Fiqh Muamalah
Disusun Oleh :
Tahun 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan rahmat serta
hidayah-nya, sehingga penyusun diberi kesempatan untuk menyelesaikan
penyusunan makalah dengan judul “shraf (jual beli valuta asing) dan jizaf ( jual
beli borongan)” yang dimana telah di disusun sedemikian rupa untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Fiqh Muamalah. Tak lupa juga penyusun mengucapkan rasa
terimakasih kepada Bapak Abdullah Sahroni, S.Fil.i., M.S.I selaku dosen
pengampuh mata kuliah Fiqh Muamalah.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Manusia sebagai makhluk sosial maka tidak dapat lepas dari interaksi
antar sesama. manusia berinteraksi masing-masing dengan tujuan dan
kebutuhannya masing-masing. dalam interaksi jual-beli terdapat dimana seseorang
dengan sebuah produk menginginkan nilai manfaatnya sedangkan yang lainnya
menginginkan nilai tambah dari suatu produk tersebut. jual beli terjadi antara
seorang pembeli dan penjual dimana uang di tukar untuk mendapatkan sebuah
barang yang dibutuhkan dilanjutkan dengan adanya kerelaan dari keduanya.
Jual beli berfungsi sebagai salah satu bentuk muarnalah antar sesama
manusia untuk menjalankan roda perekonomian. namun ketika bermuamalah
ataupun beribadah kepada Allah tidak akan terlepas dengan yang namanya hukum
lslam yaitu hukum yang mengatur segala aktifitas umat islam dalam kehidupan
dengan tujuan untuk mendapatkan kemaslahatan
Sangat banyak jenis jual beli dan beberapa diantaranya yaitu jual beli mata
uang atau dalam islam disebut “sharf” serta jual beli borongan atau yang dikenal
juga dengan “jizaf”. untuk mengetahui bagaimana hukum yang melandasinya
1
Suhendi, H. (2002). Fiqh muamalah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.hlm 3
1
rukun maupun syarat dari jual beli sharf dan jizaf serta bagaimana
implementasinya dalam kehidupan. untuk itu maka pemakalah bermaksud untuk
menjelaskannya dalam tulisan ini.
1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu sharf dan jizaf
1.3.2 Untuk mengetahui landasan hukum sharf dan jizaf
1.3.3 Untuk mengetahui rukun dari sharf dan jizaf
1.3.4 Untuk mengetahui syarat dari sharf dan jizaf
1.3.5 Untuk mengetahui jenis-jenis dari sharf dan jizaf
1.3.6 Untuk mengetahui hikmah serta implentasi sharf dan jizaf dalam
kehidupan sehari-hari
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Kurnia, R. (2018). Al sharf dalam pandangan islam. Jurnal Ulumul syar'i, hlm 30.
3
Amalia, A. (2022). Transaksi Valuta Asing (Sharf) dalam Perspektif Islam dan Aplikasinya
dalam bank syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam.
3
1) Wahbah Al-Zuhaili
mengatakan, al-sharf ialah pertukaran mata uang denganmata uang lainya
baik satu jenis maupun lain jenis, seperti uang dolar dengan uang rupiah
atau uang rupiah dengan uang ringgit.
4
Op.cit .
4
2.2 Landasan hukum sharf dan jizaf
2.2.1 Landasan hukum sharf
1. Menurut al-Qur‟an,
Diantaranya adalah sharf, yang pada saat ini lebih dikenal dengan 'jual beli
valuta asing'. Bila kita tidak mencermatinya dan tidak mengetahui syarat-syarat di
dalamnya maka akan dapat terjerumus ke dalam riba), dimana jual beli seperti ini
sangat rentan sekali dengan praktek riba. Dan riba merupakan sesuatu dengan
jelas dan tegas di dalamyang telah diharamkan oleh Allah firman-Nya, sebagai
berikut:
“Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika
kamu orang beriman.” (QS. Al-Baqarah ayat 278)
2. Menurut al-hadist
Setelah beberapa jenis mata uang telah dibuat, maka mata uang kertas
wajib menggantikan fungsi emas dan perak, yang dulunya emas dan perak sebagai
alat tukar, sekarang menjadi mata uang kertas satuan hitung dan sarana perantara
dalam tukar menukar. Para fuquha mengatakan bahwa kebolehan melakukan sharf
didasarkan pada sejumlah hadist nabi yang salah satunya diriwayatkan oleh Imam
Muslim dari Abu Said al-Khudri, Rasullullah SAW:
“ Janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali sama (nilainya) dan
janganlah menambahkan sebagian atas sebagian yang lain, dan janganlah menjual
perak dengan perak kecuali sama (nilainya), dan janganlah menambahkan
5
sebagian atas sebagian yang lain, dan janganlah menjual emas dan perak tersebut
yang tidak tunai dengan yang tunai” (DSN MUI, 2006, hal. 162-163).5
5
Sudarsono, H. (2013). Bank dan Lembaga Keuangan syariah. Yogyakarta: Eko Sina.
6
dekat dengan riba fadhl. Jika kurma tersebut di tukar dengan uang, dan pertukaran
tersebut dilakukan dengan jual beli jizaf, maka diperbolehkan.
6
Kurnia, R. (2018). AL-SHARF DALAM PANDANGAN ISLAM. Jurnal Ulumul Syar'i Vol. 7,
No. 2, hlm 37.
7
3) Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka
nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh).
4) Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar
(kurs) yang berlaku pada saat transaksi
7
https://pengusahamuslim.com/77-hukum-jual-beli-juzaf-jual-beli-spekulatif.html
8
b. Forward Transaction (transaksi berjangka)
transaksi forward adalah transaksi jual beli valuta asing dan diserahkan
pada masa yang akan datang. pengusaha yang melakukan akad istishna
untuk pembelian mesin dari luar negeri, dan akan membayarnya 3 bulan
lagi.
c. Swap Transaction (Transaksi Swap
Yaitu transaksi pembelian dan penjualan bersamaan sejumlah tertentu
mata uang dengan 2 tanggal valuta (penyerahan) yang berbeda. Pembelian
dan penjualan mata uang tersebut dilakukan pada bank lain yang sama.
Jenis transaksi swap yang umum adalah spot terhadap forward. Contohnya
dealer membeli suatu mata uang dengan transaksi spot dan secara simultan
menjual kembali jumlah yang sama kepada bank lain yang sama dengan
kontrak forward. Karena itu dilakukan sebagai suatu transaksi tunggal
dengan bank lain yang sama, dealer tidak akan menghadapi resiko valas
yang tidak diperkirakan.
d. Option Transaction (Transaksi Opsi)
Transaksi opsi merupakan kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka
membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah
unit valuta asing pada harga dan jangka waktu tertentu. 8
8
Hernawaty, S. (Vol. 11 No.1 Agustus 2020). TRANSAKSI VALAS DALAM PERSPEKTIF
KONVENSIONAL DAN SYARIAH. J u r n a l A k u n t a n s i B i s n i s & P u b l i k, hlm 4.
9
2. Perusahaan
Perusahaan selalu berinovasi untuk meningkatkan daya saing dan menekan
biaya produksi dengan mengimpor berbagai sumber daya baru yang lebih
terjangkau.
Perusahaan juga berupaya untuk memperluas jaringan distribusi barang dan jasa
dengan melakukan ekspor, sehingga mereka memperoleh pendapatan dalam
bentuk mata uang asing.
Kegiatan ekspor dan impor membuat perusahaan membutuhkan mata uang negara
lain dalam jumlah yang cukup besar.
3. Masyarakat
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi masyarakat untuk melakukan
transaksi valuta asing, yaitu:
a) Kegiatan spekulasi, dilakukan dengan memanfaatkan fluktuasi pergerakan
nilai valas untuk memperoleh keuntungan.
b) Kebutuhan konsumsi, ketika berada di luar negeri, mereka membutuhkan
mata uang negara lain.
3. Bank Umum
Bank melakukan transaksi jual beli valas untuk beberapa kebutuhan,
seperti melayani nasabah yang ingin menukarkan mata uang negara lain.
Selain itu, bank juga memiliki kewajiban yang harus dipenuhi terhadap pasar
valuta asing.
4. Bank Sentral
Bank sentral berada di berbagai negara merupakan lembaga independen
yang sering melakukan jual beli valas untuk intervensi atau menstabilkan nilai
tukar mata uang negaranya.
5. Broker
Broker merupakan perusahaan yang menjadi perantara terjadinya transaksi
di pasar valuta asing. Mereka bertugas untuk membantu pihak-pihak yang ingin
mencari penjual dan pembeli.
10
2.5 Implementasi sharf dan jizaf
2.5.1 Implemenrasi Sharf dalam perbankan syariah
Keterlibatan Bank Syariah dalam aplikasi dalam aplikasi perdagangan
foreign exchange, bank pada hakikatnya merupakan lembaga intermediasi antara
penabung dan investor, tidak terkecuali dengan bank syariah. akan tetapi, bank
syariah harus patuh terhadap ketentuan syariah yang berlandaskan Alquran dan
Sunnah. bank syariah diharapkan terus melakukan inovasi – inovasi dalam
produknya, terutama dalam bidang jasa-jasa seperti perdagangan valuta asing,
karena jasa foreign exchange ini belum banyak mendapat perhatian dari elemen
bank Syariah dalam penciptaan inovasi produk. transaksi valas secara syariah
diperbolehkan hanya untuk transaksi spot saja yang disertai dengan underlying
karena pelaksanaannya tunai (maksimal 2 hari).
Terdapat empat belas Bank Umum Syariah di Indonesia sepanjang tahun
dua ribu dua puluh.namun, tidak semua bank umum syariah melakukan transaksi
pertukaran valuta asing. dari ke empat belas bank umum syariah hanya tiga bank
yang melakukan transaksi valuta asing diantaranya:
1. PT. Bank Muamalat Tbk.
2. PT. Bank Syariah Mandiri Tbk
3. PT. Bank Negara Indonesia Tbk
11
b) Pertukaran mata uang asing dengan pendebitan rekening nasabah Pihak
nasabah yang ingin melakukan transaksi pertukaran mata uang asing
melalui rekeningnya dapat dilakukan oleh pihak bank syariah dengan
penarikan saldo nasabah untuk ditukarkan dengan mata uang asing atas
persetujuan pihak nasabah.
c) Pihak Bank Syariah melakukan kunjungan ke tempat-tempat manasik haji
atau umroh. Pihak Bank Syariah berkoordinasi melalui surat permohonan
kerja sama dengan pihak travel rekanan Bank Syariah untuk menyediakan
stand (tempat) Penukaran Mata Uang Asing Bagi Para Calon Jamaah Haji
Atau Umroh.
d) Bank Syariah melakukan transaksi pertukaran valuta asing ditangani oleh
pihak teller, pihak teller menjelaskan nilai penjualan riyal kepada nasabah
sesuai dengan kebutuhan nasabah terhadap jumlah mata uang asing
kemudian, teller merekap seluruh transaksi pertukaran valuta asing untuk
dipertanggung jawabakan kepada Branch Operation Service Manager
(BOSM).
e) Nilai penjualan dan nilai pembelian yang ditetapkan oleh pihak Bank
Syariah berdasarkan atas persetujuan dengan nasabah, (akadnya sudah
jelas).
f) Bank Syariah melakukan transaksi pertukaran mata uang asing tidak untuk
berspekulasi melainkan, pertukaran mata uang asing dialakukan hanya
sebatas kebutuhan nasabah terhadap jumlah mata uang asing.
g) Bank Syariah melakukan transaksi pertukaran mata uang asing secara spot,
batas waktu penyelesaian transaksi maksimal sampai jam 5 9
12
2.5.2 Implementasi Jizaf dalam kehidupan sehari-hari
Cara melakukan akad jual beli dengan sistem jizaf ini tidak ada perjanjian
tertulis. Praktik ini pada umumnya hanya menggunakan akad lisan yang didasari
kepercayaan antara petani dan pembeli. Petani atau pemilik kebun melakukan
kesepakatan secara lisan dengan mengatakan, "saya jual kol ini kepadamu". lalu
pembeli menjawab, "saya beli kol ini darimu", atau dengan bahasa dengan redaksi
berbeda namun punya esensi yang sama. Jadi setelah adanya ijab qabul bil lisan
ini menandakan bahwa sayur kol tersebut sudah menjadi milik pemborong.
Analisis Fikih Muammalah Pada Praktik Jual Beli Sayur Kol dengan
Sistem Jizaf di Desa Gombong bisa dilihat dari segi pendapat para ulama dan
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. Menurut madzhab Hanafi jual beli jizaf
hukumnya diperbolehkan apabila bentuknya bisa ditakar atau ditimbang. Dengan
ketentuan bahwa transaksi tersebut tidak mengikat pembeli dan pembeli memiliki
hak khiyaar kaxyful hal (hak untuk melanjutkan atau tidak setelah mengetahui
barang yang akan dijual). Dengan syarat tempat yang digunakannya tidak
memiliki kemungkinan terjadinya penambahan dan pengurangan. (Zuhaili, 2011)
Dalam praktiknya jual beli sayur kol dengan sistem jizaf yang terjadi di Desa
Gombong memiliki hak khiyar yaitu apabila ada kecocokan kedua belah pihak
baik penjual maupun pembeli maka jual beli tersebut dapat dilanjutkan ataupun
sebaliknya apabila tidak ada kecocokan antara penjual dan pembeli maka bisa
untuk tidak dilanjutkan.
13
2. Menciptakan keadilan dan keseimbangan, tukar menukar mata uang harus
dilakukan dengan cara yang adil dan tidak merugikan salah satu pihak. Hal
ini akan menciptakan keadilan dan keseimbangan dalam perdagangan.
3. Menghilangkan riba, tukar menukar mata uang harus dilakukan dengan
cara yang tidak termasuk riba (bunga), sehingga tidak ada keuntungan
yang diperoleh dari proses tukar menukar itu sendiri.
14
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Al-sharf adalah jual beli mata uang. Asalnya mata uang hanya emas dan
perak , uang emas disebut dengan dinar, dan uang perak disebut dengan Dirham.
al-jizaf merupakan sesuatu yang tidak diketahui kadarnya (kuantitas) secara detail.
Terdapat fatwa MUI No 28/DSN-MUI/III/2002 Jual Beli Mata Uang (al-Sharf).
Implementasi al sharf dalam perbankan ada empat belas Bank Umum
Syariah di Indonesia sepanjang tahun dua ribu dua puluh. namun, tidak semua
bank umum syariah melakukan transaksi pertukaran valuta asing. dari ke empat
belas bank umum syariah hanya tiga bank yang melakukan transaksi valuta asing
diantaranya:
1. PT. Bank Muamalat Tbk.
2. PT. Bank Syariah Mandiri Tbk
3. PT. Bank Negara Indonesia Tbk
Adapun hikmah jual beli dalam garis besarnya yaitu : Allah swt.
Mensyariatkan jual beli sebagai pemberian keluangan dan keleluasaan kepada
hamba-hambaNya karena semua manusia secara pribadi mempunyai kebutuhan
berupa sandang, pangan, dan papan.
3.2 Saran
Transanksi Al-sharf yang di perbolehkan dalam islam yaitu hanya
transanksi spot karena sesuai dengan rukun dan syarat yang berlaku. Jizaf juga di
perbolehkan dalam islam asalkan sesuai dengan rukun dan syarat yang
ditetapkan.
Pembaca sebaiknya mengambil sisi positif dari penjelasan yang ada di
makalah agar kita senantiasa menerapkan rasa saling menghormati satu sama
lain,melakukan sesuatu dengan bekerja sama agar tugas yang diberikan terasa
kebih mudah dan ringan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, A. (2022). Transaksi Valuta Asing (Sharf) dalam Perspektif Islam dan
Aplikasinya dalam. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-
ISSN 2579-6534.
Amalia, A. (2022). Transaksi Valuta Asing (Sharf) dalam Perspektif Islam dan
Aplikasinya dalam bank syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam.
Kurnia,, R. (2018). Al sharf dalam pandangan islam. Jurnal Ulumul syar'i, hlm
29.
16