaat Audit Lingkungan

Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan melalui audit lingkungan dan manfaat yang diperoleh
dari pelaksanaan audit tersebut, yang dapat dikelompokkan dalam beberapa bidang berikut ini.

Bidang Manajemen

1. Menunjukkan komitmen nyata untuk meningkatkan kinerja lingkungan organisasi


2. Dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan kebijakan manajemen lingkungan
atau usaha untuk memperbaiki rencana saat ini
3. Mengidentifikasi risiko dan dampak lingkungan, review terhadap pengendalian
manajemen dan sistem yang berkaitan dengan kewajiban dan risiko lingkungan, baik
yang telah lalu maupun saat ini.
4. Review proses dan prosedur operasi pabrik atau standar aktivitas lingkungan saat ini
terhadap operasi dan prosedur manajemen lingkungan perusahaan, termasuk rencana
respons terhadap keadaan bahaya, sistem monitoring dan pelaporan, serta rencana
perubahan di masa depan terhadap proses dan peraturan.
5. Meningatkan tindakan atau keinginan yang akan dilakukan perusahaan atau aktivitas
yang sesuai dengan tujuan lingkungan seperti: pengembangan yang berkelanjutan,
kepedulian terhadap tanggung jawab, pengolahan kembali, dan efisiensi penggunaan
sumber daya.

Bidang Keuangan

1. Mencegah kerugian financial melalui remediasi atau penghentian aktivitas atau peutupan
perusahaan . larangan-larangan pemerintah atau publikasi negative yang disebabklan oleh
pemantauan dan pengelolaan lingkungan yang buruk.
2. Penilaian implikasi keuangan yang wajar (fair) terhadap masalah lingkungan ,tanggung
jawab, dan dampak dari peraturan baru.
3. Menyoroti dimana biaya-biaya bias dihemat.

Bidang Hukum

1. Untuk mengukur dan meningkatkan kepatuhan perusahaan atau aktivitas terhadap


peraturan-peraturan bidang lingkungan.
2. Menunjukkan ketentuan implementasi manajemen lingkungan dalam pengadilan jika
dibutuhkan.

Bidang Pelatihan
1. Untuk memfasilitasi praktik lingkungan terbaik serta meningkatkan kesadaran staf dan
manejemen perusahaan mengenai kebijakan dan tanggung jawab lingkungan.]
2. Menilai pelatihan, pengetahuan, dan kesadaran karyawan.

Bidang Pelaporan

1. Menyajikan laporan audit lingkungan untuk digunakan oleh aktivitas atau perusahaan,
berhubungan dengan komunitas lingkungan, pemerintah, dan media massa.
2. Menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan asuransi, institusi keuangan,
pemegang saham, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya.

Kunci Keberhasilan dalam Audit

Ada beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan audi lingkungan. Secar umum
hal ini juga berlaku dalam keberhasilan dalam audit bidang lain, meliputi :

1. Dukungan pihak manajemen.


2. Partisipasi semua pihak yang terlibat.
3. Independensi dan objektivitas auditor.
4. Persetujuan dalam ruang lingkup dam prosedur audit.

Jenis-Jenis Audit Lingkungan

Jenis-jenis audit tersebut antara laib adalah sebagai berikut.

1. Audit tanggung jawab lingkungan (environment liabilities audit)


Audit ini sering dilakukan sebagai pendahuluan untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kepatuhannta terhadap ketentuan dan peraturan lingkungan yang
berlaku. Audit yang termasuk dalam kelompok audit ini adalah sebagai berikut.
a. Audit kepatuhan (compliance audit)
b. Audit kewajiban risiko operasional (operational risk audit)
c. Audit keselamatan dan kesehatan kerja (health and safety audit
2. Audit manajemen lingkungan (management audit)
Audit ini memberikan perhatian yang sangat tinggi terhadap sistem manajemen
lingkungan yang diterapkan perusahaan sebagai pedoman bagaimana operasi dapat
berjalan secara efektif dan efisien. Audit yang termasuk dalam kelompok audit ini adalah
sebagai berikut:
a. Audit perusahaan (corporate audit)
b. Audit sistem (system audit)
c. Audit kebijakan (policy audit)
3. Audit aktivitas lingkungan (activities audit)
Audit ini mencakup penilaian terhadap permasalahan-permasalahan manajemen dan
pemilihan teknik pengelolaan lingkungan. Audit yang termasuk dalam kelompok audit ini
adalah sebagai berikut:
a. Audit lingkungan lokasi pabrik (environment site audit)
b. Audit limbah (waste audit)
c. Audit produk (product audit)
d. Audit lintas-batas (cross-boundary audit)

Proses Audit

Secara umum, proses audit lingkungan mengikuti pola Plan – Do – Check – Action (PDCA).
Lebih lanjut tahapan-tahapan dalam proses audit lingkungan diuraikan seperti berikut ini.

Perencanaan Audit (Plan)

Menyiapkan Kuesioner Praaudit (Audit Pendahuluan)

Review Informasi Latar Belakang

Review Informasi Operasional

Melakukan Kunjungan Lapangan Pendahuluan

Mengembangkan Kuesioner Lapangan


Review Rencana Audit dan Penataan Logistik

Aktivitas Audit Lapangan (Do)

Rapat Pembukaan

Review Dokumen

Review terhadap dokumen ini dilakukan untuk menilai apakah catatan / rekaman adalah :

1. Terbaru
2. Lengkap sebagai mana mestinya
3. Ditandatanganj
4. Konsisten
5. Sesuai dengan kebutuhan yang relevan

Inspeksi lapangan secara detail

Inspeksi lapangan secara terperinci dlakukan deengan Bantuan prokol audit lapangan untuk
memperoleh temuan temuan yang berkaitan dengan :

1. Kepatuhan persyaratan terhadap lingkunga yg berlaku


2. Kesesuaian dengan pedoman , prosedur dan kebijakan interna perusahaan
3. Status praktik operasional
4. Partisipasi staf dalam implemental sistem manajemen lingkungan

Interviu staf

Interviu staf dilakukan untuk mengumpulkan informas tentang :

1. Praktik aktual lingkungan baik saat ini maupun yg telah berlalu


2. Kesesuaian pedoman atau perbedaan dri peraturan dan persyaraatan departemen
3. Kesadaran dan kebutuhan pengelolaan lingkungan
4. Saran dan komentar

Review temuan audit

Aktivitas ini dilakukan untuk memastika kecukupan temuam temuan audit untuk mendukung
sebuah kesimpulan audit lapangan deengan:

1. Me riview informasi yang dilakukan


2. Mengumpulkan tambahan informasi jika dperlukan
3. Mengringkas dan mengdokumentasikan hasil obvervsi dan temuan audit
4. Mengidenfikasi masalah masalah yang membuthkan penanganan segeras atau pencegah
Rappat penutup , dalam rapat penutup ini auditor menyampaikan temuan temuan selama audit
dan memeinta klarifiksi dari pihak yanh berwewenng dalam perusahaan. Rapat penutup juga
membahas tentang :

1. Pokok pokok kekuatan dan kelemahan sistem


2. Mengangkat temuan temuan yang dibutuhkan penangana sgera
3. Mengidenfikasi masalah yang sedang terjadi
4. Menyetujui jadwa penerbitn

Khusus untuk merngks temuan seharusya memuat kterangan tentang hal hal berikut :

1. Status kepatuhan terhdap persyaratan lingkungan


2. Status kesesuaian dengan pedoman prosedur dan kebijakan interna lingkunga
3. Status impementasi praktik lingkungan yang baik
4. Tingkat kesadaran staf terhadap masalah masalah operasional yang berhubungn dengan kinerja
perusahaan
5. Status lingkungan kinerja perusahaan
6. Rekomendasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Tindaak lanjut hasil audit lingkungan

Mengimplementasikan rencana tindakan

Pemantauan pemeriksaan : secara khusus pemantauan dan pemeriksa dilakukan untuk


mendapatkan informassi tentang

1. Proses implementasi tindak lanjut yang telah dilakukan

2. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi ketika implementasi tindak lanjut dilakukan

3. Usulan solusi masalah dan revisi serta rentang waktu pelaksanaan penyelesaian

Review Rencana Tindakan

Review terhadap rencana tindakan dilakukan untuk menilai keberhasilan dan masalah-masalah

yang timbul dari implementasi rencana tindakan yang sudah dijalankan. Poin-poin kunci untuk

di-review termasuk:

1. Review terhadap hasil implementasi rencana tindakan,

2. Menetapkan tingkat peningkatan kinerja yang dicapai,

3. Ruang lingkup dan jadwal audit periode berikutnya.


Output dari tahap tindak lanjut audit lingkungan adalah:

1. Rencana tindakan,

2. Laporan status implementasi tindak lanjut,

3. Ruang lingkup dan jadwal audit periode berikutnya.

System Manajemen Lingkungan

System manajemen lingkungan ini sebagian besar diadopsi dari SNI 19-14001-2005, yang

merupakan terjemahan dari ISO 14001-2004 tentang Audit Manajemen Lingkungan

(Enviroment Management System).

Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan

Persyaratan Umum

Standar Nasional Sistem Manajemen Lingkungan mensyaratkan perusahaan untuk:

1. Menetetapkan kebijakan lingkungan yang memadai,

2. Mengidentifikasi aspek lingkungan yang timbul dari kegiatan, produk, dan jasa

perusahaan dimasa lalu, saat ini, maupun yang direncanakan, agar dapat menetetapkan

dampak lingkungan yang penting,

3. Mengidentifikasi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

persyaratan lain yang diikuti oleh perusahaan,


4. Mengidentifikasi prioritas serta menentukan tujuan dan sasaran lingkungan yang

memadai,

5. Menetapkan struktur dan program untuk menerapkan kebijakan dan mencapai tujuan

serta memenuhi sasaran,

6. Memfasilitasi perencanaan, pengendalian, pemantauan, tindakan pencegahan dan

perbaikan, audit dan review untuk memastikan bahwa kebijakan dipenuhi dan system

manajemen lingkungan tetap memadai,

7. Mampu menyesuaikan dengan perubahan kondisi.

Tinjauan yang dilakukan sebaiknya mencakup empat bidang kunci meliputi:

1. Identifikasi aspek lingkungan, termasuk yang berhubungan dengan kondisi operasi

normal, abnormal termasuk saat memulai operasi (Start Up), saat selesainya operasi

(Shut Down), dan saat situasi darurat kecelakaan;

2. Identifikasi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan lain

yang diikuti oleh perusahaan;

3. Pemeriksaan terhadap praktik dan procedure manajemen lingkungan yang telah ada,

termasuk yang berhubungan dengan kegiatan pengadaan barang dan jasa dan kontrak;

4. Evaluasi tehadap situasi darurat dan kecelakaan berikutnya.

Kebijakan Lingkungan
Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan lingkungan perusahaan dan memastikan bahwa
kebijakan dalam lingkup sistem manajemen lingkungannya:

1. Sesuai dengan sifat, ukuran, dan dampak lingkungan dari kegiatan, produk, dan jasanya;
2. Mencakup komitmen pada perbaikan berkelanjutan dan pencegahan pencemaran;
3. Mencakup komitmen untuk menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
persyaratan lain yang diikuti perusahaan terkait dengan aspek lingkungannya;
4. Menyediakan kerangka untuk menentukan dan mengkaji tujuan dan sasaran lingkungan;
5. Didokumentasikan, diterapkan, dan diperlihara;
6. Dikomunikasikan kepada semua orang yang bekerja pada atau atas nama perusahaan;
7. Tersedia untuk masyarakat.

Kebijakan lingkungan adalah merupakan pendorong untuk menerapkan dan memperbaiki sistem
manajemen lingkungan perusahaan sehingga sistem tersebut dapat terpelihara dengan berpotensi
meningkatkan kinerja lingkungannya.

Perencanaan
Aspek Lingkungan
Perusahaan harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk:

1. Mengidentifikasi aspek lingkungan kegiatan, produk, dan jasa dalam lingkup sistem
manajemen lingkungan yang dapat dikendalikan dan yang dapat dipengaruhi dengan
memperhitungkan pembangunan yang direncanakan atau baru; kegiatan, produk, dan jasa
yang baru atau yang diubah.
2. Menentukan aspek yang mempunyai atau dapat mempunyai dampak penting terhadap
lingkungan (yaitu aspek lingkungan penting). Walaupun tidak ada pendekatan tunggal
untuk mengidentifikasi aspek lingkungan, pendekatan yang dipilih dapat
mempertimbangkan hal-hal berikut ini sebagai bagian dari aspek lingkungannya.
a. Emisi ke udara.
b. Pembuangan ke air.
c. Pembuangan ke tanah.
d. Penggunaan bahan baku dan sumber daya alam.
e. Penggunaan energi.
f. Pancaran energi seperti panas, radiasi, getaran, dan sebagainya.
g. Limbah dan produk samping.
h. Atribut fisik seperti ukuran, bentuk, warna, dan penampilan.

3. TUJUAN, SASARAN, DAN PROGRAM

Perusahaan harus menetapkan, menerapkan, serta memelihara tujuan dan sasaran lingkungan
yang terdokumentasi pada fungsi dan tingkatan yang sesuai dengan perusahaan tersebut.

Perusausahaan harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara program untuk mencapai tujuan
dan sasarannya. Program tersebut harus mencakup :

a. Pemberian tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada fungsi dan tingkatan
yang sesuai dalam perusahaan tersebut, dan
b. Cara dan jangka waktu untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut.

PENERAPAN DAN OPERASI

SUMBER DAYA, PERAN, TANGGUNG JAWAB, DAN KEWENANGAN

Manajemen harus memastikan ketersediaan sumberdaya yang diperlukan untuk menetapkan,


menerapkan, memelihara, dan meningkatkan sistem manajemen lingkungan. Sumber daya
termasuk sumber daya manusia dan keterampilan khusus, sarana operasional, teknologi dan
sumberdaya keuangan. Peran, tanggung jawab dan kewenangan harus ditentukan,
didokumentasikan, dan dikomunikasikan guna memfasilitasi manajemen lingkungan yang
efektif.

Manajemen puncak perusahaan harus menunjuki satu orang atau lebih wakil manajemen tertentu,
yang tidak tergantung pada tanggung jawab lainnya, yang harus mempunyai peran, tanggung
jawab dan kewenangan yang telah ditetapkan untuk :

a. Memastikan bahwa sistem manajemen lingkungan ditetapkan, diterapkan, dan dipelihara


sesuai dengan persyaratan standart yang berlaku,
b. Melapor kepada manajemen puncak mengenai kinerja sistem manajemen lingkungan
untuk kajian termasuk rekomendasi perbaikan.

KOMPETENSI, PELATIHAN, DAN KESADARAN

Perusahaaan harus memastikan bahwa setiap orang yang bertugas untuk atau atas nama
perusahaan yang berpotensi menyebabkan satu atau lebih dampak lingkungan penting yang
diidentifikasi, mempunyai kompetensi yang berasal daripendidikan, pelatihan, atau pengalaman
yang memadai dan perusahaan harus menyimpan rekaman yang terkait dengan kompetensi
tersebut.

Perusahaan harus menetapkan, meneraokan, dan memelihara prosedur untuk memastikan


orang yang bekerja untuk atau atas nama perusahaan memahami tentang :

1. Pentingnya kesesuaian dengan kebijakan lingkungan dan prosedur serta dengan


persyaratan sistem manajemen lingkungan,
2. Aspek lingkungan penting dan damapak yang nyata atau potensial terjadi yang terkait
dengan pekerjaannya dan manfaat peningkatan kinerja perorangan terhadap lingkungan,
3. Peran dan tanggung jawab mereka dalam mencapai pemenuhan persyaratan sistem
manajemen lingkungan,
4. Akibat yang mungkin terjadi bila prosedur tidak dilaksanakan.

KOMUNIKASI

Berkaitan dengan aspek lingkungan dan sistem manajemen lingkungan, perusahaan harus
menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk :

a. Komunikasi internal antara tingkatan dan fungsi yang beragam di perusahaasn,


b. Menerima, mendokumentasikan, dan menanggapi komunikasi yang terkait dari pihak
eksternal yang berkepentingan.

Dokumentasi
Dokumentasi sistem manajemen lingkungan harus mencakup:

1. Kebijakan, tujuan, dan sasaran lingkungan;


2. Penjelasan lingkup sistem manajemen lingkungan;
3. Penjelasan unsur unsur utama sistem manajemen lingkungan dan keterkaitannya serta
rujukan kepada dokumen terkait;
4. Dokumen, termasuk rekaman yang disyaratkan oleh standar ini;
5. Dokumen, termasuk rekaman yang ditentukan oleh perusahaan sebagai dokumen penting
untuk memastikan perencanaan, operasi dan pengendalian proses secara efektif yang
terkait dengan aspek lingkungan penting.

Contoh-contoh dokumen mencakup:

1. Pernyataan kebijakan tujuan dan sasaran,


2. Informasi mengenai aspek lingkungan penting,
3. Prosedur,
4. Informasi mengenai proses.
5. Struktur organisasi,
6. Standar internal dan eksternal,
7. Rencana kedaruratan,
8. Rekaman,

Keputusan untuk mendokumentasikan prosedur harus didasarkan pada isu seperti:

1. Konsekuensi jika tidak didokumentasikan, termasuk terhadap lingkungan,


2. Keperluan untuk menunjukkan penataan terhadap persyaratan peraturan perundangan-
undangan yang berlaku dan persyaratan lain yang diikuti oleh perusahaan,
3. Keperluan untuk memastikan bahwa kegiatan dilaksanakan secara konsisten,
4. Manfaat jika didokumentasikan, yang dapat termasuk penerapan yang lebih mudah
melalui komunikasi dari pelatihan, pemeliharaan dan revisi yang lebih mudah, risiko
lebih kecil terhadap kerancuan dan penyimpangan dan kemudahan menunjukkan
ketersediaan prosedur.

Pengendalian Dokumen

Perusahaan harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk:

1. Menyetujui dokumen sebelum diterbitkan;

2. Menyetujui, memutakhirkan seperlunya, dan menyetujui ulang (reaprove) dokumen;

3. Memastikan agar perubahan dan status revisi dokumen terakhir dapat diidentifikasi;

4. Memastikan agar versi dokumen yang berlaku tersedia ditempat penggunaan;

5. Memastikan agar dokumen tetap terbaca dan dapat dengan mudah diidentifikasi;

6. Memastikan agar dokumen yang berasal dari pihak eksternal yang ditetapkan oleh

perusahaan sebagai dokumen penting untuk perencanaan dan opersai system manajemen

lingkungan diidentifikasi dan penyebarannya dikendalikan;

7. Mencegah penggunaan dokumen kadaluwarsa dan menerapkan identifikasi yang sesuai

pada dokumen tersebut bila masih disimpan untuk maksud tertentu.

Pengendalian Operasional

Perusahaan harus mengidentifikasi dan merencanakan operasi yang terkait dengan aspek

lingkungan penting yang telah diidentifikasi, sesuai dengan kebijakan, tujuan dan sasaran

lingkungan agar operasi tersebut dilaksanakan pada kondisi tertentu, dengan:

1. Menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur terdokumentasi untuk

mengendalikan situasi yang tidak sesuai dengan kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan

apabila prosedur tersebut tidak ada;


2. Menentukan kriteria operasi dalam prosedur, dan ;

3. Menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur yang terkait dengan aspek

lingkungan penting yang telah diidentifikasi pada barang dan jasa yang digunakan oleh

perusahaan, serta mengomunikasikan prosedur dan persyaratan yang berlaku termasuk

kepada pemasok dan kontraktor.

Evaluasi Penataan

Sesuai dengan komitmen terhadap penataan, perusahaan harus menetapkan, menerapkan dan
memelihara prosedur untuk secara berkala mengevaluasi penataan terhadap persyaratan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan, dan Tindakan Pencegahan

Perusahaan harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk menangani


ketidaksesuaian yang potensial maupun nyata terjadi serta melaksanakan perbaikan dan tindakan
pencegahan.

Pengendalian Rekaman

Perusahaan harus menetapkan, menerapkan dan memelihara rekaman yang diperlukan untuk
menunjukkan pemenuhan persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan dan hasil yang dicapai.
Disamping itu perusahaan juga harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
pengidentifikasian, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, penahanan (retention) dan
pembuangan rekaman.

Audit Internal

Perusahaan harus memastikan bahwa audit internal terhadap Sistem Manajemen Lingungan
dilaksanakan pada jangka waktu yang direncanakan untuk:

1. Menentukan apakah Sistem Manajemen Lingkungan


a. Memenuhi pengaturan yang direncanakan untuk manajemen lingkungan; dan
b. Telah diterapkan dan dipelihara secara memadai
2. Menyediakan informasi hasil audit bagi manajemen

Tinjauan Manajemen

Manajemen puncak harus meninjau sistem manajemen lingkungan perusahaan dalam jangka
waktu tertentu, untuk memelihara kesesuaian, kecukupan dan efektivitas sistem yang
berkelanjutan. Rekaman tinajuan manajemen harus disimpan. Masukan kepada tinjauan
manajemen harus termasuk:

1. Hasil audit internal dan evaluasi penataan terhadap persyaratan perundang-undangan dan
persyaratan lain yang diikuti perusahaan
2. Komunikasi dari pihak eksternal yang berkepentingan termasuk keluhan
3. Kinerja lingkungan perusahaan
4. Tingkat perncapaian tujuan dan sasaran
5. Status tindakan perbaikan dan pencegahan
6. Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya
7. Situasi yang berubah, termasuk perkembangan pada persyaratan perundang-undangan
yang berlaku dan persyaratan lain yang terkait dengan aspek lingkungan dan
8. Rekomendasi perbaikan

Keluaran tinjauan manajemen harus termasuk setiap keputusan dan tindakan terkait dengan
perubahan pada kebijakan, tujuan, dan sasaran lingkungan serta unsur lain sistem manejemen
lingkungan, sesuai dengan komitmen pada perbaikan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai