Dengan demikian, secara syariah transaksi pertukaran valuta asing dibolehkan sepanjang dilakukan
secara tunai dan tidak digunakan untuk tujuan spekulasi Bila penjualannya tunai tetapi tujuannya untuk
spekulasi maka tetap tidak dibolehkan karena seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa uang bukanlah
komoditas.
3. Ijab Kabul
Yaitu pernyataan dan ekspresi saling rida/rela di antara pihak-pi hak pelaku akad yang dilakukan
secara verbal, tertulis, melalui ko respondensi atau menggunakan cara-cara komunikasi modem
Saat dijual
Jurnal:
Kas (Rp)
Kerugian*
Kas (Dolar)
Keuntungan**
Untuk tujuan laporan keuangan di akhir periode, aset moneter (piutang dan utang) dalam satuan
valuta asing akan dijabarkan dalam satuan rupiah dengan menggunakan nilai kurs tengah Bank Indonesia
pada tanggal laporan keuangan. Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:
Jika nilai kurs tengah BI lebih kecil dari nilai kurs tanggal trans aksi, maka jurnalnya adalah:
Kerugian
Piutang (valas)
Utang (valas)
Keuntungan
Jika nilai kurs tengah BI lebih besar dari nilai kurs tanggal transaksi, maka jurnalnya adalah:
Piutang (valas)
Keuntungan
Kerugian
Utang (valas)
3. Pada saat menyerahkan barang dan menerima pembayaran kekurangan pendapatan penitipan
(mengeluarkan tanda penyerahan barang)
Jurnal :
Kas
Piutang
3. Pada saat diterima pendapatan untuk jangka waktu dua tahun di muka
Jurnal:
Kas
Pendapatan Wakalah Diterima di Muka
Bagi Pihak yang Meminta Diwakilkan Pada saat membayar komisi (ujr)
Jumal:
Beban Wakalah
Kas
3. Ijab kabul adalah pernyataan dan ekspresi saling rida/rela di antara pihak-pihak pelaku akad yang
dilakukan secara verbal, tertulu melalui korespondensi atau menggunakan cara-cara komunikasi
modem.
2. Untuk penerimaan dana yang berasal dari denda dan pendapatan non halal
Jurnal:
Dana Kebajikan-Kas
Dana Kebajikan-Denda/Pendapatan Non Halal
2. Saat pelunasan
Jurnal:
Utang
Kas
Objek akad berupa barang yang digadaikan (marhun) dan utang (marhun bih). Syarat utang adalah wajib
dikembalikan oleh debitor kepada kreditor. Utang itu dapat dilunasi dengan agunan, dan utang itu harus
jelas (spesifik).
3. Ijab kabul adalah pernyataan dan ekspresi saling rida/rela di antara pihak-pihak pelaku akad yang
dilakukan secara verbal, tertulis. melalui korespondensi atau menggunakan cara-cara komunikasi
modern.
5. Pada saat pelunasan uang pinjaman, barang gadai dikembalikan dengan membuat tanda serah terima
barang.
Jurnal:
Kas
Piutang
6. Jika pada saat jatuh tempo, utang tidak dapat dilunasi dan kemu dian barang gadai dijual oleh pihak
yang menggadaikan. Penjualan barang gadai, jika nilainya sama dengan piutang
Jurnal:
Kas
Piutang
Jika kurang, maka piutangnya masih tersisa sebesar selisih antara nilai penjualan dengan saldo
piutang.
5. Jika pada saat jatuh tempo, utang tidak dapat dilunasi dan kemu dian barang gadai dijual oleh pihak
yang menggadaikan. Pada saat penjualan barang gadai
Jurnal:
Kas
Akumulasi Penyusutan (apabila aset tetap)
Kerugian (apabila rugi)
Aset
Keuntungan (apabila untung)
Pada saat pelunasan utang atas barang yang dijual oleh pihak yang menggadaikan
Jurnal:
Utang
Kas
Jika masih terdapat kekurangan pembayaran utang setelah penjualan barang gadai tersebut, maka
berarti pihak yang menggadaikan masih memiliki saldo utang kepada pihak yang menerima gadai.