Anda di halaman 1dari 9

LAPORAH PEKELITIAN

Populasi Dan Sampel Penelitian


Oleh : SupardI

SupardI, SE lahir di Klaten bulan April 1952. Seorang


AlumniFakultas Ekonpmi Ulltahun 1978. Bekerja di UII
m'ulai tahun 1979 dan tahun 1980 memperoleh SK.
Mendikbud Rl sebagai dqsen negeri. dipekerjakan di
Fakultas Ekonomi Ull, sampaisekarang sebagaiLektor
Madya (IVA) pada Fakultas ekonomi Ull. Pengalaman
pada jabatanstrukturaldilingkungan Ulladalahsebagai
berikut: sebagai Sekretaris LP2M Fakultas ekonomi Ull
(1979-1982) berturut-turut kemudlan menjabat pada
Fakultas yang sama sebagai Direktur Pusat
Pengembangan dan Studi Manajemen (1982-1984); Pembantu dekan IIIbidang
Kemahasiswaan (1984-1986); Pembantu'Dekan 11 bidang AdministrasiKeuangan
(1986-2988) daan Pembantu dekan I bidang Akademik (1988 - 1990). Sekarang
menjabat sebagai Dekan Fakuitas Ekonomi Ull. Pernah pula sebagai Sekretaris
RedaksiMajalahTri Wulanan"UNISIA"UII (1982-1986). Karyayangdipublikasikan
antara lain: Intermedite Accounting Praktis (1979); Diktat Manajemen Personalia
Jilid l.( 1082); bersama Drs. Suwarsono menyusun Soai-Jawab Evaluasi Proyek;
Petunjuk Menyusun Skripsi (1984); bersama dengan Drs. Zainal Mustafa EQ
menysusun buku Perencaan dan Pengawasan Produksi (1985), disamping Itu
beberapa tulisan dimuat pada majalah UNISIA dan ALMAMATER. Karya yang

kelompok sejak menjadi dosen FE Ull:Mata kuliah yang dibiiia sampai sekarang
adalah manajemen Personlia (SDM);Manajemen; Pembelajaan Perusahaan dan
MetodologI Penelitian.

Pendahuluan teiiiadap hasil penelitianitusendiri. Mereka


Sampai dekade ini masih banyak lebih cenderung mempersoalkan dan
didengar berbagai kritik dan polemik. mempertanyakan tentang metodologi
teiliadapberbagaihasilpenelitianbaikyang penelitian yang dipergunakah peneliti,
dilaksanakanpara^demis maupuntenaga terutamamenyangkutpeitanyaan mengenai
peneliti sepertinya diragukan. Hasil populasi dan sampel penelitian serta metode
penelitian lemak babi, penelitian seksual ^pehgumpulan data dan diuraikan metode
remaja, penelitian kumpul kebo, penelitian pengukur^. Pada naskah ini hanya akan
pencemar^lingkungandanlainsebagainya dibahas dan diuraikan tentang populasi dan
yang pemah mimcul di kalangan pers dan sampel penelitian.
menjadi bahan polemik yang liienarik. Penentuan populasi. dan sampel
Dari berbagai bahasan dan diskusi penelitian menjadi sangat penting, karena
kalangan yang tidak mempersoalkan hasil penelitian pada umumnya akan

100
Supardi, Populasi danSampel Penelitian

mengambil kesimpulan secara luas Sementara jumlah konsumen Toko Bumi


(generalisasi hasil penelitian). Ketepatan Murah datanya tidak dapat diketahui, maka
dan keakuratan dalam penentuan populasi jumlah populasi tidak dapatdiketahui secara
dan sampel penelitian akan memberikan pasti. Olehkarenaitu populasi semacam ini
bobot dan kualitas hasil penelitian. disebut dengan populasi infinit.
Penentuan populasi dan terutama Dengan meneliti semua mahasiswa
terhadap suatu karya penelitian juga akan dan atau semua konsumen toko tersebut
memberikan "kebenaran" terhadap (contoh yangkemudian), tentu peneliti hams
generalisasi kesimpulan hasil penelitian menyediakan waktu, tenagadaribeayayang
yangdidapatkannya. Olehkarenaitu peneliti besar. Oleh karena itu, peneliti dalam
dalam mempersiapkan desain penelitian kegiatan penelitiannya dibenarkan uhtuk
hanis benar-benar mampu menentukan menggunakan sampel (contoh) saja yang
populasi dan sampel penelitian secara baik. dapatmewakili populasi penelitian tersebut
Bagaimana populasi penelitian ditetapkan Dengan demikian sampel penelitian
dan apa kriterianya, seberapa besar sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan
dipilih dan bagaim^a memilih sampel subyek penelitian sebagai"wakil" dari para
penelitian yang dapat mewakili anggota populasi. Seperti contoh judul
(refresentatif). Pertanyaan-pertanyaan penelitian yang pertama, tidak semua
inilah kiranya yang akan dijawab dengan mahasiswa diteliti (dijadikan
uraian-uraian berikut: subyek=responden=sumber data), akan
tetapi dapat diambil sebagian untuk
Populasi dan Sampel Penelitian mewakilinya. Begitu pula dengan contoh
Populasi adalah suatu kesatuan yang kedua, yang berarti tidak semua
individu atau subyek pada wilayah dan konsumen menjadi responden penelitian,
waktu dengan kualitas terten&i yang akan akan tetapi sebagian konsumen untuk dapat
diamati/diteliti. mewakilinya. Penelitian semacam ini
' Populasi penelitian dapat dibedakan disebut dengan penelitian sampling.
meryadi populasi "finit" dan populasi
"infinit".Populasi finit adalahsuatu populasi Penelitian Sampling
yang jumlah anggota populasi secara pasti Sering muncul pertanyaan dalam
diketahui, sedang populasi infinit adalah diskusi rencana penelitian, yaitu suatu
suatu populasi yang jumlah anggota pertanyaan mengapa melakukan penelitian
populasi tidak dapat diketahui secara pasti. sampling atau dengan pertanyaanlainmana
Pada penelitian dengan judul Biaya Hidup yang lebih akurat antara penelitian sensus
Mahasiswa Universitas PTS, misalnya, dengan penelitian sampling.
maka jumlah mahasiswa Universitas PTS Tentu tidak mudah dan juga tidak
dapat diketahui dengan pasti, maka disebut sulitmenjawab pertanyaan tersebut Banyak
dengan populasi finit. Sedang jikalau ada peneliti mengetahui bahwa dalam
penelitian dengan judul "Analisis Pendapat pelaksanaan penelitian terdapat kendala-
dan Sikap Konsumen terhadap Pelayanan kendala yang dominan (sebagian orang
Toko Bumi Murah", maka akan nampak mengatakanalasanyangklise), yaitu adariya
bahwa populasi penelitian adalah semua keterbatasan dana (biaya), waktu dan tenaga.
konsumen Toko Bumi Murah tersebut. Oleh karena itu alasan inilah yang sering

101
UNISIA.no. 17TAHUNXIIITRIWULANVI-1993

muncul untuk menjawab pertanyaan menentukan sampel penelitian adalah


tersebut. menentukan luas (besaran) populasi atau
Ada sejumlah alasan (argumentasi), jumlah anggota populasi. Besaran populasi
mengapa penelitian sampling dilakukan, dapat ditentukan atau dibatasi denganjudul
diantaranya adalah penelitian. Misal pada contoh judul
1. Ukuran atau jumlah anggota populasi penelitian yang pertama di atas, manakala
yang terlalu besar, yang tidak seluruh mahasiswa Universitas PTS
memungkinkan diselesaikan dengan dianggap terlalu luas, maka dapat
berbagai keterbatasan tersebut diatas. disempitkan dengan merubah judul
2. Sementara di sisi laii), anggota populasi penelitian menjadi "Analisis Biaya Hidup
memiliki ciri-ciri yanghomogen (seragam), Mahasiswa FakultasEkonomi Universitas
makamanakala peneliti mengambil sampel PTS)". Denganjudul bam ini akannampak
secara "benar" hasil penelitian sampling bahwa jumlah anggota populasi hanya
yang dilakukan akan dapat mewakili atau mahasiswa Fakultas Ekonomi, sementara
menggambarkan keadaan yang sebanamya. mahasiswa fakultas yang lain tidak termasuk
3. Dengan kecemiatan peneliti di dalam menjadi anggota populasi.
mendeskripsi ciri-ciri populasi dalam Di samping itu, dalam pengertian
sampel, ketepatan dalam memilih teknik jumlah anggota populasi tersebut, pada
pengambilan sampel dan jumlah sampel langkah yang pertama ini peneliti hams
yang memadai, akan _d^pat pula mampu menentukan sifat populasi
dipeitanggungja^abkan bahwa sampel penelitianapakahpopulasifinitatau infiniL
penelitian akan dapat mewakili populasi. Kesemuanyaini akanmempermudah
Dengan argumentasi tersebut dan dipergunakan pada langkah-langkah
kiranya dibenarkan peneliti melakukan selanjutnya dalam menentukan sampel
penelitian secara sampling. Sementara penelitian ini.
seberapa besar keakuratan penelitian
sampling dibanding "dengan penelitian. 2. Kenali Kualitas Anggota Populasi
sensus, akan dapat ditentukan olfch
ketepatan dan keakuratanpenentuansampel Peneliti secara dini melakukan penelitian
penelitian. Seperti diuraikan diatas bahwa pendahuluan untuk mengetahui dan
jikalau sampel diambil secara benar mencermali kualitas dan atau ciri-ciri para
(dipertanggungjawabkan), maka hasil anggota populasi. Hal ini diperlukan agar
penelitian sampling dapat mewakili peneliti mampu mengambil suatu
gambaran populasi penelitian. Dengan kesimpulan apakah keadaan anggota
demikian keakuratan hasil penelitian sam populasi cendemng homogen (seragam)
pling sama dengan penelitian populasi. atau cendemng heterogen (beragam). Di
samping itu, dengan mengenali ciri-ciri
Lahgkah-langkah Penentuan Sampel •anggota populasi ini, maka peneliti akan
Sampling lebih mudah untuk menentukan langkah-
Proses penentuan penelitian dapat langkah selanjutnya, baik dalam upaya
diuraikan sebagai berikut: menentukan besamyasampel (sampel size)
1. Tetapkan Luas Populasi maupun dalam rangka memilih teknik
Langkah pertama dalam upaya pengambilan sampel penelitian.

102
Supardi, Populasi dan SampelPenelitian

3. TetapkanBesaranSampel(SampclSize) ABRI, makajangansampai masing-masing


Pekeijaan selanjutnya adalah menentukan item pekeijaan tersebut,teijadi kekosongan
jumlah sampel yang akan dipergunakan sampelnya. Jadiharusdapatterw^ili dalam
untiik mewakili anggota populasi dalam sampel masing-masing jenis pekerjaan
penelitian. Kiranya belum terdapat standar tersebut.
baku sebagai patokan untuk menentukan (4). Ketersediaan dana, waktu dan tenaga
jumlah sampel penelitian yang refresentati f penelitian. Kendala seperti ini kadang-
(mewakili) anggota populasi. Oleh karena kadang menjadi pertimbangan utama,
itu, uraian berikut merupakan faktor-faktor namun bagi para peneliti hal ini diharapkan
yang harus memperoleh perhatian para bukan merupakan kendala yang sangat
peneliti dalam menentukan besaran menentukan, apalagi bagi peneliti-peneliti
(jumlah) sampel penelitian. Faktor-faktor pemula.
tersebut ^tara lain: Sebagai petunjuk kiranya beberapa
(1). Tingkat homogenitas anggota buku acuan telah menyebutkan pedoman
populasi, artinya manakala anggota tentang jumlah sampel ini. Masri
populasi cenderung atau bersifat homogen, Singarimbun dan Sofian Effendi serta
maka jumlah sampel kecilpun sudah dapat Nasution menyebutkan jumlah sampel
dipertanggungjawabkan untuk mewakili penelitian tidak boleh kurang dari 10 %.
populasi. Dansebaliknyamakin heterogen, Scdang Winamo Surakhmad menyebutkan
maka diperlukan jumlah sampel yang Icbih populasi dengan jumlah 100, maka jumlah
banyak. sampel sebanyak 50 % nya bila jumlah
(2). Presisi" yang diharapkan peneliti, anggota populasi 1.000, maka jumlah
yaitu makin tinggi presisi yang dikehendaki sampel 15 % nya sudah dapat dibenarkan.
peneliti, maka diperlukan sampel yang
makin besar. Presisi adalah derajat 5. Langkah yang terakhir di dalam
perbandinganhasil yang didapatdari sampel menentukan sampel,penelitian adalah
dengan hasil yang didapat dari populasi^ menentukan teknik pengambilan sampel
yang secara statistik dikenal adanya penelitian.
standard-error. Atau dengan lebih
barangkali tingkat keakuratan yang Teknik Pengambilan Sampel Penelitian
dikehendaki peneliti, dalam Teknik sampling adalah suatu cara
menggambarkan hasil penelitian. atau teknik yang dipergunakan untuk
(3). Rancahgan analisis data penelitian. menentukan sampel penelitian. Teknik
Jumlah sampel harus menjamin bahwa data pengambilan sampel ini dalam beberapa
yang diperoleh akandapatdianalisis dengan buku sering disebut dengan teknik sam
rancangan analisis data, baik secara pling. Untuk menentukan atau memilih
deskriptif maupun analisis statistik. teknik sampling ini, peneliti harus
Misalnya, peneliti akanmelakukan analisis memperhatikan danmendasarkan diripada
kai/chi kuadrat dari besamya biaya hidup langkah-langkah penentuan sampel pada
mahasiswadenganlatarbelakangpekeijaan uraian di atas.
orang tuanya, dan jikalau latar belakang Teknik sampling dalam penelitian
orang tua mahasiswa terbagi menjadi secara garis besar dibedakan menjadi 2
(misal) pegawai, wiraswasta, petani dan (dua) yaitu teknik dengan probability sam-

103
miA, wo. 17TAHUNXIIITRIWULAN VI-1993

pling dan teknik dengan non probability sama untuk diambil atau keluarsebagai
sampling. sampel teipilih
- Ambillah gulungan kertas tersebut satu
1. Tel^k Probability Sampling persatu sampai sejumlah sampel yang
Teknik ini sering juga disebut dengan telah ditetapkan pada langkah
random sampling, yaitu pengambilan sebelumnya (lihaturaian 11.4.3)
sampel penelitian secara random. Teknik Sedangkan pendekatan dengan
sampling ini cocok dipilih untuk populasi menggunakan bilangan random bahwa
yang bersifat finit, artinya besaran anggota sampel penelitian ditetapkan dengan
populasi dapat ditentukan lebih dahuiu. menggunakan bilangan random yang telah
Pada teknik samplingini,penentuan disusun dalam bentuk tabel bilangan ran
sampel penelitian dengan memberikan dom. tabel bilangan random ini pada setiap
keimingkinan (probability) yang samapada buku statistik dan atau buku metodologi
setiap anggota populasi untuk menjadi penelitian umumnyaterdapatpadalampiran
sampel terpilih. Dengan demikian pada buku. Proses pengambilan sampel
teknik sampling ini alat analisis statistik penelitian pendekatan ini dapat diuraikan
dapat dipergunakan untuk membantu dan dengan contoh sebagai berikut:
penentuan sampel terpilih. Suatu misal penelitian dengan jumlah
Teknik probability sampling ini ada anggota populasi (N) sebanyak 900 orang.
beberapa model yaitu : simple random Sementarapeneliti akan mengambil sampel
sapling (acaksedertianamaupunbilangan sebanyak (n) 90 orang, maka peneliti dapat
random); sitematik random sampling; melakukan pemilihan dengan proses
stratified random samplingdan clusterran sebagai berikut:
dom sampling. - Siapkan tabel bilangan random
- Susunlah nomor anggota populasi dari
Simple random sampling, yaitu angka 001 sampai dengan angka 900
pengambilan sampel penelitian dapat - Undilah atau tetapkan suatu nomor
dipergunakan dengan acak sederhana bilangan pada tabel random, baik secara
(undian) atau menggunakan pendekatan barisataukolom,sehirigga diketemukan
Dilangan random. sebuah kelompok angka. Diketahui
Pada pendekatan acak sederhana, bahwajumlah 900 mempakan bilangan
yang dilakukan peneliti adalah : dengan 3 digit, yang berarti peneliti
- Menyusun daftar seluruh anggota akan menemukan angka pertama
populasi dengan 3 digit Misal dengan undian
- Menuliskan nama/simbul anggota atau ketetapan peneliti bahwa angka
populasi pada secarik kertas dan pertamasebagaisampelpertamadipilih
kemudian diguluhg pada baris ke 5 kolom ke 3, maka pada
- Masukkan gulungan kertas tersebut ke tabel bilangan random akan
dalam sebuah kaleng atau tempat diketemukan angka 05531
sejenisnya - Selanjutnya peneliti ihengambil angka
- Aduklah kaleng tersebut secukupnya, tiga digit, misal ditetapkan angka 055,
agar setiap gulungankertas benar-benar maka nomor anggota populasi dengan
akan memperoleh kesempatan yang angka055 menjadisampelterpilihyang

104
Supardi, PopulasidanSampelPenelhian

pertama yang menjadi sanggota terpilih yang


- Sedang anggota sampel penelitian pertama
terpilih sel^jutnya, berdasarkan arah - Untuk nomor selanjutnya ditentukan
gerakan nomor yang ditetapkan oleh berdasarangka kelipatan tersebut. Misal
peneliti. Misal pergerakan arah kekanan angka pertama diperoleh angka 068,
dengan membentuk mekanisme spiral ' maka untuk sampel berikutnya adalah
dengan gerakan angka 3 digit, maka angkaatau npmor-nomor078; 088; 098;
anggota sampel berikutnya adalah nomor .... dan setenisnya sampai dengan
: 318;.029:735; 648; 520; 617; 042; memperoleh sampel terpilih 90 orang.
dst sampai mencapai sejumlah 90 nomor
sebagai .sampel yang telah ditetapkan. Stratified Random Sampling
Sebagaicatatanbahwaangka-angka937; Adalah suatu teknik penentuan
936; 903; 987; yangsebenamya dilewati sampel penelitian dengan meneiapkan
oleh arah gerakan ke kanan membentuk pengelompokan anggota populasi dalam
spiral tersebut, namun tidak dijadikan kelompok-kelompok tingkatan. Penentuan
sampel penelitian terpilih. Hal ini kelompok-kelompok ini dilakukan dalam
dipahami bahwa nomor terbesar dari rangkamembentukpopulasi yangheterogen
daftar nomor anggota populasi hanya menjadipopulasiyanglebihhomogenpada
sampM dengan angka 900, maka angka- kelompok atau bagian populasi yang lebih
angka tersebut tidak terpilih. kecil.
Kembali pada contoh penelitian di
Sistematik Random Sampling atas yaitu tentang Analisis Bia^a Hidup
Padapendekatanini sampelpenelitian Mahasiswa Universitas PTS, dapat
ditetapkan berdasar bilangan kelipatan dari diketahui bahwa anggota populasi dapat
jumlah anggota populasi dengan jumlah heterogen misal mahasiswa yang kuliah
sampel yang akandiambil. Proses penentuan sebagianmengguhakan mobil, bagianyang
sampel penelitian dapat diuraikan sebagai lain menggunakan sepeda motor, bagian
berikut: yanglain menggunakansepedadanlainnya
Dengan contoh seperti uraian diatas N=900 menggunakan jasa transfortasi umum (Bus
orang dengan mengambil n = 90 orang, Kota). Pada keadaanini manakalapeneliti
maka langkahnya adalah: akan membuat kesimpulan umum tentang
- Susunlah nomor anggota populasi dari biaya hidup mahasiswa, tentu saja hams
nomor 001 sampai dengan nomor 900 berhati-hati dalam .penentuan sampel,
- Menentukan bilangan kelipatan dengan janganyangterpilih menjadi sampel hanya
rumus: mahasiswa yang membawa mobil dan
N sepeda motor saja sementara yang naik
BK = sepeda dan jasa transfortasi umum tidak
n terwakili. Oleh karena itu, sebelum
900 menentukan sampel terpilih, sebaiknya
Jadi bilangan kelipatan (BK) = = 10 dikelompokkan terlebih dahulu kedalam
90 strata-strata agar rasa keterwakilan anggota
- Undilahatautetapkansatu nomor ^tara populasi lebih teijamin dan pengambilan
001 sampai dengan 900, sebagai nomor kesimpulan umum penelitian dapat

105
UNISIA. NO, 17TAHUN XIIITBIWULAN VI • 1993

dipertangglingjawabkaa pendekatan non-proporsional, maka


Setelah strata ditentukan, maka masing-masing strata diwakili sampel
peneliti- dapat memilih pendekatan untuk sejumlah500/4 atausamadengan 125orang.
•mewakili masing-masing strata yang Demikian penentuanJumlah sampel
ditetapkan. Pendekatan tersebut adalah untuk masing-masing strata mahasiswa.
sampel berstrata berperbandingan Sementara untuk individu mahasiswa yang
(prpporsional) dan sampel berstrata tidak terpilih sampel penelitian dapat ditentukan
berperbandingan (non-proporsional). dengan teknik sampel random sampling
Untuk jelasnya uraian in! dengan atau dengan sistematik random sampling.
contoh sebagai berikut:
JumlahmahasiswaUniversitasPTS (contoh Cluster Random Sampling
diatas) sebanyak 4.000 orang berarti ini Jikalau pada stratified random sam
merupakan jumlah populasi. Setelah pling, lebih menekankan pada penentuan
dilakukan perigelompokan dalam bentuk sampel kelompok strata atau tingkatan
strata diperoleh data sebagai berikut: anggota populasi penelitian, maka teknik
- Strata berkendaraan mobil = 600 orang cluster random sampling ini penentuan
-Strataberkendaraansepedamotor= 1.200 sampel berdasar kelompok wilayah dari
orang anggota populasi penelitian. Pada teknik
- Strata berkendaraan sepeda = 8(X) orang cluster raiibom sampling ini berarti subyek
-Strata berkendaraan umum = 1.400 orang penelitiandikelompokkanmenumt area atau
Dari 4.(XX) orang tersebut, peneliti akan tempat domisili anggota populasi.
mengambilsampelpenelitiansebanyak5(X) Misalpenelitimengadakanpenelitian
orang, maka imtuk masing-masing strata tentang partisipasi masyarakat Kota Madya
dapat ditentukan jumlah sampel dengan Yogyakarta terhadap program Kodya
pendekatanproporsional dan dapat dengan Berhati Nyaman, maka diketahui bahwa di
non-proporsional. Kodya Yogyakarta ini terdapat 14
Bila peneliti menggunakan pendekatan Kecamatan, sedang masing-masing
proporsional, maka masing-masing strata Kecamatan rata-rata terdapat 6 Kelurahan/
ditentukanjumlah sampel sebagai berikut: Desa dan untuk masing-masing Kelurahan/
600 . Desa terdapat 12 Dusun/RK. Dengan
- Strata bermobil = x 500 = 75 orang demikian manakala peneliti akan
4.000 mengambil individu-individu masyarakat
1.200 Kodya agar dapat mewakilinya perlu
- Strata bersepeda motor = x 500 = 150 menentukan area sampel terlebih dahulu
4.000 baik pada sampel wilayah tingkat
800 Kecamatan, tingkatKelurahan/Desa sampai
-Stratabersepeda= x500= l(X)orang pada tingkat Dusun/RK.
4.000 Peneliti hendaknya menentukan
1.400 apakah setiap Kecamatan harus terwakili
- Strata berkendaraan umum=—x5Q0= 175 orang atau tidak, kalautidakmaka harus diteritukan
4;ooo sampel kecamatan misal mengambil 6
kecamatandaril4Kecamatan tersebut Cara
Manakala peneliti menggunakan pemilihan6 Kecamatandari 14Kecamatan

106
Supardi, Populasidan SampelPenelitian

tersebut dapat digunakan sampel random Oleh karena itu peneliti sud ah barang tentu
sampling, misal secara acak sederhana. Dan tidak memberikan kemungkinan yang sama
mahakalasemuakecamatan hams terwakill, terhadap setiap konsumen menjadi sampel
maka tidak diperlukan pemilihan sampel terpilih dalam penelitian tersebut.
tingkat kecamatan. Demikian setemsnya Penentuan sampel dengan populasi
sampai pada tingkat Kelurahan/Desa dan demikian digunakanlah teknik non-prob
Dusun/RK. Kegiatanini semuamempakan ability sampling. Beberapa model teknik
contohuntukmenentukansampel area atau non-probability sampling ini adalah acci
cluster random sampling. dental sampling, quota sampling dan
Setelah sampel wilayah ditentukan, purposive sampling.
maka selanjumya akan dapat ditentukan Accidental samplig atau sering
sampel individu-individu dari anggota disebut pula dengan opportunite sampling
masyarakatmenumtareayang telahterpilih atau "sampel asal nemu" adalah bentuk
sebagai sampel penelitian. Pemilihan sampling dengan mcndasarkan diri secara
sampel individu tersebut dapat kembali kebetulansajaatau asal nemu saja. Artinya
menggunakan teknik sample random sam jikalau peneliti ingin menentukan sampel
pling atau sistematik random sampling. konsuhien toko Bumi Murah tersebut,
maka peneliti menempatkan diri di depan
2. Teknik Non-Probability Sampling pintumasuktoko tersebut, siapasajaorang
Teknik inijugadisebutdengan teknik yang masuk toko untuk pertama kali
non random sampling, yaitu pengambilan ditetapkansebagai sariipelpenelitian yang
sampel penelitian secara random. Teknik pertama dan selanjutnya orang masuk
sampling ini cocok dipilih untuk populasi kedua menjadi sampel kedua dan
yangbersifatinfinit, artinyabesaran anggota setemsnya. Pada teknik ini tidak memilih-
populasi belum atau tidak dapat ditentukan milih apakah yang masuk toko tersebut
lebih dahulu. pria atau wanita, tua atau muda dan lain
Pada teknik sampling ini, penentuan sebagainya.
sampel penelitian tanpa (kurang) atau tidak Quota sampling, yaitu teknik
memberikan kemungkinan (probability) penentuan sampel dengan menentukan
yang sama pada setiap anggota populasi quota atau jumlah dari sampel penelitian.
untuk menjadi sampel terpilih. Dengan Prinsip penentuannya sama dengan acci
demikian pada teknik sampling ini dental sampling, akan tetapi peneliti
seharusnyaalatanalisisstatistiktidakdapat menetapkan terlebih dahulu jumlahsampel
dipergunakan atau tidak diperlukan untuk yang diperlukan. Misal peneliti
membantu penentuan sampel terpilih. menetapkan penelitian dilakukan setiap
Kembali pada contoh diatas, hari selama satu minggu^ dimana setiap
penelitian denganjudul"Analisis Pendapat hari ditetapkan jumlah sampel penelitian
dan Sikap Konsumen terhadap Pelayanan sebanyak 100 orang. Jikalau peneliti hari
Toko Bumi Murah", nampak bahwa itu teiah memperoleh 100 orang maka
populasi penelitian adalah semua konsumen selesai tugas mencari sampel penelitian
-toko Bumi Murah tersebut, yang jumlah hari itu, kemudian akan dilanjutkan pada
konsumen toko Bumi Murah datanya dapat hari berikutnya.
diketahui sebelumnya atau siilit diketahui. Purposive sampling, mempakan

107
UNISIA, NO. 17 TAHUNXIIITRIWULAN VI -1993

teknik non-probability sampling yang lebih hasil penelitian yang dipertanggung


tinggi kualitasnya, di mana peneliti telah jawabkan.
membuat kisi-kisi atau batas-bata's Penentuansampelpenelitianterdapat
berdasarkan ciri-ciri subyek yang akan berbagai teknik dapat dipergunakan baik
dijadikan sampel penelitian. Proses dari dengan pendekatan probabilitas maupun
teknik ini sama dengan bentuk teknik non- non-probabilitas.Kesemuanyahams dipilih
probability sampling yang lairmya, hanya yang paling "pas" dengan mem-
peneliti telah menentukan ciri-ciri pertimbangkan faktor-faktor dan kriteria
konsumen yang akan dijadikan sampel yang memadai.
penelitiaa Misal didasaikan, ciri demograh
Daftar Pustaka
konsumen, pria-wanita, jenis pekeijaan,
umur dan lain sebagainya.
Masri Singarimbun dan sofian Effendi,
(Penyunting), Metode Penelitian
Penutup
Survei, LP3ES, Jakarta, 1992.
Kegiatan dan hasil penelitian selalu Mohammad All, Penelitian Kependldikan :
diminta pertanggunaawaban metodologi, Prosedur & Strategi, Cetakan ke 3,
sebagai upaya meyakinkan kebenaran Angkasa, Bandung, 1985.
secara ilmiah kesimpulan hasil penelitian. Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indo
Metodologi penelitian yang nesia, Jakarta, 1985.
dipergunakan dalam kegiatan perielitian Nasution, Metode Research, Jemmors, Tanpa
menjadi tolak ukur penting, tenitama Kota, Tanpa Tahun.
menyangkutpenetapanpopulasi dansampel Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian,
penelitian, penentuan metode penelitian Dep. Pendidikan dan Kebudayaan
maupun metode pengukuran penelitian. Ditjen. Dikti, Proyek Pengerhbangan
Lembaga Pendidikan Tenaga
Penentuan populasi dan sampel
Kependidikan, Jakarta, 1989.
penelitian, sebagai upaya menentukan Sumadi Suryobroto,. Metodologi Penelitian,
sumber data yang refresentatif dan dapat CV Rajawali, Jakrta, 1983.
dipertanggungjawabkan keakuratannya. William G. Cochram, (Terj.), Teknik
Disadari bahwa penetapan sampel yang Penarikan Sampel, Edisi Ketiga,
refresentatifakan dapatdipergunakanuntuk Penerbit Universitas Indonesia (UI-
menyakinkan generasilisasi kesimpulan Press), Jakarta, 1981.

108

Anda mungkin juga menyukai