PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring berjalannya waktu banyak berkembang akad dalam suatu jual beli, dan dalam
pembahasan kali ini kita akan membahas tentang akad sharf dan jual beli jizaf, akad sharf
sendiri berarti, transaksi jual beli valuta dengan valuta lainnya. Transaksi jual beli atau
pertukaran mata uang dapat dilakukan baik dengan mata uang yang sejenis maupun yang
tidak sejenis. Didalam akad sharf akan ada berbagai pengertian, dan jenis akad didalamnya
dan juga landasan yang shahih menurut hadist maupun Al-Qur’an, diluar dari akad sharf
banyak yang mengemukakan akad-akad dari segi knvensional, maka didalam makalah ini
kita akan membahas tentang akad sharf yang sudah pasti itu secara syariah islam, dan
terdapat rukun maupun syarat yang terkandung didalamnya agar para pembaca dapat
memahami ketentuan-ketentuan dalam akad tersebut. Setelah itu kami akan membahas
tentang jual beli jizaf yang berarti Al-jizaf الجزاف بيعmerupakan kata yang diadopsi dari
bahasa persi yang diarabkan. Yang bermakna, jual beli sesuatu tanpa harus ditimbang,
ditakar ataupun dihitung. Permasalahan yang sudah pasti dihadapi dalam jual beli jizaf ini
harus menekankan pada sisi “jual beli tanpa harus ditimbang”, maka kami yakin didalamnya
akan banyak pro dan kontra, secara nyata kalau jual beli itu harus ditimbang agar tahu
berapa beratnya dan harga yang sudah di tentukan, tetapi dalam jual beli jizaf ini sangat
mengundang pertanyaan, maka dari itu dari makalah ini kami akan menjelaskan lebih lanjut
tentang jual beli jizaf tersebut, dari segi makna, syaratnya, dan landasan dari Al-Qur’an
maupun hadist yang perlu di cermati oleh para pembaca. Maka dari itu mari dicermati dari
berbagai penjelasan dalam makalah ini, agar para pembaca memahami akad sharf dan jual
beli jizaf secara lebih detil.
B. PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas kita dapat menjadikan rumusan masalah, yaitu sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah pengertian dari Akad Sharf dan jual beli Jizaf?
2. Bagaimanakah landasan syariah dari akad sharf dan jual beli jizaf?
3. Apa saja syarat dari akad sharf dan jual beli jizaf?
1
4. Apa saja jenis-jenis akad sharf?
C. TUJUAN
Dari rumusan masalah diatas kita dapat menarik sebuah tujuan masalah, yaitu sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari akad Sharf dan jual beli Jizaf.
2. Untuk mengetahui landasan syariah dari akad sharf dan jual beli jizaf.
3. Untuk mengetahui syarat dari akad sharf dan jual beli jizaf.
4. Untuk mengetahui jenis akad sharf.
2
BAB II
PEMBAHASAN
“Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa [ karena
Anda ] menarik , jika Anda harus percaya.” (QS. Al-Baqarah ayat 278)2
“Dan jika Anda tidak melakukannya, maka diberitahu perang [ melawan Anda ] dari
Allah dan Rasul-Nya . Tetapi jika Anda bertobat , Anda mungkin memiliki kepala
Anda - [ sehingga ] Anda berbuat salah , atau apakah Anda bersalah.” (QS. Al-Baqarah
ayat 279).
1
Sudarsono, Hery. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Eko Sina.hal. 87.
2
Haroen. Nasrun. 2000. Fiqh Muamalah. Jakarta. Gaya Media Pratama. Hal. 50.
3
2. Menurut al-hadist setelah beberapa jenis mata uang telah dibuat, maka mata uang kertas
wajib menggantikan fungsi emas dan perak, yang dulunya emas dan perak sebagai alat
tukar, sekarang menjadi mata uang kertas satuan hitung dan sarana perantara dalam
tukar menukar.
Para fuquha mengatakan bahwa kebolehan melakukan sharf didasarkan pada
sejumlah hadist nabi yang salah satunya diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Said
al-Khudri, Rasullullah SAW:
“ Janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali sama (nilainya) dan janganlah
menambahkan sebagian atas sebagian yang lain, dan janganlah menjual perak dengan
perak kecuali sama (nilainya), dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian
yang lain, dan janganlah menjual emas dan perak tersebut yang tidak tunai dengan yang
tunai” (DSN MUI, 2006, hal. 162-163).3
4
Sudarsono, Hery. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Eko Sina.hal. 88.
5
Sudarsono, Hery. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Eko Sina.hal. 89.
5
Al-jizaf زاف2 الج بيعmerupakan kata yang diadopsi dari bahasa persi yang diarabkan.
Yang bermakna, jual beli sesuatu tanpa harus ditimbang, ditakar ataupun dihitung. Akan
tetapi, jual beli dilakukan dengan cara menaksir jumlah objek transaksi setelah melihat dan
menyaksikannya secara cermat. Imam al syaukani menambahkan, al-jizaf merupakan
sesuatu yang tidak diketahui kadarnya (kuantitas) secara detil.6
7
Ibid. Hal.148
6
7. Tidak diperbolehkan mengumpulkan jual beli barang yang tidak diketahui kadarnya
secara jelas, dengan barang yang diketahui kadarnya secara jelas, dalam satu akad.8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa, akad sharf adalah
menjual nilai sesuatu dengan nilai sesuatu yang lain meliputi emas dengan emas, perak
8
Djuwaini, Dimyauddin. 2010. Pengantar Fiqh Muamalah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.hal. 149.
7
dengan perak ataupun perak dengan emas. Dan meliputi beberapa syarat salah satunya
pertukaran tersebut harus dilakukan secara tunai, dan jika akad sharf dilakukan atas mata
uang sejenis, maka nilai yang dipertukarkan harus sama (seimbang). Dan selanjutnya
pengertian jual beli jizaf yang berarti, jual beli sesuatu tanpa harus ditimbang, ditakar
ataupun dihitung. Kemudian di dalam jual beli jizaf juga ada persyaratannya, yaitu objek
transaksi harus bisa dilihat dengan mata kepala ketika sedang melakukan akad atau
sebelumnya, kemudian penjual dan pembeli tidak mengetahui secara jelas kadar objek jual
beli, baik dari segi takaran, timbangan, ataupun hitungannya, dan selanjutnya objek transaksi
bisa ditaksir oleh orang yang memiliki keahlian dalam penaksiran. Maka dalam akad sharf
dan jual beli jizaf itu sama-sama melakukan pertukaran jual beli dan juga ada kesepakatan
antara kedua belah pihak berdasarkan prinsip syariah dan syarat yang sudah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Djuwaini, Dimyauddin. 2010. Pengantar Fiqh Muamalah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Haroen. Nasrun. 2000. Fiqh Muamalah. Jakarta. Gaya Media Pratama.
Sudarsono, Hery. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Eko Sina.
8
Sumber Website:
http://hananmilahdhyan.blogspot.com/2014/01/a.html (25/maret/2015) (12:13).
https://mazinov.wordpress.com/2012/11/01/jual-beli-tebasan-dan
permasalahannya/(25/maret/2015) (18:10)
http://ustazustazah04.blogspot.com/2012/03/jual-beli.html (25/maret/2015) (18:23).