Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

KOMBINASI BISNIS

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN1

OLEH: SRI WAHYUNI, S.E., M.Ak., AK., CA


KOMBINASI BISNIS DAN PENGENDALIAN

Kombinasi bisnis adalah peristiwa dimana sebuah entitas


memperoleh pengendalian atas entitas lain.
PSAK 22 (penyesuaian 2014) mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai
transaksi atau peristiwa dimana sebuah entitas memperoleh
pengendalian atas entitas lain.
PENGENDALIAN

Menurut PSAK 65, investor mengendalikan investee ketika;


1. Investor memiliki kekuasaan (power) atas investee
2. Investor terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variable
(variable return) dari keterlibatannya dengan investee
3. Inventor memiliki kemampuan untuk memengaruhi imbal hasil
tersebut melalui kekuasaannya atas investee
Akuntansi kombinasi bisnis

1. Pengakuan dan pengukuran asset dan liabilitas


2. Biaya transaksi
3. Imbalan yang dialihkan
4. Goodwill
5. Pencatatan transaksi kombinasi bisnis
Contoh 1.1 merger: akuisisi asset bersih-imbalan berupa kas

Pada tanggal 31 Desember 2015, PT Permata mengakuisisi seluruh


asset bersih PT Samara dalam sebuah merger. Informasi laporan
keuangn PT Permata dan PT Samara pada saat itu adalah:
Laporan posisi keuangan
31 Desember 2015
(dalam 000 Rupiah, kecuali per saham)
Keterangan PT Permata Nilai PT Samara
Tercatat Nilai Tercatat Nilai Wajar

Kas 480.000 40.000 40.000


Piutang usaha 280.000 70.000 70.000
Persediaan 340.000 60.000 100.000
Tanah 160.000 80.000 120.000
Bangunan dan mesin 760.000 620.000 300.000
Akumulasi penyusutan (380.000) (400.000) -
Total asset 1.640.000 470.000 630.000
Utang usaha 170.000 110.000 110.000
Utang wesel 300.000 240.000 240.000
Saham biasa - -
Nominal Rp 20.000 400.000 -
Nominal Rp 12.000 - 36.000
Tambahan modal disetor 320.000 20.000
Saldo laba 450.000 64.000
Total liabilitas dan 1.640.000 470.000
PT Permata mengalihkan imbalan senilai Rp 352.000.000 untuk mengakuisisi asset
neto PT Samara. PT Permata mengeluarkan Rp 20.000.000 untuk biaya legal. Atas
akuisis tersebut, maka goodwill yang terjadi dapat dihitung sebagai berikut:

Imbalan yang dialihkan Rp 352.000.000


Kepentingan yang dimiliki sebelumnya -
Kepentingan nonpengendali -
Jumlah Rp 352.000.000
Aset bersih teridentifikasi Rp 280.000.000
Goodwill Rp 72.000.000
( asset bersih teridentifikasi dihitung dari nilai wajar asset dikurangi liabilitas)
Berikut junal yang dicatat oleh PT Permata:
Beban Rp 20.000.000
kas Rp 20.000.000
(mencatat biaya transaksi)

31 Desember 2015
Kas Rp 40.000.000
Piutang usaha Rp 70.000.000
Persediaan Rp 100.000.000
Tanah Rp 120.000.000
Bangunan dan mesin Rp 300.000.000
Goodwill Rp 72.000.000
utang usaha Rp 110.000.000
utang wesel Rp 240.000.000
kas (imbalan yang dialihkan) Rp 352.000.000
Atas akuisisi ini, PT Samara sebagai entitas yang dibubarkan akan menghapuskan
seluruh asset dan liabilitas yang dimiliki dan menghentikan operasinya
Contoh 1.2 merger: akuisisi asset bersih-
imbalan berupa non kas

Berdasarkan contoh 1.1, seandainya PT Permata menerbitkan 11.000


lembar saham biasa sebagai imbalan yang dialihkan atas akuisisi
tersebut. Nilai wajar saham PT Permata adalah Rp 32.000/lembar.
Atas penerbitan saham tersebut PT Permata juga membayar biaya
penerbitan saham senilai Rp 30.000.000, dan biaya legal sebesar Rp
20.000.000. PT Permata akan mencatat jurnal sebagai berikut:
31 Desember 2015
Beban legal Rp 20.000.000
Beban tangguhan Rp 30.000.000
kas Rp 50.000.000
Mencatat biaya akuisisi

31 Desember 2015
Kas Rp 40.000.000
Piutang usaha Rp 70.000.000
Persediaan Rp 100.000.000
Tanah Rp 120.000.000
Bangunan dan mesin Rp 300.000.000
Goodwill Rp 72.000.000
utang usaha Rp 110.000.000
utang wesel Rp 240.000.000
saham biasa (Rp20.000x11.000) Rp 220.000.000
tambahan modal disetor Rp 102.000.000
beban tanggunhan Rp 30.000.000
Mencatat akuisisi asset bersih
Nilai tambahan modal disetor dihitung sebagai berikut:

Nilai wajar saham (Rp32.000 x 11.000) Rp 352.000.000


Nilai nominal saham (Rp 20.000 x 11.000) (Rp 220.000.000)
Nilai tambahan modal disetor Rp 132.000.000
Beban tangguhan (Rp 30.000.000)
Nilai tambahan modal disetor bersih Rp 102.000.000
Contoh 1.3 akuisisi saham-imbalan berupa kas
Berdasarkan contoh 1.1 seandainya PT permata mengakuisisi seluruh saham biasa
PT Samara dengan membayar tunai Rp 352.00.000. atas akuisisi tersebut, PT
Samara tetap beroperasi dan tidak dibubarkan. PT permata akan mencatat jurnal
sebagai berikut:

31 Desember 2015
Beban Rp 20.000.000
kas Rp 20.000.000
(Mencatat biaya akuisisi)

31 Desember 2015
Investasi pada PT Samara Rp 352.000.000
kas Rp 352.000.000
(Mencatat akuisisi saham)
Contoh 1.4 konsolidasi : akuisisi asset bersih –
imbalan berupa kas
pada tanggal 31 Desember 2015. PT Mandiri mengakuisisi asset bersih PT
Permata dan PT Samara. Akuisisi ini menyebabkan di bubarkannya PT Permata
dan PT Samara dan bergabung jadi entitas baru yaitu PT Mandiri. Berikut
informasi laporan keuangan untuk PT Permata dan PT Samara pada saat itu:

Laporan posisi keuangan


31 Desember 2015
(dalam 000 rupiah)
Keterangan PT. Permata PT. Samara
Nilai tercatat Nilai wajar Nilai tercatat Nilai wajar
Kas 480.000 480.000 40.000 40.000
Piutang usaha 280.000 280.000 70.000 70.000
Persediaan 340.000 300.000 60.000 100.000
Tanah 160.000 200.000 80.000 120.000
Bangunan dan mesin 760.000 600.000 620.000 300.000
Akumulasi penyusutan (380.000) - (400.000) -
Total asset 1.640.000 1.860.000 470.000 630.000

Utang usaha 170.000 170.000 110.000 110.000


Utang wesel 300.000 310.000 240.000 240.000
Saham biasa - -
Nominal Rp 20.000 400.000 -
Nominal Rp 12.000 - 36.000
Tambahan modal 320.000 20.000
disetor
Saldo laba 450.000 64.000
PT. Mandiri mengalihkan imbalan senilai Rp 1.800.000.000 untuk mengakuisisi
asset neto PT Permata dan PT Samara. PT. Mandiri mengeluarkan Rp 40.000.000
untuk biaya legal. Atas akuisisi tersebut, maka goodwill yang terjadi dapat
dihitung sebagai berkut:

Imbalan yang dialihkan Rp 1.800.000.000


Kepentingan yang dimiliki sebelumnya Rp –
Kepentingan non pengendali Rp –
Jumlah Rp 1.800.000.000
Aset bersih teridentifikasi (Rp 1.660.000.000)
Goodwill Rp 140.000.000
• Berikut jurnal yang dicatat oleh PT Mandiri:
31 Desember 2015
Beban Rp 40.000.000
kas Rp 40.000.000
Mencatat akuisisi saham

31 Desember 2015
Kas Rp 520.000.000
Piuang usaha Rp 350.000.000
Persediaan Rp 400.000.000
Tanah Rp 320.000.000
Bangunan dan mesin Rp 900.000.000
Goodwill Rp 140.000.000
utang usaha Rp 280.000.000
utang wesel Rp 550.000.000
kas (imbalan yang dialihkan) Rp 1.800.000.000
Contoh 1.4 merger: akuisisi bersih-pembelian
diskon
Merujuk pada contoh 1.1 PT Permata mengalihkan imbalan senilai Rp
250.000.000 untuk mengakuisisi asset neto PT Samara. PT Permata
mengeluarkan Rp 20.000.000 untuk biaya legal. Atas akuisisi tersebut maka
goodwill yang dihitung sebagai berikut:

Imbalan yang dialihkan Rp 250.000.000


Kepentingan yang dimiliki sebelumnya Rp –
Kepentingan nonpengendali Rp –
Jumlah Rp 250.000.000
Aset bersih teridentifikasi Rp 280.000.000
Pembelian diskon Rp 30.000.000
Berikut jurnal yang dibuat oleh PT Permata:
31 Desember 2015
Beban Rp 20.000.000
kas Rp 20.000.000
Mencatat biaya akuisisi

31 Desember 2015
Kas Rp 40.000.000
Piutang usaha Rp 70.000.000
Persediaan Rp 100.000.000
Tanah Rp 120.000.000
Bangunan dan mesin Rp 300.000.000
utang usaha Rp 110.000.000
utang wesel Rp 240.000.000
kas (imbalan yang dialihkan) Rp 250.000.000
Keuntungan pembelian diskon Rp 30.000.000
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai