Anda di halaman 1dari 19

SHARF DAN JIZAF

Makalah Ini di ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Fiqh Muamalah

Dosen Pengampu : Abdullah Sahroni, S.Fil.I., M.S.I

Disusun Oleh :

Kurnia Putri Utami (2220602180)

Siti Nur Azizah (2220602186)

Engki Pranata (2220602193)

Program Studi Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Raden Fattah Palembang

Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan rahmat serta
hidayah-nya, sehingga penyusun diberi kesempatan untuk menyelesaikan
penyusunan makalah dengan judul “shraf (jual beli valuta asing) dan jizaf ( jual
beli borongan)” yang dimana telah di disusun sedemikian rupa untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Fiqh Muamalah. Tak lupa juga penyusun mengucapkan rasa
terimakasih kepada Bapak Abdullah Sahroni, S.Fil.i., M.S.I selaku dosen
pengampuh mata kuliah Fiqh Muamalah.

Ucapan terimakasih juga penyusun sampaikan kepada semua pihak yang


telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari makalah ini
masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun di harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Di akhir penyusun
berharap makalah ini dapat di mengerti dan bermanfaat oleh setiap pihak yang
membaca. penyusun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat perkataan yang kurang berkenan di hati.

Palembang 21 Mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam melaksanakan hidup dan kehidupan, Islam selain mensyari‟atkan
akidah dan ibadah yang benar sebagai alat penghubung antara hamba dan
penciptanya juga merumuskan tata cara yang baik dan benar dalam muamalah
sebagai penghubung antara manusia satu sama lain. muamalah adalah aturan-
aturan Allah yang wajib ditaati yang mengatur hubungan manusia dengan
manusia dalam kaitannya dengan cara memperoleh dan mengembangkan harta
benda.1 (Suhendi, 2002)

Manusia sebagai makhluk sosial maka tidak dapat lepas dari interaksi
antar sesama. manusia berinteraksi masing-masing dengan tujuan dan
kebutuhannya masing-masing. dalam interaksi jual-beli terdapat dimana seseorang
dengan sebuah produk menginginkan nilai manfaatnya sedangkan yang lainnya
menginginkan nilai tambah dari suatu produk tersebut. jual beli terjadi antara
seorang pembeli dan penjual dimana uang di tukar untuk mendapatkan sebuah
barang yang dibutuhkan dilanjutkan dengan adanya kerelaan dari keduanya.

Jual beli berfungsi sebagai salah satu bentuk muarnalah antar sesama
manusia untuk menjalankan roda perekonomian. namun ketika bermuamalah
ataupun beribadah kepada Allah tidak akan terlepas dengan yang namanya hukum
lslam yaitu hukum yang mengatur segala aktifitas umat islam dalam kehidupan
dengan tujuan untuk mendapatkan kemaslahatan

Sangat banyak jenis jual beli dan beberapa diantaranya yaitu jual beli mata
uang atau dalam islam disebut “sharf” serta jual beli borongan atau yang dikenal
juga dengan “jizaf”. untuk mengetahui bagaimana hukum yang melandasinya

1
Suhendi, H. (2002). Fiqh muamalah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.hlm 3

1
rukun maupun syarat dari jual beli sharf dan jizaf serta bagaimana
implementasinya dalam kehidupan. untuk itu maka pemakalah bermaksud untuk
menjelaskannya dalam tulisan ini.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian sharf dan jizaf ?
1.2.2 Apa landasan hukum Sharf dan jizaf?
1.2.3 Apa rukun dan syarat sharf dan jizaf?
1.2.4 Apa saja jenis sharf?
1.2.5 Bagaimana implementasi dari sharf dan jizf?
1.2.6 Apa hikmah dari sharf dan jizaf?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu sharf dan jizaf
1.3.2 Untuk mengetahui landasan hukum sharf dan jizaf
1.3.3 Untuk mengetahui rukun dari sharf dan jizaf
1.3.4 Untuk mengetahui syarat dari sharf dan jizaf
1.3.5 Untuk mengetahui jenis-jenis dari sharf dan jizaf
1.3.6 Untuk mengetahui hikmah serta implentasi sharf dan jizaf dalam
kehidupan sehari-hari

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sharf dan Jizaf


2.1.1 Pengertian Sharf
Pertukaran mata uang asing dalam istilah bahasa Inggris dikenal dengan
money changer atau foreign exchange (forex). Dalam kamus al-Munjid fi al-
Lughah disebutkan bahwa al-sharf berarti menjual uang dengan uang lainnya.
Secara bahasa, pertukaran mata uang asing atau al-sharf mempunyai arti al-
ziyadah (tambahan), penukaran, penghindaran, atau transaksi jual beli. Sedangkan
menurut istilah disebutkan bahwa ba'i sharf adalah menjual mata uang dengan
mata uang (emas dengan emas)2
Al-sharf adalah jual beli mata uang. Asalnya mata uang hanya emas dan
perak , uang emas disebut dengan dinar, dan uang perak disebut dengan Dirham.
Mata uang dari kedua jenis itu disebut mata uang intrinsic. Namun, pada zaman
sekarang mata uang juga berbentuk nikel, tembaga, serta kertas yang dibeli
dengan nilai tertentu. Mata uang tersebut disebut mata uang menurut nominal.
Al Sharf adalah perjanjian jual beli satu valuta dengan valuta lainnya.3
(Amalia, 2022)
Beberapa jenis mata uang asing yang diperdagangkan di pasar valuta asing
adalah di antaranya, US Dolar (USD), Euro (EUR), Chinese Yuan (CNY),
Canadian Dollar (CAD), Singapore Dollar (SGD), Pound Sterling (GBP),
Japanese Yen (JPY), Australian Dollar (AUD).

Adapun menurut istilah yang didapat dari beberapa referensi, pengertian


al-sharf adalah sebagai berikut:

2
Kurnia, R. (2018). Al sharf dalam pandangan islam. Jurnal Ulumul syar'i, hlm 30.
3
Amalia, A. (2022). Transaksi Valuta Asing (Sharf) dalam Perspektif Islam dan Aplikasinya
dalam bank syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam.

3
1) Wahbah Al-Zuhaili
mengatakan, al-sharf ialah pertukaran mata uang denganmata uang lainya
baik satu jenis maupun lain jenis, seperti uang dolar dengan uang rupiah
atau uang rupiah dengan uang ringgit.

2) Menurut istilah Syara‟,


al-sharf adalah jual beli satu mata uang dengan mata uang yang lain baik
mata uang tersebut satu jenis atau berlainan jenis. Al-sharf adalah jual beli
antara barang sejenis atau antara barang tidak sejenis secara tunai. Seperti
memperjualbelikan emas dengan emas atau emas dengan perak baik
berupa perhiasan maupun mata uang. Praktek jual beli antar valuta asing
(valas), atau penukaran antara mata uang sejenis.

3) Menurut Heri Sudarsono,


al -Sharf adalah perjanjian jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya.
Transaksi jual beli mata uang asing (valuta asing) dapat dilakukan baik
dengan sesama mata uang yang sejenis, misalnya rupiah dengan rupiah
maupun yang tidak sejenis, misalnya rupiah dengan dolar atau sebaliknya. 4

2.1.2 Definisi Jizaf


Al-jizaf merupakan kata yang diambil dari bahasa persia yang di arabkan.
yang bermakna jual beli sesuatu tanpa harus ditimbang, ditakar ataupun dihitung.
Imam al syaukani menambahkan, al-jizaf merupakan sesuatu yang tidak diketahui
kadarnya (kuantitas) secara detail. Jizaf menurut istilah yaitu menjual barang yang
biasa ditakar, ditimbang atau dihitung secara dikira-kira tanpa ditakar, ditimbang
dan dihitung lagi, bahwa di antara syarat sahnya jual beli bahwa objek jual beli itu
harus diketahui, maka materi objek, ukuran dan kriteria harus diketahui,
sementara dalam jual beli spekulatif ini tidak ada pengetahuan tentang ukuran.

4
Op.cit .

4
2.2 Landasan hukum sharf dan jizaf
2.2.1 Landasan hukum sharf
1. Menurut al-Qur‟an,
Diantaranya adalah sharf, yang pada saat ini lebih dikenal dengan 'jual beli
valuta asing'. Bila kita tidak mencermatinya dan tidak mengetahui syarat-syarat di
dalamnya maka akan dapat terjerumus ke dalam riba), dimana jual beli seperti ini
sangat rentan sekali dengan praktek riba. Dan riba merupakan sesuatu dengan
jelas dan tegas di dalamyang telah diharamkan oleh Allah firman-Nya, sebagai
berikut:

“Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika
kamu orang beriman.” (QS. Al-Baqarah ayat 278)
2. Menurut al-hadist
Setelah beberapa jenis mata uang telah dibuat, maka mata uang kertas
wajib menggantikan fungsi emas dan perak, yang dulunya emas dan perak sebagai
alat tukar, sekarang menjadi mata uang kertas satuan hitung dan sarana perantara
dalam tukar menukar. Para fuquha mengatakan bahwa kebolehan melakukan sharf
didasarkan pada sejumlah hadist nabi yang salah satunya diriwayatkan oleh Imam
Muslim dari Abu Said al-Khudri, Rasullullah SAW:

“ Janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali sama (nilainya) dan
janganlah menambahkan sebagian atas sebagian yang lain, dan janganlah menjual
perak dengan perak kecuali sama (nilainya), dan janganlah menambahkan

5
sebagian atas sebagian yang lain, dan janganlah menjual emas dan perak tersebut
yang tidak tunai dengan yang tunai” (DSN MUI, 2006, hal. 162-163).5

2.2.2 Landasan Hukum Jizaf

Dalam hadist ini mengindikasikan ketetapan Rasulullah atas transaksi jual


beli jizaf yang dilakukan oleh para sahabat. Rasulullah tidak melarangnya, namun
memberikan catatan bahwa dalam transaksi tersebut harus terdapat prosesi serah
terima. Artinya, objek transaksi sudah di pindahkan dari tempat semula, dan
biasanya diserah terimakan

Hadist ini mengindikasikan bahwa jual beli jizaf atas kurma


diperbolehkan, dengan catatan, harga yang dibayarkan atas kurma tersebut,
bukanlah barang yang sejenis (artinya, ditukar dengan kurma). Jika kurma
tersebut di bayar dengan kurma yang sejenis, maka hukumnya haram. Dengan
alasan, terdapat potensi perbedaan kuantitas di antara keduannya, dan hal ini lebih

5
Sudarsono, H. (2013). Bank dan Lembaga Keuangan syariah. Yogyakarta: Eko Sina.

6
dekat dengan riba fadhl. Jika kurma tersebut di tukar dengan uang, dan pertukaran
tersebut dilakukan dengan jual beli jizaf, maka diperbolehkan.

2.2.3 Fatwa DSN-MUI


28/DSN-MUI/III/2002 Jual Beli Mata Uang (al-Sharf)
Berikut Fatwa dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia tentang jual
beli mata uang (as-sharf) Transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh
dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Tidak untuk spekulasi (untung-untungan)
b) Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga(simpanan)
c) Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya
harus sama dan secara tunai (Kurnia, 2018)
d) Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs)
yang berlaku pada saat transaksi dilakukan dan secara tunai.6

2.3 Rukun dan Syarat Shraf dan Jizaf


2.3.1 Rukun Sharf dan Jizaf
Adapun rukun dan syarat dari shraf dan jizaf pada umumnya sama dengan
rukun jual beli yaitu :
a) Penjual dan Pembeli (Aqidain)
b) Uang/harta dan barang yang dibeli (Ma‟qud „alaih)
c) Adanya lafaz (ijab dan qabul)

2.3.2 Syarat Jual Beli Sharf


Adapun syarat sah jual beli al sharf dan jizaf pada umumnya sama dengan
jual beli, tetapi ada syarat-syarat tertentu yang dipenuhi dalam transaksi jual beli
mata uang yaitu :
1) Tidak untuk spekulasi (untung-untungan).
2) Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan).

6
Kurnia, R. (2018). AL-SHARF DALAM PANDANGAN ISLAM. Jurnal Ulumul Syar'i Vol. 7,
No. 2, hlm 37.

7
3) Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka
nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh).
4) Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar
(kurs) yang berlaku pada saat transaksi

2.3.3 Syarat Jual beli Jizaf


a) Baik pembeli atau penjual sama-sama tidak tahu ukuran barang dagangan.
Kalau salah seorang di antaranya mengetahui, jual beli itu tidak sah.
b) Jumlah barang dagangan jangan banyak sekali sehingga sulit untuk
diprediksikan. Atau sebaliknya, terlalu sedikit sekali sehingga terlalu
mudah untuk dihitung, jadi penjualan spekulatif ini menjadi tidak ada
gunanya.
c) Tanah tempat meletakkan barang itu harus rata, sehingga tidak terjadi
unsur kecurangan dalam spekulasi.
d) Barang dagangan harus tetap dijaga dan kemudian diperkirakan jumlah
atau ukurannya ketika terjadi akad.7

2.4 Jenis-jenis sharf dan pelaku pasar valuta asing


2.4.1 Jenis-jenis sharf
Ada beberapa jenis tipe-tipe transaksi valuta asing yang terjadi di pasar
valas, yaitu spot, forward, dan swap:
a. Transaction Spot (transaksi spot)
transanksi spot adalah transaksi pertukaran valuta asing dengan jangka
waktu cepat, umumnya selambat-lambatnya dilakukan selama dua hari
kerja. misalnya kontrak jual beli suatu mata uang spot dilakukan atau
ditutup pada tanggal 10 Agustus 2017, penyerahan dan penyelesaian
kontrak tersebut dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2017, apabila tanggal
12 Agustus 2017 tersebut kebetulan hari libur atau hari sabtu maka
penyelesaiannya adalah pada hari kerja berikutnya dan penyelesaian
transaksi ini disebut value date.

7
https://pengusahamuslim.com/77-hukum-jual-beli-juzaf-jual-beli-spekulatif.html

8
b. Forward Transaction (transaksi berjangka)
transaksi forward adalah transaksi jual beli valuta asing dan diserahkan
pada masa yang akan datang. pengusaha yang melakukan akad istishna
untuk pembelian mesin dari luar negeri, dan akan membayarnya 3 bulan
lagi.
c. Swap Transaction (Transaksi Swap
Yaitu transaksi pembelian dan penjualan bersamaan sejumlah tertentu
mata uang dengan 2 tanggal valuta (penyerahan) yang berbeda. Pembelian
dan penjualan mata uang tersebut dilakukan pada bank lain yang sama.
Jenis transaksi swap yang umum adalah spot terhadap forward. Contohnya
dealer membeli suatu mata uang dengan transaksi spot dan secara simultan
menjual kembali jumlah yang sama kepada bank lain yang sama dengan
kontrak forward. Karena itu dilakukan sebagai suatu transaksi tunggal
dengan bank lain yang sama, dealer tidak akan menghadapi resiko valas
yang tidak diperkirakan.
d. Option Transaction (Transaksi Opsi)
Transaksi opsi merupakan kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka
membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah
unit valuta asing pada harga dan jangka waktu tertentu. 8

2.4.2 Pelaku Pasar Valuta Asing


Pergerakan nilai di valuta asing seringkali berubah setiap waktu
dipengaruhi hukum demand dan supply yang melibatkan berbagai pelaku pasar.
1. Pemerintah
Pemerintah melakukan transaksi valuta asing dengan tujuan yang
beragam, seperti membayar hutang dan menerima pendapatan dari luar negeri.

8
Hernawaty, S. (Vol. 11 No.1 Agustus 2020). TRANSAKSI VALAS DALAM PERSPEKTIF
KONVENSIONAL DAN SYARIAH. J u r n a l A k u n t a n s i B i s n i s & P u b l i k, hlm 4.

9
2. Perusahaan
Perusahaan selalu berinovasi untuk meningkatkan daya saing dan menekan
biaya produksi dengan mengimpor berbagai sumber daya baru yang lebih
terjangkau.
Perusahaan juga berupaya untuk memperluas jaringan distribusi barang dan jasa
dengan melakukan ekspor, sehingga mereka memperoleh pendapatan dalam
bentuk mata uang asing.
Kegiatan ekspor dan impor membuat perusahaan membutuhkan mata uang negara
lain dalam jumlah yang cukup besar.
3. Masyarakat
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi masyarakat untuk melakukan
transaksi valuta asing, yaitu:
a) Kegiatan spekulasi, dilakukan dengan memanfaatkan fluktuasi pergerakan
nilai valas untuk memperoleh keuntungan.
b) Kebutuhan konsumsi, ketika berada di luar negeri, mereka membutuhkan
mata uang negara lain.
3. Bank Umum
Bank melakukan transaksi jual beli valas untuk beberapa kebutuhan,
seperti melayani nasabah yang ingin menukarkan mata uang negara lain.
Selain itu, bank juga memiliki kewajiban yang harus dipenuhi terhadap pasar
valuta asing.
4. Bank Sentral
Bank sentral berada di berbagai negara merupakan lembaga independen
yang sering melakukan jual beli valas untuk intervensi atau menstabilkan nilai
tukar mata uang negaranya.
5. Broker
Broker merupakan perusahaan yang menjadi perantara terjadinya transaksi
di pasar valuta asing. Mereka bertugas untuk membantu pihak-pihak yang ingin
mencari penjual dan pembeli.

10
2.5 Implementasi sharf dan jizaf
2.5.1 Implemenrasi Sharf dalam perbankan syariah
Keterlibatan Bank Syariah dalam aplikasi dalam aplikasi perdagangan
foreign exchange, bank pada hakikatnya merupakan lembaga intermediasi antara
penabung dan investor, tidak terkecuali dengan bank syariah. akan tetapi, bank
syariah harus patuh terhadap ketentuan syariah yang berlandaskan Alquran dan
Sunnah. bank syariah diharapkan terus melakukan inovasi – inovasi dalam
produknya, terutama dalam bidang jasa-jasa seperti perdagangan valuta asing,
karena jasa foreign exchange ini belum banyak mendapat perhatian dari elemen
bank Syariah dalam penciptaan inovasi produk. transaksi valas secara syariah
diperbolehkan hanya untuk transaksi spot saja yang disertai dengan underlying
karena pelaksanaannya tunai (maksimal 2 hari).
Terdapat empat belas Bank Umum Syariah di Indonesia sepanjang tahun
dua ribu dua puluh.namun, tidak semua bank umum syariah melakukan transaksi
pertukaran valuta asing. dari ke empat belas bank umum syariah hanya tiga bank
yang melakukan transaksi valuta asing diantaranya:
1. PT. Bank Muamalat Tbk.
2. PT. Bank Syariah Mandiri Tbk
3. PT. Bank Negara Indonesia Tbk

Pengawasan mengenai pertukaran valuta asing dilakukan dengan kerja


sama antara DSN-MUI dengan Bank Indonesia berupa pengawasan mengenai
kegiatan usaha dan kurs jual beli valuta asing.
Dari hasil penelitian yang sudah dirangkum dan diperoleh dari aplikasi
Publish Or Perish tersebut mekanisme pertukaran valuta asing akad Alsharf pada
Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh dapat dilakukan dengan:
a) Kedatangan langsung pihak nasabah ke Bank Syariah, Nasabah
perindividu atau perusahaan yang ingin melakukan transaksi pertukaran
mata uang asing cukup membawa sejumlah mata uang rupiah untuk
dipertukarkan dengan mata uang asing lainnya tanpa adanya persyaratan
khusus yang diberikan ke pada pihak nasabah.

11
b) Pertukaran mata uang asing dengan pendebitan rekening nasabah Pihak
nasabah yang ingin melakukan transaksi pertukaran mata uang asing
melalui rekeningnya dapat dilakukan oleh pihak bank syariah dengan
penarikan saldo nasabah untuk ditukarkan dengan mata uang asing atas
persetujuan pihak nasabah.
c) Pihak Bank Syariah melakukan kunjungan ke tempat-tempat manasik haji
atau umroh. Pihak Bank Syariah berkoordinasi melalui surat permohonan
kerja sama dengan pihak travel rekanan Bank Syariah untuk menyediakan
stand (tempat) Penukaran Mata Uang Asing Bagi Para Calon Jamaah Haji
Atau Umroh.
d) Bank Syariah melakukan transaksi pertukaran valuta asing ditangani oleh
pihak teller, pihak teller menjelaskan nilai penjualan riyal kepada nasabah
sesuai dengan kebutuhan nasabah terhadap jumlah mata uang asing
kemudian, teller merekap seluruh transaksi pertukaran valuta asing untuk
dipertanggung jawabakan kepada Branch Operation Service Manager
(BOSM).
e) Nilai penjualan dan nilai pembelian yang ditetapkan oleh pihak Bank
Syariah berdasarkan atas persetujuan dengan nasabah, (akadnya sudah
jelas).
f) Bank Syariah melakukan transaksi pertukaran mata uang asing tidak untuk
berspekulasi melainkan, pertukaran mata uang asing dialakukan hanya
sebatas kebutuhan nasabah terhadap jumlah mata uang asing.
g) Bank Syariah melakukan transaksi pertukaran mata uang asing secara spot,
batas waktu penyelesaian transaksi maksimal sampai jam 5 9

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa pertukaran valuta


asing pada Bank Syariah Telah Sesuai dengan prinsip syariat islam yang telah
sejalan dengan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
28/DSN-MUI/III/2002
9
Amalia, A. (2022). Transaksi Valuta Asing (Sharf) dalam Perspektif Islam dan Aplikasinya
dalam. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534.

12
2.5.2 Implementasi Jizaf dalam kehidupan sehari-hari
Cara melakukan akad jual beli dengan sistem jizaf ini tidak ada perjanjian
tertulis. Praktik ini pada umumnya hanya menggunakan akad lisan yang didasari
kepercayaan antara petani dan pembeli. Petani atau pemilik kebun melakukan
kesepakatan secara lisan dengan mengatakan, "saya jual kol ini kepadamu". lalu
pembeli menjawab, "saya beli kol ini darimu", atau dengan bahasa dengan redaksi
berbeda namun punya esensi yang sama. Jadi setelah adanya ijab qabul bil lisan
ini menandakan bahwa sayur kol tersebut sudah menjadi milik pemborong.

Analisis Fikih Muammalah Pada Praktik Jual Beli Sayur Kol dengan
Sistem Jizaf di Desa Gombong bisa dilihat dari segi pendapat para ulama dan
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. Menurut madzhab Hanafi jual beli jizaf
hukumnya diperbolehkan apabila bentuknya bisa ditakar atau ditimbang. Dengan
ketentuan bahwa transaksi tersebut tidak mengikat pembeli dan pembeli memiliki
hak khiyaar kaxyful hal (hak untuk melanjutkan atau tidak setelah mengetahui
barang yang akan dijual). Dengan syarat tempat yang digunakannya tidak
memiliki kemungkinan terjadinya penambahan dan pengurangan. (Zuhaili, 2011)
Dalam praktiknya jual beli sayur kol dengan sistem jizaf yang terjadi di Desa
Gombong memiliki hak khiyar yaitu apabila ada kecocokan kedua belah pihak
baik penjual maupun pembeli maka jual beli tersebut dapat dilanjutkan ataupun
sebaliknya apabila tidak ada kecocokan antara penjual dan pembeli maka bisa
untuk tidak dilanjutkan.

2.6 Hikmah dari Sharf dan Jizaf


2.6.1 Hikmah dari Sharf
Berikut ini adalah beberapa hikmah dari tukar menukar mata uang dalam
Islam:
1. Mengatasi masalah nilai mata uang yang berbeda, tukar menukar mata
uang dapat membantu mengatasi masalah nilai mata uang yang berbeda di
berbagai negara, sehingga mempermudah perdagangan internasional.

13
2. Menciptakan keadilan dan keseimbangan, tukar menukar mata uang harus
dilakukan dengan cara yang adil dan tidak merugikan salah satu pihak. Hal
ini akan menciptakan keadilan dan keseimbangan dalam perdagangan.
3. Menghilangkan riba, tukar menukar mata uang harus dilakukan dengan
cara yang tidak termasuk riba (bunga), sehingga tidak ada keuntungan
yang diperoleh dari proses tukar menukar itu sendiri.

4. Menghindari kejahatan, tukar menukar mata uang harus dilakukan dengan


cara yang tidak melanggar hukum, sehingga tidak terlibat dalam kejahatan
seperti pencucian

2.6.2 Hikmah Jizaf


Adapun hikmah jual beli dalam garis besarnya sebagai berikut: Allah swt.
Mensyariatkan jual beli sebagai pemberian keluangan dan keleluasaan kepada
hamba-hambaNya karena semua manusia secara pribadi mempunyai kebutuhan
berupa sandang, pangan, dan papan.

14
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Al-sharf adalah jual beli mata uang. Asalnya mata uang hanya emas dan
perak , uang emas disebut dengan dinar, dan uang perak disebut dengan Dirham.
al-jizaf merupakan sesuatu yang tidak diketahui kadarnya (kuantitas) secara detail.
Terdapat fatwa MUI No 28/DSN-MUI/III/2002 Jual Beli Mata Uang (al-Sharf).
Implementasi al sharf dalam perbankan ada empat belas Bank Umum
Syariah di Indonesia sepanjang tahun dua ribu dua puluh. namun, tidak semua
bank umum syariah melakukan transaksi pertukaran valuta asing. dari ke empat
belas bank umum syariah hanya tiga bank yang melakukan transaksi valuta asing
diantaranya:
1. PT. Bank Muamalat Tbk.
2. PT. Bank Syariah Mandiri Tbk
3. PT. Bank Negara Indonesia Tbk

Adapun hikmah jual beli dalam garis besarnya yaitu : Allah swt.
Mensyariatkan jual beli sebagai pemberian keluangan dan keleluasaan kepada
hamba-hambaNya karena semua manusia secara pribadi mempunyai kebutuhan
berupa sandang, pangan, dan papan.

3.2 Saran
Transanksi Al-sharf yang di perbolehkan dalam islam yaitu hanya
transanksi spot karena sesuai dengan rukun dan syarat yang berlaku. Jizaf juga di
perbolehkan dalam islam asalkan sesuai dengan rukun dan syarat yang
ditetapkan.
Pembaca sebaiknya mengambil sisi positif dari penjelasan yang ada di
makalah agar kita senantiasa menerapkan rasa saling menghormati satu sama
lain,melakukan sesuatu dengan bekerja sama agar tugas yang diberikan terasa
kebih mudah dan ringan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, A. (2022). Transaksi Valuta Asing (Sharf) dalam Perspektif Islam dan
Aplikasinya dalam. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-
ISSN 2579-6534.

Amalia, A. (2022). Transaksi Valuta Asing (Sharf) dalam Perspektif Islam dan
Aplikasinya dalam bank syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam.

dkk, H. (Vol. 11 No.1 Agustus 2020). TRANSAKSI VALAS DALAM


PERSPEKTIF KONVENSIONAL DAN SYARIAH. J u r n a l A k u n t a
n s i B i s n i s & P u b l i k, hlm 6-8.

Hernawaty, S. (Vol. 11 No.1 Agustus 2020). TRANSAKSI VALAS DALAM


PERSPEKTIF KONVENSIONAL DAN SYARIAH. J u r n a l A k u n t a
n s i B i s n i s & P u b l i k, hlm 4.

Kurnia, R. (2018). AL-SHARF DALAM PANDANGAN ISLAM. Jurnal Ulumul


Syar'i Vol. 7, No. 2, 37.

Kurnia,, R. (2018). Al sharf dalam pandangan islam. Jurnal Ulumul syar'i, hlm
29.

Sudarsono,, H. (2013). Bank dan Lembaga Keuangan. Yogyakarta: Eko Sina.

Suhendi, H. (2002). Fiqh muamalah. Depok: RajaGrafindo Persada.

16

Anda mungkin juga menyukai