Anda di halaman 1dari 4

Prosedur akuntansi penggabungan badan usaha:

A. Metode Pooling of Interest / Penyatuan Kepentingan


1. Semua aset dan kewajiban milik perusahaan yang bergabung dinilai pada nilai buku saat diadakan penggabungan.
2. Besarnya nilai investasi pada perusahaan yang digabung adalah sebesar jumlah modal perusahaan yang digabung (mod
3. Laporan keuangan gabungan adalah penjumlahan dari laporan keuangan milik perusahaan-perusahaan yang bergabun
B. Metode Purchases / Pembelian
1. Menyesuaikan nilai aset dan utang milik perusahaan yang akan digabung dengan nilai wajarnya (biasanya harga pasar)
2. Mencatat transaksi penggabungan sebesar nilai investasinya.
3. Membuat jurnal pemilikan aset dan kewajiban dari perusahaan yang digabung. Apabila terjadi selisih antara nilai invest
Membuat neraca setelah penggabungan pada pembukuan perusahaan penggabungan.

Ketentuan:
1. Jika: Nilai Investasi pada Perusahaan > Nilai Bersih Aset
Maka : Selisih Nilai nya adalah Goodwill (Debet)
Contoh:
Investasi pada PT. ………………. Rp. 1,500,000
Nilai Aset Bersih PT. …………… Rp. 1,200,000
Rp. 300,000 => Goodwill

2. Jika: Nilai Investasi pada Perusahaan < Nilai Bersih Aset


Maka : Selisih Nilai nya didstribusikan ke Aset Non Lancar
Sebagai pengurang Nilai Aset Non Lancar
Contoh:
Investasi pada PT. ………………. Rp. 1,000,000
Nilai Aset Bersih PT. …………… Rp. 1,200,000
Rp. 200,000 => Didistribusikan
Ket.
Nilai Aset Bersih
Nilai Aset Rp. #REF!
Dikurangi : Nilai Kewajiban Rp. #REF!
Nilai Aset Rp. #REF!
akan penggabungan.
haan yang digabung (modal saham, agio saham, dan laba yang ditahan).
erusahaan yang bergabung.

ya (biasanya harga pasar).

i selisih antara nilai investasi dengan aset bersih yang diterima, maka dicatat ke dalam akun goodwill.
Ketentuan:
1. Jika: Nilai Investasi pada Perusahaan > Nilai Bersih Aset
Maka : Selisih Nilai nya adalah Goodwill (Debet)
Contoh:
Investasi pada PT. ………………. Rp. 1,500,000
Nilai Aset Bersih PT. …………… Rp. 1,200,000
Rp. 300,000 => Goodwill

2. Jika: Nilai Investasi pada Perusahaan < Nilai Bersih Aset


Maka : Selisih Nilai nya didstribusikan ke Aset Non Lancar
Sebagai pengurang Nilai Aset Non Lancar
Contoh:
Investasi pada PT. ………………. Rp. 1,000,000
Nilai Aset Bersih PT. …………… Rp. 1,200,000
Rp. 200,000 => Didistribusikan
Ket.
Nilai Aset Bersih
Nilai Aset Rp. 1,440,000
Dikurangi : Nilai Kewajiban Rp. 240,000
Nilai Aset Bersih Rp. 1,200,000
PT. PALMA
JURNAL UMUM
Tgl Ketrangan Ref Debet Kredit
1. Pencatatan penggabungan PT. SANDI
Investasi pada PT. SANDI 1,330,000
Modal saham 600,000 =>60 Lbr X Rp10.000
Agio saham 480,000 =>60 Lbr X (Rp18.000 - Rp10.000)
Kas 250,000

Pencatatan penyerahan aset dan kewajiban PT. SANDI


Kas 50,000
Piutang 140,000
Persediaan 250,000
Tanah 100,000
Bangunan 500,000
Kendaraan 350,000
Hak paten 50,000
Goodwill 130,000 => Rp1.570.000 - Rp1.440.000
Investasi pada PT. SANDI 1,330,000
Utang dagang 105,000
Utang wesel 135,000
1,570,000 1,570,000
-
2. Pencatatan penggabungan PT. SANDI
Investasi pada PT. SANDI 1,000,000
Modal saham 400,000 =>40 Lbr X Rp10.000
Agio saham 200,000 =>40 Lbr X (Rp15.000 - Rp10.000)
Kas 150,000
Utang wesel 250,000

Pencatatan penyerahan aset dan kewajiban PT. SANDI


Kas 50,000
Piutang 140,000
Persediaan 250,000
Tanah 100,000
Bangunan 500,000
Kendaraan 350,000
Hak paten 50,000

Investasi pada PT. SANDI 1,000,000


Utang dagang 105,000
Utang wesel 135,000

1,440,000 1,240,000
Selisih Rp200.000 Didistribusikan ke aset non lancar 200,000 Didistribusikan
(%)
Tanah 100,000 10.00% 200,000 20,000
Bangunan 500,000 50.00% 200,000 100,000
Kendaraan 350,000 35.00% 200,000 70,000
Hak paten 50,000 5.00% 200,000 10,000
1,000,000 100.00%

Anda mungkin juga menyukai