Anda di halaman 1dari 13

Nama : Widhya Cantika Roska

NIM : 1717051128
Kelas : 6K
PERSEKUTUAN : LIKUIDASI

TELAAH UMUM TENTANG LIKUIDASI PERSEKUTUAN


Pengunduran Diri atau Disosiasi (Dissciation)
Pengunduran diri atau disosiasi adalah konsep hukum untuk mengunduran diri sekutu
karena :
1. Sekutu meninggal.
2. Sekutu secara sukarela mengundurkan diri, misalnya pensiun.
3. Keputusan pengadilan, seperti: (a) sekutu terlibat dalam tindakan yang melanggar hukum
yang secara signifikan berakibat negatif bagi persekutuan, (b) sekutu melanggar perjanjian
persekutuan, (c) sekutu menjadi debitor dalam kebangkrutan dan (d) sekutu individual
sudah tidak mampu melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian persekutuan.
Pembubaran (Dissolution)
Pembubaran (Dissolution) merupakan pengakhiran persekutuan. Kejadian-kejadian yang
dapat menyebabkan pembubaran dan terminasi persekutuan adalah sebagai berikut :
1. Pengunduran diri sewaktu-waktu dapat terjadi, sebagian besar hanya dalam bentuk
pemahaman secara lisan diantara para sekutu dan tidak ada ketentuan pasti atau tindakan
spesifik yang diambil.
2. Pada persekutuan yang didirikan dengan batas waktu dan tujuan tertentu, pembubaran
dapat terjadi karena: (a) seorang sekutu meninggal dunia atau mengundurkan diri karena
melakukan kesalahan , paling tidak terdapat setengah sekutu yang tinggal memutuskan
menghentikan bisnis persekutuan, (b) ketika seluruh sekutu setuju untuk menghentikan
persekutuan, atau ,(c) ketika batas waktu atau tujuan yang dimaksud telah terpenuhi atau
selesai.
3. Ada nya keputusan pengadilan bahwa: (a) tujuan ekonomis persekutuan tampaknya tidak
dapat tercapai, (b) seorang sekutu terlibat dalam suatu tindakan terkait dengan bisnis
persekutuan tidak mungkin dilanjutkan secara praktik atau (c) ketika tidak memungkinkan
untuk meneruskan bisnis persekutuan secara praktik sejalan dengan perjanjian
persekutuan.
Terminasi (Winding UP) dan Likuidasi (Liquidation)
Dimulai setelah pembubaran persekutuan. Persekutuan tetap beroperasi untuk tujuan
khusus, yaitu penyelesaian proses penghentian bisnis Proses terminasi mencakup transaksi-
transaksi yang diperlukan untuk melikuidasi persekutuan seperti penagihan piutang, termasuk
piutang sekutu, konversi aset non kas menjadi kas, pembayaran kewajiban persekutuan, dan
distribusi saldo bersih yang tersisa kepada para sekutu dalam bentuk kas sesuai proporsi
kepemilikan modal. Jika perjanjian persekutuan tidak memberikan rasio khusus untuk
likuidasi, maka laba atau rugi yang terjadi selama proses likuidasi didistribusikan berdasarkan
rasio normal laba dan rugi yang biasa digunakan selama operasi persekutuan

Pinjaman dari Sekutu Kewajiban para sekutu atas pinjaman yang dilakukan kepada
persekutuan memiliki status yang sama dengan kewajiban persekutuan kepada kreditor pihak
ketiga. Tidak ada saling hapus antara kewajiban dengan akun modal sekutu. Kewajiban
persekutuan ke sekutu individual ini harus dibayar selama proses terminasi persekutuan.

Defisit Akun Modal Sekutu Dalam proses likuidasi, tiap sekutu yang memiliki akun modal
defisit harus melakukan kontribusi kepada persekutuan untuk menghilangkan defisit modal
tersebut. Persekutuan melakukan distribusi likuidasi, dalam bentuk kas, kepada tiap sekutu
dengan saldo modal kredit. Jika seorang sekutu gagal melakukan kontribusi untuk
menghilangkan defisit modalnya, maka seluruh sekutu harus melakukan kontribusi, sesuai
dengan proporsi pembagian kerugian, berupa tambahan jumlah yang diperlukan untuk
membayar kewajiban persekutuan.

Laporan Likuidasi dan Realisasi Persekutuan


Laporan likuidasi adalah dasar pembuatan ayat jurnal untuk mencatat likuidasi. Laporan ini
menyajikan pengaruh likuidasi terhadap akun-akun neraca persekutuan dalam bentuk kertas
kerja. Laporan ini menunjukkan konversi aset menjadi kas, alokasi keuntungan atau kerugian
kepada para sekutu, dan distribusi kas kepada kreditor dan sekutu

LIKUIDASI SEKALIGUS
Likuidasi persekutuan secara sekaligus (lump-sump liquidation) merupakan suatu
proses likuidasi dimana seluruh aset dikonversikan menjadi kas dalam waktu yang sangat
pendek. Kreditor eksternal dibayar, dan pembayaran tunggal secara gabungan dilakukan
kepada para sekutu atas bagian modal yang dibayarkan.
Realisasi Aset
Realisasi aset saat persekutuan likuidasi dapat dilakukan dengan :
 Persekutuan dapat saja melakukan penjualan cuci gudang karena akan tutup di mana
persediaan diturunkan nilainya sehingga mencapai di bawah harga jual normal dengan
maksud untuk mendorong penjualan dengan segera.
 Anjak Piutang (factor) yaitu perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pembelian
piutang usaha dan dengan segera membayar uang tunai kepada pihak penjual piutang.
Beban Likuidasi
Selama proses likuidasi melibatkan beberapa beban seperti biaya hukum dan akuntansi
tambahan. Perusahaan juga menanggung biaya penghentian usaha, seperti biaya iklan khusus
dan biaya agen penjualan peralatan. Beban ini dialokasikan terhadap akun modal para sekutu
dalam rasio distribusi laba dan rugi.

Ilustrasi Likuidasi Sekaligus


Likuidasi dilakukan oleh Persekutuan ABC dengan para sekutu yang terdiri dari Aldi, Bayu,
dan Citra. Hasil penyesuaian distribusi laba rugi tersebut adalah: Aldi 40%; Bayu 40%; dan
Citra 20%. Berikut adalah Ringkasan neraca saldo perusahaan per tanggal 1 Mei 20X5, pada
saat para sekutu memutuskan untuk melikuidasi usaha sebagai berikut :
Persekutuan ABC
Neraca Saldo
1 Mei 20X5
Kas Rp 10.000.000
Aset Nonkas Rp 90.000.000
Kewajiban Rp 42.000.000
Modal, Aldi Rp 34.000.000
Modal, Bayu Rp 10.000.000
Modal, Citra   Rp 14.000.000
Total Rp 100.000.000 Rp 100.000.000
Tiga kasus berikut menunjukkan konsep likuidasi persekutuan yang digunakan secara
umum.
1. Persekutuan Masih Solven dan Tidak Terdapat Defisit dalam Akun Modal
Sekutu
Informasi tambahan :
a. Aset non kas dijual dengan harga Rp.80.000.000 pada tanggal 1 Mei 20X5
b. Kreditor eksternal dibayar sebesar Rp.42.000.000 pada tanggal 20 Mei 20X5
c. Sisa Rp 48.000.000 dari hasil penjualan dan pembayaran kewajiban didistribusikan
kepada para sekutu tanggal 30 Mei 20X5
d. Susunlah laporan likuidasi dan realisasi persekutuan dan buatlah jurnal sesuai dengan
pelaksanaan kegiatan tersebut!
Persekutuan ABC
Laporan Likuidasi dan Realisasi Persekutuan
Likuidasi Sekaligus
  Kas Aset Non-Kas Kewajiban Modal Aldi Modal Bayu Modal Citra
Saldo sebelum
likuidasi, 1 Mei Rp 10.000.000 Rp 90.000.000 -Rp 42.000.000 -Rp 34.000.000 -Rp 10.000.000 -Rp 14.000.000

Penjualan aset,
pendistribusian
kerugian Rp 80.000.000 -Rp 90.000.000 Rp - Rp 4.000.000 Rp 4.000.000 Rp 2.000.000
Rp 90.000.000 Rp - -Rp 42.000.000 -Rp 30.000.000 -Rp 6.000.000 -Rp 12.000.000
Pembayaran kreditor
eksternal -Rp 42.000.000 Rp - Rp 42.000.000 Rp - Rp - Rp -
Rp 48.000.000 Rp - Rp - -Rp 30.000.000 -Rp 6.000.000 -Rp 12.000.000
Pembayaran sekaligus
kepada sekutu -Rp 48.000.000 Rp - Rp - Rp 30.000.000 Rp 6.000.000 Rp 12.000.000
Saldo pasca likuidasi Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -

Ayat Jurnal :
Tanggal Keterangan Debet Kredit
15 Mei Kas Rp 80.000.000
 
20X5 Modal, Aldi Rp 4.000.000
 
Modal, Bayu Rp 4.000.000
 
Modal, Citra Rp 2.000.000
 
Aset Nonkas   Rp 90.000.000
Realisasi seluruh aset non kas persekutuan ABC dan distribusi
kerugian sebesar Rp.10.000.000 dengan menggunakan rasio laba
dan rugi
 
20 Mei Kewajiban Rp 42.000.000  
20X5 Kas   Rp 42.000.000
Pembayaran kepada kreditor eksternal 
30 Mei Modal, Aldi Rp 30.000.000  
20X5 Modal, Bayu Rp 6.000.000  
Modal, Citra Rp 12.000.000  
Kas   Rp 48.000.000
 Pembayaran sekaligus kepada para sekutu

2. Persekutuan Masih Solven dan Timbul Defisit Pada Akun Modal Sekutu
Defisit dalam akun modal sekutu dapat terjadi jika saldo kredit akun modal sekutu
terlampau rendah untuk dapat menanggung beban kerugian yang ditentukan. Defisit tersebut
dapat dihilangkan malalui salah satu dari dua cara berikut ini yaitu:
a. Para sekutu menginvestasikan kas atau aset lain untuk mengeliminasikan defisit
modal
b. Defisit modal sekutu didistribusikan kepada sekutu lain berdasarkan rasio pembagian
laba dan rugi yang terjadi
Pendekatan yang digunakan bergantung kepada kondisi solvensi sekutu yang
mengalami defisit modal. Seorang sekutu yang secara pribadi masih solven dan memiliki
kekayaan bersih untuk mengeliminasikan defisit modal harus melakukan investasi tambahan
pada persekutuan untuk menutupi defisit tersebut. Disisi lain, jika sekutu tersebut secara
pribadi tidak solven, maka sekutu yang lain menanggung defisit sekutu yang tidak solven
dengan mengalokasikannya ke dallam akun modal masing-masing sesuai dengan rasiio laba
dan rugi.
Ilustrasi
Laporan keuangan pribadi ketiga sekutu tersebut adalah:
  Aldi Bayu Citra
Aset Pribadi Rp 150.000.000 Rp 12.000.000 Rp 42.000.000
Kewajiban Pribadi -Rp 86.000.000 -Rp 16.000.000 -Rp 14.000.000
Kekayaan (defisit) bersih Rp 64.000.000 -Rp 4.000.000 Rp 28.000.000
Ket: Bayu secara pribadi tidak solven; sedangkan Aldi dan Citra secara pribadi masih solven.
Informasi tambahan :
a. Aset non kas persekutuan dijual seharga Rp.19.000.000 pada tanggal 15 Mei 20X5
b. Kreditor eksternal dibayar Rp.42.000.000
c. Sisa kas didistribusikan kepada para sekutu dengan pembayaran sekaligus pada tanggal
30 Mei 20X5
d. Bagaimanakah Posisi Persekutuan apakah Solven atau Insolven?
e. Bagaimanakah posisi para sekutu apakah ada yang mengalami Defisit Modal?
f. Susunlah laporan likuidasi sekaligus dan realisasi persekutuan!
Persekutuan ABC
Laporan Likuidasi dan Realisasi Persekutuan
Likuidasi Sekaligus
Saldo Modal
  Kas Aset Non-Kas Kewajiban Modal Aldi Modal Bayu Modal Citra
Saldo Sebelum Likuidasi Rp 10.000.000 Rp 90.000.000 -Rp 42.000.000 -Rp 34.000.000 -Rp 10.000.000 -Rp 14.000.000
Penjualan aset dan distribusi kerugian :
sebesar Rp 55.000.000 Rp 35.000.000 -Rp 90.000.000 Rp - Rp 22.000.000 Rp 22.000.000 Rp 11.000.000
Rp 45.000.000 Rp - -Rp 42.000.000 -Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 -Rp 3.000.000
Pembayaran untuk kreditor eksternal -Rp 42.000.000 Rp - Rp 42.000.000 Rp - Rp - Rp -
Rp 3.000.000 Rp - Rp - -Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 -Rp 3.000.000
Distribusi defisit sekutu yang insolven -Rp 12.000.000
40/60 × Rp 12.000.000 Rp 8.000.000
20/60 × Rp 12.000.000           Rp 4.000.000
Rp 3.000.000 Rp - Rp - -Rp 4.000.000 Rp - Rp 1.000.000
Kontribusi oleh Citra untuk menutupi
modal defisit Rp 1.000.000 Rp - Rp - Rp - Rp - -Rp 1.000.000
Rp 4.000.000 Rp - Rp - -Rp 4.000.000 Rp - Rp -
Pembayaran sekaligus kepada sekutu -Rp 4.000.000 Rp - Rp - Rp 4.000.000 Rp - Rp -
Saldo pasca likuidasi Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -

3. Persekutuan Tidak Solven dan Defisit Timbul Dalam Akun Modal Sekutu
Dalam kasus ini :
a. Sekutu secara individual bertanggung jawab untuk sisa kewajiban persekutuan yang belum terbayar.
Ilustrasi
1) Aldi dan Citra secara pribadi masih solven, dan Bayu secara pribadi tidak solven.
2) Aset non kas dijual sebesar Rp.20.000.000 pada tanggal 15 mei 20X5.
3) Kreditor eksternal dibayar Rp.42.000.000 pada tanggal 20 Mei 20X5.
4) Susunlah laporan Likuidasi dan Realisasi Persekutuan.
Persekutuan ABC
Laporan Likuidasi dan Realisasi Persekutuan
Likuidasi Sekaligus
Saldo Modal
  Kas Aset Non-Kas Kewajiban Modal Aldi Modal Bayu Modal Citra
Saldo sebelum likuidasi, 1 Mei Rp 10.000.000 Rp 90.000.000 -Rp 42.000.000 -Rp 34.000.000 -Rp 10.000.000 -Rp 14.000.000
Penjualan aset dan distribusi
kerugian sebesar Rp 70.000.000 Rp 20.000.000 -Rp 90.000.000 Rp - Rp 28.000.000 Rp 28.000.000 Rp 14.000.000
Rp 30.000.000 Rp - -Rp 42.000.000 -Rp 6.000.000 Rp 18.000.000 Rp -
Distribusi defisit sekutu yang
insolven -Rp 18.000.000
40/60 × Rp 18.000.000 Rp 12.000.000
20/60 × Rp 18.000.000           Rp 6.000.000
Rp 30.000.000 Rp - -Rp 42.000.000 Rp 6.000.000 Rp - Rp 6.000.000
Kontribusi oleh Aldi dan Citra
untuk menutupi modal defisit Rp 12.000.000     -Rp 6.000.000   -Rp 6.000.000
Rp 42.000.000 Rp - -Rp 42.000.000 Rp - Rp - Rp -
Pembayaran untuk kreditor
eksternal -Rp 42.000.000   -Rp 42.000.000      
Saldo pascalikuidasi Rp - Rp - -Rp 84.000.000 Rp - Rp - Rp -
LIKUIDASI BERTAHAP
Merupakan suatu likuidasi yang secara umum memerlukan beberapa periode dalam
penyelesaiannya dan mencakup pembayaran secara periodik atau cicilan/bertahap kepada
para sekutu selama masa likuidasi. Tujuannya adalah untuk memperoleh jumlah realisasi aset
yang sebesar mungkin. Para sekutu menerima pembayaran secara periodik karena mereka
memerlukan dana tersebut untuk keperluan pribadi. Pihak akuntan secara khusus harus
berhati-hati mendistribusikan kas, karena dapat terjadi suatu peristiwa di masa mendatang
yang mungkin mengubah jumlah yang harus dibayarkan kepada masing-masing sekutu.
Prinsip Kehati-hatian yang harus dilakukan adalah:
1) Tidak mendistribusikan kas kepada para sekutu hingga seluruh kewajiban dan beban
likuidasi aktual maupun potensial telah dibayarkan atau telah dicadangkan seperlunya
2) Antisipasilah kemungkinan yang terburuk, atau yang paling membatasi sebelum
menentukan jumlah uang tunai yang dapat diterima oleh masing-masing sekutu:
a. Asumsikanlah bahwa seluruh aset non kas yang tersisa akan dihapuskan sebagai
kerugian, yaitu asumsikan bahwa tidak ada yang dapat direalisasikan lagi dari
penghapusan aset
b. Asumsikanlah bahwa defisit yang timbul pada akun modal sekutu akan
didistribusikan kepada sekutu yang tersisa; asumsikan bahwa defisit tersebut tidak akan
dihapuskan oleh kontribusi modal tambahan para sekutu
3) Setelah akuntan mengasumsikan kasus terburuk yang dapat terjadi, maka sisa saldo kredit
pada akun modal menunjukkan distribusi aset dan kas yang aman yang dapat
didistribusikan kepada masing-masing sekutu dalam jumlah yang terkait
Ilustrasi Likuidasi Bertahap
Laporan keuangan pribadi ketiga sekutu pada tanggal 1 Mei 20X5 adalah sebagai berikut:
  Aldi Bayu Citra
Aset pribadi Rp 150.000.000 Rp 12.000.000 Rp 42.000.000
Kewajiban pribadi -Rp 86.000.000 -Rp 16.000.000 -Rp 14.000.000
Kekayaan (defisit) bersih Rp 64.000.000 -Rp 4.000.000 Rp 28.000.000

Laporan Keuangan Persekutuan 1 Mei 20X5


Persekutuan ABC
Neraca Saldo
1 Mei 20X5
Kas Rp 10.000.000
Aset Nonkas Rp 90.000.000
Kewajiban Rp 42.000.000
Modal, Aldi (40%) Rp 34.000.000
Modal, Bayu (40%) Rp 10.000.000
Modal, Citra (20%)   Rp 14.000.000
Total Rp 100.000.000 Rp 100.000.000
Aset non kas persekutuan dijual sebagai beerikut:
  Nilai Buku Nilai Wajar Kerugian
5/15 × 5 Rp 55.000.000 Rp 12.000.000 Rp 10.000.000
6/15 × 5 Rp 30.000.000 Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
7/15 × 5 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000  

a) Kreditor eksternal dibayar sebesar Rp.42.000.000 pada tanggal 20 Mei


b) Para sekutu bersepakat untuk menyimpan cadanga tunai sebesar Rp.10.000.000 selama
proses likuidasi yang digunakan untuk membayar beban likuidasi yang mungkin timbul
c) Para sekutu bersepakat untuk mendistribusikan kas yang tersedia pada akhir setiap
bulan, proses akhir likuidasi pada tanggal 31 Juli 20X5
d) Apabila biaya likuidasi aktual diketahui sebesar Rp.7.500.000
Rencana Distribusi Kas
Pada awal proses likuidasi, adalah umum bagi para akuntan untuk menyusun rencana
distribusi kas. Rencana Distribusi Kas memberikan gambaran kepada para sekutu mengenai
pembayaran kas bertahap yang akan diterima oleh masing-masing sekutu pada saat telah
tersedia kas dalam persekutuan. Rencana Distribusi Kas merupakan proyeksi pro forma
penggunaan kas, apabila telah tersedia uang tunai.
Kemampuan Menanggung Kerugian
Konsep dasar rencana distribusi kas pada awal proses likuidasi adalah “Kemampuan
Menanggung Kerugian (loss absorption power)”. LAP diartikan sebagai kerugian maksimum
yang dapat terjadi dalam persekutuan sebelum saldo modal dan pinjaman sekutu dilunasi
Saldo akun modal sekutu
LAP=
Bagian laba dan rugi sekutu
Kemampuan menanggung kerugian yang bisa ditangguh oleh sekutu Aldi
Rp34.000.000 / 40% = Rp.85.000.000
Artinya :
Bahwa kerugian dalam penghapusan aset non kas atau beban likuidasi tambahan sebesar
Rp.85.000.000 akan menghapuskan saldo kredit dalam akun modal Aldi dengan perhitungan
sebagai berikut :
Rp.85.000.000 X 40% = Rp.34.000.000
Proses Persekutuan Menjadi PT
1. Persekutuan dihentikan
2. Aset dan kewajibannya direvaluasi menjadi sebesar nilai pasar
3. Keuntungan atau kerugian revaluasi yang timbul dialokasikan kepada akun modal para
sekutu sesuai dengan rasio pembagian laba dan rugi
4. Modal saham dalam perseroan yang baru kemudian didistribusikan secara proporsional
pada akun modal para sekutu
5. Entitas persekutuan harus menutup catatan akuntansinya
6. Perseroan sebagai entitas baru harus membuka catatan akuntasi yang baru untuk mencatat
penerbitan modal saham ke para sekutu persekutuan sebelumnya
Ilustrasi
a. Neraca saldo persekutuan ABC pada tanggal 1 Mei 20X5
b. Para sekutu bersepakat untuk mengubah persekutuan menjadi perseroan
c. Aset non kas dinilai wajar sebesar Rp.80.000.000
d. Jelaskanlah prosedur akuntansi perubahan persekutuan menjadi perseroan!
e. Apabila perseroan menerbitkan 4.600 lembar saham biasa dengan nilai per lembar
Rp.1.000 untuk ditukar dengan aset dan kewajiban persekutuan ABC
Penyelesaian :
1. Perseroan yang baru disebut sebagai PT Induk
2. Perubahan Persekutuan menjadi PT seluruh aset dan kewajiban harus diperiksa dan
dinilai berdasarkan nilai pasar
3. Aset non kas dinilai pasar sebesar Rp.80.000.000
4. Kerugian nilai pasar sebesar Rp.10.000.000 dialokasikan ke dalam akun modal sekutu
sebelum pembentukan perseroan
5. Jurnalnya adalah:
1 Mei 20X5 Modal, Aldi Rp 4.000.000  
Modal, Bayu Rp 4.000.000  
Modal, Citra Rp 2.000.000  
Aset Nonkas   Rp 10.000.000
Mengakui kerugian akibat pengurangan aset non kas sebesar nilai
pasar 

Ayat jurnal PT Induk ;


1 Mei 20X5  Kas Rp 10.000.000  
Aset Nonkas Rp 80.000.000  
Kewajiban   Rp 42.000.000
Saham biasa   Rp 4.600.000
Tambahan Modal
Disetor - Agio   Rp 43.400.000
Penerbitan saham untuk aset dan kewajibanpersekutuan 

Para sekutu membuat ayat jurnal pada buku persekutuan


Investasi dalam Sahan PT Induk Rp 48.000.000  
Kewajiban Rp 42.000.000  
Kas   Rp 10.000.000
Aset Nonkas   Rp 80.000.000
Penerimaan saham PT Induk untuk asset bersih persekutuan. 
Modal, Aldi Rp 30.000.000,00  
Modal, Bayu Rp 6.000.000,00  
Modal, Citra Rp 12.000.000,00  
Investasi dalam Saham PT Induk   Rp 48.000.000,00
 Distribusi saham PT Induk kepada para sekutu.

Anda mungkin juga menyukai